Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KERJA PRAKTEK

S1 – TEKNIK INFORMATIKA

NIM : 12211031

NAMA : MOCHAMAD ANDIKA ARDIANSYAH

PROGRAM STUDI : S1 – TEKNIK INFORMATIKA – JARINGAN (CCNA)

JUDUL : PEMANFAATAN REPEATER SEBAGAI SISTEM LAN


MESIN ABSENSI SUATU PROYEK PEMBANGUNAN

TEMPAT KP : PT. TOTALINDO EKA PERSADA

DOSEN PEMBIMBING : Drs. NUR SUCAHYO.

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer


SWADHARMA – JAKARTA
2015

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 1


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT, akhirnya Laporan Kerja Praktek
(KP) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Swadharma diterbitkan
sebagai kelulusan semester 5 (lima) yang ditekuni setiap mahasiswa.

Penyusunan laporan ini dilakukan seiring dengan perubahan kurikulum Berbasis


Kompetensi melalui beberapa pembahasan dilakukan peyempurnaan sehingga menjadi hasil
yang baik dalam laporan ini.

Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini dilakukan semaksimal mungkin dan diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan Indeks Prestasi (IP) disemester ini. Namun demikian, kekurangan,
kesalahan, dan ketidaklengkapan dapat terjadi pada laporan ini.

Dengan selesainya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah terlibat secara aktif dalam proses
penyusunan sampai dengan Penyelesaian. Laporan kerja praktek ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penggunaannya.

Jakarta, Januari 2013

Mochamad. Andika. Ardiansyah

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 2


Cover Judul Maklah________________________________________ 1
Kata Pengantar_____________________________________________ 2
Daftar Isi__________________________________________________ 3
Daftar Gambar ____________________________________________ 4
Bab I. Pendahuluan _________________________________________ 5
1) Latar Belakang_______________________________________ 5
2) Rumusan masalah_____________________________________ 6
3) Tujuan penulisan makalah______________________________ 6
4) Metode Penelitian_____________________________________ 7
Bab II. Profil Institut _______________________________________ 9
1) Profil PT. TOTALINDO EKA PERSADA_________________ 9
2) Visi dan Misi________________________________________ 10
3) Ruang Lingkup_______________________________________ 12
Bab III. Tinjauan Pustaka ___________________________________ 14
1) Kabel UTP Sebagai Penghubung (alat pertama)_____________ 14
2) Power LAN Sebagai Penghubung (Alat Kedua)_____________ 17
Bab IV. Analisa dan Pembahasan _____________________________ 24
A. Pembahasan Proses Penelitian Wireless Repeater____________ 24
1) Pengertian Wireless Repeater________________________ 24
2) FungsiWireless Repeater____________________________ 27
3) Prinsip Kerja Wireless Repeater______________________ 27
4) Kelebihan dan Kekurangan Wireless Repeater___________ 28
B. Proses Penelitian yang berlangsung_______________________ 29
1) Peralatan Yang Dibutuhkan__________________________ 29
2) Proses Konfigurasi (Point To Point)___________________ 36
C. Alternatif___________________________________________ 38
Bab V. Penutup_____________________________________________ 39
Kesimpulan____________________________________________ 39
Kritik dan Saran_______________________________________ 40
Daftar Pustaka_________________________________________ 41

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 3


1. Cover Judul Maklah (STMIK SWADHARMA) ____________ 1
2. Point To Point / WISP Client Router _____________________ 7
3. Logo TOTALINDO / ISO 9001: 2000 _____________________ 9
4. Struktur Organisasi ___________________________________ 11
5. Kabel UTP ___________________________________________ 14
6. Power LAN __________________________________________ 17
7. Jangkauan Wireless Repeater hingga 2 KM________________ 23
8. AP Mode dan Repeater Mode ___________________________ 24
9. Hub_________________________________________________ 29
10.Switch_______________________________________________ 30
11.Router_______________________________________________ 30
12.POE_________________________________________________ 31
13.Wireless Outdoor______________________________________ 32
14.Kemampuan Transmisi Tinggi __________________________ 34
15.Proffesional Design Terbuka ____________________________ 34
16.Wifi Link ____________________________________________ 35
17.Mode Operasi ________________________________________ 36
18.Form SSID dan Password Pada AP ______________________ 36
19.Form Alamat IP Pada AP ______________________________ 36
20.Form Pencarian SSID AP Pada Client ____________________ 37
21.Form Alamat IP Pada Client____________________________ 37
22.Wireless Range Extender_______________________________ 38

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 4


PEMANFAATAN REPEATER SEBAGAI SISTEM LAN MESIN
ABSENSI SUATU PROYEK PEMBANGUNAN
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PT. Totalindo Eka Persada adalah sebuah perusahaan yang berdiri di bidang
konstruksi. Perusahaan yang mendirikan suatu bangunan besar yang dapat berupa apartment,
rumah susun, perumahan, maupun bangunan lainnya.

Awal mula di dalam suatu pembangunan tersebut dibangun sebuah kantor staff
perusahaan dengan status semi permanen. Kantor tersebut biasanya masih diletakkan dibagian
tepi dalam proyek yang mana masih mendekati gerbang masuk lokasi proyek dan pos security
tempat diletakkan nya Mesin Absensi (Finger Print).

Untuk memahami pemanfaatan Repeater LAN maka terlebih dulu kita membahas


tentang pengertian kabel UTP atau kepanjangannya Unshielded twisted-pair yang biasa disebut
kabel LAN. Kabel UTP adalah jenis kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga,
memiliki isolasi dari plastik dan terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api
dan kerusakan fisik berskala kecil.

Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area Network)
pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai impedansi kurang lebih
100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data.

Berikut pernyataan akan menjadi sebuah pertanyaan dari laporan Kuliah Kerja Nyata
ini yang dapat dijelaskan pada alinea perumusan masalah.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 5


2. Perumusan Masalah
Untuk memasang sistem jaringan mesin absensi dengan mudah kita dapat menarik
kabel UTP dengan rapi dari lokasi mesin finger print menuju jaringan komputer yang berada
pada kantor staff dimana komputer yang dugunakan sebagai aplikasi Finger Print tersebut.

Setelah pembangunan berjalan sekitar 40 % yaitu kurang lebih berusia 8 bulan dimana
sebagai pemanfaatan lapangan proyek yang maksimal, dengan kesepakatan bersama kantor staff
perusahaan segera dipindahkan menuju gedung yang sedang dalam masa pengerjaan tersebut.
Namun yang menjadi suatu kendala oleh tekhnikal support IT adalah lokasi absensi yang tidak
ikut dipindahkan dengan tetap berada di pos gerbang masuk. saat itu dengan kembali
menarikkan kabel yang panjangnya kurang lebih 100 meter menuju gedung dimana langsung
melintasi jalur akses kendaraan berat.

Benar dikatakan bila kabel UTP adalah perangkat yang baik digunakan sebagai
penghantar jaringan antar komputer dan perangkat lainnya. Namun bila di dalam lapangan
pekerjaan pembangunan yang dilintasi oleh kendaraan berat selalu menjadi kendala. Rusaknya
kabel karena benturan dan gesekan. Bahkan putusnya kabel karena melintasnya kendaraan berat
dan bahan bangunan yang memungkinkan kerusakan parah terjadi pada kabel.

Dengan keadaan yang terjadi dalam proyek dimana kita memiliki suatu masalah pada
sistem jaringan yaitu mengenai LAN. Bagaimana kita dapat menghubungkan data jaringan
(LAN) dengan baik dan benar mulai dari lokasi mesin finger print menuju jaringan komputer
yang berada pada kantor staff yaitu sudah berada di dalam gedung pembangunan tersebut dan
diharapkan tidak terganggu lagi oleh kendaraan berat dalam jangka waktu yang lumayan
panjang sampai pembangunan tersebut selesai.

3. Tujuan dan Kegunaan Penulisan


1) Menganalisa bagaimana kita dapat menghubungkan data jaringan (LAN) dengan rapi
dari lokasi A menuju lokasi B berjarak cukup jauh dengan medan yang buruk.
2) Diharapkan dengan dibuatnya sistem jaringan ini akan dengan mudah menjalankan
sistem informasi finger print di lokasi tersebut.
3) Mengetahui secara umum kegunaan pico repeater sinyal Internet secara umum beserta
alat yang mendukung dalam pemasangannya.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 6


Dengan ini kami membuat penulisan permasalahan berupa laporan kuliah kerja nyata
ini dapat berguna jika suatu saat terjadi di dalam lokasi lain, proyek lainmaupun perusahaan
lainnya bilamana memiliki masalah yang sama, semoga dapat bermanfaat sebagai panduan dan
langsung menjadi solusi hingga masalah dapat terselesaikan.

4. Metode Penelitian
Dengan adanya suatu penelitian pada lokasi tersebut ada dua metode yang harus
diterapkan saat melakukan penelitian, berikut penjelasan nya:
1) Observasi
Observasi yang telah dilakukan oleh kami yaitu survey dengan turun langsung
ke lokasi dan menangani masalah sistem jaringan tersebut. Dimana dapat kita temukan,

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 7


bahan maupun peralatan barang bangunan yang cukup besar dan dikhawatirkan dapat
merusak kinerja dari sistem jaringan yang sebelumnya kami buat .

2) Wawancara
Wawancara pun telah kami lakukan dengan mencari beberapa narasumber
yang masih dalam perusahaan yang sama namun dalam devisi atau department yang
berbeda. Berikut narasumber yang dapat kami terima penjelasannya:

- General Affair
Selaku staff dalam proyek yang berwenang menjalankan hasil report/record
seluruh karyawan proyek bangunan tersebut.

- Pekerja Lapangan (buruh bangunan)


Selaku pekerja lapangan yang setiap harinya melintasi jalur akses proyek dan
penanggung jawab para buruh bangunan yang disebut mandor.

- Security Pos Pengaman


Selaku penanggung jawab kerapian dan perawatan serta penjagaan keberadaan
mesin yang tepat berada di samping pos security.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 8


BAB II

PROFIL INSTITUT TEMPAT KULIAH KERJA NYATA


1. PROFIL PT. TOTALINDO EKA PERSADA

PT. Totalindo eka persada bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Perusahaan
tersebut berdiri sejak tahun 1996 didirikan dengan akta nomor 434 dibuat dihadapan Drs.
Trisasono Sh, Notaris di Jakarta, Tertanggal 31 Oktober 1996, disahkan dengan keputusan
Menteri Kehakiman RI No. C2-1253. HT.01.01.th.97 tanggal 24 februari 1997, yang mana
Anggaran Dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor :
7873.

Sebagai Perusahaan Jasa Konstruksi PT. TOTALINDO EKA PERSADA didirikan


untuk berpartisipasi dalam pembangunan dibidang Jasa Konstruksi khususnya di Indonesia
Umumnya di dunia Internasional yang sanggup bersaing pada era globalisasi.

Untuk menghadapi kompetisi yang semakin ketat dibidang Jasa Konstruksi pada
era globalisasi, perusahaan melakukan berbagai terobosan baru yang inovatif. Kita
mengharapkan menjadi perusahaan yang handal dan terdepan, tercepat dalam pekerjaan
dan terbaik dalam mutu, sehingga pelanggan akan mencari dan memilih PT. Totalindo Eka
Persada dimasa depan.

Dengan peralatan yang canggih (Aluma System) dan Sumber Daya Manusia yang
profesional dan prodektif serta kreatif dalam “Team Work” yang solid., hal itu dapat
dicapai dengan mudah. Dengan kompetensi Sumber Daya Manusia yang ada dapat
membantu perusahaan untuk menerjemahkan dan melaksanakan Visi dan Misi dari setiap

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 9


karyawan. Dengan profesionalisme, dedikasi dan kreatif akan menciptakan efektivitas dan
efisiensi kerja, yang akhirnya menjadi kepuasan tersendiri bagi Pelanggan/Pengguna jasa
konstruksi.

Apabila hasil kerja telah memenuhi Kebutuhan dan Kepuasan Pelanggan yang
mampu merespon harapan Pelanggan, maka nantinya PT. TOTALINDO EKA PERSADA
akan dicari dan dipilih Pelanggan. Suara Pelanggan menjadi marketing yang sangat efektif
dan efisien menuju persaingan yang sangat ketat di era globalisasi ke depan.

2. VISI DAN MISI PT. TOTALINDO EKA PERSADA

VISI :
 Menjadi Perusahaan Jasa Konstruksi yang handal, terdepan, tercepat, dalam pekerjaan,
terbaik dalam mutu, sehingga dicari dan dipilih pelanggan.

MISI :
 Menyelenggarakan kemitraan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan
pelanggan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
 Meningkatkan secara terus menerus dan inovatif setiap pekerjaan, baik dalam kecepatan
penyelesaian, maupun mutu pekerjaan dengan biaya yang tepat.
 Meningkatkan profesionalisme, produktivitas dan kreativitas kerja Sumber Daya
Manusia melalui penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan manajemen.

MANAJEMEN :
 Menjadikan Karyawan sebagai Asset Utama Perusahaan, sehingga efektivitas dan
efisiensipemanfaatannya harus seimbang antara tujuan komersial dengan tujuan
idealnya.

OPERASIONAL :
 Menjadikan pencapaian pada mutu karya tertinggi sebagai tantangan bagi setiap divisi,
bagian maupun perorangan

KEKARYAAN :

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 10


 Kultur kerja yang sama, sikap yang menunjang integritas pribadi dan Perusahaan,
keahlian yang sesuai dengan bidang tugas, dan visi yang punya ancangan jauh ke depan.

STRUKTUR ORGANISASI :

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 11


3. RUANG LUNGKUP
PT. TOTALINDO EKA PERSADA menerapkan Quality Management System ISO
9001 – 2008, dengan bertujuan fokus kepada kepuasan pelanggan dan terus berusaha
menghasilkan produk dengan kualitas terbaik serta sesuai persyaratan Perusahaan dan Peraturan
Pemerintah.

Ruang Lingkup Sistem Mutu meliputi : Proses Penanganan Order, Proses Produksi,
sampai dengan pengiriman / penyerahan produk ke pelanggan.

Bila ada proses yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan, maka proses tersebut
akan diberikan kepada Sub-Kontraktor dengan dipantau selama proses berlangsung. Sesuai
dengan persyaratan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 karena tidak melakukan
desain dan pengembangan, disebabkan semua proses produksi dapat diverifikasi dan tidak
mengelola milik pelanggan.

Dengan semakin banyak perkembangan yang dialami serta tuntutan akan


profesionalisme, maka Direksi memutuskan, bahwa Perusahaan menspesialisasikan diri dalam
pekerjaan bangunan gedung dan bangunan industri. Dengan spesialis ini, seluruh perangkat
keras, perangkat lunak, dan perangkat akal budi yang dimiliki dan dikembangkan, dipusatkan
sepenuhnya pada pembangunan gedung, agar profesionalisme terjaga dan diharapkan akan
memberi percepatan terhadap gerak roda perusahaan mampu menjadi yang terbaik dibidang
yang dipilih ini.

Menjadi perusahaan jasa konstruksi yang bertaraf Internasional, panutan bagi industri
Konstruksi Nasional, ada 7 kunci yang telah dirangkaikan : Citra yang baik, mutu kerja yang
tinggi, waktu penyelenggaraan, waktu penyerahan yang tepat, Harga yang kompetitif; pelayanan
yang baik, keuangan yang mantap, motivasi dan kecakapan prima.

PT. TOTALINDO EKA PERSADA berkomitmen menjadi kontraktor Bangunan


dengan kinerja terbaik. Memenuhi kebutuhan dunia konstruksi bangunan yang handal,
senantiasa bekerja susuai standar yang telah ditentukan, efisien dan aman yang berbasis
Teknologi Mutakhir, didukung dengan Sumber Daya berkualitas dalam lingkungan kerja yang
aman dan berwawasan lingkungan serta selalu berusaha melakukan perbaikan dan peningkatan
yang berkesinambungan dengan :

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 12


1. Menerapkan semua ketentuan yang ada di dalam Sistem Manajemen Terpadu ISO
9001 : 2008, ISO 14001 : 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam seluruh
proses kegiatan bisnis perusahaan serta menjamin terpeliharanya sistem manajemen
terpadu.
2. Mematuhi persyaratan peraturan perundang – undangan, Prosedur, Instruksi Kerja dan
persaratan lainnya yang berkaitan dengan Mutu, Lingkungan dan K3.
3. Menetapkan wewenang dan bertanggung jawab yang jelas pada seluruh staf dan
karyawan.
4. Melakukan Usaha Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran udara, B3 dan
Kecelakaan Kerja secara berkelanjutan.
5. Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal pengembangan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
6. Memberikan manfaat sosial, ekonomi kepada masyarakat sehingga tercipta hubungan
yang harmonis dengan stakeholder dan pihak pihak yang berkepentingan.

Kebijakan Perusahaan ini dipelihara dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan


dan pihak eksternal yang membutuhkan.

Jakarta, 01 januari 2014

PT. TOTALINDO EKA PERSADA

DJALAN SIHOMBING DONALD SIHOMBING, BSCE


MANAGEMENT REPRESENTATIVE PRESIDEN DIREKTUR

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 13


BAB III

TINJAUAN PUSTAKA
Awal mula di dalam suatu pembangunan tersebut dibangun sebuah kantor staff
perusahaan dengan status semi permanen. Kantor tersebut biasanya masih diletakkan
dibagian tepi dalam proyek yang mana masih mendekati gerbang masuk lokasi proyek
dan pos security tempat diletakkan nya Mesin Absensi (Finger Print).

A. Kabel UTP sebagai penghubung (Alat Pertama)

Untuk memasang sistem jaringan mesin absensi dengan mudah kita dapat
menarik kabel UTP dengan rapi dari lokasi mesin finger print menuju jaringan
komputer yang berada pada kantor staff dimana komputer yang dugunakan sebagai
aplikasi Finger Print tersebut.

1) Pengertian Kabel UTP

Untuk memahami fungsi kabel UTP maka lebih baik kita membahas dahulu

tentang apa itu pengertian kabel pengertian kabel UTP atau kepanjangan dari

Unshielded twisted-pair yang biasa disebut kabel LAN. Kabel UTP adalah jenis
kabel yang terbuat dari bahan penghantar tembaga, memiliki isolasi dari plastik dan
terbungkus oleh bahan isolasi yang mampu melindungi dari api dan kerusakan fisik
berskala kecil.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 14


Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa
digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang
didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar
dengan ujung konektor RJ-45.

Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :


1. Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
2. Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4
Mbps
3. Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
4. Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data
hingga 20 Mbps
5. Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100
Mbps

Kabel UTP memang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berlilitan berpasang-
pasangan. Dan setiap warna dan lilitan memiliki jumlah lilitan dan resisten yang
berbeda dalam menghantarkan arus data. Sehingga urutan ini sangat penting.

Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua
pair) dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima
data. Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan
mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair
atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan
memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel
yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin
yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2-
3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias
nganggur.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 15


2) Fungsi Kabel UTP

Fungsi kabel UTP yaitu digunakan sebagai kabel jaringan LAN (Local Area
Network) pada sistem jaringan komputer, dan biasanya kabel UTP mempunyai
impedansi kurang lebih 100 ohm, serta dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.

3) Proses Penelitian Alat Pertama

Setelah pembangunan berjalan sekitar 40 % yaitu kurang lebih berusia 8 bulan


dimana sebagai pemanfaatan lapangan proyek yang maksimal, dengan kesepakatan
bersama kantor staff perusahaan segera dipindahkan menuju gedung yang sedang dalam
masa pengerjaan tersebut. Namun yang menjadi suatu kendala oleh tekhnikal support IT
adalah lokasi absensi yang tidak ikut dipindahkan dengan tetap berada di pos gerbang
masuk. saat itu dengan kembali menarikkan kabel yang panjangnya kurang lebih 100
meter menuju gedung dimana langsung melintasi jalur akses kendaraan berat.

Dalam pemakaian sehari-hari, kabel UTP sudah sangat baik digunakan sebagai
kabel jaringan komputer misalnya dalam kegunaan ruang kantor atau dalam sistem
jaringan suatu perusahaan. Mengenai beberapa kelemahan dan kekurangan kabel UTP
yang tidak tahan terhadap medan elektromagnetik dan kerusakan benturan benda keras,
masih bisa diatasi dengan memasang pelindung luar misalnya seperti pipa plastik. 

4) Pokok Permasalahan Alat Pertama

Benar dikatakan bila kabel UTP adalah perangkat yang baik digunakan sebagai
penghantar jaringan antar komputer dan perangkat lainnya. Namun bila di dalam
lapangan pekerjaan pembangunan yang dilintasi oleh kendaraan berat selalu menjadi
kendala. Rusaknya kabel karena benturan dan gesekan. Bahkan putusnya kabel karena
melintasnya kendaraan berat dan bahan bangunan yang memungkinkan kerusakan parah
terjadi pada kabel.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 16


Dengan keadaan yang terjadi dalam proyek dimana kita memiliki suatu masalah
pada sistem jaringan yaitu mengenai LAN. Bagaimana kita dapat menghubungkan data
jaringan (LAN) dengan baik dan benar mulai dari lokasi mesin finger print menuju
jaringan komputer yang berada pada kantor staff yaitu sudah berada di dalam gedung
pembangunan tersebut dan diharapkan tidak terganggu lagi oleh kendaraan berat dalam
jangka waktu yang lumayan panjang sampai pembangunan tersebut selesai.

B. Power Line Communication sebagai Penghubung (Alat Kedua)

Setelah dirasa gagal pada Proses Penelitian Pertama. Pada proses selanjutnya
dilakukan lah penyambungan yang mana menyangkut jalur power supply pada proyek
pembangunan yaitu dengan menggunakan Power Line Communication atau biasa
disebut Power LAN. Terdapat stop kontak yang bersamaan dengan mesin absensi dan
juga peralatan elektronik lain nya.

1. Pengertian Power Line Communication / PLC (Alat Kedua)

Untuk memahami fungsi Power LAN maka lebih baik kita membahas dahulu

tentang apa itu pengertian kabel pengertian Power LAN atau biasa disebut . Power Line
Communication (PLC) adalah mengubah sinyal dari  komputer yang berbentuk sinyal
digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog dan sinyal analog
tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Power
Line Communication (PLC) membawa data pada konduktor yang juga digunakan

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 17


secara bersamaan untuk AC listrik transmisi ataudistribusi tenaga listrik kepada
konsumen. Hal ini juga dikenal sebagai kekuatan-line operator / power-line carrier,
kekuasaan-line digital subscriber line / power-line digital subscriber line (PDSL),
telekomunikasi kekuasaan-line, power-line telecommunications, atau jaringan listrik
power-line networking (PLN).

Konsep internet melalui kabel listrik, bukan barang baru. Usaha-usaha


sebelumnya dalam mengimplementasikan teknologi ini telah terhambat karena
ketidakmampuan mengatasi solusi ekonomis dalam memfilter noise listrik yang melekat
pada kabel-kabel listrik. Sampai saat ini, perusahaan-perusahaan telekomunikasi (seperti
British Telecom, Telstra, dll) telah sepenuhnya memonopoli pemasokan layanan-
layanan telekomunikasi di kebanyakan negara-negara barat. Tetapi hal ini berubah
dengan cepat ketika banyak negara telah (atau dalam proses menuju) melakukan
deregulasi telekomunikasi mereka, sehingga jalan telah terbuka bagi pemain-pemain
baru untuk masuk ke pasar telekomunikasi.

Jaringan-jaringan telekomunikasi membutuhkan beberapa medium pembawa


sinyal (baik kabel optik fiber, kabel tembaga berpasangan, atau bahkan transmisi
melalui satelit) dan pembiayaan untuk medium pembawa ini umumnya lumayan mahal
dan menjadi penghambat. Tetapi untuk perusahaan utilitas pemasok listrik yang telah
mempunyai infrastruktur seperti itu pada grid jaringan listriknya, konsep ini cukup
menjanjikan, terutama jika masalah-masalah di atas dapat diatasi. Digital
Powerline(r)TM, merupakan salah satu solusi yang memungkinkan internet dijalankan
melalui kabel listrik.

2. Fungsi Power LAN

Berbagai teknologi komunikasi kekuasaan-line yang dibutuhkan untuk aplikasi


yang berbeda, mulai dari otomatisasi rumah untuk akses internet yang sering disebut
broadband melalui kabel listrik / Broadband over Power Lines (BPL).  Kebanyakan
teknologi PLC membatasi diri untuk satu jenis kabel (seperti tempat kabel dalam sebuah
bangunan tunggal), tetapi beberapa dapat silang antara dua tingkat (misalnya, baik

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 18


jaringan distribusi dan tempat kabel).Biasanya transformer mencegah menyebarkan
sinyal, yang membutuhkan beberapa teknologi untuk membentuk jaringan yang sangat
besar. Berbagai kecepatan data dan frekuensi yang digunakan dalam situasi yang
berbeda.

Sejumlah masalah teknis yang sulit yang umum antara wireless dan komunikasi
kekuasaan-line, terutama orang-orang dari spektrum sinyal radio yang beroperasi di
lingkungan yang penuh sesak. Gangguan radio, misalnya, telah lama menjadi perhatian
radio amatir kelompok.

beroperasi dengan menambahkan sinyal pembawa termodulasi dengan sistem


kabel. Berbagai jenis komunikasi kekuasaan-line menggunakan pita frekuensi yang
berbeda. Karena sistem distribusi listrik awalnya ditujukan untuk transmisi listrik AC
pada frekuensi khas 50 atau 60 Hz, sirkuit kawat listrik hanya memiliki kemampuan
terbatas untuk membawa frekuensi yang lebih tinggi.Masalah propagasi adalah faktor
pembatas untuk setiap jenis komunikasi kekuasaan-line.

Masalah utama yang menentukan frekuensi komunikasi kekuasaan-line adalah


undang-undang untuk membatasi gangguan layanan radio.Banyak negara mengatur
emisi kabel unshielded seolah-olah mereka pemancar radio. Yurisdiksi ini biasanya
membutuhkan penggunaan tanpa izin berada di bawah 500 kHz atau band radio tanpa
izin.Beberapa yurisdiksi (seperti Uni Eropa), mengatur transmisi kawat-line lanjut. AS
adalah pengecualian, memungkinkan sinyal terbatas daya wide-band yang akan
disuntikkan ke kabel unshielded, asalkan kabel tidak dirancang untuk menyebarkan
gelombang radio di ruang bebas.

Kecepatan dan batas jarak bervariasi selama bertahun-standar komunikasi


kekuasaan-line. Frekuensi rendah (sekitar 100-200 kHz) operator terkesan pada
transmisi tegangan tinggi baris dapat membawa satu atau dua sirkuit suara analog, atau
telemetri dan kontrol sirkuit dengan kecepatan data setara dengan beberapa ratus bit per
detik;Namun, sirkuit ini mungkin banyak mil panjang. Kecepatan data yang lebih tinggi
umumnya menyiratkan rentang pendek; sebuah  jaringan area lokal (LAN) beroperasi

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 19


pada jutaan bit per detik hanya dapat mencakup satu lantai gedung perkantoran, namun
menghilangkan kebutuhan untuk instalasi khusus jaringan kabel.

3. Kelebihan dan Kekurangan Power LAN

Kelebihan Teknologi PLC

Pemakaian Internet melalui arus listrik mempunyai keunggulan yaitu lebih cepat
diakses dibanding jika melalui konvensional dan jelas lebih murah karena hanya
mengandalkan arus listrik. Fasilitas bagi pengguana PLC adalah dapat dipakai di
seluruh ruangan selama ada jaringan listrik milik PLN. Pengguna cukup mencolokkan
kabel telepon ke stop kontak listrik menggunakan power line comunication
(PLC). Adanya teknologi via kabel listrik juga membuat pengguna tidak takut dengan
kenaikan tarif telepon. kecuali jika listrik padam yang berarti terputus jaringan telepon.
Dalam memanfaatkan Internet, tidak perlu takut putus di tengah jalan. Adanya alat itu
membuat seluruh anggota keluarga yang lain tetap dapat menggunakan saluran telepon
dari Telkom meski ada anggota keluarga yang tengah berinternet. Selain itu, tidak perlu
ada tambahan kabel yang artinya mengurangi keruwetan kabel di rumah. Untuk
Internet, pengguna cukup membayar biaya langganan per bulan ke provider.

Kekurangan Teknologi PLC


Beberapa  kendala Modem PLC yang terkait dengan jaringan listrik, antara lain:
a.       Noise
Noise pada saluran daya sebagian besar disebabkan oleh peralatan listrik yang
terhubung ke saluran, seperti proses switching penyuplai-penyuplai daya.
b.      Distorsi
Distorsi disebabkan oleh peralatan mesin bor, oven microwave dan blender,
tetapi juga disebabkan oleh lampu-lampu yang di on/off.
c.       Atenuasi
Adanya atenuasi (peredaman) akan menyebabkan penurunan tingkat sinyal pada
suatu jarak tertentu, atenuasi sinyal yang sangat tinggi, terutama jika frekuensi kerjanya
diatas kisaran puluhan MHz.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 20


d.      Disturbansi
Jaringan tegangan rendah tidak dapat membangun transmisi data dan
menyebabkan beberapa kerugian untuk pemakaian dalam telekomunikasi.

4. Proses Penelitian Alat Kedua

Sistem Jaringan Area Lokal menggunakan PLC (Power Line Communication)


telah berlangsung saat pemasangan berlangsung adalah. Pertama, dimana alat tersebut
digunakan dengan cara berpasangan. Dimana satu buah PLC diletakkan pada stop
kontak dekat dengan modem sebagai pengirim. lalu port UTP dimasukkan melalui
router modem yang persis langsung didekatnya. Dan satu buah PLC lainnya diletakkan
pada stop kontak dekat dengan mesin absensi lalu kami hubungkan. Dengan
mengkonfigurasi alat tersebut dan dapat saling terhubung maka koneksipun dapat
berjalan dengan baik.

5. Pokok Permasalahan Alat Kedua

Begitu pula masalah yang dialami oleh kami saat sistem Jaringan Area Lokak
(LAN) menggunakan PLC (Power Line Communication) berlangsung. Kami memiliki
Problem bahwa, kami memiliki 5 mesin absensi untuk seluruh pekerja proyek, baik
untuk buruh lapanga, security, harian, maupun staff kantor, lalu kami hanya
menggunakan sepasang PLC, Dimana satu buah PLC diletakkan pada stop kontak dekat
dengan modem sebagai pengirim. lalu port UTP dimasukkan melalui router modem
yang persis langsung didekatnya. Dan satu buah PLC lainnya diletakkan pada stop
kontak dekat dengan mesin absensi lalu kami hubungkan.

Untuk konfigurasi satu buah mesin absensi bisa dilakukan dan terhubung dengan
komputer yang mana terdapat sistem informasi aplikasi absesnsi tersebut. Tapi tidak
dengan empat mesin absensi lainnya, tidak dapat kami temukan IP Address yang kami
buat dengan aturan yang sama persis dengan sistem jaringan menggunakan kabel UTP.

Benar terbukti bahwa sepasang PLC hanya dapat menjalankan 1 Alamat IP saja.
Masuk akal, karna bila berjalan dua atau lebih IP Address. Simple nya, IP address
bukan lah Switch HUB. Dengan jalan lain, kami memiliki dua pilihan yaitu pilihan
pertama dengan membuat 5 pasang PLC diletakkan pada stop kontak dekat dengan

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 21


modem sebagai pengirim dan PLC lainnya diletakkan pada stop kontak dekat dengan
mesin absensi. Itu tidak mungkin kami lakukan karena sangat membutuhkan biaya yang
mahal. Lalu saat itu kami memilih untuk memindahkan 4 mesin absensi lainnya
kedalam kantor proyek yang mana sistem jaringan sudah tidak perlu melewati jalur
akses masuk proyek. Dengan Ketentuan para pekerja harus menuju ke kantor staff
proyek untuk melakukan transaksi absensi masuk dan keluar bekerja.

Sistem Jaringan Area Lokak (LAN) menggunakan PLC (Power Line


Communication) berlangsung telah berlangsung sekitar 7 hari. Kembali kami
dikomplein oleh staff proyek tersebut bahwa Sistem Jaringan mesin absensi gerbang
masuk dilokasi tersebut telah terputus. Bergegaslah kami untuk Langsung memeriksa
keadaan perangkat disana, baik perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.

Setelah kami telusuri sistem jaringan yang telah kami buat. Alat tersebut sudah
tidak dapat berfungsi. Dimana kesalahan tegangan listrik terjadi dan membuat
korsleting listrik pada alat tersebut, benar saat melakukan wawancara kepada staff
proyek maupun bagian elektrik mekanikal menjelaskan bahwa setiap harinya selalu
terjadi penurunan tegangan listrik.

Penyebabnya adalah berawal dari sebuah alat berat yang digunakan, yaitu
sejenis travo dan Tower Crane yang digunakan secara bersamaan. Kekuatan listrik yang
dipakai tidak sanggup menahan beban kelistrikan yang digunakan baik dilapangan
proyek sebagai pusat pemakai karus yang sangat besar, maupun kelistrikan yang dipakai
oleh staff kantor yang sejatinya dapat dibilang “Numpang” oleh kelistrikan Lapangan
proyek.

Penggantian alat kedua pun kami lakukan berupaya agar sistem jaringan dapat
kembali terkoneksi dengan baik dan benar. Satu buah PLC dibagian dalam staff kantor
diganti, begitu pula satu buah PLC di bagian stop kontak mesin absensi. Lalu
dikonfigurasi sistem jaringan nya.

Selang berapa hari kemudian, sekitar satu bulan berselang. Kembali kami
dikomplein oleh staff proyek tersebut bahwa Sistem Jaringan dilokasi tersebut terputus

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 22


kembali. Bergegaslah kami untuk langsung memeriksa keadaan perangkat disana, baik
perangkat lunak maupun perangkat kerasnya.

Setelah kami telusuri sistem jaringan yang telah kami buat. Ternyata alur panel
listrik telah berubah. Dimana panel listrik yang berada dikantor langsung terhubung
dengan gardu apartment yang telah dibangun. Sedangkan supply listrik mesin absensi
pada pos security gerbang masuk tetap disupply dari mcb langsung menuju PLN diluar
gardu listrik apartemen.

Dari sini kami dapat kami simpulkan bahwa sistem jaringan menggunakan PLC
sudah tidak dapat kami lakukan. Kami selaku staff Head Office tidak diperkenankan
membuat akses supply listrik untuk mesin absensi pada pos security gerbang masuk.
Karena tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di proyek
tersebut.

Setelah kami mencari pemecahan masalah yang berawal dari penelitian pada bab
ini (III) kami mendapat inisiatif untuk membuat sebuah sistem jaringan berbasis WiFi
yaitu menggunakan Wireless Repeater yang mana juga menggunakan sepasang
Wireless Repeater. Berikut kami akan menjelaskan secara terperinci penggunaan
Wireless Repeater di proyek tersebut pada bab empat (IV).

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 23


BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan Proses Penelitian Wireless Repeater

Setelah dirasapun kembali gagal pada Proses Penelitian Kedua. Pada proses
selanjutnya dilakukan lah penyambungan berbasis WiFi yaitu dengan menggunakan
Wireless Repeater atau biasa disebut Router Outdoor.

1. Pengertian Wireless Repeater

Untuk memahami fungsi Wireless Repeater maka lebih baik kita membahas


dahulu tentang apa itu pengertian kabel pengertian Wireless Repeater atau biasa disebut
Router Outdoor adalah suatu alat yang berfungsi memperluas jangkauan sinyal WIFI
yang belum tercover oleh sinyal dari server agar bisa menangkap sinyal WIFI.
Perangkat Repeater harus 2 alat, yakni untuk menerima sinyal dari server (CLIENT)
dan untuk menyebarkan lagi sinyal Wifi (accespoint). Repeater mengambil sinyal yang
ada wireless router atau wireless access point dan menyiarkan ulang untuk menciptakan
jaringan kedua. Bila dibahas sedikit.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 24


Sebuah Wireless Router adalah perangkat yang melakukan fungsi
dari router tetapi juga mencakup fungsi sebuah Wireless Access Point. Hal ini biasanya
digunakan untuk menyediakan akses ke Internet atau jaringan komputer. Ini tidak
memerlukan link kabel, karena sambungan dibuat secara nirkabel, melalui gelombang
radio . Hal ini dapat berfungsi dalam LAN ( local area network ) Kabel UTP, dalam
wireless-LAN hanya ( WLAN ), atau dalam kabel jaringan nirkabel campuran /,
tergantung pada pabrik dan model.

Beda dengan Router, sebuah Access nirkabel Titik ( AP ) adalah perangkat yang


memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan
Wi-Fi , atau standar terkait. AP biasanya menghubungkan ke router (melalui jaringan
kabel) sebagai perangkat mandiri, tetapi juga bisa menjadi komponen integral dari
router itu sendiri. Sebuah AP dibedakan dari hotspot , yang merupakan ruang fisik di
mana layanan nirkabel disediakan.

Ketika dua atau lebih host harus terhubung satu sama lain melalui IEEE
802.11 protokol dan jarak terlalu lama untuk koneksi langsung yang akan didirikan,
Wireless Repeater digunakan untuk menjembatani kesenjangan. Hal ini dapat berdiri
sendiri khusus perangkat jaringan komputer.

Juga, beberapa kontroler antarmuka jaringan nirkabel / Wireless network


interface controllers (WNIC)s opsional mendukung beroperasi dalam mode tersebut.
Mereka luar jaringan utama akan dapat terhubung melalui baru "ulang" jaringan.
Namun, sejauh asli router atau titik akses yang bersangkutan, hanya repeater MAC
terhubung, sehingga perlu untuk mengaktifkan fitur keselamatan pada repeater
nirkabel. Repeater Wireless biasanya digunakan untuk meningkatkan jangkauan sinyal
dan kekuatan dalam rumah dan kantor kecil.

Wireless repeater sebagai Suatu perangkat yang dipasang di titik-titik tertentu


dalam jaringan untuk memperbarui sinyal-sinyal yang di transmisikan agar mencapai
kembali kekuatan dan bentuknya yang semula, guna memperpanjang jarak yang dapat
di tempuh. Ini di perlukan karena sinyal-sinyal mengalami perlemahan dan perubahan
bentuk selama transmisi.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 25


Dalam konektifitas. Beberapa rentang memperluas perangkat nirkabel terhubung
melalui USB Port. Adapter USB ini menambahkan kemampuan Wi-Fi untuk PC
desktop dan perangkat lain yang memiliki port USB standar. USB mendukung tidak
hanya transfer data yang dibutuhkan untuk jaringan, tetapi juga memasok sumber daya
sehingga adapter ini tidak memerlukan colokan listrik.

Juga dalam Kompabilitas. Ada berbagai memperluas perangkat nirkabel yang


sesuai dengan semua 802,11 protokol. Kebanyakan 802.11 perangkat kompatibel yang
kompatibel. Namun, 802.11acberjalan pada 5 GHZ dan memerlukan jalur akses mampu
beroperasi 5 GHz. 802.11ac adalah terbaru dan generasi ketiga Wi-Fi standar untuk
jaringan rumah nirkabel.Peralatan 802.11ac kompatibel dengan 802.11n, 802.11g atau
peralatan 802.11b.

Berbagai extender yang lebih tua tidak akan mampu mengulangi sinyal dari
router generasi baru. Keamanan kompatibilitas enkripsi juga penting dan harus pada
tingkat yang sama dari kompatibilitas untuk sinyal yang akan diperpanjang. Misalnya
berbagai extender yang lebih tua yang mendukung WEP dan WPA tidak akan mampu
mendongkrak sinyal WPA2 dari router.

Repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal digital dan


memperkuatnya untuk diteruskan kembali. Repeater juga dapat memperjauh jarak
transmisi data. disamping itu, repeater dapat memperkecil noice pada sinyal transmisi
yang datang. yang jelas tidak terganggu oleh lalu lalang sibuk nya pekerja lapangan
pada proyek pembangunan

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 26


2. Fungsi Wireless Repeater.

 Ketika di daerah Hotspot yang rentanmenggunakan Kabel.


 Di daerah dengan banyak gangguan.
o Gangguan dapat disebabkan oleh banyak faktor lingkungan
seperti microwave (seperti dari microwave oven), peralatan logam atau
pelapisan logam atau terhambat saling berhadapan .
 Bila jarak antara komputer dan titik akses nirkabel atau router nirkabel terlalu besar
untuk internal kartu antarmuka jaringan nirkabel untuk menerima sinyal nirkabel.
 Ketika jaringan di lingkungan dengan gangguan dan beberapa komputer atau Hub.
 Untuk mengover daerah-daerah yang lemah sinyal dari Server (pemancar)
 Untuk memperjauh sinyal dari Server (pemancar)
 Untuk mempermudah akses sinyal Wifi dari Server
 Repeater bekerja pada level physical layer dalam model jaringan OSI, Tugas utama
dari repeater adalah menerima sinyal dari satu kabel LAN dan memancarkannya
kembali ke kabel LAN yang lain

Pada jaringan wireless, repeater diletakkan pada gedung-gedung yang tinggi,


menara pemancar, atau dipuncak gunung. hal ini bertujuan agar sinyal yang diterima
dapat dipancarkan dan diterima dengan baik, dengan adanya repeater, jarak gelombang
yang dapat ditempuh oleh jaringan wireless juga semakin jauh. 

3. Prinsip Kerja Wireless Repeater

Untuk membangun sebuah jaringan wirelessyang sering kita sebut wi-fi atau


hotspot sekarang ini memang semakin mudah dengan hadirnya produk-produk baru
yang tentu saja dirancang semakin canggih, semakin USER FRIENDLYbahkan
mungkin kita bisa lebih menghemat biaya dengan banyaknya pilihan produk perangkat
wi-fi seperti access point, tentu saja kita sesuaikan dengan sejauh mana kebutuhan
jaringan wireless yang akan kita buat.

Misalnya kita ambil contoh untuk kebutuhan jaringan wireless seperti wi-
fi/hotspot di  sekolah, biasanya kita perlu mempertimbangkan perangkat access point

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 27


dengan spesifikasi apa yang cukup untuk menjangkau keseluruhan area sekolah,
biasanya mencakup ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, teras sekolah, lab komputer
dan lain-lain.

Dikarenakan setting konfigurasinya yang sederhana dan mudah, anda yang mau
membangun jaringan wireless di tempat anda bolehlah saya rekomendasikan perangkat
ini.. menurut hasil percobaan, hasilnya ok..

4. Kelebihan dan Kekurangan Wireless Repeater

Kelebihan Wireless Repeater


 Meningkatkan konektivitas nirkabel di luar ruangan Anda dengan Gain ini 150m
tinggi Wireless Outdoor Access Point. Its semua dalam satu titik akses nirkabel,
Ethernet bridge dan nirkabel sinyal wifi repeater / penguat. TI dapat diinstal dalam
lingkungan luar:
 Akses point: Tambah koneksi nirkabel ke LAN atau jaringan kabel. Hubungkan
titik akses luar High Gain Wireless untuk setiap router kabel melalui kabel
Ethernet, dan Anda dapat mulai siaran jaringan nirkabel.
 Jaringan mode bridging: Memungkinkan perangkat siap Ethernet atau jaringan
kabel yang sudah ada untuk menghubungkan mulus ke jaringan nirkabel yang ada,
cocok untuk menghubungkan 2 jaringan kantor yang terpisah
 Mode Repeater: Meningkatkan sinyal dari jaringan nirkabel Anda dan mengurangi
bintik-bintik hitam dan meningkatkan cakupan dan kecepatan untuk perangkat yang
terhubung, baik untuk ruang terbuka yang luas
 Cocok untuk digunakan di luar ruangan, jalur akses nirkabel di luar ruangan ini
penuh tahan air dengan perlindungan masuknya. Daya disediakan oleh koneksi
Ethernet tunggal, mengurangi kabel dan waktu. Antena gain tinggi adalah baik kuat
dan kompak, dan dioptimalkan untuk lingkungan luar.

Kekurangan Wireless Repeater

Karena hanya satu perangkat nirkabel dapat mengirimkan sekaligus, transmisi


nirkabel dua kali lipat (router untuk repeater dan kemudian repeater untuk client versus
hanya router ke klien), dan sebagainya:

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 28


 Throughput nirkabel berkurang oleh setidaknya 50%.
 Gangguan nirkabel (misalnya, dengan jaringan lain pada channel yang sama)
setidaknya dua kali lipat.

B. Proses Penelitian yang berlangsung.

i. Peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung Sistem Jaringan Wireless Repeater.


1) Hub

Hub merupakan perangkat jaringan yang bekerja di OSI layer 1, Physical Layer.
Sehingga dia hanya bekerja tak lebih sebagai penyambung atau concentrator saja, dan
hanya menguatkan sinyal di kabel UTP. HUB tdk Mengenal MAC Addressing /
Physical Addressing shingga tdk bisa memilah data yg harus ditransmisikan shingga
collision tdk bisa dihindari dari penggunaan HUB ini

Fungsi HUB

 Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation


 Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater )
 Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet,
Toket ring, FDDI )
 Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan )
 Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 29


2) Switch

Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link
Layer. dia bekerja sebagai penyambung / concentrator dalam Jaringan. Switch mengenal
MAC Adressing shingga bisa memilah paket data mana yang akan di teruskan ke mana.

Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk


menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan
komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi
untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.

3) Router

Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network
Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP Address,
dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data antara dua
segmen jaringan atau lebih.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 30


Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch
adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).

4) POE

Power over Ethernet atau PoE menggambarkan salah satu dari beberapa sistem


standar atau ad-hoc yang lulus tenaga listrik bersama dengan data pada kabel Ethernet.
Hal ini memungkinkan kabel tunggal untuk menyediakan koneksi data dan daya listrik
ke perangkat seperti Wireless Access Point atau IP Camera. Tidak seperti standar
seperti Universal Syang juga perangkat kekuasaan atas kabel data, PoE memungkinkan
panjang kabel yang panjang. Listrik dapat dilakukan pada konduktor sama dengan data,
atau mungkin dilakukan pada konduktor khusus dalam kabel yang sama.

Ada beberapa teknik umum untuk daya transmisi over Ethernet kabel. Dua dari
mereka telah distandarisasi oleh IEEE 802.3 .Karena hanya dua dari empat pasang
diperlukan untuk 10BASE-T atau 100BASE-TX , daya dapat ditransmisikan pada
konduktor yang tidak terpakai dari kabel. Dalam IEEE standar, ini disebut sebagai
Alternatif B . Daya juga dapat ditularkan pada konduktor data dengan menerapkan
tegangan mode umum untuk setiap pasangan. Karena twisted-pair Ethernet
menggunakan sinyal diferensial, ini tidak mengganggu transmisi data. Tegangan mode
umum mudah diekstraksi menggunakan center tap dari Ethernet standar pulse

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 31


transformer. Hal ini mirip dengan phantom power teknik yang biasa digunakan untuk
menyalakan mikrofon audio. Dalam IEEE standar, ini disebut sebagai Alternatif A .

Selain standardisasi praktik yang ada untuk cadangan-pair dan Common-mode


pasangan transmisi data tenaga, standar IEEE PoE menyediakan sinyal antara peralatan
sumber daya (PSE) dan perangkat bertenaga (PD). Sinyal ini memungkinkan adanya
perangkat konforman untuk dideteksi oleh sumber daya, dan memungkinkan perangkat
dan sumber untuk menegosiasikan jumlah daya yang diperlukan atau tersedia. Sampai
teoritis 51 watt yang tersedia untuk perangkat, tergantung pada versi standar yang
digunakan dan vendor perangkat keras.

5) Sepasang Repeater Wireless

Dengan menggunakan sepasang Repeater yang mana satu buah repeater


digunakan sebagai Access Point yaitu sebagai pengirim, lalu Repeaterlainnya digunakan
sebagai Penerima. Adapun Kami Jelaskan Pengertian Access Point yaitu perangkat
keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk
terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar
lainnya. WirelessAccess point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 32


(kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling
mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan
perangkat kabel pada jaringan.

Fungsi Access Point

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga


memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.
Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan
jaringan wireless/nirkabel.

Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan
dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW)
semakin luas jangkauannya.

ii. Peralatan utama yaitu Wireless Repeater (TP-Link TL-WA7210N)


1) Produk Apakah Ini

Salah satu access point untuk kebutuhan jaringan wireless di luar ruangan (OUT
DOOR)  yaitu TP-Link TL-WA7210N seperti yang tampak pada gambar. Saya
rekomendasikan TP-Link TL-WA7210N  karena beberapa kelebihannya, antara lain
konfigurasi setting yang mudah karena sederhana, jangkauannya bisa mencapai 15 KM
dengan antena bawaannya (INTEGRATED ANTENA)  dan bisa mencapai 50 KM jika
dilengkapi  dengan antena tambahan seperti antena 2.4GHz 24dBi Grid Parabolic
Antenna TL-ANT2424B . Dan bahkan dari hasil percobaan kita tidak perlu memasang
access point tambahan di dalam ruangan. Pada saat membeli perangkat ini di toko
komputer kisaran harganya yaitu sekitar Rp. 450.000,- .

TP-LINK High Power Wireless Access Point TL-WA7210N didedikasikan


untuk WISP CPE dan solusi jarak jauh solusi jaringan nirkabel. Ini fitur sampai dengan
500mw daya transmisi nirkabel dan memiliki antena dual-polarisasi 12dBi built-in yang
menyediakan cara yang efisien untuk menjemput dan mempertahankan sinyal stabil
untuk koneksi jaringan nirkabel mulai beberapa kilometer. 

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 33


Dengan menggunakan sepasang Repeater yang mana satu buah repeater
digunakan sebagai Access Point yaitu sebagai pengirim, lalu Repeaterlainnya digunakan
sebagai Penerima. Repeater sebagai Access Point Diletakkan pada bagian kantor
mengarah ke repeater mesin absensi

2) Kemampuan Transmisi tinggi

Dengan sampai daya transmisi nirkabel 500mw dan dual-terpolarisasi antena


12dBi gain tinggi, TL-WA7210N dapat menghasilkan dan mengambil sinyal yang kuat
dan stabil untuk koneksi nirkabel mulai beberapa kilometer.

3) Profesional Desain terbuka

TL-WA7210N dilengkapi dengan lampiran cuaca dan perlindungan khusus


terhadap ESD dan petir. Mendukung Daya pasif over Ethernet (PoE), sehingga solusi
jaringan luar serbaguna.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 34


4) Beberapa Aplikasi

TL-WA7210N didedikasikan untuk WISP CPE dan solusi jarak jauh solusi
jaringan nirkabel terutama untuk layanan WISP, AP akan berperilaku sebagai klien dari
Wireless Internet Service Provider (WISP). Dua TL-WA7210Ns dapat membuat titik ke
titik link untuk koneksi nirkabel jarak jauh. Terlebih lagi, TL-WA7210N dapat
membuat titik untuk link multi-point untuk jangkauan nirkabel melayani beberapa
lokasi. 

5) Manajemen cerdas Alat

Alat 1: Antena Penyelarasan


Pengguna dapat menggunakan alat antena keselarasan untuk menyesuaikan arah AP
mereka menggunakan kekuatan sinyal meter yang hidup untuk menilai arah mana yang
membuat pengaturan terbaik yang jauh lebih sederhana.

Alat 2: Pengaturan Jarak


Dengan ACK alat timeout AP mampu menyesuaikan jarak antara dua AP,
memungkinkan pengguna untuk mengatur jarak tertentu untuk membuat sambungan
nirkabel yang paling kuat mungkin.

Alat 3: Ping Watch Dog


Ping Watch Dog memungkinkan pengguna untuk mempertahankan perintah ping untuk
memeriksa kualitas link nirkabel dan dapat reboot AP jarak jauh jika sinyal wireless
menjadi lebih buruk atau terputus. 

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 35


iii. Proses Konfigurasi Saling terhubung (POINT TO POINT)
Setting pada repeater pertama dilakukan sebagai Access Point.
1) Pilih Access Point pada mode operasi, lalu klik “next”

2) Buat nama yang mudah diingat untuk jaringan nirkabel Anda. Misalnya, di sini
kita buat TP-LINK_211010. Pilih mode security Paling Aman (WPA / WPA2-
PSK) password wireless bawah untuk mencegah akses yang tidak sah pada AP
Anda. Lalu klik Next.

3) kemudian Halaman Pengaturan Network akan muncul. Dianjurkan agar Anda


tetap 1 pengaturan default pada halaman ini. Klik Next.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 36


4) Mohon Konfirmasi kembali setiap konfigurasi yang telah dibuat, lalu klik
tombol Finish / Reboot untuk membuat semua konfigurasi berlaku. Jika ada
suatu kesalahan, silahkan tekan tombol BACK untuk mereset.

Setelah selesai Login pada Access Point pada repeater pertama,


lakukan konfigurasi pada repeater kedua sebagai Client.

1) Pilih Access Point pada mode operasi, lalu klik “next”

2) Klik tombol Survey untuk memindai jaringan nirkabel, dan memilih SSID (TP-
LINK_211010) dari repeater pertama Anda telah dikonfigurasi. Klik Next.

3) Ubah LAN IP Address dari Client dari 192.168.0.254 ke 192.168.0.x (X dapat


Menggunakan angka 2-253) untuk menghindari konflik IP dengan AP root. Di
sini kita mengambil 192.168.0.2 misalnya. Lalu klik Next.

4) Mohon Konfirmasi kembali setiap konfigurasi yang telah dibuat, lalu klik
tombol Finish / Reboot untuk membuat semua konfigurasi berlaku. Jika ada
suatu kesalahan, silahkan tekan tombol BACK untuk mereset.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 37


C. Alternatif

Di dalam dunia jaringan komputer wireless, selain router dan access point ada
juga yang disebut dengan wireless repeater. Nah buat anda yang belum tahu apa itu
wireless repeater, wireless repeater itu adalah sebuah perangkat jaringan yang berfungsi
untuk memperkuat sinyal yang keluar dari router atau access point. Jadi jika sinyal yang
keluar dari router atau access point dirasakan kurang kuat di suatu area di dalam rumah
atau gedung kantor anda dikarenakan jaraknya atau banyaknya hal-hal yang
mengganggu kualitas sinyal, anda bisa menggunakan wireless repeater ini untuk
memperkuat sinyalnya.

Orang lain berargumen, mengapa tidak menggunakan wireless range extender

Walaupun fungsinya sama-sama memperkuat sinyal, tapi wireless range


extender ini memiliki kekurangan dibandingkan wireless repeater karena sinyal yang
dipancarkannya ditampilkan dengan nama network yang berbeda. Jadi jika anda sedang
berada di luar jangkauan dari sinyal asli yang keluar dari router atau access point, maka
anda harus konek lagi ke jaringan dengan nama network yang berbeda.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 38


BAB V

PENUTUP
Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena Draft Laporan
hasil kegiatan praktek kerja industri (prakerin) ini telah selesai dibuat, karena pada saat
saya masuk dalam semester 6 (enam) nanti saya harap dapat diterima segera karena
sudah memiliki bekal sebagai Laporan hasil kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
yang sesungguhnya. Serta dapat fokus pada pelajaran dan praktek praktek khusus
semester 6 (enam), hingga nanti setelah diperbaiki terus - menerus mudah - mudahan
dapat di sahkan tanpa ada lagi kesalahan yang fatal.

Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada orang orang yang turut
membantu saya dalam menyelesaikan tugas laporan ini. Karena saya masih dalam
proses pembelajaran saya mohon maaf sebesar – besarnya atas kesalahan yang saya
buat didalam ataupun diluar laporan ini. Bila berkenan memberikan saran ataupun kritik
untuk kemajuan saya insya allah akan saya terima dengan lapang dada.

KESIMPULAN
Apa itu wireless repeater? Ini adalah perangkat yang biasanya digunakan untuk
memperluas jangkauan nirkabel pada jaringan nirkabel dengan mengulangi sinyal
nirkabel yang dihasilkan oleh router /access point. Beberapa repeater yang lebih baik
juga dapat meningkatkan laju transmisi nirkabel. Perangkat ini juga disebut sebagai
range extender booster nirkabel, atau expander oleh beberapa vendor. Sebagian besar
repeater akan memberikan kinerja yang terbaik jika salah satu yang kita beli dari vendor
yang sama sebagai router nirkabel / access point.

Repeater ini paling baik digunakan untuk memberikan jangkauan nirkabel yang
lebih luas untuk menjangkau mereka yang jauh, sulit dijangkau daerah-daerah di sekitar
rumah anda di mana pengkabelan sangat lah tidak praktis. Standar nirkabel yang
didukung biasanya 802.11g atau 802.11b / g. Pastikan anda memilih salah satunya
dengan 802.11b / g.

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 39


Kadang-kadang perangkat ini tidak hanya bekerja sebagai repeater, tetapi juga
dapat bertindak sebagai titik akses nirkabel. Kedua fitur tersebut akan menambah
fleksibilitas penggunaan. Dlink DWL-G800AP adalah salah satu contoh yang bisa kita
pakai, Konfigurasi repeater sangat sederhana. Biasanya hanya perlu untuk
pengkonfigurasinya dengan pengaturan jaringan dasar, seperti SSID, fitur keamanan
nirkabel. Kemudian hubungkan ke router nirkabel lain / access point. Selanjutnya, setup
wizard sederhana yang disediakan oleh vendor mudah digunakan untuk pengaturan.

KRITIK DAN SARAN

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 40


DAFTAR PUSTAKA
 http://en.wikipedia.org/wiki/UTP
 http://en.wikipedia.org/wiki/Twisted_pair
 http://en.wikipedia.org/wiki/UTP_(group)
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kabel
 http://id.wikipedia.org/wiki/Pasangan_berpilin
 http://itartikel.blogspot.com/2012/04/materi-jaringan-komputer.html
 http://sabiqdroid.blogspot.com/2012/07/pengertian-kabel-utp-dan-jenis-
jenisnya.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Power-line_communication
 http://www.elektroindonesia.com/elektro/ut26.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_repeater
 http://arcgenesis.blogspot.com/2011/10/wireless-repeater.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_router
 http://en.wikipedia.org/wiki/Wireless_access_point
 http://www.tradexguru.com/high-gain-150m-range-wireless-wifi-2-4-ghz-internet-
outdoor-repeater-signal-booster-access-point-802-11-b-g-n.html
 http://dibebaskan.blogspot.com/2012/02/pengertian-dan-fungsi-repeater.html
 https://garutkomputer.wordpress.com/2011/11/19/access-point-out-door-tp-link-tl-
wa5210g/
 http://palingbeda.blogspot.com/2013/01/perbedaan-modem-repeater-hub-
switch.html
 http://en.wikipedia.org/wiki/Power_over_Ethernet
 http://www.tp-link.com/en/products/details/?model=TL-WA7210N#spec
 http://puspahariani.blogspot.com/2011/02/wireless-outdoor.html

Laporan Kerja Praktek – Analisa Wireless Outdoot (PTP) 41

Anda mungkin juga menyukai