Anda di halaman 1dari 3

Cara Mengetahui

Kejenuhan Resin Kation


Home » Cara Mengetahui Kejenuhan Resin Katiion

Cara Mengetahui Kejenuhan Resin Kation


Ada beberapa cara untuk mengetahui
kejenuhan resin kation. Pada artikel
ini cara-cara tersebut dijelaskan
dengan rinci, berikut cara untuk me-
regenerasi resin.
Daftar Isi
 Ada beberapa cara untuk mengetahui kejenuhan resin kation. Pada artikel ini cara-cara
tersebut dijelaskan dengan rinci, berikut cara untuk me-regenerasi resin.
o
 Cara mengetahui kejenuhan resin kation bisa dilakukan melalui metode berikut :
 – Terjadinya perubahan warna resin.
 – Menguji kesadahan air pada output dari resin kation yang sedang
digunakan untuk penghilang kesadahan air.
 – Pengukuran pH air yang keluar dari resin.
 – Pengukuran TDS air yang sedang di demineralisasi.
 1. Pengujian pH air.

Cara mengetahui kejenuhan resin kation berhubungan dengan efektifitas resin dalam
menurunkan kesadahan air. Atau apakah suatu resin sudah memerlukan proses regenerasi
atau belum.

Resin kation umumnya digunakan untuk menurunkan kesadahan air dan untuk proses
demineralisasi air.

Resin kation yang jenuh memiliki ciri-ciri mencolok berupa terjadinya perubahan warna pada
resin tersebut. Namun untuk tepatnya, penentuan jenuh tidaknya suatu resin kation harus
dilakukan melalui pengujian yang tepat.

Cara mengetahui kejenuhan resin kation bisa


dilakukan melalui metode berikut :
– Terjadinya perubahan warna resin.
Perubahan warna ini merupakan indikasi awal untuk menentukan kejenuhan suatu resin
kation.

– Menguji kesadahan air pada output dari resin kation yang


sedang digunakan untuk penghilang kesadahan air.
Pengujian kejenuhan resin yang digunakan untuk menurunkan kesadahan air dilakukan secara
kimiawi terhadap air yang keluar dari resin.

– Pengukuran pH air yang keluar dari resin.


Cara ini dilakukan untuk menguji kejenuhan resin kation yang digunakan untuk proses
demineralisasi air minum. Jika pH air yang di demineralisasi selalu berada di atas angka 7
dan nilai TDS air tak mengalami perubahan, dapat dikatakan bahwa resin kation sudah
mengalami kejenuhan.

– Pengukuran TDS air yang sedang di demineralisasi.


Proses demineralisasi akan menurunkan angka TDS dari air yang sedang diproses. Jika dalam
interval waktu 5 menit sejak pengukuran awal tak terjadi penurunan angka TDS air yang
sedang diproses demineralisasi, dapat dikatakan bahwa resin kation yang digunakan telah
jenuh dan perlu dilakukan proses regenerasi.

Baca juga : Cara Menguji Kesadahan Air

1. Pengujian pH air.
Resin kation yang digunakan untuk demineralisasi memiliki muatan ion H+ di dalamnya.
Sebaliknya, resin anion memiliki muatan ion OH–. Pertukaran antara kation air dengan kation
resin akan menurunkan pH air ke bawah 7. Sebaliknya, pertukaran anion dari dalam air
dengan anion dari dalam resin akan menaikkan pH air ke atas 7.

Jika saat proses demineralisasi pH air yang sedang di proses berada di atas 7 dan tak turun-
turun dalam rentang waktu di atas 5 menit, dapat disimpulkan bahwa resin kation yang
digunakan sudah tak mengandung kation H+ Artinya resin kation telah mengalami kejenuhan.

2. Pengukuran TDS air.

Proses demineralisasi bertujuan menurunkan nilai TDS air hingga menuju 0 ppm. Saat
dilakukan proses demineralisasi, angka TDS air akan mengalami penurunan secara kontinu,
menuju 0 ppm dalam rantang waktu yang tak terlalu lama.
Misalkan saat kita melakukan demineralisasi air dengan TDS awal 50 ppm, saat dilakukan
proses sirkulasi air melewati resin anion dan kation, TDS menurun dari nilai awal pada
output air dari resin. Artinya nilai TDS air pada input lebih besar dari nilai TDS air pada
output.

Anda mungkin juga menyukai