Anda di halaman 1dari 33

PDTO

ALAT UKUR MEKANIK JANGKA SORONG

BLOK KELAS X TKR A


PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
SMK MA’ARIF SALAM
Edwin Luthfi Ginanjar, S.Pd. Khanifudin, S.Pd.
KOMPETENSI DASAR (MATERI)

Fungsi Jangka Sorong


Bagian-bagian Jangka Sorong
Cara Penggunaan Jangka Sorong
Cara Pembacaan Jangka Sorong
JANGKA SORONG
NAMA LAIN JANGKA SORONG

Mistar Geser
Mistar Ingsut
Schuiff Maatch
Vernier Caliper
JANGKA SORONG
FUNGSI JANGKA SORONG

UNTUK MENGUKUR
Dimensi/Diameter Dalam
Dimensi/Diameter Luar
Kedalaman/Ketinggian
JANGKA SORONG
BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG
JANGKA SORONG
BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG
Rahang Luar
(Outside Jaws) Skala Nonius/Vernier Atas
untuk Satuan Inchi
Skala Utama Atas (Inchi)

Depth Probe
Skala Utama Bawah (Batang Kedalaman)
(Metris)
Rahang Dalam Skala Nonius/ Pengunci
(Inside Jaws) Vernier Bawah (Retainer)
Satuan Metris
(cm dan mm)
JANGKA SORONG
JANGKA SORONG
JENIS-JENIS JANGKA SORONG
Jangka Sorong Mekanik (Vernier Caliper)

Rahang Nonius menggunakan Mistar Bergeser


JANGKA SORONG
JENIS-JENIS JANGKA SORONG
Jangka Sorong Analog (Dial Caliper)

Rahang Nonius menggunakan Dial Jarum


JANGKA SORONG
JENIS-JENIS JANGKA SORONG
Jangka Sorong Digital (Digital Caliper)

Rahang Nonius menggunakan Layar Digital


JANGKA SORONG
JENIS-JENIS JANGKA SORONG

Jangka Sorong Ketinggian (Vernier Height)

Rahang Nonius untuk Mengukur Ketinggian


JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
1 Membersihkan Jangka Sorong

Sebelum melakukan pengukuran maka Jangka Sorong


dibersihkan terlebih dahulu bersama objek atau benda
yang akan diukur. Pada Jangka Sorong bagian yang
utama untuk dibersihkan ialah pada permukaan Outside
Jaws, Inside Jaws, dan Depth Probe.
JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
2 Memeriksa Jangka Sorong

Sebelum menggunakan Jangka Sorong pastikan bahwa bagian skala


nonius atau vernier dapat bergeser dengan baik, dan pastikan pula
Jangka Sorong telah ter-set diangka "0" pada kedua skala (yakni
skala utama dan nonius) ketika bertemu sejajar dengan tepat.
JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
3 Menggeser Rahang Sejauh Ukuran Benda (Objek)

Setelah pengunci (retainer) dikendorkan,


rahang geser digeser sejauh ukuran benda,
setelah itu geser lagi ke arah benda dan
pastikan tidak ada jarak atau kedua rahang
menyentuh dan menjepit benda. Posisi
pengukuran diusahakan bahwa objek yang
diukur sedekat mungkin dengan skala
utama. Pengukuran di ujung rahang
pengukuran menghasilkan pengukuran yang
kurang akurat.
JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
4 Menegakluruskan Terhadap Benda (Objek)

Jangka Sorong ditempatkan tegak lurus terhadap benda atau objek yang diukur.

Diameter Luar Diameter Dalam Kedalaman


JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
5 Mengunci/Merapatkan Pengunci (Retainer)

Setelah posisi rahang sudah menyentuh benda, langkah selanjutnya


adalah mengunci rahang geser dengan sekrup pengunci (retainer).
Tujuannya adalah agar hasil ukuran yang dilakukan ini tidak berubah jika
ada getaran atau tersenggol sehingga dapat tercatat dengan akurat.
JANGKA SORONG
CARA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG
6 Membaca Nilai Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Langkah terakhir adalah membaca nilai yang ditunjukkan pada skala utama
dan skala nonius/vernier sesuai tingkat ketelitiannya. Usahakan bahwa posisi
pembaca tegak lurus terhadap skala Jangka Sorong. Bukan dari sisi kiri,
kanan, atas maupun bawah. Tetapi tepat di depan strip skala pengukuran.
JANGKA SORONG
CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG
Skala Nonius yang dibaca
= 0,55 mm

Maka Hasilnya
Skala Utama yang dibaca = 11 mm + 0,55 mm
= 11 mm = 11,55 mm
Kedua Baca Skala Nonius (Bawah)
Pertama Baca Dulu Skala Utama (Atas) Yang jadi patokan yang segaris lurus antara garis atas dan bawah.
Yang jadi patokan yang segaris lurus angka “0” skala bawah (nonius).
Skala Nonius yang dibaca
= 0,95 mm
Maka Hasilnya
= 14 mm + 0,95 mm
= 14,95 mm
Skala Utama yang dibaca
= 14 mm
JANGKA SORONG
CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG

 Posisi A
Skala utama, yaitu 11 mm.
 Posisi B
Skala nonius/vernier, yaitu 0,55 mm.
 Hasil
Maka hasil pembacaan pada gambar atas
adalah 11 mm + 0,55 mm = 11,55 mm.

 Posisi A
Skala utama, yaitu 14 mm.
 Posisi B
Skala nonius/vernier, yaitu 0,95 mm.
 Hasil
Maka hasil pembacaan pada gambar atas
adalah 14 mm + 0,95 mm = 14,95 mm.
JANGKA SORONG

SATUAN JANGKA SORONG

METRIS INCHI

0,1 mm 1/128 inchi


0,05 mm 1/1000 inchi
0,02 mm
JANGKA SORONG
CARA PEMBACAAN Kedua Baca Skala Nonius (Bawah)
Yang jadi patokan yang segaris lurus
antara garis atas dan bawah.

Skala Utama yang dibaca


= 24 mm

Maka Hasilnya
= 24 mm + 0,40 mm
= 24,40 mm

Pertama Baca Dulu Skala Utama (Atas)


Yang jadi patokan yang segaris lurus
angka “0” skala bawah (nonius).
Skala Nonius yang dibaca
= 0,40 mm
LATIHAN SOAL

• Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan cara ditulis tangan di


buku tulis!
• Tulis identitas diri berupa Nama, No. Absen dan Kelas di atas jawaban Anda!
• Soal tidak perlu ditulis, langsung jawabannya saja ya!
• Batas pengumpulan sampai hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 23.59 WIB.
• Hasil pekerjaan Anda silakan difoto lalu dikirim ke WA Bapak 081382753806
secara DM (Direct Message) dengan terlebih dahulu menyebut Nama, No.
Absen dan Kelas.
• Jangan lupa mengisi presensi melalui: http://gg.gg/ABSENSI-HARIAN-KLS-X
JANGKA SORONG

NO. 1
KETELITIAN 0,1 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,1 mm

0 1 2
SU

SV

Skala Utama 1,00


= ..................... mm
0,30
Skala Nonius = ..................... mm
+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 2
KETELITIAN 0,1 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,1 mm

0 1 2
SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 3
KETELITIAN 0,05 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,05 mm

0 1 2
SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 4
KETELITIAN 0,05 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,05 mm

0 1 2
SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 5
KETELITIAN 0,05 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,05 mm

0 1 2
SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 6
KETELITIAN 0,02 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,02 mm

Yang Lurus

SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 7
KETELITIAN 0,02 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,02 mm

Yang Lurus

SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 8
KETELITIAN 0,02 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,02 mm

Yang Lurus

SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 9
KETELITIAN 0,02 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,02 mm

Yang Lurus

SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm
JANGKA SORONG

NO. 10
KETELITIAN 0,02 mm
Tiap 1 Strip Skala Atas/Utama bernilai 1 mm
Tiap 1 Strip Skala Bawah/Nonius/Vernier bernilai 0,02 mm

Yang Lurus

SU

SV

Skala Utama = ..................... mm

Skala Nonius = ..................... mm


+
Hasil Ukur = ..................... mm

Anda mungkin juga menyukai