Anda di halaman 1dari 73

INTEGRASI VALUE ENGINEERING

KEDALAM INDUSTRI KONSTRUKSI :


CONTOH KASUS-KASUS KONSTRUKSI DAN
GEOTEKNIK
Prof. Ir. Chaidir Anwar Makarim, Ph.D., AVS
Associate Value Specialist, SAVEI-USA
Ketua Umum Asosiasi Sarjana Teknik Dan Insinyur Sipil
Indonesia (ASTISI)
Ketua Umum Himpunan Ahli Value Engineering Indonesia
(HAVE-I)

Daftar Isi
I. Pendahuluan : VE Berfikir Kreatif Dan
Strategis
II. VE dan HAVEI [Himpunan Ahli Value
Engineering Indonesia]
III. Definisi Klasik Dan Langkah-Langkah VE
IV. Integrasi VE Dalam Desain
V. Contoh Kasus :
I. VE Pada sebuah bangunan gedung 8 lantai
II. VE Pada Konstruksi Geoteknik

I.Pendahuluan
VE Berfikir Kreatif
Dan
Strategis

Kita semua tahu bahwa hampir semua orang yang


berhasil dan berkuasa didunia ini tidak dilahirkan
sebagai orang yang berbakat, berpendidikan, menarik
atau berwajah menarik. Mereka menjadi sukses dan
berkuasa karena mereka bertekad untuk berhasil dan
sukses.
Paul Arden, seorang genius kreatif (1940-2008). :

Your vision of where or


who you want to be is the
greatest asset you have

APA ITU BERPIKIR


KREATIF
Seseorang yang kreatif adalah
seseorang yang seolah-olah
memberontak terhadap
sesuatu yang biasa dan
bermimpi tentang sesuatu yang
luar biasa. Inilah yang
diimpikan oleh seorang yang
kreatif.

BERPIKIR STRATEGIS
Micheal Watkins (2007) dalam tulisannya tentang
cara berpikir strategis, mengatakan berpikir
strategis dapat dibentuk melalui Cognitive
Reshaping (membentuk cara berpikir yang saling
berkaitan)
Salah satu cara adalah
dengan go to the balcony
atau terbang dan melihat diri kita sendiri dari
suatu ketinggian untuk memperjelas sesuatu
pemikiran perspektif. Yaitu membangun
kemampuan visioner yang cerdas, menyeluruh dan
berkaitan.

Howard Gardner, Harvard graduate school of


education, merumuskan five minds for the
future (Lima hal penting untuk masa depan)
adalah :
1. Di masa depan, seseorang akan berhasil bila ia adalah seorang
AHLI. Paling sedikit di satu disiplin ilmu.
2. Sebagai
seseorang
SYNTHESIZERS,
ia
harus
bisa
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berbeda,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan ke orang lain.
3. Karena semua hal bisa dilakukan oleh kotak yang bernama
komputer, maka keberhasilan adalah milik penemu kotak tersebut
tapi yang BISA BERPIKIR DILUAR KOTAK.
4. Dunia hari ini dan esok terus tumbuh dengan beraneka ragam dan
kita harus tunduk dan MEMAHAMI KEANEKARAGAMAN tadi dan
memahami perbedaan dan menemukan persamaannya.
5. Akhirnya, sebagai pekerja didalam masyarakat kita harus JUJUR
dan ETIS. Bekerja dengan benar diluar kepentingan pribadi.

II.
VE dan HAVEI
[Himpunan Ahli Value
Engineering
Indonesia]

VALUE ENGINEERING
Established by SAVE International (1959)
Originally began with General Electric
(Lawrence D. Miles, 1947)
Used the value methodology as a tool to
improve value during World War II
Methodology improves value while maintaining
intended functions on purpose.

SAVE INTERNATIONAL
A Worldwide organization with
active members in more than
35 countries
Including in Indonesia

10

INTERNATIONAL SAVE I
MEMBERS

Afghanistan
Australia
Brazil
Canada
Egypt
England
Finland
Germany
Hongkong
India
Indonesia

Italy
Japan
Korea
New Zealand
People
Republic
of China
Portugal
Qatar
Russia
Saudi Arabia
Singapore

Slovak
Republic
South Africa
Spain
Taiwan
Turkey
United Arab
Emirates
United
Kingdom
Venezuela

RECENT VALUE IMPROVEMENT


HISTORY
1996 : Public Law 104-106
requires government branches
to use the value methodology on
all
budgets over $1 million,
not just defense budgets
[signed by Pres. Clinton]

Public law 104-106


reads
Each executive agency shall establish and
maintain cost effective value engineering
procedures and processes.
Value Engineering means an analysis of the functions
of a program, project, system, product, item of
equipment, building, facility, service, or supply of an
executive agency performed by qualified agency or
contractor personnel, directed at improving performance,
reliability, quality, safety, and life cycle costs.

HAVEI
(Himpunan Ahli Value Engineering Indonesia)

Berdiri pada November 2006


Sekretariat HAVEI :
Dipo Tower, lt. 6 Unit H
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 50-52, Slipi, Jakarta Pusat
021-30051307
Beranggotakan 200 orang
Memiliki + 80 Ahli bersertifikat Internasional (AVS) yang terdiri dari:
- BUMN (Departemen PU) =
40%
- Kontraktor
=
45%
1. WIKA
: 7 AVS
2. WASKITA
: 2 AVS
3. HUTAMA KARYA : 1 AVS
4. PEMBANGUNAN PERUMAHAN
: 4 AVS
- Konsultan
=
15 %

Program Kerja
1. Seminar Internasional Efisiensi VE
2. Menuju Competency based
dengan ahli bersertifikat
International
3. Government real project
4. Penetapan Peraturan pemerintah
mengenai penggunaan VE

III.
Definisi Klasik
Dan Langkah-Langkah
Aplikasi Value
Engineering

(VE) adalah : usaha yang terorganisir


yang ditujukan untuk menganalisa
fungsi barang dan jasa untuk tujuan
mencapai fungsi dasar dengan biaya
minimal yang paling rendah dan
konsisten dengan pencapaian
karakteristik yang maksimal.

VE bermanfaat untuk dilaksanakan


diberbagai tahapan dari industri konstruksi.
Potensi manfaat yang paling besar untuk
mengintegrasikan VE terdapat di tiga buah
area utama yaitu:
1.Tahap planning design.
2.Tahap konstruksi.
3.Tahap maintenance dan operations.

1. VE Pada Tahap Planning dan


Design

VE Team Work Dan Proses

Implementasi VE Secara
Klasik
Implementasi VE secara klasik biasanya
dilakukan dimana konsultansi VE dilakukan
setelah aktifitas pekerjaan berakhir.
VE diimplementasikan terpisah dari aktifitas
engineering. Konsultan VE dianggap sebagai
evaluator independen. Dalam melakukan
tugasnya pada akhir setiap aktifitas karena
memang ada didalam schedule, maka
proses VE tidak mengganggu aktivitas
program secara keseluruhan

Aplikasi klasik VE dalam


design

Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007 tanggal
27 Desember 2007
Tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung
Negara. Pada peraturan yang baru
tersebut, ketentuan penerapan VE
dalam pembangunan bangunan
gedung negara adalah sebagai
berikut:

BAB V.B.2.b.1).h)
Untuk pekerjaan pembangunan dengan luas bangunan
diatas 12.000 m atau diatas 8 lantai, penyedia jasa
perencanaan diwajibkan pada tahap pra-rencana
menyelenggarakan paket satuan kerja lokakarya Value
Engineering (VE) selama 40 jam secara in-house, untuk
mengembangkan konsep perencanaan, dengan
melibatkan partisipasi pengelola kegiatan, penyedia jasa
manajemen konstruksi, dan pemberi jasa keahlian VE.

BAB V.B.2.b.2).c)
Menyelenggarakan paket kegiatan
lokakarya Value Engineering
untuk pengembangan konsep
perencanaan teknis, bagi satuan
kerja yang mewajibkan kegiatan
tersebut.

BAB V.B.2.d.2).i)
Dalam hal satuan kerja
mewajibkan menggunakan
metode VE, maka pelaksana
konstruksi dapat menyusun
Value Engineering Change
Proposal (VECP) dalam rangka
pemberian alternatif penawaran
yang disertakan pada surat
penawaran.

BAB V.B.2.d.2).j)
Dalam penyusunan VECP, pelaksana
konstruksi secara in-house, bagi
yang memiliki tenaga ahli VE, atau
bekerja sama dengan pemberi jasa
keahlian VE, harus menggunakan
metodologi yang sesuai dengan
standar pelaksanaan studi VE yang
lazim berlaku.

BAB V.B.2.d.2).k)
Dalam hal terjadi penghematan karena penggunaan
VECP dalam rangka pemberian alternatif penawaran
tersebut, pengaturan biaya penghematan (H) adalah
sebagai berikut:
60% dari H digunakan untuk meningkatkan mutu
dan/atau menambah
kegiatan pekerjaan konstruksi fisik atau disetor ke Kas
Negara;
25% dari H untuk tambahan biaya jasa pelaksana
konstruksi dan
pelaksana VE;
10% dari H untuk tambahan biaya jasa konsultan
perencana konstruksi;
5% dari H untuk tambahan jasa konsultan manajemen

Dengan
demikian
Metode
Value
Engineering dapat diterapkan oleh
penyedia jasa pelaksanja konstruksi
dalam
pembangunan
bangunan
gedung negara, dengan didahului
penyusunan Value Engineering Change
Proposal (VECP) yang dilaksanakan
secara in-house atau melibatkan
tenaga ahli VE dari luar.

IV.
Integrasi VE Dalam
Design

Integrasi VE dalam
Design

interupsi VE dilakukan pada setiap


timming kritis yang amat menentukan
di setiap tahap yaitu pada tahap :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Penentuan Quality
Model
Concepts
Tahap Schematic
Tahap Design Development
Tahap design & Value Enchancement
review sebelum suatu construction
dokumen selesai.

Staff Cost adalah tim yang terdiri dari estimator, arsitek,


struktur, mekanik, elektrikal dan schedule. Elevator specialist,
hospital equipment specialist, mechanical control specialist
dan lain-lain yang bisa membantu memberi input untuk
persiapan estimasi biaya.

Project Work Plan


Modeling, adalah pembudgetan awal dari
Cost dan persyaratan Quality dari Owner
Measurements estimasi, adalah estimasi
biaya dan tugas yang harus dilakukan di
sepanjang design process
Management, adalah management cost dan
quality yang terjadi hanya bila manajemen
melakukan tinjauan korelasi yang spesifik
dg tim design untuk menangani variasi
antara bidget modal dan Actual Design
Measurment.
Seperti terlihat pada diagram

Cost/Quantity VE Project
approach yang terintegrasi

dari pelaksanaan VE yang


terintegrasi didalam Design
Process, perbaikan lainnya
termasuk :

Mengurangi lebih buruk lagi interaksi


didalam.
Pengetahuan yang lebih besar lagi dari
Cost dan berdampak ekonomi pada
berbagai keputusan Desain.
VE rekomendasi lebih mudah dan lebih
ekonomis untuk diimplementasikan.
Monitoring yang lebih meningkat
termasuk manajemen umum dan Cost
keseluruhan Desain.

2. VE pada tahap konstruksi


Pada awalnya VE dilaksanakan pada saat konstruksi di
tahun 1968 ARMED Services Procurement Regulations di
USA telah membuat kontrak yang memasukan Value
Engineering Incentives Contracts (VEIC).
Kontraktor menikmati Incentive biasanya 50% dari nilai
yang bisa dihemat.
Beberapa kontraktor yang telah menawarkan
Guatanteed Maximum Contracts pasti menggunakan VE.
Mereka memiliki personil terlatih yang melakukan study
VE mini. Kontraktor ini melakukan pengurangan biaya
pada pemilik, bila produksi mereka diterima.

3. VE Pada Tahap Maintanence


dan Operations (M&O)
Area dimana VE sulit untuk berperan optimal.
Kesulitan ini timbul karena praktek budgeting yang
berlaku dan secara terpisah menjadi budget milik
M & O dan bersifat penguatan modal. Sebagai
konsekuensinya, menambah biaya ekstra untuk
mengurangi M&O dianggap kurang lazim untuk
dipertimbangkan.
Hanya dalam kasus-kasus yang khusus, VE
dilakukan semata-mata untuk proyek-proyek M&O.

V.
Contoh Kasus I. :
Value Engineering

Pada sebuah bangunan


gedung
8 lantai

BIDANG ARSITEKTUR Function


Analysis
No.

Bagian

Fungsi utama

Fungsi sekunder

1.
2.
1

Pasangan dinding

Memisahkan ruangan
3.

1.
Memperindah
penampilan

2.

Mencegah masuknya debu atau air hujan dan sekaligus


memungkinkan pengudaraan ruang dalam.
Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman serta
memberi kebebasan dan perlindungan bagi penghuni.
Menerima beban (load bearing wall) dari konstruksi lantai
atas atau atap dan menyalurkan beban itu kepada sloof
dan pondasi.

Memperhalus atau meratakan permukaan pasangan


tembok sehingga memudahkan pengecatan.
Melindungi pasangan tembok dari pengaruh
cuaca,khususnya hujan dan terik panas matahari,
pengaruh-pengaruh mekanik.

Plesteran dan acian

3
4

Finishing lantai
Finishing kolom bundar lobby

Menampilkan estetika
Menampilkan estetika

Finishing dinding luar lantai 2


yang bundar (kanopi entrance)

Menampilkan estetika

Fin dinding luar

Menampilkan estetika

BIDANG ARSITEKTUR
Dinding Hebel

Pada bangunan ini dinding mempunyai fungsi :


Membagi ruang.
Mencegah masuknya debu atau air hujan dan
sekaligus memungkinkan pengudaraan ruang
dalam.
Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman
serta memberi kebebasan dan perlindungan.
Menerima beban (load bearing wall) dari
konstruksi lantai atas atau atap dan
menyalurkan beban itu kepada sloof dan
pondasi.

Alternatif ide

Untuk menggantikan dinding Hebel


yang digunakan. Beberapa alternatif
bahan bangunan adalah sebagai
berikut :
Dinding batu alam.
Dinding beton ringan berpori.
Dinding bata ringan ex MU.
Batako dari tras dan kapur serta
conblock dari pasir dan semen.
Dinding kayu.

Cost/Worth Pasangan
Dinding
Alocated cost
No

Function

Pasangan dinding

Existing (Rs)
(C)

Alternatif (Rs)
Worth (W)

2,770,232,752

1,074,230,662

Value Gap
(Rs)
(C-W)

Value
Apportunity
Index (C/W)

1,696,002,090

2.58

LCC metode PW Study Pasangan Dinding


Original (Bata ringan hebel)

Deskripsi

Estimasi biaya

Alternatif (bata ringan Ex. MU)

Present Worth

Estimasi biaya

Present Worth

1. Initial/Collateral Costs
A. Base costs

Rp

2,770,232,752

Rp

2,770,232,752

Rp

1,074,230,662

Rp

1,074,230,662

B. Upah pekerja

Rp

3,257,250,071

Rp

3,257,250,071

Rp

3,715,140,521

Rp

3,715,140,521

C. Plesteran

Rp

2,811,254,137

Rp

2,811,254,137

Rp

1,196,278,356

Rp

1,196,278,356

D. Pengecatan

Rp

787,675,462

Rp

787,675,462

Rp

690,943,388

Rp

690,943,388

Rp

8,838,736,959

Rp

5,985,649,538

Rp

148,244,587

Total Initial/Collateral Costs (PW)


2. Replacement/Salvage costs
Year

PW

Replacement

20

0.1486

Rp

1,104,842,120

Rp

164,179,539

Salvage

30

0.05731

Rp

1,104,842,120

Rp

63,318,502

Rp

227,498,041

Rp

10,606,484,351

Rp

10,606,484,351

Rp

277,023,275

Rp

19,949,742,627

Total Replacement/Salvage Costs (PW)

Rp
Rp

997,608,256
997,608,256

Rp

57,172,929

Rp

205,417,516

Rp

12,569,864,031

Rp

12,569,864,031

Rp

1,074,230,662

Rp

19,835,161,747

Rp

114,580,880

3. Annual costs
A. Maintenance

Rp

10,606,484,351

Total Annual Costs

Rp

12,569,864,031

Other Cost
Indirect cost
Grand total Present Worth costs
Life Cycle Present Worth Savings
Savings %

Rp

277,023,275

Rp

107,423,066

0.574347661

BIDANG STRUKTUR
Function Analysis
No

Item

Fungsi Utama

Kolom

Menyangga beban

Tulangan Plat

Menahan gaya tarik

Fungsi Sekunder

Mengikat struktur

BIDANG STRUKTUR
Kolom
Kolom harus direncanakan untuk
memikul beban aksial terfaktor yang
bekerja pada semua lantai atau atap dan
momen maksimum yang berasal dari
beban terfaktor pada satu bentang
terdekat dari lantai atau atap yang
ditinjau. Kombinasi pembebanan yang
menghasilkan rasio maksimum dari
momen terhadap beban aksial juga
harus diperhitungkan.

Alternatif bahan yang kami


usulkan adalah :
Kolom dengan mutu beton K-300.
Kolom dengan mutu beton K-400.
Kolom dengan mutu beton K-450.

Value Index (Cost


Worth)
Alocated cost
No

Function

Kolom

Existing (Rs)
(C)

Alternatif (Rs)
Worth (W)

Rp
1,245,670,999.8
1

Rp
1,164,178,504

Value Gap (Rs)


(C-W)

Value
Apportunity
Index (C/W)

Rp 81,492,495

1.07

Tabel 8. LCC Metode PW Study Kolom


Original (K-450)
Estimasi biaya
Present Worth

Deskripsi

Alternatif (K-400)
Estimasi biaya
Present Worth

1. Initial/Collateral Costs
A. Base
costs

Rp1,164,178,504.50

Rp1,164,178,504.50

Rp 1,245,670,999.81

Rp 1,245,670,999.81

B. Installing

Rp1,070,925,353.84

Rp1,070,925,353.84

Rp 1,070,925,353.84

Rp 1,070,925,353.84

Total Initial/Collateral Costs (PW)


2. Replacement/Salvage costs

Rp2,235,103,858.34

Rp 2,316,596,353.66

Year

PW

A.

10

0.385

Rp407,462,476.57

Rp156,873,053.48

Rp

622,835,499.91

Rp 239,791,667.46

B.

20

0.149

Rp407,462,476.57

Rp60,711,909.01

Rp

622,835,499.91

Rp 92,802,489.49

C.
50
0.0131
Total Replacement/Salvage Costs
(PW)

Rp407,462,476.57

Rp5,337,758.44

Rp

622,835,499.91

Rp222,922,720.93

Rp

8,159,145.05

Rp 340,753,302.00

3. Annual costs
PWA factors
A.
Maintenance
2%
Total Annual Costs
Total Annual Costs (PW)

10.819

Grand total Present Worth costs


Life Cycle Present Worth Savings

Savings %

Rp261,940,163.51

Rp2,833,930,629.04

Rp 280,275,974.96

Rp3,032,305,773.07

Rp2,833,930,629.04

Rp3,032,305,773.07

Rp5,291,957,208.32

Rp 5,348,902,126.73
Rp 56,944,918.41

1.064609467

MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


Function Analysis
No.

Bagian

Fungsi utama

Fungsi sekunder

Panel tegangan menengah

Menyuplai energi listrik

CCTV Area lobby

Mengawasi keamanan

CCTV tiap lantai

Mengawasi keamanan

Pipa Chiller

Menyuplai Udara

MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


CCTV (Close Circuit Television)
CCTV (Close Circuit Television) adalah
sebuah kamera pengintai yang
digunakan untuk menyelidiki atau
mengawasi suatu tempat yang di
anggap rawan dari bahaya dan
menjadi kesatuan sistem keamanan.
Pada gedung ini CCTV pada digunakan
3 buah CCTV untuk setiap lantainya.
Lantai yang dipasang CCTV adalah
lantai 2 sampai dengan lantai 8.

Alternatif yang diajukan adalah


Mengurangi jumlah pemakaian CCTV pada tiap
lantai (lantai 2 sampai dengan lantai 8) menjadi 2
buah CCTV/lantai.

Tabel 12. Cost/Worth CCTV tiap lantai


Alocated cost
No

Function

CCTV tiap lantai

Existing (Rs)
(C)

Alternatif (Rs)
Worth (W)

Rp 132.300.000,00

Rp 88.200.000,00

Value Gap (Rs)


(C-W)

Value Apportunity
Index (C/W)

Rp 44.100.000,00

1.5

Tabel 13. LCC Metode PW Study CCTV untuk Tiap Lantai


Economic Life = 10 Years

Interest Rate = 10 %
Alternatif (2 buah CCTV/lantai)

Original (3 buah CCTV/lantai)

Deskripsi

Estimasi biaya

Present Worth

Estimasi biaya

Present Worth

1. Initial/Collateral Costs
A. Base costs

Rp132,300,000

Rp 132,300,000

Rp 88,200,000

Rp 88,200,000

B. Installing

Rp 39,690,000

Rp 39,690,000

Rp 26,460,000

Rp 26,460,000

C. Material Bantu

Rp

1,000,000

Rp

1,000,000

Rp

700,000

Rp

700,000

D. Komisi testing

Rp

1,500,000

Rp

1,500,000

Rp

1,000,000

Rp

1,000,000

Total Initial/Collateral Costs (PW)

Rp 174,490,000

Rp116,360,000

2. Replacement/Salvage costs

A. Salvage

Year

PW

10

0.385543

Rp

4,500,000

Rp

1,734,944

Rp

1,734,944

Rp

4,000,000

Rp

1,542,172

Rp

1,542,172

C.
Total Replacement/Salvage Costs (PW)
3. Annual costs
PWA factors
A. Maintenance

6.144

Rp

6,615,000

Rp 40,642,560

Rp

6,174,000

Rp 37,933,056

Total Annual Costs


Total Annual Costs (PW)

Rp 40,642,560

Rp 37,933,056

Grand total Present Worth costs

Rp 216,867,504

Rp155,835,228

Life Cycle Present Worth Savings

Savings %

Rp 61,032,276

28.14265601


Tabel 17. Usulan VE yang
dihasilkan
Komponen
Bidang

No.
1

Lama
Kolom dengan Mutu Beton K-450

Baru
Kolom dengan Mutu Beton K-400
Struktur atas

2.

Tulangan plat lantai

Tulangan jarak 200 mm

Bata ringan hebel

Bata ringan Ex. MU

Plesteran 1 PC : 3 PP Acian

Plesteran 1 PC + Acian MU 301

Granit tile 60 x 60 cm

Homogenus tile 60 x 60 cm
Arsitektur

Granit tile 60 x 60 cm

Lapis stainless steel Fin Hairline

Granit tile 60 x 60 cm

Clading/Composite Panel

Plesteran 1 PC : 3 PP + Acian

Clading/Composite Panel

VCB (CB)

LBS + FUSE 63A

CCTV Fixed dome (3 buah/lantai)

CCTV Fixed dome (2 buah/lantai)

CCTV tiap lantai (3 buah/lantai)

CCTV tiap lantai (2 buah/lantai)

Pipa BSP sch 40 seluruh gedung

Hanya dilantai atap dan di ruang riset, sisanya


menggunakan GIP med Class

Mekanikal & Elektrikal

Efisiensi Komponen Baru


STRUKTUR
Nilai lebih komponen pengganti
No.

1
2

Komponen
pengganti atau baru

Kolom dengan Mutu


Beton K-400
Tulangan plat lantai

Bidang

mutu atau

Harga lebih

Pemasangan

murah

lebih cepat

estetika lebih
baik

Struktur

Efisiensi Komponen Baru


ARSITEKTUR
Nilai lebih komponen pengganti

Komponen
No.

pengganti atau

Bidang

baru

Harga lebih

Pemasangan

murah

lebih cepat

mutu atau
estetika lebih
baik

Bata ringan Ex. MU

Plesteran 1 PC +
Acian MU 301

Homogenus tile 60 x
60 cm

Lapis stainless steel


Fin Hairline

Clading/Composite
Panel

Clading/Composite
Panel

Arsitektur

Efisiensi Komponen Baru


MECHANICAL &
ELECTRICAL
Nilai lebih komponen pengganti

No.

Komponen pengganti atau


baru

Bidang

Panel Tegangan menengah :


LBS + FUSE 63 A
CCTV (fixed dome) area
lobby : 2 buah/lantai
CCTV tiap lantai : 2
buah/lantai

Harga lebih

Pemasangan

mutu atau estetika

murah

lebih cepat

lebih baik

Mekanikal &
Elektrikal

Pipa chiller : BSP sch 40 atap


4

dan ruang riset, sisanya


menggunakan GIP Med Class

Penghematan dilihat dari Cost/Worth.


Value

No.

Komponen

Kolom

1.07

Tulangan plat lantai

1.32

Pasangan dinding

2.58

Plesteran dan acian

1.25

Finishing lantai

1.24

Finishing kolom bundar

0.35

Fin dinding luar lantai 2 yang bundar


(kanopi entrance)

Apportunity

Index (C/W)

Bidang

Struktur

Arsitektur

0.34

Fin dinding luar

0.07

Panel tegangan menengah

1.336

CCTV area lobby

1.5

CCTV tiap lantai

1.5

Pipa Chiller

1.0821

M&E

Besar nilai penghematan berdasarkan Life Cycle


Cost terdapat dalam tabel berikut :
Bidang Arsitektur

No.

Bagian

Jumlah penghematan

Saving (%)

Pasangan dinding

Rp 114,580,880

0.57

Plesteran dan acian

Rp 2,665,177,409

23.80

Finishing lantai

Rp 164,321,999

3.39

Finishing kolom bundar lobby

Rp

15,447,767

13.52

Fin dinding luar lantai 2 yg bundar


(kanopi entrance)

Rp

80,584,879

-1.53

Fin dinding luar

Rp 1,363,808,819

15.93

Besar nilai penghematan berdasarkan Life


Cycle Cost terdapat dalam tabel berikut :
Bidang struktur

No.

Bagian

Jumlah penghematan

Saving (%)

Kolom

Rp 56,944,918.41

1.06

Jarak tulangan

Rp 3,123,128,273

24.02

Besar nilai penghematan berdasarkan Life Cycle


Cost terdapat dalam tabel berikut :
Bidang Mechanical & Electrical

No.

Bagian

Jumlah penghematan
62,769,912

Saving (%)

Panel Tegangan Menengah

Rp

21.676

CCTV area lobby

Rp 1,087,040,050

CCTV tiap lantai

Rp 61,032,276

28.142

Pipa Chiller

Rp 31,641,214

20.949

27.6

Contoh Kasus II.


VE Pada Konstruksi
Geoteknik

VE CASES IN GEOTECHNICAL
CONSTRUCTION
Case 1

: Cost Saving 25% on


foundation works

Project : Pile Foundation in Very Soft Soil


Supporting 17th Fl. Office Building in West
Jakarta
Use new technology / Proven Ultimate Pile
Capacity instead of Present Practice of
Static Pile Load Test.
By : Chaidir Anwar

Slide.

Soil Condition :
0.00 25.00 m

: Very Soft to Soft High


Plasticity Clay / Silt
(CH / MH)

25.00 35.00 m

: Medium Clay

35.00 45.00 m

: Stiff Very Stiff

45.00 50.00 m

: Hard Very Hard

By : Chaidir Anwar

Slide.

Pile Dimension : Precast Concrete 50 x


50 cm2
Pile Capacity :
Use :

170 200 ton

was :

120 ton

41 83 %

By : Chaidir Anwar Makarim

Slide. 17

VE CASES IN GEOTECHNICAL
CONSTRUCTION
Case 2

Cost Saving ( Time & Money )

Project : Basement of 24.00 m Depth For


Construction of almost the Tallest
Building in South Jakarta.
Correction is Implemented on Soil
Design Parameter Prepared by Soil
Engineer.
Use Steeper Slope, after Pilot Slope
Experiment was Proven.
Excavation for Diapraghm Wall
Construction can be Proceed.
By : Chaidir Anwar Makarim

Slide. 18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai