Anda di halaman 1dari 22

MATEMATIKA DASAR 1B

Submodul 5: Aplikasi Turunan

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA - LAMPUNG SELATAN
18 AGUSTUS 2019
PENDAHULUAN

Dalam Modul 5 yang akan diberikan adalah mengenai Bab Aplikasi


Turunan. Pada Modul 5 akan dibahas materi tentang subbab maksimum
dan minimum, kemonotonan dan kecekungan, ekstrim lokal dan ekstrim
pada interval terbuka. Perlu diketahui bahwa dalam mempelajari
aplikasi turunan yang dibutuhkan adalah pemahaman tentang konsep
dari modul-modul sebelumnya terutama tentang turunan.

Aplikasi turunan digunakan


Kemonotonan dan kecekungan
dalam memecahkan
hubungannya adalah dengan
masalah dalam kehidupan
turunan pertama dan turunan
sehari-hari contohnya dipakai
kedua. Tujuan dari subbab untuk penerapan ekonomi.
kemonotonan dan kecekungan Salah satunya dipakai
adalah untuk mengetahui sifat sebagai konsep dasar untuk
dari suatu kurva terkait tentang sebuah perusahaan mencari

interval kemonotonan, laba yaitu selisih antara

kecekungan, dan titik balik. Hal pendapatan dan biaya


produk. Seorang petani ingin
ini untuk mempermudah dalam
memperoleh berbagai jenis
menganalisis dan
tanaman yang dapat
menggambarkan kurva dari
menghasilkan keuntungan
suatu fungsi.
terbesar (maksimum).
Seorang kepala produksi di
Berdasarkan penjelasan diatas, tujuan instruksional khusus yang harus
dicapai yaitu
2
 Mampu menentukan nilai maksimum atau minimum suatu fungsi
 Mampu menentukan dimana suatu fungsi turun atau naik, cekung
ke atas atau ke bawah
 Mampu memahami tentang ekstrim lokal dan ekstrim pada
interval terbuka.

Petunjuk Penggunaan Modul


1. Pastikan bila Anda membuka modul ini, Anda siap
mempelajarinya paling sedikit satu subbab hingga tuntas. Jangan
terputus-putus atau berhenti di tengah-tengah kegiatan.
2. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada setiap modul
anda.
3. Bacalah materi pada modul dengan cermat dan berikan tanda
pada setiap kata kunci pada setiap konsep yang dijelaskan.
4. Perhatikalah langkah – langkah atau alur dalam setiap contoh
penyelesaian soal.
5. Kerjakanlah latihan soal yang ada, jika mengalami kesulitan
bertanyalah kepada teman atau dosen anda

Marilah kita pelajari materi Aplikasi Turunan yang lebih mendalam !


APLIKASI TURUNAN

5.1. Maksimum dan Minimum


3
5.1.1. Tujuan kegiatan belajar
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda diharapkan:
i. Dapat memahami pengertian nilai maksimum dan minimum dari
suatu fungsi
ii. Dapat menentukan nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi
yang diberikan

5.1.2. Uraian Materi


Seringkali kita harus mencari cara terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan, misalnya pimpinan sebuah perusahaan ingin
memaksimalkan total labanya (maksimum) dan menekan sekecil
mungkin biaya produknya (minimum). Masalah semacam ini dapat
dimodelkan dengan melibatkan aplikasi turunan khususnya masalah
maksimum atau minimum.
Misalkan diberikan fungsi dengan daerah asal seperti gambar 5.1
berikut.

Gambar 5.1

Berdasarkan gambar tersebut maka,


i. Apakah memiliki nilai maksimum atau minimum?
ii. Jika memiliki nilai maksimum atau minimum, dimanakah nilai-
nilai tersebut dicapai?
iii. Jika nilai-nilai itu ada, berapakah nilai maksimum dan minimum
tersebut?
4
Ketiga pertanyaan tersebut adalah sasaran utama pada kegiatan
belajar kali ini. Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, maka harus
memahami konsep dan definisi maksimum dan minimum.

Definisi Nilai Maksimum dan Minimum


Misalkan merupakan daerah asal dari yang memuat ,
Nilai disebut nilai maksimum pada apabila untuk setiap di
Nilai disebut nilai minimum pada apabila untuk setiap di
Nilai maksimum atau minimum disebut nilai ekstrim pada .

Contoh 5.1
Misalkan diberikan fungsi
dengan anggota dari
interval tertutup . (Kurva
berupa parabola
seperti pada gambar disamping
berwarna biru dan batas-batas
interval berwarna orange)
Berdasarkan gambar disamping
nilai maksimumnya adalah
, sedangkan nilai
minimumnya adalah .

Gambar 5.2
2

Jaminan nilai maksimum dan nilai minimum ada yaitu


Jika kontinu pada interval tertutup , maka dijamin mempunyai nilai
maksimum dan minimum pada . (sebagai catatan bahwa kekontinuan pada
interval tertutup merupakan syarat cukup untuk menjamin nilai ekstrim ada)

Sebagai contoh fungsi pada contoh 1 merupakan fungsi yang kontinu pada
sehingga dijamin keberadaan nilai maksimum dan minimum pada
.

Contoh 5.2
Fungsi yang tidak kontinu mungkin saja mempunyai nilai ekstrim. Sebagai
contoh, fungsi yang didefinisikan sebagai berikut:

Mempunyai nilai maksimum di yaitu dan nilai minimum di


yaitu .
Perhatikan kurvanya

Gambar 5.3

Akan tetapi, ketidakkontinuan tidak menjamin nilai ekstrim ada. Contohnya,


fungsi

{
3
Karena kontinu pada interval terbuka atau tidak kontinu pada
interval tertutup ) maka berdasarkan jaminan nilai maksimum dan
minimum, fungsi tidak mempunyai nilai ekstrim, baik maksimum maupun
minimum (lihat gambar di bawah).

Gambar 5.4

Lokasi Titik Ekstrim


Misalkan daerah asal pada interval tertutup yang memuat titik , jika adalah nilai
ekstrim, maka berupa salah satu dari titik-titik berikut:
i. titik ujung dari interval
ii. titik stationer dari syaratnya . (titik dimana turunannya sama dengan )
iii. titik singular dari tidak ada (artinya titik dimana turunannya tidak ada)
Ketiga jenis titik ini (titik ujung, titik stasioner, dan titik singular) merupakan poin penting
dari teori maksimum minimum. Sebarang titik pada daerah asal fungsi yang termasuk salah
satu dari tiga jenis titik tersebut dinamakan titik kritis dari .
catatan: untuk menentukan nilai ekstrim suatu fungsi, dianjurkan untuk mencari titik
kritisnya dulu (perhatikan Gambar 5.5 di bawah ini).
4

Gambar 5.5

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan untuk menghitung nilai


maksimum atau minimum suatu fungsi kontinu pada selang tertutup , yaitu
:
Langkah 1: Mencari titik kritis dari pada .
Langkah 2: Hitung nilai pada titik-titik kritis tersebut, kemudian tentukan nilai
terbesar (nilai maksimum) dan nilai terkecil (nilai minimum).

Contoh 5.3
Tentukan titik kritis dari pada . Kemudian tentukan nilai
maksimum dan minimumnya.
Penyelesaian
Diketahui pada
Akan mencari titik kritis dari pada
i. Ujung interval: dan
ii. Titik stasioner
Turunan dari yaitu .
Untuk mencari titik stasioner kita faktorkan menjadi
, sehingga diperoleh titik stasioner dan
.
5
iii. Tidak ada titik singular, karena selalu ada nilainya (atau
terdefinisi) pada interval .
Jadi titik-titik kritisnya adalah .
Akan dicari nilai maksimum dan minimum dari fungsi tersebut.

Diperoleh nilai maksimum adalah , jadi memberikan nilai maksimum


atau terbesar. Nilai minimum adalah , jadi dan memberikan
nilai minimum atau terkecil pada .

Contoh 5.4
Tentukan titik kritis dari pada interval . Kemudian
tentukan nilai maksimum dan minimumnya.

Penyelesaian
Mencari titik-titik kritis dari pada interval
i. Ujung interval: dan
ii. Titik stasioner
Turunan dari yaitu .
Untuk mencari titik stasioner kita faktorkan sehingga

diperoleh .

iii. Tidak ada titik singular karena selalu ada nilainya (atau
terdefinisi) pada interval .

Jadi titik-titik kritisnya adalah .

Akan dicari nilai maksimum dan minimum dari fungsi tersebut.

( ) ( ) ( )
6
Diperoleh nilai maksimum adalah , jadi memberikan nilai maksimum
atau terbesar. Nilai minimum adalah , jadi memberikan nilai minimum
atau terkecil pada .

Contoh 5.5
Tentukan titik kritis dari pada . Kemudian tentukan nilai
maksimum dan minimumnya.
Penyelesaian
i. Ujung interval: dan
ii. Titik stasioner

, tidak pernah sama dengan sehingga tidak

memiliki titik stasioner.


iii. Titik singularnya adalah , karena pada interval saat

turunannya tidak ada ( tidak terdefinisi), maka titik

singular.
Jadi titik-titik kritisnya adalah .
Akan dicari nilai maksimum dan minimum dari fungsi tersebut.

Diperoleh nilai maksimum adalah , jadi memberikan nilai maksimum


atau terbesar. Nilai minimum adalah , jadi memberikan nilai minimum
atau terkecil pada .

5.2. Kemonotonan dan Kecekungan

5.2.1. Tujuan kegiatan belajar


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda diharapkan:
i. Dapat memahami pengertian kemonotonan dan kecekungan
ii. Dapat menentukan interval kemonotonan dan kecekungan dari
suatu fungsi yang diberikan.
7

5.2.2. Uraian materi


Di dalam suatu fungsi, kita mengenal dua jenis karakteristik fungsi, yaitu fungsi
naik dan fungsi turun. Seringkali kita mengatakan bahwa suatu fungsi itu
selalu naik saja, atau selalu turun. Sering juga kita menjumpai suatu fungsi
yang naik pada interval tertentu, tetapi juga turun pada interval yang lain.
Hal-hal itulah yang akan kita diskusikan pada kegiatan belajar ini.
Definisi Kemonotonan
Misalkan terdefinisi pada interval
dikatakan naik (bertambah) pada interval apabila untuk setiap pasang
bilangan dan di I dengan berlaku

dikatakan turun pada interval apabila untuk setiap pasang bilangan dan
di dengan berlaku

dikatakan monoton (murni) pada jika naik atau turun pada .

Gambar 5.6

Dengan menggunakan hubungan turunan pertama dan kemonotonan


diperoleh,
Misalkan kontinu pada interval tertutup dan diferensiabel pada
interval terbuka
Jika , untuk maka naik pada
Jika , untuk maka turun pada

Ilustrasi
8

Jika kita ingat kembali bahwa turunan


𝑦
0 pertama memberi kemiringan dari

+ - garis singgung pada kurva di titik .


kemudian jika , maka garis
singgung naik ke kanan, yang berarti
- bahwa naik (lihat gambar 5.7), serupa jika
+
, garis singgung turun ke kanan,
𝑓 𝑥 𝑓 𝑥
𝑥 yang berarti bahwa turun.

Gambar 5.7

Contoh 5.6
Tentukan dimana fungsi monoton naik dan dimana
monoton turun.
Penyelesaian
Diketahui
Kita hitung turunannya

Dari diperoleh titik-titik pemisahnya yaitu dan


.
Dengan memeriksa tanda dan
pada garis bilangan diperoleh

Dari tanda pada garis bilangan, kita dapatkan naik pada


dan turun pada .

Contoh 5.7
9
Tentukan dimana monoton naik dan dimana monoton
turun.
Penyelesaian
Kita hitung turunannya

Dari diperoleh titik pemisahnya yaitu .

Dengan memeriksa tanda dan


pada garis bilangan, diperoleh

Dari tanda pada garis bilangan, kita dapatkan turun pada dan

naik pada .

5.3. Kecekungan
Definisi Kecekungan
Misalkan mempunyai turunan pada interval terbuka .
i. dikatakan cekung ke atas pada interval , jika monoton naik
ii. dikatakan cekung ke bawah pada interval , jika monoton turun.

Berikut ini merupakan hubungan antara kemonotonan dan turunan kedua,


yaitu
Misalkan mempunyai turunan kedua pada .
i. Jika maka cekung ke atas
ii. Jika maka cekung ke bawah

Tanda
Gambar

+ Monoton
Cekung ke atas
(positif) naik
1
0
- Monoton
Cekung ke bawah
(negatif) turun

Contoh 5.8
Tentukan dimana fungsi cekung ke atas atau cekung ke
bawah.
Penyelesaian
Diketahui maka dan . Dari
diperoleh . Dengan memeriksa dan pada
garis bilangan, diperoleh

Dari tanda pada garis bilangan, kita peroleh cekung ke bawah pada
dan cekung ke atas pada .

Contoh 5.9
Tentukan dimana fungsi cekung ke atas atau cekung ke
bawah.
Penyelesaian
Diketahui maka dan .

Dari diperoleh . Dengan memeriksa

dan pada garis bilangan, diperoleh

Dari tanda pada garis bilangan, kita peroleh cekung ke atas pada

( ) dan cekung ke bawah pada ( ).

Titik Balik
1
Misalkan fungsi kontinu di . Kita sebut ( ) adalah titik balik dari jika
1
terjadi perubahan kecekungan pada sebelah kiri dan kanan , seperti yang
diperlihatkan gambar berikut.

Gambar 5.8
Contoh 5.10
1. Pada , fungsi cekung ke bawah pada dan
cekung ke atas pada , sehingga terjadi perubahan kecekungan
pada . Oleh karena itu, ( ) disebut titik balik.

2. Pada , fungsi cekung ke atas pada ( ) dan

cekung ke bawah pada ( ), sehingga terjadi perubahan

kecekungan pada . Oleh karena itu, ( ( )) ( ) disebut titik

balik.

5.4. Ekstrim Lokal

5.4.1. Tujuan kegiatan belajar


Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, anda diharapkan:
i. Dapat memahami pengertian nilai ekstrim lokal (maksimum lokal atau
minimum lokal)
ii. Dapat menentukan suatu fungsi apakah minimum lokal atau maksimum
lokal
1
2

5.4.2. Uraian materi


Berikut ini merupakan definisi dari maksimum lokal dan minimum lokal.
Definisi
Misalkan merupakan daerah asal dari yang memuat titik .
merupakan nilai maksimum lokal jika terdapat interval yang memuat
sedemikian rupa sehingga adalah nilai maksimum pada .
merupakan nilai minimum lokal jika terdapat interval yang memuat
sedemikian rupa sehingga adalah nilai minimum .
dikatakan nilai ekstrim lokal dari jika berupa nilai maksimum lokal atau
nilai minimum lokal.

Titik kritis (titik ujung, titik stasioner dan titik singular) adalah calon dimana nilai
ekstrim lokal terjadi. Dikatakan calon karena tidak menuntut bahwa setiap
titik harus merupakan ekstrim lokal seperti pada gambar 5.13 berikut.

Gambar 5.9 Tanpa nilai ekstrim lokal

Uji Turunan Pertama


Misalkan kontinu pada interval terbuka yang memuat sebuah titik kritis .
Jika untuk semua dalam dan untuk semua dalam
, maka adalah nilai maksimum lokal .
1
Jika untuk semua dalam dan untuk semua dalam
3
, maka adalah nilai minimum lokal .
Jika bertanda sama pada kedua pihak , maka bukan nilai ekstrim
lokal .

Contoh 5.11
Tentukan nilai ekstrim lokal dari dan tentukan jenisnya.
Penyelesaian
Diketahui maka jika dan hanya jika
dan .
Uji pada garis bilangan

Gambar 5.10

 Untuk memberikan maksimum lokal, karena karena berdasarkan


tanda pada garis bilangan naik pada dan turun pada
. Dengan nilai minimum lokal .
 Untuk memberikan minimum lokal, karena berdasarkan tanda
pada garis bilangan turun pada dan naik pada .
Dengan nilai ekstrim maksimum lokal .

Contoh 5.12
Tentukan nilai ekstrim lokal dari dan tentukan jenisnya.
Penyelesaian
Diketahui maka jika dan hanya jika
dan .
Uji pada garis bilangan
1
Gambar 5.11
4

 Untuk memberikan minimum lokal, karena berdasarkan tanda


pada garis bilangan turun pada dan naik pada .
Dengan nilai ekstrim minimum lokal .
 Untuk memberikan maksimum lokal, karena berdasarkan tanda
pada garis bilangan naik pada dan turun pada .
Dengan nilai ekstrim maksimum lokal .

Terdapat uji lain dalam mencari nilai maksimum dan minimum lokal yang
kadang lebih memudahkan daripada Uji Turunan Pertama, yaitu uji turunan
kedua tetapi hanya untuk titik kritis jenis titik stasioner.
Uji Turunan Kedua
Misalkan dan ada pada setiap interval yang memuat dan .
i. Jika , maka adalah nilai minimum lokal
ii. Jika , maka adalah nilai maksimum lokal .

Contoh 5.13
Tentukan nilai ekstrim lokal dari dan tentukan jenisnya.
Penyelesaian
Diketahui maka jika dan hanya jika
dan .
Dengan menggunakan uji turunan kedua sehingga
 untuk maka sehingga nilai
maksimum lokal,
 untuk maka sehingga nilai minimum
lokal.

Contoh 5.14
Tentukan nilai ekstrim lokal dari dan tentukan jenisnya.
Penyelesaian
Diketahui maka jika dan hanya jika
dan .
1
Dengan menggunakan uji turunan kedua sehingga
5
 untuk maka sehingga merupakan
nilai minimum lokal,
 untuk maka sehingga
merupakan nilai maksimum lokal.
1
6
RANGKUMAN

1. Dalam menentukan nilai ekstrim suatu fungsi, disarankan mencari titik


kritis (titik ujung, titik stasioner, dan titik singular) dulu.
2. Misalkan kontinu pada interval tertutup dan mempunyai turunan
pada interval terbuka
i. Jika , untuk maka naik pada
ii. Jika , untuk maka turun pada
3. Hubungan antara kemonotonan dan turunan kedua yaitu misalkan
mempunyai turunan kedua pada .
i. Jika maka cekung ke atas pada
ii. Jika maka cekung ke bawah pada
4. Misalkan fungsi kontinu di dan ( ) adalah titik balik dari jika
terjadi perubahan kecekungan di sekitar .
5. Misalkan dan mempunyai turunan kedua pada interval
yang memuat .
i. Jika , maka adalah nilai minimum lokal
ii. Jika , maka adalah nilai maksimum lokal .
1
Soal-soal Latihan
7
1. Tentukan titik-titik kritis dari fungsi dan interval berikut ini
a. pada interval
b.
c.
2. Tentukan nilai maksimum dan minimum pada soal nomor 1 sesuai
dengan fungsi dan interval yang diberikan.
3. Tentukan dimana fungsi berikut monoton naik dan monoton turun.
a.
b.
c.
4. Tentukan dimana fungsi berikut cekung ke atas atau cekung ke
bawah.
a.
b.
c.
5. Jika ada tentukan juga semua titik balik pada soal nomor 4.
6. Gunakan uji turunan pertama untuk menentukan ekstrim lokal dari soal-
soal berikut dan tentukan jenisnya.
a.
b.
7. Gunakan uji turunan kedua untuk menentukan ekstrim lokal dari soal
pada nomor .
1
8
DAFTAR PUSTAKA

Martono, Koko. 2007. Kumpulan Makalah Hakekat Pembelajaran Matematika. ITB.

Neuhauser, Claudia. 1962. Calculus for Biology and Medicine. 3th Ed. Pearson, New
York.

Varberg, D., Purcell, E.J., dan Rigdon, S.E. 2007. Calculus. 9th edition. Pearson, New
York.

Anda mungkin juga menyukai