Anda di halaman 1dari 79

KODING INA CBGs

TIM CODING
NATIONAL CASEMIX CENTER
CASEMIX/INACBGs

• Suatu sistem pengklasifikasian penyakit yang


mengkombinasikan antara sekelompok penyakit
dengan karakteristik klinis serupa dengan
biaya perawatan disuatu rumah sakit
• Penyakit dengan karakteristik klinik serupa
biasanya membutuhkan sumber daya yang hampir
sama sehingga biaya perawatan juga sama
UTILIZATION CLINICAL
(Resources Use) CHARACTERISTIC

Penggunaan
Gejala Klinis
Sumber Daya
similar/sama
homogen
• Dasar Pengelompokan dengan
menggunakan :
 ICD – 10 Untuk Diagnosa
(14.500 kode)
ICD – 9 CM Untuk Prosedur/Tindakan
(8.500 kode)
• Untuk kode diagnosa
mengkombinasikan danmungkin
prosedurmanual,
secara tidak dilakukan
maka diperlukan
yang namanya “ Grouper “
DEFINISI KODING
Coding Diagnosis:
adalah
Proses pengklasifikasian data
(diagnoses)
&
Penentuan code (sandi) nomor/
alfabet/ atau alfanumerik
untuk mewakilinya.
Alur Koding

Pasien Medical Koding Grouper


ICD-10& ICD
Record 9CM INA-CBG
pulang

Coded:
Diagnosis: Primary
Secondary INA-CBG
Procedure: Primary
Contoh : INA-CBGs (Rawat Inap) Prosedur
Secondary
Payudarah
NO Kode INA-CBG Deskripsi
1 L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan
2 L-1-50-II Prosedur pada payudara sedang
3 L-1-50-III Prosedur pada payudara berat
3. TUJUAN KODING
1.Memudahkan pencatatan, pengumpulan dan
pengambilan kembali informasi sesuai
diagnose ataupun tindakan medis-operasi
yang diperlukan ( uniformitas sebutan
istilah (medical terms))

2.Memudahkan entry data ke database


komputer yang tersedia (satu code bisa
mewakili beberapa terminologi yang
digunakan para dokter)
3. Menyediakan data yang diperlukan
oleh sistem pembayaran/penagihan biaya
yang dijalankan/diaplikasi.
Contoh:
Di USA, Australia, Singapore dll.  ada DRGs
(Diagnosis Related Group System)
Di Indonesia saat ini juga ada INA-CBG

4. Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien


memperoleh asuhan/perawatan/pelayanan
(justifikasi runtunan kejadian)
5. Menyediakan informasi diagnoses dan
tindakan (medis/operasi) bagi:
- riset,
- edukasi dan
- kajian asesment kualitas
keluaran/outcome
(legal dan otentik)
Sistem Pelaporan
(SIRS)

Sistem Pembayaran
DRGs / CBGs
Pemanfaatan
Koding Registrasi Kanker
Di rs.
Sertifikat Medis
Penyebab Kematian

Database RS
(Penelitian)
Rekam INACBGs
Medis Koding Group
 Data demografi pasien
 Resume medis
 Laporan operasi
 Hasil pemeriksaan penunjang (P.A,
Patklin,Radiologi)
 Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
• Harus akurat dan lengkap
• Mencerminkan episode perawatan pasien
• Penulisan diagnosis & Prosedur tidak boleh
disingkat (Resume Medis & IC)
• Harus jelas dan rinci
• Catatan harus dapat dibaca dan tidak boleh
dihapus
STRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10

Terdiri dari 3 buku (volume)


# Volume 1 :
Terdiri dr 21 BAB rincian 4 atau 5 karakter
Kode M >>> kode rangkap dr Neoplasma
# Volume 2 :
Petunjuk penggunaan ICD-10
# Volume 3 :
Indeks alpabet
Bagian I : Indeks diagnosis & cedera
Bagian II : Indeks penyebab luar
cedera
Bagian III : Indeks obat-obatan dan
bahan kimia
STRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10

Bab I : A00-B99 Infeksi


Bab II : C00-C99 Neoplasma ganas
: D00-D48 Neoplasma insitu
Bab III : D50-D89 & Jinak
Bab IV : E00-E90 Darah dan alat pembuat darah
Bab V : F00-F99 Endokrin, nutrisi dan metabolik
Bab VI : G00-G99 Gangguan jiwa dan perilaku
Bab VII: H00-H59 Susunan syaraf
Bab VIII: H60- Mata dan Adnexa
H95 Bab IX : I00- Telinga dan proses mastoid
I99 Bab X : J00- Pembuluh darah
J99 Saluran nafas
STRUKTUR & SISTEM KLASIFIKASI
ICD-10
Bab XI : K00-K93 Saluran cerna
Bab XII: L00-L99 Kulit dan jaringan bawah kulit
Bab XIII: M00-M99 Otot dan jaringan ikat
Bab XIV: N00-N99 Sistem kemih kelamin
Bab XV: O00-O99 Kehamilan, persalinan dan nifas
Bab XVI: P00-P96 Kondisi tertentu masa
Bab XVII: Q00-Q59 perinatal Malformasi bawaan
Bab XVIII: R00- gejala,tanda
R99 Bab XIX: S00- Cedera, keracunan, faktor external
T98 Bab XX: V01- Penyakit/kematian faktor external
Y98 Bab XXI: Z00- Faktor yg berpengaruh status
Z99 kesehatan & kontak dg fasilitas
pelayanan kesehatan
CHAPTER ISI BUKU ICD-10

BLOKCS

THREE- CHARACTER CATEGORIES

FOUR- CHARACTER CATEGORIES

FIFTH- OR SUBSEQUENT CHARACTER LEVEL

THE UNUSED “U” CODES


Langkah-langkah untuk mengkoding:

1. Tentukan jenis pernyataan (Leadterm) yang akan dikode dan


rujuk ke Section yang sesuai pada Indeks Alfabet
2. Tentukan lokasi ‘lead term,’. Untuk penyakit dan cedera
3. Baca dan pedomani semua catatan yang terdapat di bawah
‘lead term’
4. Baca semua term yang dikurung oleh parentheses setelah
‘lead term’
5. Ikuti dengan hati-hati setiap rujukan silang ‘see’ dan ‘see
also’ di dalam Indeks
6. Rujuk daftar tabulasi (Volume I) untuk memastikan nomor kode
yang dipilih
7. Pedomani setiap term inklusi dan eksklusi di bawah kode yang
dipilih, atau di bawah judul bab, blok, atau kategori.
8. Tentukan kode
Diagnosis
 Utama adalah suatu diagnosis/kondisi kesehatan
yang menyebabkan pasien memperoleh
perawatan atau pemeriksaan, yang ditegakkan
pada akhir episode pelayanan dan bertanggung
jawab atas kebutuhan sumber daya
pengobatannya

 Sekunder adalah diagnosis yang menyertai


diagnosis utama pada saat pasien masuk atau
yang terjadi selama episode pelayanan.
Lanjutan . . .
• Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai
diagnosis utama atau kondisi pasien saat
masuk dan membutuhkan pelayanan/asuhan
khusus setelah masuk dan selama rawat.

• Komplikasi adalah penyakit yang timbul


dalam masa pengobatan dan memerlukan
pelayanan tambahan sewaktu episode
pelayanan, baik yang disebabkan oleh
kondisi yang ada atau muncul akibat dari
pelayanan yang diberikan kepada pasien.
GOLDEN CODING RULES

1. Volume 1 dan 3 harus digunakan bersama-


sama untuk menemukan kode yang benar dari
setiap kasus.
2. Kategori penyakit khusus memperoleh prioritas di atas
kategori sistem tubuh.
Contoh: Neoplasma Paru-Paru akan diklasifikasikan
dalam Bab
II Neoplasma bukan dalam Bab X Penyakit Sistem
pernafasan

3. Prinsip dasar ICD , kode dagger adalah kode diagnosis


utama .
Kode asterik tidak boleh digunakan sendiri.

4. Tabular List (volume 1) menggunakan ejaan Inggris


namun dalam Index (volume 3) menggunakan ejaan
Amerika, tetapi dalam Index, konvensi ejaan Amerika
digunakan.
Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Kode kategori kombinasi
Kategori kombinasi digunakan apabila diagnosis utama
dan sekunder yg berkaitan dapat digambarkan dalam satu
kode
Kondisi utama : Renal failure
Kondisi lain : Hypertensive renal disease
Diberi kode hypertensive renal disease with renal failure (I12.0)

Kondisi utama : Intestinal obstruction


Kondisi lain : Hernia inguinalis kiri
Diberi kode Unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without
gangren (K40.3)

Kondisi utama : IDDM dengan Nephropathy, Gangrene &


Cataract Kondisi lain : -
Diberi kode IDDM with mutiple complication (E10.7). Kode E10.2† N08.3* ,
25
E10.5 dan E10.3 † H28.0*
Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Kode sequelae pada kondisi tertentu
“Sequelae of …”(B90-B94, E64-E68, G09, I69, O97, T90-
T98,
Y85-Y89) digunakan untuk kondisi yg sudah tdk ada lagi
saat ini (telah diobati/diperiksa).
kode utamanya adalah sifat dasar sequelae itu sendiri,
kode “sequelae of ..” (old; no longer present) sbg kode
sekunder opsional.
contoh :
Kondisi utama : Dysphasia dari old cerebral infarction
Diberi kode Dysphasia (R47.0) sbg kode utama. Kode untuk sequelae cerebral
infarction (I69.3) sbg kode sekunder.

Kondisi utama : Late effect dari


poliomyelitis Kondisi lain : -
lain.
Diberi kode Sequelae poliomyelitis (B91) sbg kode
26
Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Kode kondisi Akut & Kronis
Kondisi utama akut & kronis dijumpai kategori yg terpisah,
tetapi bg kombinasi kode kondisi akut digunakan sbg
kondisi utama yg harus dipilih.
contoh :
Kondisi utama : Cholecystitis akut &
kronis kondisi lain : -
Diberi kode acute cholecystitis (K81.0) sbg kode utama dan chronic
cholecystitis (K81.1) digunakan sbg kode sekunder

Kondisi utama : Acute exacerbation of chronic


bronchitis
Kondisi lain :-
Diberi kode Chronic obstructive pulmonary disease with acute exacerbation
(J44.1) sbg kode utama krn ICD memberikan kode yg tepat utk kombinasi
27
Pedoman pemberian kode Kondisi
utama & kondisi lain
• Kode kondisi & komplikasi post prosedur
Bab XIX (T80-T88) utk komplikasi yg berhubungan dng
pembedahan & tindakan lain.
mis : Infeksi luka, komplikasi mekanis dr implant, shock
dll.
contoh :
Kondisi utama : Hypothyroidism karena thyroidektomi satu
tahun lalu
kondisi lain : -
Kondisi utama
Diberi kode postsurgical: hypothyroidism
Haemorrhage hebat setelah
(E89.0) cabututama
sbg kode gigi
Kondisi lain : Nyeri
Spesilaisasi : Gimul
Diberi kode Haemorrhage resulting from a procedure (T81.0) sbg kode utama

28
Kondisi Multipel
• Fraktur multipel, diagnosis utama dan sekundernya?
– Fraktur multiple kembali kepada resources terbanyak,
diikuti dengan fraktur-fraktur lainnya dimasukkan sebagai
kode diagnosis sekunder, kalau tidak jelas baru
menggunakan kode multipel .7

• Penyakit HIV dengan Pneumocytis cariini pneumonia,


Burkitt’s lymphoma dan Kandidiasis mulut.
Diberi kode HIV multiple disease (B22.7), B20.6 , B21.1 dan
B20.4 digunakan sebagai kode tambahan
Peraturan reseleksi
diagnosis utama salah
dicatat
Pada keadaan adanya informasi yg dpt
menunjukan bahwa dokter salah tidak mengikuti
prosedur ICD yg benar :
• Klarifikasi (minta penjelasan) dr dokter yg
merawat.
• Jika tidak mungkin gunakan peraturan
reseleksi pada ICD volume 2 (MB1 s/d MB5)

30
Rule MB1.
Kondisi minor tercatat sebagai ‘kondisi utama’,
sedangkan kondisi yang lebih berarti dicatat
sebagai ‘kondisi lain’
 Ketika kondisi minor atau yang telah berlangsung lama,
atau masalah insidental ( Kondisi Kejadian ), tercatat
sebagai ‘kondisi utama’,
 Sedangkan kondisi yang lebih berarti, yang sebenarnya
(relevan) dengan pengobatan yang diberikan dan/atau
spesialisasi perawatan, tercatat sebagai ‘kondisi lain’,
 maka yang terakhir inilah yang dipilih kembali sebagai
‘kondisi utama’.
CONTOH RULE MB 1
• Kondisi utama: Sinusitis akut.
• Kondisi lain : Karsinoma endoserviks
Hipertensi
Pasien di rumah sakit selama
tiga minggu
• Prosedur : Histerektomi total
• Spesialisasi : Ginekologi
• Kode : Karsinoma endoserviks
(C53.0)
Rule MB2.
Beberapa kondisi dicatat
sebagai kondisi utama.
• Kalau beberapa kondisi yang tidak bisa dikode
bersamaan tercatat sebagai ‘KU’, dan
catatannya menunjukkan bahwa satu di
antaranya adalah kondisi utama pada
perawatan pasien, pilihlah kondisi tersebut.
Kalau tidak, pilih kondisi yang pertama kali
disebutkan
CONTOH RULE MB 2
• Kondisi utama: Katarak
Meningitis stafilokokus
Penyakit jantung iskemik.
• Kondisi lain :-
Pasien di rumah sakit selama
lima minggu
• Spesialisasi : Neurologi
• Kode : Meningitis stafilokokus
(G00.3)
Rule MB3.
Kondisi yang dicatat sebagai ‘kondisi utama’
ternyata merupakan gejala dari kondisi yang telah
didiagnosis dan diobati.
 Kalau suatu gejala atau tanda (biasanya bisa
diklasifikasikan pada Bab XVIII), atau suatu
masalah yang bisa diklasifikasikan pada Bab XXI,
dicatat sebagai ‘KU’, dan ini jelas merupakan
tanda, gejala atau masalah dari kondisi yang telah
didiagnosis di tempat lain dan telah dirawat,
pilihlah kondisi yang didiagnosis tersebut sebagai
‘KU’
CONTOH RULE MB 3
• Kondisi utama: Hematuria
• Kondisi lain : Varises vena tungkai
Papilomata dinding belakang
bladder
• Pengobatan : Eksisi diatermi papillomata
• Spesialisasi : Urologi
• Kode : Papilomata dinding belakang
bladder (D41.4)
Rule MB4. SPESIFISITAS
 Kalau diagnosis yang tercatat sebagai ‘kondisi
utama’ menguraikan suatu kondisi secara
umum,
 sedangkan suatu istilah yang bisa memberikan
informasi yang lebih tepat mengenai tempat
atau bentuk kondisi tersebut tercatat di
tempat lain, pilihlah yang terakhir ini sebagai
‘KU’.
CONTOH RULE MB 4

 Kondisi utama: Cerebrovascular accident


 Kondisi lain : Diabetes mellitus
Hipertensi
Perdarahan otak
 Kode : Perdarahan otak
(I61.9).
Rule MB5.
Diagnosis
allternatif.
 Kalau suatu gejala atau tanda dicatat sebagai
‘kondisi utama’ dengan suatu petunjuk bahwa
mereka bisa disebabkan oleh suatu kondisi
atau kondisi lain, pilihlah gejala tersebut
sebagai ‘kondisi utama’.
 Kalau dua kondisi atau lebih tercatat sebagai
pilihan diagnostik untuk kondisi utama,
pilihlah kondisi pertama yang tercatat
CONTOH RULE MB 5 (1)

 Kondisi utama: Sakit kepala karena


stress atau tegangan otot atau
sinusitis akut
 Kondisi lain :-
 Kode : Sakit kepala (R51).
CONTOH RULE MB 5 (2)

 Kondisi utama : Kholesistitis akut


atau
pankreatitis
 Kondisi lain akut
 Kode :-
: Kholesistitis akut
(K81.0)
Menuliskan dengan akurat dan lengkap :
 diagnosis Utama
 diagnosis Sekunder (Komorbiditi &
Komplikasi)
 Prosedur/Tindakan utama yang dikerjakan
 Prosedur sekunder/lain-lain
 diagnosis : Spesifik dan rinci
 Tidak menggunakan singkatan
• DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis sekunder
apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh prosedur/tindakan
yang telah dilaksanakan dan membuat resume medis pasien secara
lengkap dan jelas selama pasien dirawat di rumah sakit.

• KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang diisi oleh
dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk diagnosis dan
ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
Pencatatan Informasi Diagnosis
• Dokter hrs memilih kondisi utama utk dicatat
• Diagnosis hrs mempunyai nilai informatif sesuai
kategori ICD yg spesifik :
 Acute appendicitis with perforation
 Diabetic cataract, insulin-dependent
 Meningococcal pericarditis
 Antenatal care for pregnancy-induced
hypertension
 Third-degree burn of palm of hand.
PERAN PENULISAN
DIAGNOSIS DAN KODE INA-
DRG
• Penulisan diagnosis Kode Tarif
tdk lengkap INA-CBG rumah sakit
•Pengkodean tidak Tidak salah
tepat
tepat
Dokter dan Koder

Berperan penting dalam


penerapan sistem kode INA- 46
CBG
HINDARI SINGKATAN
DIAGNOSIS/PROSEDUR

•BP = Broncho Pneumonia


•BP = Brachial Plexus
•FA = Fibrillation Atrial
•FA = Flour Albus
•HAP = Haemorrhagic Anterpartum
•HAP = Hospital Acquired Pneumonia
•MR = Mitral Regurgitation
•MR = Mental Retardation

47
PROBLEM
KODING ICD-10 &
ICD-9CM
•Diagnosis/tindakan tidak ditulis
•Diagnosis/tindakan tidak spesifik
•Diagnosis/tindakan tidak lengkap
•Tulisan dokter tidak terbaca
•Singkatan tidak standar
•Prosedur tidak dilakukan ttp di koding
•Prosedur dilakukan ttp tidak di koding
•Salah Koding

48
ICD- 9 CM
ICD – 9 CM adalah singkatan dari International Classification
of Diseases, 9th Revision, Clinical Modification.

Klasifikasi Prosedur ICD-9-CM


1.Diterbitkan berisi daftar yang tersusun dalam tabel dan
Index Alfabetis
2.Prosedur bedah dikelompokkan pada bagian 01-86
3.Prosedur bukan bedah dibatasi pada bagian 87-99
4.Struktur klasifikasi berdasarkan anatomi
5. Kode angka
6.Berdasarkan struktur 2-digit dengan 2 digit desimal
diperlukan
16 CHAPTER CODE ICD-9-CM
BAB CODE PROCEDURE
0 00 Procedures and intervention, not elsewhere clasified

1 01 – 05 Operations on the nervous system

2 06 – 07 Operations on the endocrine system

3 08 – 16 Operations on the eye

4 18 – 20 Operations on the ear

5 21 – 29 Operations on the nose, mouth, and pharynx

6 30 – 34 Operations on the respiratory system

7 35 – 39 Operations on the cardiovascular system


8 40 – 41 Operations on the hemic dan lymphatic system

9 42 – 54 Operations on the digestive system

10 55 – 59 Operations on the urinary system


11 60 – 64 Operations on the male genital organs
12 65 – 71 Operations on the female genital organs

13 72 – 75 Obstetrical procedures
14 76 – 84 Operation on the musculoskeletal system
15 85 – 86 Operations on the integumentary system

16 87 – 99 Miscellaneous diagnostic and therapeutic procedures


PROSEDUR UTAMA DAN PROSEDUR
SEKUNDER
 Prosedur Utama (Principal Procedure)
Prosedur utama adalah prosedur tindakan yang paling
banyak menghabiskan sumber daya atau hari
rawatan paling lama dan biasanya berhubungan erat
dengan diagnosa utama.

Prosedur Sekunder
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan
pada pasien rawat inap atau rawat jalan,
membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh
staf terlatih dan berpengalaman .
STRUKTUR INA-CBG
LANGKAH-LANGKAH GROUPING
INACBGs DATA PASIEN
Spesifik CBGs 31 CMGs
o22 Acute Care CMGs
1 o2 Ambulatory CMGs
o1 Subacute CMGs
o1 Chronic CMGs
CMG o4 Special CMGs
o1 Error CMGs
1. Prosedure Rawat Inap
2 2. Prosedur Besar Rawat
Jalan
3. Prosedur Signifikan
Severity Level Rawat Jalan

CMG Case Type 4. Rawat Inap Bukan


Prosedur
5. Rawat Jalan Bukan
Prosedu
3 6. Rawat Inap Kebidanan
Tipe Kasus (1-10) 7. Rawat Jalan kebidanan
8. Rawat Inap Neonatal
TINGKAT
9. Rawat KEPARAHAN
Jalan Neonatal
Sev. Level 0 = Rawat Jalan
X. Error
I = Ringan
II = Sedang
III = Berat
4

INACBGs
CBGs Decision Tree
PRINCIPLE DIAGNOSIS (PDx)

CASEMIX MAIN GROUPS (CMG) 31 CMG

SURGICAL PROCEDURE

No Yes

MEDICAL SEPARATION SURGICAL SEPARATION


Principle Diagnosis, Type of Surgery
Neoplasm, Specific condition, Mayor, Minor,
Symptomps,othe Other unrelated Dx
r
COMPLICATIONS, CO MORBIDITY
OR AGE SPLIT

CBG/DRG Severity level 54


 CASE-MIX MAIN GROUPS
(CMGs)
 CMGs adalah klasifikasi tahap pertama
 Dilabelkan dengan huruf Alphabet (A to Z) mewakili kode yang
ada di ICD-10
 Berhubungan dengan system organ tubuh
 Terdapat 31 CMGs dalam UNU Grouper
o 22 Acute Care CMGs
o 2 Ambulatory CMGs
o 1 Subacute CMGs
o 1 Chronic CMGs
o 4 Special CMGs
o 1 Error CMGs
o Total DRGs (CBGs) = 1,220
CMG
NO. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
1 Central nervous system Groups G
2 Eye and Adnexa Groups H
3 Ear, nose, mouth & throat Groups U
4 Respiratory system Groups J
5 Cardiovascular system Groups I
6 Digestive system Groups K
7 Hepatobiliary & pancreatic system Groups B
8 Musculoskeletal system & connective tissue Groups M
9 Skin, subcutaneous tissue & breast Groups L
10 Endocrine system, nutrition & metabolism Groups E
11 Nephro-urinary System Groups N
12 Male reproductive System Groups V
13 Female reproductive system Groups W
14 Deleiveries Groups O
15 Newborns & Neonates Groups P
16 Haemopoeitic & immune system Groups D
CMG
NO. Case-Mix Main Groups (CMG)
Codes
17 Myeloproliferative system & neoplasms Groups C
18 Infectious & parasitic diseases Groups A
19 Mental Health and Behavioral Groups F
20 Substance abuse & dependence Groups T
21 Injuries, poisonings & toxic effects of drugs Groups S
Factors influencing health status & other contacts with
22 health services Groups Z
23 Ambulatory Groups-Episodic Q
24 Ambulatory Groups-Package QP
25 Sub-Acute Groups SA
26 Special Procedures YY
27 Special Drugs DD
28 Special Investigations I II
29 Special Investigations II IJ
30 Special Prosthesis RR
31 Chronic Groups CD
32 Errors CMGs X
Case-Based Groups (CBG) Untuk Pasien Akut
dan Rawat Jalan

 Klasifikasi tahap kedua


 Dibagi kedalam 4 sub-groups
 Sub-group pertama menunjukkan CMG
 Sub-group kedua menunjukkan tipe kasus (1-9)
 Sub-group ketiga menunjukkan spesifik CBG
 Sub-group keempat menunjukkan resource
intensity level (0-III)
 Terdiri dari bukan prosedur/Tindakan
 Case-Based Groups (CBGs)
 Klasifikasi tahap kedua

 Dibagi kedalam 4 sub-groups


 Sub-group ke-1 menunjukkan CMGs
 Sub-group ke-2 menunjukkan tipe kasus (1-9 )

1. Prosedure Rawat Inap Group-1


2. Prosedur Besar Rawat Jalan Group-
3. Prosedur Signifikan Rawat Jalan 2
4. Rawat Inap Bukan Prosedur Group-3
5. Rawat Jalan Bukan Prosedur Group-
6. Rawat Inap Kebidanan 4
7. Rawat Jalan kebidanan Group-5
8. Rawat Inap Neonatal Group-
9. Rawat Jalan Neonatal 6
X. Error Group-7
Group-
• Sub-group ke-3 menunjukkan spesifik CBGs (kode
CBGs)

• Sub-group ke-4 menunjukkan severity level (0-III)


 Group Error INA-CBGs
GROUP DESKRIPSI
X-0-01-X ERROR: KODE diagnosis TIDAK BISA DIGUNAKAN SEBAGAI diagnosis UTAMA
X-0-02-X ERROR: KODE diagnosis TIDAK VALID UNTUK DIAGNOSIS UTAMA
X-0-03-X ERROR: diagnosis UTAMA TIDAK ADA
X-0-04-X ERROR: UMUR TIDAK BETUL
X-0-05-X ERROR: JENIS KELAMIN SALAH
X-0-06-X ERROR: STATUS PULANG TIDAK BETUL
X-0-07-X ERROR: BERAT LAHIR TIDAK BETUL
X-0-08-X ERROR: LAMA RAWT (LOS) TIDAK BETUL
X-0-09-X ERROR: RAWAT JALAN DENGAN PROSEDUR RAWAT ANAP
X-0-10-X ERROR: RAWAT JALAN DENGAN BERAT LAHIR RENDAH
X-0-13-X ERROR: diagnosis UTAMA TIDAK BETUL SEBAGAI
diagnosis FINAL UNTUK

X-0-15-X CMG-O (PERSALINAN/DELIVERY)

X-0-17-X ERROR: diagnosis TIDAK BETUL UNTUK NEONATAL


ERROR: TIDAK ADA TANGGAL MASUK
X-0-18-X
ERROR: JENIS PASIEN KETIKA PULANG TIDAK BETUL
X-0-19-X
ERROR: TIDAK ADA TANGGAL KELUAR
X-0-20-X
X-0-21-X ERROR: TIDAK ADA TANGGAL LAHIR
X-0-22-X ERROR: PASIEN SUB-AKUT
ERROR: PASIEN KRONIS
CONTOH KODE INA-CBGs
SPECIAL CMG
Sub Akut
Kronis
Special Drug
SPECIAL DRUG

DD01Steptokinase
DD02Deferiprone
DD03Deferoksamin
DD04Deferasirox
DD05Human Albumin
Special Drug
SPECIAL PROSTHESIS

RR01 Subdural grid electrode


Cote graft
RR02 TMJ Prothesis
Liguid Embolic (for AVM)
RR03 Hip Implant/knee
implant
RR04
SPECIAL
P
SPECIAL INVESTIGATION

II01 Other CT Scan


II02 Nuclear Medicine
II03 MRI
Diagnostic and procedure
II04 imaging on eye
Special
Investigatio
n
Spesial Prostesis
Cote Graft
SPESIAL PROSEDUR
YY01 Tumor pineal - Endoskopy
YY02 Hip Replacement / knee replacement
YY03 PCI
YY04 Keratoplasty
YY05 Pancreatectomy
YY06 Repair of septal defect of heart with prosthesis
YY07 Renal Transplantation
YY08 Stereotactic Surgery & Radiotheraphy
YY09 Torakotomi
YY10 Lobektomi / bilobektomi
YY11 Air plumbage
YY12 Timektomi
YY13 Vitrectomy
YY14 Phacoemulsification
YY15 Microlaringoscopy
YY16 Cholangiograph
Spesial
prosedur
PCI
SPESIAL CMG
Kode List Item Special Jenis Kode INA- Kode ICD 10 dan ICD 9 CM Tipe
No Special Special
CMG Perawatan CBG Diagnosis/Prosedur
CMG CMG
I-4-10-I
Special
1 DD01 Streptokinase Rawat Inap I-4-10-II I210,I211,I212,I213,I214,I219,I233
Drug
I-4-10-III
D-4-13-I
Special
2 DD02 Deferiprone Rawat Inap D-4-13-II D561,D562,D563,D564,D568
Drug
D-4-13-III
D-4-13-I
Special
3 DD03 Deferoksamin Rawat Inap D-4-13-II D561,D562,D563,D564,D568
Drug
D-4-13-III
D-4-13-I
Special
4 DD04 Deferasirox Rawat Inap D-4-13-II D561,D562,D563,D564,D568
Drug
D-4-13-III
A-4-10-I A021,A207,A227,A391,A392,A393,A394
A-4-10-II ,A398,A399,A400,A401,A402,A403,A40 Special
5 DD05 Human Albumin Rawat Inap A-4-10-III 8,A409,A410,A411,A412,A413,A414,A4 Drug
15,A418,A419,A427,B377,R571
G-1-10-I
Subdural grid Special
6 RR01 Rawat Inap G-1-10-II 0293
electrode Prosthesis
G-1-10-III
I-1-03-I
Special
7 RR02 Cote graft Rawat Inap I-1-03-II 3581
Prosthesis
I-1-03-III
M-1-60-I
Special
8 RR03 TMJ Prothesis Rawat Inap M-1-60-II 765
Prosthesis
M-1-60-III
TERIMA
KASIH

JAMINAN
KESEHATA
N
NASIONAL

Untuk Indonesia yang lebih


sehat
79

Anda mungkin juga menyukai