2015
TERMINAL TIPE C
NUNUKAN
Jalan Lamijung, RT.06, Kelurahan Nunukan Utara,
Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan
KEGIATAN
DINAS PERHUBUNGAN
KOMUNIKASI DAN INFORMASI
KABUPATEN NUNUKAN
Deskripsi Usaha -1
KATA PENGANTAR
Deskripsi Usaha -2
DAFTAR ISI
Halaman
Surat Pernyataan
Kata Pengantar .......................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
Lampiran
Deskripsi Usaha -3
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
Jl. P. Antasari No. 44 RT. 15 Telp. (0556) 23204 Fax. (0556) 22834
Website.http//:dishub-nunukan.com
NUNUKAN
Deskripsi Usaha -4
BAB I
PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN ATAU IDENTITAS PEMRAKARSA
IDENTITAS PEMRAKARSA
Deskripsi Usaha -5
Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan usaha meningkat sedangkan luas
wilayah Pulau Nunukan tidak bertambah sehingga perlu adanya regulasi yang
mengatur tentang analisis dampak lalu lintas di jalan.
Analisis dampak lalu lintas wajib dilakukan dalam setiap operasional
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan
menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran
lalu lintas dan angkutan jalan. Analisis dampak lalu memuat :
a. analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan;
b. simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan;
Membangun daerah perbatasan, terutama dalam rangka pemecahan
masalah isolasi, telah dilaksanakan pembangunan lapangan terbang perintis
maupun usaha untuk menghubungkan wilayah tersebut dengan unit-unit ekonomi
terdekat melalui perairan. Demikian pula program stabilisasi kebutuhan pokok
rakyat di wilayah terisolasi serta program pelayanan kesehatan terbang dan
terapung dilaksanakan oleh Pemerintah dalam usaha pemerataan hasil-hasil
pembangunan. Namun demikian belum seluruh program tersebut mencapai hasil
seperti yang diharapkan. Perhubungan dengan kota-kota dan daerah-daerah
tertentu Berkembangnya pembangunan dalam sektor perhubungan khususnya
di Kabupaten Nunukan, termasuk Terminal, memerlukan perhatian terhadap
kelestarian lingkungan. Semua kegiatan / usaha yang dibangun harus
bersedia melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Deskripsi Usaha -6
Terminal sebagai salah satu unsur dalam penyelenggaraan
transportasi memiliki peranan yang sangat penting dan strategis sehingga
penyelenggaraannya dikuasai oleh negara dan pembinaannya dilakukan oleh
Pemerintah dalam rangka menunjang, menggerakkan, dan mendorong
pencapaian tujuan nasional. Pembinaan terminal yang dilakukan oleh
Pemerintah meliputi aspek pengaturan, pengendalian, dan pengawasan.
Aspek pengaturan mencakup perumusan dan penentuan kebijakan umum
maupun teknis operasional. Aspek pengendalian mencakup pemberian
pengarahan bimbingan dalam pembangunan dan pengoperasian terminal.
Sedangkan aspek pengawasan dilakukan terhadap penyelenggaraan
keterminalan. Pembinaan keterminalan dilakukan dalam satu kesatuan
Tatanan Keterminalan yang ditujukan untuk mewujudkan kelancaran,
ketertiban, keamanan dan keselamatan dalam pelayanan jasa keterminalan,
menjamin kepastian hukum dan kepastian usaha, mendorong profesionalisme
pelaku ekonomi di terminal, mengakomodasi teknologi angkutan, serta
meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing dengan tetap mengutamakan
pelayanan kepentingan umum. Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai
Operasional Terminal, penetapan lokasi, serta Daerah Lingkungan Kerja dan
Daerah Lingkungan Kepentingan terminal, penyelenggaran kegiatan di
terminal, perizinan pembangunan dan pengoperasian terminal, dan penarifan,
Terminal merupakan sarana perhubungan yang keberadaannya sangat
dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan keperhubungan khususnya di
Kabupaten Nunukan selain perairan dan udara. Penanggung jawab kegiatan
ini telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung berdirinya
kegiatan/usaha ini, termasuk pengurusan perijinan, baik di tingkat desa,
maupun pada berbagai instansi pemerintah yang terkait dengan perijinan.
Terminal dalam operasionalnya nantinya disamping dapat
menimbulkan dampak positif bagi terciptanya lapangan kerja dan pendapatan
asli daerah, juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
berupa timbulnya limbah cair dan sampah juga dapat mengakibatkan
timbulnya dampak sosial lainnya. Dampak negatif yang akan timbul dari
usaha/kegiatan ini perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan sehingga
Deskripsi Usaha -7
dampak tersebut tidak sampai merusak atau mencemari lingkungan yang ada
di sekitar lokasi terminal.
Peraturan Perundang-Undangan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (DPLH) ini didasarkan kepada :
Deskripsi Usaha -8
• Undang-undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
• Undang-undang Republik Indonesia No. 26 tahun 2007 tentang Tata
Ruang Wilayah nasional.
• Undang-undang Republik Indonesia No. 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah.
• Undang-undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010
Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum
Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
• Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Operasional Strategis
Kementerian Perhubungan Tahun 2010 – 2014
• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 24 Tahun 1992
tentang Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung.
• Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
Tujuan DPLH
1. Mengidentifikasikan komponen lingkungan yang ada disekitar lokasi
pembangunan yang diperkirakan akan terkena dampak akibat limbah
yang dihasilkan.
2. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak yang akan timbul akibat
pembangunan yang dilakukan.
3. Memberikan kepastian tentang kewajiban yang harus dilaksanakan baik
oleh pemrakarsa maupun instansi terkait dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkesinambungan dan berwawasan lingkungan
hidup.
Kegunaan DPLH
Deskripsi Usaha -9
Adapun kegunaan dari penyusunan dokumen Dokumen Lingkungan Hidup
(DPLH) operasional kegiatan Pengembangan Terminal Tipe C Nunukan yang
berlokasi Jalan Lamijung, RT. 06, Kelurahan Nunukan Utara, Kecamatan
Nunukan, Kabupaten Nunukan adalah:
1. Untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan
serta mengembangkan dampak positifnya.
2. Untuk mengetahui secara dini dan akurat terjadinya perubahan kualitas
lingkungan sebagai akibat proses operasional kegiatan peningkatan
usaha, sehingga tetap tercipta keseimbangan unsur-unsur lingkungan
dalam industri perhubungan.
3. Untuk memelihara kemampuan daya dukung sumber daya alam sehingga
dapat secara terus menerus menunjang pembangunan.
4. Untuk mengikuti ketentuan perundang - undangan yang berlaku dalam
rangka pembangunan yang berkelanjutan, sehingga tercipta perhubungan
yang berkelanjutan.
usaha.
Deskripsi Usaha - 10
! Memberikan informasi mengenai cara - cara menanggulangi
pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan oleh operasional
operasional kegiatan peningkatan usaha ini sehingga masyarakat
dapat berpartisipasi aktif didalamnya.
! Untuk memberikan rasa aman akibat kemungkinan terkena dampak
utama dari aktivitas operasional pembangunan terminal ini.
! Menumbuhkan keyakinan semua stakeholder tentang performance
pemerintah.
Deskripsi Usaha - 11
BAB II
LOKASI KEGIATAN
Ketinggian : 16 Meter
N : 004008.621’
E : 117039.096’
LINGKUNGAN FISIK-KIMIA
1. Iklim
Kabupaten Nunukan yang terletak antara 115033.23’ sampai dengan
118033.41’ bujur timur dan 003015.000’ sampai dengan 004025.055’ lintang
utara, merupakan wilayah kabupaten paling utara dari Provinsi Kalimantan
Utara, berbatasan langsung dengan Negara Malaysia Timur-Sabah sebelah
utara, dengan laut sulawesi sebelah timur, dengan kabupaten Tanah Tidung
dan kabupaten Malinau sebelah selatan, dengan Negara Malaysia-Serawak
sebelah barat. Pulau Nunukan hanya memiliki beberapa sumber mata air
pegunungan kualitasnya baik tidak keruh dan berbau, yang mengalir ke
beberapa sungai seperti sungai bolong, sungai bilal, dan lain lain, dengan
curah hujan rata-rata tahunan sebesar 197,3 mm, temperatur bulanan rata-
rata mínimum dan maksimum 24,400c - 33,4oc.
Pulau Nunukan terletak di daerah khatulistiwa sehingga dipengaruhi iklim tropis
basah dengan karakteristik yang khas, yakni curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran
merata sepanjang tahun. Di Wilayah Kabupaten Nunukan tidak terdapat pergantian
musim yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan.
Deskripsi Usaha - 13
2. Topografi dan Fisiografi
Pulau Nunukan memiliki luas total 23.346,00 Ha, topografi pulau
Nunukan terdiri dari dataran sampai bukit, dengan ketinggian antara 0 sampai
dengan 78 meter dari permukaan laut.
1. Flora darat
Dari hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa lokasi
kegiatan berada di daerah permukiman campuran berbagai usaha sarana
penunjang perdagangan, jumlah flora yang teridentifikasi di lokasi tersebut
relatif beragam, pepohonan besar, kelapa, dan lain sebagainya.
2. Fauna Darat
Hasil pengamatan yang dilakukan di sekitar lokasi kegiatan
menunjukkan bahwa fauna darat yang ada di lokasi kegiatan dan sekitarnya
terdiri dari beberapa jenis burung, kucing, dan hewan lainnya.
Deskripsi Usaha - 14
KEADAAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA
1. Kependudukan
Pulau Nunukan merupakan ibukota Kabupaten Nunukan, yang selain
merupakan tempat terdapatnya pusat pemerintahan, juga pusat aktivitas
segala kegiatan ekonomi dan lalulintas perdagangan. Potensi utama
daerah ini terutama di bidang perdagangan, jasa, pertanian dan
perkebunan.
2. Ekonomi
Perdagangan lintas batas dengan Tawau, Malaysia serta dengan
pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi dan Jawa ditunjang oleh
letaknya yang strategis dan didukung oleh keberadaan Pelabuhan Tunon
Taka yang dapat disandari oleh kapal-kapal besar.
Faktor pendukung lain ialah keberadaan konsumen yaitu ribuan calon
tenaga kerja Indonesia yang setiap bulannya transit di kecamatan ini untuk
pengurusan dokumen kerja. Sementara itu lahan pertanian dan
perkebunan terdapat dalam jumlah besar dan produksinya terus
ditingkatkan terutama padi dan sawit.
Sebagai ibukota kabupaten, kecamatan ini terus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas umum dan sosial selain pelayanan pemerintahan dalam
segenap aspeknya. Pelabuhan Tunon Taka merupakan salah satu
primadona kecamatan, sementara sejumlah lokasi lain seperti obyek
wisata Binusan, Pantai Eching, sport hall dan alun-alun
Deskripsi Usaha - 15
3. Sosial dan Budaya
Daerah perbatasan secara umum masih tertinggal bila dibandingkan
dengan daerah Indonesia lain, tingkat kehidupan dan pendidikan pada
umumnya masih rendah, hal ini disebabkan oleh :
Deskripsi Usaha - 16
4. Sikap dan Persepsi Masyarakat
Selama proses penyusunan surat-surat dan juga nantinya dalam
opersionalnya, tanggapan masyarakat di sekitar pada umunya menunjang.
Karena hal ini sudah dirasakan ada manfaatnya dalam meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan hidup masyarakat, kesempatan kerja dan
pendapatan masyarakat akan meningkat, terutama dialami oleh
masyarakat sekitar. Hal ini terbukti dari wawancara dengan masyarakat di
dalam pengurusan surat-surat yang didukung sepenuhnya oleh aparat
setempat.
BAB III
BIDANG USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Deskripsi Usaha - 17
Kegiatan Pendukung ruang tunggu kapasitas 40 orang, tempat belanja
makan-minum di sekitar lokasi, dan toilet umum.
Deskripsi Usaha - 18
a. Pusat pengembangan transportasi yang mempunyai potensi sebagai pintu
gerbang ke kawasan-kawasan lain dan mempunyai potensi untuk
mendorong daerah sekitarnya.
b. Pusat pengolahan/pengumpul barang secara nasional atau daerah.
Pertumbuhan pendapatan masyarakat dapat merupakan indicator
bertambahnya kegiatan ekonomi yang melibatkan barang dan jasa.
Meningkatnya kegiatan pemenuhan barang dan jasa ini melibatkan lebih
banyak produsen dan konsumen. Hal ini menimbulkan bertambahnya
pergerakan yang dilakukan. Diharapkan pula dengan adanya terminal yang
lebih baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Nunukan.
Deskripsi Usaha - 19
Pendekatan sosial budaya diperlukan dalam pengembangan masalah
transportasi, karena masalah ini selalu berkaitan dengan manusia sebagai
salah satu komponennya. Diharapkan melalui pendekatan ini pengembangan
tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan segala lapisan
masyarakat pengguna jasa.
• Aspek teknis
Aspek teknis ini mutlak diperlukan untuk mewujudkan alternative pemecahan
masalah yang dipilih.
Deskripsi Usaha - 20
b. Jalan Masuk
Berdasarkan fungsinya, jalan dibagi menjadi empat,yaitu jalan
arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan. Jalan arteri
menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan nasional
atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
Deskripsi Usaha - 21
Sistem jaringan jalan ini disusun berdasarkan operasional tata ruang
dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua
wilayah di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul
jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Jalan kolektor
primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat
kegiatan lokal dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan atau
terminal pengumpan regional dan terminal pengumpan lokal. Jalan
lokal adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan
wilayah dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal,
atau pusat kegiatan lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta
antarpusat kegiatan lingkungan. Sedangkan jalan lingkungan adalah
jalan yang berada di lingkungan perumahan, atau jalan servis untuk
lingkungan perumahan.
c. Jarak Lokasi
Jarak yang diambil adalah jarak lokasi operasional terminal
dengan pusat kota. Kriteria ini diperlukan untuk mengetahui seberapa
dekat atau jauh jarak terminal dengan pusat kota, karena jarak ini juga
mempunyai dampak terhadap lalu lintas kota. Misalnya, jika jarak
terminal dengan pusat kota dekat, maka dapat menimbulkan
kemacetan pada akses jalan yang menuju ke terminal.
Deskripsi Usaha - 22
Susunan Tata Bangunan
Deskripsi Usaha - 23
Peninjauan lalu lintas dengan sistem antrian pada tiap areal dan tiap
zona dioperasionalkan akan masuk ke terminal Nunukan.
Areal yang diperhitungkan terhadap antrian adalah :
a. Pada pintu masuk
Pada terminal Nunukan terdapat satu pintu masuk yang terdiri
b. Areal kedatangan (Emplasemen Penurunan)
Pada terminal Nunukan terdapat satu areal kedatangan
c. Areal parkir
Pada terminal Nunukan terdapat areal parkir
d. Areal keberangkatan (Persiapan)
Pada terminal Nunukan terdapat areal keberangkatan
e. Pada pintu keluar
Berdasarkan gambar denah situasi terminal Nunukan, pintu masuk pada
terminal tidak digabungkan menjadi pintu keluar. Analisa sistem antrian
menggunakan metode disiplin FIFO (Pertama Datang, Pertama Keluar)
Untuk memenuhi persyaratan terminal mempunyai bangunan-bangunan ;
Deskripsi Usaha - 24
b. Fasilitas Lain
Adapun fasilitas penunjang lainnya antara lain perkantoran
(Administrasi terminal), gudang administrasi, instalasi pembangkit
listrik, Tempat Parkir, Tangki Air, Mesjid, Kantin
• Limbah
Deskripsi Usaha - 25
Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan usaha diperkirakan
sebanyak 80% dari penggunaan air bersih perhari (mengacu pedoman
ASALINDO, 1990)
Skema / diagram alir pengolahan limbah cair
wastafel SEPTICTANK
WWG
Toilet
Limbah SEPTICTANK
staf
Cair
Air dari limbah cair harus sesuai dengan standar baku mutu, sesuai
kelas air dalam uji laboratorium sebelum dibuang ke lingkungan dan
harus memiliki ijin pembuangan limbah cair dari Pemerintah
Deskripsi Usaha - 26
Sementara) yang disediakan di sekitar areal usaha menuju TPA
(Tempat Pembuangan Akhir) yang telah ditentukan pemerintah.
Limbah B3
Selama operasional terminal Ini juga akan dihasilkan limbah B3
yang bersumber dari operasional kendaraan. Pengelolaan limbah B3
ini pemrakarsa akan membuat tempat penyimpanan sementara limbah
B3 disamping rumah Genset, dan selanjutnya berkoordinasi dengan
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan dan Pemda Kabupaten
Nunukan untuk mengurus Ijin Penyimpanan Sementara Limbah B3.
Pembuatan tempat penyimpanan limbah B3 ini mengacu pada Kepdal
01/1995 tentang Persyaratan Teknis Pembuatan Tempat Pembuangan
Sementara Limbah B3.
Alat-alat elektronik rusak, dan lampu yang sudah tidak berguna,
juga disimpan sementara disini, terhindar dari sinar matahari langsung,
percikan api, dan air hujan, kemudian berkoordinasi dengan dinas
terkait, bekerjasama dengan pihak ketiga untuk didaur ulang oleh
pengusaha yang sudah mendapat rekomendasi dari pemerintah
Tempat penyimpanan limbah B3 ;
Deskripsi Usaha - 28
cairan yang masuk ke dalamnya dapat mengalir dengan lancar ke
tempat penampungan yang telah disediakan.
• .Parkir
Deskripsi Usaha - 29
Lokasi parkir terletak di bagian belakang menjadi satu dengan
usaha lain yang ada di belakang lokasi kegiatan, yang ditanami
tanaman penghijauan sebagai bagian tamanisasi parkir untuk dapat
menyerap debu, asap/polusi gas buang kendaraan serta menjaga
keasrian, kesejukan dan keindahan lingkungan dari suasana panas di
siang hari. Jenis-jenis tanaman yang ditanam pada areal ini adalah
berbagai macam palem, ketapang, dan berbagai tanaman hias
lainnya.
• Air Hujan
Mengantisipasi limpasan air hujan yang cukup besar di lokasi
usaha telah disediakan saluran drainase yang disalurkan ke dalam
sumur resapan dan apabila tidak cukup, kelebihan air hujan
disalurkan ke main drainase di depan lokasi usaha. Dalam
pengelolaan air hujan ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air Hujan
dan lubang Biopori, maka pemrakarsa disarankan untuk membuat
bak penampungan air hujan, bak peresapan dan lubang peresapan
Biopori, sehingga air hujan tidak langsung menjadi air larian
permukaan (surface run off), namun bisa dipergunakan untuk
berbagai keperluan pada waktu musim kemarau seperti untuk
menyiram tanaman di lokasi terminal.
Deskripsi Usaha - 30
POLA KEGIATAN
Tahap Operasional
Jumlah tenaga kerja yang pada saat operasional jumlah dan jam kerja
dilakukan sesuai kebutuhan dan diatur dalam aturan Kepegawaian
Deskripsi Usaha - 31
Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan oleh Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Nunukan.
BAB IV
MULAI BEROPERASI
Deskripsi Usaha - 32
BAB V
DESKRIPSI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Deskripsi Usaha - 33
Langkah-langkah dan Program Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahap Operasional
1). Kegiatan operasional Terminal Tipe C yang terdiri dari; kamar mandi dan
toilet/WC serta penampungan air dapat menimbulkan pencemaran limbah
cair
Semua limbah cair dari berbagai kegiatan ditambahkan bakteri pengurai dan
tawas secara rutin ke dalam toilet, bak tampung, dan septictank.
2). Kegiatan operasional Terminal Tipe C yang terdiri dari; ruang tunggu,
ruang dan parkir, serta taman dapat menimbulkan sampah atau limbah
padat / B3
Deskripsi Usaha - 34
yang membutuhkan. Sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali dibuang
ke TPA.
3). Kegiatan operasional Terminal Tipe C yang terdiri dari; ruang tunggu, dan
parkir, berupa gas yang berupa NOx, SOx, CO dan CO2 yang dihasilkan
tidak menimbulkan dampak yang significant namun dampak kadar debu
di udara ambient dapat meningkat sesuai dengan kondisi di lokasi
kegiatan
Deskripsi Usaha - 35
5). Kegiatan operasional Terminal Tipe C memperhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja karyawan
Karyawan yang bekerja selalu menggunakan, pakaian kerja, dan sepatu untuk
meminimalisir akibat buruk bagi kesehatan dari paparan sinar matahari dan
debu. Pekerja yang mengoperasikan mesin agar memperhatikan keselamatan
dengan mengetahui dan menjalankan prosedur operasional terminal.
Deskripsi Usaha - 36