Anda di halaman 1dari 5

Proses Islamisasi di Indonesia Melalui

5 Saluran

Umat muslim menunaikan Shalat Idul Fitri 1441 H di Masjid AL-Mabrur, Kenjeran, Surabaya, Jawa
Timur. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Proses Islamisasi yang terjadi di Indonesia terjadi secara bertahap dan


berlangsung selama berabad-abad. Ini disebabkan karena mengubah
pola pikir dan kebiasaan masyarakat sulit dilakukan. Apalagi sebelum
Islam berkembang, pengaruh Hindu, Budha, dan kepercayaan lokal
telah mengakar dengan kuat.
Penyebaran agama Islam di Nusantara dilakukan dengan cara yang
damai. Islam berangsur-angsur diterima karena memanfaatkan
dakwah yang bersifat adaptif terhadap karakteristik masyarakat lokal.
Agar lebih memahaminya, berikut adalah proses Islamisasi Indonesia
secara umum:

1. Islam Disebarkan Melalui Perdagangan


Mengutip dari buku Arkeologi Islam Nusantara karya
Tjandrasasmita, pembawa agama Islam pada masa-masa permulaan
adalah golongan pedagang. Jadi mereka sebenarnya menjadikan
faktor ekonomi sebagai pendorong utama untuk berkunjung ke
Indonesia.
Momen ini diperkirakan terjadi sebelum abad ke-13 M. Sekitar abad 7-
16 M, kepulauan Nusantara merupakan kawasan perdagangan
Internasional yang ramai dikunjungi pedagang dari berbagai bangsa,
termasuk Arab, Persia dan Gujarat.
Pendapat serupa dikemukakan oleh Hasan Mu’arif Ambary yang
membagi fase Islamisasi Indonesia menjadi tiga, yaitu fase kehadiran
para pedagang Muslim, fase terbentuknya kerajaan Islam, dan fase
pelembagaan Islam.

2. Islamisasi Melalui Perkawinan

Ilustrasi akad nikah. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Saluran Islamisasi melalui perkawinan terjadi antara pedagang atau


saudagar Islam dengan wanita pribumi. Melalui perkawinan inilah
terlahir seorang Muslim. Alhasil, komunitas Islam makin luas.
Mengutip dari jurnal Kajian Proses Islamisasi di Indonesia tulisan
Latifa Dalimunthe, jalur perkawinan lebih menguntungkan apabila
terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau anak
raja karena mereka kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.
Contohnya adalah perkawinan Raja Brawijaya dengan puteri Campa
yang melahirkan Raden Patah (Raja pertama Demak).

3. Saluran Pendidikan

Pondok Pesantren. Foto: tebuireng.org

Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan. Ini tidak dapat


dilepaskan dari peran para pengembara sufi dan tokoh agama.
Penyebaran Islam melalui pendidikan awalnya terjadi di lingkungan
keluarga, kemudian berkembang di surau, masjid, pesantren, dan
akhirnya masuk di rumah para bangsawan.
Di Pulau Jawa, penyebaran Islam melalui pendidikan dilakukan oleh
Wali Songo. Mereka mendirikan pesantren untuk mendidik santri
tentang agama Islam. Diharapkan, setelah selesai menuntut ilmu para
santri dapat pulang ke kampung halaman untuk berdakwah
menyebarkan Islam.

4. Islamisasi Melalui Tasawuf


Tasawuf merupakan ajaran ketuhanan yang berfokus pada
pembersihan diri. Para ahli tasawuf juga memiliki ilmu
menyembuhkan penyakit dan pengetahuan soal magis.
Menurut Tjandrasasmita, ahli tasawuf hidup dalam kesederhanaan,
selalu berusaha menghayati kehidupan masyarakat, dan hidup
bersama di tengah-tengah masyarakat.
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan ke penduduk pribumi
mempunyai kesamaan dengan kepercayaan mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu. Dengan demikian agama baru ini mudah
dimengerti dan diterima.

5. Islamisasi Melalui Kesenian

Wayang Kulit di Museum Wayang Indonesia (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)

Kesenian juga menjadi media dakwah Islam. Para penyebar agama


Islam tidak mengubah kebudayaan yang telah ada, namun
memanfaatkan kebudayaan tersebut sebagai sarana untuk
menyebarkan agama.
Sunan Bonang merupakan sosok di balik tembang "Tombo Ati”. Selain
itu, Sunan Bonang juga seorang dalang. Beliau menggubah lakon dan
memasukkan tafsir-tafsir khas Islam dalam cerita.
Sunan Kalijaga menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni
suara suluk sebagai media dakwah. Beliau juga merupakan tokoh
pencipta baju takwa, perayaan sekatenan, layang kalimasada, dan
lakon wayang Petruk Jadi Raja.
Seni tersebut membuat banyak orang tertarik, bahkan berhasil
membuat sebagian adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan
Kalijaga.

Anda mungkin juga menyukai