Anda di halaman 1dari 4

Panduan Uji Petik Kegiatan Sarpras dalam Validasi Data SIPEDE Sarpras

Dana Desa tahun 2020

A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana yang pembiayaan bersumber dana Desa dari tahun
ke tahun diharapkan terjadi peningkatan terutama kualitas data yang tertuang dalam SIPEDE,
sehingga dengan adanya kualitas data yang baik dalam arti validasi data memenuhi unsur :
1 Faktual, sesuai fakta dilapangan sesuai perkembangan waktu
2 Relevan, bersumber dari data yang dikelolah oleh Tim Pelaksana dana fisik Lapangan
(untuk Progres Fisik)
3 Terkait, data yang disajika di SIPEDE saling terkait engan data lainnya
4 Real Time, bisa dilihat setiap waktu
Berdasar evaluasi yang dilakukan dalam rapat koordinasi teknis yang diselenggarakan oleh tim
Infrastruktur di berbagai tingkatan data pada SIPEDE secara umum sudah mulai menunjukkan
kemajuan baik pemahaman tentang pengisian, pemenuhan data dan kualitas data. Disisi lain
upaya penyempurnaan data terus dilakukan dengan pola umpan balik secara berjenjang dan
melalui berbagai pendekatan mulai evaluasi yang dilakukan secara rutin melalu zoom meeting
dengan memanfaatkan media daring dan juga kegiatan evaluasi melalu tatap muka baik dalam
bentuk IST maupun OJT.

Dari pelaksanaan evaluasi diata masih ditemukan berbagai data yang masih belum singkron yang
akan mengurangi kualitas data sarpras, diantaranya :
1 Masih muncul kegiatan non infra dalam data SIPDE infra
2 Informasi di Uraian tidak sesuai dengan jenis kegiatan sarpras yang dipilih
3 Data kosong masih ditemukan pada saat pekerjaan sudah dimulai bahkan progress yang
sudah 100 %, sehingga informasi kegiatan sarpras belum optimal
4 Data yang terisi belum singkron dengan data lainnya
5 Adanya data yang belum dapat dianalisa didalam SIPEDE
6 Pemilihan jenis kegiatan dalam SIPEDE yang belum mengakomodasi berbagai kegiatan di
lapangan, sehingga pemilihan kadang kadang belum efektif, salah dalam pendekatan
pilihan prasarana
7 Data lapangan sering belum sesuai dengan data yang yang dibutuhkan dalam SIPEDE

Selain belum efektivnya evaluasi yang dilakukan dalam melakukan pemenuhan dan validasi data,
maka perlu perhatian para pendamping (TPP) untuk secara terus menerus mensosialisasikan
dokumen perencanaan dan pertanggung jawaban kegiatan sarpras sesuai kaidah teknik
Terkait dengan berbagai permasalahan diatas baik kekurangan dan kelebihan data dalam SIPEDE,
informasi data yang didapat dari lapangan maupun pemahaman pelaku di lapangan dalam
pemenuhan dan validasi data di lapangan maka diperlukan upaya upaya agar penyempurnaan
data di SIPEDE menjadi layak Publish. Untuk itu diperlukan kepedulian dari semua pelaku baik
dilapangan maupun di pusat dalam melakukan pemenuhan dan validasi data yang mudah
dilakukan termasuk pengembangan system informasi yang dibangun melalu SIPEDE.
Kegiatan Uji Petik ini bukan untuk menilai Kualitas dan Manajemen pengelolaan kegiatan Sarana
Prasarana, tetapi mencocokkan data antara dokumen di SIPEDE dengan dokumen di Lapangan

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Peserta mampu membaca data yang terdapat dalam SIPEDE, sehingga memudahkan dalam
melakukan evaluasi data kegiatan Sarpras
2. Peserta mampu mengidentifikasi data data yang diperlukan dalam pemenuhan data di SIPEDE
3. Peserta mampu melihat dokumen dilapangan sehingga mampu dengan cepat dalam
pemenuhan data di SIPEDE
4. Peserta mampu memvalidasi data pada kegiatan sarpras yang tertuang dalam SIPEDE
5. Peserta mampu mengevaluasi dalam mendamping kegiatan sarpras dalam berbagai tingkatan
sehinga kaulitas perencanaan kegiatan Sarpras yang pembiayaan dari Dana Desa menjadi
berkualitas
6. Peseta mampu menyusun perbaikan perbaikan dalam mengimplementasi data kedalam
SIPEDE sebagai masukan dalam pengembangan SIPEDE yang lebih baik dan berkualitas serta
mampu dengan cepat di informasikan khusus pada daerah dampingannya

C. STRATEGI PELAKSANAAN UJI PETIK DATA INFRASTRUKTUR


Pelaku uji petik dilakukan dalam berbagai tingkatan dimulai dari TAM ID Propinsi, TA ID Kabupatan
dan PDTI di kecamatan, sedangkan pelaku dari TPP pusat hanya melakukan monitoring dan tidak
melakukan uji petik
Lokasi uji petik adalah lokasi kegiatan Sarpras yang komplek (terdapat cukup banyak data untuk
bahan input di SIPEDE) dan ditentukan berdasar evaluasi yang dilakukan oleh pelaku yang
bersangkutan, khususnya keterpenuhan data kegiatan tanpa perlu mempertimbangkan
progress yang bagus atau yang masih kurang bagus
Kriteria kegiatan yang akan dilakukan uji petik diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan yang progress fisiknya telah mencapai diatas 70 % dan data data Rencana / Realisasi
sudah cukup terisi pada :
 Satuan Kegiatan
 Jumlah HOK
 Pekerja
 Kelompok Sasaran dan
 Pemanfaat
 Foto Kegiatan
b. Sasaran Lokasi Kegiatan Sarpras yang dilakukan uji petik dengan mempertimbangkan hal hal
sebagai berikut :
 Lokasi mudah dijangkau
 Kegiatan Sarpras yang berpola Padat Karya Tunai Desa (PKTD)
 Ketidakterisian TA ID di Kabupaten dan PDTI di Kecamatan menjadi prioritas Uji Petik
 Biaya Kegiatan Sarpras diatas Rp. 100.000.000,-
c. Jumlah lokasi uji petik ditentukan sebagai berikut :
1. TAM ID Propinsi, akan melakukan uji petik kegiatan sarpras minimal pada 2 Lokasi
Kegiatan Sarpras di 2 Kabupaten yang berbeda
catatan :
jika 2 lokasi Kabupaten yang akan dilakukan uji petik secara kewilayahan cukup sulit
terjangkau dengan sarana transportasi dan mempertimbangkan kecukupan anggaran
maka dibolehkan melakukan uji petik di Kabupaten yang sama tetapi lokasi Kecamatan
berbeda (biasanyanya di Propinsi Kepulauan)
2. TA ID Kabupaten, akan melakukan uji petik pada minimal pada 3 Lokasi Kegiatan Sarpras
di Kecamatan yang berbeda, dan jika di lokasi Kecamatan tidak ada PDTI maka kecamatan
tersebut diprioritaskan untuk dikunjungi
3. PDTI Kecamatan, akan melakukan uji petik pada minimal pada 4 Lokasi Kegiatan Sarpras
di Desa yang berbeda dan jika terjadi kekosongan PDTI maka TA ID Kabupaten dapat
memperbantukan PD atau pendamping dari Lokasi lain sesuai dengan kondisi lapangan
4. Jika ditemui lokasi kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas silahkan
ditentukan dengan mempertimbangkan keterpenuhan / keterpenuhan data kegiatan
dan biaya Kegiatan Sarpras, sebagai contoh
a. dihindari kegiatan sarpras yang data di SIPEDE banyak yang kosong, karena tujuan
kita adalah untuk mencocokkan data SIPEDE dengan kondisi data di Lapangan
b. dihindari kegiatan sarpras dengan biaya kegiatan yang kecil, sehingga data yang ada
tidak begitu komplek
Pelaksanan Uji Petik wajib mengikuti protocol kesehatan dengan ketat, yaitu memakai masker,
menjaga jarak aman, sesering mungkin cuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir

D. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan Uji petik kegiatan sarpras ini dilakukan pada bulan Oktober 2020

E. HASIL YANG DIHARAPKAN


1 Peserta memahami bahwa data data yang terdapat dalam SIPEDE berasal dari dokumen
yang ada di Desa (Proposal, RAB & Desain dan Dokumen Pelaksanaan)
2 Peserta memahami bahwa data data yang terdapat dalam sipede saling terkait sehingga
pemenuhan data adalah hal yang urgen .
3 Peserta mampu memvalidasi data data di SIPEDE dengan benar sehingga data data tersebut
setelah divalidasi menjadi data yang layak Publish
4 Peserta mampu memberikan umpan Balik atas pemenuhan data dan kualitas data yang ada
di SIPEDE.
5 Peserta mampu menyusun masukan masukan untuk perbaikan Pengembangan SIPEDE
agar mudah diselaraskan dengan data data lapangan

F. PELAPORAN
Panduan dalam melaksanakan kegiatan Uji petik kegiatan Sarpras ini diharapkan mudah difahami
dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab agar Pelaku disetiap tingkatan akan mampu
melakukan pendataan di lapangan dan selanjutnya dapat melakukan umpan balik yang efektiv
yang pada akhirnya secara keseluruhan pemenuhan dan validitas data Sapras yang bersumber
dari DANA DESA ditingkat Nasional jauh lebih bagus baik secara kuantitas dan kualitas data.
Pelaporan ini selain mencocokkan data juga diharapkan muncul REKOMENDASI dan SARAN dari
hasil Uji Petik untuk dipakai sebagai bahan perbaikan oleh pengambil keputusan
Hasil kegiatan uji petik ini cukup di tandatangani oleh pelaku Uji Petik dan dikirmkan ke
Pendamping diatasnya selaku Supervisor untuk dilakukan rekapitulasi dan rangkuman sebagai
bahan pembahasan / diskusi serta tindak lanjut langkah langkah perbaikan ke depan.
Untuk mendukung pelaporan ini maka setiap pelaku uji petik akan melaporkan hal hal sebagai
berikut :
1 Lembar Pengisian Kegiatan Uji Petik kegiatan Sarana Prasarana Dana Desa TA. 2020 yang
telah diisi dan memberikan Rekomendasi dan Saran serta ditandatangani
2 Lampiran lampiran untuk memperkuat hasil uji petik yaitu :
a. Foto lembar dokumen yang mendukung hasil pengisian
b. Foto saat melakukan pengujian
c. Foto kegiatan Sarpras di lapangan saat pelaksanaan uji petik
3 Copi Lembar Pengisian Kegiatan Uji Petik kegiatan Sarana Prasarana Dana Desa TA. 2020
yang telah diisi wajib ditinggal pada PDTI / Pendamping Desa

G. JADWAL PELAPORAN
Dokumen pelaporan yang telah terkumpul akan disampaikan secara berjenjang dan dilakukan
rekapitulasi dengan jadwal sebagai berikut :
1. Dokumen ditingkat kecamatan dikumpulkan oleh TA ID KAbupaten pada tanggal 3
November 2020
2. Sedang hasil Rekapitulasi tingkat Kabupaten akan diterima oleh TAM ID Propinsi pada
tanggal 6 November 2020
3. Dan Hasil Rekapitulasi tingkat propinsi akan diterima oleh TPP Pusat pada tanggal 10
November 2020
Dokumen Rekapitulasi hasil pelaporan berbentuk soft copy dan dikirim melalui email

H. PENUTUP
Demikian panduan sederhana ini diterbitkan sebagai pegangan dalam pemilihan lokasi Kegiatan
Sarpras sehingga mampu menggambarkan pemenuhan data dan validitas data kegiatan Sarpras
di dalam SIPEDE.

Anda mungkin juga menyukai