Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Bhakti Sejati


Istilah Bhakti memiliki arti : sujud, memuja, hormat setia, taat, memperhambakan diri
dan  kasih sayang . Bhakti juga merupakan suatu jalan dalam bentuk melakukan sujud
dan pemujaan serta  memperhambakan diri secara setia kehadapan Hyang
Widhi. Sedangkan istilah sejati memiliki arti sesungguhnya memang demikian
adanya, sungguh asli  dan apa adanya.  Sehingga Bhakti sejati berarti sujud, memuja,
hormat setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, sebenarnya, tekun,
sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam memuja Ida
Sang Hyang Widhi atau yang dipujanya. Bhakti sejati adalah pemujaan yang
dilakukan seseorang kepada yang dipujanya dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa
hormat, cinta kasih yang mendalam untuk memohon kerahayuan bersama.
2. Bagian Bhakti Sejati
Kitab Bhagavata Purana VII.5.23 menyebutkan ada 9 jenis bhakti kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan istilah Navavidha bhakti,
diantaranya:
 Srawanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan cara membaca atau
mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah keagamaan, cerita-
cerita keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan, membaca kitab-kitab suci.
 Kirtanam yang berarti berbhakti kepada Tuhan dengan jalan menyanyikan kidung
suci keagamaan atau kidung suci yang mengagungkan kebesaran Tuhan dengan
penuh pengertian dan rasa bhakti yang ikhlas serta benar-benar menjiwai isi
kidung tersebut.
 Smaranam adalah cara berbhakti kepada Tuhan dengan cara selalu ingat kepada-
Nya, mengingat nama-Nya, bermeditasi. Setiap indera kita menikmati sesuatu,
kita selalu ingat bahwa semua itu adalah anugrah dari Tuhan. Cara yang khusus
untuk selalu mengingat Beliau adalah dengan mengucapkan salah satu gelar
Beliau secara berulang-ulang misalnya: “Om Nama Siwa ya”. Pengucapan yang
berulang-ulang ini disebut dengan japa atau japa mantra.
 Padasevanam yaitu dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.
 Arcanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-Nya.
 Vandanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan jalan melakukan sujud dan
kebhaktian.
 Dhasyam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam
pengertian mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh
keiklasan.
 Sukhyanam yaitu memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati, yang
memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.
 Atmanivedanam adalah berbhakti kepada Tuhan dengan cara menyerahkan diri
sepenuhnya kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang menjalankan bhakti dengan
cara ini akan melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada Tuhan.
3. Ajaran Bhakti Sejati dalam Ramayana
Ramayana adalah kitab suci Veda Smerti tergolong Upaveda yang disebut Itihasa,
yang  terdiri dari 7 Kanda yang ditulis oleh Bhagawan Walmiki . Dalam cerita
Ramayana disebutkan dalam  sloka ada beberapa tokoh yang menerapkan ajaran
Bhakti Sejati. Rama sebagai seorang raja gagah berani dalam menghadapi musuh-
musuhnya yang ingin merusak  kerajaannya. Rama rela mengorbankan jiwa dan
raganya demi keutuhan wilayah negaranya (Bhakti  kepada negara).
 Kesatrya: Rāmā selalu tampil sebagai pemberani dalam membela kebenaran
yang sejati
Ajaran Bhakti Sejati kesatrya yang utama dilaksanakan oleh Rāmā dalam bait
sloka Rāmāyana III .XXIV.1 adalah Rama sebagai seorang raja gagah berani
dalam mengadapi musuh-musuhnya yang ingin merusak kerajaannya dengan
sifat dan sikap gagah berani, pantang menyerah dihadapan musuhnya. Sebagai
seorang kesatrya sejati Rama tidak pernah mundur dalam menegakan dharma
Negara. Rama rela mengorbankan jiwa dan raganya demi keutuhan wilayah
Negaranya. Demikian juga sifat dan sikap kesatrya sejati tersebut di tunjukkan
oleh adiknya, Pangeran Wibhisana. Wibhisana sebagai seorang kesatrya sejati
yang cerdas dan mempuni dibidang perang dengan anak panahnya dengan
sangat mudah dapat menggempur musuh-usuhnya ikut bersama Rama
mempertahankan Negaranya dari rongrongan musuhnya yakni Rahwana.
Rama dan Pangeran Wibhisana adalah putra ayodhya yang cerdas, pintar,
cekatan dan trampil dalam bela Negara. Kedua Pangeran (Rama dan
Wibhisana) tampil di medan pertempuran dengan sikap kesatrya sejati abdi
kerajaan.
 Persatuan: Rama selalu bersatu dalam membela kebenaran yang sejati
Ajaran Bhakti Sejati Persatuan; Rāmā selalu mengutamakan persatuan dalam
membela kebenaran untuk mempertahankan Negara dan membela rakyat yang
dipimpinnya selalu mengutamakan persatuan sebagai tertulis dalam bait
sloka Rāmāyana III.XXIV.2 adalah Rama sebagai seorang raja gagah berani
dalam mengadapi musuh-musuhnya yang ingin merusak kerajaannya dengan
sifat dan sikap bersatu, pantang menyerah dihadapan musuhnya. Sebagai
seorang pemersatu sejati Rama tidak pernah mundur dalam menegakan
dharma Negara. Rama rela mengorbankan jiwa dan raganya demi keutuhan
wilayah Negara yang dipimpinnya. Demikian juga sifat dan
sikap persatuan sejati tersebut di tunjukkan oleh adiknya,
Pangeran Wibhisana. Wibhisana sebagai seorang kesatrya  sejati yang cerdas
dan mempuni dibidang perang dengan anak panahnya dengan sangat mudah
dapat menggempur musuh-usuhnya ikut bersama Rama mempertahankan
Negaranya dari rongrongan musuhnya yakni Rahwana. Rama dan Pangeran
Wibhisana adalah putra ayodhya yang cerdas, pintar, cekatan dan trampil
dalam bela Negara. Kedua Pangeran (Rama dan Wibhisana) tampil di medan
pertempuran dengan sikap persatuan yang sejati abdi kerajaan.
 Kasih sayang: Rama selalu bersikap kasih sayang dalam membela kebenaran
yang sejati
Ajaran Bhakti Sejati Kasih sayang; Rāmā selalu mengutamakan Kasih sayang
dalam membela kebenaran untuk mempertahankan Negara dan membela
rakyat yang dipimpinnya selalu mengutamakan Kasih sayang sebagai tertulis
dalam bait sloka Rāmāyana III.XXIV.9 adalah Rama sebagai seorang raja
gagah berani dalam mengadapi musuh-musuhnya yang ingin merusak
kerajaannya dengan sifat dan sikap bersatu, pantang menyerah dihadapan
musuhnya. Sebagai seorang bersikap Kasih saying sejati Rama tidak pernah
mundur dalam menegakan dharma Negara. Rama rela mengorbankan jiwa dan
raganya demi keutuhan wilayah Negara yang dipimpinnya. Demikian juga
sifat dan sikap Kasih sayang sejati tersebut di tunjukkan oleh adiknya,
Pangeran Wibhisana, Sang Laksamana, Sang Sugriwa, dan Para
Sidha. Wibhisana sebagai seorang kesatrya sejati yang cerdas dan mempuni
dibidang perang dengan anak panahnya dengan sangat mudah dapat
menggempur musuh-usuhnya ikut bersama Rama mempertahankan Negaranya
dari rongrongan musuhnya yakni Rahwana. Rama dan Pangeran Wibhisana
adalah putra ayodhya yang cerdas, pintar, cekatan dan trampil dalam bela
Negara. Kedua Pangeran (Rama dan Wibhisana) tampil dimedan pertempuran
dengan sikap kasih sayang yan gsejati abdi kerajaan.
 Bantu-membantu: Rama selalu bersatu dalam membela kebenaran yang sejati
Ajaran Bhakti Sejati Bantu-membantu; Rāmā selalu mengutamakan
kebersamaan dalam membela kebenaran untuk mempertahankan Negara dan
membela rakyat yang dipimpinnya selalu mengutamakan kebersamaan sebagai
tertulis dalam bait sloka Rāmāyana  III.XXIV.10adalah Rama sebagai seorang
raja mengutamakan kebersamaan dalam mengadapi musuh-musuhnya yang
ingin merusak kerajaannya dengan sifat dan sikap kebersamaan, pantang
menyerah dihadapan musuhnya. Sebagai seorang mengutamakan
kerjasama Rama tidak pernah mundur dalam menegakan dharma Negara.
Rama rela mengorbankan jiwa dan raganya demi keutuhan wilayah Negara
yang dipimpinnya. Demikian juga sifat dan sikap kebersamaan sejati tersebut
di tunjukkan oleh adiknya, Pangeran Wibhisana, bersama Sang
Laksmana. Wibhisana sebagai seorang penolong sejati yang cerdas dan
mempuni dibidang perang dan pengobatan dengan lembingnya dengan sangat
mudah dapat menggempur musuh-usuhnya ikut bersama Rama
mempertahankan Negaranya dari rongrongan musuhnya yakni Rahwana.
Rama dan Pangeran Wibhisana, Sang Laksmana adalah putra ayodhya yang
cerdas, pintar, cekatan dan trampil dalam bela Negara. Ketiga Pangeran (Rama
dan Wibhisana, Laksamana) tampil di medan pertempuran dengan
sikap kebersamaan yangsejati abdi kerajaan.

Anda mungkin juga menyukai