Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES

REM HIDROLIK

Disusun oleh:

IBNU ISTIQO P
NIM: 171.03.1002

FAKULTAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN S1

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

2019
1. Latar Belakang

Prinsip kerja rem hidrolik didasarkan oleh hukum pascal, yang mana memungkinkan kita
bisa memberikan gaya yang kecil untuk dapat mengangkat gaya atau beban yang jauh lebih
besar, tentu dengan perbandingan luas penampangnya. Prinsip kerja rem hidrolik pada mobil.

Gaya kaki dari sopir saat menginjak brake pedal diteruskan oleh fluida melalui master
cylinder, kemudian diteruskan ke manifold yang biasanya sekaligus berfungsi sebagai
proportional valve ke tiap-tiap roda.  Pada roda yang menggunakan disc brake assembly,
diteruskan kekaliper untuk mendorong piston, sedangkan jika roda menggunakan drum brake
assembly, diteruskan ke wheel cylinder untuk mendorong pistonnya juga. 

Piston pada disc brake assembly akan menekan brake pads atau material frictions
(kampas) sehingga putaran Brake disc (cakram) dapat ditahan karena adanya cengkraman
tersebut. Cengkraman ini menghasilkan gesekan dan panas pada material.

Sedangkan pada drum brake assembly, piston dalam wheel cylinder akan menekan brake
shoes (sepatu rem), dalam hal ini adalah material frictions, sehingga mengenai lining surface
pada bagian dalam brake drum dan kemudian putaran roda dapat dikurangi dengan adanya gaya
gesekan yang terjadi. Dengan demikian, kecepatan laju kendaraan dapat dikurangi.

2. Tujuan
 Untuk memilih material bahan yang cocok untuk Piston Rem Hidrolik
 Untuk memilih proses pembuatan yang cocok untuk Piston Rem Hidrolik
3. Manfaat
 Memperoleh material bahan untuk pembuatan Piston Rem Hidrolik
 Dapat menentukan proes pembuatan yang cocok untuk Piston Rem Hidrolik
4. Batasan Masalah
 Proses pemilihan material Piston Rem Hidrolik
 Proses manufaktur Piston Rem Hidrolik
2. Rem
1. Pengertian Rem

Pada dasarnya kendaraan tidak dapat segera berhenti walaupun katup gas ditutup penuh
dan mesin tidak lagi dihubungkan dengan pemindah daya, akan tetapi akan tetap bergerak karena
gaya kelembamannya. Kelemahan ini harus diatasi untuk menurunkan/mengurangi kecepatan
kendaraan hingga berhenti. Solusi dalam mengatasi kelemahan tersebut sistem rem dirancang
untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/ memperlambat kecepatan dan menghentikan laju)
kendaran, dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang
aman.

Rem merupakan salah satu dari bagian kendaraan yang mempunyai peranan penting
untuk kenyamanan dan keselamatan pengendara sepeda motor. Rem adalah suatu piranti untuk
memperlambat atau menghentikan gerakan roda yang berputar. Gerak roda yang diperlambat
otomatis gerak kendaraan menjadi lambat. Fungsi rem adalah menyerap baik energi kinetik dari
bagian yang bergerak atau energi potensial yg ditimbulkan oleh komponen lain (K.M.Jossy,
2011). Dengan kata lain rem adalah komponen yang mengubah energi mekanik menjadi energi
thermal / panas melalui gesekan. Selain itu rem adalah suatu komponen yang sangat penting bagi
kendaraan / alat transportasi. Semakin cepat suatu kendaraan maka memerlukan kapasitas sistem

pengereman yang efektif pula.

Menurut K.M.Jossy (2011) Kapasitas rem tergantung oleh faktor-faktor berikut :

1) Tekanan antara kampas rem dengan permukaan bidang pengereman.


2) Koefisien gesek antara kampas rem dengan bidang pengereman.
3) Batasan kecepatan motor.
4) Area yang terkena gesekan (bidang gesek).
5) Kemampuan kampas rem menyerap panas yang ditimbulkan oleh gesekan.

Sistem pengereman mobil dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju (mengurangi/


memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) mobil, dengan tujuan meningkatkan
keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan
mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.

2. Sifat Bahan Komponen


Kriteria untuk pembuatan piston hidraulik rem kendaraan :
 Tahan korosi
 Mudah dibentuk
 Kekuatan luluh
 Kekerasan
 Kekuatan tarik
 Ketahanan lelah
 Murah

3. Syarat Kandidat Bahan


1. Fungsi bahan :
 Pedal Rem/tuas Rem

Dinamakan sebagai input device karena pedal rem memiliki fungsi sebagai input
untuk mengetahui kapan rem akan aktif dan kapan rem akan non aktif. Secara sederhana,
ketika kita menekan pedal rem maka rem tersebut akan aktif.

Disini pedal bertugas untuk memasukan daya tekan yang diberikan oleh kita agar sistem
hidrolik rem bisa bergerak.
 Master Silinder

Master silinder memiliki tabung dan piston, piston ini terhubung dengan pedal rem serta
piston ini bergerak bolak balik didalam tabung. Gerakan piston, mempengaruhi ruang didalam
tabung, sehingga kalau didalam tabung diisi dengan fluida maka tekanan fluida tersebut akan
berubah-ubah tergantung gerakan piston.

2. Sifat Bahan
Sifat Brake Fluid :
 Boiling point (titik didih) yang sesuai - fluid harus mampu menahan suhu heat
(panas) ini tanpa mendidih dan Suhu yang sangat heat (panas) dihasilkan di dalam
sistem braking/pengereman.
 Suatu bagian dari fluid di dalam sistem akan berubah menjadi gas bila fluid
mendidih. karena gas akan menjadi padat ketika ketika brake diinjak dan hal ini
sama seperti memiliki udara di dalam sistem dan ketika gas menjadi padat hal ini
akan menimbulkan kondisi yang berbahaya.
 Pengontrolan karet yang membengkak - akan menyebabkan rubber seal
membengkak Fluid yang tidak sesuai. mengontrol dampak pembengkakan dan Zat
tambahan (additional) (additif) mengubah kecenderungan ini. Masih dapat
diterima Pembengkakan yang terjadi secara terbatas karena al ini berangsur-
angsur akan mengimbangi wear (keausan) pada seal.
 Pencegahan korosi dan serangan - pada komponen-komponen logam dan
serangan terhadap rubber seal Fluid harus memiliki sifat-sifat yang dapat
mencegah korosi. ebagai pelumas terhadap komponen-komponen yang bergerak
pada master dan wheel cylinder fungsi fluid.
 Compatibility (kesesuaian) - harus sesuai dengan fluid dari pabrik pembuat
lainnya brake fluid ini, yaitu harus dapat bercampur dengan fluid lainnya satu
merek fluid.
 Fluid berbahan dasar glycol dan Pemerintah lokal menentukan standar yang harus
dipatuhi oleh produsen. persyaratan-persyaratan kinerja lainnya, standar ini
mencakup boiling point (titik didih) fluid.
 Tersedia pada label kontainer fluid dari Fluid dari jenis yang sama. fluid berbahan
dasar silikon tidak boleh dicampur dengan Fluid berbahan dasar glycol.Dengan
berusaha mencegah terjadinya kontaminasi terhadap fluid anda harus berhati -
hati.
 Tidak boleh digunakan lagi apabila pernah digunakan sebelumnya untuk oli,
sehingga Kontainer yang digunakan untuk brake fluid harus benar-benar bersih
serta minyak tanah atau produk minyak mineral lainnya dan akan menyebabkan
rubber seal menggelembung dan lama kelamaan rusak sisa sedikit saja dari bahan-
bahan ini.
 Dapat dilakukan pengetesan yang sederhana Apabila dicurigai bahwa terdapat
kontaminasi terhadap fluid di dalam sistem. Dalam wadah gelas bersih dan
biarkan beberapa saat Tempatkan sedikit fluid yang dicurigai telah tercemar.
 Berarti terdapat oli mineral di dalamnya Apabila fluid terpisah menjadi dua
lapisan yang berbeda. Seperti cup dan hose, harus diganti harus dibersihkan
dengan air, dan semua komponen yang terbuat dari karet.
 Untuk jangka waktu tidak lebih dari dua belas bulan untuk memastikan bahwa
kandungan uap air dijaga seminimum mungkin Fluid berbahan dasar glycol harus
diganti, sehingga dapat mempertahankan boiling point (titik didih) yang tinggi.
 Fluid harus diganti dan sistem dikeringkan Apabila sistem brake hydraulic
dibiarkan terkena paparan pada udara dalam jangka waktu yang cukup lama. Fluid
tersebut harus dites dan bila perlu bila terdapat keraguan mengenai usia pakai dan
kondisi brake fluid.

4. Analisa Kandidat Bahan


1) Diagram Ashby
2) Tabel Sifat Bahan

Standar AA Standar Keterangan


Alcoa
terdahulu
1001 1S Al murni 99,5% atai diatasnya
1100 2S Al murni 99,0% atau diatasnya
2010-2029 10S-29S Cu merupakan unsur paduan utama
3003-3009 3S-9S Mn merupakan unsur paduan utama
4030-4039 30S-39 Si merupakan unsur paduan utama
5050-5086 50S-69S Mg merupakan unsur paduan utama
6061-6069 Mg2Simerupakan unsur paduan utama
7070-7079 70S-79S Zn merupakan paduan utama

5. Kesimpulan

Dalam pengujian bahan material rem hidrolik terdapat beberapa bahan yaitu:
 Almunium
 Besi

Tentunya sifat bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing” pada bahan paduannya
dalam pemprosesan.

Anda mungkin juga menyukai