2669 4613 1 SM
2669 4613 1 SM
Hari Kusnanto
Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta
disepakati bahwa sekuat apapun bukti klinis yang bukti bahwa kebijakan kesehatan masyarakat
ada, pengambilan keputusan dalam pelayanan tertentu cenderung bisa diterima atau sebaiknya
kesehatan perlu mempertimbangkan konteks lokal ditolak? Kajian sistematik untuk menemukan dan
dan kebutuhan atau preferensi pasien. Dalam menilai bukti ilmiah suatu kebijakan kesehatan tidak
kebijakan kesehatan masyarakat, konteks lokal bisa mengandalkan penelitian yang bersifat
sering penuh ketidakpastian, kompleks dan sulit eksperimen murni (randomized controlled trial),
dipahami. Preferensi masyarakat diwarnai tarik- kerangka teori biomedik dan semata-mata
menarik kepentingan oleh pihak-pihak yang merupakan sintesis statistik. Secara umum, kajian
berbeda.4 sistematik harus meminimalkan bias.6 Khusus untuk
Bukti ilmiah secara normatif tidak dibatasi oleh kebijakan kesehatan, Fielding dan Briss 7
konteks. Suatu bukti mempunyai nilai yang rendah menganjurkan pemanfaatan analisis dampak
atau tinggi, sehingga bisa kurang atau sangat kesehatan (projek, program dan kebijakan), kajian
bermanfaat dalam melandasi pengambilan keputusan sistematik dan protofolio untuk menjamin kesesuaian
atau kebijakan. Sifat-sifat bukti (misalnya kesesuaian kebijakan dengan masyarakat dan kelaikan dalam
dengan kenyataan dan konsistensi) menentukan implementasi. Kajian sistematik atas bukti kebijakan
kualitasnya, sejauh mana bukti tersebut dapat kesehatan memang bukan segala-galanya untuk
diandalkan, terlepas dari konteks yang ada. Fokus menilai apakah kebijakan tersebut sudah tepat, tetapi
pada kualitas bukti ini dilembagakan, misalnya paling tidak bisa mengarahkan apakah perlu
dengan adanya institusi seperti Cochrane and dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat
Campbell Collaborations, yang telah bukti yang telah ada, dan bagaimana penelitian harus
mengembangkan kajian sistematik atas bukti-bukti dilakukan untuk memaksimalkan kekuatan bukti
ilmiah bermutu tinggi dalam bidang kedokteran, yang mendukung suatu kebijakan tertentu.
kesehatan dan kebijakan sosial. Dalam kajian
sistematik atas kebijakan kesehatan masyarakat, Penelusuran bukti untuk kebijakan kesehatan
pelbagai metode digunakan untuk menilai banyak Serangkaian pertanyaan dapat mengarahkan
penelitian, menemukan konsistensi temuan-temuan proses penelusuran bukti atas kebijakan atau
penelitian dan memahami mengapa hasil penelitian intervensi kesehatan masyarakat, sehingga mampu
bisa berbeda-beda dan bagaimana intervensi mendukung kebijakan publik yang harus
kesehatan dapat efektif dalam konteks tertentu.5 diimplementasikan di masyarakat (Tabel 1). Dalam
Berkebalikan dengan orientasi normatif kebijakan kesehatan, proses implementasi
sebagaimana yang sering diterapkan pada pelayanan kebijakan atau intervensi kesehatan masyarakat juga
klinis berbasis bukti, dalam kesehatan masyarakat dapat berpengaruh terhadap keberhasilan yang
bukti hanya dapat dipahami sebagai kesatuan dicapai, sehingga hirarki bukti yang mendewakan
dengan konteksnya. Paham yang praktis dan uji klinik (randomized clinical trial) tidak cocok untuk
operasional ini lebih sesuai dengan teori pengambilan diterapkan.
keputusan yang harus memperhitungkan banyak Tipologi bukti yang relevan dengan isi maupun
faktor. Pelbagai kebijakan kesehatan sering proses kebijakan kesehatan tidak dinilai dengan
didasarkan pada perhitungan politik, kemungkinan pembobotan untuk menyusun hirarki, tetapi
keberhasilan, dan waktu yang tepat. Lalu, adakah kesesuaian dengan perumusan dan penerapan
Tabel 1. Pertanyaan untuk menelusuri bukti yang melandasi penilaian atas intervensi kesehatan masyarakat
Faktor Pertanyaan spesifik
Efikasi Apakah intervensi dapat berhasil dalam kondisi ideal? Apakah dilandasi teori yang telah
ada?
Efektivitas Apakah intervensi dapat berhasil di lingkungan nyata dalam masyarakat? Adakah intervensi
lain yang lebih sesuai dengan kondisi yang dihadapi?
Manfaat dan kerugian Apakah konsekuensi intervensi? Lebih banyak manfaatnya?
Biaya Apakah biaya terjangkau?
Nilai dibanding biaya Apakah intervensi lebih bernilai dibandingkan alternatif-alternatif lain, relatif dibandingkan
biaya yang dibutuhkan?
Manfaat inkremental Berapa besar biaya dan manfaat tambahan dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan
selama ini?
Kelaikan Apakah sumberdaya yang diperlukan dapat diperoleh?
Kesesuaian Apakah intervensi sesuai dengan prioritas masyarakat, budaya, nilai-nilai dan situasi politik?
Keadilan Apakah ada pemerataan manfaat dan sumberdaya?
Keberlanjutan Apakah intervensi dapat didukung dengan sistem dan sumberdaya dalam jangka panjang?
Sumber: diadaptasi dari Anderson et al.5
kebijakan (Tabel 2). Kebijakan kesehatan atau akan menjadi model penting kebijakan kesehatan
intervensi kesehatan masyarakat menterjemahkan masyarakat berbasis bukti dalam memecahkan
bukti-bukti ilmiah mengenai prospek intervensi masalah-masalah kesehatan masyarakat pada
tersebut melalui serangkaian pemahaman, umumnya.
diseminasi dan keterlibatan pemangku kepentingan,
adopsi, dan implementasi pada tingkat lokal. KEPUSTAKAAN
Tantangan dalam penggunaan bukti ilmiah untuk 1. Sacket D.J., Haynes R.B. and Tugwell P. Clinical
mendukung kebijakan kesehatan masyarakat adalah epidemiology: a basic science for clinical
kajian sistematik memadukan bukti-bukti dari medicine. Company. Boston. 1985.
pelbagai dimensi kebijakan sesuai dengan persoalan 2. Fox D.M. Evidence of evidence-based health
nyata di masyarakat yang bersangkutan. policy: the politics of systematic reviews in