Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN KONSEP DEFENSIBLE SPACE PADA

PERUMAHAN DI BANDUNG

Kasus: Green Kawaluyaan, Kiaracondong

Disusun Oleh :
Andri Ramadhan / 212018072

Kelas BB

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN


INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

Jl. PH.H. Mustofa No.23, Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler


Kota Bandung, Jawa Barat
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kajian mengenai keterkaitan antara lingkunagan dan tindak kejahatan dimulai
sejak tahun 1961 oleh Jacobs dalam bukunya yang berjudu “The Death and Life
of American Cities.” Dalam bukunya, Jacobs mengemukakan bahwa konsep
perancangan kota oleh perencana kota setempat di masa itu telah mengakibatkan
lemahnya pengawasan terhadap lingkunagn oleh penduduk setempat. Karena
masalah inilah yang diduga menyebabkan peluang timbulnya kejahatan pada
lingkungan di Kawasan perumahan. Terdapat setidaknya 3 hal yang dibutuhkan
untuk mewujudkan keamnan suatu lingkungan, yaitu: Batasan daerah yang jelas
antar ruang public dan privat, keragaman fungsi Kawasan, dan tingginya angka
pedestrian (Jacobs 1961). Sejak penelitian ini dilakukan, mulai muncul konsep
konsep lain untuk menanggulangi kejahatan pada lingkungan, salah satunya yaitu
defensible space.

Perumahan dianggap penting untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.


Menurut, Geoffrey K. Payne, perumahan tidak hanya sekedar sekelompok rumah,
tetapi merupakan sistem ruang tempat orang tinggal, sehingga keberadaannya
sangat berpengaruh pada kualitas hidup penduduk yang menempatinya. Namun,
masih banyak hunian perkotaan itu sebenarnya belum bisa dikatakan ideal karena
belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan kualitas hidup penghuninya. Hal ini
terlihat dari kasus kriminalitas yang masih terjadi di perumahan perkotaan.
Faktanya, Keamanan yang baik menjadi salah satu faktor yang menentukan
sebuah hunian ideal. Penduduk yang tinggal disana akan merasa nyaman dan
kualitas hidup mereka terpenuhi. Selain itu, dalam Undang – Undang No.01 tahun
2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, keamanan adalah salah
satu hal penting yang harus disediakan untuk semua orang.
1.2 Rumusan Permasalahan
Rumusan permasalahan yang akan dijadikan dasar penelitian yaitu :
1) Apa itu Defensible Space ?

2) Mengapa perlu diterapkannya konsep tersebut pada perumahan perkotaan di


Bandung ?

3) Bagaimana faktor status sosial dan ekonomi terhadap konsep Defensible


Space di perumahan ?

1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1) Mengetahui apa itu konsep Defensible space

2) Memahami alasan diterapkannya defensible space di Bandung

3) Mengetahui pengaruh status sosial dan ekonomi pada konsep defensible


space

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dan target yang akan didapatkan pada penelitian ini :

1) Mengedukasi mengenai konsep Defensible Space pada Kawasan Perumahan


di kota Bandung sesuai dengan standart yang berlaku
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Defensible Space

Tinjauan pustaka dalam penelitian ini berdasarkan judul yaitu penerapan defensible
space pada perumahan perkotaan di Indonesia. Maslow (1943) dalam bukunya A
Theory of Human Motivation dalam membuat diagram hierarki kebutuhan manusia.
Berdasarkan diagram, keamanan menjadi kebutuhan sekunder yang juga dianggap
penting dalam kehidupan manusia karena menempati tingkat kedua dari kebutuhan
manusia. Defensible Space merupakan mekanisme pencegahan kejahatan yang
dilakukan melalui kontrol sosial informal melalui pencegahan kejahatan kolektif.
Mekanisme ini mensyaratkan adanya peran serta masyarakat untuk mengamankan
dirinya, miliknya serta lingkungannya. Kata kolektif ini mengandung arti 'bersama-
sama untuk kepentingan dan tujuan bersama,'sehingga apabila ada salah seorang
warga masyarakat yang menjadi korban kejahatan di lingkungan tersebut,
warga yang lain, menganggap bahwa ancaman tersebut juga dirasakan warga
lainnya secara keseluruhan. Dengan begitu, upaya penanganan dan pencegahan
kejahatannya pun dilakukan melalui tindakan kolektif.
Konsep defensible space dibagi dalam empat kategori utama, yaitu :
1. Territoriality,
yang mengacu pada sikap untuk mempertahankan wilayah. Para
penduduk merasakan keterpaduan dan keakraban yang kuat dan
bersatu dalam orientasi mereka sendiri untuk melindungi wilayah
mereka. Dengan adanya territorality ini, maka jika terdapat adanya
pendatang baru, akan mudah dikenali.
2. Natural Surveillance,
yang mengacu pada kemampuan penduduk untuk mengawasi dan
mengamati secara sambil lalu maupun terus menerus, lingkungan
umum wilayaah mereka.
3. Image and Milieu,
meliputi kemampuan tentang desain lingkungan yang dapat
meniadakan persepsi tentang proyek perumahan yang menjadi
terisolasi dan penghuninya mudah diserang kejahatan
4. Safe Area,
adalah wilayah yang memungkinkan pengamatan dan pengawasan
yang cermat oleh polisi dalam menjamin keselamatan seseorang dari
kejahatan.
Perumahan

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, perumahan


berada dan merupakan bagian dari permukiman, perumahan adalah kelompok rumah
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan (pasal 1 ayat 2)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Yaitu sebuah metode penelitian
yang lebih terkait pada sumber pengolahan data dan objektivitas dari pengamat

3.2 Objek penelitian


Objek yang dipilih adalah sebuah komplek perumahan di kota Bandung yang
mengusung konsep Defensible Space
3.3 Tahapan pengambilan data

Penelitian ini disusun dalam enam bab pembahasan sebagai acuan dalam berfikir
secara sistematis, adapun rancangan sistematika pembahasan penelitian ini sebagai
berikut :
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pendahuluan
c. Tahap pengumpulan data
d. Tahap pengolahan data
e. Tahap Analisis
BAB IV. SKEMA PEMIKIRAN

BAB VI. SISTEMATIKA PENELITIAN


Untuk memahami lebih jelas proposal ini, maka materi-materi yang tertera pada
proposal ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika
penyampaian sebagai berikut:
PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penelitian
TINJUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari kutipan
jurnal yang berkaitan dengan penyusunan proposal serta beberapa literatur review yang
berhubungan dengan materi.
METODOLOGI PENELITIAN
Membahas tentang cara pengumpulan data
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber yang membantu terbentuknya proposal penelitian.
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA

https://steemit.com/writing/@rikiputra/defensible-space-mengurangi-kejahatan-melalui-
penataan-ruang-2017105t691707z

Jacobs (1961). The Death and Life of American Cities.

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/52/rumah-perumahan-dan-permukiman

Anda mungkin juga menyukai