Anda di halaman 1dari 2

UOB PAYROLL

Bank UOB Indonesia umumkan kemitraan dengan Doku untuk penyediaan solusi e-payroll
yang diperuntukkan nasabah UKM dari UOB. Harapannya solusi ini dapat mempercepat waktu
yang dibutuhkan untuk proses pembayaran gaji, reimburse, dam pemberian insentif bagi
karyawan.

Kerja sama ini diklaim sebagai pertama kalinya bank bermitra dengan perusahaan fintech
lokal untuk menawarkan solusi e-payroll bagi perusahaan UKM.

Dari segi bisnis, pihak UOB berharap dapat memperoleh tambahan pendapatan non bunga (fee
based income), sementara bagi Doku dapat memperoleh tambahan pengguna aktif yang
berasal dari nasabah UOB.

Aplikasi e-payroll ini sebenarnya adalah bagian dari aplikasi Doku yang dapat diunduh di App
Store dan Google Play Store. Melalui aplikasi tersebut, karyawan UKM dapat mengakses gaji
mereka dan menggunakan fitur-fitur dari Doku untuk transaksi finansial secara digital, seperti
transfer dana, tabungan, dan pembayaran tagihan.

“Dengan solusi e-Payroll, UKM dapat menikmati proses yang lebih sederhana dan efisien untuk
membayar gaji karyawannya. Sementara bagi karyawan, mereka dapat menikmati manfaat
lebih dari akses yang lebih cepat,” terang Head of Business Banking UOB Indonesia Denny
Setiawan Hanubrata, Selasa (28/11).

Untuk mekanisme e-payroll, nasabah UKM UOB Indonesia harus memiliki dana yang mencukupi
di Doku e-wallet korporasi, sesuai dengan dana yang akan ditransfer ke para karyawan.
Kemudian, nasabah harus memasukkan data karyawan dan gaji mereka dalam portal Doku
sebelum melakukan transfer ke karyawan.

Setelah itu, nasabah akan memperoleh notifikasi dari status transfer mereka. Gaji akan masuk
dalam e-wallet karyawan dalam satu hari kerja. Bagi karyawan UKM, sebelumnya mereka
harus terdaftar menjadi pengguna Doku dan mengunduh aplikasinya dalam smartphone.
Karyawan akan menerima notifikasi setelah gaji diterima dalam rekening e-wallet mereka.

E-payroll ini masuk dalam lini business banking UOB Indonesia yang diperuntukkan untuk
nasabah korporat. Adapun, total nasabah dalam lini bisnis tersebut mencapai 34 ribu orang,
terdiri dari nasabah individu dan korporat.

Danny menargetkan sampai akhir tahun 2019, perusahaan dapat mengumpulkan setidaknya
20% dari total nasabah yang menggunakan layanan e-payroll. Untuk capai angka tersebut,
pihaknya akan gencar melakukan edukasi misalnya ke tenaga HRD.

Tak hanya dengan Doku saja, sambung Danny, dalam beberapa waktu mendatang UOB
Indonesia akan memperluas kemitraan strategis lainnya dengan perusahaan fintec lainnya.
Sebagai upaya untuk menawarkan berbagai solusi digital yang memberikan tingkat
kenyamanan lebih tinggi bagi UKM dan mendukung efisiensi bisnis mereka.
Doku peroleh lisensi dompet elektronik
Selain mengumumkan kemitraan terbaru, pihak Doku juga mengungkapkan perolehan lisensi
baru dari Bank Indonesia sebagai penyedia layanan dompet elektronik. Izin usaha tersebut
terbit pada 8 November 2017. Sebelumnya, Doku baru mengantongi izin usaha sebagai
penerbit uang elektronik dan lisensi layanan kirim uang (remitansi).

Dengan adanya peningkatan lisensi, kini pengguna Doku dapat memakai sumber dana dari
kartu debit, kartu kredit, atau sumber dana lainnya untuk dipakai transaksi pembayaran
dalam aplikasi.

Senior Vice President Consumer Product Doku Richmond Aldien menuturkan pihaknya sedang
merumuskan strategi untuk bisnis barunya ini, begitupun rekan yang akan digandeng sebagai
sumber dana (source of fund). Yang pasti, Doku akan makin menyeriusi bisnis ini pada tahun
depan.

“Dengan perluasan izin dari e-money jadi e-wallet, jadi dalam aplikasi kita bisa masukkan
sumber dana lainnya dari debit atau kredit untuk pembayaran transaksi di Doku. Itu masih
kita rumuskan mau bagaimana, masih pelajari. Prinsipnya kita bisa kerja sama dengan
perusahaan keuangan, termasuk penyedia e-money untuk perbanyak kantong-kantong sebagai
sumber dana,” terang Richmond.

Sementara ini, pengisian dana dalam aplikasi Doku bersumber dari transfer bank dan
pengisian secara offline dari jaringan Alfa Group. Aplikasi Doku sendiri sebenarnya sudah
hadir secara publik pada 2013. Hingga kini, Doku mengklaim telah memiliki 1,8 juta pengguna
dan melayani lebih dari 26 ribu merchant dengan berbagai skala usaha dari segala industri.

Anda mungkin juga menyukai