A. 2)Sifting While Lying Down / BerbaringIbu berbaring menggunakan bantal, kepala lebih
tinggi. Bungkus bate atau selendang dibagian sekitar pinggang sampai pinggul lalu
goyangan secara perlahan dengan lembut dan hati-hati seperti mengayun. c.Langkah-
langkah Melakukan Teknik RebozoBerikut ini adalah cara menggunakan rebozo untuk
mengoptimalkan posisi bayi di masa kehamilan atau awal proses persalinan:1.Mintalah
bantuan pendamping untuk memposisikan rebozo di sekitar perut seakan
membentukhammock(tempat tidur gantung) di sekitar bayi.2.Berlututlah di depan kursi,
sofa, ataugym ball. Ibu dapat menggunakan bantal di dada dan lutut untuk
kenyamanan .Gantungkan tangandi sekitargym ball, kursi, atau sofa sehingga tidak perlu
menumpukan berat badan ke tangan Ibu. Ibu dapat merilekskan tubuh bagian atas.
namun jagalah punggung agar tetap tegak dan tidakcollapse. Jika sudah berada dalam
posisi ini, mintalah pendamping untuk membantu. 3.Mintalah pendampinguntuk berdiri
dibelakang dan memegang ujung rebozo keatas seperti memegang kendali kuda, lalu
mintalah pendamping untuk mengangkat berat perut dari punggung senyaman mungkin.
C. 113)Di fase awal proses persalinan, disela sela kontraksi. Ibu dapat melakukan teknik
rebozo sesering mungkin untuk membuat Ibu menjadi lebih nyaman.b.Hal yang
dihindari untuk tidak melakukan teknik rebozo1)Hindari pengguanaan rebozo ketika ada
gejala atau resiko keguguran seperti pendarahan atau nyeri kram di bagian bawah
di awal kehamilan, mempunyai riwayat keguguran. Di kasus ini, Ibu dapat mengganti
penggunaan rebozo dengan teknikmyofascialdiaphragmatic release.2)Ketikaround
ligamentterasa kencang atau kram di pertengahan atau akhir kehamilan, di saat
saat seperti berikut, rebozo tidak akan membahayakan bayi, namun dapat
membuatrond ligamentspasme (kejang). Jadi, pada saat seperti ini, ingatlah untuk
melakukannya dengan sangat lembut.3)Jangan lakukan teknik rebozo dengan keras atau
bahkan sedang jika plasenta berada di anterior. Jikaingin melakukan rebozo,
lakukanlah dengan sangat lembut. Ingatlah untuk selalu berhati-hati. 4)Selain itu, tidak
dianjurkanuntuk menggunakan rebozo di beberapa situasi saat persalinan seperti
detak jantung janin yang tidak stabil, bayi sungsang dengan selaput ketuban yang
sudah robek dan adanya resiko terjadinyacord prolapse(tali pusar jatuh ke jalan
lahir), pendarahan yang tidak normal,placental abruption(plasenta terlepas dari uterus
sebelum bayi lahir), atau jika merasa tidak nyaman.
D. 12Sedangkan menurut Febby (2018), Meskipun relatif aman, tidak semua ibu
hamil diperbolehkan melakukan teknik ini selama persalinan. Jangan melakukan
teknik ini jika pada kehamilan: a)Mengalami plasenta previab)Memiliki riwayat
pendarahanc)Baik kehamilan dan janin sensitif terhadap gerakan.
2. ANAMNESA
lewat dari perkiraan lahir. Ibu mengatakan merasa kencengkenceng sejak 13 maret 2017 pukul 17.45
WIB.
76
b. Tanda-tanda persalinan
c. Riwayata menstruasi
d. Riwayat perkawinan
No
Tgl/Th
Partus
Tempat
partus UK
Jenis
partus
Penolong
Anak
2. Hamil Sekarang
77
3) Keluhan-keluhan pada
kehamilan 39 minggu
h. Riwayat penyakit
pilek, demam.
78
beraktivitas ringan
pinggang kanan/kiri
79
5) Riwayat operasi
1) Nutrisi
2) Personal hygiene
3) Eliminasi
4) Aktivitas
5) Istirahat/tidur
Ibu mengatakan tidur malam 8-9 jam dan siang 1-2 jam.
80
6) Psikososial budaya
kehamilannya.
pertamanya.
f) Pantangan makanan
kehamilan ini.
81
1. Starus generalis
b. Kesadaran : Composmentis
N : 80x/menit S: 36,7 C
d. TB : 158 cm
e. BB sebelum hamil : 65 kg
f. BB saat hamil : 70 kg
g. LILA : 26,5 cm
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera : putih
82
berdarah.
b. Leher
1) Mammae
a) Membesar : membesar normal
d) Areola : hiperpigmentasi
2) Axilla
d. Eksterimatas
2) Bawah
83
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
c) Leopold II
(ekstremitas)
papan (punggung)
84
digoyangkan.
f) TFU Mc Donald : 31 cm
3) Auskultasi
umbilicus
Frekuensi : 136x/menit
b. Pemeriksaan panggul
c. Anogenital
1) Anogenital
85
2) Perinium
3) Anus
4) Vagina toucher
a) Porsio : tebal
b) Pembukaan : 2 cm
c) Ketuban : utuh
d) Presentasi : kepala
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Hb : 11,3 gr/dl
5) Golongan darah : A
86
B. INTERPRETASI DATA
1. DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. P G2P1A0 Umur 36 tahun, hamil 42+3 minggu, janin tunggal,
serotinus.
Data Dasar:
DS :
sebelumnya.
DO :
b. Kesadaran : Composmentis
N : 80x/menit S: 36,7 C
87
f. Leopold II
i. TFU Mc Donald : 31 cm
2. MASALAH
lahir.
3. KEBUTUHAN
menghadapi persalinannya.
C. DIAGNOSA POTENSIAL
88
D. TINDAKAN SEGERA
1. Infus RL 20 tetes/menit
E. RENCANA TINDAKAN
6. Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan bayi
89
F. PELAKSANAAN
saat ini ibu dan janin dalam keadaan baik, namun belum ada
4. 19.27 WIB Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi yaitu
6. 19.35 WIB Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
dan bayi:
a. Partus set:
2) Umbilical klem
4) ½ kocher
90
5) Kassa steril
6) Kateter
7) Gunting episiotomi
b. Heacting set:
1) Jarum steril
3) Kassa steril
5) Pinset anatomis
c. Alat resusitasi:
1) Penghisap lendir
2) Sungkup
d. Pakaian ibu:
1) Jarik
2) Pakaian bersih
3) Celana dalam
4) Pembalut
e. Pakaian bayi:
1) Popok
2) Baju
3) Bedong
4) Topi
91
cairan infus drip oxytocin 5 IU saat cairan infus habis dengan tetesan
G. EVALUASI
5. Ibu bersedia makan dan minum pada pukul 20.15 WIB dengan jenis:
sepotong roti dan minum 1 gelas teh hangat pada sela-sela HIS.
6. Telah disiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
dan bayi.
(terlampir)
92
93
DATA PERKEMBANGAN I
KALA II
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
b. Perinium menonjol
c. Vulva membuka
94
7. Pemeriksaan dalam
b. Pembukaan : 10 cm
f. Penurunana : hodge IV
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. P G2P1A0 Umur 36 tahun, hamil 42+3 minggu, inpartu kala II dengan
P : Planning
3. Mengatur posisi ibu dengan dorsal recumbent yaitu kaki ditekuk dan
kaki.
95
4. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar yakni saat ada kontraksi
a. Menggunakan celemek
h. Setelah kepala bayi lahir, periksa lilitan tali pusat dan menunggu
kepala bayi ke bawah dan distal hingga bahu depan lahir, kemudian
kepala bayi, sedang tangan kiri menyusuri badan bayi hingga ujung
kaki.
96
k. Melakukan penilaian selintas pada bayi dengan memposisikan
muka, kepala, dan bagian tubuh lain kecuali pada telapak tangan,
antropometri.
EVALUASI
dipimpin bersalin.
4. Sudah diajarkan pada ibu cara meneran yang benar dan ibu sudah paham.
5. Telah dilakukan pertolongan persalinan kala II, bayi lahir spontan pukul
01.15 WIB, jenis kelamin perempuan, gerakan aktif, usaha napas baik,
menangis spontan, warna kulit kemerahan, BB: 3000 gram, PB: 48 cm,
97
DATA PERKEMBANGAN II
KALA III
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD : 120/80 mmHg R : 22x/ menit
5. Kontraksi : Keras
tetesan 20 tpm
A : Assesment
Ny. P G2P1A0 umur 36 tahun, inpartu kala III dengan induksi atas indikasi
serotinus.
98
P : Planning
waktu kurang dari 1 menit setelah bayi lahir dan jelaskan pada ibu tujuan
lahir.
99
disediakan (kendil).
EVALUASI
1. Ibu sudah disuntik oxytocin 5 IU secara IM pada 1/3 paha atas lateral.
panjang, terdapat semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir, uterus globular.
3. Plasenta lahir spontan pada pukul 01.25 WIB, selarut ketuban utuh,
100
KALA IV
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran :Composmentis
6. Perdarahan : ± 80 cc
7. Lochea : Rubra
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. P umur P2A0 36 tahun, inpartu kala IV dengan induksi atas indiksi
serotnus.
101
P : Planning
3. Menyibin ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan yang
bersih.
15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi dan
7. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu nifas, cara perawatan luka perinium, dan
ASI eksklusif.
sudah habis.
102
EVALUASI
Tanggal : 14 Maret 2014 Pukul: 01.40 WIB
b. Kesadaran : Composmentis
3. Ibu sudah disibin dengan air DTT dan sudah gantai pakaian.
Jam
ke
Waktu Tekanan
darah
uterus
Kandung
kemih
Perdarahan
6. Ibu sudah makan dan minum dengan jenis nasi, lauk, sayur dan minum teh
hangat.
7. Ibu sudah mengerti dan paham tentang kebutuhan ibu nifas, cara
8. Infus RL drip Oxytocin sudah diganti dengan cairan infus RL biasa pukul
04.30 WIB.
103
II. PEMBAHASAN
A. Pengkajian
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan
TFU tidak turun dan DJJ dalam keadaan normal. Sedang pada
pada data obyektif dan pemeriksaan sistematis (lingkar perut, TFU dan
B. Interpretasi Data
kala I fase... Masalah yang mungkin timbul pada ibu bersalin dengan
105
laten dengan kehamilan serotinus. Masalah dari kasus Ny. P adalah Ibu
praktik lahan.
C. Diagnosa Potensial
pada kasus ibu bersalin denga induksi atas indikasi serotinus yakni pada
106
D. Tindakan Segera
107
E. Rencana Tindakan
(Walyani, 2014).
uteri.
(Saifuddin, 2009).
heacting set, pakaian ibu dan bayi serta menganjurkan ibu meneran
kandung kemih setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30
109
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
vital (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi) normal, Input dan output
persalinan, bayi lahir dengan selamat, Ibu sehat, plasenta lahir lengkap,
110
score: 8-9-10, plasenta lahir spontan pukul 01.20 WIB, selaput ketuban
derajat II, keadaan umum ibu baik, jumlah darah yang dikeluarkan dari
111
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dan data perkembangan SOAP. Pada kasus ibu bersalin Ny. P dengan
disimpulkan bahwa:
penurunan berat badan, lingkar perut tidak mengecil, TFU tidak turun
dan DJJ normal 136x/menit. Hb: 11,3 gr/dl, leukosit: 13,5 ribu/ul,
dilakukan USG.
112
tidak muncul.
aktif kala III. Kala IV melakukan observasi TD, nadi, kontraksi, TFU,
113
laserasi perinium derajat II, keadaan ibu baik, jumlah darah yang
kosong.
tetesan 20 tpm.
114
B. SARAN
1. Pasien
2. Profesi
3. Institusi pendidikan
4. Instansi pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
Kedokteran EGC.
Dinkes Jateng. 2015. Profil Kesehatan Povinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik analisis Data
Publising.
EGC.
Manuaba, I.B.G. dkk. 2012. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Media.
Medika.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Medika.
Oxorn, H. Forte, W.R. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan.
Saifuddin, Ed. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Press.
Baru Press.