Anda di halaman 1dari 10

Perancangan Sistem Transportasi Vertikal ( Lift)

Jenis Lift antara lain ,


a. Lift Traksi b. Lift Hidrolik
Spesikasi Lift;
a. Kapasitas : kg/orang
b. Kecepatan : m/menit
c. Sistem control
d.Jenis Pemakaian(penumpang, hospital,barang)
e. Jumlah lantai dan total travel(m)
f. Ukuran(m) lubang /hoist way , dalam/pit, over head, ruang mesin
Alat transportasi vertikal dalam bangunan bertingkat banyak adalah lift atau
elevator , alat ini akan memakan volume gedung yang akan menentukan
efsiensi gedung . Pemilihan kapasitas lift akan menentukan jumlah lift yang
mempengaruhi pula kwalitas pelayanan gedung terutama gedung bertingkat
tinggi untuk komersial
Instalasi lift yang baik adalah yang menghasilkan waktu menunggu di setiap
lantai yang minimal, kecepatan yang konfortabel, angkutan vertikal yang
cepat, pemuatan dan penurunan yang yang cepat di setiap lantai.
Kriteria kwalitas pelayanan lift adalah;
a. Waktu menunggu ( interval, waiting time )
b. Daya angkut ( Handling capacity)
c. Waktu perjalanan bolak balik (round trip time)
1. Waktu Menunggu ( Interval, Waiting time )
Waktu menunggu= waktu perjalanan bolak balik dibagi jumlah lift
Jumlah lift total dapat dihitung atas dasar daya angkut pada beban puncak
saat sibuk, sehingga untuk gedung perkantoran perlu ditambah 20 40 %,
sebab sebagian lift didalam zone yang disewa tersebut dipakai untuk lalu-

lintas antar lantai, sehingga waktu menunggu di lantai dasar dapat


memanjang lebih dari satu menit.
Waktu menunggu bervariasi menurut jenis gedung antara lain;
1. Perkantoran

25 45 detik

2. Flat

50-120 detik

3. Hotel

40 70 detik

4. Asrama

60-80 detik

Waktu menunggu mnimum = waktu pengosongan lift = kapasitas lift x 1.5


detik per penumpang
2. Daya angkut ( Handling capacity)
Daya angkut lift tergantung dari kapasitas dan frekuensi pemuatannya ,
Stndar daya angkut lift diukur untuk jangka waktu 5 menit pada jam sibuk
( rush hour)
Daya angkut( Handling capacity ) untuk satu lift dalam 5 menit
M=

5 x60 xm
w

Untuk sejumlah N lift maka

M N=

5 x60 xmxN
T

Dimana;
m = kapasitas lift, orang
w= waktu menunggu = T/N, detik
3. Waktu perjalanan bolak balik (Round Trip Time)

Waktu perjalanan hanya dapat dihitung secara pendekatan , karena


perjalanan lift antar lantai tidak sama dengan kecepatan lift yang ditentukan
baru tercapai setelah bergerak beberapa lantai dulu karena ada inverter.

Secara pendekatan waktu perjalanan bolak-balik lift terdiri dari;


a. Penumpang memasuki lift di lantai dasar perlu waktu 1.5 detik/orang
dan untuk lift dengan kapasitas m orang perlu waktu
b. Pintu lift menutup kenbali

1.5 detik
2

c. Pintu lift buka setiap lantai tingkat

detik

( n-1) 2 detik

d. Penumpang meninggalkan lift di setiap lantai dalam 1 zone sebanyak


(n-1) lantai ,

(n-1) x m/(n-1) x 1.5 detik

e. Pintu lift menutup kembali di setiap lantai tingkat,


f. Perjalanan bolak-balik satu zone ,

2(n-1)h/s detik

g. Pintu membuka di lantai dasr,


Jumlah

(n-2) 2 detik
2 detik

T=

(2h 4 s )(n 1) s (3m 4)


s

detik
Dimana;
T= waktu perjalanan bolak balik lift ( Round trip time)
h = tinggi antara lantai
s= kecepatan rerata lift,m/s
n = jumlah lantai dalam satu zone
m= kapasitas`lift

4. Beban Puncak Lift ( Peak Load )


Beban puncak lift berdasarkan presentasi pendekatan terhadap jumlah
penghuni gedung , yang harus terangkat oleh lift dalam 5 menit pertama
pada jam padat ( rush hour) yaitu;
a. Perkantoran

4% x jumlah penghuni gedung

b. Flat

3% x jumlah penghuni gedung

c. Hotel

5% x jumlah penghuni gedung

Data untuk penafsiran jumlah penghuni gedung;


a. Perkantoran

4 m2/ orang

b. Flat

3 m2/ orang

c. Hotel

5 m2/ orang

Perhitungan Lift/elevator pada Bangunan Gedung Bertingkat ,


1. Waktu perjalanan bolak-balik ( Round trip time)
(2h 4 s )(n 1) s (3m 4)
T=
s
2. Waktu menunggu /interval (waiting time )

w = T/N

3. Daya angkut( Handling capacity ) untuk satu lift dalam 5 menit


M=

5 x60 xm
w

Untuk N lift maka

M N=

5 x60 xmxN
T

4.Kapasitas Lift pada kondisi beban puncak


Beban puncak Lift
P ( a k )n
L=
a ''
5. Pada keadaan beban puncak = daya angkut N lift(Handling capacity )
L = MN,

dimana

k= luas inti gedung, (m2 )= 2 m N=5 N m f=5xNxmx0.4

P ( a 2mN ) n
5 x60 xmxN
=
''
T
a
Sehingga jumlah lift.
N=

anTP
m(300 a ' '2nTP )

6. Daya angkat lift,


Mesin

Daya Nst = Q V / 75 , Hp

Gp
Gs

Bagian lift antara lain,mesin pengangkat , tali baja/rope, rel,sangkar, beban


pengimbang/counter weight dan panel kontrol.
Bobot Sangkar bisa ditentukan;
Gs= 300 + 100 F , unuk Q=500 kg
Gs= 300 + 100 F , unuk Q=1000 kg
Gs= 300 + 100 F , unuk Q=1500 kg
Bobot Pengimbang Gp=Gs+ 0.5 Q
Daya angkat lift = (Q+Gs-Gp)V = (Q+Gs-Gs-0.5Q)V = 0.5QxV ,Hp
75
75
75
2
Ukuran luas sangkar lift tidak boleh kurang dari satu m , mengingat tekanan
satuan pada lantai q = Q/F
q= 200 300 kg/cm2 untuk ukuran kecil, q= 600-800 kg/cm2 utk ukuran besar
F= luas lantai lift

Panel Kontrol.
Komponen panel meliputi rely magnitik,listrik, eletronik, lampu indikator,motor
,ARD, inverter dll dirangkai menjadi panel;
a. Simplex, yaitu mesin lift bekerja sebagai lift tunggal dengan panel kontrol
sendiri, mempunyai tombol pemanggil sangkar disetiap lantai disamping
pintu setiap lift
b. Duplex, yaitu lift 1 dan lift 2 mempunyai kontrol sendiri dihubungkan
dengan kontrol duplex atau panel sentral yang mengkoordinir kerja kedua lift
secara lebih efisien
Perjalanan lift bisa Selektif Koliktif Naik Turun yaitu ketika lift sedang naik akan
melayani dulu semua yang akan naik(selektif kolektif naik), setelah tugasnya
selesai baru lift tersebut akan melayani penumpang yang akan turun(selektif
kolektif turun). Demikian juga untuk lift yang sedang turun.

Dimana
F= luas lantai sangkar, m2
Q=kapasitas lift, kg
V=kecep lift- m/s, = efisiensi
L = beban puncak,orang
M = daya angkut( handling capacity), orang

N= jumlah lift
a = luas lantai kotor pertingkat ,m2
m = kapasitas lift, orang
n = jumlah lantai dalam satu zone
a= luas lantai netto per orang
= 5m2/orang untuk hotel; 4m2/orang untuk kontor; 3 m2/orang untuk flat
P = persentase jumlah penghuni gedung yang diperhitungkan sebagai beban
puncak lift.
= 5% xjumlah penghuni untuk hotel; 4% untuk flat; 3% untuk perkantoran
h= tinggi antara lantai,m
s= kecepatan rata-rata lift , m/detik
w= waktu menunggu = T/N, detik
= 40-70 untuk hotel;25-45 untuk kantor; 50-120 flat; 60-80 untuk asrama
k= luas inti gedung lift = 5s/d10 luas tabung lift = 5xNx mxf
=5xNxmx0.4=2mN,untuk mencari beban puncak,orang
f= luas lantai sangkar= 0.3s/0.5 m2/orang ...N. Rodenko
Contoh hasil penelitian TA.
Hotel Horison
Data sekundair
Jumlah tingkat =11
Luas rerata per lantai = 1300 m2
Tinggi lantai = 3,5 m
Jumlah lift = 2 buah
Kapasitas = 20 orang
Kecepatan = 105 m/ menit
k= 5xNx mxf =5xNxmx0.3=1.5 mN
1. Hasil perhitungan
(2h 4 s )(n 1) s (3m 4) ( 2 x3.5 4 x1.75)(11 1) 1.75(3 x 20 4)
T=
=
s
1.75
=144 dt
N=

2anTP
= 3 bh
3m(200a ' ' nTP )

w = T/N = 144/3 = 48 dt stndar 40 s/d 70


M=

5 x60 xm
= 300x20/144 = 41 orang ,untuk satu lift
w

Untuk 3 lift ..M = 123 0rang


2. Hasil penelitian /pengamatan
Jumlah lalu-lalang penumpang lift selama lima menit.
Hari / tanggal ; Senin, 22 Januari 2007

No
1
2
3
4
5

Waktu
jam
8.00-8.05
8.06-8.10
8.11-8.15
8.16-8.20

Jumlah Penumpang
Lift 1
Lift 2
3
9
5
7

Handling Capacity
M1
M2
6.25
18.75
10.4
14.58

Digambar dg exsel ordinat M , absis jumlah penumpang


Dst..........
3. Data sekundair dari Dinas Pariwisata Kota Semarang
Tabel.....
Penghuni maksimal bulan pada Desember terdapat 105 orang per hari,
Bila penghuni yang terangkat oleh lift pada jam sibuk ( rush hour ) ,
Maka pendekatan daya angkut dua lift; M= 41 orang/5 menit,
Sehingga untuk bisa terangkut semua = 105/ (41x2) = 1.28 kali
atau dua periode( 10 menit) dalam selang waktu lima menit
Sedang untuk tiga lift = 105 /( 41x3) = 0.88 atau satu kali periode
Tugas 1 4 april 2015
Rencanakan Lift penumpang untk gedung hotel luas perlantai 100m x 30 m
,tinggi perlantai 4 m

Anda mungkin juga menyukai