International Bestselling Author tersandang pada cover The Ramayana and The
Mahabarata atau dalam versi terjemahan bahasa Indonesia Ramayana – Mahabarata
memang sebuah penghargaan yang luarbiasa, dan tidak semua yang mencipta karya
fiksi dapat mencapai titik penobatan tersebut. R.K NARAYAN adalah nama besar
dengan karya yang besar, penciptaannya banyak yang sudah diakui dunia menjadi salah
satu yang terbaik diantara jutaan penggelut sastra. Pendalaman terhadap sebuah karya
yang memang menjadi penunjang keberhasilan esensial karya tersebut. Peresapan alam
pikir dan hati dengan bala bantuan penca indra dalam merekam sebuah karya besar
dunia memang harus senantiasa dipegang, R.K Narayan tidak terkesima pada kulit
luarnya saja namun mayakinkan dirinya harus mesuk kedalam hati serta peasaan pada
sebuah karya. Kelihaian seorang yang pernah dianugrahi Medali A.C Benson oleh
Royal Society of Leterature dari American Academy and Institute of art and letters pada
tahun 1982 ini memang luar biasa dalam mentransformasi karya yang ia baca dan
mengungkapkan kembali dengan gayanya, hal ini memikat banyak pembaca untuk
memahami lebih jauh karyanya.
R.K Narayan mengambil sumber yang menurutnya sudah tepat, demi mengangkat dan
memberi pemahaman kesemua orang tentang kedua Epik tersebut, pemakian bahasa dan
kata- kata yang tersusun menjadi kalimat dibuat sedapat mungkin mempermudah
pemahaman pembaca. Penghayatan dalam memaknai karya sastra mashur tersebut
semakin meneguhkan dirinya tentang kebenaran yang suci didunia. Kisah-kisah yang
tercermin dari kedua mahakarya dari India itu sangat beragam makna dan kefalsafahan.
Dari permasalahan cinta, kekuasaan, kekayaan dan kenikmatan menjadi satu dalam satu
wajan dengan dasar sabuah sifat bijak/bijaksan dalam bertindak.
Bertindak bijak
Bijaksana terhadap suatu hal menjadi fondasi penting dalam menegagak kesucian hati
dan kesajahteraan serta kedamaian hidup. Carita yang menarik dan membikin penasaran
orang yang telah terlena pada pendangan pertama pada bacaan yang dibuat R.K
Narayan menjadi nilai tersendiri. Kisah Ramayana yang diawali dengan lalahiran
seorang irenkarnasi dewa yang dititipkan melalui desarata.nama pemuda dengan banyak
karunia tersebut disebut Rama. Dikasahkan rama bersama adiknya Laksmana belajar
banyak ilmu dari guru-guru yang didatangkan ayahnya Desarata. Suatu ketika dating
seorang pertapa dengan meyakinkan kekerajaan dan memohon untuk Rama mau ikut
dengannya untuk melindungi ketika melakukan yajna, namun sang raja sempat
menghalanginya karena rama yang masih belia dan dianggapnya masih kecil, namun
karena berkat kabijaksanaanya rama dibolehkan untuk mengikutinya namun dengan
satu syarat rama nantinya akan ditemani adiknya. Perjalanan untun melindungi
Wisamarta (pertapa yang akan melakukan yajna karena untuk melindungi umat yang
ada ditepi sebu8ah sungai yang sering mendapat gangguan . berkah selalu datang ketika
bersama-sama pertapa itu, dimulainya babak baru kehidupan rama setelah diajarkan
ilmu kebijaksanaan. Rama yang selalu mendapat pelajaran baru tentang kehidupan
menjadika pribadinya makin mantap, kemudian mulai ujung perjalananya menemani
Wiswamitra melakukan yajna, wisamirta mengajak ksebuah kerajaan yaitu kerajaan
Mantili dengan rajanya Janaka, yang menjadi awal kisah cintanya dengan Sita.
Akhir perjalanan dan awal permasalahan, itulah yang kemudian terjadi pada rama.
Sepulang dari perjalanan dengan wiswamitra kembali keayodya untuk diangkat jadi
seorang raja penggenti ayahandanya yang sudah tua. Namun akibat kebencian dari
seorang Kuni awal malapetaka terjadi, kuni menghasut Kekayi istri pertama dari
Desarata untuk menagih janjinya dulu ketika pernah beberapakali menolongnya
kemudian menjanjikan akan putranya dari kekayi akan menjadi seorang yang
dinobatkan menjadi penggantinya, anak yang dinobatkan itu adalah Barata. Peristiwa
dramatis ketika rama yang sudah didaulat akan dinobatkan menjadi penggantinya
(desarata) menjadi raja, ternyata harus rela melepasnya dan mengasingkan diri tiga belas
ribu tahun dihutan. Kerena ketaatannya menuruti apa yang diinginkan ayahandanya
walaupun ketika ayahanda memerintahkannya atas dasar dari tekanan yang dilakukan
Kekayi. Rema dengan ketenangan kelembutan yang dibalut ketaatan pada ayahanda dia
menuruti kamauan ayahandanya. Secara tiba-tiba laksmana meresa tergugah untuk ikut
pergi kehutan begitu juga istrinya Janaki (sita / putri raja Janaka), setelah berada ditepi
sungai ternyata banyak yang mengikuti perjalannya mengasingkan diri kehutan. Rama
dengan penuh ketangan mencoba untuk tidak melibatkan mereka untuk hidup sengsara,
kemudian membujuk mereka sudi kembali ke Ayodya. Kesetiaan ditunjukan oleh
pengikutnya namun karena sifat taat & bijaknya memutuskan untuk meninggalkan
pengikutnya secara diam-diam. Perjalanan- demi perjalanan dia lalui bersama istri dan
adiknya bertahun-tahun dan keluar masuk hutan dan terus berganti semakin menjauhi
Ayodya dan Rama berniat perjalananya untuk menghancurkan Asura. Perjalanannya
yang mekin mendekati karajaan para Asura kemudian mendirikan perkemahan,
kemudian melihat adik dari rahwana yang mengubah dirinya menjadi wanita yang
cantik jelita dan dari birahinya ingin memiliki rama bagaimanapun caranya, salah satu
kelicikannya dengan menculik sita tetapai gagal dan berakibat penganiayaan yang
dilakukan laksmana yang ketika itu melihatnya. Perjalanan kebijaksanaan selalu tersirat
pada perilaku rama sampai pada akhir sifat bijaksananya ketika sita diambil rahwana,
yang kemudian sempat beberapakali mengurungkan niat untuk menyerangnya dangan
secara baik-baik menyerahkan sita. Hal yang sama dikisahkan pada mahabarata,
pandawa yang telah banyak mendapat ekajaman dari kurawa selama tiga belas tahun
diasingkan dihutan. Namun demi menjaga keharmonisan persaudaraan pandawa yang
seharusnya mendapat hak atas kerajaan hanya menginginkan sebagia kecil dan hanya
minta lima desa untuk membangun kehidupannya dengan damai namun ditolak dan
hasil usaha untuk perdamaian gagal, maka jalan peranglah yang ditempuh.
Terbatas
Dua kisah yang menggairahkan pembaca untuk terus membaca tanpa henti, yang
menakjubkan karya R.K Narayan ini sangat mudah dipahami bahasanya jadi pembaca
dengan enak mencernanya. Cara penulis memnyerap karya aslinya memang bagus
namun justru karena alas an menyederhanakan kata-kata justru penggembaran situasi
yang sebenarnya bisa menjadi daya tarik ternyata tidak dilakukannya. Penyajian cerita
yang menarik namun seakan dipaksakan untuk dipadatkan, jadi terkesan ada beberapa
cerita yang membikin pembaca harus bertanya tentang kelanjutannya seperti kelanjutan
kehidupan rama & sita setelah berjumpa kembali.
Tidak berimbang antara kisah Ramayana dan Mahabarata yang disajikan. Pembaca
merasa terbatasi rang imajinasinya, terutama penggembaran detail yang disajikan pada
kisah Ramayana sangat baik namun tidak pada Mahabarata maka hal ini menjadikan
pembaca bertanya apa memang sengaja hanya menekankan kekisah Ramayana saja dan
Mahabarata sebagai pelengkap. Penerjemahan juga akhirnya mendorong cerita makin
sempit juga walaupun bahasa yang dipakai dalam penyusunan kalimat mengenakan
pembaca.
Data buku
Judul : Ramayana Mahabarata
Penulis : R.K Narayan
Penerjemah : Nin Bakdi Sumanto
Penerbit : Bantang, Yogyakarta, maret 2009
Tebal : 569 halaman