Praktikum Irigasi Topik - 3 - P1 K1
Praktikum Irigasi Topik - 3 - P1 K1
Disusun oleh :
Rabu – Kelompok 1
Hani Arbinaria Br S F44170001
Luthfi Lofianda F44170003
Fachri Adam F44170006
Jika grafik tersebut diinterpretasikan dalam tabel, maka hasil kadar air tanah untuk
setiap jenis tekstur tanah adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Hubungan kadar air tanah dan tekstur tanah
Tekstur Lempung Lanau Liat
Pasir Lempung Liat
Tanah Berpasir berlempung berlanau
Kadar
air FC 8 18 25 31 33 35
(%)
Kadar
air 5 6 8 9 14 23
WP(%)
Gambar 2 Grafik hubungan tegangan lengas tanah dan kandungan air tanah
Histerisis pada air tanah berlangsung akibat profil bagian atas tanah
mengeluarkan air (desorpsi) sedangkan profil bagian bawah tanah menyerap air
(absorpsi). Antara dua kurva utama histeresis, terdapat kurva-kurva skanning
(scanning curves) yang menerangkan proses pembasahan atau pengeringan
diantara nilai-nilai kandungan air tanah dari dua kurva utama tersebut. Kurva
skanning cenderung lebih tegak dari kurva desorpsi utama, sehingga untuk
penurunan satu unit kandungan air tanah diperlukan kenaikan hisapan matriks
yang lebih besar selama desorpsi sesudah pembasahan tanah yang kurang
sempurna dibandingkan dengan sesudah pembasahan yang sempurna. Skema
terjadinya histerisis ada pada grafik berikut. Dengan adanya histeresis, akan lebih
banyak air yang dapat ditahan bagian profil tanah yang mengalami pembasahan
selama infiltrasi. Keadaan ini akan lebih baik, karena air dapat mengalir ke bawah
di luar jangkauan akar tanaman.
Gambar 8 Grafik hubungan masa tanam dan penurunan kadar air tanah
Referensi:
Sidabutar BF. 2008. Identifikasi iklim, tanah, dan irigasi pada lahan potensial
pertanian di Kabupaten Deli Serdang [skripsi]. Universitas Sumatera Utara:
Medan.