com
Aceh Selatan Provinsi Aceh - 23771 Fax : - SSB : 6589, 8070, 5188 Khz
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. LATAR : Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan merupakan Kantor Unit
BELAKANG Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) dibawah Direktorat
Jenderal Pehubungan Udara Kementerian Perhubungan yang
berlokasi di Kabupaten Aceh Selatan Propinsi Aceh. Wilayah ini
merupakan daerah pinggir pantai yang dikelilingi pegunungan,
kontur tanah daerah ini datar dikelilingi bukit.
Pekerjaan Canopi Gedung Terminal telah sesuai dengan
ketentuan dalam Rencana Induk Bandar Udara No. 596 Tahun
2014. Pekerjaan ini untuk menikdaklanjuti tahapan pekerjaan
gedung terminal yang sudah ada.
2. MAKSUD DAN : a. Maksud
TUJUAN
Maksud dari pekerjaan konstruksi ini adalah Pekerjaan
Canopi Gedung Terminal.
b. Tujuan
Tujuan dari Pekerjaan Konstruksi ini adalah untuk
memberikan perlindungan pada gedung terminal terhadap
cuaca panas, hujan maupun angin.
5. SUMBER DANA : a. Sumber Dana : Berasal dari APBN DIPA Satker Kantor UPBU
DAN Teuku Cut Ali Tapaktuan Tahun Anggaran 2021.
PERKIRAAN b. Total perkiraan biaya yang diperlukan: Nilai Harga
BIAYA
Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Rp. 756.400.000,- (Tujuh
Ratus Lima Puluh Enam Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10%.
6. RUANG : a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan Konstruksi :
LINGKUP, 1. Pekerjaan Persiapan;
LOKASI 2. SMK3-PM PUPR;
PEKERJAAN, 3. Pekerjaan Tanah;
FASILITAS 4. Pekerjaan Struktur Beton;
PENUNJANG 5. Pekerjaan Struktur Baja;
6. Pekerjaan Keramik Lantai;
7. Pekerjaan Atap;
8. Pekerjaan Pengecatan;
9. Pekerjaan Elektrikal;
10. Pekerjaan Lain-lain.
7. JANGKA WAKTU : 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak di keluarkannya
PELAKSANAAN Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
PEKERJAAN
Pelaksana SKT-Tukang
1. -
Lapangan Kontruksi Baja & Plat
Sertifikat Petugas
Keselamatan
2. Petugas K3 - Konstruksi atau
sertifikat Ahli
K3 Konstruksi
11. PERALATAN : Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk
YANG
pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
DIBUTUKAN
Jumla Kepemilikan/
No. Jenis Kapasitas
h Status
1. Mesin Las Listrik - 2 Unit Sewa / milik
2. Scafolding - 3 Set Sewa / milik
Keterangan :
Setiap Unit Peralatan sebagaimana tercantum di atas harus
dilengkapi data pendukung dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Melampirkan Bukti Kepemilikan Peralatan (contoh STNK,
BPKB, invoice) untuk peralatan dengan status milik sendiri;
14. PENUTUP : Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi
calon pelaksana pekerjaan konstruksi dalam melaksanakan
pekerjaan. Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa
dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat
selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dengan
kualitas sebagaimana yang telah dipersyaratkan.
AMRIZAL. R
Pengatur Muda Tk. I (II/b)
NIP. 19850429 201503 1 002
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
(RKS)
Pekerjaan :
PEKERJAAN CANOPI GEDUNG TERMINAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA
TEUKU CUT ALI – TAPAKTUAN
PASAL 1
SYARAT-SYARAT UMUM
1.3. PENGAWAS
Merupakan Tim yang dibentuk untuk mengawasi dan memutuskan dalam keseluruhan proyek.
Dalam pelaksanaan pengawasan dapat melaksanakan secara independen, namun dalam proses
pengambilan keputusan harus dalam forum yang dihadiri oleh masing-masing komponen tim.
Komponen Tim Pengawas terdiri dari:
1. Pemberi Kerja/Owner
2. Konsultan Pengawas
Dalam mengemban fungsinya, kegiatan Tim Pengawas akan dikoordinasi oleh Konsultan
Pengawas.
Page 1 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 2 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
1.7. DIMENSI
Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam perencanaan, kecuali yang disebutkan
secara khusus, selalu menggunakan satuan metrik dalam unit milimeter. Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor harus memeriksa semua ukuran dimensi yang ada dalam gambar. Tidak
ada biaya tambahan yang akan dibayarkan untuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai akibat
dari kesalahan dalam ukuran dimensi. Apabila diperlukan gambar tambahan, Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor harus mengajukan persetujuan gambar-gambar tambahan tersebut dengan
menggunakan satuan metrik dalam unit milimeter/centimeter/meter ke Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di lapangan. Apabila dimensi yang diajukan
tidak sesuai dengan ukuran standar yang telah ditetapkan, maka dapat diganti dengan standar
lain yang sesuai dan yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja/ Konsultan Pengawas. Tidak ada
pembayaran tambahan yang dapat diberikan untuk perubahan dimensi dengan alasan tersebut di
atas tanpa ada persetujuan khusus dari Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas.
Page 3 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan serta agar diperoleh jadwal jalur kritis (critical
path). Juga dibuat sub jadwal untuk menunjukkan jadwal pekerjaan kritis dari
keseluruhan jadwal konstruksi.
Apabila realisasi pelaksanaan lapangan telah melenceng dari jadwal yang telah
diserahkan, maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus melakukan upaya percepatan
pelaksanaan dan updating jadwal kerja sehingga kemajuan pelaksanaan setiap
pekerjaan dapat diatur/kendalikan sesuai target, updating ini terus dilakukan sampai
proyek selesai.
Rencana kegiatan mingguan diserahkan pada setiap hari Senin pagi kepada Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas, merupakan penjelasan bagian/komponen/jenis pekerjaan
& kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam minggu berjalan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan sub-Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dapat diserahkan
secara terpisah atau dimasukkan ke dalam jadwal pelaksanaan keseluruhan.
3. Jadwal Kedatangan Peralatan dan Material
Kontraktor berkewajiban membuat jadwal kedatangan peralatan dan material, disesuaikan
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang dibuat secara terpisah.
Dalam jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan, rencana produksi
bahan di pabrik/sumber bahan, pengujian alat, jadwal rencana pengiriman dan persetujuan
Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas.
Jadwal kedatangan peralatan harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menggunakan peralatan dan
perlengkapan yang benar-benar lengkap, dapat beroperasi penuh dan terpelihara dengan
baik, secara mekanis berfungsi sempurna dalam jumlah yang cukup dan dengan jenis dan
kapasitas yang sesuai untuk proyek ini, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan
dengan baik sesuai RKS dan dalam waktu yang tidak melebihi Kontrak.
4. Jadwal Penugasan Personil Inti
Jadwal penugasan personil inti harus disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Dalam jadwal harus sudah termasuk/memperhitungkan waktu pengajuan dan waktu-waktu
penambahan dan pengurangan personil yang dibutuhkan serta harus ada persetujuan dari
Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas mengenai jadwal penugasan personil tersebut.
Page 4 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Untuk bahan berbentuk curah bagian tengah dari lantai gudang atau lantai dari suatu
timbunan bahan hendaknya dibuat miring melandai ke tepi-tepi agar mudah dilakukan
pembersihan. Cara menumpuk bahan bangunan hendaknya sedemikian rupa agar timbunan
tidak berbentuk kerucut, tidak menyebabkan pemisahan bahan (segregation).
Bahan bangunan yang turun mutunya atau rusak yang disebabkan karena penyimpanan tidak
boleh dipergunakan dan segala kerugian yang timbul menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.
Page 5 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 6 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 7 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 8 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
tanda-tanda, penentuan elevasi dan lain-lain kegiatan pengukuran yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memelihara alat-alat untuk survei ini secara baik sehingga
selama pelaksanaan dapat tetap digunakan secara baik. Atas biaya sendiri Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor harus menyediakan: patok-patok beton, patok-patok kayu, bagan, template,
penampang kedalaman laut yang diminta Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas untuk memeriksa
atau pengukuran bagian dari pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membangun bagan tetap dan beratap untuk digunakan
dalam melaksanakan pengukuran bila diperlukan atas biaya Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Desain konstruksi bagan tersebut harus dibuat Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan disetujui
Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas sebelum dibangun, pada akhir pekerjaan bagan-bagan
tersebut harus dibersihkan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Page 9 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 10 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
1.25. GAMBAR
a. Gambar rencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Kontrak.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan gambar
rencana, BoQ (Bill of Quantity) dan spesifikasi, tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan
dari kesalahan, kekurangan yang terdapat pada gambar rencana atau perbedaan ketentuan
antara gambar rencana, BoQ dan spesifikasi.
b. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, pelaksana pekerjaan diwajibkan memeriksa
kembali kesesuai gambar rencana dengan spesifikasi, BoQ dan kondisi lapangan, bila
terdapat perbedaan agar dilaporkan untuk mendapatkan petunjuk Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas.
c. Sesuai petunjuk Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas, gambar kerja/shop drawing dibuat
untuk mendapatkan kelengkapan ukuran-ukuran, posisi, bentuk, metode pemasangan dan
spesifikasi secara detail dan kaitan koordinasi dengan pekerjaan lain.
d. Perubahan desain yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan akibat kondisi
lapangan atau kondisi tertentu harus diajukan untuk dikoordinasikan dengan Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas sebagai acuan pengadaan shop drawing.
1.26. LAPORAN
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan mengajukan format laporan-laporan berikut
secara periodik untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas:
1. Laporan Harian
2. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan harian dalam bentuk
Laporan Harian yang berisi: pekerjaan yang dilaksanakan hari itu, material yang didatangkan,
peralatan yang digunakan, tenaga kerja yang dikerahkan, keadaan cuaca, pasang surut,
Page 11 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
gelombang serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan sesuai petunjuk Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
3. Laporan Mingguan
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang berisikan
semua kegiatan pada minggu yang bersangkutan, hambatan-hambatan yang dihadapi
serta solusinya, kemajuan fisik proyek yang dicapai pada minggu sebelumnya dan
sampai dengan minggu dimaksud, tes-tes material, foto-foto dan lain-lain yang perlu
dilaporkan sesuai petunjuk Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas. Laporan ini harus dibuat
sebanyak 3 (tiga) set dan diserahkan kepada Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas paling
lambat pada setiap hari Senin siang.
4. Laporan Bulanan
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan juga membuat laporan bulanan yang berisikan
semua kegiatan pada bulan yang bersangkutan termasuk hambatan- hambatan yang
dihadapi, perubahan-perubahan pelaksanaan yang telah mendapat persetujuan dari Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas yang dilengkapi dengan gambar, kemajuan fisik proyek yang
dicapai pada bulan sebelumnya dan sampai dengan bulan dimaksud dan lain-lain yang perlu
dilaporkan sesuai petunjuk Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas. Laporan bulanan harus
dibuat sebanyak 3 (tiga) set dan harus diserahkan kepada Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas paling lambat tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya.
5. Laporan Khusus
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hal-hal yang memerlukan penanganan khusus,
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat laporan tersendiri, isi laporan
disesuaikan dengan petunjuk Pemberi Kerja/ Konsultan Pengawas. Laporan ini dibuat
sebanyak 3 (tiga) set.
6. Laporan Akhir Proyek
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat laporan akhir proyek setelah proyek
dinyatakan selesai dan diterima oleh Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas. Laporan ini berupa
rekapitulasi dari laporan bulanan yang harus memuat semua perubahan-perubahan penting
selama berlangsungnya proyek. Laporan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan diserahkan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum disetujui BA. Serah Terima Pekerjaan.
7. Laporan Masa Pemeliharaan
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat Laporan Masa Pemeliharaan yang
berisi kegiatan selama masa pemeliharaan. Laporan ini dibuat dalam rangka 3 (tiga) dan
diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) hari setelah berakhirnya masa pemeliharaan.
8. As Built Drawing
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat As built drawing yaitu gambar yang
menunjukkan pelaksanaan sesungguhnya atas pekerjaan di lapangan. As built drawings
dibuat secara bertahap sesuai dengan progress/kemajuan pekerjaan dalam rangkap 3 (tiga):
- Dibuat di kertas jenis HVS ukuran A3.
- soft copy dalam bentuk CD atau flashdrive.
Penyerahannya dilakukan secara bertahap sesuai progres di lapangan.
Page 12 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1. PENGUKURAN
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor wajib melakukan pengukuran kembali atas site dan kondisi
lapangan sebelum pemasangan patok-patok ukuran, memeriksa kesesuaiannya dengan gambar,
dan meminta persetujuan Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas atas penyesuaian-penyesuaian
dengan ukuran dan kondisi site.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memeriksa semua ukuran dimensi yang ada dalam gambar
terhadap kesesuaiannya dengan ukuran di lapangan. Tidak ada biaya tambahan yang akan
dibayarkan untuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan dalam ukuran
dimensi.
Page 13 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
4. Papan nama proyek belatar belakang putih dengan tulisan warna hitam, kecuali untuk logo
atau simbul dapat dipakai warna yang bervariasi.
5. Papan nama proyek harus mencantumkan Instansi Penyandang Dana, Instansi Pemilik
Bangunan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana, Konsultan pengawas.
6. Papan juga harus mencantumkan besar anggaran pelaksanaan proyek, waktu mulai proyek,
dan waktu penyelesaian proyek.
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH
Page 14 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
8. Hasil galian pondasi yang akan dipakai kembali untuk urugan pondasi harus ditempatkan
dengan jarak tertentu sehingga tidak masuk kembali kedalam lubang galian dan tidak
menggangu pekerjaan konstruksi pondasi.
9. Dimensi, ukuran, dan kedalaman galian harus tetap dan tidak berubah sebelum pekerjaan
konstruksi pondasi sumuran atau pondasi tapak selesai dikerjakan.
10. Kontraktor Pelaksana harus membuat dinding penahan tanah sementara jika tanah disekitar
galian adalah tanah agresif, labil, dan mudah runtuh sehingga membahayakan pekerjaan
pengalian.
11. Hasil pekerjaan galian pondasi harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.
Page 15 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
PASAL 4
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
4.1. PEKERJAAN BETON
4.1.1 KETENTUAN UMUM
1. Yang dimaksud disini ialah semua pekerjaan beton untuk Pondasi, Kolom, dan elemen
lainnya.
2. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat-syarat pelaksanaan beton
secara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan
lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan
standar di bawah ini:
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971 NI-2).
Tatacara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2002.
American Society of Testing Materials (ASTM).
Standar Beton Prategang/Pracetak Indonesia (jika diperlukan).
Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di atas maka peraturan-
peraturan Indonesia yang menentukan.
3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketepatan dan kesesuaian yang tinggi
menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana, dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan
oleh Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas. Semua pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan harus dibongkar dan diganti atas biaya Kontraktor sendiri.
4. Semua material harus dalam keadaan baru dengan kualitas yang terbaik sesuai persyaratan
dan disetujui oleh Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas, dan Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian bahan-bahan tersebut dan Kontraktor
Page 16 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
bertanggung jawab atas segala biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas dalam waktu 2 x 24 jam harus dikeluarkan dari Proyek.
4.1.2 LINGKUP PEKERJAAN
1. Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton sesuai
dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah, pengujian, dan peralatan
pembantu.
2. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian dari
pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
3. Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan/ bekisting/ form work beton,
penyelesaian dan pemeliharaan beton dan semua jenis pekerjaan yang menunjang
pekerjaan beton.
4. Pemeliharaan dan perlindungan beton selama berlangsungnya proses pengerasan.
4.1.3 MATERIAL
1. Semen
Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement sesuai dengan
persyaratan berikut:
1. SNI 15-2049-1994. Semen Portland :
Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)
Spesifikasi semen blended hidrolis (ASTM C 595)
Spesifikasi semen hidrolis ekspansif (ASTM C 845)
2. Mempunyai sertifikat uji (test certificate) dan mendapat persetujuan Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas.
3. Semen harus produksi dari satu merk.
4. Kontraktor harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang menyebutkan tipe, kualitas
dari semen yang digunakan dan “Manufacturer’s Test Certificate” yang menyatakan
memenuhi persyaratan tersebut diatas.
5. Kontraktor harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang baik untuk
mencegah terjadinya kerusakan. Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur
dengan kotoran atau kena air/lembab tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera
dikeluarkan dari proyek.
6. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.
4.1.4 AGREGAT KASAR
1. Agregat untuk beton harus memenuhi salah satu persyaratan berikut :
Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C33)
SNI 03-2461-1991, Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur. iii. Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)
2. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut
ASTM C-33 dan mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
3. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka
jumlahnya tidak melebihi 20% dari volume dan tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles Abration (LAA).
4. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak
beton dan mempunyai gradasi sebagai berikut:
Page 17 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
1” 25,00 mm 100
3/4” 20,00 mm 90 – 100
3/8” 95,00 mm 20 – 55
No. 4 4,76 mm 0-1
Page 18 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
karakteristik (σau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39. Pemberi tugas atau Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas akan melakukan pengujian test tarik- putus dan “Bending” untuk setiap 10 ton baja
tulangan, atas biaya Kontraktor. Persyaratan dimensi dan kandungan chemical dari baja
tulangan, harus sesuai dengan peraturan JIS 3112 dan JIS 3191. Baja tulangan harus disupply
dari satu sumber (manufacture) dan tidak dibenarkan untuk mencampur adukkan bermacam-
macam sumber besi beton untuk pekerjaan konstruksi.
4.1.8 BAHAN TAMBAHAN
Penggunaan bahan tambahan tidak diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
a. Apabila akan digunakan bahan pencampur, Kontraktor harus mengadakan percobaan-
percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari penambahan bahan pencampur
(Admixture) tersebut. Hasil “Crushing test” dari Laboratorium yang berwenang terhadap
kubus-kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.
b. Bahan tambahan yang digunakan pada beton harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas.
c. Bahan tambahan pembentuk gelembung udara harus memenuhi SNI 03-2496-1991,
Spesifikasi bahan tambahan pembentuk gelembung untuk beton.
d. Bahan tambahan pengurang air, penghambat reaksi hidrasi beton, pemercepat reaksi hidrasi
beton dan gabungan pengurang air dan pemercepat reaksi hidrasi beton harus memenuhi
“Spesifikasi bahan tambahan kimiawi untuk beton (ASTM C 494) atau “Spesifikasi untuk
bahan tambahan kimiawi untuk menghasilkan beton dengan kelecakan yang tinggi” (ASTM C
107).
4.1.9 CONTOH YANG HARUS DISEDIAKAN
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material : koral, split
pasir, besi beton, PC untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas akan dipakai
sebagai standar/ pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Kontraktor
ke lapangan.
c. Kontraktor diwajibkan untuk membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah
disetujui dibangsal Direksi Lapangan.
Page 19 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 20 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 21 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 22 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 23 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 24 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
akan diuji pada umur 28 hari. Hasil pengujian adalah hasil rata-rata dari ketiga spesimen
tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan karakteristik
300 kg/cm²; tidak boleh ada satu benda uji yang hasil pengujian kurang dari kekuatan beton
karakteristik tersebut.
4. Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal dilapangan,
dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan keadaan sebenarnya
5. Kontraktor harus mengajukan metode pengujian beton kepada Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas untuk disetujui.
4.15. S U H U
1. Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C. Bila suhu yang di taruh berada
diantara 27° dan 32° C.
2. Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat mengakibatkan suhu beton
melebihi 32° C, maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, misalnya
mendinginkan agregat atau melakukan pengecoran pada malam hari.
Page 25 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 26 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
PASAL 5
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA
Page 27 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
f. Semua bahan-bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik atau memiliki
sertifikat pengujian dari laboratorium yang disetujui oleh Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas.
5.1.3 PABRIKASI
1. Umum
Tukang-tukang yang digunakan harus dari tenaga-tenaga ahli pada bidangnya dan
melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk-petunjuk Pemberi
Kerja/Konsultan Pengawas dan ketelitian utama diperlukan untuk menjamin bahwa seluruh
bagian dapat cocok satu dengan lainnya pada waktu pemasangan.
Pemberi Kerja/Konsultan Pengawas mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu
melakukan pemeriksaan pekerjaan. Tidak satu pekerjaanpun dibongkar atau disiapkan
untuk dikirim sebelum diperiksa dan disetujui.
Setiap pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana atau spesifikasi ini
akan ditolak dan harus segera diperbaiki.
Kontraktor pabrikasi harus menyediakan atas biaya sendiri semua pekerjaan, alat-alat
perancah dan sebagainya yang diperlukan dalam hubungan pemeriksaan pekerjaan.
Kontraktor pabrikasi harus memperkenalkan Kontraktor Montase untuk sewaktu-waktu
memeriksa pekerjaan dan untuk mendapatkan keterangan mengenai cara-cara dan lain-lain
yang berhubungan dengan waktu pemasangan di tempat pekerjaan.
Kontraktor Montase tidak mempunyai wewenang untuk memberikan instruksi-instruksi
mengenai cara penyelenggaraan.
2. Pola Pengukuran
Pola (mal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin
ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor Pabrikasi. Semua pengukuran harus
dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari
pekerjaan baja tertera pada gambar rencana.
3. Meluruskan
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran, bila
perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan terlihat rapat seluruhnya.
4. Pemotongan
Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunting, menggergaji atau dengan las
pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus diselesaikan siku
terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan.
5. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda yang diperkenankan
Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotongan, maka pada
pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm, pada pelat
setebal 6 mm pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm.
6. Memotong dengan Las Pemotong
Las pemotongan digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan sebuah mal serta
bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih
serta lurus dan untuk menghaluskan tepi yang dipotong itu harus digunakan gerinda.
Gerinda bergerak searah dengan arah las pemotong, tepi harus diselesaikan sedemikian
sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran besi.
Page 28 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 29 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 30 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 31 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
3. Pengujian contoh harus disiapkan untuk tiap type dari pengelasan dan tiap type dari bahan
yang akan di las. Pengujian bersifat merusak contoh dari produsen dan kualifikasi
pengelasan harus diadakan sesuai dengan persyaratan ASTM A370.
4. Jumlah pengujian
Jumlah pengujian yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus seperti yang ditentukan di
lapangan oleh Konsultan Pengawas/ Owner.
5. Pemeriksaan visual pengelasan harus dilakukan ketipa operator membuat las dan setelah
pekerjaan diselesaikan. Setelah pengelasan diselesaikan, las harus disikat dengan sikat
kawat dan dibersihkan merata sebelum Konsultan Pengawas/Owner membuat
pemeriksaannya. Konsultan Pengawas/Owner akan memberikan perhatian khusus pada
permukaan yang pecah-pecah, permukaan yang porous, masuknya kerak-kerak las pada
permukaan, potongan bawah, lewatan atau overlap, kantong udara dan ukuran lasnya.
Pengelasan yang rusak harus diperbaiki sesuai dengan persyaratan AWS.D.1.0.
6. Hasil pengujian dari laboratorium atau lapangan diserahkan pada Konsultan Pengawas/
Owner secepatnya.
7. Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan atau las dan sebagainya,
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
PASAL 6
PEKERJAAN LANTAI
Page 32 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Page 33 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Siar-siar diisi dengan bahan pengisi Grouting Semen/Ibagrout/Tile sesuai ketentuan dan
persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan warna homogenous yang dipasangnya.
Pemotongan unit-unit homogenous harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
Homogenous yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada
permukaan homogenous, sehingga betul-betul bersih.
Sebelum homogenous di pasang, terlebih dahulu unit-unit tile direndam dalam air sampai
jenuh.
Pinggulan pasangan homogenous harus dilakukan dengan gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.
Homogenous tile yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
6.1.5 PEMBERSIHAN & PERLINDUNGAN
Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor akibat pekerjaan
lain-lain; buang bahan pelapis/pelindung dari pabrik; bersihkan dengan alat dan cara yang
diinstruksikan pabrik pembuat.
6.1.6 CADANGAN MATERIAL
Siapkan setidaknya 5% dari volume bahan sebagai cadangan yang diserahkan kepada Owner
sebagai material cadangan untuk penggantian dan perbaikan jika terjadi cacat atau kerusakan
setelah pekerjaan diselesaikan.
PASAL 7
PEKERJAAN ATAP
Page 34 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
2. Hasil pekerjaan memasang atap ini harus mendapat persetujuan dari Direksi/ Pengawas.
3. Bahan utama pekerjaan ini adalah Genteng Metal dengan ketebalan minimal 0,38 mm.
4. Kotraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh untuk mendapat persetujuan Direksi/
Pengawas. Penggunaan alat Bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan
petunjuk dari pabrik atau agennya.
7.1.4 SISTEM PENDUKUNG ATAP
Insulation Fastening
Menggunakan Heat Treated Steel Fasteners menggunakan Metal Insulation Fastening Plate
dengan rasio 3 fasteners tiap meter persegi.
Flashing
Metal flashing dengan rangka besi yang disarankan untuk detail penetrasi.
Aksesori dan alat bantu lainnya seperti dalam brosur digunakan harus sesuai persyaratan dari
pabrik yang bersangkutan.
Bila penumpu atap dari baja, digunakan paku skrup dengan ukuran yang sesuai persyaratan
dari pabrik yang bersangkutan. Penggunaan paku sekrup, paku keling dll, harus dari bahan
galvanis dan sesuai dengan persyaratan dan petunjuk pabrik.
Penutup bubungan/jurai dari bahan yang sama.
7.1.5 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR PROYEK
1. Sebelum melaksanakan kegiatan, Kontraktor dianjurkan mendata terlebih dahulu kondisi
bangunan dilingkungan sekitarnya.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus melakukannya secara berhati-hati agar
tidak merusak bangunan, pagar atau bagian lainnya disekitar proyek.
3. Segala kerusakan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan serta claim lainnya dari
penduduk disekitar proyek menjadi resiko Kontraktor dan pihak Kontraktor berkewajiban
menyelesaikannya secara tuntas.
4. Selama pelaksanaan Kontraktor berkewajiban menjaga kebersihan jalan, saluran disekitar
proyek dan untuk itu Kontraktor harus membuat tempat pencucian kenderaan truk di lokasi
pekerjaan.
PASAL 8
PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL (ACP)
Page 35 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
peralatan, dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan dalam
analisa harga satuan pekerjaan. Pekerjaan dari Bab ini meliputi pekerjaan Panel Aluminum
Komposit (ACP-Aluminium Composite Panel) maupun lembaran aluminum lainnya seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan dalam spesifikasi ini.
8.1.2 CONTOH BAHAN DAN DATA TEKNIS
Data Produk
Data produk dari supliertermasuk sertifikat CO (Country of Origin). Serta spesifikasi
pemasangan untuk setiap item barang yang dipakai harus diajukan dalam proses persetujuan
material.
Shop Drawing
Setiap hasil produk dari pabrik harus dilengkapi dengan gambar yang terdiri atas denah,
tampak dan potongan detil yang mengindikasikan hubungan baik dengan item pekerjaan yang
sama dan dengan item konstruksi lain yang ada di lapangan, perkuatan, ankur, dan item
tambahan, dan finishing material.
Contoh Bahan
Serahkan minimum 2 contoh barang untuk diseleksi menunjukkan warna, tekstur, dan pola
yang akan dipasang.
8.1.3 JAMINAN KUALITAS
Kualifikasi Tenaga Kerja
Untuk melaksanakan pekerjaan hanya tenaga kerja yang terlatih yang berpengalaman baik
dengan material dan metode yang disyaratkan dan menguasai persyaratan disain yang boleh
dipekerjakan.
Kualifikasi Aplikator
Aplikator atau dalam hal ini Sub-Pelaksana pekerjaan/kontraktor yang menyediakan,
menangani, dan melaksanakan Pekerjaan Aluminium Composite Panel harus memiliki
kualifikasi yang baik dan dapat menunjukkan sertifikasi dari Pabrikan penyedia bahan
Aluminium Composite Panel sebagai aplikator yang kualified dalam pekerjaan ini, serta
memiliki pengalaman dalam menangani pekerjaan-pekerjaan Aluminium Composite Panel
sejenis sesuai dengan kriteria dan kerumitan desain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Aplikator/Subkontraktor tersebut harus mendapat persetujuan dari Pemberi Kerja/Konsultan
Pengawas.
Kualifikasi Pabrikan
Pabrikan memiliki pengalaman dalam memproduksi aluminum lembaran dan komposit
dengan ukuran dan lingkup pekerjaan yang setara. Produk dari pabrik harus pernah
digunakan sebelumnya untuk pekerjaan eksterior dengan hasil yang memuaskan. Pabrikan
harus memiliki kemampuan untuk memproduksi unit-unit tersebut sesuai jadwal. Ajukan
contoh produk dengan dokumen laporan test laboratorium independen kepada Konsultan
Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
8.1.4 PENANGANAN PRODUK
Perlindungan
Lakukan semua usaha yang diperlukan untuk melindungi aluminum dan kaca serta material
yang berkaitan sejak material onsite, selama proses konstruksi, dan setelah pemasangan
Page 36 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
serta melindungi hasil pekerjaan dan material dari kemungkinan kerusakan akibat
pelaksanaan pekerjaan lain.
Penggantian
Dalam hal terjadi kerusakan, lakukan segera semua perbaikan dan penggantian yang perlu
dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
8.1.5 BAHAN-BAHAN
Aluminium Composite Panel (ACP) dengan tebal minimal 4 mm (Alluminium 2x0,5mm,
mineral core minimum = 3mm): finishing Polyvinylidene Difluoride (PVDF) untuk area Interior,
berlapis coating Nano Technology anti-Stain (antinoda) untuk area Exterior lebar panel
standar 1220 mm atau lebar ukuran khusus 1250mm & 1500mm
Berat maksimum = 6-7kg/m2.
Fluorocarbon Factory Finished/PVdF Coating on Sheet.
Persyaratan Fireproof Aluminium Composite Panel mengikuti standard building material
dengan Grade A Fire Retardant dan klasifikasi O-sebagai berikut:
National Fireproof Detection Organization GB/T 8624- 2006.
Hasil test material mengikuti standar BS 476
Persyaratan Smoke Toxicity memenuhi standar GB/T 20285-2006
Persyaratan Smoke Growth Rate memenuhi standar GB/T 20284-2006
Persyaratan Fire Growth Rate Index memenuhi standar GB/T 20284-2006
Persyaratan Total Heat Release memenuhi standar GB/T 20284 – 2006
Persyaratan Length of Flame Spread memenuhi standar GB/T 20284-2006
Persyaratan Residual Length memenuhi standar GB/T 8626-88
Persyaratan Total Smoke Production memenuhi standar GB/T 20284 – 2006
Persyaratan Flaming Droplets memenuhi standar GB /T 20284 – 2006
Persyaratan Filter Paper Combustility memenuhi standar GB/T 8626-88
Rangka Aluminium Extrussionsistemin-fill,Non-Sealant Joint.
Joint Sealerdan Back Up Rod pada kondisi-kondisi khusus apabila ditentukan olehkonsultan
perencana.
Bahan Aluminium Composite Panel (ACP) harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan
kemudian.
Bahan yang digunakan harus merupakan produksi pabrikan/industry manufaktur yang
bersertifikat mutu yang diakui resmi pemerintah Negara pembuat atau asosiasi produsen
internasional terkait.
Pelaksana pekerjaan/kontraktor diwajibkan menyerahkan jaminan pengadaan (Supply
Guarantee) yang dikeluarkan oleh distributor resmi, dan didukung oleh pihak pabrik (Principal)
yang mencantumkan nama proyek dan perkiraan volumenya.
Contoh-contoh: Pelaksana pekerjaan/kontraktor diharuskan menyerahkan contohcontoh
bahan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas.
Toleransi dimensi mill finished: Lebar: -0/+4m, Panjang s/d 4meter: -0/+6mm
Aluminium Composite Panel Type Fire Retardant (FR) yang digunakan harus sudah pernah
digunakan pula pada bangunan di daerah lain.
8.1.6 PENGIRIMAN BAHAN
Page 37 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Dikirim dalam keadaan kemasan asli pabrik, belum dibuka dan mencantumkan nama produk dan
tipenya.
8.1.7 PABRIKASI
Umum
Tambahkan ketebalan aluminum atau perkuat dengan penguat tersembunyi atau material
pendukung untuk menjaga kerataan permukaan dan penurunan kekuatan.
Lembaran dipasang sebelumnya di bengkel untuk mengurangi kesalahan di lapangan.
Tandai setiap lembar dan koordinasikan untuk pemasangan.
Profil lembaran dan hubungannya disesuaikn dengan gambar. Semua hubungan dan
perkuatan, termasuk angkur harus disiapkan sebelum dibawa ke site.
Jika diperlukan las harus yang menerus. Aluminium (ACP) Exterior untuk Dinding Masif,
Ornamen/Motif, dan Parapet Dinding serta Atap.
Aluminum lembaran dengan tebal 4mm (tebal coil t: 0.5mm).
Koordinasikan untuk join yang rapi dan rapat disesuaikan dengan ketebalan lembaran dan
perkuatannya.
Sembunyikan semua perkuatan. Hindari hubungan yang menyebabkan lembaran benjol
atau terangkat.
Satukan dengan gasket, sealant pada tempat yang sesuai gambar.
Tutup join/hubungan yang harus rata dengan permukaan lainnya.
Sudut sudut harus ditrim dengan rapat dan rapi.
Core: LDPE - Fire Retardant (FR).
Finish: standard PVDF colour bond w/ Nano coating.
Rangka ACP: Aluminium siku menerus fin. MF.
Bracket besi siku 50x50 fin. Zincromate.
Dynabolt M8x70mm.
Aluminium (ACP) Exterior untuk Dinding Masif, Ornamen/Motif, Backdrop Panel, Penutup
Kolom.
Aluminum lebaran dengan tebal 4mm (tebal coil t: 0.5mm).
Koordinasikan untuk join yang rapi dan rapat disesuaikan dengan ketebalan lembaran dan
perkuatannya.
Sembunyikan semua perkuatan. Hindari hubungan yang menyebabkan lembaran benjol
atau terangkat.
Satukan dengan gasket, sealant pada tempat yang sesuai gambar.
Tutup join/hubungan yang harus rata dengan permukaan lainnya.
Sudut sudut harus ditrim dengan rapat dan rapi.
Core: LDPE - Fire Retardant (FR).
Finish: standar PVDF colour bond.
Rangka ACP: Aluminium siku menerus fin. MF.
Bracket besi siku 50x50 fin. Zincromate.
Dynabolt M8x70mm.
8.1.8 INSTALASI DAN PEMASANGAN
a. Sesuai dengan standar pelaksanaan fabrikan aluminium composite panel yang dipilih.
Page 38 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
b. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini
denganmenunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
c. Aluminium Composite Panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu pabrikan
saja.
d. Pelaksanaan pembuatan motif ornamen khusus pada aluminium composite panel (motif dan
pola dengan konten lokal dan motif khusus lainnya sesuai gambar dan desain dari konsultan
perencana) harus dilakukan di pabrik supplier dan harus menggunakan mesin khusus dengan
system CNC Cutting & Grooving (Menggunakan mesin merk I-Groove) agar dicapai
keseragaman dan ketepatan hasil produksi motif etnik tersebut.
e. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk mempermudah serta
mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang akurat, teliti dan tepat pada
posisinya.
f. Rangka-rangka pemegang aluminium composite panel harus dipersiapkan dengan teliti dan
tepat posisinya sesuai gambar rencana.
g. Metode pemasangan antara lain:
Dijepit diantara bagian-bagian sungkup puncak ganda
Panel-panel baki menggantung pada rangka dan dipasang dengan sekrup
Dinding pelapis yang dijadikan satu unit, system ikatan pinggir.
h. Frekwensi pembersihan dan perawatan serta pemilihan bahan pembersih yang cocok sangat
tergantung pada lokasi gedung dan kondisi permukaan.Pembersihan dapat dilaksanakan
dengan air spons lembut.Apabila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan pembersih khusus/
neutral detergent yang direkomendasikan dari pabrik pembuat.
i. Setelah pemasangan dilakukan penutupan celah-celah antar panel dengan in-fill aluminium
extrussion sesuai gambar rencana.Penutupan antar panel dan dinding sesuai klarifikasi
dengan konsultan perencana, dilakukan dengan bahan caulking & sealant sillicone hingga
rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian Bab sealant dalam persyaratan ini.
j. Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal
yang dapatmenimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, Pelaksana pekerjaan/kontraktor harus
memperbaiki tanpa biaya tambahan.
k. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium CompositePanel harus merupakan hasil pekerjaan
yang rapi dan tidak bergelombang.
l. Pelaksana pekerjaan/kontraktor diharuskan membuat mock up skala 1: 1 untuk setiap type
pemasangan dalam bidang yang cukup lebar untuk proses persetujuan Konsultan Pengawas.
8.1.9 PROTEKSI
Semua bagian-bagian aluminum yang terpasang dan menyembul keluar (projecting) harus
sepenuhnya diproteksi terhadap kerusakan dari pekerjaan konstruksi lainnya. Bagian yang rusak
harus diganti tanpa adanya tambahan biaya. Lindungi Aluminium Composite Panel (ACP) dari
benturan atau gangguan lain yang dapat merusak permukaan finishing, perbaiki kerusakan atau
ketidak sempurnaan sistem pemasangan, bersihkan permukaan finishing dari kotoran, debu,dll.
8.1.10 INSPEKSI DAN PERBAIKAN
Pada penyelesaian pekerjaan, harus dilakukan inspeksi yang teliti atas semua pekerjaan yang
telah terpasang dan membuat pernyataan bahwa semua unit dan sambungan yang telah
Page 39 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
terpasang adalah sesuai dengan peraturan dari Bab ini; serta membuat perbaikan seperlunya
apabila hal yang demikian belum terpenuhi.
Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan maka harus dibuatkan mockup skala 1:1 untuk setiap
tipe pemasangan ACP lengkap dengan finishingnya. Lakukan pemeriksaan atas semua area dan
kondisi di mana aluminum akan dipasang dan memberitahukan Konsultan Pengawas hal-hal
yang akan mengganggu penyelesaian pekerjaan yang benar dan yang tepat waktu. Jangan
memulai pekerjaanhingga keadaan yang tidak memuaskan telah diperbaiki agar memungkinkan
pemasangan yang benar dapat dilakukan.
8.1.11 PENGENDALIAN PEKERJAAN
a. Semua pekerjaan yang disebutkan dalam Bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standar dan
spesifikasi dari pabrik.
b. Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi standar-standar antara lain:
AA (The Aluminium Association)
AAMA (Architectural Aluminium Manufactures Association)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
SNI 07-0603-1989 Produk Aluminium untuk Aritektur
American Society for Testing Materials (ASTM)
Japanese Industrial Standard (JIS)
ISO 9001
8.1.12 KOMPONEN
Bracket/angkur dari material besi finished Galvanis atau material Aluminium Extrussion.
Rangka Vertical dan Horizontal dari material Aluminium Extrussion.
Non-Sealant Joint: Rangka tepi dan tengah sambungan serta sistem pemasangan panel
adalah dengan sistem In-Fill Non Sealant Joint (sistem sambungan tanpa Sealant) dengan
perkuatan (reinforce) pada sekeliling panel komposit menggunakan Alluminium Extrussion.
In-fill aluminium extrussion
Komponen/Asesoris tersebut diatas harus merupakan produk yang sama dengan material
utama.
PASAL 9
PEKERJAAN HANDRAIL
Page 40 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
volume, tenaga kerja, material, peralatan, dan segala hal yang diperlukan untuk kesempurnaan
pelaksanaan pekerjaan dalam analisa harga satuan pekerjaan.
9.1.2 PEKERJAAN YANG DISPESIFIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
Pengelasan : pada spesifikasi pengelasan
Beton Cor : pada spesifikasi beton cor ditempat
9.1.3 CONTOH BAHAN DAN DATA TEKNIS
Contoh Bahan
Berikan contoh-contoh bahan dengan memperlihatkan pengelasan penyambungan, pelapisan
pelindung serta penyelesaian akhir (finishing) dari bahan-bahan sebagai berikut:
Railing/Handrail: sepanjang 100 cm dengan memperlihatkan bagian-bagian sambungan
/tekukan, dan profil yang direncanakan.
Baut dan mur: masing-masing 2 buah (masing-masing atas dan bawah).
Data Produk
Data spesifikasi teknis terkait semua material yang digunakan untuk pekerjaan agar diajukan
sebagai kelengkapan persetujuan material oleh Konsultan Pengawas.
9.1.4 PENANGANAN BAHAN
Bahan – bahan dibawa ke lokasi proyek dengan memberikan perlindungan sehingga tidak
merusak permukaan. Lakukan penyimpanan dengan cara seperti yang disarankan pembuat.
9.1.5 PRODUK
1. UMUM
Material
Bebas dari cacat dan kerusakan lainnya yang mengganggu penampilan; mempunyai
kesamaan texture dan warna.
Fastener
Untuk expose digunakan bahan, warna dan tipe finish yang sama dengan bahan utama,
baut tipe countersunk, rata permukaan; untuk pekerjaan tersembunyi digunakan
galvanized.
Pengelasan
Jika harus dilakukan pengelasan pada bahan stainless steel, sisa las harus digerinda
halus sampai rata permukaan tanpa merusak bahan utama; buang dan bersihkan sisasisa
gerinda sebelum pekerjaan finishing; buat bentuk, tekukan dan radius dengan tepat, bersih
tanpa rongga atau tonjolan, tidak retak atau cacat lainnya, lakukan pemolesan kembali
terhadap permukaan stainless steel sisa pengelasan agar warna dan tekstur stainless
steel muncul kembali dan sama dengan sebelumnya.
2. BAHAN DASAR
Stainless Steel
Proses moulding dan asembling, bentuk dan motif sesuai dengan desain dan dokumen
gambar detail yang ditentukan Perencana.
Bahan Baku: baja stainless SS-306 dan SS-304, ukuran sesuai desain dan gambar detail
yang ditentukan perencana.
Finishing dan Warna: staineless steel, hairline surface.
Penjepit Kaca (Fittings)
Page 41 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
Bahan yang sama dengan bahan utama, stainless steel SS-304, hairline surface, berikut
aksesori dan bahan-bahan perekat kaca sesuai standar Glass Fitting.
Angkur
Sesuai kebutuhan untuk mengangkurkan dan menguatkan pemasangan; stainless steelke
permukaan beton menggunakan angkur dengan bahan utama; baja galvanized.
3. PABRIKASI
Persiapan
Lakukan pengukuran-pengukuran lapangan, berikan catatan jika ada kelainan terhadap
rencana, lakukan penyesuaian atas persetujuan dari Perancang.
Pembuatan
Pergunakan jenis bahan, ukuran dan tipe pekerjaan sesuai dengan perencanaan atau
yang disetujui Konsultan pengawas.
Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar didapat penyambungan
sudut yang benar-benar siku atau sudut-sudut dan lengkungan seperti yang direncanakan.
Jika harus dilakukan pengelasan, gunakan lasArgon khusus untuk las stainless steel.
Terapkan pengelasan secara menerus, tidak diperkenankan mempergunakan las titik
kecuali jika disyaratkan secara khusus.
Pasangkan angkur dan baut dimana diperlukan untuk mendapatkan kekakuan bentuk dan
pola-pola yang dikehendaki.
Finishing/Pengecatan
Jika terdapat finishing pengecatan pekerjaan finishing/pengecatan di workshop dengan
cara-cara yang benar dan sistimatis. Berikan pelapisan-pelapisan primer, undercoat dan
finish coat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang dikeluarkan pembuat bahan
finishing. Lihat pada spesifikasi pekerjaan finishing pengecatan dan pekerjaan aneka jenis
metal.
9.1.6 PELAKSANAAN
1. PEMERIKSAAN DAN PERSIAPAN
Sebelum memulai pemasangan lakukan pemeriksaan terhadap sambungan-sambungan dan
persiapan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan rencana pemasangan.
2. PEMASANGAN ELEMEN STRUKTURAL
Umum
Lakukan pemasangan seperti yang direncanakan, tambahkan angkur-angkur atau baut-
baut untuk mendapatkan pekerjaan yang kaku, kuat, tepat dan benar seperti yang
direncanakan.
Penanaman dalam Tiang/Landasan Beton
Sebelum dilakukan pengecoran beton landasan/pengikat, pastikan rencana pemasangan
dalam kedudukan yang dibantu penyangga sementara tetapi cukup kuat untuk menahan
benturan ringan. Lakukan pengecoran dengan hati-hati hingga mendapatkan bentuk dan
ukuran sesuai yang direncanakan.
Pemasangan pada dinding
Lakukan pemasangan dengan mengangkurkan/membautkan pada posisi yang sesuai
rencana. Bila pada usaha membautkan ternyata terjadi pengeroposan bidang kerja maka
Page 42 of 43
Kementerian Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara
Teuku Cut Ali-Tapaktuan
lakukan pembongkaran, kemudian isikan bidang kerja dengan adukan. Kerjakan perbaikan
bidang kerja ini dengan luas secukupnya.
3. PEMASANGAN HANDRAIL
Pasangkan pada tempatnya, lurus, rata dan level, ukur dari bagian-bagian yang sudah
permanen, lakukan pemotongan, pengeboran dan keperluan lain untuk pemasangan;
pasangkan sesuai dengan shop drawing. Kerjakan seperti yang dispesifikasikan dalam
toleransi yang diizinkan; pasang sambungan secara benar-benar rapat, tanpa celah.
4. PEMBERSIHAN DAN PERLINDUNGAN
Periksa hasil pekerjaan, perbaiki atau ganti pekerjaan yang rusak atau kotor akibat pekerjaan
lain-lain; buang bahan pelapis/pelindung dari pabrik; bersihkan dengan alat dan cara yang
diinstruksikan pabrik pembuat.
PASAL 10
LAIN - LAIN
1. Hal-hal yang belum tercakup dalam persyaratan ini serta hal-hal yang dianggap kurang jelas, akan
disampaikan penjelasan pada saat Aanwijzing;
2. Jika terjadi perubahan terhadap sebagian atau keseluruhan dari isi pedoman dan spesifikasi teknis
ini sebagai akibat dari adanya penyesuaian penyesuaian teknis di lapangan, maka wajib dituangkan
dalam Berita Acara Perubahan, dan ditandatangani bersama oleh panitia tender;
3. Pekerjaan dapat dinyatakan selesai (100%), bilamana pekerjaan-pekerjaan yang termuat di dalam
perincian dan volume pada Bill Of Quantity dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat telah dilaksanakan
seluruhnya sesuai dengan ketentuan serta persyaratan yang telah ditetapkan yang selanjutnya
secara keseluruhan dibuatkan Berita Acara serah terima selesai pekerjaan yang ditandatangani oleh
Konsultan pengawas pekerjaan dan diketahui oleh pemberi kerja.
AMRIZAL. R
NIP. 19850429 201503 1 002
Page 43 of 43
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TEUKU CUT ALI - TAPAKTUAN
GAMBAR RENCANA
TAHUN ANGGARAN
2021
RUNWAY STRIP 1520 x 150 M
WASTAFEL
X-RAY
WALKTROUGH
3.00
AREA AREA
WUDHU WUDHU
PRIA WANITA
-0.10 -0.10
3.00
KIBL
AT
DETAIL MEJA
URINOIR WASTAFEL
INFORMASI AREA
2.00
WUDHU
URINOIR
Pot-A
Skala 1:20
Detail II
Skala 1:10
Detail Handrail
Skala 1:20 Pot- A
Skala 1:10