KEBAKARAN
Disusun oleh :
(0518140066)
1. Unit Exit
Unit exit adalah pintu keluar untuk sarana keluar dari suatu ruangan atau bangunan saat terjadi
keadaan darurat atau keadaan tidak darurat. Berikut syarat syarat rute keluar adalah :
▪ Bebas dari barang – barang, mudah dicapai
▪ Koridor tidak licin, aman dari bahaya api asap dan gas
▪ Rute penyelamatan harus diberi penerangan, dan tidak bergantung dari sumber utama
▪ Arah menuju exit harus dipasang petunjuk yang jelas
▪ Pintu keluar darurat harus diberi tanda tulisan
Berdasarkan percobaan, dihasilkan jumlah rata – rata orang keluar dengan satu baris tunggal
tiap menit adalah 60 orang. Dalam perhitungan dan perancangan digunkn nilai 40 orang/menit.
Lebar unit exit tiap 1 baris tunggal minimal 21” = 525 mm
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔
𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐸𝑥𝑖𝑡 (𝑈) =
40 𝑥 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Dimana :
Penempatan pintu keluar harus diatur sedemikian rupa sehingga dimana saja penghuni berada
dapat menjangkau pintu keluar dan tidak melebihi ketetapan.
𝑈
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝐸𝑥𝑖𝑡 (𝐸) = +1
4
Penentuan jumlah Unit Exit Gedung perkantoran
o Pantry
Menetukan We Menentukan Fs
We = Lebar pintu – Boundary level Fs = 𝑆 𝑥 𝐷
We = 1,2 m – 0,15 m 𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛
Fs = 1,19 𝑥 0,5
We = 1,05 m 𝑠 𝑚²
𝑝
Menentukan D Fs = 0,595
𝑚𝑠
𝑃 Menentukan Fc
𝐷=
𝐿𝑢𝑎𝑠 F𝑐 = 𝐹𝑠 𝑥 𝑊𝑒
15 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝
𝐷= F𝑐 = 0,595 𝑥 1,05 m
5𝑚𝑥6𝑚 𝑚𝑠
15 𝑝
𝐷= F𝑐 = 0,624
30 𝑠
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛 Menentukan tp
𝐷 = 0,5
𝑚² 𝑃
Menentukan S tp =
𝐹𝑐
Ketika D < 0,54 15
𝑚 tp =
Maka S = 1,19 0,624
𝑠
tp = 0,40 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
o Ruang Kantor 1, 2, 3 & 4
Menetukan We Menentukan Fs
We = Lebar pintu – Boundary level Fs = 𝑆 𝑥 𝐷
We = 1,2 m – 0,15 m 𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛
Fs = 1,19 𝑥 0,13
We = 1,05 m 𝑠 𝑚²
𝑝
Menentukan D Fs = 0,154
𝑚𝑠
𝑃 Menentukan Fc
𝐷=
𝐿𝑢𝑎𝑠 F𝑐 = 𝐹𝑠 𝑥 𝑊𝑒
4 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑝
𝐷= F𝑐 = 0,154 𝑥 1,05 m
5𝑚𝑥6𝑚 𝑚𝑠
4 𝑝
𝐷= F𝑐 = 0,161
30 𝑠
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑜𝑛 Menentukan tp
𝐷 = 0,13
𝑚² 𝑃
Menentukan S tp =
𝐹𝑐
Ketika D < 0,54 4
𝑚 tp =
Maka S = 1,19 0,161
𝑠
tp = 0,41 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
▪ Total waktu :
o Ruang kimia 1 & 2 : 0,49 menit o Ruang Kantor 1, 2, 3 & 4 : 0,41 menit
o Gudang Lainnya : 0,22 menit o Lorong : 1,1 menit
o Gudang Arsip : 0,22 menit o Lobby : 0,21 menit
o Ruang Pertemuan 1 & 2 : 1,51 menit o Exit : 1,22 menit
o Pantry : 0,40 menit o Total Waktu : 5,37 menit
PETA JALUR EVAKUASI ERP
EXIT
𝑃𝑥𝐿
= 𝜋
𝑥 𝐷²
4
44,2 𝑚 𝑥 21,45 𝑚
=
3,14
𝑥 (15 𝑚 )²
4
948,09 𝑚²
=
176,625 𝑚²
▪ Perhitungan jumlah APAR masing – masing ruangan :
Luas Jumlah
Panjang Lebar Luas Perlindungan
No. Ruangan Ruangan Ruangan Ruangan Kebutuhan APAR
APAR 𝑷𝒙𝑳
(m) (m) (P x L) 𝝅 (𝝅 )
( 𝒙 𝑫) 𝟒
𝒙 𝑫²
𝟒
Ruangan
1 5 7 35 176,625 0,19 ≈ 1 APAR
kimia 1
Ruangan
2 5 7 35 176,625 0,19 ≈ 1 APAR
kimia 2
Ruang
3 pertemuan 10 7 70 176,625 0,39 ≈ 1 APAR
1
Ruang
4 pertemuan 10 7 70 176,625 0,39 ≈ 1 APAR
2
Gudang
5 2,43 6 14,58 176,625 0,08 ≈ 1 APAR
lainnya
Gudang
6 2,43 6 14,58 176,625 0,08 ≈ 1 APAR
Arsip
7 Pantry 5 6 30 176,625 0,17 ≈ 1 APAR
Ruang
8 5 6 30 176,625 0,17 ≈ 1 APAR
Kantor 1
Ruang
9 5 6 30 176,625 0,17 ≈ 1 APAR
Kantor 2
Ruang
10 5 6 30 176,625 0,17 ≈ 1 APAR
Kantor 3
Ruang
11 5 6 30 176,625 0,17 ≈ 1 APAR
Kantor 4
12 Lobby 8 16,3 130,4 176,625 0,73 ≈ 1 APAR
Pemasangan detector pada tempat kerja dengan denah diatas memakai detector jenis
otomatis yaitu ROR (Rate Of Rise) Heat Detector dengan tipe detector titik.
o Perhitungan “S” jarak efektif antara detector dan jumlah detector tiap ruangan
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Ruang Kimia 1 5 7
0.45 ≈ 1 0.64 ≈ 1 1x1
&2 10.92 10.92
Total detektor yang dibutuhkan 1
b. Gudang Lainnya
Tinggi ruangan 3 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 91 %
𝑆 = 10,92 𝑚
Jumlah
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Gudang Lainnya 2,43 6
0.22 ≈ 1 0.54 ≈ 1 1x1
10.92 10.92
Total detektor yang dibutuhkan 1
c. Gudang Arsip
Tinggi ruangan 3 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 91 %
𝑆 = 10,92 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Gudang Arsip 2,43 6
0.22 ≈ 1 0.54 ≈ 1 1x1
10.92 10.92
Total detektor yang dibutuhkan 1
d. Pantry
Tinggi ruangan 3 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 91 %
𝑆 = 10,92 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Pantry 5 6
0.45 ≈ 1 0.54 ≈ 1 1x1
10.92 10.92
Total detektor yang dibutuhkan 1
e. Ruang Pertemuan 1 & 2
Tinggi ruangan 4 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 84 %
𝑆 = 10,08 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Ruang
10 7
Pertemuan 1 & 0.99 ≈ 1 0.69 ≈ 1 1x1
10.08 10.08
2
Total detektor yang dibutuhkan 1
f. Ruang Kantor 1, 2, 3 & 4
Tinggi ruangan 3 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 91 %
𝑆 = 10,92 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Ruang Kantor 1, 5 6
0.45 ≈ 1 0.54 ≈ 1 1x1
2, 3 & 4 10.92 10.92
Total detektor yang dibutuhkan 1
g. Lorong
Tinggi ruangan 4 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 84 %
𝑆 = 10,08 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Ruang
30,90 3
Pertemuan 1 & 3.06 ≈ 3 0.29 ≈ 1 3x1
10.08 10.08
2
Total detektor yang dibutuhkan 3
h. Lobby
Tinggi ruangan 4 meter maka :
𝑆 = 12 𝑥 84 %
𝑆 = 10,08 𝑚
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 Jumlah
Jumlah Detector 𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 Total = DP x
Ruangan Detektor
𝑆 Panjang (DP) 𝑆 DL
Lebar (DL)
Ruang
8 16,3
Pertemuan 1 & 0.79 ≈ 1 1.61 ≈ 2 1x2
10.08 10.08
2
Total detektor yang dibutuhkan 2
o Jumlah detektor yang diperlukan untuk tempat kerja
Ruang kimia 2 : 1 detektor
Gudang Lainnya : 1 detektor
Gudang Arsip : 1 detektor
Ruang Kimia 1 : 1 detektor
Ruang Pertemuan 1 : 1 detektor
Pantry : 1 detektor
Ruang Kantor 4 : 1 detektor
Ruang Kantor : 1 detektor
Ruang Pertemuan 2 : 1 detektor
Ruang Kantor 2 : 1 detektor
Ruang Kantor 1 : 1 detektor
Lorong : 3 detektor
Lobby : 2 detektor
Total : 16 detektor
Perhitungan Jumlah Sprinkler untuk Gedung perkantoran diatas adalah sebagai berikut :
o Kebutuhan air untuk bahaya kebakaran ringan 225 liter/menit = 3,75 liter/detik (SNI 03-3989-
2000)
o Diameter lubang sprinkler = 0,5 inchi
o Satu buah sprinkler mampu mencakup area sebesar 4,6 m x 4,6 m
o Direncanakan antara satu sprinkler dengan sprinkler yang lain terjadi overlapping sebesar ¼
area jangkauan, sehingga tidak ada titik yang tidak terkena pancaran air
Maka area jangkauan sprinkler, dapat dihitung sebagai berikut :
▪ Ruang Kimia 1
Luas ruangan = 35 m²
Luas Ruangan 32
= = 2,6 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Kimia 2
Luas ruangan = 35 m²
Luas Ruangan 32
= = 2,6 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Pertemuan 1
Luas ruangan = 70 m²
Luas Ruangan 70
= = 5,88 ≈ 6 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Pertemuan 2
Luas ruangan = 70 m²
Luas Ruangan 70
= = 5,88 ≈ 6 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Gudang Lainnya
Luas ruangan = 30 m²
Luas Ruangan 30
= = 2,52 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Kantor 1
Luas ruangan = 30 m²
Luas Ruangan 30
= = 2,52 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Kantor 2
Luas ruangan = 30 m²
Luas Ruangan 30
= = 2,52 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Kantor 3
Luas ruangan = 30 m²
Luas Ruangan 30
= = 2,52 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Ruang Kantor 4
Luas ruangan = 30 m²
Luas Ruangan 30
= = 2,52 ≈ 3 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑘𝑙𝑒𝑟
L 11,9
▪ Koridor
▪ Kelas II: Sistem [saluran selang 1-1 / 2 ″ (38mm)] disediakan untuk digunakan oleh penghuni
gedung yang terlatih sampai pemadam kebakaran tiba.
▪ Kelas III: Sistem harus menyediakan stasiun selang [1-1 / 2 ″ (38mm)] untuk memasok air untuk
digunakan oleh penghuni bangunan terlatih dan [2-1 / 2 ″ (64 mm)] sambungan selang untuk
memasok air dengan volume yang lebih besar untuk digunakan oleh dinas pemadam
kebakaran dan mereka yang terlatih dalam menangani air aliran deras.
Menurut SNI 03 1735 2000 jumlah pasokan air untuk hydrant halaman adalah sebgai berikut :
Berdasarkan tabel yang ditunjukan oleh SNI 03 1735 2000 jumlah pillar hidran yang dibutuhkan
untuk Gedung perkantoran (bukan perumahan) yang luasnya kurang dari 1000 m² menggunakan
2 pillar hydran :
Kebutuhan air untuk sistem hydrant selama petugas belum datang adalah :
Vsprinkler =QxT
(debit persediaan air untuk bahaya kebakaran
= 225 l/menit x 30 menit
ringan sesuai dengan SNI 03 3989 2000)
= 6750 l
= 6,75 m³
Vhydrant =QxT
= 216000 l
= 216 m³
= 6,75 m³ + 216 m³
= 222,75 m³ ≈ 223 m³
Sedangkan bak air tidak boleh diisi dengan penuh karena dari hasil volume air yang dibutuhkan
dalam menjaga faktor keamanannya, dapat ditentukan konstruksi dimensi bak air pemadam
kebakarannya, yaitu : Sedangkan bak air tidak boleh diisi dengan penuh karena dari hasil volume
air yang dibutuhkan dalam menjaga faktor keamanannya, dapat ditentukan konstruksi dimensi
bak air pemadam kebakarannya, yaitu :
a. Panjang = 22 meter
Lebar = 5 meter
Tinggi = 2,1 meter
b. Volume total bak air
Vbak = P x L x T
Vbak = 22 meter x 5 meter x 2,1 meter
Vbak = 231 m³
c. Selisih volume
∆V = Vbak – Vtotal
∆V = 231 m³ - 223 m³
∆V = 8 m³
d. Tinggi freeboard
∆V
𝑡(𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑) =
𝐴
8 m³
𝑡(𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑) =
110 𝑚²
Di bawah ini adalah desain dari tempat penyimpanan air untuk sistem sprinkler dan hydrant
Dibawah ini adalah denah penempatan pillar hydran untuk Gedung perkantoran berikut :
7. Kesimpulan
1. Tingkat bahaya kebakaran pada Gedung perkantoran ini masuk kategori bahaya kebakaran
ringan.
2. Jumlah pilar yang digunakan pada Gedung tersebut dengan luas bangunan 16,6 x 39,2 meter
adalah sebanyak 2 buah sesuai dengan SNI 03 1735 2000.
3. Jumlah sprinkler yang diperlukan adalah 55 buah. Pada kategori bahaya kebakaran ringan
persedian air tidak kurang dari 225 l/menit dengan tekanan 2,2 bar sesuai dengan SNI 03
3989 2000.
4. Jumlah detector yang diperlukan pada Gedung tersebut adalah 16 detektor dengan jenis
ROR (Rate Of Rise) Heat Detector dengan tipe detector titik.
5. Jumlah APAR yang diperlukan untuk pemadaman ringan pada Gedung tersebut adalah
12 APAR dengan jenis Dry Chemical Powder.