Anda di halaman 1dari 64

Rancangan Perkuliahan Struktur Statis Tertentu

I Pendahuluan (apa struktur, struktur statis tertentu dan tak tentu, aplikasi di lapangan, )

II Gaya dan reaksi perletakan (Gambar dan analitis)

III Balok sederhana (sendi rol)  contoh + latihan soal

IV Balok sederhana (jepit bebas)  contoh + latihan soal

V Balok sederhana ( sendi rol kantilever)  contoh + latihan soal

VI Balok gerber  contoh + latihan soal

VII Pelengkung tiga sendi  contoh + latihan soal

VIII Portal  contoh + latihan soal

IX UTS

X Struktur rangka sederhana dengan cara kesetimbangan titik buhul (Analisa)

XI Struktur rangka sederhana dengan cara Cremona (Grafis)

XII Struktur rangka sederhana dengan cara Ritter (cara potongan analitis)

XIII Struktur rangka sederhana dengan cara Culman (cara potongan grafis)

XIV Struktur Gantung (Struktur Funicular Tarik dan Tekan)


XV Garis Pengaruh

XVI UAS

Pertemuan 1 BEBAN, GAYA REAKSI DAN STRUKTUR STATIS TERTENTU


BEBAN
“ berat benda yang didukung struktur bangunan”

Macam-macam beban struktur:

a. Beban mati, beban yang tidak bergerak, contoh : berat sendiri

b. Beban hidup, beban yang dapat bergerak, contoh: mobil, orang berjalan, angin, lemari.
c. Beban terpusat, beban yang ditangkap di sebuah titik, contoh: roda kendaraan, orang, tiang
d. Beban merata,
e. Beban langsung

f. Beban tak langsung

Dapat disederhanakan menjadi :

GAYA REAKSI
Gaya yang terjadi pada struktur akibat adanya gaya aksi.

Gaya aksi = gaya reaksi.

Arah gaya aksi berlawanan dengan gaya reaksi.

Garis kerja gaya reaksi satu garis dengan gaya aksi.


Untuk meneruskan gaya-gaya reaksi maka suatu struktur diberi perletakan/tumpuan. Tumpuan
antara lain:
STRUKTUR STATIS TERTENTU Struktur Statis tertentu adalah
Pertemuan 2
GAYA DAN MOMEN

GAYA-GAYA

Menyusun dua gaya dengan cara lukisan


Menyusun dua gaya dengan cara analitis

Untuk 3 gaya

Untuk 5 gaya
Bila Resultante =0
Pertemuan 3 BALOK SEDERHANA DUA TUMPUAN SENDI ROL
1. Pada gambar di bawah ini dilukiskan sebuah balok dengan beban P = 3 ton. Gaya P menimbulkan
reaksi RA dan RB. Gambarkan bidang D dan bidang M.

a b
P1 = 3 t

A C B

2 4

Bidang D :
 Rumus : 𝑅𝐴 = 𝑃 ×𝑙 𝑏

Didapat dari : Ʃ MB = 0
𝑅𝐴×6 - P×4 = 0
RA = 𝑃×𝑏 = 3×4 = 2 𝑡
𝑙 6
 Rumus : 𝑅𝐵 = 𝑃 × 𝑎
𝑙

Didapat dari : ƩMA = 0


-𝑅𝐵×6 + P×2 = 0
RB = 𝑃×𝑎 = 3×2 = 1 t
𝑙 6

Bidang M :
MMAX = RA . (A – C) Momen Maksimum di C
= RA . a (A – C) = a

ATAU :
MMAX = RB . (C – B) (C – B) = b
= RB . b
Maka :
MMAX = RA . a = RB . b RA = 𝑃 ×𝑏
𝑙

=𝑃 ×𝑏 . 𝑎 = 𝑃×𝑎 . b RB = 𝑃×𝑎
𝑙 𝑙 𝑙
Sehingga didapat :

MMAX = 𝑃×𝑏×𝑎
𝑙

Dari soal diatas :

MMAX = 𝑃×𝑏×𝑎 𝑙

= 3×4×2
6

= 4 tm
Mmax= 4 tm Diagram momen

RA= 1 ton P1= 3 ton

Gaya Lintang
RB= 2 ton

2. q = 2000 kg/m

A B
x

10

Balok AB = 10 m, dimuati oleh muatan terbagi rata penuh sepanjang balok dengan q = 2000
kg/m . Gambarlah bidang momen dan bidang lintangnya.

1) Menghitung RA: ƩMB


=0
RA . l – Q . l/2 = 0
RA . 10 – 2000 . 10 . =0

RA =
= 10000 kg
= 10 ton

2) Menghitung RB: ƩMA


=0
-RB . l + Q . l/2 = 0
-RB . 10 + 2000 . 10 . =0

RB =
= 10000 kg
= 10 ton

3) Menghitung MMAX
Diambil sejarak x meter dari A
MMAX = RAx – Qx . ½ x  Qx = q . x
= RAx – qx . ½ x
= RAx – ½ q 𝑥2
𝑑𝑀𝑥
= RA – qx = 0
𝑑𝑥
10000 – 2000x = 0
x=5m

Maksimum terjadi pada jarak 5 m


MMAX = 10 . 5 – ½ . 2 . 52
= 50 – 25
= 25 tm

q = 2000 kg/m

A B
x

10

- Bidang D

Bidang M
25 tm
+

2t 2,5 t 1,5 t 2,5 t


3.

C D E F
A B

1,35 1,35 1, 65 1,65 1


II. Secara analitis:
Reaksi RA dan RB :
Ʃ MB = 0
RA . 7 – 2 . 5,65 – 2,5 . 4,3 – 1,5 . 2,65 – 2,5 . 1 = 0
RA = 11,3+10,75+3,975+2,5
7
28 ,525
= = 4,075 𝑡
7
ƩV = 0
RA+RB – 2 – 2,5 – 1,5 – 2,5 = 0
RB = 8,5 – RA
= 8,5 – 4,075
= 4,425 t

MC = RA . 1,35 = 5,535 tm
MD = RA . 2,7 – 2 . 1,35 = 8,37 tm
ME = RA . 4,35 – 2 . 3 – 2,5 . 1,65 = 7,71 tm
MF = RA . 6 – 2 . 4,65 – 2,5 . 3,3 - 1,5 . 1,65 = 4,425 tm

2t 2,5 t 1,5 t 2,5 t

C D E F
A B

1,35 1,35 1, 65 1,65 1

Bidang M
+

8,37

+
Bidang D

-
4.
q = 2 t/m P1 = 3 t

A C D B

4 4 4

I. Secara grafis diperoleh :


RA = 3,6 cm RA = 3,6 x 2 t = 7,2 t RB = 1,2
cm RB = 1,2 x 2 t = 2,4 t
PENYELESAIAN :
P diuraikan menjadi : Pv = P sin α
=½P
=1½t
Ph = P cos α
𝑃
= 2,6 t

II. Secara analitis diperoleh :


1) Reaksi RA, RB :
Ʃ MB = 0
RA . 12 – Q . 10 – Pv . 4 = 0
RA . 12 – 2 . 4 . 10 – 1,5 . 4 = 0
RA = = 7,17 𝑡
ƩV=0
RA – Q – Pv + RB = 0
RB = 8 + 1,5 - 7,17
= 2,33 t
Mx = RAx – ½ q𝑥2
= 7,17x – ½ 2 𝑥2
𝑑𝑀𝑥
=0 7,17 – 2x = 0
𝑑𝑥
x = 3,585 m

2) MOMEN MMAX, MC dan MD :

MMAX = 7,17x – ½ q 𝑥2
= 25,70445 – 12,852225
= 12,85 tm
MC = RAx – Qx
= 7,17 . 4 – 2 . 4 . 2
= 28,68 – 16
= 12,68 tm
MD = RAx – Qx
= 7,17 . 8 – 2 . 4 . 6
= 57,36 – 48
= 9,36 tm 3)
Gaya Lintang :
DA = RA = 7,17 t
DC = RA – Q
= 7,17 - 8
= -0,83 t
DD = RA – Q – Pv
= 7,17 – 8 – 1,5
= -2,33 t

4) Gaya Normal :
AH = PH = 2,6 t (ke kanan)
AH = N  N = 2,6 t (ke kiri) menuju ke titik A sebagai gaya tekan (-)

q = 2 t/m P1 = 3 t

A C D B

4 4 4

+ Bidang M

12,85

Bidang D
-
-0,83
-2,33

-
Bidang N
5.
SOAL

Tentukan reaksi perletakan, Momen , gaya lintang dan gaya normal yang terjadi

P = a ton P1 = 3 t

b 4 4

Nilai a dan b sesuai NIM …………….ab

Pertemuan 4 BALOK SEDERHANA JEPIT BEBAS (KANTILEVER)

SOAL 1
SOAL 2

BIDANG D

SOAL 3
SOAL 4
TUGAS
SOAL 1

SOAL 2

SOAL 3
Pertemuan 6
BALOK GERBER
Balok bentang panjang yang memiliki beberapa tumpuan (struktur Statis tak tentu), terkadang dibuat
kombinasi dari beberapa balok pendek, yang disebut balok gerber (struktur Statis Tertentu).
SOAL 1

Penyelesaian
SOAL 2

Diketahui balok gerber seperti gambar di bawah

Hitung Reaksi tumpuan

Gambarkan Fre body digram, Momen, Gaya geser, Gaya Normal

Selesaikan terlrbih dulu balok sederna yaitu S1-S2


SOAL 3
Batang SBD Batang ACS

Lanjutkan dengan menggambar Bidang Momen , Gaya Lintang, dan Gaya Normal
PERTEMUAN 7
PELENGKUNG TIGA SENDI
PERTEMUAN 8 PORTAL
SOAL 3
PERTEMUAN 10 STRUKTUR RANGKA BATANG
CARA KESETIMBANGAN TITIK BUHUL

Asumsi yang dibuat dalam analisis struktur rangka batang

1. Batang-batang dihubungkan dengan sendi sempurna pada ujung-ujungnya


2. Beban dan reaksi hanya bekerja pada titik kumpul saja
3. Batang-batang rangka batang hanya memikul gaya aksial
4. Tidak timbul momen lentur atau gaya geser pada batang dalam suatu rangka batang
Konfigurasi rangka batang :

1. Sebaiknya rangka batang terdiri dari segitiga-segitiga yang dibentuk dari batang yang
disambung dengan sendi
2. Bentuk segitiga merupakan rangkaian yang stabil dibanding bentuk segi yang lain
Kestabilan rangka batang
Syarat rangka struktur statis tertentu ditentukan sebagai berikut:
m=2j-r atau m=2j-3
m= banyaknya batang untuk syarat kestabilan j =

banyaknya titik r = banyaknya reaksi perletakan untuk

kestabilan eksternal ma = banyaknya batang yang ada

ma< m ; rangka batang tidak stabil ma= m ; rangka

batang statis tertentu ma< m ; rangka batang statis

tak tentu

Perjanjian tanda gaya batang


Contoh penyelesaian gaya aksial batang -batang penyusun struktur rangka batang dengan CARA
KESETIMBANGAN TITIK BUHUL
Hitung gaya dalam pada semua batang struktur rangka batang
Untuk mengetahui lendutan salah satu cara adalah
a. Di titik K arah vertical
b. Di titik D arah horisontal
PERTEMUAN 11 STRUKTUR RANGKA BATANG
CARA CREMONA

CONTOH 1 (SAKSIKAN : https://www.youtube.com/watch?v=XPgbKNPbnOc )


Contoh 2
Gaya Batang (kg)

Batang Tarik (+) Tekan (-)

a1 1000

a2 800

a3 800

a4 800

a5 800

a6 1000

b1 866.03

b2 866.03

b3 519.62

b4 519.62

b5 866.03

b6 866.03

t1 – –

t2 200

t3 – –

t4 200

t5 – –

d1 200
d2 346.41

d3 346.41

d4 200

Anda mungkin juga menyukai