Fungsi Poros Axle Shaft Dan Jenis
Fungsi Poros Axle Shaft Dan Jenis
Jenisnya
Written By mas Juliandi Sunday, March 11, 2018 Add Comment
Axle shaft adalah poros kuat dan bersifat lentur yang befungsi sebagai penopang beban
kendaraan serta meneruskan putaran langsung ke roda. Letaknya yang berada
dibawah kendaraan, jarang para pemilik kendaraan mengeceknya. Karena memang
poros axle tidak butuh dirawat ataupun diservice alayknya sebuah mesin.
Jika terjadi kerusakan pada poros axle shaft, maka solusinya adalah mengganti dengan
yang baru. Dan kerusakan yang sering terjadi pada poros ini adalah bengkok ataupun
patah akibat menopang berat berlebih dan ini tidak memungkinkan untuk diperbaiki.
Walaupun demikian, poros axle termasuk komponen yang lama rusak ( long time )
dalam penggunaanya. Dengan catatan penggantian oli gardan dilakukan dengan waktu
yang tepat ya. Axle shaft yang digunakan pada setiap jenis kendaraan berbeda - beda,
tergantung dari jenis kendaraan pengangkut beban besara atau pun kecil. Selain itu
pemilihan poros axle shaft pada kendaraan juga mengutamakan kenyamanan dalam
berkendaraan.
Related
7 Jenis Dongkrak ( Jacking ) Yang Digunakan Pada Mobil Dan Motor
Konstruksi Suspensi Independen Dan Jenis - Jenisnya
Mengenal Nama-Nama Bagian Mobil Toyota Agya ( Eksterior, Interior Dan Panel
Instrumen )
Axle shaft hanya digunakan untuk kendaraan - kendaraan berpenggerak roda belakang
yang menggunakan difrensial sebagai pembagi putaran roda kanan belakang dan roda
kiri belakang.
Keuntungan :
a. Konstruksi lebih kuat.
b. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas
c. Sanggup menahan beban berat
d. Moment yang dihasilkan besar
Kerugian :
a. Suspensi keras
b. Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang kendaraan tidak stabil
c. Sudut beloknya kecil
Keuntungan :
a. Suspensi lembu
b. Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang, bodi kendaraan lebih
stabil
c. Mempunyai sudut belok yang lebih besar
Kerugian :
a. Konstruksinya tidak kuat
b. Sehingga hanya cocok untuk kendaraan - kendaran kecil yang mengutamakan
kenyamanan
c. Tidak sanggup menahan beban berat
d. Moment yang dihasilkan kecil
POROS PENGGERAK RODA (AXLE SHAFT)
Sebelum saya bahas tentang Axle Shaft, mari kita lihat terlebih dahulu tipe penggerak
kendaraan yang banyak digunakan pada kendaraan mobil.
Penggerak kendaraan pada mobil umumnya ada 4 tipe penggerak, yaitu :
1. Tipe FE – RD
Front Engine – Rear Drive (FE-RD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, sedangkan
roda yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian belakang.
2. Tipe FE – FD
Front Engine – Front Drive (FE-FD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, dan yang
menggerakkan kendaraan adalah roda bagian depan.
3. Tipe RE – RD
Rear Engine – Rear Drive (RE-RD), dimana mesin di letakkan di belakang kendaraan dan yang
menggerakkan roda bagian belakang.
4. Tipe 4 WD
Four Wheel Drive (4 WD), mesin di letakkan di depan kendaraan, sedangkan yang
menggerakkan kendaraan adalah ke empat roda, baik roda depan maupun roda belakang
sama-sama menggerakkan kendaraan. Maka untuk menggerakkan ke empat roda tersbut
dipasanglah Transfer
Komponen-komponennya :
Komponen-komponennya :
a. Axle shaft
b. Gasket
c. Axle shim
d. Axle retainer plate
e. Axle flange
Berdasarkan sistem penopangnya axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Half floating type (setengah bebas memikul).
2. ¾ floating type (3/4 bebas memikul).
3. Full floating type (bebas memikul).
a. Half floating type (setengah bebas memikul).
Pada type ini bantalan dipasang antara axle housing dengan axle shaft dan roda langsung
dipasang pada ujung poros.
Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep.
Keuntungan :
1. Konstruksi sederhana
2. Biayanya murah
Kerugian :
1. Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
2. Jika patah roda tidak ada yang menahan.
b. ¾ Floating type (¾ bebas memikul).
Bantalan dipasang antara axle housing dengan wheel hub dan axle shaft, secara tidak
langsung axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Jenis ini biasa digunakan pada truck ringan.
Keuntungan :
1. Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft, sehing-ga axle shaft tidak bengkok.
2. Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan.
Kerugian :
Keuntungan :
1. Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak menjadi
bengkok.
2. Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft.
3. Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian :
- Biayanya mahal
Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah merupakan lengan panjang seperti
poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti
gerakan posisi axle.
Kerugian :
Dengan dilengkapi CV joint ma-ka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang ma-
ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan
dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan disamping bi-sa bergerak putar juga bisa ber-gerak
memanjang, memendek dan membuat sudut.
B. Constant Velocity Joint
Fungsi CV Joint :
a. Outer race
b. Ball cage
c. Inner race
d. Steel ball
Cara kerja CV Joint
a. Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft
melalui inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing -
roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.
b. Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan
oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing -
roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball
juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan
keduduk-an kendaraan menjadi stabil.
Keuntungan dan kerugian axle shaft independent
Keuntungan :
1. Konstruksinya ringan.
2. Mampu membuat sudut belok lebih besar
3. Perawatan mudah.
4. Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian :
1. Tidak mampu menahan beban besar
2. Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
3. Harganya lebih mahal.
4. Memerlukan perawatan rutin.
Demikian pembahasan tentang axle shaft yang saya ambil dari berbagai sumber dan referensi
sendiri, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca