Merangkai Bunga merupakan salah satu kegiatan menyenangkan yang bisa mengolah
kreatifitas dan melatih ketelatenan dan ketekunan. Dalam kehidupan modern rangkaian
bunga telah menjadi budaya untuk menyampaikan berbagai pesan, seperti rasa suka cita,
duka cita, dan bahkan ungkapan cinta. Selain itu bunga memang menjadi instrumen
pelengkap yang sempurna untuk memberikan kesan indah, berkarakter dan nyaman untuk
segala kondisi, misalnya di ruang tamu, ruang kerja, ruang rapat, lobby hotel, dan lain-lain.
Tidak semua orang pandai merangkai bunga tetapi cukup banyak yang ingin merangkai
bunga meskipun tidak tahu bagaimana caranya, tidak sedikit juga orang yang membutuhkan
jasa merangkai bunga, sehingga merangkai bunga bisa dijadikan pilihan bisnis yang
menguntungkan.
Sehubungan dengan hal itu, panduan merangkai bunga untuk pemula yang berisi
tentang teknik teknik dasar merangkai bunga menjadi penting adanya. Namun demikian,
buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya sangat diharapkan adanya saran dan
masukan demi kesempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Disertai dengan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunannya, semoga buku ini bermanfaat.
Direktur,
i
Daftar Isi
Halaman
ii
16. Bunga Cala Lily ……………………………………………………………………. 10
iii
15. Raphis Elcelsa ……………………………………………………………………… 18
16. Monstera …………………………………………………………………………… 18
17. Calathea …………………………………………………………………………... 19
18. Cyperus ……………………………………………………………………………... 19
19. Pandanus …………………………………………………………………………... 19
20. Silver Dollar …………………………………………………………………………. 20
21. Silver Dust …………………………………………………………………………… 20
22. Pitosporum …………………………………………………………………………. 20
III. Memilih, Memotong, Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong …. 21
A. Memilih Bunga dan Daun Potong ……………………………………………....... 21
B. Memotong Bunga dan Daun Potong …………………………………………… 22
1. Teknik Memotong, Menopang dan Membentuk Tangkai Bunga …….. 22
2. Teknik Membentuk Daun …………………………………………………….... 22
C. Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong ………………………... 24
iv
4. Selotape dan Double Tape ……………………………………………………. 32
5. Tabung Bunga ……………………………………………………………………. 32
6. Lidi/Tusuk Bambu ………………………………………………………………… 32
C. Alat dan Bahan Penungjang Lainnya ……………………………………………. 33
V. Prinsip Dasar Merangkai Bunga ………………………………………………………… 34
A. Prinsip-Prinsip Dasar Merangkai Bunga ………………………………................. 34
1. Komposisi./Composition ……………………………………………………...... 34
2. Keseimbangan/Balance ……………………………………………………… 35
3. Proporsi/Proporsional …………………………………………………………… 35
4. Irama/Ritme ……………………………………………………………………… 35
5. Keserasian/Harmoni …………………………………………………………..... 36
6. Kesatuan/Unity …………………………………………………………………... 36
v
F. Rangkaian Bunga Bentuk Melengkung Terbalik ……………………………….. 61
vi
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bunga adalah tanaman yang indah dipandang. Kecantikan dan keindahan bunga
telah lama menyita perhatian untuk dinikmati dan bunga sering juga digunakan untuk
personifikasi dari keanggunan, kecantikan dan keindahan.
Untuk menambah keindahan dan kecantikan bunga maka bunga dapat dirangkai
dan disusun sedemikian rupa dan seringkali dibuat sebagai pemanis suasana di atas meja
makan, sebagai penyegar pandangan di ruang tamu, dan sebagainya. Untuk merangkai
dan menyusun bunga diperlukan pengetahuan dasar mengenai teknik merangkai bunga
atau lebih dikenal dengan floral design.
Dalam seni merangkai bunga atau biasa disebut karangan bunga harus memahami
karakteristik setiap bunga yang hendak dipadupadankan. Selain itu ide dan kreasi dalam
keberanian berimprovisasi dan bereksplorasi pada merangkai bunga harus berani
dimunculkan agar hasil rangkaian bunga terlihat maksimal dan dapat dipahami serta
dirasakan orang lain sehingga tema dan pesan yang hendak disampaikan dalam
rangkaian karangan bunga tersebut dapat diketahui dan dipahami oleh orang lain atau
penerima. Hal ini akan terlihat jika mendapat apresiasi dari yang menerima rangkaian
bunga.
Pemilihan jenis bunga, daun bunga, wadah, dan lain-lain dipilih sesuai dengan
rencana, tujuan dan kegunaannya. Sebuah rangkaian bunga mungkin cocok
ditempatkan di ruang tamu, tetapi bentuk rangkaian dengan jenis bunga yang sama
mungkin lebih menarik diletakkan di ruang keluarga. Merangkai atau mendesain adalah
memilih dan mengatur benda yang berkaitan dengan bentuk serta komposisinya.
1
Rangkaian bunga yang baik adalah hasil perencanaan yang baik, dengan
mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan seni, keindahan, keseimbangan,
warna, tekstur dan lain-lain.
Dalam merangkai bunga harus memiliki gagasan dasar yaitu, bentuk rangkaian apa
yang ingin dibuat, serta dimana rangkaian bunga akan ditempatkan. Kebanyakan
rangkaian bunga dibuat untuk tujuan atau tempat tertentu, sehingga desainnya harus
sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Karangan bunga yang baik haruslah ekpresif,
serta menggambarkan suatu tema dan ide.
Selain itu dalam merangkai bunga yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah
pemilihan bunga yang akan dirangkai, bentuk dan warnanya harus disesuaikan dengan
keadaan dan diperhatikan juga pemilihan bunga jangan sampai bunga yang akan
dirangkai layu atau berubah warna. Pemilihan vas bunga tidaklah terlalu sulit karena vas
memiliki model yang sangat banyak dan bisa disesuaikan dengan bentuk rangkaian
bunga. Untuk melengkapi kecantikan karangan bunga dapat ditambahkan dengan
daun-daunan atau filler sehigga rangkaian bunga akan terkesan lebih alami dan elegan.
1. Tujuan
a. Sebagai referensi bagi pelaku usaha florikultura dalam meningkatkan nilai tambah
produk, khususnya bagi yang bergerak di bidang pelayanan seni merangkai bunga
dan seni desain floral sehingga mampu memenuhi keperluan penggunannya.
b. Sebagai bahan referensi bagi masyarakat umumnya tentang pengetahuan dan
teknik merangkai bunga dan desain floral.
2
2. Sasaran
3
II. Pengenalan Bunga dan Daun Potong
Rangkain bunga yang menarik biasanya terdiri dari beberapa jenis bunga dan daun
potong yang dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi suatu rangkaian yang indah dan
tampak serasi. Sebelum membuat rangkaian terlebih dahulu harus mengenal fungsi dan
karakteristik bunga dan daun potong yang akan digunakan.
Di dalam membuat rangkaian yang terdiri dari beberapa bunga maka dipilih bunga yang
sesuai dengan perannya agar rangkaian tampak serasi dan indah dipandang mata.
Berdasarkan fungsinya, bunga terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
➢ Bunga Fokus, adalah bunga yang mempunyai bentuk, ukuran dan warna yang sangat
menonjol dibandingkan dengan bunga lainnya yang ada dalam rangkaian. Menonjol
dapat dilihat dari ukurannya yang paling besar dibandingkan dengan yang lainnya
atau bentuk ukurannya yang sangat berbeda terlihat paling cantik dari bunga lainnya
atau yang warnanya paling menonjol. Didalam rangkaian hanya diperlukan satu bunga
fokus. Contoh bunga fokus diantaranya bunga : Anyelir, Lily, Hortensia, Matahari,
Anthurium, Cymbidium, Amarylis, Anggrek dan masih banyak lagi.
➢ Selain itu ada bunga ukuran sedang yang disebut juga mass flower dan berfungsi untuk
memperkuat karakter sebuah rangkaian. Bunga yang termasuk ukuran sedang antara
lain Bunga : Mawar, Krisan, Anyelir, Gerbera, Krisan, Dahlia, Celosia, dan lain-lain.
4
➢ Bunga pengisi berfungsi mengisi ruang ruang kosong antara bunga bentuk dan bunga
sedang. Bunga pengisi adalah bunga yang ukurannya kecil namun berkelompok dan
tangkainya lentur, biasanya bertekstur halus dan bentuknya bulat kecil, contohnya
bunga : Solidago, Babys Breath, Krisan Puma, Caspea, Statice, dan lain-lain. Dengan
adanya bunga pengisi tersebut rangkaian akan tampak lebih penuh dan bertekstur.
➢ Bunga pembentuk garis merupakan bunga bertangkai panjang yang lurus atau
melengkung. Biasanya bunga ini bertangkai panjang dan menonjol baik dari segi
ukuran, bentuk maupun warnanya dan bunga inilah yang akan menentukan tinggi
lebarnya suatu rangkaian serta menentukan garis utama rangkaian. Sebaiknya dipilih
satu jenis bunga pembentuk garis, karena bunga jenis ini cenderung mendominasi
rangkaian. Contoh bunga pembentuk garis adalah bunga : Gladiol, Liatris, Snapdragon,
Heliconia, Delphinium, Anggrek dendrobium, Cala lily dan lain-lain.
Jenis-jenis bunga potong dibawah ini merupakan bunga yang sering digunakan dalam
merangkai.
1. Bunga Krisan
2. Bunga Dahlia
5
3. Bunga Gladiol
4. Bunga Mawar
5. Bunga Lily
6
6. Bunga Anyelir
8. Bunga Amarilis
7
9. Bunga Anggrek
8
12. Bunga Agapanthus
9
15. Bunga Alpinia
10
19. Bunga Solidago
11
22. Bunga Costus
12
25. Bunga Baby Breath
Daun potong bukan hanya sebagai pelengkap sebuah rangkaian bunga tetapi juga
berfungsi untuk memperhalus dan memperindah rangkaian. Daun potong banyak disukai
oleh masyarakat, baik karena penampilan bentuk yang beraneka ragam, juga corak
warna daun yang sangat bervariasi, mulai dari yang berwarna tunggal (hijau saja),
maupun kombinasi beberapa warna.
Beberapa karakteristik tanaman hias daun yang dapat dimanfaatkan sebagai daun
potong yaitu :
Daun tahan lama, artinya kondisi daun tetap segar dalam kurun waktu lama; (silver dollar,
florida beauty, anthurium)
Warna daun yang menarik, kombinasi warna beranekaragam, dan terlihat cemerlang.
contoh : Aglonema (Donna Carmen, Pride Sumatera), aneka Puring.
13
Bentuk dan ukuran menarik (mungil tegak ; Ruscus, mungil menjulur ; daun Ivy, menjari ;
Philodendron xanaduk, bergerigi; paku-pakuan, kesan rimbun ; palem kuning, kemuning; )
Bersifat elastis, mudah dibentuk dan tidak mudah robek, misalnya, hanjuang/andong
(Cordyline).
Jenis-jenis daun potong dibawah ini merupakan daun potong yang yang sering digunakan
untuk merangkai.
1. Dracaena
2. Philodendron
3. Cordyline
14
4. Kadaka
5. Ruscus
6. Leatherleaf
15
7. Puring
8. Aglaonema
16
9. Aspidistra
10. Palem
11. Sansieviera
17
12. Sirih gading
14. Asparagus
18
15. Raphis exelsa
16. Monstera
17. Calathea
19
18. Cyperus
19. Pandanus
20
21. Silver dust
22. Pitosporum
Sebelum memutuskan memilih bunga dan daun potong, pastikan memeriksa kualitas
bunga tersebut. Lihatlah apakah bagian bawah batang lembek atau berbau. Jika
demikian, bunga dan daun potong ini telah tersimpan 24 jam di luar ruang pendingin.
Untuk itu pilihlah bunga dan daun potong dengan batang yang masih keras dan cukup
bersih.
Pilih bunga yang mekar sempurna atau kuntum sudah menampilkan warnanya. Jika ingin
tahan lama, pilihlah bunga yang masih kuncup. Bunga umumnya dikemas dalam cone
kertas atau plastik. Pilihlah makhota yang tertutup cone, karena terlindungi dan tidak
mudah gugur. Bunga yang baik memiliki batang bersih dan berdiri tegak. Bunga yang
sehat juga memiliki daun yang sehat, serta bebas serangga dan penyakit.
Bila tempat penjual bunga cukup jauh dari rumah maka bawalah bunga dengan wadah
berisi air agar terhindar dari kekeringan. Sedangkan Daun potong yang baik adalah daun
yang masih segar dan tidak berbintik serta tidak layu, batang daun masih tampak segar,
bersih dan keras serta tidak berlendir dan tidak berbau.
Banyak jenis bunga dan daun potong yang bisa dipilih sesuai selera. Namun sebaiknya pilih
bunga dan daun potong lokal sebab lebih cocok dengan iklim umumnya serta lebih tahan
lama.
22
E. Memotong Bunga dan Daun Potong
Kelopak bunga yang lebar dapat disangga dengan kawat yang dibentuk lengkung.
Pasang kawat di bawah kelopak kemudian sisa kawat dililitkan pada tangkai bunga.
agar kelopak bunga bisa dilekukkan sesuai keinginan tanpa mematahkannya.
Selanjutnya lilitkan floral tape pada tangkai yang disangga kawat, agar kawat tidak
terlihat. Setelah disangga dan dililit kawat, batang bunga dapat dilengkungkan sesuai
keinginan tanpa mematahkan.
Untuk membentuk garis lengkung dapat digunakan daun silver dollar, palem, andong,
lili paris dan lain lain. Untuk membentuk garis meruncing dapat digunakan daun palem,
23
silver dollar, cordyline, lili paris dan lain lain. Dan bila menginginkan bentuk garis tegak
dapat digunakan daun papyrus, asparagus, buntut bajing, aspidistra, sansieviera, ruscus
dan lain lain.
Bila menginginkan bentuk daun yang meruncing maka bisa menggunakan daun
palem yang digunting bagian daunnya dari pangkal sampai ujung daun sedemikian
rupa hingga berbentuk meruncing.
Sedangkan daun potong yang sering digunakan sebagai pengisi dan memperindah
rangkaian adalah daun ruscus, leatherleaf, sirih-sirihan, puring, asparagus bintang,
asparagus buntut bajing bajing, dracaena, cordyline, philodendron, dan lain-lain.
24
F. Merawat Dan Memelihara Bunga Dan Daun Potong
Bunga dan daun potong merupakan tanaman yang memerlukan perawatan terus
menerus. Kecantikan bunga dan daun potong memang bisa menyejukkan mata sebagai
tanaman dalam ruangan. Seperti apa cara merawat bunga potong yang tepat agar tidak
layu atau tetap segar. Langkah-langkah merawat dan memelihara bunga dan daun
potong adalah sebagai berikut.
1. Bunga dan daun potong 90% terdiri dari air. Untuk membuat lebih tahan lama adalah
dengan memfasilitasi air dan nutrisi dengan jumlah yang tepat.
2. Bunga dan daun potong segar memerlukan lingkungan yang sehat agar tahan lama.
Untuk itu harus berada dalam wadah yang bersih, bebas dari bakteri yang dapat
menyumbat batang dan mencegah sirkulasi nutrisi dan air.
3. Bunga dan daun potong juga memerlukan udara bersih, maka sebaikya ditempatkan
di ruangan yang berventilasi baik.
4. Suhu air berpengaruh pada bunga dan daun potong. Air panas atau dingin yang
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan tanaman.
5. Batang bunga dan batang daun harus dibersihkan dahulu dari daun dan duri pada
saat dimasukkan ke wadahyang berisi air, jangan sampai ada daun yang terendam.
Hal ini bertujuan agar mencegah bunga potong menjadi cepat layu.
6. Potonglah batang bunga/daun dengan posisi miring agar permukaan serap batang
menjadi luas. Gunakan gunting khusus tanaman atau yang tajam. Hindari penggunaan
gunting kain karena bisa menjepit dan melukai batang.
7. Setiap hari ganti air dalam wadah, hindari dari sinar matahari atau tiupan angin
kencang. Bila bunga/daun potong tersebut berada di ruang AC, perlu rajin mengganti
airnya.
8. Bersihkan juga bagian bawah batang dari lendir dan kotoran yang dapat mencemari
air.
25
9. Bunga dan daun potong memerlukan nutrisi yang benar dan jumlah tepat, seperti
bahan pengawet yang mengandung gula untuk menjaga atau memperpanjang umur
bunga dan daun potong.
10. Bakteri dari wadah yang tidak bersih adalah penyebab utama karangan bunga
mempunyai umur pendek. Untuk mengendalikan bakteri dari tanaman sebelumnya,
gosok ember plastik dan vas dengan deterjen dan bilas hingga bersih. Kemudian bilas
lagi dengan larutan pemutih ringan, satu takaran penuh per satu galon air.
11. Simpan bunga dalam ember penyimpanan di tempat sejuk dan berventilasi dan tidak
di bawah sinar matahari langsung, atau dapat juga disimpan di dalam ruangan
pendingin khusus (cold storage).
12. Ketika beberapa bunga mati, segera bersihkan untuk menjaga rangkaian terlihat tetap
segar dan untuk mengalihkan energi untuk perkembangan bunga yang masih kuncup.
13. Bunga bertangkai semi-kayu akan mengeluarkan getah yang dapat mencemari air
dan mempengaruhi bunga lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut benamkan ujung
batang dalam air mendidih selama sepuluh detik, atau bakar di atas api lilin sampai
ujung tertutup.
14. Ketika mengganti air pada rangkaian bunga segar letakkan vas pada wastafel atau
ember dan tambahkan air murni sampai air dalam vas meluap dan air terlihat jernih.
Umur rangkaian bunga akan tahan lebih lama dengan tidak mengeluarkan batang ke
udara terbuka.
Sebelum membuat rangkaian bunga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan
dan memilih alat-alat merangkai yang tepat, benar dan berkualitas. Alat-alat tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Gunting
Beberapa jenis gunting yang diperlukan dalam merangkai bunga, Yaitu; gunting
batang bunga,gunting kawat dan gunting pita.
2. Pisau Bunga
Pisau atau cutter merupakan alat utama yang digunakan dalam merangkai bunga.
Pisau atau cutter yang digunakan harus tajam agar potongannya rapih dan tidak
rusak. Beberapa jenis pisau atau cutter yang sering digunakan antara lain adalah :
27
a. Pisau bunga
Pisau ini berfungsi untuk memotong tangkai bunga.
b. Pisau batang
Pisau ini berfungsi untuk memotong batang bunga yang keras dan besar.
Kawat bunga berfungsi untuk menopang, dan membentuk bunga. Kawat halus
maupun kawat kasar. Kawat halus digunakan untuk mengikat bunga sedangkan
28
kawat kasar biasanya digunakan untuk melilit tangkai bunga supaya dapat dibentuk
menjadi lurus atau bengkok sesuai dengan desain yang diinginkan. Ukuran kawat dari
yang kasar sampai dengan yang halus adalah 16 s.d. 28.
4. Ember
Ember berfungsi untuk menampung air dan merendam bunga serta daun potong
Dalam merangkai bunga harus memperhatikan kebersihan, oleh karena itu dibutuhkan
tempat sampah/plastik sampah yang penggunaannya di tempelkan pada meja
merangkai sehingga sampah dari bunga yang tidak terpakai lamgsung dibuang tanpa
harus bergeser.
29
B. Mekanik dan Fungsinya
1. Vas / Wadah
Vas/wadah sangat bervariasi baik dari segi ukuran, warna dan jenisnya. Vas/wadah
yang sering dijumpai antara lain terbuat dari keramik, kaca, plastik, kaleng, rotan, kayu
dan lain-lain, tetapi untuk perangkai tingkat permula cukup menggunakan vas/wadah
gerabah, keramik, kayu dan rotan.
Beberapa contoh jenis-jenis vas adalah sebagai berikut :
a. Vas/Wadah Gerabah
b. Vas/Wadah Keramik
30
d. Vas/wadah terbuat dari rotan
Busa bunga atau floral foam adalah bahan padat, ringan dan berpori yang dapat
dipotong menjadi bermacam-macam bentuk yang berfungsi menyediakan air dan
sebagai media dalam merangkai bunga. Semakin padat busa bunga berarti semakin
banyak menahan air yang berarti meningkatkan daya tahan rangkaian bunga. Selain
itu busa bunga memiliki pH seimbang, sehingga keasamannya sangat mendukung
bunga yang ditempatkan dalam vas/wadah akan tetapi pada tingkat optimal dan
membantu rangkaian bunga lebih tahan lama. Bentuk busa bunga sangat beranekan
macam namun yang sering dan umum digunakan adalah busa bunga persegi
panjang.
a. Siapkan busa bunga, dan wdah yang berisi air, kemudian masukkan busa bunga
kedalam wadah yang berisi air rendam dan biarkan busa bunga terisi air
sepenuhnya dan basah.
31
b. Setelah air meresap penuh kedalam busa bunga angkat kemudian siapkan
vas/wadah lalu diukur sesuai dengan kebutuhan besar kecilnya lubang
vas/wadah.
Digunakan untuk membungkus batang bunga jika diperlukan, atau untuk melilit kapas
basah pada tangkai rangkaian bunga tangan. Selain itu bisa juga digunakan untuk
menutup kawat penguat batang bunga. Ada dua jenis floral tape yang tebuat dari
plastik dan dari kertas krep tebal dengan warna yang beragam serta ada yang tahan
air.
32
4. Selotape dan Double Tape
Merupakan tabung plastik kecil yang digunakan untuk mengairi satu batang bunga
atau lebih. Tabung bunga dapat ditempatkan ke dalam rangkaian bunga dan
sebelumnya tabung sudah diisi air terlebih dahulu. Tabung bunga yang digunakan
dalam merangkai bunga adalah tabung bunga yang ujungnya runcing agar dapat
ditancapkan dalam rangkaian.
6. Lidi/Tusuk Bambu
33
Dalam merangkai bunga tusuk bambu digunakan untuk menyambung atau
menopang bunga yang memiliki batang atau tangkai lemah sehingga memudahkan
dalam merangkai.
Beberapa alat dan bahan penunjang lainnya yang fungsinya digunakan dalam
merangkai bunga antara lain adalah akar-akaran, batu, kayu, rotan sebagai penghias,
serta alat penyemprot bunga dan lain-lain.
34
V. Prinsip Dasar Merangkai Bunga
Untuk membuat rangkaian bunga yang indah dan menarik, harus memahami prinsip-
prinsip dasar merangkai bunga.
A . Komposisi/Composition
Komposisi adalah meletakkan bunga pada tempat yang baik untuk menghasilkan bentuk
rangkaian yang menyatu dan sesuai dengan yang diinginkan.
35
B. Keseimbangan / Balance
Keseimbangan dapat dicapai dengan penempatan warna dan bahan secara urut.
Sebagai contoh warna-warna gelap tampak lebih berat diletakkan pada bagian dasar
rangkaian, dan warna-warna terang tampak lebih ringan diletakkan pada bagian atas
rangkaian. Contoh lain, kuncup/pucuk suatu bunga selalu tampak lebih terang warnanya
daripada bunga yang terbuka penuh pada jenis yang sama. Jadi kuncup bunga
diletakkan pada bagian atas rangkaian, sedangkan bunga-bunga yang terbuka penuh
dipakai pada bagian dasar.
C. Proporsi / Proporsional
Proporsi adalah jumlah bunga dan bahan lain yang digunakan dalam sebuah rangkaian.
Sebuah rangkaian bunga yang baik memiliki proporsi yang baik, dimana perbandingan
ukuran dan jumlah bunga yang digunakan disesuaikan dengan bentuk rangkaian dan
ukuran wadah.
Irama adalah suatu gerakan dari suatu rangkaian bunga yang berulang-ulang baik dari
bentuk, warna, jarak antara bunga maupun pengulangan lengkungan yang sederhana,
sehingga menghasilkan suatu rangkaian yang indah dan alami. Irama bisa terjadi dari
pengulangan repetisi, transisi dan radiasi untuk mendapatkan hasil rangkaian yang baik.
Irama dapat juga diartikan pengulangan dari suatu motif atau unsur formal pada jarak
yang teratur atau tidak teratur yang dinyatakan dalam garis, bentuk, warna, jarak antara
bunga-bunga, atau pengulangan lengkungan yang sederhana, atau latar/bidang dalam
suatu komposisi.
E. Keserasian / Harmoni
F. Kesatuan / Unity
Semua bahan individu dalam susunan bunga harus melengkapi satu sama lain dan
melengkapi vas/wadah rangkaian seperti vas atau pot. Hubungan masing-masing bagian
37
ke bagian yang lain seharusnya menghasilkan efek yang umum dan menyatu. Tetapi,
untuk mencapai kesatuan, tak semua desain punya bahan yang warnanya sama.
Kesatuan bisa diekspresikan/dinyatakan dalam banyak pemilih an bahan dan
keserasian warna yang lain, sepanjang semua itu cocok untuk menghasilkan efek tunggal
yang disengaja.
Dalam merangkai bunga harus memperhatikan komposisi bunga, kesatuan, proporsi agar
indah, serta irama rangkaian bunga agar terlihat menarik dan juga harmonis.
Agar rangkaian bunga terlihat harmonis ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu
perbandingan besar atau kecilnya rangkaian bunga dengan ukuran wadah tempat
merangkai bunga. Selain itu perbandingan besar kecilnya bahan-bahan yang digunakan
38
dengan vas/wadah yang dipakai. Bahan bunga atau ranting berukuran besar tidak cocok jika
menggunakan wadah rangkaian bunga yang kecil atau sebaliknya. Untuk rangkaian bunga
berukuran standar akan diperlukan bunga dengan warna yang sedang sebanyak 65%. Bunga
bunga berukuran kecil (dengan warna yang muda) sebanyak 25% dan bunga berukuran
besar (berat dan berwarna gelap) sekitar 10%.
Saat merangkai bunga, sebaiknya memakai bunga yang kuncup atau bunga-bunga
yang berukuran kecil di bagian atas dalam sebuah rangkaian. Bunga-bunga yang berukuran
besar diletakkan pada rangkaian paling bawah, semakin kebawah maka semakin besar
bunganya. Untuk bunga yang terbesar diletakkan di bagian tengah rangkaian, selain itu perlu
diperhatikan cara merangkai bunga yang tepat agar tekstur bahan dan warna rangkaian
bunga terlihat indah.
Setelah mengetahui dan memahami prinsip dasar merangkai bunga di atas barulah
dilanjutkan dengan penyiapan materi merangkai bunga yang antara lain meliputi :
39
Bunga dengan ukuran yang lebih kecil cenderung terlihat menarik ketika menggunakan
vas pendek dan agak besar. Sementara bunga dengan ukuran lebih besar akan terlihat
lebih elegan dengan menggunakan vas yang lebih tinggi. Tetapi dalam hal ini bagian
bunga tetap dapat dipotong dengan panjang yang sesuai seperti selera Anda. Bentuk
vas/wadah hendaknya disesuaikan dengan bentuk dasar rangkaian agar terlihat serasi
dan indah dipandang, vas/wadah yang sering digunakan dalam merangkai bunga
diantaranya oval, segi empat memanjang, bulat memanjang, kotak, tinggi dan masih
banyak lagi yang tentunya disesuaikan dengan bentuk rangkaian.
Busa bunga yang digunakan adalah busa bunga basah, Setelah busa bunga direndam
dipotong dan dibentuk sesuai dengan mulut vas/wadah, lalu tempatkan di dalam wadah
dengan menyisakan 3 sampai 5 cm atau sebanding dengan 1/3 dari ukuran busa bunga.
Vas/wadah yang akan digunakan dibersihkan dari residu dengan cara dibilas. Jika
menggunakan vas yang terbuat dari rotan maka hendaknya permukaannya dilapisi
terlebih dahulu dengan plastik agar air yang terkandung dalam busa bunga tidak bocor,
sedangkan jika menggunakan vas yang terbuat dari kaca, maka dapat menambahkan
berbagai media di dalamnya, seperti pasir, kerikil, atau manik-manik kaca pada bagian
bawah vas. Hal ini dilakukan untuk membantu mendukung bagian tangkai bunga dan
juga memberikan nuansa yang menarik dari rangkaian bunga yang akan dibuat.
Usahakan untuk mengisi vas/wadah dengan air yang tidak terlalu dingin, atau sekurang-
kurangnya bersuhu kamar. Hal ini bertujuan agar bunga yang masih kuncup cepat mekar,
tetap segar dan tahan lama.
40
F. Menata bunga sesuai ukurannya
Dalam menata bunga, diupayakan bunga yang lebih besar dan lebih dominan harus
yang paling pertama menjadi prioritas untuk dirangkai. Bunga-bunga dapat ditempatkan
di sudut yang berbeda untuk memberikan kesan pengaturan terlihat seimbang. Kemudian
ditambahkan bunga-bunga kecil dan dedaunan untuk mengisi kesenjangan dan
menonjolkan perpaduan warna dari pengaturan tersebut.
41
inilah yang menjadikan para perangkai bunga profesional terus mengembangkan
kreativitasnya dalam menciptakan bentuk rangkaian bunga yang indah.
Dalam merangkai bunga tingkat pemula terdapat 6 (Enam) bentuk dasar rangkaian, antara
lain rangkaian bentuk vertikal, bentuk bulat, bentuk horizontal, bentuk segitiga, bentuk bulan
sabit, dan bentuk melengkung terbalik.
42
Pada diagram di samping, Nomor 1, 2, 3 adalah bunga yang
mengelompok dengan penempatannya mengarah ke atas
sehingga membentuk garis vertikal, Nomor 4 adalah Bunga
utama yang difungsikan sebagai fokus rangkaian dan penempatannya mengarah
kedepan, sedangkan 5, 6, 7, 8 dan 9, 10 dan 11 adalah bunga primer yang berfungsi untuk
menyempurnakan dan mempercantik rangkaian.
Tahapan menyusun rangkaian bunga bentuk vertikal adalah sebagai berikut :
1 Siapkan vas/wadah yang 2 Beri tanda garis pada 3 Ukur tangkai bunga
telah diisi busa bunga, busa bunga untuk yang akan dirangkai,
sesuaikan vas/wadah dengan membantu mempermudah dengan ukuran 1 - 2 x
bentuk rangkain yang akan penempatan bunga tinggi wadah (bunga tidak
dibuat ikut diukur)
43
4 Tancapkan bunga pertama 5 Tancapkan tangkai utama 6 Tancapkan tangkai utama
dengan mengikuti bentuk garis ke 2 pada bagian kanan ke 3 pada bagian kiri dengan
yang telah dibuat dengan posisi dengan posisi tengah + sudut posisi tengah + sudut 45o
+ 3 cm arah kedalam yang 45o pada contoh rangkaian ini
berfungsi sebangai tangkai menggunakan krisan spray
utama ke 1 putih
7 Tambahkan masing masing 8 Siapkan bunga lily sebagai 9 Tancapkan bunga lily
satu tangkai di lubang yang bunga utama untuk sebagai bunga utama untuk
sama pada tangkai utama 1, 2, 3 memperkuat bentuk rangkaian memperkuat karakter
44
untuk mempercantik dan vertikal rangkaian dengan bunga
memperkuat garis vertikal mengarah ke depan
45
bintang untuk memperkuat dan beauty dan leatherleaf agar lebih halus dan indah untuk
memberikan kesan segar busa bunga menjadi tertutup dipandang.
rangkaian dan memperindah rangkaian
46
Rangkaian vertikal membentuk garis lurus ke atas dan berbidang sempit, terkesan langsing dan
simple sehingga cocok diletakkan di ruang yang tidak terlalu luas dan umumnya
menggunakan vas berukuran kecil dan tinggi. Ciri rangkaian vertikal adalah memiliki satu muka
atau satu sudut pandang dengan penancapan bunga dilakukan secara radial.
B. Rangkaian Bunga Bentuk Bulat
Namun sebelum mulai merangkai harus memahami desain/pola rangkaian bunga yang
akan dibuat.
Berikut ini adalah sketsa rangkaian bunga dengan bentuk dasar bulat.
47
pink, merah dan sebagai bunga sekunder akan
menggunakan bunga anggrek dendrobium ungu,
sedangkan daunnya menggunkan florida beauty
dan cordyline.
48
radial hingga terbentuk tangkai bunga utama, jika pink dan merah secara
kerangka bulat sebagai acuan diperhatikan sudah membentuk simetris arah kanan dan kiri
penancapan bunga berikutnya bulatan dan tampak simetris maupun arah depan dan
belakang.
49
10 Tancapkan cordyline untuk 11 Tancapkan florida beauty 12 Sebagai sentuhan akhir
memperkuat dan agar busa bunga tertutu/p dan tambahkan kembali florida
memperindah rangkaian rangkaian nampak lebih halus beauty untuk
penancapan dilakukan sama dan indah menyempurnakan rangkaian
secara simetris ke segala arah bentuk bulat
Rangkaian bentuk bulat ini merupakan rangkaian center piece yang indah dipandang dari
segala arah, dan rangkaian ini cocok diletakkan di atas meja bundar pada jamuan makan, di
ruang tamu, dengan ukuran rangkaian bisa besar, kecil atau sedang sesuai kebutuhan. Ciri
khas dari rangkaian bulat ini adalah rangkain berbentuk simetris, bunga ditancapkan secara
50
radial yang berporos pada titik tengah dan rangkaian bulat bisa disebut juga rangkaian masa
atau penuh dengan menggunakan banyak bunga.
Pada bentuknya yang paling murni, desain itu punya bobot visual yang sama pada kedua
sisi sumbu/poros dan jika dilakukan penambahan panjang dalam rangkaian ini maka
desain ini akan tampak lebih memukau dan mengesankan/impresif.
51
1, 2, 3, a dan b mempunyai ukuran 1 s.d. 1,5 x
lebar vas/wadah dan ini merupakan tangkai
utama
Untuk membuat rangkaian horizontal ini dapat menggunakan bunga krisan spray putih,
mawar merah, anyelir putih, baby breath, asparagus bintang, cordyline dan leatherleaf.
1 Siapkan vas/wadah karena 2 Ukur tangkai utama seperti 3 Tancapkan tangkai utama
disini menggunakan wadah 1 s.d. 1,5 kali lebar wadah di samping kanan, samping kiri
rotan maka harus di lapisi dan tengah
plastik terlebih dahulu agar air
tidak merembes
52
4 Tancapkan juga tangkai 5 Tampak atas kelima tangkai 6 Ukur kembali untuk tangkai
utama di bagian depan dan utama telah ditancapkan bunga ke 4, 5, 6, 7, yang
belakang sesuai dengan diagram (1, 2, 3, ukurannya 2/3 dari tangkai 1
a dan b) dan 2
53
10 Setelah ke enam sudut terisi 11 Lanjutkan dengan 12 Tancapkan mawar mekar
mawar selanjutnya tancapkan menancapkan krisan spray ke penuh di samping bunga
mawar mekar penuh di tengah sisi kanan, kiri depan dan utama bagian depan dan
sebagai bunga utama belang agar nampak lebih belakang untuk memperkuat
seimbang karakter bunga utama
54
16 Tambahkan leatherleaf ke 17 Tambahkan bunga anyelir 18 Tambahkan baby breath
semua sudut yang masih kuncup yang penancapannya untuk memperhalus dan
memungkinkan agar rangkaian juga di sekeliling rangkaian memperindah rangkaian dan
makin indah secara simetris penancapannya tidak harus
simetris
55
Rangkaian horizontal sangat cocok untuk diletakkan di atas meja makan atau meja tamu,
rangkaian ini juga merupakan center piece yang bisa dinikmati dari segala arah seperti
pada rangkaian bulat, pada rangkain horizontal ini bunga dtancapkan secara simetris dan
radial membentuk rangkaian penuh dan indah. Bunga krisan spray putih dipadu dengan
mawar merah serta bunga baby breath memberi kesan kuat, indah dan memukau.
56
memperhatikan kerapihan dan keindahan bagian
belakangnya.
Bentuk segitiga sama sisi ini disebut juga segitiga simetris, yaitu merupakan rangkaian yang
mempunyai sisi kanan dan kiri yang sama dari sumbu tengahnya, yang perlu diingat
adalah bahwa kedua sisi perlu menggunakan materi yang sama, karena jika secara visual
sudah terlihat kesamaan antara sisi kiri dan kanan maka rangkaian akan terlihat kuat dan
indah sebagai bentuk segitiga yang sempurna.
Rangkaian segitiga ini juga disebut bentuk tradisional, yang sangat mudah dan menarik
dengan bentuk desain yang praktis sehingga bentuk segitiga adalah bentuk yang cocok
bagi para pemula. Bunga yang dapat digunakan dalam bentuk rangkaian segitiga
adalah terutama bunga yang bertangkai panjang seperti krisan, mawar, gladiol, aster dan
masih banyak lagi, sedangkan vas/wadah dapat menggunakan bentuk rendah, sedang
maupun tinggi.
57
1 Setelah vas/wadah 2 Tancapkan tangkai utama 2 3 Susun daun yang lebar
disiapkan, tancapkan dan 3 di samping kiri dan kanan dan panjang dalam hal ini
tangkai bunga utama ke 1 pada posisi paling dasar. menggunakan cordyline
sebagai tangkai bunga Dimana penempatannya untuk memperkuat bentuk
tertinggi (tangkai struktural) memperhatikan kondisi bunga, segitiga dan
sedikit di belakang (tidak usahakan bunga menghadap penempatannya secara
persis di tengah). Hal ini ke depan. simetris kiri kanan dan
dimaksudkan untuk tengah.
menstabilkan komposisi. Jika
tangkai struktural
ditancapkan di tengah
wadah bulat, maka akan
terjadi ketidakseimbangan
dan menyebabkan
pengaturan lingkaran bawah
akan kelebihan beban.
58
4 Tambahkan bunga primer 5 Tancapkan bunga utama di 6 Tambahkan kembali
di dasar bagian depan bagian depan dengan cordyline di bagian samping
secara simetris di sekeliling mengambil posisi tengah kanan dan kiri secara simetris
dari kanan ke kiri dengan posisi di belakang
tangkai utama 1 dan 2 untuk
memperkuat bentuk segitiga
59
menjadi indah busa bunga tertutup dan
memperhalus rangkaian
Rangkaian segitiga hanya bisa dinikmati dari satu sudut pandang saja yaitu bagian depan,
cocok diletakkan di sudut ruangan atau d atas meja yang menempel di dinding atau meja
60
penerima tamu. Ciri-ciri yang paling menonjol dari rangkaian segitiga sama sisi adalah simetris
dari setiap sudut di semua bagian.
61
Dalam pengaturan bulan sabit terdapat garis imajiner yaitu garis
yang memisahkan antara batas kiri dan kanan sebagai acuan dalam
merangkai sehingga tidak terjadi rangkaian yang menyambung
sampai garis tersebut. Untuk lengkungannya dapat menggunakan
bunga yang melengkung atau bisa juga menggunakan palem
kuning, asparagus buntut bajing, dan lain-lain.
1 Langkah pertama setelah vas 2 Tancapkan tangkai utama 1 3 Tancapkan tangkai utama
62
4 Untuk memberikan kesan kuat 5 Tambahkan florida beauty ke 6 Tancapkan bunga krisan
dan memperindah bentuk sekelililing busa bunga untuk spray putih dengan tangkai
lengkungannya tambahkan menutup busa bunga dan panjang sebagai aksen untuk
daun palem kuning mempercantik rangkaian memperkuat lengkungan
berdampingan dengan tangkai pada sisi kanan dan kiri
utama 1 dan 2 dengan posisi di disesuaikan dengan panjang
bawah tangkai utama tangkai utama 1 dan 2
63
Gerakan dari sebuah garis lengkung yang lembut
menyebar dan membentuk setengah lingkaran yang
sempurna sehingga membawa ketertarikan dan
perhatian orang yang melihat.
64
dipandang, karena dalam rangkaian bentuk ini
pandangan mata kita digiring dari titik fokus
menuju ke seluruh rangkaian. Proporsional harus
sangat diperhatikan diantaranya tangkai-
tangkai bunga yang membentuk lengkungan,
tinggi dan lebar rangkaian, keseimbangan antara sudut kiri dan kanan.
Bunga dan daun yang digunakanpun harus sangat diperhatikan karena tingkat kesulitan
dalam rangkaian bentuk melengkung terbalik adalah dengan menggunakan bunga
sedikit tapi dapat tercipta sebuah rangkaian yang sangat indah, terlebih keindahan dan
keseimbangan bentuk lengkungan juga harus sangat diperhitungkan.
65
1 Setelah vas/wadah 2 Tancapkan tangkai bunga 3 Tambahkan kembali
disiapkan ukur tangkai bunga tersebut di posisi kanan dan kiri tangkai bunga berdekatan
sebagai tangkai utama 1 dan secara simetris dan dipasang dengan tangkai utama 1
2 dengan panjang tangkai 1 – sedemikian rupa hingga dan 2 untuk memperkuat
1,5 tinggi wadah, untuk membentuk lengkungan yang bentuk lengkungan, untuk
rangkaian ini lebih pas seimbang contoh rangkaian ini
menggunakan wadah yang menggunakan bunga anyelir
tinggi yang masih kuncup
66
depan dan belakang utama 1 dan 2 secara simetris
ditambahkan mawar pink mekar
67
secara simetris mempercantik rangkaian mempercantik serta
dalam contoh rangkaian ini menyempurnakan rangkaian
menggunakan krisan ungu tambahkan anggrek putih
yang masih kuncup
Rangkaian bentuk melengkung terbalik lebih ideal menggunakan vas/wadah yang tinggi,
dalam rangkaian ini tangkai utama menggunakan bunga dengan tangka panjang yang
menjuntai dan mudah dibentuk melengkung rangkaian bentuk melengkung terbalik bisa
dilihat dari segala arah.
DAFTAR PUSTAKA
68
KICAU GEMBIRA MAMA, 2013, http://www.kicaugembiramama.blogspot.com, Belajar
Merangkai Bunga, diakses tanggal 7 April 2014.
Pasar Bunga Rawa Belong, 2009, Peluang Usaha Daun Potong. http://www.bunga-
rawabelong.com, Fungsi Daun Potong, diakses 13 April 2014
Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, 2009, Teknik Merangkai Bunga Tingkat Mahir.
Ayukemala, Yunita. Panduan Praktis Merangkai Bunga Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga.
UCAPAN TERIMAKASIH
69
Ibu Els Tiwar, AIFD-CFD
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Floristry Indonesia
TIM PENYUSUN
1. Dr. Ir. Ani Andayani, M.Agr. Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
2. Ir. Diyosi Exva, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
3. Ir. Liliek Sri Utami, MSc Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
4. Ir. Sidik Rosyadi, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
70
5. Ir. Aminudin Azis, MM Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
6. Ir. Sabernard Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
7. Ir. Aneng Hermami, M.Si Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
8. Ir. Pinondang Silalhi, MM Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
9. Triana Tunggadewi, S.Sos Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
10. Rina Simbolon, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
11. Mufit Daryataun A, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
12. Trifena Honestin, S.TP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
13. Eryk Barlianto, SP Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
14. Amir Supriyanto Direktorat Budidaya dan Pascapanen Florikultura
71