Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM 9

DEMONSTRASI OSBORNE REYNOLDS


9.1 Pendahuluan
Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs) terhadap gaya viskos
(/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda,
misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842-1912)
yang mengusulkannya pada tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling
penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak
berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika
dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju
alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya
disebut memiliki kemiripan dinamis.

9.2 Maksud dan Tujuan


1. Mengamati jenis-jenis aliran fluida.
2. Menentukan bilangan Reynolds berdasarkan debit
3. Mencari hubungan antara bilangan Reynolds dengan jenis aliran
9.3 Alat dan Bahan
1. Osborne Reynolds Apparatus
2. Stopwatch
3. Hydraulic Bench
4. Thermometer
5. Gelas ukur
6. Tinta pewarna
7. Air
9.4 Teori
Aliran dapat dibedakan dalam aliran laminer dan turbulen. Aliran lambat didominasi oleh
gaya viskos, ceenderung beraturan, bisa diprediksi dan disebut laminer. Pada aliran laminer,
fluida berkelakuan seperti lapisan-lapisan konsentris (laminer) yang saling meluncur dengan
kecepatan maksimum pada sumbunya, kecepatan nol pada dinding tabung dan membentuk
sebuah distribusi kecepatan parabolik. Pewarna yang diinjeksikan pelan-pelan pada suatu titik
pada aliran pipa laminer akan meluncur bersamaan dengan aliran untuk membentuk garis
nyata dan jelas. Pencampuran hanya terjadi dengan difusi molekular.
Penambahan debit secara perlahan-lahan akan mengubah perlakuan aliran karena inersia
aliran (sehubungan dengan kerapatannya) menjadi lebih signifikan dari gaya viskos, hal ini
menjadikan aliran menjadi turbulen. Pada aliran pipa turbulen, pewarna yang diinjeksikan
pada suatu titik dengan cepat akan tercampur sehubungan dengan gerak lateral substansial
dalam aliran dan perlakuan pewarna tampak menjadi chaos (tidak beraturan). Gerakan ini
muncul tidak beraturan dan muncul dari pertambahan ketidakstabilan dalam aliran. Perlakuan
datail tidak mungkin dipresiksikan kecuali dalam hal estetika.
Ada sebuah tingkat antara aliran tradisional, dimana aliran berwarna akan muncul kacau
dan menunjukkan semburan pencampuran yang kadang ada dan kadang tidak, diikuti oleh
perlakuan yang lebih laminer.
Angka Reynolds, menyediakan cara yang berguna untuk menentukan karakteristik aliran,
didefinisikan sebagai :

=

Dengan :
u : viskositas kinermatik
v : kecepatan rata yang diberikan untuk volume debit
d : diameter pipa
Bila bilangan Reynolds dari aliran fluida tertentu dalam suatu pipa nilainya kurang dari
2000 maka aliran yang terjadi adalah laminer, sedangkan bila lebih dari 4000 maka aliran
yang terjadi adalah turbulen.
9.5 Prosedur Percobaan
a. Letakkan perangkat Reynolds pada permukaan yang tetap dan bebas getaran (bukan
hydraulic bench) dan pastikan bahwa dasar permukaan horizontal.
b. Hubungkan penghubung outlet bench ke pipa inlet. Hubungkan luapan tangki head ke
tangki volumetrik hydraulic bench.
c. Nyalakan pompa. Perlahan-lahan buka katup kontrol aliran, kemudian bka katup bench
dan biarkan sistem terisi air. Periksa bahwa pipa visualisasi aliran terisi dengan benar.
Ketika ketinggisn air pada tangki head mencpai tabung luapan, sesuaikan katup kontrol
bench untuk menghasilkan debit keluar yang rendah.
d. Periksa bahwa katup kontrol pewarna juga tertutup. Tambahkan pewarna ke penampung
pewarna (dye reservoir) sampai terisi 2/3 penuh. Hubungkan jarum hypodermik. Tahan
peralatan pewarna diatas bak pencuci, dan buka katup, untuk memeriksa aliran bebas
pewarna.
e. Sesuaikan katup bench dan katup pengontrol aliran untuk mengembalikan debit yang
keluar ke aliran yang pelan (jika dibutuhkan), kemudian diamkan alat sekurang-
kurangnya lima menit sebelum memulai percobaan lagi.
f. Amati jenis aliran yang terjadi.
g. Ukur debit volume dengan waktu yang terkumpul, dan ukur temperatur aliran yang keluar
(temperatur air yang terkumpul di silinder pengukur). Tentukan viskositas kinematik dari
lembar data yang disediakan, dan periksa angka Reynolds yang berhubungan dengan tipe
aliran ini.
h. Lakukan pengamatan beberapa kali sampai didapat jenis aliran laminer, transisi, dan
turbulen dengan mengatur debit.
i. Gambarkan grafik hubungan antara kecepatan aliran (v) dengan bilangan Reynolds (Re).
9.6 Nomenklatur

Judul kolom Satuan Notasi Tipe Deskripsi


Diameter pada pipa percobaan.
Diameter
Diameter diukur dalam mm.
pipa m d Diberikan
Dikonversi ke meter untuk
percobaan
perhitungan.
Volume fluida yang terkumpul pada
Volume silinder pengukur. Volume diukur
m3 V Diukur
terkumpul dalam ml. Dikonversi ke meter kubik
untuk perhitungan.
Volume air yang dihasilkan dalam
waktu tertentu. Volume air yang diukur
Waktu
m3 V Diukur dalam satuan ml dan diubah dalam
pengumpulan
satuan meter kubik untuk perhitungan
(dibagi dalam 1.000.000)
Waktu diambil untuk mengumpulkan
Waktu s t Diukur
volume air pada tabung silinder.
Temperatur o Temperatur air yang meninggalkan
C Diukur
Air session percobaan
Viskositas
m2/s nr/s Diukur Lihat pada tabel
Kinematik

Debit air V Volume air


m3/s Q Dihitung Qt = t =
dalam aliran Waktu

Kecepatan aliran dalam pipa dapat


Kecepatan diitung
cm/s v Dihitung
aliran Debit air (Q)
v = Luas saluran (A)

Bilangan u.d
Re Dihitung Re =
Reynolds
9.7 Contoh Perhitungan
1. Perhitungan Debit Aliran (Q)

=

0,14
=
17
= 0,00000824 3 /

2. Perhitungan Kecepatan Aliran (v)



=

0,00000824
=
7,854 05
= 0,105 /

3. Perhitungan Bilangan Reynlods



=

0,000000893 0,01
=
0,105
= 1174,188
9.8 Kesimpulan

1. Dari hasil percobaan, diperoleh 3 jenis aliran, yaitu aliran laminer, aliran transisi dan aliran
turbulen

2. Jenis aliran yang diperoleh berdasarkan nilai Re :

a. Aliran laminer : angka reynold 2000


b. Aliran transisi : 2000 angka reynold 4000
c. Aliran turbulen : angka reynold 4000

3. Dari tabel perhitungan, semakin tinggi v (kecepatan) ,maka semakin besar Re

Anda mungkin juga menyukai