Perihal Keselamatan
Informasi Servis
Informasi servis dan perbaikan di dalam buku pedoman ini dimaksudkan untuk dipakai oleh teknisi profesional yang kompeten.
Servis atau perbaikan yang dilakukan tanpa mendapatkan training, tool-tool, dan peralatan yang tepat, dapat mengakibatkan luka-
luka pada Anda atau orang lain. Juga dapat merusak kendaraan atau menciptakan kondisi yang tidak aman.
Buku pedoman ini menguraikan cara dan prosedur yang tepat untuk menjalankan servis, perawatan dan perbaikan. Beberapa
prosedur memerlukan pemakaian tool-tool yang telah dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Seseorang yang bermaksud
untuk memakai suku cadang pengganti, prosedur servis atau tool yang bukan dianjurkan oleh Honda, harus menentukan sendiri
resiko terhadap keselamatan pribadinya dan pengoperasian kendaraan yang aman.
Jika suatu part harus diganti, pakailah suku cadang asli Honda dengan nomor part yang benar atau part ekuivalennya. Kami
menganjurkan dengan sangat agar jangan memakai part pengganti dengan kualitas yang rendah mutunya.
Demi Keselamatan Pelanggan anda
Servis dan perawatan yang memadai sangat diperlukan bagi keselamatan pelanggan dan keandalan kendaraan. Kekhilafan atau
kelalaian saat menyervis kendaraan dapat mengakibatkan pengoperasian yang tidak benar, kerusakan pada kendaraan, atau
luka-luka pada orang lain.
PERINGATAN
Servis atau perbaikan yang tidak memadai dapat menciptakan kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan luka-luka
parah atau kematian bagi pelanggan Anda.
Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan dalam buku pedoman ini dengan cermat.
Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan di dalam buku pedoman ini baik-baik.
0-1
Cara Menggunakan Buku Pedoman Reparasi Ini
Buku Pedoman Reparasi ini menguraikan prosedur servis untuk Beat PGM-FI.
Bab 1 dan 3 untuk keseluruhan skuter. Bab 2 menerangkan prosedur untuk pelepasan/pemasangan komponen-komponen yang
mungkin harus dijalankan untuk melakukan servis yang dijelaskan pada bab-bab berikutnya.
Bab 4 sampai dengan 18 menguraikan bagian-bagian dari skuter, yang dikelompokkan menurut lokasinya.
Ikuti rekomendasi Jadwal Perawatan Berkala untuk memastikan agar kendaraan selalu berada dalam kondisi operasional puncak.
Sangat penting untuk melakukan jadwal perawatan berkala yang pertama pada jadwal perawatan berkala. Karena perawatan
tersebut akan mengimbangi keausan awal yang terjadi dalam masa pemakaian mula.
Temukan bab yang Anda inginkan pada halaman DAFTAR ISI, kemudian carilah pada daftar isi masing-masing di halaman
pertama bab tersebut.
Kebanyakan bab dimulai dengan gambar assy atau sistem, keterangan servis dan troubleshooting untuk bab tersebut. Halaman-
halaman berikutnya adalah prosedur secara mendetil.
Lihat bagian mengenai troubleshooting pada tiap bab sesuai masalah atau gejalanya.
Keselamatan Anda, dan keselamatan orang lain, sangat penting. Untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan-
keputusan berdasarkan informasi, kami telah memberikan keterangan dan informasi lengkap lainnya sepanjang buku
pedoman reparasi ini. Tentunya, tidak mungkin dan tidak praktis untuk memperingati Anda tentang semua keadaan
berbahaya yang dapat timbul pada saat menyervis kendaraan ini.
Anda harus memakai pertimbangan yang baik menurut Anda sendiri.
Anda akan mendapatkan informasi penting tentang keselamatan dalam berbagai-macam bentuk termasuk:
0 Label-label peringatan – pada kendaraan
1 Pesan-pesan mengenai keselamatan – didahului dengan simbol dan salah satu dari tiga kata-kata,
BAHAYA, PERINGATAN, atau HATI-HATI. Kata-kata ini berarti:
BAHAYA Anda AKAN MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk.
PERINGATAN
Anda DAPAT MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk.
HATI-HATI Anda DAPAT TERLUKA apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk.
Di dalam Buku Pedoman Reparasi ini, Anda akan menemukan informasi yang didahului dengan simbol PERHATIAN . Tujuan dari
pesan ini adalah untuk membantu mencegah kerusakan pada kendaraan Anda, barang-barang lain, atau lingkungan hidup.
SEMUA KETERANGAN, GAMBAR, PETUNJUK DAN SPESIFIKASI DI DALAM PENERBITAN INI ADALAH BERDASARKAN
INFORMASI PRODUK TERAKHIR YANG TERSEDIA PADA WAKTU PERSETUJUAN UNTUK DICETAK. Honda Motor Co., Ltd.
BERHAK MEMBUAT PERUBAHAN SETIAP SAAT TANPA PEMBERITAHUAN DAN TANPA IKATAN APAPUN.
DILARANG MENGUTIP ATAU MENCETAK ULANG BAGIAN DARI PENERBITAN INI TANPA IJIN TERTULIS DARI
PENERBIT. BUKU PEDOMAN REPARASI INI DIBUAT BAGI ORANG YANG SUDAH MEMILIKI PENGETAHUAN
DASAR PERAWATAN SEPEDA MOTOR ATAU SKUTER HONDA.
© Honda Motor Co., Ltd.
SERVICE PUBLICATION OFFICE
Tanggal Terbit: September, 2012
0-2
SIMBOL - SIMBOL
Simbol - simbol yang digunakan di seluruh buku pedoman ini menunjukkan prosedur servis yang spesifik. Apabila informasi
tambahan diperlukan sehubungan dengan simbol-simbol ini, maka informasi tersebut akan dijelaskan secara spesifik di dalam
teks tanpa menggunakan simbol-simbol.
Pakailah larutan oli molybdenum (campuran oli mesin dan grease molybdenum dalam perbandingan 1:1).
Pakailah grease multi-purpose (grease lithium based multi-purpose NLGI #2 atau sejenisnya).
Pakailah grease molybdenum disulfide (mengandung lebih dari 3% molybdenum disulfide, NOGI
#2 atau sejenisnya).
Contoh:
0 Molykote® BR-2 plus dibuat oleh Dow Corning U.S.A.
1 Multi-purpose M-2 dibuat oleh Mitsubishi Oil, Japan
Pakailah pasta molybdenum disulfide (mengandung lebih dari 40% molybdenum disulfide, NOGI
#2 atau sejenisnya).
Contoh:
0 Pasta Molykote® G-n dibuat oleh Dow Corning U.S.A.
1 Honda Moly 60 (hanya di U.S.A.)
2 Rocol ASP dibuat oleh Rocol Limited, U.K.
3 Pasta Rocol dibuat oleh Sumico Lubricant, Japan
Oleskan locking agent (cairan pengunci). Pakailah locking agent berkekuatan sedang
kecuali apabila ditentukan lain.
Pakailah minyak rem DOT 3 atau DOT 4. Pakailah minyak rem yang direkomendasikan
kecuali apabila ditentukan lain.
0-3
DAFTAR ISI
INFORMASI UMUM 1
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST 2
PERAWATAN 3
PENGGERAK/KELISTRIKA
SISTEM PGM-FI 4
N
SISTEM PENGAPIAN 5
ELECTRIC STARTER 6
SISTEM BAHAN BAKAR 7
SISTEM PELUMASAN 8
CYLINDER HEAD/VALVE 9
CYLINDER/PISTON 10
MESIN/ALA
CRANKCASE/CRANKSHAFT 12
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN 13
FINAL REDUCTION (TRANSMISI) 14
ARANGK
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI 15
RODA BELAKANG/SUSPENSI 16
SISTEM REM 17
KELISTRIKANRANGK
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR 18
A
WIRING DIAGRAM 20
LAMPU/METER/SWITCH 19
CATATAN
1. INFORMASI UMUM
PERATURAN SERVIS ···························· 1-2 TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL ········· 1-12
IDENTIFIKASI MODEL ··························· 1-2 ALUR KABEL & KABEL BODY·············· 1-14
1-1
INFORMASI UMUM
PERATURAN SERVIS
0 Pakailah suku cadang dan pelumas yang direkomendasikan oleh Honda atau sejenisnya. Part-part yang tidak memenuhi
spesifikasi rancangan Honda dapat mengakibatkan kerusakan pada skuter.
1 Pakailah masing-masing special tool yang dirancang untuk skuter ini untuk menghindari kerusakan dan perakitan yang tidak benar.
2 Gunakanlah hanya tool-tool metric ketika menyervis skuter. Baut, mur dan sekrup sistem metrik tidak dapat saling tukar
dengan pengikat sistem Inggris.
3 Pasang gasket, O-ring, pin split, dan plat pengunci baru pada waktu perakitan kembali.
4 Sewaktu mengencangkan baut atau mur, mulailah dengan baut dengan diameter yang besar atau baut yang di bagian dalam
terlebih dahulu. Kemudian kencangkan secara bersilang dengan torsi sesuai spesifikasi dalam langkah-langkah bertahap
kecuali apabila ditentukan urutan tertentu yang lain.
5 Bersihkan semua part dalam larutan pembersih pada waktu pembongkaran. Lumasi setiap permukaan luncur sebelum
perakitan kembali.
6 Setelah perakitan, periksalah semua part terhadap pemasangan yang benar dan cara kerja part tersebut.
7 Alurkan semua kabel-kabel listrik seperti diperlihatkan pada Alur Kabel dan Kabel Body (hal. 1-14).
8 Jangan membengkokkan atau memelintir kabel-kabel pengaturan. Kabel pengaturan yang rusak tidak dapat bekerja dengan
lancar dan dapat macet atau mengikat.
SINGKATAN-SINGKATAN
Di dalam buku ini dipakai singkatan-singkatan sebagai berikut untuk mengidentifikasi part atau sistem yang bersangkutan.
Istilah singkatan Kepanjangan
Sensor CKP Sensor Crankshaft Position
DLC Data Link Connector
DTC Diagnostic Trouble Code
ECM Engine Control Module
EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
MIL Malfunction Indicator Lamp
PGM-FI Programmed Fuel Injection
SCS connector Service Check Short connector
Sensor TP Sensor Throttle Position
IDENTIFIKASI MODEL
Buku Pedoman Reparasi ini digunakan untuk 3 tipe Honda BEAT PGM-FI
• TIPE CBS : Tipe cast wheel, rem depan cakram, rem belakang tromol, CBS
• TIPE CAST WHEEL : Tipe cast wheel, rem depan cakram, rem belakang tromol
23TIPE SPOKE WHEEL : Tipe jari-jari, rem depan cakram, rem belakang tromol
1-2
INFORMASI UMUM
NOMOR SERI
1-3
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI UMUM
BAGIAN SPESIFIKASI
DIMENSI Panjang keseluruhan 1.873 mm
Lebar keseluruhan 680 mm
Tinggi menyeluruh 1.074 mm
Jarak sumbu roda 1.256 mm
Tinggi jok 740 mm
Tinggi pijakan kaki 284 mm
Jarak terendah ke tanah 140 mm
Berat motor siap pakai 94 kg
RANGKA Jenis rangka Jenis under bone
Suspensi depan Fork teleskopik
Jarak pergerakan as roda depan 80,5 mm
Suspensi belakang Unit swing (unit berayun)
Jarak pergerakan as roda belakang 74,0 mm
Ukuran ban depan 80/90-14M/C 40P
Ukuran ban belakang 90/90-14M/C 46P
Merek ban Depan/Belakang FT235 (SRI)
Rem depan Rem cakram hidrolik
Rem belakang Mekanis (Mechanical leading trailing)
Sudut caster 26°30’
Panjang trail 84,0 mm
Kapasitas tangki bahan bakar 3,7 liter
MESIN Diameter dan langkah 50,0 x 55,0 mm
Volume langkah 108,0 cm3
Perbandingan kompresi 9,2 : 1
Peralatan penggerak valve OHC digerakkan rantai dengan rocker arm
Intake membuka pada pengangkatan 1 mm 5° sebelum TMA
valve menutup pada pengangkatan 1 mm 30° setelah TMB
Exhaust membuka pada pengangkatan 1 mm 30° sebelum TMB
valve menutup pada pengangkatan 1 mm – 5° setelah TMA
Sistem pelumasan Tekanan paksa dan bak oli basah
Jenis pompa oli Trochoid
Sistem pendinginan Pendinginan udara paksa
Saringan udara Elemen kertas viscous (berperekat)
Berat kosong mesin 24,9 kg
Perletakan cylinder Cylinder tunggal miring 80° dari vertikal
SISTEM Tipe PGM-FI
PENGIRIMAN Diameter throttle 22 mm
BAHAN BAKAR
PERALATAN Sistem kopling Kopling kering, jenis centrifugal otomatis
PENGGERAK Perbandingan drive belt 2,52 : 1 – 0,82 : 1
Final reduction 10,625
KELISTRIKAN Sistem pengapian Full transistor
Sistem starter Kickstarter dengan motor starter electric
Sistem Pengisian Alternator dengan output fase tunggal
Regulator/rectifier Dibuka oleh SCR/fase tunggal, penyearah
setengah gelombang
Sistem penerangan Alternator
1-4
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI SISTEM PGM-FI
BAGIAN SPESIFIKASI
Tahanan injector bahan bakar (pada 24°C) 11 – 13 Ω
Tahanan katup solenoid peninggi putaran stasioner (20°C) 24 – 27 Ω
Tahanan tahanan sensor EOT (pada 20°C) 2,5 – 2,8 kΩ
SPESIFIKASI SISTEM PENGAPIAN
BAGIAN SPESIFIKASI
Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO)
Celah busi 0,80 – 0,90 mm
Tegangan puncak primer coil pengapian Minimum 100 V
Tegangan puncak sensor CKP Minimum 0,7 V
Waktu pengapian 7° sebelum TMA pada putaran stasioner
SPESIFIKASI ELECTRIC STARTER
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Panjang brush motor starter 7,0 3,5
SPESIFIKASI SISTEM BAHAN BAKAR
BAGIAN SPESIFIKASI
Nomor identifikasi throttle body GQRPA
Putaran stasioner mesin 1.700 ± 100 menit-1
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Pembukaan standard idle air screw (hal. 3-11)
Tekanan bahan bakar 294 kPa (43 psi)
Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V) Minimum 98 cm3/10 detik
SPESIFIKASI SISTEM PELUMASAN
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik 0,7 liter –
Setelah pembongkaran mesin 0,8 liter –
Oli mesin yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang
setara –
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Viskositas: SAE 10W-30
Standard JASO T 903: MB
Rotor pompa oli Jarak renggang pada ujung rotor 0,15 0,20
Jarak renggang antara rotor dan 0,15 – 0,21 0,35
body
Jarak renggang ke samping 0,05 – 0,10 0,12
1-5
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI CYLINDER HEAD/VALVE
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kompresi cylinder 1.196 kPa (174 psi) –
Perubahan bentuk melengkung cylinder head – 0,05
Rocker arm D.D. rocker arm IN/EX 10,000 – 10,015 10,04
D.L. rocker arm shaft IN/EX 9,972 – 9,987 9,91
Jarak renggang rocker IN/EX 0,013 – 0,043 0,08
arm ke shaft
Camshaft Tinggi cam lobe IN 32,4736 – 32,5736 32,38
(bubungan) EX 32,0960 – 32,1960 32,00
Valve, valve Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 –
guide EX 0,16 ± 0,02 –
D.L. valve stem IN 4,975 – 4,990 4,90
EX 4,955 – 4,970 4,90
D.D. Valve guide IN/EX 5,000 – 5,012 5,03
Jarak renggang stem ke IN 0,010 – 0,037 0,08
guide EX 0,030 – 0,057 0,10
Bagian valve guide yang
keluar di atas cylinder IN/EX 9,1 – 9,3 –
head
Lebar valve seat IN/EX 1,0 1,5
Panjang bebas valve spring IN/EX 29,78 29,11
SPESIFIKASI CYLINDER/PISTON
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Cylinder D.D. 50,000 – 50,010 50,10
Kelonjongan – 0,05
Ketirusan – 0,05
Perubahan bentuk melengkung – 0,05
Piston, ring D.L. Piston 49,970 – 49,990 49,95
piston, pin Titik pengukuran D.L. piston 6,0 dari bawah –
piston D.D. lubang pin piston 13,002 – 13,008 13,04
D.L pin piston 12,994 – 13,000 12,96
Jarak renggang piston-ke-pin piston 0,002 – 0,014 0,02
Jarak renggang ring Atas 0,015 – 0,045 0,08
piston-ke-alur ring Kedua 0,015 – 0,045 0,08
Celah pada ujung Atas 0,10 – 0,25 0,45
ring piston Kedua 0,10 – 0,25 0,45
Oli (side rail) 0,20 – 0,70 –
Jarak renggang cylinder-ke-piston 0,010 – 0,040 0,09
D.D. ujung kecil connecting rod 13,010 – 13,028 13,05
Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston 0,010 – 0,034 0,05
1-6
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI CRANKCASE/CRANKSHAFT
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Crankshaft Jarak renggang ke samping 0,10 – 0,35 0,55
connecting rod
Jarak renggang radial connecting rod 0 – 0,012 0,05
Keolengan – 0,10
SPESIFIKASI FINAL REDUCTION
Satuan: mm
BAGIAN SPESIFIKASI
Kapasitas oli final Setelah penggantian periodik 0,14 liter
reduction (transmisi) Setelah pembongkaran mesin 0,16 liter
Oli final reduction (transmisi) yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Standard JASO T 903: MB
Viskositas: SAE 10W-30
SPESIFIKASI RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke indikator
Tekanan udara Pengemudi saja 200 kPa (29 psi) –
ban dingin Pengemudi dan pembonceng 200 kPa (29 psi) –
Keolengan as roda – 0,2
Keolengan pelek Radial – 2,0
roda Aksial – 2,0
Fork Panjang bebas SHOWA 286,3 –
pegas CHUANNAN 292,5 –
Keolengan pipa – 0,2
Minyak yang SHOWA Honda Ultra Cushion Oil 10W –
direkomendasikan CHUANNAN Chuannan Cushion Oil No.CN3
Tinggi permukaan minyak 79,0 –
Kapasitas minyak SHOWA 62,0 ± 1,0 cm3
CHUANNAN 61,0 ± 1,0 cm3
SPESIFIKASI RODA BELAKANG/SUSPENSI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke indikator
Tekanan udara ban Pengemudi saja 225 kPa (33 psi) –
dingin Pengemudi dan pembonceng 225 kPa (33 psi) –
Keolengan pelek roda Radial – 2,0
Aksial – 2,0
SPESIFIKASI SISTEM REM
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Rem cakram Minyak rem sesuai spesifikasi DOT 3 atau 4 –
depan Ketebalan cakram rem 3,3 – 3,7 3,0
Kelengkungan cakram rem – 0,30
D.D. master cylinder 11,000 – 11,043 11,055
D.L. master piston cylinder 10,957 – 10,984 10,945
D.D. cylinder caliper 33,96 – 34,01 34,02
D.L. piston caliper 33,878 – 33,928 33,87
Rem Jarak main bebas handel rem belakang 10 – 20 –
belakang D.D. tromol rem belakang 130,0 131,0
1-7
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
BAGIAN SPESIFIKASI
Battery Tipe GTZ4V
YTZ4V
Kapasitas 12 V – 3 Ah
Kebocoran arus listrik Maksimum 0,5 mA
Tegangan (20°C) Sudah dicharge Di atas 12,8 V
penuh
Perlu dicharge Di bawah 12,3 V
kembali
Arus pengisian Normal 0,3 A/5 – 10 jam
Cepat 3,0 A/0,5 jam
Alternator Kapasitas 0,111 kW/5.000 menit-1
Tahanan coil pengisian 0,2 – 1,0 Ω (20°C)
SPESIFIKASI LAMPU/METER/SWITCH
BAGIAN SPESIFIKASI
Bohlam-bohlam Lampu depan 12 V – 32/32 W
Lampu rem/belakang 12 V – 18/5 W
Lampu senja 12 V – 3,4 W
Lampu sein 12 V – 10 W x 4
Lampu instrumen 12 V – 1,7 W x 2
Indikator lampu jauh 12 V – 1,7 W
Indikator sein 12 V – 3,4 W
MIL 12 V – 1,7 W
Sekring Sekring utama 15 A
Sekring tambahan 10 A
TORSI PENGENCANGAN
TORSI PENGENCANGAN STANDARD
JENIS PENGENCANG TORSI JENIS PENGENCANG TORSI
N·m (kgf·m) N·m (kgf·m)
Baut hex 5 mm dan mur 5,2 (0,5) Sekrup 5 mm 4,2 (0,4)
Baut hex 6 mm dan mur 10 (1,0) Sekrup 6 mm 9,0 (0,9)
(Termasuk baut flens SH) Baut flens 6 mm 12 (1,2)
Baut hex 8 mm dan mur 22 (2,2) (Termasuk NSHF) dan mur
Baut hex 10 mm dan mur 34 (3,5) Baut dan mur flens 8 mm 27 (2,8)
Baut hex 12 mm dan mur 54 (5,5) Baut dan mur flens 10 mm 39 (4,0)
1-8
INFORMASI UMUM
PERAWATAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Busi 1 10 16 (1,6)
Mur pengunci sekrup penyetel valve 2 5 10 (1,0) Oleskan oli mesin pada ulir-ulir.
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pembuangan oli mesin 1 12 24 (2,4)
Tutup saringan kasa oli mesin 1 30 20 (2,0)
Baut pemeriksaan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
(transmisi)
Baut pembuangan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
Sekrup cover rumah saringan udara 7 5 1,1 (0,1)
Mur pengunci kabel penghubung 1 8 6,4 (0,7)
equalizer (Tipe CBS)
Jari-jari (TIPE SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
Baut penyetel arah sinar lampu 1 4 2,0 (0,2)
depan
SISTEM PGM-FI
1-9
INFORMASI UMUM
CYLINDER/PISTON
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut stud cylinder 4 7 6,0 (0,6) Lihat hal. 10-6
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
1-11
INFORMASI UMUM
TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL
MESIN
BAHAN LOKASI CATATAN
Sealant cair Permukaan gasket crankcase kanan Lihat hal. 12-8
(Three Bond 1207B atau Three Bond
1215 atau sejenisnya)
Sealant cair Daerah setengah lingkaran seal karet Lihat hal. 8
(Three Bond 5211C atau SHINETSU-
SILICONE KE45T atau Three Bond
1215 atau sejenisnya)
Cairan pengunci Ulir-ulir baut plat pemasangan bearing driveshaft Lebar pelapisan: 6,5 ±
(Three Bond 2415 atau 1322N atau 1,0 mm dari ujung
LOCKTITE 200 atau sejenisnya)
Larutan oli molybdenum Camshaft cam lobe (bubungan camshaft)
(campuran dari 1/2 oli mesin dan 1/2
grease molybdenum disulfide)
Pasta molybdenum disulfide Permukaan luncur kickstarter spindle 0,1 – 0,3 g
Driven gearshaft kickstarter 0,2 – 0,3 g
Daerah luncur friction spring driven gear kickstarter
Multi-purpose grease Bibir seal debu kickstarter spindle
Grease Permukaan dalam driven face 7,0 – 8,0 g
(Shell ALVANIA R3 atau IDEMITSU Alur guide movable driven face 1,5 – 2,0 g
AUTOREX B atau sejenisnya) Kedua ujung starter pinion 0,1 – 0,3 g
Ball bearing dan needle bearing driven face
Oli mesin Gigi-gigi drive gear pompa oli
(Tanpa molybdenum additives) Seluruh permukaan rotor inner dan outer pompa oli
Permukaan luncur shaft pompa oli dan cover pompa
Gigi-gigi driven gear pompa oli
Ring seal injector
Permukaan luncur rocker arm shaft
Permukaan luncur dan permukaan roller rocker arm 0,5 – 1,0 cm3
Permukaan berputar decompressor cam dari camshaft
Bearing camshaft
Gigi-gigi cam sprocket
Seluruh permukaan cam chain
Gigi-gigi timing sprocket
Permukaan dalam cylinder
Permukaan dalam lubang pin piston
Permukaan luncur piston
Seluruh permukaan ring piston dan alur-alur ring
Permukaan luar pin piston
Lubang ujung kecil connecting rod Isi minimum 2 cm3
Bearing-bearing crankshaft
Bearing ujung besar connecting rod Isi minimum 3 cm3
Valve stem (permukaan luncur valve guide)
Permukaan dalam seal valve stem
Ulir-ulir bagian atas baut stud cylinder A/B
Daerah bearing dari drive, counter dan final shaft
Gigi-gigi drive, counter dan final gear
Daerah luncur ball/needle bearing
Seluruh permukaan masing-masing O-ring
Bibir dan permukaan-permukaan luar seal oli
1-12
INFORMASI UMUM
RANGKA
BAHAN LOKASI CATATAN
Grease multi-purpose Permukaan gelinding lingkaran dalam dan lingkaran luar
dengan tekanan sangat bearing poros kemudi 3–5g
tinggi (direkomendasikan: Bibir seal debu poros kemudi
EXCELIGHT EP2 buatan
KYODO YUSHI, japan.
atau Shell ALVANIA EP2
atau sejenisnya)
Grease (disarankan: Permukaan dalam gearbox speedometer 0,5 – 1,0 g
DAPHNE EPONEX No.0, Gigi-gigi gear speedometer 1,0 – 2,5 g
Shell BEARING GREASE Pinion kabel speedometer (sisi gearbox) 0,1 g
HD atau sejenisnya)
Multi-purpose grease Bibir seal debu roda depan
Bibir seal gearbox speedometer
Permukaan luncur brake cam belakang-ke-kanvas rem 0,1 – 0,2 g
Permukaan luncur brake cam belakang dan alur sleeve brake
cam 0,05 – 0,15 g
Poros pin anchor rem belakang 0,1 – 0,2 g
Bibir seal debu rem belakang
Permukaan luncur baut as handel rem belakang
Daerah luncur kabel gas-ke-throttle drum dan ujung kabel 0,1 – 0,2 g
Permukaan luncur sekrup as equalizer rod (Tipe CBS)
Daerah kontak pengait jok 1,5 g
Permukaan poros as standar tengah
Permukaan luncur as standar samping
Silicone grease Bagian dalam pelindung tutup kabel rem belakang 0,1 g
Daerah kontak handel rem depan-ke-master piston cylinder 0,1 g
Permukaan luncur as handel rem depan 0,1 g
Permukaan luncur pin dudukan caliper rem Minimum 0,4 g
Seluruh permukaan seal debu caliper rem
Bagian dalam pelindung tutup kabel combi brake equalizer
(Tipe CBS)
Seluruh permukaan ring stopper pin brake pad
Minyak rem (DOT 3 atau 4) Permukaan luncur dan bagian dalam master cylinder
Seluruh permukaan piston caliper rem
Seluruh permukaan seal piston caliper rem
Cup karet master piston cylinder
Minyak fork Bibir-bibir seal debu dan seal oli fork
Seluruh permukaan O-ring dudukan pegas fork
Oli mesin (Tanpa additif Seluruh permukaan O-ring pompa bahan bakar 0,1 g
molybdenum) Daerah permukaan kontak tangki bahan bakar, pompa bahan
bakar
Adhesive (Honda bond A Bagian dalam grip stang kemudi kiri dan bagian dalam karet
atau sejenisnya) handel gas
Permukaan yang saling bersentuhan antara selang
penghubung saringan udara-ke-rumah saringan udara
1-13
INFORMASI UMUM
ALUR KABEL & KABEL BODY
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
KABEL REM
BELAKANG
KABEL SWITCH
LAMPU REM DEPAN
TIPE CBS
KABEL SWITCH
LAMPU REM DEPAN
1-14
INFORMASI UMUM
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
[1]
Maksimum 5 mm [2]
[2]
[3]
[3]
[4]
[1]
[5]
[4]
[2]
Maksimum 7 mm
[3]
Maksimum 4 mm
1-15
INFORMASI UMUM
TIPE CBS
[3] [4]
[1]
[5]
[4]
[2]
Maksimum 7 mm
[3]
Maksimum 4 mm
1-16
INFORMASI UMUM
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
SISI DEPAN
KABEL SPEEDOMETER
Maksimum 4 mm
Maksimum 7 mm
1-17
INFORMASI UMUM
TIPE CBS
SISI DEPAN
KABEL SPEEDOMETER
Maksimum 4 mm
Maksimum 7 mm
1-18
INFORMASI UMUM
SELANG PERNAPASAN
KABEL GAS
1-19
INFORMASI UMUM
KABEL PENGAPIAN
KABEL-KABEL MASSA
(Untuk ditekan)
SELANG
PERNAPASAN STEP FLOOR
KABEL BODY
TAMBAHAN BATTERY
STEP FLOOR
KABEL BODY TAMBAHAN BATTERY
KABEL GAS
SELANG PEMBUANGAN
BAHAN BAKAR KLEM
1-20
INFORMASI UMUM
SELANG PERNAPASAN
KABEL ALTERNATOR
KABEL SENSOR O2
KABEL-KABEL MOTOR
STARTER (Untuk ditekan)
1-21
INFORMASI UMUM
KABEL ALTERNATOR
SENSOR CKP
KABEL ALTERNATOR
1-22
INFORMASI UMUM
SISTEM PENGATURAN EMISI
SUMBER EMISI
Proses pembakaran menghasilkan karbon monoksida (CO), oksida dari nitrogen (NOX) dan hydrokarbon (HC). Pengaturan
karbon monoksida, oksida dari nitrogen dan hydrokarbon sangat penting, karena di bawah kondisi tertentu, gas-gas tersebut
bereaksi membentuk photochemical smog (kabut campur asap) pada saat terkena sinar matahari. Karbon monoksida tidak
bereaksi dengan cara yang sama, tetapi gas ini beracun.
Honda Motor Co., Ltd. memakai berbagai sistem (hal. 1-23) untuk mengurangi karbon monoksida, oksida dari nitrogen dan
hydrokarbon.
SISTEM PENGATURAN EMISI CRANKCASE
Mesin dilengkapi dengan sistem crankcase tertutup untuk mencegah terlepasnya emisi crankcase ke atmosfir. Blow-by gas (gas-
gas hasil pembakaran yang masuk ke dalam crankcase) disalurkan kembali ke dalam ruang bakar melalui saringan udara dan
throttle body.
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE THROTTLE BODY RUMAH SARINGAN UDARA
UDARA SEGAR
GAS BLOW-BY
1-23
CATATAN
2. RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER FRONT STANG KEMUDI ············· 2-4 COVER SIDE ······································ 2-14
COVER FRONT LOWER ························· 2-6 DUCT COVER CRANKCASE KIRI ·········· 2-15
COVER TANGKI BAHAN BAKAR ············ 2-8 PENGAIT JOK ···································· 2-17
JOK··················································· 2-10
2-1
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
LOKASI PANEL BODY
(2) (3)
(7) (11)
(1)
(4)
(6) (12)
(8)
(21)
(18)
(13)
(9)
(16)
(19) (15)
(10)
(14) (5) (17) (20)
(1) Kaca spion (hal. 2-4) (12) Box bagasi (hal. 2-11)
(2) Cover front stang kemudi (hal. 2-4) (13) Rear fender (hal. 2-15)
(3) Cover rear stang kemudi (hal. 2-4) (14) Penutup battery (hal. 2-13)
(4) Cover front (hal. 2-5) (15) Cover side (hal. 2-14)
(5) Cover front lower (hal. 2-6) (16) Panel floor (page 2-15)
(6) Cover inner (hal. 2-6) (17) Cover under (hal. 2-13)
(7) Cover tangki bahan bakar (hal. 2-8) (18) Front fender (hal. 2-11)
(8) Grab rail (hal. 2-8) (19) Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
(9) Cover body (hal. 2-9) (20) Duct cover crankcase kiri (hal. 2-15)
(10) Cover center (hal. 2-8) (21) Cover center rear (hal. 2-16)
(11) Jok (hal. 2-10)
2-2
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
INFORMASI SERVIS
UMUM
0 Bab ini meliputi pelepasan dan pemasangan panel body dan sistem exhaust.
1 Selalu ganti gasket pipa exhaust setelah melepaskan pipa exhaust dari mesin.
2 Pada saat memasang sistem pembuangan gas, pasang dengan longgar terlebih dulu semua pengencang pipa exhaust. Selalu
kencangkan joint exhaust dulu, kemudian kencangkan pengikat-pengikat pemasangan. Apabila Anda mengencangkan baut-
baut pemasangan terlebih dahulu, maka ada kemungkinan pipa exhaust tidak duduk dengan benar.
3 Setelah pemasangan, selalu periksa sistem exhaust terhadap kebocoran.
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup pemasangan lampu sein 8 4 1,0 (0,1)
Sekrup pemasangan speedometer 3 5 1,0 (0,1)
Baut penyetel lampu depan 1 4 2,0 (0,2) Baut penyetel
Sekrup pemasangan lampu 2 5 1,0 (0,1)
kombinasi belakang
Sekrup cover kipas pendingin 2 5 0,8 (0,1)
Baut cover kipas pendingin 2 6 7,0 (0,7)
Baut pemasangan muffler 2 10 59 (6,0)
Baut pelindung muffler 2 6 10 (1,0)
Sekrup duct cover crankcase kiri 1 4 1,0 (0,1)
Baut as standar samping 1 10 10 (1,0)
Mur pengunci as standar samping 1 10 29 (3,0)
TROUBLESHOOTING
Suara knalpot berisik
• Sistem exhaust rusak
• Kebocoran gas buang
Unjuk kerja lemah
23 Perubahan bentuk pada sistem exhaust
24 Kebocoran gas buang
25 Muffler tersumbat
2-3
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
KACA SPION
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan semua cover debu [1].
[2]
Lepaskan kedua kaca spion [2] dengan memutar
adaptor [3] berlawanan arah jarum jam.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[3]
[2]
[2]
[5]
2-4
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
Lepaskan konektor-konektor switch stang kemudi kiri [6].
[8]
Lepaskan sekrup pemasangan speedometer [7] dan
cover rear stang kemudi [8].
Alurkan kabel body Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
dengan benar (hal. pelepasan.
1-14).
TORSI:
Sekrup pemasangan speedometer:
1,1 N.m (0,1 kgf.m)
[7] [6]
COVER FRONT
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan dudukan plat nomor [1] dengan melepaskan
baut-baut [2].
Lepaskan cover front [3] dengan melepaskan sekrup-
sekrup [4] dan melepaskan konektor 6P (Hitam) lampu
depan [5].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[5]
[2]
[1] [4]
[3]
2-5
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan berikut ini:
– Socket bohlam lampu sein depan (hal. 19-6)
– Empat sekrup [1] (masing-masing sisi)
– Unit lampu sein kiri depan [2]
– Baut penyetel lampu depan [3]
– Penahan lampu depan [4]
– Unit lampu depan [5]
Dari cover front [6].
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:
Sekrup pemasangan lampu sein:
1,0 N·m (0,1 kgf·m)
Setel arah sinar lampu depan (hal. 3-17) setelah
memasang cover front.
TORSI:
Baut penyetel lampu depan:
2,0 N.m (0,2 kgf.m)
0.0ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀࠀ尀攀渀搀愀猀栀 Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀ⨀ĀĀĀĀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀ⨀⨀ĀĀȀĀ⸀Ā [6]
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀ
0
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀࠀ尀攀渀搀愀猀栀 Āᜀࠀ尀攀渀搀愀猀栀
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀࠀ尀攀渀搀愀猀栀 Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀࠀ尀攀渀搀愀猀栀 Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀȀ̀
嬀崀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ [5] [3]
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀Ġ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ ̀ ĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀЀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀĀᜀ
̀ ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀЀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ∀ĠᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀȀĀȀ⸀Ā
ᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ̀ ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀ
ᜀЀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ ̀ ĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀ
ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀĀȀ⸀ĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀĀᜀࠀ
[2]
COVER INNER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Cover front lower (hal. 2-5)
– Baut spesial [1] dan gantungan barang [2]
– Penutup key shutter [3]
Lepaskan kabel lampu depan [4] dari klem [5] cover
inner [6].
Lepaskan cover front inner [6] dengan melepaskan
sebagai berikut:
– Tab-tab [7] panel floor dari slot-slot [8] cover inner
– Lubang-lubang [9] cover inner dari tab-tab [10] panel
floor
2-6
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
Alurkan kabel body Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
dengan benar (hal.
1-14).
[5]
[3]
[4]
[2] [1]
[7]/[8]
[9]
[6]
[10]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan klem kabel [2].
Lepaskan cover dalam bagian atas [3] dari cover dalam
bagian bawah [4].
Alurkan kabel body Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
dengan benar (hal. pembongkaran.
1-14).
CATATAN :
Tepatkan boss [5] cover inner lower dengan lubang [6] cover inner upper.
[3] [5]/[6]
[2]
[1]
[4]
2-7
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER TANGKI BAHAN BAKAR
PELEPASAN/PEMASANGAN
Buka kunci jok dengan anak kunci kontak.
[1]
Buka jok.
Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan cover tangki bahan [2]
bakar [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [3]/[4]
pelepasan.
CATATAN :
Tepatkan tab-tab [3] cover tangki bahan bakar dengan
slot-slot [4] box bagasi dan cover body.
GRAB RAIL
PELEPASAN/PEMASANGAN
Buka kunci jok dengan anak kunci kontak.
[3] [1]
Buka jok.
Lepaskan baut-baut [1], sekrup-sekrup [2] dan grab rail
[3].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
COVER CENTER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover center [1] dengan melepaskan sekrup-
sekrup [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan. [1]
CATATAN :
Tepatkan tab-tab [3] cover center dengan slot-slot [4]
pada panel floor dan cover body.
[3]/[4] [2]
2-8
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER BODY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Cover center (hal. 2-16)
– Grab rail (hal. 2-8)
– Cover tangki bahan bakar (hal. 2-8)
Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan baut/washer [2].
Hati-hati agar tidak Lepaskan cover body [3] dengan melepaskan sebagai
merusak kait-kait berikut:
dan tab-tab. – Kait-kait [4] cover body dari slot-slot [5] panel floor
– Boss-boss [6] cover body dari lubang-lubang [7] rear
fender
Alurkan kabel body Lepaskan konektor 6P lampu rem/belakang [8].
dengan benar (hal. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
1-14). pelepasan.
[2]
[4]/[5]
[3] [6]/[7]
[8]
[1]
[4]/[5]
2-9
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan kedua sekrup [1] dan pisahkan cover body
dari unit lampu kombinasi belakang [2].
Lepaskan keempat sekrup [3] pada saat melepas tab-
tab [4] dan pisahkan cover body depan kanan dan kiri
[5] dari cover body belakang [6].
Alurkan kabel body Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
dengan benar (hal. pembongkaran.
1-14). TORSI:
[2]
[4]
JOK
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover center (hal. 2-16)
Lepaskan pin split [1] dan washer [2].
Lepaskan pin [3] dan jok [4].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [2]
pelepasan.
[4]
CATATAN :
Ganti pin split dengan yang baru. [3]
[1]
2-10
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
BOX BAGASI
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[2] [3]
– Cover center (hal. 2-8)
– Cover tangki bahan bakar (hal. 2-8)
– Dua sekrup [1]
– Empat baut/washer [2]
Hati-hati agar tidak Lepaskan box bagasi [3], dengan melepaskan boss
merusak box bagasi kabel [4].
dan cover body. Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
[4]
FRONT FENDER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan baut-baut [1] dan front fender [2]. [2]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Ganti baut-baut pemasangan front fender dengan yang
baru.
[1]
2-11
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
REAR FENDER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Box bagasi (hal. 2-11)
– Cover body (hal. 2-9)
– ECM (hal. 4-20)
– Empat baut/washer [1]
Lepaskan rear fender [2] sambil melepaskan lubang-
lubang [3] dari stud-stud lubang baut [4] dan
melepaskan penahan lumpur [5] dari rear fender [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[3]/[4] [2]
[1]
[8]
[10]
[3]
[6]
[5]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan sekrup-sekrup spesial [1].
[1]
Lepaskan klip [2], kunci jok [3] dan guide [4] dari rumah
kunci [5]. [4]
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
[3]
[2]
[5]
2-12
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PENUTUP BATTERY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan sekrup spesial [1]
Lepaskan penutup battery [2] sambil melepaskan tab- [1]
tab [3] nya dari slot-slot [4] pada panel floor. Lepaskan
kedua sekrup spesial [5] dan cover battery [6]. [2]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[3]
[5]
[6]
[4]
COVER UNDER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover side (hal. 2-6).
Lepaskan baut-baut [1] dan lepaskan lubang-lubang [2]/[3]
[2] cover under dari stud-stud lubang baut [3].
Lepaskan cover under [4] dengan melepaskan berikut
[5]
ini:
– Kaitan-kaitan [5] cover under dari rangka.
– Slot-slot [6] cover under dari kaitan-kaitan [7] cover
front lower
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[7]
2-13
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER SIDE
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan dan keluarkan berikut ini:
– Sekrup-sekrup dari kedua sisi [1]
– Selang pembuangan fuel tray [2] (hanya pada cover
side kiri saja)
– Lubang-lubang [3] dari boss-boss [4] cover front
lower
– Kaitan-kaitan [5] dari slot-slot [6] panel floor
Lepaskan cover side [7] dengan sedikit mendorongnya
ke arah belakang.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[5]/[6]
[7]
[1]
[7]
[3]/[4]
[4] [1]
2-14
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PANEL FLOOR
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Cover side (hal. 2-14)
– Cover inner (hal. 2-6)
– Cover body (hal. 2-9)
– Penutup battery (hal. 2-13)
Lepaskan baut-baut [1].
Lepaskan panel floor [2], dengan melepaskan boss-
boss kabel body tambahan battery [3] dan guide [4]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[1]
[2]
[4]
[3]
0 [4]
2-15
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan berikut ini:
[1] [3]
– Sekrup [1]
– Duct cover crankcase kiri [2]
– Saluran cover crankcase kiri [3]
– Packing [4]
Pastikan bahwa Kencangkan sekrup duct cover crankcase kiri dengan
packing berada torsi sesuai spesifikasi.
dalam kondisi baik TORSI: 1,0 N.m (0,1 kgf.m) [4]
dan ganti bila
perlu. Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
[2]
2-16
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
PENGAIT JOK
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[2]
[1]
– Cover body (hal. 2-9)
– Tangki bahan bakar (hal. 7-17) Lepaskan
baut-baut [1] dan pengait jok [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
PIPA EXHAUST/MUFFLER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Mur-mur joint [1] [4]
– Baut-baut pemasangan muffler [2]
– Pipa exhaust/muffler [3]
– Gasket [4]
Ganti gasket exhaust dengan yang baru.
Tempatkan flens pipa exhaust pada baut-baut stud dan
pasang kedua mur joint dan baut pemasangan muffler,
tetapi jangan kencangkan dulu.
Kencangkan mur-mur joint dengan erat.
Kencangkan baut-baut pemasangan muffler dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 59 N.m (6,0 kgf.m)
Setelah pemasangan, pastikan bahwa sistem [1]
pembuangan gas tidak bocor. [3] [2]
PELINDUNG MUFFLER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[4]
– Baut-baut [1]
– Collar-collar [2]
– Rubber-rubber [3]
– Pelindung muffler [4]
Kencangkan baut-baut pelindung muffler dengan torsi
sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]/[2]/[3]
2-17
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
STANDAR SAMPING
PELEPASAN/PEMASANGAN
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
[1] [3]
Lepaskan spring standar samping [1].
Lepaskan baut pemasangan switch standar samping
[2] dan switch standar samping [3].
[2]
[2]
[1]
2-18
3. PERAWATAN
CARA KERJA GAS TANGAN ·················· 3-5 SWITCH LAMPU REM ·························· 3-16
SARINGAN UDARA ······························· 3-6 CARA KERJA PENGUNCI REM ············· 3-16
SARINGAN KASA OLI MESIN ··············· 3-11 MUR, BAUT, PENGENCANG················· 3-18
3-1
PERAWATAN
INFORMASI SERVIS
UMUM
0 Letakkan skuter di atas permukaan mendatar sebelum memulai pekerjaan.
1 Bensin mudah sekali terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu.
2 Bekerjalah di tempat dengan ventilasi yang cukup. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di
tempat kerja atau di tempat di mana bensin disimpan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
3 Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan
kematian. Hidupkan mesin di tempat terbuka atau yang dilengkapi dengan sistem evakuasi gas buang apabila di tempat
tertutup.
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO)
Celah busi 0,80 – 0,90 mm
Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 mm
EX 0,16 ± 0,02 mm
Oli mesin yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Standard JASO T 903: MB
Viskositas: SAE 10W-30
Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik 0,7 liter
Setelah pembongkaran mesin 0,8 liter
Putaran stasioner mesin 1.700 ± 100 menit-1
Lebar drive belt 18,5 mm
Minyak rem yang direkomendasikan DOT 3 atau 4
Jarak main bebas handel rem belakang 10 – 20 mm
Kapasitas oli final Setelah penggantian periodik 0,14 liter
reduction Setelah pembongkaran mesin 0,16 liter
(transmisi)
Ukuran ban Depan 80/90-14 M/C 40P
Belakang 90/90-14 M/C 46P
Merek ban SRI Depan/Belakang FT235
Tekanan udara ban Pengemudi saja Depan 200 kPa (29 psi)
dingin Belakang 225 kPa (33 psi)
Pengemudi dan Depan 200 kPa (29 psi)
pembonceng Belakang 225 kPa (33 psi)
Kedalaman minimum alur telapak ban Depan/belakang Sampai ke indikator
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Busi 1 10 16 (1,6)
Mur pengunci sekrup penyetel valve 2 5 10 (1,0) Oleskan oli mesin pada ulir-ulir.
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pembuangan oli mesin 1 12 24 (2,4)
Tutup saringan kasa oli mesin 1 30 20 (2,0)
Baut pemeriksaan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
(transmisi)
Baut pembuangan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
Sekrup cover rumah saringan udara 7 5 1,1 (0,1)
Mur pengunci kabel penghubung 1 8 6,4 (0,7)
equalizer (Tipe CBS)
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
Baut penyetel arah sinar lampu depan 1 4 2,0 (0,2)
3-2
PERAWATAN
JADWAL PERAWATAN BERKALA
Lakukan Pemeriksaan Awal Sebelum Berkendara yang tertera pada Buku Pedoman Pemilik pada setiap jadwal perawatan
berkala. P: Periksa & Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti jika diperlukan. B: Bersihkan. G: Ganti. L: Lumasi
Item - item perawatan berikut ini membutuhkan pengetahuan teknik. Beberapa item tertentu (khususnya yang diberi tanda * dan
**) membutuhkan lebih banyak informasi teknikal & peralatan khusus. Silahkan dikonsultasikan dengan AHASS terdekat.
0 HANYA BOLEH DISERVIS OLEH AHASS, KECUALI APABILA PEMILIK MEMPUNYAI PERALATAN KHUSUS, DATA
SER-VIS YANG DIPERLUKAN DAN MEMILIKI KEAHLIAN TEKNIS YANG CUKUP.
23DEMI KEAMANAN, KAMI MENGANJURKAN AGAR PEKERJAAN-PEKERJAAN INI HANYA DIKERJAKAN OLEH
AHASS. CATATAN :
23 Pada pembacaan odometer lebih tinggi, ulangilah pada interval frekuensi yang telah ditentukan.
24 Servis lebih sering jika seringkali dikendarai di daerah yang basah atau berdebu.
25 Servis lebih sering jika dikendarai dimusim hujan atau dengan gas penuh.
26 Ganti setiap 2 tahun. Penggantian membutuhkan ketrampilan mekanis.
3-3
PERAWATAN
SALURAN BAHAN BAKAR
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Periksa selang pengaliran bahan bakar [1] terhadap [1]
pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran.
Ganti selang bahan bakar bila perlu.
Juga, periksa peralatan pemasangan selang bahan
bakar terhadap kebocoran.
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
[1]
1. Rentangkan
kedua kaitan.
[1]
3-4
PERAWATAN
Lepaskan O-ring [1].
Oleskan sedikit oli mesin pada O-ring baru dan pasang.
[1]
Pasang saringan baru [1] dalam arah yang benar Putar saringan [1]
sehingga tanda-tanda segitiga pada saringan dan body
berlawanan arah
pompa bahan bakar akan saling bertepatan pada saat
berkaitan. [2] jarum jam.
Putar saringan berlawanan arah jarum jam hingga
kedua kaitan [2] benar-benar dikencangkan pada
kedua stopper [3], hati-hati agar tidak merusaknya.
Pasang unit pompa bahan bakar (hal. 7-9).
[3]
Tepatkan
3-5
PERAWATAN
Jarak main bebas handel gas dapat disetel dengan
[2]
memutar penyetel.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Longgarkan mur pengunci penyetel kabel gas [1] dan
putar mur penyetel [2] sebanyak diperlukan.
Kencangkan mur pengunci penyetel kabel gas sesuai
torsi yang di tentukan.
TORSI:
Mur pengunci penyetel kabel gas:
8,5 N.m (0,9 kgf.m)
Periksa kembali cara kerja kabel gas.
[1]
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan
terbalik dari pelepasan.
SARINGAN UDARA
CATATAN :
23Viscous paper element (elemen kertas berperekat)
tidak dapat dibersihkan oleh karena element
mengandung perekat debu.
24Jika skuter dipakai di daerah yang luar biasa basah
atau berdebu, diperlukan pemeriksaan yang lebih
sering.
Lepaskan sekrup-sekrup [1], cover rumah saringan
[4]
udara [2], dan elemen saringan udara [3].
Ganti elemen saringan udara sesuai dengan jadwal
perawatan berkala (hal. 3-3) atau setiap saat sudah
sangat kotor atau rusak. [2]
Bersihkan bagian dalam rumah saringan udara dan
cover.
Pastikan semua seal karet [4] pada rumah dan cover
sudah pada tempatnya dan dalam kondisi baik.
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan
terbalik dari pelepasan.
TORSI:
Sekrup cover rumah saringan udara: [1] [3]
1,1 N.m (0,1 kgf.m)
PERNAPASAN CRANKCASE
CATATAN :
5888 Servis lebih sering jika dikendarai dalam hujan,
pada gas penuh, atau setelah skuter dicuci atau
telah terjungkir.
5889 Lakukan servis bila tinggi permukaan endapan
dapat terlihat pada bagian tembus pandang dari
sumbat pembuangan.
Lepaskan baut-baut/washer-washer [1].
Tarik rumah saringan udara ke atas sedikit untuk
melepaskan sumbat pernapasan crankcase [2] dan
buang endapan-endapan ke dalam penampung yang
sesuai.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1] [2]
3-6
PERAWATAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1]
Periksa selang pernapasan crankcase [1] terhadap
pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran.
Ganti selang pernapasan crankcase bila perlu.
Juga periksa fitting-fitting selang pernapasan bak mesin
terhadap kebocoran.
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
BUSI
CATATAN :
Bersihkan disekitar dasar busi dengan udara dari [1]
kompresor sebelum melepaskan busi, dan pastikan bahwa
kotoran tidak memasuki ruang bakar.
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
Lepaskan tutup busi [1] dan bersihkan daerah di
sekitar dasar busi.
Lepaskan busi [2].
[2]
3-7
PERAWATAN
Ukur jarak renggang busi antara elektroda tengah dan
samping dengan feeler gauge.
Bila perlu, setel celah busi dengan cara 0,80 – 0,90 mm membengkokkan
elektrode samping dengan hati-hati.
CELAH BUSI: 0,80 – 0,90 mm
[1] [2]
3-8
PERAWATAN
Periksa jarak renggang valve dengan memasukkan
feeler gauge [1] antara sekrup penyetel valve dan
valve stem.
JARAK RENGGANG VALVE:
IN: 0,16 ± 0,02 mm
EX: 0,16 ± 0,02 mm
[1]
3-9
PERAWATAN
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang tutup
pengisian oli/tangkai pengukur.
PENGGANTIAN OLI
CATATAN :
Ganti oli mesin sewaktu mesin dalam keadaan panas
dan skuter di atas tanah mendatar untuk memastikan
pengeluaran secara menyeluruh.
[1]/[2]
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
[1]
Hidupkan mesin, panaskan dan matikan.
Lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur [1].
3-10
PERAWATAN
SARINGAN KASA OLI MESIN
Buang oli mesin (hal. 3-10).
[1]
Lepaskan tutup saringan kasa oli [1], O-ring [2], spring
[3] dan saringan kasa oli [4].
Cucilah saringan secara menyeluruh dalam larutan
pembersih yang tidak dapat terbakar atau mempunyai
titik nyala api tinggi sampai semua kotoran yang telah
terkumpul telah dibersihkan.
Keringkan dengan udara kompresor untuk
membersihkannya benar-benar.
Sebelum memasang saringan, periksalah dengan teliti
terhadap kerusakan dan pastikan bahwa sealing rubber
berada dalam kondisi baik.
Pastikan bahwa O-ring berada dalam kondisi baik dan [4] [3] [2]
ganti bila perlu.
Pasang saringan oli dan spring dengan karet seal
saringan menghadap ke crankcase.
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang tutup
saringan oli.
Kencangkan tutup saringan oli dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 20 N.m (2,0 kgf.m)
Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan
dan periksa tinggi permukaan oli mesin (hal. 3-9).
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
3-11
PERAWATAN
DRIVE BELT
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
Periksa drive belt [1] terhadap retak-retak, pemisahan
atau keausan tidak normal atau berlebihan dan ganti
bila perlu (hal. 11-12).
[1]
Dengan menggunakan dua pelat datar, ukur lebar drive
[1]
belt [1] seperti diperlihatkan.
BATAS SERVIS: 18,5 mm
3-12
PERAWATAN
PENGGANTIAN OLI
Letakkan loyang pembuangan oli di bawah final
[3] [1]
reduction case untuk menampung oli, kemudian
lepaskan baut pengecekan oli [1], baut pembuangan
oli [2] dan semua washer sealing [3].
Putar roda belakang dengan perlahan dan keluarkan
oli.
Setelah mengeluarkan oli secara menyeluruh, pasang
baut pembuangan oli dengan washer sealing baru dan
kencangkan baut pembuangan oli dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m)
Isilah final reduction case dengan oli yang
[2]
direkomendasikan sampai ke tinggi permukaan yang
tepat (hal. 3-12).
KAPASITAS OLI FINAL REDUCTION (TRANSMISI):
0,14 liter pada penggantian periodik
0,16 liter setelah pembongkaran mesin
Pasang baut pengecekan oli dengan washer sealing
baru dan kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m)
MINYAK REM
PERHATIAN
Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part
yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Tutuplah part-
part ini dengan kain lap setiap kali sistem diservis.
CATATAN :
0 Jangan mencampurkan bermacam-macam jenis
minyak rem, oleh karena jenis-jenis minyak rem
tersebut tidak cocok satu sama lain.
1 Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke
sistem rem pada saat mengisi reservoir.
2 Jika tinggi permukaan minyak rem rendah,
periksalah brake pad terhadap keausan (hal. 3-14).
3 Tinggi permukaan minyak rem yang rendah mungkin
diakibatkan oleh keausan brake pad. Jika brake pad
aus, piston caliper akan terdorong keluar, dan ini
menyebabkan tinggi permukaan yang rendah di dalam
reservoir. Jika kedua brake pad tidak aus dan tinggi
permukaan minyak rem rendah, periksalah
keseluruhan sistem terhadap kebocoran (hal. 3-14).
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
[1]
Putar stang kemudi ke kiri sehingga reservoir mendatar dan periksa
tinggi permukaan minyak rem di dalam
reservoir rem depan melalui kaca pengintaian.
Jika tinggi permukaan dekat dengan tanda batas
permukaan terendah [1], periksa kedua brake pad
terhadap keausan (hal. 3-14).
3-13
PERAWATAN
KEAUSAN KANVAS REM/BRAKE PAD
BRAKE PAD CAKRAM REM DEPAN
Periksa brake pad terhadap keausan.
Ganti selalu brake
pad secara
berpasangan Ganti brake pad jika salah satu pad telah aus sampai
untuk memastikan ke alur batas keausan [1].
tekanan cakram Untuk penggantian brake pad (hal. 17-11).
yang merata.
[1]
[2]
SISTEM REM
REM CAKRAM DEPAN
Tarik handel rem dengan kuat dan periksa bahwa tidak
ada udara yang masuk ke dalam sistem.
Jika handel terasa lunak atau seperti sepons ketika
dijalankan, buanglah angin palsu dari sistem.
Untuk prosedur pembuangan angin palsu (hal. 17-10).
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Periksa selang rem [1] dan fitting-fitting terhadap
pemburukan kondisi, retak-retak, atau tanda-tanda
kebocoran.
Kencangkan fitting-fitting yang longgar.
Ganti selang dan fitting-fitting sesuai keperluan.
Pasang cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[1]
3-14
PERAWATAN
REM TROMOL BELAKANG
Periksa sambungan longgar, jarak main bebas yang
berlebihan atau kerusakan lain pada kabel rem dan
handel rem.
Ganti atau perbaiki bila perlu. 10 – 20 mm
Ukur jarak main bebas handel rem belakang pada
ujung handel.
JARAK MAIN BEBAS: 10 – 20 mm
Pastikan bahwa Setel jarak main bebas handel rem belakang dengan
potongan pada mur memutar mur penyetelan arm rem belakang [1].
penyetel telah
duduk pada pin
joint.
[1]
PEMERIKSAAN
Sebelum pemeriksaan, periksa dulu berikut ini:
0 Sistem rem belakang (hal. 3-15)
1 Sistem rem depan (hal. 3-14)
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Tarik handel rem belakang.
Pastikan bahwa roda belakang tidak berputar pada saat
handel rem belakang ditarik.
Angkat roda depan sampai tidak menyentuh
permukaan dan putar dengan tangan.
Pastikan bahwa roda depan berputar secara halus.
Angkat roda depan sampai tidak menyentuh
permukaan dan tarik handel rem belakang dengan kuat.
Pastikan bahwa roda depan tidak berputar pada saat
handel rem belakang ditarik.
Jika ada ketidaknormalan, setel CBS (hal. 3-15).
PENYETELAN
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
TITIK
Putar penyetel [1] sehingga permukaan ujung knocker PEMERIKSAAN
[2] duduk pada permukaan ujung body master cylinder.
[1]
3-15
PERAWATAN
Periksa bahwa tidak ada jarak di antara pin knocker [1]
[4]
dan ujung celah joint knocker [2].
Apabila ada jarak, putar penyetel [3] sampai tidak ada
jarak antara pin knocker dan ujung celah joint knocker.
Setelah penyetelan, tahan penyetel dan kencangkan
mur pengunci [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. [3]
[1]
[1]
3-16
PERAWATAN
TIPE CBS
CATATAN :
Periksa cara kerja pengunci rem setelah jarak main
[2]
bebas handel rem belakang telah diperiksa dan disetel
(hal. 3-15).
Tarik handel rem belakang [1] dan gunakan lock lever
(tangkai pengunci) [2].
Periksa bahwa roda belakang telah benar-benar
terkunci sepenuhnya.
[1]
[1]
[1]
STANDAR SAMPING
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Periksa pegas standar samping terhadap kerusakan
atau kehilangan tegangan.
Periksa assy standar samping terhadap kebebasan
pergerakan dan lumasi as standar samping bila perlu.
Periksa sistem saklar pemati mesin pada standar
samping:
Tarik standar samping ke atas.
Hidupkan mesin.
Gerakkan standar samping sepenuhnya ke bawah.
3-17
PERAWATAN
Mesin harus berhenti berputar sewaktu standar
samping diturunkan.
Jika ada masalah dengan sistem, periksa switch
standar samping (hal. 19-14).
SUSPENSI
DEPAN
Bagian suspensi Periksa cara kerja fork dengan menarik handel rem
yang longgar, depan dan menekan suspensi depan beberapa kali.
aus atau rusak Periksa keseluruhan assy terhadap tanda-tanda
mempengaruhi kebocoran, kerusakan atau pengencang yang longgar.
kestabilan dan
Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat
pengendalian
diperbaiki.
skuter.
Kencangkan semua baut dan mur.
Untuk servis fork (hal. 15-11).
BELAKANG
Periksa cara kerja shock absorber dengan menekannya
beberapa kali.
Periksa keseluruhan assy shock absorber terhadap
tanda-tanda kebocoran, kerusakan atau pengencang
yang longgar.
Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat
diperbaiki.
Kencangkan semua baut dan mur.
Untuk menyervis shock absorber belakang (hal. 16-4).
Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda
belakang lepas dari permukaan.
Periksa semua bushing pemasangan mesin yang aus
dengan cara memegang mesin dan mencoba untuk
menggerakkannya dari sisi ke sisi.
Untuk servis bushing mesin (hal. 13-4).
RODA/BAN
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Pastikan bahwa fork tidak dapat bergerak, naikkan roda
depan dan periksa terhadap kelonggaran.
Periksa semua bearing roda depan yang aus dengan
memegang roda depan dan mencoba untuk
menggerakkan roda dari sisi ke sisi.
Ganti semua bearing roda depan jika diketahui ada
kelonggaran.
Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan
halus tanpa adanya suara-suara tidak normal.
Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal,
periksa kedua bearing roda depan (hal. 15-6).
Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda
belakang.
Periksa semua bearing final gear shaft yang aus
dengan memegang roda belakang dan mencoba untuk
menggerakkan roda dari sisi ke sisi.
3-18
PERAWATAN
Ganti semua bearing final gear shaft bila diketahui ada
kelonggaran.
Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan
halus tanpa adanya suara-suara tidak normal.
Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal,
periksa final reduction (hal. 14-5).
Periksa tekanan udara ban dengan air pressure gauge
(meter pengukur tekanan udara ban) sewaktu ban
dalam keadaan dingin.
TEKANAN UDARA BAN YANG DIREKOMENDASIKAN:
Pengemudi saja:
DEPAN: 200 kPa (29 psi)
BELAKANG: 225 kPa (33 psi)
Pengemudi dan pembonceng:
DEPAN: 200 kPa (29 psi)
BELAKANG: 225 kPa (33 psi)
Periksa ban terhadap sayatan, paku yang tertancap,
atau kerusakan lain.
Periksa apakah roda depan dan roda belakang terletak
lurus dalam satu bidang.
UKURAN BAN DAN MEREK BAN YANG
DIREKOMENDASIKAN:
DEPAN BELAKANG
Ukuran ban 80/90-14M/C 40P 90/90-14M/C 46P
Merek ban SRI FT235 FT235
Ukur kedalaman alur telapak ban pada bagian tengah ban.
Ganti ban jika kedalaman alur telapak ban mencapai
batas-batas sebagai berikut.
KEDALAMAN MINIMUM ALUR TELAPAK BAN:
DEPAN/BELAKANG: Sampai ke indikator
KHUSUS TIPE Periksa pelek-pelek dan jari-jari terhadap kerusakan.
SPOKE WHEEL: Kencangkan jari-jari yang kendur sesuai torsi sesuai
spesifikasi dengan menggunakan special tool.
TOOL:
Spoke wrench, 5.8 x 6.1 mm [1] 07701-0020300
[1]
3-19
CATATAN
4. SISTEM PGM-FI
4-1
SISTEM PGM-FI
LOKASI SISTEM PGM-FI
SPEEDOMETER
SWITCH STARTER
ECM
DLC
POMPA BAHAN BAKAR
SENSOR TP
RELAY UTAMA
SWITCH STANDAR
REGULATOR
SAMPING
/RECTIFIER
COIL PENGAPIAN
INJECTOR
SENSOR O2
RELAY STARTER
SENSOR TP
4-2
SISTEM PGM-FI
LOKASI KONEKTOR PGM-FI
CATATAN 1: Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
KONEKTOR 2P (Hitam)
INJECTOR (CATATAN 1)
KONEKTOR 1P (Hitam)
SENSOR O2
KONEKTOR 3P (Hitam)
SENSOR TP (CATATAN 1)
KONEKTOR 2P (Hitam)
SENSOR EOT
4-3
SISTEM PGM-FI
CATATAN 3: Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
CATATAN 4: Lepaskan cover center (hal. 2-8).
DLC (CATATAN 4)
4-4
SISTEM PGM-FI
DIAGRAM SISTEM PGM-FI
SEKRING UTAMA (MAIN) RELAY SEKRING PENDUKUNG (SUB)
15A UTAMA 10A
R R/W R/W R/Y Bl/Br
R/W Bl
KUNCI
BATTERY KONTAK
W REGULATOR/ R/Bl Bl
RECTIFIER
G
Y
W/Y 23 PCM
SENSOR
PRC 7 W/Bl
CKP
ALTERNATOR
KATUP SOLENOID
Bl
7 P/W 24 TO
INJ 16 P/Bu
G Bl/O 3 O2 COIL
SENSOR O2 21
PENGAPIAN
Bl
BUSI
ECM
Bl/Br Bl/Br
STSW 29 Y/G
1 11
Bl : Black (Hitam) Br : Brown (Coklat)
12 22
: DTC / Jumlah kedipan MIL Y : Yellow (Kuning) O : Orange
Bu : Blue (Biru) Lg : Light green
: Mesin tidak dapat dihidupkan 23 33
G : Green (Hijau) (Hijau muda)
: Hubung singkatkan terminal KONEKTOR 33P ECM R : Red (Merah) P : Pink (Merah muda)
untuk membaca DTC / MIL Terminal-terminal male sisi ECM W : White (Putih) Gr : Gray (Abu-abu)
4-5
SISTEM PGM-FI
INFORMASI SERVIS
UMUM
Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor-konektor yang berkarat atau tidak tersambung dengan baik.
Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan.
Pada saat membongkar part-part sistem PGM-FI, perhatikan perletakan semua O-ring. Ganti semua O-ring dengan yang baru
pada waktu perakitan kembali.
Pakailah digital tester untuk pemeriksaan sistem PGM-FI.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN SPESIFIKASI
Tahanan injector bahan bakar (pada 24°C) 11 – 13 Ω
Tahanan katup solenoid peninggi putaran stasioner (20°C) 24 – 27 Ω
Tahanan tahanan sensor EOT (pada 20°C) 2,5 – 2,8 kΩ
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup torx katup solenoid 2 5 3,4 (0,3)
peninggi putaran stasioner
Sensor EOT 1 10 14,5 (1,5)
Sensor O2 1 12 25 (2,5)
4-6
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING GEJALA PGM-FI
Jika pada skuter ada salah satu dari gejala-gejala ini, periksalah kedipan MIL, lihat ke indeks kode DTC (hal. 4-10) dan mulai
melakukan prosedur troubleshooting yang sesuai. Jika tidak ada kedipan DTC/MIL yang tersimpan di dalam memori ECM,
lakukan prosedur pendiagnosaan untuk gejala tersebut, sesuai urutan di bawah ini, sampai anda menemukan penyebabnya.
Gejala Prosedur pendiagnosaan Juga periksa terhadap
Mesin berputar tetapi tidak 1. Inisialisasi ECM (hal. 4-23). • Tidak ada bahan bakar ke injector
mau hidup 2. Periksa kondisi busi (hal. 3-6). – Saringan bahan bakar tersumbat
(Tidak ada kedipan DTC dan 3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5). – Selang pernapasan tangki bahan
MIL) 4. Periksa kompresi cylinder (hal. 8-5). bakar tersumbat
5. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13). – Selang pengaliran bahan bakar
6. Periksa katup solenoid peninggi putaran terjepit atau tersumbat
stasioner (hal. 4-17). – Pompa bahan bakar rusak
7. Periksa sistem pemasokan bahan bakar – Rangkaian pompa bahan bakar
(hal. 7-4). rusak
• Kebocoran udara intake
• Bahan bakar terkontaminasi/
memburuk kondisinya
• Injector bahan bakar rusak
Mesin berputar tetapi tidak 1. Saluran massa/daya ECM tidak berfungsi • Sekring utama 15 A rusak
mau hidup (hal. 4-20). • Sekring tambahan 10 A rusak
(Tidak ada suara bekerjanya 2. Periksa sistem pemasokan bahan bakar
pompa bahan bakar pada (hal. 7-4).
saat kunci kontak diputar ke
ON)
Mesin mati terus, sulit 1. Inisialisasi ECM (hal. 4-23). • Selang pengaliran bahan bakar
dihidupkan, putaran 2. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-11). terhalang
stasioner kasar 3. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13). • Selang pernapasan tangki bahan
4. Periksa katup solenoid peninggi putaran bakar tersumbat
stasioner (hal. 4-17). • Bahan bakar terkontaminasi/
5. Periksa sistem pengaliran bahan bakar memburuk kondisinya
(hal. 7-4). • Kebocoran udara intake
6. Periksa sistem pengisian battery (hal. 17-12).
7. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
Ada backfiring (nembak- Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
nembak) atau misfiring
(brebet) pada waktu
akselerasi
Performa buruk (kemudahan 1. Periksa sistem pemasokan bahan bakar • Selang pengaliran bahan bakar
dikendarai) dan pemakaian (hal. 7-4). terjepit atau tersumbat
bahan bakar boros 2. Periksa elemen saringan udara (hal. 3-5). • Regulator tekanan rusak (pompa
3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5). bahan bakar)
• Injector bahan bakar rusak
Putaran stasioner mesin di 1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-11).
bawah spesifikasi 2. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13).
3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
4. Periksa sistem pemasokan bahan bakar
(hal. 7-4).
Putaran stasioner mesin di 1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3- • Kebocoran udara intake
atas spesifikasi 11). • Masalah pada bagian atas mesin
2. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
3. Periksa cara kerja kabel gas dan jarak
main bebas (hal. 3-5).
4. Periksa elemen saringan udara (hal. 3-5).
5. Periksa katup solenoid peninggi putaran
stasioner (hal. 4-17).
MIL menyala terus atau MIL Periksa rangkaian MIL (hal. 4-16).
tidak menyala sama sekali
(Mesin bekerja secara
normal)
MIL menyala terus 1. Periksa rangkaian MIL (hal. 4-16).
(Mesin bekerja secara 2. Periksa rangkaian DLC (hal. 4-16).
normal dan tidak ada DTC)
4-7
SISTEM PGM-FI
INFORMASI TROUBLESHOOTING PGM-FI
TROUBLESHOOTING UMUM
Intermittent Failure (putus sambung)
Istilah “intermittent failure (putus sambung)” berarti bahwa sistem mungkin pernah mengalami kerusakan, tetapi sistem tersebut
mengindikasikan OK saat sekarang. Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap kontak yang tidak baik atau pin-pin yang longgar
pada semua konektor yang berhubungan dengan rangkaian yang sedang di-troubleshooting. Jika MIL menyala, tetapi kemudian
mati lagi, masalah semula mungkin hanya terjadi secara intermittent (putus sambung).
Rangkaian terbuka dan Hubungan singkat
“Rangkaian terbuka" dan “Hubungan singkat" merupakan istilah kelistrikan yang umum. Rangkaian terbuka adalah keadaan
terputus pada kabel atau sambungan. Hubungan singkat adalah sambungan tidak disengaja dari sebuah kabel ke massa atau ke
kabel lain. Dalam elektronika sederhana, ini biasanya berarti bahwa ada sesuatu yang tidak akan bekerja sama sekali. Pada ECM
ini dapat berarti ada hal yang mungkin bekerja, tetapi tidak dengan cara yang seharusnya.
Jika MIL telah menyala
Lihat halaman PEMBACAAN DTC (hal. 4-9).
Jika MIL tidak menyala terus
Jika MIL tidak menyala terus, tetapi ada masalah pada pengendaraan, lakukan TROUBLESHOOTING GEJALA (hal. 4-7).
PENJELASAN SISTEM
SISTEM SELF-DIAGNOSIS
Sistem PGM-FI dilengkapi dengan sistem self-diagnosis (pendiagnosaan diri-sendiri). Jika keadaan tidak normal terjadi pada
sistem, ECM menghidupkan MIL dan menyimpan DTC di dalam memori yang dapat dihapus.
FUNGSI FAIL-SAFE
Sistem PGM-FI ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe (pengamanan apabila terjadi kerusakan pada sistem) untuk memastikan
adanya kemampuan minimum sistem untuk tetap bekerja walaupun ada terjadi masalah. Jika ada keadaan tidak normal yang
dideteksi oleh fungsi self-diagnosis, kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai yang telah di
pra-program (diprogram terlebih dahulu) pada peta program yang disimulasikan. Jika ada keadaan tidak normal dideteksi pada
injector, fungsi fail-safe mematikan mesin untuk menjaga injector dari kerusakan.
Pola Kedipan MIL
DTC dapat dibaca dari memori ECM dengan pola kedipan MIL [1].
MIL akan mengedipkan DTC saat ini, jika ECM mendeteksi masalah saat
ini, sewaktu kunci kontak pada ON. MIL akan tetap menyala jika
kecepatan mesin di atas 2.200 menit-1 (rpm).
MIL mempunyai dua macam kedipan, kedipan panjang dan kedipan
pendek. Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 detik, kedipan
pendek berlangsung selama 0,3 detik. Satu kedipan panjang adalah
ekuivalen dari sepuluh kedipan pendek. Sebagai contoh, jika dua
kedipan panjang diikuti dengan lima kedipan pendek, MIL adalah 25
(dua kedipan panjang = 20 kedipan, ditambah lima kedipan pendek).
Jika ECM menyimpan lebih dari satu DTC, MIL akan memperlihatkannya
dengan berkedip dalam urutan dari angka terendah sampai ke angka
tertinggi.
[1]
Pemeriksaan MIL
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati. Jika MIL tidak menyala,
lakukan troubleshooting atas rangkaian MIL (hal. 4-16).
DTC SAAT INI/DTC FREEZE
DTC diperlihatkan dengan dua cara sesuai dengan status kerusakan.
Jika ECM mendeteksi masalah saat ini, MIL akan menyala dan MIL akan mulai berkedip sesuai dengan DTC nya. Kita dapat
melihat pola kedipan MIL sebagai DTC saat ini.
Jika ECM tidak mendeteksi suatu masalah apapun saat ini tetapi mempunyai masalah yang tersimpan di dalam memorinya, MIL
tidak akan menyala dan berkedip. Jika diperlukan untuk mengambil kembali masalah sebelumnya, bacalah DTC freeze
dengan mengikuti prosedur pembacaan DTC (hal. 4-9).
4-8
SISTEM PGM-FI
PEMBACAAN DTC
Hidupkan mesin dan periksa MIL.
CATATAN :
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati.
Jika MIL tetap menyala atau berkedip, baca DTC, freeze data dan ikuti indeks kode DTC (hal. 4-10).
Untuk membaca DTC selagi MIL berkedip, ikuti prosedur berikut ini.
[1]
MENGHAPUS DTC
Putar kunci kontak ke OFF.
[2]
Lepaskan cover center (hal. 2-10). Lepaskan
konektor dummy [1] dari DLC [2].
[1] [3]
4-9
SISTEM PGM-FI
3. Hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan
special tool. [1]
TOOL:
PEMERIKSAAN RANGKAIAN
PEMERIKSAAN PADA KONEKTOR ECM
Selalu bersihkan di sekitarnya dan jauhkan benda-benda asing dari
konektor 33P (Hitam) ECM sebelum melepaskannya.
Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor yang
berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungan-
sambungan tersebut sebelum melanjutkan.
Sewaktu melakukan pengetesan terminal konektor 33P (Hitam) ECM
(pada sisi kabel body), selalu pakai test probe [1]. Masukkan test probe
ke dalam terminal konektor, kemudian hubungkan jarum pengetesan
digital multimeter ke test probe.
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
[1]
4-10
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING MIL
MIL 7 KEDIPAN (SENSOR EOT)
CATATAN :
Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap
kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 2P
(Hitam) sensor EOT dan 33P (Hitam) ECM, kemudian
periksa ulang kedipan MIL.
Pemeriksaan Tegangan Input Sensor EOT
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1].
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan pada konektor 2P (Hitam) sensor
EOT pada sisi kabel.
HUBUNGAN: Merah muda/putih (+) – Hijau/
merah (–)
STANDARD: 4,75 – 5,25 V
Apakah tegangan antara 4,75 – 5,25 V?
Hijau/merah Merah muda/
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2. putih
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
4-11
SISTEM PGM-FI
Pemeriksaan Hubungan Singkat Saluran Output
Sensor EOT
Periksa kontinuitas antara konektor 2P (Hitam)
[1]
sensor EOT [1] pada sisi kabel dan massa.
HUBUNGAN: Merah muda/putih – Massa
Apakah ada kontinuitas?
Merah muda/putih
YA – Hubungan singkat pada kabel Merah
muda/putih
TIDAK– Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
HUBUNGAN:
Kuning/hitam – Kuning/hitam
Hijau/orange – Hijau/orange
4-12
SISTEM PGM-FI
Pemeriksaan Sensor TP
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal berikut Pemeriksaan Pemeriksaan tahanan
pada sisi konektor 3P sensor TP [1]. kontinuitas: (dengan digas):
HUBUNGAN: A – C B C
STANDARD: Kontinuitas (Sekitar 5 kΩ) A C
Periksa bahwa tahanan antara terminal-terminal
berikut berubah-ubah sesuai dengan gas.
HUBUNGAN: B – C
Apakah pemeriksaan tersebut di atas semua
normal?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– Ganti throttle body dengan yang baru, dan
periksa ulang. (Sensor TP rusak) [1]
Pemeriksaan Rangkaian Saluran Sinyal Sensor TP
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM [1]. [1]
Periksa kontinuitas antara konektor 3P (Hitam)
sensor TP [2] dan konektor 33P (Hitam) ECM pada
sisi kabel.
Periksa kontinuitas antara konektor 3P (Hitam)
sensor TP dan massa.
Putih/
TOOL: merah
Test probe 07ZAJ-RDJA110
4-13
SISTEM PGM-FI
Pemeriksaan Tahanan Injector
Ukur tahanan terminal-terminal konektor 2P sisi
[1]
injector [1].
STANDARD: 11 – 13 Ω (24°C)
Apakah tahanan antara 11 – 13 Ω (24°C)?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– Injector rusak
4-14
SISTEM PGM-FI
1. Pemeriksaan Hubungan Singkat Sensor O2
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM dan tutup
sensor O2 [1].
Periksa kontinuitas antara terminal tutup sensor O2
[2] dan massa.
HUBUNGAN: Terminal tutup sensor O2 – Massa [2]
Apakah ada kontinuitas?
YA – Hubungan singkat pada kabel Hitam/
orange
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
Pemeriksaan Sensor O2
Ganti dengan sensor O2 dengan yang masih dalam
keadaan baik (hal. 4-26).
Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-
21). Hapus DTC (hal. 4-9).
Hidupkan mesin, panaskan mesin sampai suhu
kerja normal.
Test-ride skuter dan periksa ulang kedipan MIL.
Apakah MIL berkedip 21 kali?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– Sensor O2 yang semula rusak
4-15
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING RANGKAIAN MIL
Sewaktu kunci kontak diputar ke ON,
MIL tidak menyala
Jika mesin dapat dihidupkan tetapi MIL tidak menyala
sewaktu kunci kontak diputar ke ON, periksalah [1]
sebagai berikut:
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
[2]
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
Biru/kuning
Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya menyala.
– Jika MIL menyala, ganti ECM dengan yang masih
dalam keadaan baik dan periksa kembali
penunjukan MIL.
– Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap rangkaian
terbuka pada kabel Biru/kuning antara MIL dan
konektor 33P (Hitam) ECM.
Jika kabel tidak ada masalah, ganti MIL.
4-16
SISTEM PGM-FI
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM
[1]
[1] pada sisi kabel dan massa.
HUBUNGAN: Coklat – Massa
STANDARD: Tidak ada kontinuitas
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110 Coklat
Jika ada kontinuitas, periksa terhadap hubungan
singkat pada kabel Coklat antara DLC dan ECM.
Jika tidak ada kontinuitas, ganti ECM dengan yang
masih dalam keadaan baik dan periksa ulang.
[1] [3]
Lepaskan berikut ini:
[1] [3]
– Dudukan katup [1]
– Pegas [2]
– O-ring [3]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
TORSI:
Sekrup torx katup solenoid peninggi
putaran stasioner
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
CATATAN :
Ganti O-ring dengan yang baru.
[2]
Pasang pegas dengan sisi diameter yang lebih kecil
menghadap ke dudukan katup seperti diperlihatkan.
Hati-hati jangan sampai menjatuhkan dudukan katup [2]
dan pegas pada saat memasang katup solenoid
peninggi putaran stasioner.
[1]
4-17
SISTEM PGM-FI
PEMERIKSAAN CARA KERJA
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1] [2]
Lepaskan tutup busi dari busi.
[4] [5]
KATUP SOLENOID PENINGGI
PUTARAN STASIONER TETAP
TERBUKA SETELAH MESIN PANAS
(PUTARAN STASIONER TINGGI
BERLANGSUNG TERUS)
CATATAN :
Sebelum memulai pemeriksaan, periksa bahwa
kedipan MIL 7 kali: Tidak ada indikasi sensor EOT.
Pemeriksaan Hubungan Singkat Saluran Massa
Katup Solenoid Peninggi Putaran Stasioner
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 2P (Abu-abu) katup solenoid
peninggi putaran stasioner [1] dan konektor 33P
(Hitam) ECM.
Periksa kontinuitas antara konektor 2P (Abu-abu)
katup solenoid peninggi putaran stasioner sisi Kuning/
kabel dan massa. orange
HUBUNGAN: Kuning/orange – Massa
Apakah ada kontinuitas?
YA – Hubungan singkat pada kabel Kuning/
orange
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
4-18
SISTEM PGM-FI
Pemeriksaan Katup Solenoid Peninggi Putaran
Stasioner
Lepaskan katup solenoid peninggi putaran
stasioner dan periksa kondisi katup solenoid dan
dudukan katup (hal. 4-18).
Apakah katup solenoid normal?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik dan periksa ulang.
TIDAK– Katup solenoid peninggi putaran stasioner
rusak
4-19
SISTEM PGM-FI
Pemeriksaan Tahanan Katup Solenoid Peninggi
Putaran Stasioner
Ukur tahanan antara terminal-terminal konektor 2P
[1]
sisi katup solenoid peninggi putaran stasioner [1].
STANDARD: 24 – 27 Ω (20°C)
ECM
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1] [3] [4]
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
Lepaskan karet penahan [3] dan ECM [4].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
PEMERIKSAAN SALURAN DAYA/
MASSA ECM
CATATAN :
Sebelum memulai pemeriksaan, periksa terhadap
kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 33P
(Hitam) ECM dan periksa ulang kedipan MIL.
MESIN TIDAK MAU HIDUP (MIL tidak berkedip)
1. Pemeriksaan Tegangan Input Daya ECM
Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM (hal. 4-20). [1]
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan pada konektor 33P (Hitam) ECM [1]
pada sisi kabel dan massa. Hitam/putih
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
4-20
SISTEM PGM-FI
2. Pemeriksaan Saluran Massa ECM
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam)
ECM [1] pada sisi kabel dan massa. Hijau
HUBUNGAN: Hijau/hitam – Massa
Hijau – Massa
Hijau – Massa Hijau Hijau/hitam
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
Apakah ada kontinuitas?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– • Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/
hitam
Rangkaian terbuka pada kabel-kabel
Hijau
[1]
TOOL:
SCS connector [1] 070PZ-ZY30100
4-21
SISTEM PGM-FI
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor ECT [1].
[1] [1]
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi
kabel dengan kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Merah muda/putih – Hijau/merah
Putar kunci kontak ke ON kemudian lepaskan kabel Merah
jumper dari konektor 2P (Hitam) sensor ECT muda/
sementara MIL berkedip (pola penerimaan reset) putih
Hijau/
selama 10 detik. orange
Periksa apakah MIL berkedip.
Setelah pelepasan kabel jumper, MIL seharusnya
mulai berkedip. (pola berhasil)
[2]
0,3 detik
dalam 10 detik
0,3 detik
0,1 detik
1,3 detik
MIL ON
MIL OFF
4-22
SISTEM PGM-FI
[1]
4-23
SISTEM PGM-FI
Buka handel gas sepenuhnya dan tahan. Buka dan tahan. Putar ke ON.
Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai
berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3
detik.
MIL ON Kedipan cepat
CATATAN :
Jika MIL tidak mulai berkedip dengan cepat, putar
kunci kontak ke OFF dan coba lagi.
Jika Anda tidak dapat mengulang kembali prosedur,
periksa ulang apakah kode kerusakan tidak
tersimpan di ECM.
Jika kode kerusakan tidak tersimpan akan tetapi
Anda masih tidak dapat mengulang kembali Dalam waktu 5 detik
prosedur, ganti ECM dengan yang masih dalam setelah kedipan cepat
keadaan baik dan coba lagi. dimulai, tutup dan
tahan selama lebih dari
Pada saat inisialisasi ECM berhasil, maka MIL akan
berkedip-kedip dengan satu kedipan pendek 3 detik.
berulang.
Jika pola berhasil terlihat, putar kunci kontak ke
OFF.
Lepaskan special tool dari DLC. Pola berhasil (Satu Putar ke OFF.
Pasang konektor dummy pada DLC dan pasang ke kedipan pendek berulang)
relay starter/pengisian.
Putar idle air screw pada pembukaan sesuai
spesifikasi (hal. 7-12).
Apabila altitude lebih tinggi dari 2.000 m, lakukan
setting altitude (hal. 4-24).
Periksa putaran stasioner (hal. 3-11).
Pasang cover center (hal. 2-8).
SETTING ALTITUDE
CATATAN :
Pastikan bahwa kode kerusakan tidak tersimpan
dalam ECM. Jika tersimpan, ECM tidak dapat
masuk ke mode setting.
Setting akan gagal apabila mesin dihidupkan selama
prosedur berlangsung.
Pilih MODE yang cocok dengan situasi yang dijelaskan
di bawah ini.
MODE 1: 0 – 2.000 m di atas permukaan laut
MODE 2: 2.000 – 2.500 m di atas permukaan laut
MODE 3: 2.500 – 3.500 m di atas permukaan laut
MODE 4: 3.500 m atau lebih tinggi di atas permukaan laut
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan cover center (hal. 2-8). [2]
[1]
4-24
SISTEM PGM-FI
Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
Putar kunci kontak ke ON. Buka dan tahan. Putar ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai
berkedip dengan cepat.
MODE 1: Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik. MIL ON Kedipan cepat
MODE 2,3,4: Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5
detik/buka selama 0,5 detik) sejumlah sesuai
spesifikasi, kemudian tutup dan tahan selama lebih
dari 3 detik. MODE 1: MODE 2,3,4:
MODE 2: Hentakkan handel gas 1 kali Tutup 0,5 detik
MODE 3: Hentakkan handel gas 2 kali Buka 0,5 detik
MODE 4: Hentakkan handel gas 3 kali Tutup dan tahan.
Jika MIL tidak mulai berkedip dengan cepat, putar
kunci kontak ke OFF dan coba lagi.
Jika Anda tidak dapat mengulang kembali prosedur,
periksa ulang apakah kode kerusakan tidak Dalam waktu 5 detik Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat
tersimpan di ECM. setelah kedipan cepat dimulai, hentakkan handel gas dengan
Jika kode kerusakan tidak tersimpan akan tetapi dimulai, tutup dan cepat (tutup selama 0,5 detik/buka selama
tahan selama lebih 0,5 detik), kemudian tutup dan tahan
Anda masih tidak dapat mengulang kembali dari 3 detik. selama lebih dari 3 detik.
prosedur, ganti ECM dengan yang masih dalam MODE 1: Hentakkan handel gas 1 kali
keadaan baik dan coba lagi.
MODE 2: Hentakkan handel gas 2 kali
MIL akan mengulang kedipan-kedipan pendek MODE 3: Hentakkan handel gas 3 kali
sejumlah MODE yang dipilih.
Jika pola berhasil yang diinginkan terlihat, putar kunci
Pola berhasil (Satu kedipan pendek berulang):
kontak ke OFF.
• Jika MIL mulai berkedip dengan perlahan selama MODE 1:
langkah ini sebelum pola berhasil terlihat, putar Putar ke OFF.
MODE 2:
kunci kontak ke OFF dan coba lagi.
• Jika jumlah kedipan MIL dan angka MODE yang
diinginkan berbeda, putar kunci kontak ke OFF dan MODE 3:
coba lagi.
Lepaskan special tool dari DLC. MODE 4:
Pasang konektor dummy pada DLC dan pasang ke
relay starter/pengisian.
Putar idle air screw pada pembukaan sesuai
spesifikasi (hal. 7-12).
Periksa putaran stasioner (hal. 3-11).
Pasang cover center (hal. 2-8).
SENSOR EOT
PELEPASAN/PEMASANGAN
CATATAN :
Ganti sensor EOT sementara mesin dalam keadaan
[1]
dingin.
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1].
4-25
SISTEM PGM-FI
Lepaskan sensor EOT [1] dan washer sealing [2]. [2]
Pasang washer sealing dan sensor EOT baru.
Kencangkan sensor EOT dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 14,5 N•m (1,5 kgf•m, 11 lbf•ft)
Hubungkan konektor 2P (Hitam) sensor EOT.
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
[1]
SENSOR O2
PERHATIAN
Jangan sampai ada grease, oli atau bahan-bahan lain
pada lubang udara sensor O2. Jika lubang udara
sensor O2 terkontaminasi, jangan membersihkan dan
menyemprot dengan udara bertekanan. Ganti kabel
sensor O2 dengan yang baru.
Sensor O2 dapat mengalami kerusakan jika terjatuh.
Apabila terjatuh, ganti dengan yang baru.
PELEPASAN
Ganti sensor O2 Lepaskan cover side kanan (hal. 2-11).
[1] [1]
sementara
Lepaskan tutup sensor O2 [1].
mesin dalam
keadaan dingin. Pegang bagian tengah tutup sensor O2 seperti
diperlihatkan.
Lepaskan tutup dari sensor sambil memutarnya sedikit,
kurang dari 1/2 putaran.
PEMASANGAN
Pasang dan kencangkan sensor O2 pada cylinder head
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 25 N.m (2,5 kgf.m)
[1]
4-26
SISTEM PGM-FI
Hubungkan tutup sensor O2 [1] dengan menekannya
[1] [1]
secara lurus.
PERHATIAN
Hati-hati agar tidak memiringkan tutup sensor O2
sewaktu menghubungkan tutup pada sensor O2 [2].
Setelah pemasangan, pastikan bahwa tutup sensor O2
dihubungkan dengan erat seperti diperlihatkan dan gas
buang tidak bocor.
Pasang cover side kanan (hal. 2-11).
CATATAN : Maksimum 2 mm
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika sensor O2
[2]
diganti dengan yang baru (hal. 4-23).
4-27
CATATAN
5. SISTEM PENGAPIAN
5-1
SISTEM PENGAPIAN
LOKASI SISTEM
KUNCI KONTAK
REGULATOR/RECTIFIER
COIL PENGAPIAN
DIAGRAM SISTEM
Y/Bu
W/Y G/W
G R G W Y G
REGULATOR/
RETIFIER
ECM SWITCH
BATTERY
STANDAR
SAMPING
COIL
ALTERNATOR/SENSOR CKP
PENGAPIAN
5-2
SISTEM PENGAPIAN
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
Jika mesin harus hidup untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu, pastikan bahwa ruang kerja berventilasi baik.
Jangan pernah menghidupkan mesin di ruang tertutup. Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang
dapat menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan kematian.
PERHATIAN
Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor dihubungkan atau
dilepaskan sementara kunci kontak pada ON dan ada arus listrik yang mengalir.
Sewaktu menyervis sistem pengapian, selalu ikuti langkah-langkah pada tabel troubleshooting (hal. 5-4).
Waktu pengapian biasanya tidak perlu disetel karena ECM telah disetel awal di pabrik.
ECM dapat rusak jika terjatuh. Juga jika konektor dilepaskan pada saat ada arus listrik yang sedang mengalir, tegangan yang
berlebihan dapat merusak modul. Selalu matikan kunci kontak sebelum melakukan pekerjaan servis.
Sistem pengapian yang rusak seringkali disebabkan oleh sambungan yang tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan tersebut
sebelum melanjutkan. Pastikan bahwa battery sudah cukup dicharge. Menggunakan motor starter dengan battery lemah akan
menghasilkan kecepatan pemutaran mesin yang lebih rendah dan juga tidak adanya percikan bunga api pada busi.
Pakailah busi dengan skala panas yang sesuai. Pemakaian busi dengan skala panas yang tidak sesuai dapat merusak mesin.
Untuk menyervis ignition pulse generator (hal. 5-6).
Untuk menyervis kunci kontak (hal. 19-8).
Untuk menyervis switch standar samping (hal. 19-14).
Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bu = Blue (Biru) Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO)
Celah busi 0,80 – 0,90 mm
Tegangan puncak primer coil pengapian Minimum 100 V
Tegangan puncak sensor CKP Minimum 0,7 V
Waktu pengapian 7° sebelum TMA pada putaran stasioner
5-3
SISTEM PENGAPIAN
TROUBLESHOOTING
Periksa hal-hal berikut ini sebelum mendiagnosa sistem.
– Busi rusak
– Tutup busi atau sambungan kabel busi longgar
– Air masuk ke tutup busi (Menyebabkan kebocoran tegangan sekunder coil pengapian)
Tidak ada percikan bunga api pada busi
Kondisi yang tidak biasa Kemungkinan penyebab (Periksa menurut urutan nomor)
Tegangan primer Tegangan puncak rendah. 1. Impedansi multimeter terlalu rendah, di bawah 10 MΩ/DCV.
coil pengapian 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Battery kurang
dicharge atau gaya dorong kickstarter lemah.)
3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron.
(Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas
tegangan standard sedikitnya sekali)
4. Konektor-konektor tersambung dengan tidak baik atau ada
rangkaian terbuka pada sistem pengapian.
5. Coil pengapian rusak.
6. ECM rusak (jika No.1 sampai 5 normal).
Tidak ada tegangan puncak. 1. Sambungan-sambungan peak voltage adaptor tidak benar.
2. Kunci kontak rusak.
3. Konektor-konektor ECM longgar atau tersambung dengan
tidak baik.
4. Rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada
kabel Merah/hitam ECM.
5. Rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada
kabel Hijau ECM.
6. Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/putih atau kabel Hijau
dari switch standar samping.
7. Switch standar samping rusak.
8. Peak voltage adaptor rusak.
9. Ignition pulse generator rusak. (Ukur tegangan puncak.)
10.ECM rusak (apabila No.1 sampai 9 normal).
Tegangan puncak normal, tetapi 1. Busi rusak atau ada kebocoran arus sekunder coil pengapian.
tidak ada percikan bunga api 2. Coil pengapian rusak.
pada busi.
Ignition pulse Tegangan puncak rendah. 1. Impedansi multimeter terlalu rendah.
generator 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Tenaga
pengoperasian kickstarter lemah).
3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron.
(Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas
tegangan standard sedikitnya sekali)
4. Ignition pulse generator rusak (apabila No.1 sampai 3 normal).
Tidak ada tegangan puncak. 1. Peak voltage adaptor rusak.
2. Ignition pulse generator rusak.
5-4
SISTEM PENGAPIAN
[1]
TEGANGAN PUNCAK PRIMER COIL
PENGAPIAN
CATATAN :
Perhatikan semua sambungan-sambungan sistem
sebelum melakukan pemeriksaan. Jika sistem
dilepaskan, maka tegangan puncak yang diukur
mungkin salah.
Periksa kompresi cylinder dan periksa bahwa busi
telah dipasang dengan benar.
Letakkan skuter dengan standar tengahnya pada
permukaan datar.
Lepaskan berikut ini:
– Cover center (hal. 2-8)
– Cover body (hal. 2-9)
Lepaskan klem kabel busi [1] dari intake shroud.
[1]
[1]
5-5
SISTEM PENGAPIAN
Dengan kabel primer coil pengapian dalam keadaan
tersambung, hubungkan jarum pengetesan peak
voltage adaptor ke terminal kabel primer coil
pengapian dan massa.
TOOL:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau
Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100
dengan digital multimeter (impedansi minimum
10 MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran
5-6
SISTEM PENGAPIAN
Lepaskan cover body (hal. 2-12).
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan konektor 2P sensor CKP [1] dan hubungkan
peak voltage adaptor atau Imrie tester pada terminal-
terminal konektor dari sisi sensor CKP.
HUBUNGAN: Kuning (+) – Putih/kuning (–)
Dengan cara sama seperti pada konektor 33P (Hitam)
ECM, ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan
tegangan yang diukur pada konektor 33P (Hitam) ECM.
CATATAN :
Jika tegangan puncak yang diukur pada ECM tidak
normal dan yang diukur pada sensor CKP normal, [1]
maka ada rangkaian terbuka atau hubungan
singkat, atau sambungan longgar pada kabel body.
Jika tegangan puncak pada sisi sensor CKP lebih
rendah daripada nilai standard, lakukan
pemeriksaan-pemeriksaan yang dijelaskan pada
tabel troubleshooting (hal. 5-4).
Untuk penggantian sensor CKP (hal. 18-7).
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan
terbalik dari pelepasan.
COIL PENGAPIAN
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover body (hal. 2-9).
[1] [2]
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari intake shroud.
Lepaskan klem kabel busi dari rangka.
[1]
[3]
5-7
SISTEM PENGAPIAN
WAKTU PENGAPIAN
CATATAN :
Bacalah petunjuk pemakaian untuk pengoperasian
timing light.
Bacalah petunjuk untuk cara kerja timing light.
Lepaskan cover kipas pendingin (hal. 2-14).
[2]
Hubungkan timing light [1] ke kabel busi.
Putar kunci kontak ke ON.
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.
[3]
PUTARAN 1.700 ± 100 menit-1
STASIONER MESIN:
Waktu pengapian tepat jika garis penunjuk [2] pada
crankcase kanan bertepatan dengan tanda “F” [3] pada
flywheel seperti diperlihatkan.
Jika waktu pengapian tidak tepat, periksa ignition pulse
generator (hal. 5-6). [1]
5-8
6. ELECTRIC STARTER
6-1
ELECTRIC STARTER
LOKASI SISTEM
SWITCH LAMPU REM DEPAN SWITCH LAMPU REM BELAKANG
ECM MOTOR
SEKRING UTAMA (MAIN) 15 A
SEKRING TAMBAHAN
RELAY UTAMA 10 A
DIAGRAM SISTEM
R/W
SEKRING UTAMA (MAIN) 15 A
Bl
R/Bl Bl
R Bl R/W
RELAY RELAY
STARTER UTAMA
REGULATOR/ Bl
RECTIFIER R/Bl
R/Y
R/W KUNCI KONTAK
Y/Bl
SEKRING
TAMBAHAN
10 A
SWITCH STARTER Bl/Br
G/Y
R R G
SWITCH LAMPU REM
G/W
G Y/Bl Bl W/Bl Y/G G/W SWITCH
STANDAR
MOTOR SAMPING
STARTER G
ECM
BATTERY
6-2
ELECTRIC STARTER
INFORMASI SERVIS
UMUM
Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis motor starter. Motor dapat hidup dengan tiba-tiba, dan menimbulkan luka-
luka parah.
Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu memutar motor starter dengan cukup cepat, atau memasok arus pengapian yang
memadai.
Motor starter dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar motor starter sementara mesin tidak berputar, maka motor starter dapat
mengalami kerusakan.
Untuk menyervis kunci kontak (hal. 19-8).
Untuk menyervis switch starter (hal. 19-9).
Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 19-10).
Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Panjang brush motor starter 7,0 3,5
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup kabel motor starter 1 4 2,0 (0,2)
6-3
ELECTRIC STARTER
TROUBLESHOOTING
Motor starter tidak berputar
Pemeriksaan Standard
Periksa berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Fungsi kunci kontak (hal. 18-10)
– Switch lampu rem (hal. 18-12)
Apakah hal-hal di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Ganti atau perbaiki part-part yang tidak berfungsi.
Cara Kerja Relay Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Harus terdengar bunyi "KLIK" pada relay pada saat switch starter ditekan.
Apakah terdengar bunyi "KLIK"?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
Pemeriksaan Kabel Motor Starter
Putar kunci kontak ke OFF.
Periksa adanya rangkaian terbuka pada kabel motor starter dan kabel massa motor starter.
Apakah kabel-kabel di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– • Kabel motor starter longgar atau tersambung dengan tidak baik.
Rangkaian terbuka pada kabel massa motor starter (Hijau) dan terminal negatif battery.
Rangkaian terbuka pada kabel Merah/Putih motor starter antara relay starter dan motor starter.
Pemeriksaan Motor Starter
Berikan tegangan battery secara langsung pada motor starter dan periksa cara kerjanya.
Apakah motor starter berputar?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Merah antara relay starter dan battery.
Relay starter rusak.
TIDAK– Motor starter rusak.
Pemeriksaan Rangkaian Coil Relay Starter
Lepaskan konektor 33P ECM.
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)
Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 6.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.
Rangkaian terbuka pada kabel battery antara battery dan kunci kontak.
Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih relay starter antara kunci kontak dan relay starter.
Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam relay starter antara ECM dan relay starter.
Kunci kontak rusak (hal. 18-10).
Coil relay starter rusak.
Pemeriksaan Rangkaian Switch Lampu Rem/Switch Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hijau (+) – Massa (–)
6-4
ELECTRIC STARTER
Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 7.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.
Switch lampu rem rusak (hal. 18-12).
Rangkaian terbuka pada kabel Hitam antara relay utama dan switch lampu rem.
Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/Kuning antara switch lampu rem dan switch starter.
Switch starter rusak (hal. 18-11).
Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hijau antara ECM dan switch starter.
Pemeriksaan Kontinuitas Relay Starter
Periksa kontinuitas relay starter (hal. 5-10).
Apakah ada kontinuitas?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih ECM.
Rangkaian terbuka pada kabel Hijau ECM.
ECM rusak.
TIDAK– Relay starter rusak.
Motor starter memutar mesin dengan perlahan
Tegangan battery rendah.
Kabel terminal battery tersambung dengan tidak baik.
Kabel motor starter tersambung dengan tidak baik.
Motor starter rusak.
Kabel massa battery tersambung dengan tidak baik.
Motor starter berputar, tetapi mesin tidak ikut berputar
Motor starter berputar terbalik.
– Rumah motor dirakit dengan tidak benar.
– Terminal-terminal tidak dihubungkan dengan benar.
Starter pinion rusak.
Relay starter berbunyi “KLIK”, tetapi mesin tidak berputar
Crankshaft tidak berputar karena ada masalah pada mesin.
Starter pinion rusak.
6-5
ELECTRIC STARTER
MOTOR STARTER
CATATAN :
• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis
motor starter. Motor starter dapat hidup dengan tiba-
tiba, yang mengakibatkan luka-luka parah.
• Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu
memutar motor starter dengan cukup cepat, atau
memasok arus pengapian yang memadai.
• Motor starter dapat diservis dengan mesin
terpasang pada rangka.
• Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti
langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar
motor starter sementara mesin tidak berputar, maka
motor starter dapat mengalami kerusakan.
• Lihat pada informasi komponen berikut ini.
– Untuk menyervis kunci kontak (hal. 18-10).
– Untuk menyervis switch starter (hal. 18-11).
– Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 18-12).
PELEPASAN
Lepaskan rumah saringan udara (hal. 7-10).
[1] [3]
Tarik lepas cover debu [1].
Lepaskan sekrup [2] dan kabel motor starter [3] dari
motor starter.
[2]
[3] [2]
Lepaskan O-ring [1] dari motor starter. [1]
6-6
ELECTRIC STARTER
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Bongkar dan rakit motor starter seperti pada gambar
berikut ini.
RUMAH MOTOR
ARMATURE
PEGAS
SEKRUP
DUDUKAN
GASKET
PEMASANGAN
Lapisi O-ring baru [1] dengan oli mesin dan pasang ke
[1]
dalam alur motor starter.
[1] [2]
6-7
ELECTRIC STARTER
Pasang kabel motor starter [1] dan kencangkan sekrup
[3] [1]
[2] dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 2,0 N.m (0,2 kgf.m)
Letakkan kembali cover debu [3] pada posisi yang
sesuai.
Pasang rumah saringan udara (hal. 7-10).
[2]
RELAY UTAMA
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover body (hal. 2-9)
[2]
Lepaskan konektor 5P (Abu-abu) relay utama [1] dari
rangka dan lepaskan relay utama [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
PEMERIKSAAN CARA KERJA
Sebelum melakukan pemeriksaan cara kerja, periksa
[1]
berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Kunci kontak (hal. 18-10)
Lepaskan cover body (hal. 2-9).
Putar kunci kontak ke ON.
Relay utama [1] normal jika relay utama berbunyi
"KLIK".
Jika anda tidak mendengar bunyi "KLIK" pada relay,
periksa berikut ini:
– Pemeriksaan kontinuitas relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran switch relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran coil relay utama (hal. 6-10)
6-8
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN KONTINUITAS
RELAY UTAMA
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan relay utama [1] (hal. 6-8). [1]
Hubungkan ohmmeter pada terminal-terminal relay
utama berikut.
HUBUNGAN: A–B
Hubungkan battery 12 V pada terminal-terminal relay
utama berikut.
HUBUNGAN: C–D
A B
Harus ada kontinuitas antara terminal-terminal A dan B
pada saat battery dihubungkan, dan tidak ada
kontinuitas pada saat battery dilepaskan.
C D
D C B A
PEMERIKSAAN SALURAN
SWITCH RELAY UTAMA
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor 5P
(Abu-abu) relay utama [1] sisi kabel body dengan
kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Merah/putih - Merah/kuning
Merah/kuning
Merah/putih
[2]
6-9
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN SALURAN COIL
RELAY UTAMA
SALURAN DAYA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
Hitam/putih
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hitam/putih (+) – Massa (–)
Jika ada tegangan battery, saluran daya coil relay
utama normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa rangkaian
terbuka pada kabel Hitam/putih antara kunci kontak
dan relay utama.
SALURAN MASSA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
Green (Hijau) [1]
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Periksa kontinuitas antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hijau – Massa
Jika ada kontinuitas, saluran massa coil relay utama
normal.
Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kabel Hijau antara relay utama dan massa.
RELAY STARTER
PEMERIKSAAN SALURAN COIL
RELAY STARTER
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor 33P (Hitam) ECM sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)
Jika tegangan battery hanya tampak pada saat kunci
kontak pada posisi ON, maka rangkaian coil relay
starter normal. [1]
Jika tidak ada tegangan battery, periksa berikut ini:
– Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam antara
relay starter dan ECM.
– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih antara
relay starter dan kunci kontak.
Kuning/hitam
[1]
6-10
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM/SWITCH STARTER
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). [1]
[1]
6-11
CATATAN
7. SISTEM BAHAN BAKAR
POMPA BAHAN BAKAR ························ 7-8 TANGKI BAHAN BAKAR ······················ 7-17
7-1
SISTEM BAHAN BAKAR
LOKASI KOMPONEN
7-2
SISTEM BAHAN BAKAR
INFORMASI SERVIS
UMUM
Membengkokkan atau memelintir kabel pengaturan akan mengurangi kelancaran kerjanya dan dapat menyebabkan kabel macet
atau mengikat, sehingga mengakibatkan kehilangan pengendalian atas kendaraan.
Bekerjalah di tempat dengan ventilasi yang cukup. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di
tempat kerja atau di tempat dimana bensin disimpan dapat mengakibatkan kebakaran atau ledakan.
Sewaktu membongkar part-part sistem bahan bakar, catatlah lokasi semua O-ring. Ganti dengan yang baru pada waktu
perakitan kembali.
Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar, bebaskan tekanan bahan bakar dari sistem (hal. 7-4).
Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas dilepaskan. Hal ini dapat
mengakibatkan putaran stasioner yang tidak tepat.
Tutuplah lubang-lubang intake dengan pita perekat atau kain bersih untuk mencegah masuknya kotoran dan serpihan-serpihan
ke dalam mesin setelah throttle body/pipa intake dilepaskan.
Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi tidak benar.
Jaga agar kotoran dan serpihan-serpihan tidak masuk ke lubang throttle dan saluran lintasan udara setelah throttle body
dilepaskan. Bersihkan saluran dengan udara kompresor bila perlu.
Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur dan sekrup yang dicat putih pada throttle body. Melonggarkan atau mengencangkan
mur dan sekrup tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada throttle valve dan pengaturan putaran stasioner.
Part-part throttle body yang tidak diperlihatkan di dalam buku pedoman reparasi ini tidak boleh dibongkar.
Untuk pemeriksaan sensor ketinggian bahan bakar (hal. 19-12).
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Nomor identifikasi throttle body GQRPA
Putaran stasioner mesin 1.700 ± 100 menit-1
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner 294 kPa (43 psi)
Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V) Minimum 98 cm3/10 detik
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUML DIAMETER TORSI CATATAN
AH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur plat pemasangan pompa bahan 4 6 12 (1,2) Untuk urutan pengencangan
bakar (hal. 7-9)
Sekrup klem selang penghubung rumah 1 4 2,1 (0,2)
saringan udara
Sekrup torx katup solenoid peninggi 2 5 3,4 (0,3)
putaran stasioner
Sekrup dudukan kabel gas 1 5 3,4 (0,3)
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pemasangan joint injector 2 6 12 (1,2)
7-3
SISTEM BAHAN BAKAR
PEMERIKSAAN SALURAN
BAHAN BAKAR
MEMBEBASKAN TEKANAN BAHAN
BAKAR
CATATAN :
Sebelum melepaskan selang pengaliran bahan bakar,
bebaskan tekanan dari sistem dengan mengikuti
prosedur di bawah ini.
1. Putar kunci kontak ke OFF. [2]
Lepaskan cover tangki bahan bakar (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 5P pompa bahan bakar [3].
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner
sampai mesin mati sendiri.
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan kabel negatif (–) battery (hal. 18-11).
PELEPASAN FITTING
CATATAN :
Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari
bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang pengaliran
bahan bakar.
Sisi pompa Bebaskan tekanan bahan bakar (hal. 7-4).
[2]
bahan bakar: Periksa fitting bahan bakar [1] terhadap adanya
kotoran, dan bersihkan bila perlu.
Letakkan kain lap [2] menutupi fitting.
[1]
[1]
7-4
SISTEM BAHAN BAKAR
1. Tekan tab penahan [2] ke arah depan. [2]
[1]
[1]
PEMASANGAN FITTING
CATATAN :
Jika ada penahan yang perlu diganti, ganti dengan
penahan yang dibuat di pabrik pembuat yang sama
dengan penahan yang telah dilepaskan (Berbagai
pabrik pembuat lain mempunyai spesifikasi-
spesifikasi penahan yang berbeda).
Jangan membengkokkan atau memelintir selang
pengaliran bahan bakar.
7-5
SISTEM BAHAN BAKAR
Dorong konektor [1] pada joint pompa bahan bakar/
[2]
joint injector sampai penahan [2] mengunci dengan
adanya bunyi "KLIK".
CATATAN :
• Tepatkan fitting dengan pipa.
Jika sulit disambungkan, oleskan sedikit oli mesin
pada ujung pipa.
Pastikan sambungan sudah kencang; periksa secara
visual dan dengan menarik konektor.
[1]
NORMALISASI TEKANAN BAHAN
BAKAR
Sambungkan konektor 5P pompa bahan bakar [1].
[1]
Hubungkan kabel negatif (–) ke battery (hal. 18-11).
Putar kunci kontak ke ON.
CATATAN :
Jangan hidupkan mesin.
Pompa bahan bakar akan bekerja selama kira-kira 2
detik, dan tekanan bahan bakar akan naik.
Ulangi 2 atau 3 kali, dan periksa bahwa tidak ada
kebocoran pada sistem aliran bahan bakar.
4. Putar kunci kontak ke OFF.
7-6
SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang fitting pada sisi pompa bahan bakar (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).
[2]
Lap bensin yang Tempatkan ujung selang di dalam tempat penampung
tertumpah. bensinyang sesuai.
Untuk sementara hubungkan kabel negatif (–) ke
battery dan konektor 5P pompa bahan bakar.
[1]
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur jumlah bahan bakar yang mengalir.
CATATAN :
Pompa bahan bakar bekerja selama 2 detik. Ulangi 5
kali untuk mencapai pengukuran waktu total.
Kembalikan bahan bakar ke tangki bahan bakar, saat
bahan bakar yang pertama mengalir.
Jumlah aliran bahan Minimum 98 cm3/10 detik
bakar:
Jika aliran bahan bakar kurang dari yang
dispesifikasikan, periksa berikut ini:
– Selang bahan bakar tersumbat
– Unit pompa bahan bakar (hal. 7-8)
– Saringan bahan bakar tersumbat (hal. 7-15)
Pasang fitting pada sisi injector (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8).
7-7
SISTEM BAHAN BAKAR
[1]
7-8
SISTEM BAHAN BAKAR
Tarik unit pompa bahan bakar [1] ke atas hingga ujung
[4] [3]
saringan bahan bakar [2] keluar dari lubang tangki
bahan bakar.
Putar unit pompa bahan bakar hingga saringan bahan
bakar keluar dari lubang sambil melipat saringan
bahan bakar untuk menghindari kerusakan.
CATATAN :
Lepaskan unit pompa bahan bakar [1] dengan hati-hati
dari tangki bahan bakar untuk mencegah kerusakan
sensor ketinggian bahan bakar [5] dan lengan
pelampung.
Lepaskan seal debu [3] dan O-ring [4] dari unit pompa
bahan bakar. [2] [5] [1]
PEMASANGAN
Selalu ganti O-ring Oleskan maksimal 1 gr oli mesin pada O-ring baru [1]
[2] [1]
dan seal debu dan pasanglah pada unit pompa bahan bakar [2].
dengan yang baru. Pasang seal debu baru [3] dalam arah yang benar
Hati-hati agar tidak
seperti diperlihatkan.
menjepit kotoran
dan serpihan di
antara unit pompa
bahan bakar, O-
ring dan seal debu.
[3]
Oleskan sedikit oli mesin pada daerah duduk O-ring
dan seal debu pada tangki bahan bakar. [2]
[3] [1]
Tekan unit pompa bahan bakar [1] ke dalam tangki
bahan bakar sehingga kedua tab pompa [2] terletak di [1]
antara kedua rusuk seperti diperlihatkan.
CATATAN :
Pastikan seal debu dipasang dengan benar.
[2]
7-9
SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang plat-plat pemasangan [1] dengan tanda "UP"
nya menghadap ke atas sambil menekan unit pompa [2]
4 2
bahan bakar ke bawah.
Pasang dan kencangkan mur-mur plat pemasangan
pompa bahan bakar dengan torsi sesuai spesifikasi
dan dengan urutan yang sudah ditentukan seperti
diperlihatkan.
TORSI: 12 N.m (1,2 kgf.m)
Pasang fitting pada sisi pompa bahan bakar (hal. 7-5).
Normalisasikan tekanan bahan bakar (hal. 7-6).
Periksa bahwa tidak ada kebocoran pada sistem
pemasokan bahan bakar (hal. 7-8). 1 [1] 3
CATATAN :
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika unit pompa
bahan bakar diganti dengan yang baru (hal. 4-23).
RUMAH SARINGAN UDARA
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). [2]
Lepaskan baut-baut/washer-washer pemasangan
rumah saringan udara [1].
Tarik keluar selang pernapasan final reduction dari
rumah saringan udara.
[1]
[1] [3] Lepaskan
Lepaskan selang pernapasan crankcase [1] dari rumah
saringan udara.
Lepaskan kabel gas dari kaitan selang penghubung.
Longgarkan sekrup klem selang penghubung [2].
Lepaskan selang penghubung [3] dan lepaskan rumah
Tepatkan
saringan udara.
[2]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan. [1]
CATATAN :
Kencangkan sekrup klem [1] selang penghubung
sampai klem duduk pada collar [2].
[2]
7-10
SISTEM BAHAN BAKAR
THROTTLE BODY
CATATAN :
Lakukan prosedur reset sensor TP jika throttle body
diganti dengan yang baru (hal. 4-21).
PELEPASAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1] [2]
Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar throttle body.
Longgarkan mur pengunci kabel gas [1].
Hati-hati agar Lepaskan kabel gas dari dudukan kabel [2].
tidak merusak ulir- Lepaskan kabel gas [3] dari throttle drum [4].
ulir kabel gas.
[3] [4]
[1]
[4]
7-11
SISTEM BAHAN BAKAR
Lepaskan O-ring [1] dari throttle body [2].
[1] [2]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan throttle body (hal. 7-11).
CATATAN :
Throttle body telah disetel awal di pabrik. Jangan
bongkar dengan cara lain daripada yang
diperlihatkan pada buku pedoman reparasi ini.
Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka
penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas
dilepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran
stasioner yang tidak tepat.
Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat
menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi
tidak benar.
Jangan lepaskan sekrup yang dicat putih [1] dan
sensor TP. Melepaskannya dapat menyebabkan [1] [2]
tidak berfungsinya throttle body.
Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur
throttle drum yang dicat putih [2]. Melonggarkan
atau mengencangkannya dapat menyebabkan tidak
berfungsinya throttle body.
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika idle air screw
diganti dengan yang baru (hal. 4-23).
Sebelum melepaskan idle air screw, putarlah ke dalam
dengan hati-hati dengan menghitung jumlah putaran
sampai idle air screw duduk sedikit. Catatlah jumlah
putaran untuk digunakan sebagai referensi pada saat
memasang kembali idle air screw.
PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW:
2 -1/8 putaran keluar dari posisi duduk penuh
Lepaskan berikut ini:
– Idle air screw [1], pegas [2] dan O-ring [3]
– Sekrup [4] dan dudukan kabel gas [5]
– Sekrup torx [6], katup solenoid peninggi putaran
stasioner [7], pegas [8], dudukan katup [9] dan O-ring [10]
Rakit throttle body dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:
Sekrup torx katup solenoid peninggi
putaran stasioner:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
Sekrup dudukan kabel gas:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
CATATAN :
Ganti O-ring dengan yang baru.
Setelah pemasangan, lakukan prosedur berikut ini:
– Pemeriksaan putaran stasioner mesin (hal. 3-11)
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)
7-12
SISTEM BAHAN BAKAR
[1]
[2] [3]
[10]
[7] [5]
[6] [9]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
[4]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
[8]
PEMBERSIHAN
Bongkar throttle body (hal. 7-12).
Semprotlah agar semua saluran udara di dalam throttle
body terbuka dengan menggunakan udara bertekanan.
CATATAN :
Jangan menggunakan udara bertekanan tinggi atau
meletakkan ujung selang kompresor terlalu dekat
pada throttle body.
Membersihkan saluran udara dengan kawat akan
merusak throttle body.
[2]
7-13
SISTEM BAHAN BAKAR
PEMASANGAN
Pasang O-ring baru [1] ke dalam alur pada throttle
[1] [2]
body [2].
[3] [4]
[2]
Hati-hati agar tidak Hubungkan kabel gas [1] pada throttle drum [2] dan
[3]
merusak ulir-ulir tempatkan kabel gas pada dudukan kabel [3], kabel
gas. kemudian setel jarak main bebas handel gas (hal. 3-6).
TORSI:
Mur pengunci kabel gas [4]:
8,5 N.m (0,9 kgf.m)
CATATAN : [4]
Sambil menekan kabel gas pada tab selang
penghubung rumah saringan udara [5].
Pasang berikut ini:
– Injector (hal. 7-16)
– Box bagasi (hal. 2-11) [1] [2]
CATATAN :
Lakukan prosedur berikut ini apabila throttle body
diganti dengan yang baru.
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)
7-14
SISTEM BAHAN BAKAR
PIPA INTAKE
PELEPASAN/PEMASANGAN
CATATAN :
Lakukan prosedur reset sensor TP jika throttle body/
pipa intake diganti dengan yang baru (hal. 4-21).
Lepaskan injector (hal. 7-16).
[1] [2]
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor O2 [1] dan lepaskan
klem kabel sensor O2 [2] dari plat penahan [3].
[3]
[1] [3]
Lepaskan O-ring [1] dari alur throttle body.
Lepaskan kedua O-ring [2] dari insulator.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [1]
pelepasan.
Tutup rapat cylinder head dengan kain lap atau
tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah
masuknya benda asing ke dalam mesin.
Ganti O-ring throttle body dan O-ring insulator dengan
yang baru.
Jika pipa intake diganti dengan yang baru, lakukan
prosedur reset sensor TP (hal. 4-21).
Pasang injector (hal. 7-16).
[2]
7-15
SISTEM BAHAN BAKAR
INJECTOR
CATATAN :
Lakukan prosedur inisialisasi ECM apabila cylinder
head/valve/valve guide/valve seat diganti atau
dibongkar (hal. 4-23).
PELEPASAN
CATATAN :
Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari
bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan [1]
membengkokkan atau memelintir selang pengaliran
bahan bakar.
Sebelum pelepasan, bersihkan di sekitar injector.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan fitting dari sisi injector (hal. 7-4).
Lepaskan konektor 2P (Hitam) injector [1].
Lepaskan baut-baut [2] dan injector/joint injector [3]
dari pipa intake.
[3]
7-16
SISTEM BAHAN BAKAR
Pasang joint injector [1] pada injector [2] dengan
Tepatkan [2]
menepatkan stoppernya.
CATATAN :
Hati-hati agar jangan sampai ada kotoran dan serpihan
di antara joint injector dan O-ring.
[1]
7-17
CATATAN
8. SISTEM PELUMASAN
8-1
SISTEM PELUMASAN
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN
ROCKER ARM SHAFT
CAMSHAFT
PISTON
CRANKSHAFT
POMPA OLI
8-2
SISTEM PELUMASAN
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk jangka waktu yang lama. Walaupun
ini kecil kemungkinannya terjadi kecuali jika Anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk secara
menyeluruh mencuci tangan dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah menangani oli bekas.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS
SERVIS
Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik 0,7 liter –
Pada pembongkaran mesin 0,8 liter –
Oli mesin yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang
setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi –
Viskositas: SAE 10W-30
Standard JASO T 903: MB
Rotor pompa oli Jarak renggang pada ujung rotor 0,15 0,20
Jarak renggang antara rotor dan 0,15 – 0,21 0,35
body
Jarak renggang ke samping 0,05 – 0,10 0,12
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup plat pompa oli 1 4 3,0 (0,3)
Baut pemasangan pompa oli 2 6 10 (1,0)
TROUBLESHOOTING
Tinggi permukaan oli mesin terlalu rendah, pemakaian oli tinggi
Kebocoran oli di luar
Ring piston aus atau pemasangan ring piston tidak benar (hal. 10-7)
Cylinder aus (hal. 10-5)
Valve guide atau seal aus (hal. 9-20)
Kontaminasi oli
Oli jarang diganti
Saringan oli tersumbat
Ring-ring piston aus (hal. 10-7)
8-3
SISTEM PELUMASAN
POMPA OLI
PELEPASAN
CATATAN :
Ketika melepaskan pompa oli, jagalah agar debu atau
kotoran tidak memasuki mesin.
Buang oli mesin (hal. 3-10).
Lepaskan alternator (hal. 18-7).
Lepaskan berikut ini:
– Baut-baut cover pompa oli [1]
– Cover pompa oli [2]
– O-ring [3]
– Driven gear pompa oli [4]
– Driven shaft pompa oli [5]
– Drive pin [6]
– Baut-baut pompa oli [7]
– Assy pompa oli [8]
CATATAN :
Lepaskan cover pompa oli dengan menggunakan baut-baut 5 mm [9].
[8]
[2]
[3]
[4]
[6]
[5]
[7] [9]
[1]
8-4
SISTEM PELUMASAN
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan berikut ini:
– Kedua pin dowel [1]
– Sekrup plat pompa oli [2]
– Pump plate [3]
– Rotor outer [4]
– Rotor inner [5]
CATATAN :
Oleskan oli mesin pada rotor inner dan rotor outer.
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:
Sekrup plat pompa oli:
3,0 N.m (0,3 kgf.m)
[3] [1]
[4]
[5]
[2]
3 N.m (0,3 kgf.m)
8-5
SISTEM PELUMASAN
PEMERIKSAAN
CATATAN :
Ukur pada beberapa titik dan pakailah pembacaan
terbesar untuk membandingkannya dengan batas
servis.
Jika ada bagian dari pompa oli yang aus melebihi
batas servis sesuai spesifikasi, ganti pompa oli dan
cover pompa oli dalam bentuk assy.
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR
Untuk sementara pasanglah rotor outer, inner dan
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR:
driven gear pompa oli ke dalam body pompa oli.
Ukur kerenggangan antara rotor outer dan rotor inner
dengan feeler gauge.
BATAS SERVIS: 0,20 mm
8-6
SISTEM PELUMASAN
PEMASANGAN
CATATAN :
Ketika memasang pompa oli, berhati-hatilah agar debu
atau kotoran tidak memasuki mesin.
Pasang assy pompa oli [1] pada crankcase kanan.
[1]
Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan
pompa oli [2] sesuai torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
[2]
Oleskan oli mesin pada driven gear pompa oli [1] dan
Tepatkan
shaft pompa oli [2].
Pasang drive pin [3] ke dalam shaft pompa oli.
Pasang shaft pompa oli pada driven gear pompa oli
dengan menepatkan drive pin dengan alur driven gear
pompa oli.
Pasang driven gear pompa oli pada pompa oli dengan
menepatkan potongan pada shaft pompa oli dengan
potongan pada pompa oli.
[2]
[2] [3]
[1] [2]
[1]
8-7
CATATAN
9. CYLINDER HEAD/VALVE
TEST KOMPRESI CYLINDER ·················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER SLIDER ········· 9-26
COVER CYLINDER HEAD······················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER LIFTER ·········· 9-27
9-1
CYLINDER HEAD/VALVE
LOKASI KOMPONEN
9-2
CYLINDER HEAD/VALVE
INFORMASI SERVIS
UMUM
Bab ini membahas servis dari cylinder head, valve, rocker arm, camshaft.
Pekerjaan servis pada camshaft dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. Pekerjaan servis pada cylinder head
memerlukan penurunan mesin.
Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang
kembali pada lokasinya semula.
Bersihkan semua part-part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan meniup dengan udara dari
kompresor sebelum pemeriksaan.
Minyak pelumasan camshaft dan rocker arm disalurkan melalui saluran lintasan oli di dalam cylinder head. Bersihkan saluran oli
sebelum merakit cylinder head.
Hati-hati jangan sampai merusak permukaan-permukaan penyatuan pada saat melepaskan cover cylinder head dan cylinder
head. Jangan mengetuk cover cylinder head dan cylinder head terlalu keras pada waktu pelepasan.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kompresi cylinder 1.196 kPa (174 psi) –
Perubahan bentuk melengkung cylinder head – 0,05
Rocker arm D.D. rocker arm IN/EX 10,000 – 10,015 10,04
D.L. rocker arm shaft IN/EX 9,972 – 9,987 9,91
Jarak renggang rocker arm IN/EX 0,013 – 0,043 0,08
ke shaft
Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) IN 32,4736 – 32,5736 32,38
EX 32,0960 – 32,1960 32,00
Valve, valve Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 –
guide EX 0,16 ± 0,02 –
D.L. valve stem IN 4,975 – 4,990 4,90
EX 4,955 – 4,970 4,90
D.D. Valve guide IN/EX 5,000 – 5,012 5,03
Jarak renggang stem ke IN 0,010 – 0,037 0,08
guide EX 0,030 – 0,057 0,10
Bagian valve guide yang IN/EX 9,1 – 9,3 –
keluar di atas cylinder head
Lebar valve seat IN/EX 1,0 1,5
Panjang bebas valve spring IN/EX 29,78 29,11
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup pemasangan intake 2 5 0,8 (0,1)
shroud
Baut pemasangan exhaust shroud 1 6 7,0 (0,7)
Mur cylinder head 4 7 18 (1,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Baut cam sprocket 2 5 8,0 (0,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Sekrup cam chain tensioner lifter 1 6 4,0 (0,4)
Baut special cover cylinder head 2 6 10 (1,0)
Sekrup pemasangan breather 3 4 3,0 (0,3)
plate
Baut pin as cam chain tensioner 1 6 10 (1,0)
slider
9-3
CYLINDER HEAD/VALVE
TROUBLESHOOTING
Masalah-masalah pada bagian atas mesin biasanya mempengaruhi performa mesin. Masalah-masalah ini dapat didiagnosa
dengan test kompresi atau dengan menelusuri suara-suara mesin pada bagian atas dengan batang suara atau stethoscope.
Jika performa tidak baik pada kecepatan rendah, periksalah terhadap asap putih pada selang pernapasan crankcase. Jika selang
berasap, periksa apakah ada ring piston yang macet.
Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja buruk pada kecepatan rendah
Valve:
– Penyetelan valve tidak benar
– Valve terbakar atau bengkok
– Timing dari valve tidak benar
– Valve spring rusak
– Valve seat tidak merata
– Valve macet tidak mau menutup
– Valve spring lemah
Cylinder head:
– Gasket cylinder head bocor atau rusak
– Cylinder head melengkung atau retak-retak
– Busi longgar
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Connecting rod bengkok
Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking
• Ada pembentukan karbon secara berlebihan pada piston head (kepala piston) atau di ruang bakar
Asap berlebihan
Valve stem atau valve guide aus
Seal valve stem rusak
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Ring-ring piston tidak terpasang dengan benar
Piston atau dinding cylinder tergerus atau tergores
Mesin berisik
Penyetelan valve tidak benar
Valve macet atau valve spring patah
Valve seat (dudukan valve) aus berlebihan
Camshaft aus atau rusak
Cam chain aus atau rusak
Gigi-gigi cam sprocket aus
Rocker arm dan/atau shaft aus
Cam chain tensioner aus atau rusak
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Putaran stasioner kasar
• Kompresi cylinder rendah
9-4
CYLINDER HEAD/VALVE
TEST KOMPRESI CYLINDER
Panaskan mesin sampai ke suhu operasional normal.
Matikan mesin dan lepaskan tutup busi dan busi (hal. 3-7).
Pasang compression gauge (meter pengukur
kompresi) [1] ke dalam lubang busi.
Untuk menghindari
agar muatan listrik Buka gas sepenuhnya dan putar mesin dengan motor
battery tidak habis, starter sampai pembacaan gauge berhenti naik.
jangan Pembacaan maksimum biasanya dicapai dalam 4 - 7
menjalankan motor detik.
starter lebih dari 7
TEKANAN KOMPRESI:
detik.
1.196 kPa (174 psi)
Kompresi yang rendah dapat disebabkan oleh: [1]
[2]/[3]
PEMASANGAN
Bersihkan saluran lintasan oli cover cylinder head
dengan udara bertekanan.
9-5
CYLINDER HEAD/VALVE
Pastikan bahwa seal karet [1] berada pada kondisi baik
dan ganti bila perlu. 5 – 15 mm TITIK-TITIK
Oleskan perekat (Three Bond 1194 atau sejenisnya) PELUMASAN
pada daerah permukaan penyatuan antara cylinder
head dan cover cylinder head sesuai spesifikasi.
5 – 15 mm [1]
[1]
Tempatkan cover cylinder head [1] pada cylinder head. [5]
[1]
Pasang baut-baut cover cylinder head [2] dan
kencangkan sesuai torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
Hubungkan selang pernapasan crankcase [5].
Pasang cover center (hal. 2-8).
[2]
9-6
CYLINDER HEAD/VALVE
INTAKE/EXHAUST SHROUD
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover center (hal. 2-8)
– Pipa intake (hal. 7-15)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
– Pipa exhaust/muffler (hal. 2-17)
– Throttle body (hal. 7-11)
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari exhaust shroud.
[2]
Lepaskan tutup sensor O2 [1] dan lepaskan kabel
sensor O2 dari kaitan [2] intake shroud.
[2] [1]
[1] [2]
[3]
9-7
C
Y
L Lepaskan baut [1] dan dudukan kabel gas [2].
I Lepaskan sekrup - sekrup [3] dan
N baut/washer [4].
D Lepaskan intake shroud [5] dan exhaust shroud [6]
E dengan melepaskan berikut ini:
R – Tab-tab [7] intake shroud dari celah-celah [8] exhaust
shroud.
H
– Klem kabel sensor EOT [9] dari intake shroud
E
A Lepaskan seal karet [10].
Pastikan untuk
Dmenepatkan tanda Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
/ "IN" dan "EX" pelepasan.
V pada seal karet
Adengan sisi masuk TORSI:
L dan buang
Sekrup pemasangan intake shroud:
V cylinder head. 0,8 N.m (0,1 kgf.m)
E Baut pemasangan exhaust shroud:
7,0 N.m (0,7 kgf.m)
[3]
0,8 N.m (0,1 kgf.m)
[1]
[2] [9]
[
5
]
[7]
[8]
[10]
[4]
[6] 7,0 N.m (0,7 kgf.m)
9
-
8
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[3] [2]
– Cover cylinder head (hal. 9-5)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14).
– Intake/exhaust shroud (hal. 9-7)
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
memutar kipas pendingin [1] dengan perlahan dan
menepatkan tanda "T" [2] pada flywheel dengan garis
penunjuk [3] pada crankcase kanan.
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati
Atas) pada langkah kompresi.
Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa
ada kerenggangan pada rocker arm.
Jika tidak ada kekenduran, hal ini disebabkan karena [1]
piston sedang bergerak melalui langkah pembuangan
ke TMA. Putar crankshaft satu putaran penuh dengan
memutar kipas pendingin dengan perlahan dan
menepatkan tanda "T" lagi.
Pastikan bahwa garis penunjuk [1] pada cam sprocket
[2]
segaris dengan permukaan atas cylinder head dan
bahwa tanda " " [2] pada cam sprocket menghadap
ke atas seperti diperlihatkan (TMA pada langkah
kompresi).
Jika tanda " " cam sprocket tidak menghadap ke
atas, putar kipas pendingin (crankshaft) satu putaran
dan tepatkan tanda "T" kembali dengan tanda
penunjuk pada crankcase kanan.
[1]
Longgarkan mur pengunci [1] dan sekrup penyetel [2]
[2]
sepenuhnya.
[1]
9-9
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang special tool ke dalam body tensioner dan putar
tool searah jarum jam sampai berhenti berputar. [1]
Tahan tensioner lifter dengan mendorong tool sambil
menepatkan tab-tab dari tool dengan alur-alur dari
tensioner lifter .
TOOL:
Tensioner stopper [1] 070MG-0010100
Tepatkan
Letakkan kain lap Lepaskan baut-baut [1], cam sprocket [2] dari camshaft
pada bagian dan cam chain [3] lepas dari cam sprocket. [1]
crankcase yang Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
terbuka untuk mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
menjaga agar baut-
baut cam sprocket
tidak jatuh ke dalam
crankcase.
[3] [2]
9-10
CYLINDER HEAD/VALVE
PEMASANGAN
Oleskan 0,5 – 1,0 cm3 oli mesin pada daerah
perputaran decompressor cam.
Oleskan oli mesin pada bearing-bearing camshaft.
Oleskan larutan molybdenum oil pada semua cam lobe.
[2]
[1]
9-11
CYLINDER HEAD/VALVE
Oleskan oli mesin pada seluruh permukaan cam chain
[1] [2]
[1] dan gigi-gigi cam sprocket [2].
Pasang cam chain pada cam sprocket.
Pasang cam sprocket pada camshaft kemudian
pastikan bahwa garis penunjuk [3] pada cam sprocket
rata dengan cylinder head dan tanda " " [4] pada cam
sprocket sedang menghadap ke bawah seperti [4]
diperlihatkan (TMA pada langkah pembuangan).
Oleskan oli mesin pada permukaan duduk dan ulir dari
baut-baut cam sprocket [5].
Letakkan kain lap
pada bagian Pasang dan kencangkan baut-baut cam sprocket
crankcase yang dengan torsi sesuai spesifikasi dengan urutan [3]/[6] [5]
terbuka untuk berdasarkan nomor cam sprocket [6].
menjaga agar TORSI: 8,0 N.m (0,8 kgf.m)
baut cam sprocket
tidak jatuh ke
dalam crankcase.
[2]
PEMERIKSAAN
SISTEM DEKOMPRESOR
Letakkan camshaft dengan sisi bearing yang lebih
[1]
besar menghadap ke bawah seperti diperlihatkan.
Putar decompressor cam [1] dengan jari tangan.
Pastikan bahwa decompressor cam bekerja secara
halus dan bahwa pegas mengembalikan decompressor
weight pada posisinya lagi.
Jika decompressor cam tidak normal, ganti camshaft
dalam bentuk assy.
9-12
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
Putar lingkaran luar masing-masing bearing camshaft
[1]
1] dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan
halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran dalam bearing duduk
dengan erat pada camshaft.
Ganti assy camshaft jika bearing tidak berputar
dengan halus, tanpa suara, atau jika duduk dengan
longgar pada camshaft.
CYLINDER HEAD
CATATAN :
Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika part
berikut ini diganti atau dibongkar (hal. 4-21).
– Cylinder head
– Valve
– Valve guide
– Valve seat
PELEPASAN
CATATAN :
Ketika melepaskan mur-mur cylinder head, selalu ganti
[3] [2]
gasket cylinder head dengan yang baru.
Lepaskan berikut ini:
– Mesin (hal. 13-4)
– Cover cylinder head (hal. 9-5)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
– Intake/exhaust shroud (hal. 9-7)
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
memutar kipas pendingin [1] dengan perlahan dan
menepatkan tanda "T" [2] pada flywheel dengan garis
penunjuk [3] pada crankcase kanan.
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati
Atas) pada langkah kompresi. [1]
Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa
ada kerenggangan pada rocker arm.
Jika tidak ada kekenduran, hal ini disebabkan karena
piston sedang bergerak melalui langkah pembuangan
ke TMA.
Putar crankshaft satu putaran penuh dengan memutar
kipas pendingin dengan perlahan dan menepatkan
tanda "T" lagi.
9-13
CYLINDER HEAD/VALVE
Pastikan bahwa garis penunjuk [1] pada cam sprocket
[2]
segaris dengan permukaan atas cylinder head dan
bahwa tanda " " [2] pada cam sprocket menghadap
ke atas seperti diperlihatkan (TMA pada langkah
kompresi).
Jika tanda " " cam sprocket tidak menghadap ke atas,
putar kipas pendingin (crankshaft) satu putaran dan
tepatkan tanda "T" kembali dengan tanda penunjuk
pada crankcase kanan.
[1]
Tepatkan
Letakkan kain lap Lepaskan baut-baut [1], cam sprocket [2] dari camshaft
[1]
pada bagian dan cam chain [3] lepas dari cam sprocket.
crankcase yang
Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
terbuka untuk
mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
menjaga agar
baut cam sprocket
tidak jatuh ke
dalam crankcase.
[3] [2]
9-14
CYLINDER HEAD/VALVE
Lepaskan baut-baut cylinder head [1].
Longgarkan mur-mur cylinder head [2] dengan pola
[2]/[3] [4]
bersilang dalam dua atau tiga langkah.
Lepaskan mur-mur, washer [3] dan cylinder head [4].
[1]
[2]
PEMASANGAN
Bersihkan permukaan penyatuan antara cylinder dan
cylinder head. [2]
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2] pada
cylinder.
[1]
[4]
9-15
CYLINDER HEAD/VALVE
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
memutar kipas pendingin [1] dan menepatkan tanda "T" [3] [2]
pada flywheel dengan tanda penunjuk [3] pada
crankcase kanan.
[1]
[2]
PEMBONGKARAN
ROCKER ARM SHAFT
Sekrupkan baut 5 mm [1] ke dalam lubang berulir pada
[3] [2]
rocker arm shaft [2] dan tarik keluar dari cylinder head.
Keluarkan kedua rocker arm [3].
[1]
9-16
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
Lepaskan baut [1] dan camshaft [2].
[1] [2]
VALVE
Untuk mencegah Lepaskan cotter valve [1] dengan menggunakan
hilangnya [1]
special tool.
tegangan, jangan TOOL:
tekan valve spring
lebih daripada yang Valve spring compressor [2] 07757-0010000
diperlukan untuk Valve spring compressor
melepaskan cotter- attachment [3] 07959-KM30101
cotter.
[3]
Tandai semua part Lepaskan valve spring compressor dan lepaskan
selama berikut ini: [2]
pembongkaran – Valve spring retainer [1]
sehingga part-part – Valve spring [2]
tersebut dapat – Valve spring seat [3]
dipasang kembali – Valve [4]
pada lokasinya – Seal valve stem [5] [1]
semula.
[4] [5]
Hindari merusak Buang endapan-endapan karbon dari ruang bakar [1]
[1]
permukaan dan bersihkan permukaan gasket cylinder head [2].
penyatuan cylinder
dan permukaan
valve seat.
[2]
9-17
CYLINDER HEAD/VALVE
PERAKITAN
COTTER
SPRING SEAT
VALVE GUIDE
CAMSHAFT
INTAKE VALVE
EXHAUST VALVE
VALVE
Semprotlah saluran oli di dalam cylinder head dengan
udara bertekanan.
Oleskan oli mesin pada permukaan dalam seal valve [1]
stem [1] baru.
Pasang valve spring seat [2] dan seal valve stem baru.
Lapisi permukaan luncur valve stem dengan oli mesin.
Masukkan valve [3] ke dalam valve guide sambil
memutarnya perlahan-lahan untuk menghindari
kerusakan pada seal valve stem.
[3] [2]
9-18
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang valve spring dengan lilitan yang lebih rapat
menghadap ke ruang bakar [1].
[1]
[3] [4]
Letakkan Letakkan tool yang sesuai [1] pada valve stem [2].
[1]
cylinder head di
Ketuk tool dengan ringan untuk mendudukkan cotter-
atas permukaan
meja kerja untuk
cotter dengan erat dengan menggunakan palu.
menghindari
kerusakan pada
valve.
[2]
CAMSHAFT
Oleskan 0,5 – 1,0 cm3 oli mesin pada daerah [2]
perputaran decompressor.
Oleskan oli mesin pada bearing-bearing camshaft.
Oleskan larutan molybdenum oil pada semua cam lobe.
Pasang camshaft [1] dan baut [2].
[1]
9-19
CYLINDER HEAD/VALVE
ROCKER ARM/ROCKER ARM SHAFT
Oleskan oli mesin pada permukaan luncur dan
permukaan gelinding rocker arm [1].
Oleskan oli mesin pada permukaan luncur rocker arm [1]
shaft [2].
[2]
[4] [3]
PEMERIKSAAN
CYLINDER HEAD
Periksa lubang busi dan daerah valve terhadap retak-
retak.
Periksa cylinder head terhadap perubahan bentuk
(melengkung) dengan balok penggaris dan feeler
gauge.
BATAS SERVIS: 0,05 mm
9-20
CYLINDER HEAD/VALVE
ROCKER ARM/ROCKER ARM SHAFT
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Periksa kedua rocker arm shaft dan rocker arm
terhadap keausan atau kerusakan.
Putar rocker arm roller (penggelinding rocker arm)
dengan jari tangan.
Roller harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Ukur D.D. dari masing-masing rocker arm.
BATAS SERVIS: IN/EX: 10,04 mm
Ukur D.L. dari masing-masing rocker arm shaft.
BATAS SERVIS: IN/EX: 9,91 mm
Hitung jarak renggang rocker arm-ke-shaft.
BATAS SERVIS: IN/EX: 0,08 mm
VALVE SPRING
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Ukur panjang bebas dari masing-masing valve
spring. BATAS SERVIS: IN/EX: 29,11 mm
Ganti spring jika sudah lebih pendek dari batas servis.
VALVE/VALVE GUIDE
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Periksa bahwa valve bergerak dengan lancar pada
guide.
Periksa masing-masing valve terhadap kebengkokan,
keadaan terbakar, goresan atau keausan tidak normal.
Ukur D.L. masing-masing valve stem dan
catat. BATAS SERVIS: IN/EX: 4,90 mm
9-21
CYLINDER HEAD/VALVE
Periksa dan Ukur D.D. masing-masing valve guide dan
lakukan refacing
pada valve seat catat. BATAS SERVIS: IN/EX: 5,03 mm
setiap kali valve
Kurangi D.L. masing-masing valve stem dari D.D. valve
guide diganti
guide yang bersangkutan untuk memperoleh jarak
(hal. 9-22).
renggang stem-ke-guide.
BATAS SERVIS: IN: 0,08 mm
EX: 0,10 mm
Jika jarak renggang stem-ke-guide melebihi batas
servis, tentukan apakah guide baru dengan ukuran
standard akan mengembalikan jarak renggang ke
dalam batas toleransi.
Jika demikian, ganti semua guide yang diperlukan dan
lakukan ream agar pas (hal. 9-22).
Jika jarak renggang stem-ke-guide dengan guide baru
melebihi batas servis, ganti juga valve.
[2]
9-22
CYLINDER HEAD/VALVE
Lakukan reaming pada valve guide setelah
[1]
pemasangan.
CATATAN :
Hati-hati jangan sampai memiringkan reamer di dalam
guide pada waktu reaming.
Gunakan cutting oil pada reamer selama pekerjaan
ini.
Masukkan reamer dari sisi ruang bakar cylinder head
dan putarlah selalu reamer searah jarum jam.
TOOL:
Valve guide reamer, 5.0 mm [1] 07984-MA60001
Bersihkan cylinder head secara menyeluruh untuk
membuang partikel-partikel logam yang tertinggal
setelah reaming dan lakukan pekerjaan refacing
(pembentukan kembali) valve seat (hal. 9-23).
Valve tidak dapat Lepaskan valve dan periksa permukaan valve seat.
digerinda. Jika
permukaan valve Kontak dengan valve seat harus sesuai dengan lebar
terbakar, sangat sesuai spesifikasi dan merata sepanjang kelilingnya.
aus atau jika valve STANDARD: 1,0 mm
menyentuh BATAS SERVIS: 1,5 mm
dudukannya
Jika lebar valve seat tidak sesuai dengan spesifikasi,
secara tidak
merata, ganti lakukan refacing pada valve seat (hal. 9-23).
valve. Periksa permukaan valve seat terhadap:
• Permukaan rusak:
LEBAR VALVE SEAT
– Ganti valve dan lakukan refacing pada valve seat
• Lebar valve seat tidak merata:
– Valve stem bengkok atau rusak; Ganti valve dan
lakukan reface pada valve seat
• Daerah kontak (terlalu rendah atau terlalu tinggi):
– Lakukan refacing pada valve seat
9-23
CYLINDER HEAD/VALVE
VALVE SEAT REFACING (PEMBENTUKAN
KEMBALI DUDUKAN VALVE)
CATATAN :
• Ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuat refacer.
• Hati-hati jangan sampai menggerinda seat lebih dari
yang diperlukan.
Jika daerah kontak terlalu tinggi pada valve, seat harus
diturunkan dengan menggunakan flat cutter 32°. 45°
Jika daerah kontak terlalu rendah pada valve, seat
harus dinaikkan dengan menggunakan 60° interior
60°
cutter.
Haluskan permukaan seat sesuai dengan spesifikasi,
dengan menggunakan 45° finish cutter. 32°
Pakailah seat cutter 45°, hilangkan kekasaran atau
Lakukan refacing
valve seat dengan ketidak-teraturan dari seat.
cutter 45° setiap kali TOOL:
valve guide diganti.
Seat cutter, 27.5 mm (45° IN) 07780-0010200
Seat cutter, 24 mm (45° EX) 07780-0010600
Cutter holder, 5.0 mm 07781-0010400
Pakailah flat cutter 32°, hilangkan 1/4 bagian teratas
dari bahan valve seat yang ada.
TOOL:
Flat cutter, 27 mm (32° IN) 07780-0013300
Flat cutter, 22 mm (32° EX) 07780-0012601
Cutter holder, 5.0 mm 07781-0010400
Pakailah interior cutter 60°, hilangkan 1/4 bagian
teratas dari bahan valve seat yang ada.
TOOL:
Interior cutter, 26 mm (60° IN) 07780-0014500
Interior cutter, 22 mm (60° EX) 07780-0014202
Cutter holder, 5.0 mm 07781-0010400
Dengan menggunakan seat cutter 45°, potong valve
seat ke lebar yang sesuai.
LEBAR VALVE SEAT:1,0 mm
Pastikan bahwa semua lubang-lubang kecil dan
kekasaran telah hilang.
CATATAN :
Tekanan skir valve yang berlebihan dapat merubah
bentuk atau merusak seat.
Ubah sudut lapping tool (alat skir valve) [1] sering-
sering untuk mencegah keausan seat yang tidak
merata.
Jangan sampai compound skir valve (ambril) masuk
ke guide.
Setelah memotong seat, berikan compound skir valve
[1]
(ambril) pada permukaan valve dan lakukan skir valve
dengan tekanan ringan.
Setelah menskir valve, cucilah compound yang tersisa
dari cylinder head dan valve dan periksa kembali
kontak seat.
Rakit cylinder head (hal. 9-18).
9-24
CYLINDER HEAD/VALVE
CAM CHAIN GUIDE
PELEPASAN
Lepaskan cylinder head (hal. 9-13).
Lepaskan cam chain guide [1].
[1]
PEMASANGAN
Pasang cam chain guide [1] dengan menepatkan boss-
[1]
boss cam chain guide dengan alur-alur pada cylinder.
Pasang cylinder head (hal. 9-15).
Tepatkan
PEMERIKSAAN
Periksa daerah luncur dari cam chain guide terhadap
keausan atau kerusakan berlebihan.
9-25
CYLINDER HEAD/VALVE
CAM CHAIN TENSIONER SLIDER
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Cylinder head (hal. 9-13)
Lepaskan baut pin as [1].
Lepaskan O-ring [1] dan cam chain tensioner slider [2]. [2]
[1]
PEMASANGAN
Pasang cam chain tensioner slider [1] pada crankcase
[1]
kiri.
[2]
Lapisi O-ring baru [2] dengan oli mesin dan pasang ke
dalam alur baut pin as.
9-26
CYLINDER HEAD/VALVE
PEMERIKSAAN
Periksa daerah luncur dari cam chain tensioner slider
terhadap keausan atau kerusakan berlebihan.
PEMASANGAN
Pasang tensioner stopper dan putar tensioner shaft searah
[2] [3]
jarum jam dengannya untuk menarik tensioner secara
penuh.
Pasang gasket baru [1], cam chain tensioner lifter [2]
dan kencangkan baut-baut [3].
Lepaskan tensioner stopper [4].
[1] [4]
9-27
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang O-ring baru [1] pada cam chain tensioner lifter.
[1] [2]
Pasang dan kencangkan sekrup [2] dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 4,0 N.m (0,4 kgf.m)
Pasang intake/exhaust shroud (hal. 9-7).
PEMERIKSAAN
Periksa cara kerja cam chain tensioner [1]: [2]
[3]
– Tensioner shaft [2] tidak boleh masuk ke dalam body
ketika didorong.
– Jika diputar searah jarum jam dengan tensioner
stopper [3], tensioner shaft harus ditarik ke dalam
body. Shaft harus ada bagian yang keluar dari body
segera setelah tensioner stopper dilepaskan.
[1]
9-28
10. CYLINDER/PISTON
10-1
CYLINDER/PISTON
LOKASI KOMPONEN
10-2
CYLINDER/PISTON
INFORMASI SERVIS
UMUM
Bab ini meliputi pekerjaan servis cylinder dan piston.
Mesin harus dilepaskan dari rangka untuk dapat menyervis cylinder dan piston.
Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang
kembali pada lokasinya semula.
Bersihkan semua part-part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan meniup dengan udara dari
kompresor sebelum pemeriksaan.
Hati-hati jangan sampai merusak dinding cylinder dan piston.
Ketika piston dilepaskan, bersihkan karbon dan kotoran dari bagian atas cylinder.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Cylinder D.D. 50,005 – 50,015 50,10
Kelonjongan – 0,05
Ketirusan – 0,05
Perubahan bentuk melengkung – 0,05
Piston, ring D.L. Piston 49,970 – 49,990 49,95
piston, pin Titik pengukuran D.L. piston 6,0 dari bawah –
piston D.D. lubang pin piston 13,002 – 13,008 13,04
D.L pin piston 12,994 – 13,000 12,96
Jarak renggang piston-ke-pin piston 0,002 – 0,014 0,02
Jarak renggang Atas 0,015 – 0,050 0,08
ring piston-ke- Kedua 0,015 – 0,050 0,08
alur ring
Celah pada ujung Atas 0,10 – 0,25 0,45
ring piston Kedua 0,10 – 0,25 0,45
Oli (side rail) 0,20 – 0,70 –
Jarak renggang cylinder-ke-piston 0,015 – 0,045 0,09
D.D. ujung kecil connecting rod 13,010 – 13,028 13,05
Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston 0,010 – 0,034 0,05
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut stud cylinder 4 7 6,0 (0,6) Lihat hal. 10-6
10-3
CYLINDER/PISTON
TROUBLESHOOTING
Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja buruk pada kecepatan rendah
Gasket cylinder head bocor atau rusak
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Connecting rod bengkok
Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking
• Ada pembentukan karbon secara berlebihan pada piston head (kepala piston) atau di ruang bakar
Asap berlebihan
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Ring-ring piston tidak terpasang dengan benar
Piston atau dinding cylinder tergerus atau tergores
Mesin berisik
Cylinder aus
Piston atau salah satu ring piston aus
Putaran stasioner kasar
• Kompresi cylinder rendah
Suara tidak normal
Pin piston atau lubang pin piston aus
Ujung kecil connecting rod aus
Cylinder, piston atau ring-ring piston aus
Ring piston macet/menggeser, kerusakan bearing
Saluran oli atau saringan oli tersumbat
Ada kebocoran oli di dalam
Tidak menggunakan oli mesin yang direkomendasikan
10-4
CYLINDER/PISTON
CYLINDER
PELEPASAN
CATATAN :
Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
Hati-hati agar tidak merusak permukaan antara
cylinder dan cylinder head dengan mencongkel
menggunakan obeng ketika melepaskan cylinder.
Lepaskan cylinder head (hal. 9-13).
[1]
Lepaskan cylinder [1].
[2]
PEMERIKSAAN
Lepaskan cylinder (hal. 10-5).
Periksa diameter cylinder terhadap keausan atau Y
kerusakan.
Ukur D.D. cylinder pada poros X dan Y pada tiga
tingkat. X
Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan
keausan cylinder.
BATAS SERVIS: 50,10 mm
Hitung ketirusan dan kelonjongan pada tiga tingkat
pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan maksimum
untuk menentukan kedua pengukuran.
BATAS SERVIS:
Ketirusan: 0,05 mm
Kelonjongan: 0,05 mm
10-5
CYLINDER/PISTON
Cylinder harus dikorter dan oversize piston/salah satu
ring piston harus dipasang jika batas servis dilampaui.
Oversize piston/ring piston berikut tersedia:
0,25 mm
0,50 mm
0,75 mm
1,00 mm
Jarak renggang antara piston-ke-cylinder untuk
oversize piston harus sebesar: 0,015 – 0,045 mm.
Periksa cylinder terhadap perubahan melengkung
dengan mistar lurus dan feeler gauge dalam arah-arah
seperti diperlihatkan.
BATAS SERVIS: 0,05 mm
BAUT-BAUT STUD
177,0 – 179,0 mm
PEMASANGAN
Bersihkan permukaan cylinder.
[2]
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2].
[1]
10-6
CYLINDER/PISTON
Ikatlah seutas Oleskan oli mesin pada permukaan dalam cylinder,
kawat pada cam permukaan luncur piston dan ring piston.
chain untuk
Alurkan cam chain [1] melalui cylinder [2] dan pasang
mencegahnya jatuh
ke dalam
cylinder dari atas piston sambil menekan ring piston
crankcase. dengan jari tangan.
Pasang cylinder head (hal. 9-25).
[2] [1]
PISTON
PELEPASAN
Lepaskan cylinder (hal. 10-5).
[3] [2]
Hati-hati agar kedua Lepaskan kedua clip pin piston [1] dengan tang.
clip pin piston tidak Dorong pin piston [2] keluar dari piston [3] dan
jatuh ke dalam lubang connecting rod, kemudian lepaskan piston.
dari crankcase.
[1]
Jangan sampai Renggangkan masing-masing ring piston [1] dan
merusak ring piston keluarkan dengan mengangkatnya ke atas pada titik di
dengan seberang celah.
merenggangkan
ujung-ujungnya
terlalu jauh.
Jangan pernah
memakai sikat Bersihkan penumpukan karbon dari alur-alur ring kawat,
karena akan dengan ring piston bekas yang akan dibuang.
merusak alur.
[1]
PEMERIKSAAN
Lepaskan piston (hal. 10-7).
Periksa semua ring piston terhadap pergerakan dengan
memutar ring. Semua ring harus dapat bergerak dalam
alur-alurnya masing-masing tanpa menyangkut.
Dorong ring sampai permukaan luar dari ring piston
hampir rata dengan piston dan ukur jarak renggang
ring-ke-alur.
BATAS SERVIS: Atas/Kedua: 0,08 mm
10-7
CYLINDER/PISTON
Masukkan masing-masing ring piston secara tegak
lurus ke dalam bagian bawah dari cylinder dengan
menggunakan piston.
Ukur celah ujung ring.
BATAS SERVIS: Atas/Kedua: 0,45 mm
10-8
CYLINDER/PISTON
PEMASANGAN
Oleskan oli mesin pada semua ring dan alur ring.
Hati-hati jangan Dengan hati-hati pasang ring-ring piston ke dalam alur-
sampai merusak alur ring piston dengan sisi yang ada tandanya piston dan
ring. menghadap ke atas.
Jangan sampai ring atas dan ring kedua tertukar.
Untuk memasang ring oli, pasang spacer dulu,
kemudian pasang kedua side rail.
Selang-selingkan celah pada ujung ring piston sejarak
120 derajat dari masing-masing.
Selang-selingkan celah pada ujung side rail seperti diperlihatkan.
TANDA
RING ATAS
TANDA
120°
RING KEDUA
20 mm atau lebih
20 mm atau lebih
[1]
10-9
CATATAN
11. KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
11-1
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
LOKASI KOMPONEN
11-2
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
INFORMASI SERVIS
UMUM
Bab ini meliputi perawatan dari kickstarter, drive pulley, driven pulley dan kopling.
Pekerjaan servis ini dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka.
Jagalah agar grease dan oli tidak mengenai drive belt dan drive/driven pulley face supaya belt tidak slip.
Jangan mengoleskan grease pada weight roller.
Untuk pemeriksaan drive belt (hal. 3-12).
Untuk pemeriksaan sepatu kopling (hal. 3-17).
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Lebar drive belt 18,5 17,5
Movable drive face D.D. bushing 22,035 – 22,085 22,11
D.L. boss 22,010 – 22,025 21,98
D.L. weight roller 17,92 – 18,08 17,3
Kopling Ketebalan lapisan kanvas – 2,0
D.D. clutch outer 112,0 – 112,2 112,5
Driven pulley Panjang bebas pegas driven face 127,5 124,7
D.L. driven face 33,965 – 33,985 33,94
D.D. movable driven face 34,000 – 34,025 34,06
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup plat cover crankcase kiri 5 4 3,0 (0,31)
Mur drive pulley face 1 14 108 (11,0) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Mur kopling/driven pulley 1 28 54 (5,5)
Mur clutch outer 1 12 49 (5,0)
TROUBLESHOOTING
Mesin hidup tapi skuter tidak mau bergerak
Drive belt aus
Ramp plate rusak
Sepatu kopling aus atau rusak
Pegas driven face patah
Mesin mati tiba-tiba atau skuter merangkak
• Pegas sepatu kopling patah
Unjuk kerja buruk pada kecepatan tinggi atau kekurangan tenaga
Drive belt aus
Pegas driven face lemah
Weight roller aus
Pulley face terkontaminasi
11-3
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
COVER CRANKCASE KIRI
PELEPASAN
Lepaskan duct cover crankcase kiri (hal. 2-15) [1] [2]
Lepaskan berikut ini:
– Baut-baut cover [1]
– Klem kabel rem belakang [3]
– Cover lubang ventilasi [4]
Lepaskan cover crankcase kiri [2].
[1]/[3] [4]
Lepaskan kedua pin dowel [1], gasket [2] dari
[2]
crankcase kiri.
Bersihkan permukaan dari sisa gasket.
[1]
[2]
PEMBONGKARAN
Naikkan tab-tab pengunci [1] plat cover crankcase kiri
dan lepaskan sekrup-sekrup [2].
[1]/[2]
11-4
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Lepaskan driven gear kickstarter [1] sambil memutar
[1]
kickstarter spindle.
Lepaskan washer [2].
[2]
[2]
11-5
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Lepaskan kaitan pegas pengembali [1] dari pin [2]
[3] [1]
pada cover crankcase.
Lepaskan kickstarter spindle [3] dan pegas pengembali.
[2]
[2]
PEMERIKSAAN
Pasang berikut ini:
[1] [2] [3]
– Kickstarter spindle [1] terhadap keausan atau
kerusakan
– Gigi-gigi spindle gear kickstarter terhadap keausan
atau kerusakan
– Pegas pengembali [2] terhadap kelemahan atau
kerusakan
– Bushing [3] terhadap keausan atau kerusakan
[1]
11-6
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Periksa journal-journal [1] cover crankcase terhadap
[1]
keausan atau kerusakan
PEMERIKSAAN/PENGGANTIAN
BEARING
PEMERIKSAAN
Putar lingkaran dalam bearing dengan jari tangan.
Bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk
dengan erat pada cover crankcase.
Ganti bearing jika lingkaran dalam tidak berputar
dengan halus, tanpa suara, atau jika lingkaran luar
duduk dengan longgar pada cover crankcase kiri.
PENGGANTIAN
Lepaskan snap ring [1] dari alur cover crankcase kiri.
[1]
Lepaskan bearing/bushing driveshaft dengan
menggunakan masing-masing special tool. [3] [1]
TOOL:
Bearing remover head, 10 mm [1] 07936-GE00200
Bearing remover shaft, 10 mm [2] 07936-GE00100
Remover weight [3] 07741-0010201
[2]
11-7
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Jika bearing tetap berada pada cover crankcase kiri,
[2]
lepaskan dengan menggunakan tool-tool sebagai
berikut:
TOOL:
Bearing remover head, 15 mm [1]07936-KC10200
Bearing remover shaft, 15 mm [2]07936-KC10100
Remover weight [3] 07741-0010201
[1]
[3]
[2]
Pasang snap ring Pasang snap ring [1] pada alur cover crankcase kiri.
dengan ujungnya
yang dipotong
menghadap ke
bearing.
[1]
11-8
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
PERAKITAN
KICKSTARTER SPINDLE
COLLAR
PEGAS PENGEMBALI
DRIVEN GEAR
PLAT COVER
FRICTION SPRING
COVER CRANKCASE KIRI
WASHER
WASHER
SNAP RING
SEAL DEBU
BAUT PEDAL KICKSTARTER
Pasang bushing [1] dan collar [2] ke dalam cover
[1]
crankcase kiri.
[2]
11-9
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Kaitkan ujung pendek pegas pengembali [1] pada alur
kickstarter spindle. [1] Kaitkan
Pasang kickstarter spindle [2] dan pegas pengembali
ke dalam cover crankcase sambil meletakkan pegas
pengembali di sepanjang guide pada cover crankcase.
Tahan kickstarter spindle pada posisinya.
[2]
Tetap tahan Pasang washer [1] pada kickstarter spindle dan
kickstarter spindle tempatkan snap ring [2] pada alur kickstarter spindle.
sampai snap ring
telah dipasang
untuk mencegah
terlepasnya spring
dari guide.
[1] [2]
11-10
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Pasang pedal kickstarter [1] sejajar dengan tanda
[3] [1]
"HONDA" [2].
Pasang dan kencangkan baut [3].
Sejajar
[2]
[1]
Oleskan 0,2 – 0,3 g pasta molybdenum disulfide pada
permukaan luncur driven gear shaft. [1]
Oleskan pasta molybdenum disulfide pada permukaan
luncur friction spring.
Tekan pedal kickstarter dan tahan. [3]
[2]
Tepatkan
Pasang plat cover crankcase kiri dan kencangkan
sekrup-sekrup [1] dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 3,0 N.m (0,31 kgf.m)
Tekuk tab-tab pengunci [2] plat cover pada masing-
masing kepala sekrup.
[1]/[2]
11-11
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
PEMASANGAN
Oleskan oli mesin pada O-ring baru [1] dan pasang ke
[1]
dalam alur pada drive shaft [2].
[2]
[2]
[3]/[2] [4]
DRIVE BELT
PENGGANTIAN
CATATAN :
Drive belt dapat diservis dengan mesin terpasang pada
rangka.
11-12
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Lepaskan drive pulley face (hal. 11-15).
Lepaskan drive belt [1] dan ganti dengan yang baru.
Pasang drive pulley face (hal. 11-17).
[1]
PINION STARTER
PELEPASAN
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
[1]
Lepaskan starter pinion holder [1].
PEMERIKSAAN
Periksa bahwa starter pinion bekerja secara halus.
[2]
Periksa gigi-gigi pinion gear [1] dan shaft terhadap
keausan atau kerusakan.
Periksa gigi-gigi driven gear starter [2] drive pulley face
terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
11-13
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
PEMASANGAN
Oleskan 0,1 – 0,3 g grease yang dispesifikasikan ke
ujung-ujung starter pinion [1] (hal. 1-12).
Pasang starter pinion ke dalam crankcase kiri.
[1]
11-14
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
DRIVE PULLEY
PELEPASAN
CATATAN :
Drive pulley dapat diservis dengan mesin terpasang
pada rangka.
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
[3] [1]
Tahan drive pulley face [1] dengan special tool dan
longgarkan mur drive pulley face [2].
TOOL:
Clutch center holder [3] 07724-0050002
Lepaskan berikut ini:
– Mur drive pulley face
– Washer [4]
– Plat ratchet starter [5]
– Drive face fin [6]
– Drive pulley face
[2]/[4]/[5]/[6]
Geser lepas drive belt [1] dari boss drive pulley [2]
[2]
dengan memencet drive belt.
[1]
Lepaskan movable drive face assy [1] sambil menahan
[1]
bagian belakang dari face (ramp plate) dan drive face
boss [2].
[2]
11-15
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan berikut ini:
– Drive face boss [1]
– Ramp plate [2]
– Slide piece [3]
– Weight roller [4]
Bersihkan semua Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
weight roller dan pembongkaran.
movable drive face
[5] dari oli dan
grease. [1]
[3]
Sisi cover
crankcase kiri
[5]
[4]
[2]
PEMERIKSAAN
DRIVE PULLEY FACE
Periksa drive pulley face [1] terhadap goresan, gerusan [1]
atau kerusakan.
WEIGHT ROLLER
Periksa masing-masing roller terhadap keausan tidak
normal.
Ukur D.L. weight roller.
BATAS SERVIS: 17,3 mm
11-16
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
BOSS MOVABLE DRIVE FACE
Periksa drive face boss terhadap keausan atau
kerusakan.
Ukur D.L. boss drive face.
BATAS SERVIS: 21,98 mm
PEMASANGAN
Bersihkan oli dan grease dari drive face dan drive belt.
[1] [2]
Hati-hati agar
movable drive face Pasang movable drive face assy [1] pada crankshaft
assy tidak sambil menahan ramp plate [2].
terbongkar dan
pastikan untuk
memasang assy
sampai duduk
dengan penuh.
11-17
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Tempatkan drive belt [1] pada boss drive pulley
[2] [1]
dengan memencetnya untuk mendapatkan
kerenggangan antara belt dan shaft.
Hati-hati agar tidak Pasang drive pulley face [2] sambil menepatkan alur-
merusak spline. alurnya dengan alur-alur crankshaft.
Tepatkan
KOPLING/DRIVEN PULLEY
PELEPASAN
CATATAN :
Kopling/driven pulley dapat diservis dengan mesin
terpasang pada rangka.
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
[1] [2]/[4]
Pakailah special tool Tahan outer clutch [1] dengan special tool dan
ketika melonggarkan
mur pengunci. lepaskan mur [2].
Menahan roda TOOL:
belakang atau rem
belakang akan
Flywheel holder [3] 07725-0040001
merusak sistem final Lepaskan washer [4] dan outer clutch.
reduction.
[3]
11-18
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Jangan sampai Tahan kopling/assy driven pulley [1] dan tekan drive
grease terkena face spring dengan memutar movable driven face [1]
pada spline searah jarum jam sampai berhenti.
driveshaft dari
bagian dalam
driven face.
Untuk menghindari Lepaskan kopling/driven pulley assy [1] dari drive belt
[1]
luka-luka pada jari [2] dengan menahan movable driven face.
tangan, jangan
lepaskan driven
pulley sambil
melepaskan drive
belt. Jika
dilepaskan, drive
face spring akan
memanjang
dengan
tiba-tiba dan
movable driven
face akan berputar,
sehingga [2]
menimbulkan luka-
luka pada jari
tangan.
PEMBONGKARAN
KOPLING/DRIVEN PULLEY
Tempatkan clutch spring compressor [1] pada kopling/ [2] [1]
driven pulley [2] dengan menepatkan boss-boss
compressor dengan lubang-lubang kopling.
TOOL:
Clutch spring compressor 07LME-GZ40201
[1]
11-19
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Tahan clutch spring compressor pada ragum. [2] [1]
Lepaskan mur kopling/driven pulley [1] dengan
menggunakan special tool.
TOOL:
Socket wrench, 39 x 41 mm [2] 07GMA-KS40100
[3]
[4]
KOPLING
Lepaskan ketiga E-clip [1] dan washer [2].
Lepaskan ketiga sepatu kopling dari drive plate [3].
Lepaskan ketiga pegas sepatu kopling [4].
[1]/[2]
Lepaskan ketiga karet peredam [5] dari drive plate.
[4]
[3]
[5]
11-20
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
DRIVEN PULLEY
Lepaskan seal collar [1].
Lepaskan pin-pin guide [2] dan roller-roller guide [3]
dari driven face [4]. [1]
Lepaskan movable driven face [5] dari driven face.
Lepaskan semua O-ring [6] dan seal oli [7] dari [6]
movable driven face.
[7]
[5]
PEMERIKSAAN
OUTER CLUTCH
Periksa outer clutch terhadap keausan atau kerusakan.
Ukur D.D. clutch outer
BATAS SERVIS: 112,5 mm
11-21
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
DRIVEN FACE
Periksa driven face terhadap goresan, gerusan atau
kerusakan.
Ukur D.L. boss driven face.
BATAS SERVIS: 33,94 mm
[1]
11-22
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Lepaskan snap ring [1] dan dorong ball bearing [2]
[2]
keluar dari driven face.
[1]
Isilah ball bearing baru [1] dengan grease (Shell
[2]
ALVANIA R3 atau IDEMITSU AUTOREX B atau
sejenisnya).
Sisi tertutup dari ball Pasang ball bearing secara tegak lurus ke dalam
bearing menghadap driven face sampai duduk sepenuhnya, dengan
ke bawah. menggunakan masing-masing special tool.
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Pilot, 28 mm [3] 07746-0041100
[1] [3]
[1]
Oleskan grease (Shell RETINEX LX2 atau sejenisnya)
[3] [2]
pada needle bearing [1] baru.
Sisi yang bertanda
dari needle bearing Dorong needle bearing secara tegak lurus ke dalam
menghadap ke driven face seperti diperlihatkan.
masing-masing TOOL:
special tool.
1,0 mm
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 28 x 30 mm [3] 07946-1870100
Pilot, 20 mm [4] 07746-0040500
[1] [4]
11-23
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
PERAKITAN
PIN GUIDE
SEAL OLI
O-RING
ROLLER GUIDE
COLLAR SEAL
E-CLIP
WASHER
SEPATU KOPLING
PEGAS
KOPLING/MUR DRIVEN PULLEY
KARET PEREDAM
54 N.m (5,5 kgf.m)
DRIVEN PULLEY DRIVE PLATE
[1]
11-24
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Pasang seal collar [1] pada driven pulley.
[1]
KOPLING
Pasang semua karet peredam [1] pada drive plate [2].
[2]
[1]
[3]
Pasang ketiga washer [1] dan E-clip [2].
[1]/[2]
11-25
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
KOPLING/DRIVEN PULLEY
Rakit sebagai berikut:
[4] [3]
– Assy driven pulley [1]
– Pegas driven face [2]
– Dudukan pegas [3]
– Assy kopling [4]
[2]
[1]
Tempatkan clutch spring compressor [1] di atas kopling/
Tepatkan Tepatkan
assy driven pulley dengan menepatkan boss-boss dari
compressor dengan lubang-lubang dari kopling.
TOOL:
Clutch spring compressor 07LME-GZ40201
Untuk mencegah hilangnya tegangan, jangan tekan
pegas driven face lebih daripada yang diperlukan untuk
merakit kopling/mur driven pulley.
CATATAN :
Jangan merusak ulir mur pulley.
Tekan pegas driven face sambil menepatkan
potongan dari ulir mur pulley dengan lubang drive
[1]
plate dan pasang kopling/mur driven pulley.
Tahan spring compressor pada ragum.
[2]
Kencangkan mur kopling/driven pulley [1] dengan
menggunakan socket wrench [2] dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TOOL:
Socket wrench, 39 x 41 mm 07GMA-KS40100
[1]
PEMASANGAN
Bersihkan oli dan grease dari driven face dan drive
belt. Tahan kopling/driven pulley assy [1] dan tekan [1]
drive face spring dengan memutar movable driven face
[2] searah jarum jam sampai berhenti.
[2]
11-26
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
Untuk menghindari Tempatkan drive belt [1] pada alur pulley sambil luka-luka
[2]
pada jari- menahan movable driven face [2].
jari, jangan
lepaskan driven
pulley sambil
memasang drive
belt. Jika
dilepaskan, drive
face spring akan
memanjang
dengan
tiba-tiba dan
movable driven
face akan berputar,
sehingga [1]
menimbulkan luka-
luka pada jari
tangan.
Jangan sampai Pasang kopling/driven pulley assy [1] ke dalam grease [1]
terkena driveshaft.
pada spline
driveshaft dari
bagian dalam
driven face.
Bersihkan segala oli dan grease dari outer clutch [1]. Tepatkan
[1]
[1]/[2]
11-27
CATATAN
12. CRANKCASE/CRANKSHAFT
12
12-1
CRANKCASE/CRANKSHAFT
LOKASI KOMPONEN
12-2
CRANKCASE/CRANKSHAFT
INFORMASI SERVIS
UMUM
Bab ini meliputi pemisahan crankcase untuk menyervis crankshaft.
Part-part berikut ini harus dilepaskan sebelum memisahkan crankcase.
– Mesin (hal. 13-4)
– Cylinder head (hal. 9-13)
– Cylinder (hal. 10-5)
– Piston (hal. 10-7)
– Starter pinion (hal. 11-13)
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Kopling/driven pulley (hal. 11-18)
– Cam chain tensioner slider (hal. 9-26)
– Motor starter (hal. 6-6)
– Flywheel/alternator stator (hal. 18-7)
Selain part-part yang disebut di atas, lepaskan part-part berikut ini jika crankcase kiri harus diganti.
– Final reduction (hal. 14-4)
Selain part-part yang disebut di atas, lepaskan part-part berikut ini jika crankcase kanan harus diganti.
– Pompa oli (hal. 8-4)
Hati-hati agar tidak merusak permukaan antara crankcase kiri dan kanan sewaktu memisahkan dan merakit crankcase.
Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan menggunakan udara bertekanan sebelum
pemeriksaan.
Sewaktu memasang crankshaft, pastikan untuk memakai masing-masing special tool; tempatkan masing-masing special tool
pada lingkaran dalam bearing dan tarik crankshaft ke dalam bearing sampai duduk sepenuhnya.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Crankshaft Jarak renggang ke samping 0,10 – 0,35 0,55
connecting rod
Jarak renggang radial connecting rod 0 – 0,012 0,05
Keolengan – 0,10
TROUBLESHOOTING
Suara tidak normal
Bearing crankshaft aus
Bearing ujung besar connecting rod aus
Ujung kecil connecting rod aus (hal. 10-7)
12-3
CRANKCASE/CRANKSHAFT
PEMISAHAN CRANKCASE
Lihat keterangan servis (hal. 12-3) untuk part-part yang
harus dilepaskan sebelum memisahkan crankcase.
Lepaskan kaitan pegas pengembali standar tengah [1].
[1]
[2] [3]
12-4
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Hati-hati agar tidak Letakkan crankcase dengan crankcase kiri [1]
merusak menghadap ke bawah dan pisahkan crankcase kiri dan [2]
permukaan yang crankcase kanan [2].
saling bersentuhan
antara kedua
crankcase.
[1]
[1]
[1]
[2]
12-5
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Pada saat Pegang cam chain [1] terlepas dari timing sprocket dan
[3] [2] [4]
melepaskan keluarkan crankshaft [2] dari crankcase kiri [3] dengan
crankshaft, menggunakan case puller [4].
berhati-hatilah
agar tidak menjepit TOOL:
cam chain antara Case puller 07SMC-0010001
timing sprocket
Lepaskan cam chain.
dan crankcase kiri.
[1]
[4]
[2]
[2] [1]
12-6
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Lepaskan bearing crankshaft kiri [1] dengan
[1]
menggunakan special tool.
TOOL:
Universal bearing puller [2] 07631-0010000
– Jika bearing crankshaft kiri tetap berada pada
crankcase, lepaskan ke sisi kanan.
[2]
[1]
PEMERIKSAAN CRANKSHAFT
Lepaskan crankshaft (hal. 12-4).
[1]
Putar lingkaran luar bearing crankshaft kanan [1]
dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan
halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran
dalam bearing duduk dengan erat pada crankshaft
kanan.
Ganti crankshaft dalam bentuk assy apabila bearing
tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika
duduk dengan longgar pada crankshaft kanan.
Jika gigi timing Periksa drive gear pompa oli [1] dan gigi-gigi timing
[1]
sprocket aus atau sprocket [2] terhadap keausan atau kerusakan.
rusak, periksa cam
chain, tensioner
dan cam sprocket.
[2]
12-7
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Ukur jarak renggang ke samping ujung besar
[1]
connecting rod dengan feeler gauge [1].
BATAS SERVIS: 0,55 mm
65 mm 35 mm
PERAKITAN CRANKCASE
Hati-hati agar tidak Bersihkan bagian dalam dan permukaan penyatuan
antara crankcase kiri dan kanan [1]. [1]
merusak
permukaan yang Periksa terhadap retak-retak atau kerusakan lain.
saling bersentuhan
Ratakan bagian yang kasar atau tidak teratur dengan
antara kedua
crankcase. batu asah.
12-8
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan minimum 2 cm3 oli mesin pada daerah [2]
berputar bearing crankshaft kiri baru [1].
Dorong masuk bearing crankshaft kiri secara tegak
lurus ke dalam crankcase kiri sampai duduk
sepenuhnya, dengan menggunakan special tool.
TOOL: [3]
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 62 x 68 mm [3] 07746-0010500
Pilot, 35 mm [4] 07746-0040800
[1] [4]
[2] [4]
–11,9 mm
dengan sisi
yang bertanda Pasang seal oli [1] menggunakan spesial tool pada
menghadap ke crankcase kanan seperti diperlihatkan.
bawah. [3]
11,4
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 24 x 26 mm [3] 07746-0010700
[1]
12-9
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan liquid sealant (cairan perapat) (Three Bond
1207B, 1215 atau sejenisnya) pada permukaan
penyatuan antara kedua crankcase.
[1]
[1]
Pasang baut-baut crankcase [1] dan kencangkan
[1]
dengan pola bersilang dalam 2 – 3 langkah.
12-10
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan oli mesin pada gigi-gigi timing sprocket dan
seluruh permukaan cam chain.
Pasang cam chain [1] pada timing sprocket [2]. [1]
[2]
Oleskan oli mesin pada bibir seal oli baru.
[2]
Pasang seal oli
dengan sisi yang
bertanda Pasang seal oli [1] secara tegak lurus pada crankcase
menghadap ke kiri sampai duduk sepenuhnya, dengan menggunakan
atas. masing-masing special tool.
TOOL:
Oil seal driver [2] 07965-KE80200
Fork seal driver attachment;
41,2 mm [3] 07947-KF00100
[3]
[1]
[1]
[2]
[3]
12-11
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Pasang pin split baru [1].
[1]
[1]
12-12
13. PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
13
13-1
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
LOKASI KOMPONEN
13-2
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
INFORMASI SERVIS
UMUM
Dudukkan mesin dengan menggunakan dongkrak atau alat penopang lain yang dapat disetel untuk mempermudah pelepasan
baut pemasangan mesin.
Pada saat menurunkan/memasang mesin, sebelumnya balutlah rangka di sekitar mesin untuk melindungi rangka.
Untuk menyervis komponen-komponen berikut, mesin perlu diturunkan .
– Cylinder head/rocker arm (hal. 9-13)
– Cylinder (hal. 10-5)
– Piston (hal. 10-7)
– Crankcase/crankshaft (hal. 12-4)
Komponen-komponen berikut ini dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
– Motor starter (hal. 6-6)
– Throttle body (hal. 7-8)
– Pompa oli (hal. 8-4)
– Camshaft (hal. 9-9)
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Kopling/driven pulley (hal. 11-18)
– Final reduction (hal. 14-4)
– Flywheel/alternator stator (hal. 18-7)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Berat kosong mesin 24,9 kg
Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik 0,7 liter
Setelah pembongkaran mesin 0,8 liter
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur link penggantung mesin
- Sisi mesin 1 10 49 (5,0) Mur-U
- Sisi rangka 1 10 69 (7,0) Mur-U
13-3
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
PENURUNAN MESIN
Lepaskan berikut ini:
[2] [1]
– Cover body (hal. 2-9)
– Floor panel (hal. 2-15)
– Rumah saringan udara (hal. 7-10)
Lepaskan konektor-konektor berikut ini:
– Konektor 1P alternator [1]
– Konektor 2P sensor CKP [2]
– Konektor 2P motor starter [3]
[4]
– Konektor 10P kabel body tambahan mesin [4]
– Baut [5] dan terminal massa [6]
[3]
[5]/[6]
Lepaskan klem-klem kabel [1] dari rangka. [2]
Lepaskan tutup busi [2].
Lepaskan klem kabel busi [3] dari intake shroud.
[1]
[3]
Bebaskan tekanan bahan bakar [1] dan lepaskan fitting [1] [3] [2] [4] [5]
[2] (hal. 7-4).
Lepaskan baut klem selang bahan bakar [3] dari pipa
intake.
[2]
Longgarkan mur pengunci [4] dan lepaskan kabel gas
[5].
Lepaskan kabel gas dari klem kabel [6].
[6]
[3]
13-4
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Untuk menghindari Lepaskan baut pemasangan bawah shock absorber [1] [2]
kerusakan pada dan lepaskan shock absorber [2] dari mesin.
ulir-ulir baut
pemasangan shock
absorber belakang,
angkatlah roda
belakang sedikit.
[1]
Letakkan rangka pada posisi tegak.
Tahan roda depan.
Lepaskan mur [1] dan baut link penggantung mesin [2].
Tarik mesin sedikit lurus ke belakang dan lepaskan
dari link penggantung mesin.
[1]/[2]
[3] [1]/[2]
PEMERIKSAAN
Periksa bushing-bushing penggantung mesin [1] dan
[1]
kedua stopper rubber [2] terhadap keausan atau
kerusakan.
[2]
13-5
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Periksa bushing-bushing pemasangan mesin [1]
terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
PEMASANGAN MESIN
Pasang link penggantung mesin [1] pada rangka.
Pasang baut link penggantung mesin [2] dari sisi kiri
rangka.
Pasang mur link penggantung mesin [3] dan
kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 69 N.m (7,0 kgf.m)
[1] [2]/[3]
[1]/[2]
Tempatkan shock absorber [1] sampai lubang-lubang
[2]
baut bertepatan.
Untuk
mempermudah
pemasangan baut Pasang dan kencangkan baut pemasangan bawah
pemasangan shock shock absorber [2].
absorber belakang,
angkat roda
belakang sedikit.
[1]
13-6
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Tempatkan kabel rem [1] melalui penahan kabel [2].
[3]
[6]
Pasang dan kencangkan baut klem kabel [3].
Pasang pin joint [4] dan masukkan kabel rem. [1]
[5]
Pasang mur penyetel rem belakang [5].
Pasang pegas pengembali [6] antara lubang pada
crankcase kiri dan pin pada brake arm.
[4]
Tempatkan kabel gas [1] pada klem kabel [2]. [5] [6] [4] [3] [1]
Hubungkan kabel gas pada penahan dan setel mur
pengunci [3], untuk penyetelan gas (hal. 3-5).
Pasang fitting [4] (hal. 7-5).
Lepaskan baut klem [6] selang bahan bakar [5] dari
pipa intake.
[2]
[1]
[2]
Sambungkan konektor-konektor berikut ini:
[1] [2]
– Konektor 1P alternator [1]
– Konektor 2P sensor CKP [2]
– Konektor 2P motor starter [3]
– Konektor 10P kabel body tambahan mesin [4]
– Baut [5] dan terminal massa [6]
Pasang berikut ini:
– Rumah saringan udara (hal. 7-10)
– Floor panel (hal. 2-15) [4]
– Cover body (hal. 2-9)
[5]/[6] [3]
13-7
CATATAN
14. FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
14
14-1
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
LOKASI KOMPONEN
14-2
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
INFORMASI SERVIS
UMUM
Final reduction dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
Sewaktu memasang driveshaft, pastikan untuk memakai semua special tool yang sesuai; tempatkan semua special tool tersebut
pada lingkaran dalam bearing dan tarik driveshaft ke dalam bearing sampai duduk sepenuhnya.
Untuk pemeriksaan dan penggantian oli final reduction (transmisi) (hal. 3-12).
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Kapasitas oli final Pada penggantian periodik 0,14 liter
reduction (transmisi) Pada pembongkaran mesin 0,16 liter
Oli final reduction (transmisi) yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Standard JASO T 903: MB
Viskositas: SAE 10W-30
TROUBLESHOOTING
Mesin bisa hidup tetapi skuter tidak mau bergerak
Final reduction rusak
Final reduction macet
Drive pulley tidak normal (hal. 11-15)
Kopling/driven pulley tidak normal (hal. 11-18)
Suara tidak normal
Gear aus, macet atau sumbing
Bearing final reduction aus atau rusak
Kebocoran oli
Permukaan oli terlalu tinggi
Seal oli aus atau rusak
Crankcase dan/atau final reduction case retak
14-3
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
[1]
[2]
[1] [3]
14-4
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
[2]
GEAR/SHAFT
DRIVESHAFT
Periksa driveshaft [1] terhadap kebengkokan, keausan [1]
atau kerusakan.
14-5
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
COUNTER GEAR/COUNTERSHAFT/FINAL GEAR
SHAFT
Periksa countershaft [1], counter gear [2] dan final gear
[3]
shaft [3] terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
BEARING
COUNTERSHAFT (6201)
BEARING COUNTERSHAFT
(6301)
BEARING FINAL
GEAR SHAFT (6302) FINAL REDUCTION
SEAL OLI
CASE
29 x 44 x 7
CRANKCASE KIRI
[1]
14-6
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
Hati-hati agar tidak Lepaskan countershaft dan semua bearing final gear
merusak shaft dengan menggunakan masing-masing special [2]
permukaan tool.
penyatuan final TOOL:
reduction case.
Countershaft bearing [1]:
Bearing remover head, 12 mm 07936-1660110
Bearing remover shaft, 12 mm 07936-1660120
Remover weight 07741-0010201
Final gear shaft bearing [2]:
Bearing remover head, 15 mm 07936-KC10200
Bearing remover shaft, 15 mm 07936-KC10100
Remover weight 07741-0010201
[1]
TOOL:
Countershaft bearing [1]:
Driver 07749-0010000
Attachment, 37 x 40 mm 07746-0010200
Pilot, 12 mm 07746-0040200
Final gear shaft bearing [2]:
Driver 07749-0010000
Attachment, 42 x 47 mm 07746-0010300
Pilot, 15 mm 07746-0040300
Bersihkan dan oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir
[3]
baut plat pemasangan [1] dari ujungnya sampai 6,5 ±
1,0 mm ke bawah.
Pasang plat pemasangan [2] dengan tanda "OUT" [3]
nya menghadap ke luar.
Pasang dan kencangkan baut-baut plat pemasangan.
[1]
DRIVESHAFT
Lepaskan baut-baut [1] dan plat pemasangan [2].
[2]
[1]
14-7
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
Lepaskan driveshaft [1] dengan special tool.
[1]
TOOL:
Case puller [2] 07SMC-0010001
[2]
[2]
14-8
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
Oleskan oli mesin pada rongga bearing.
Sisi yang bertanda [1]
dari masing-masing
bearing menghadap Dorong masuk bearing driveshaft [1] secara tegak lurus
ke masing-masing ke dalam crankcase kiri sampai duduk sepenuhnya,
special tool. dengan menggunakan masing-masing special tool.
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 42 x 47 mm [3] 07746-0010300
Pilot, 20 mm [4] 07746-0040500
[2] [3]/[4]
[4]
[5]
[2]
Pasang snap ring Pasang snap ring [1] pada alur driveshaft.
dengan ujungnya
[1]
yang dipotong
menghadap ke
bearing.
14-9
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
Oleskan oli mesin pada bibir seal oli driveshaft baru.
[1] [3]
Pasang seal oli driveshaft [1] dengan masing-masing
spesial tool sampai rata dengan crankcase kiri.
TOOL:
Assembly shaft [2] 07965-1660200
Assembly collar [3] 07965-GM00100
Assembly collar attachment [4] 07965-GM00200
CATATAN :
• Pasang seal oli driveshaft dengan sisi yang
bertanda menghadap ke sisi kiri.
• Jangan memasukkan seal oli terlalu dalam.
[4] [2]
[4] [3]
[1] [2]
Bersihkan dan oleskan cairan pengunci pada ulir-ulir
baut plat pemasangan [1] dari ujungnya sampai 6,5 ± [2] [3]
1,0 mm ke bawah.
Pasang plat pemasangan [2] dengan tanda "OUT" [3]
nya menghadap ke luar.
Pasang dan kencangkan baut-baut plat pemasangan.
[1]
FINAL REDUCTION CASE
Pisahkan final reduction case (hal. 14-4).
[1]
Lepaskan seal oli final gear shaft [1].
14-10
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
Hati-hati agar tidak Lepaskan bearing final gear shaft [1].
[3] [2]
merusak
Lepaskan bearing countershaft [2] dengan
permukaan
penyatuan final menggunakan masing-masing special tool.
reduction case. TOOL:
Bearing remover head,
12 mm [3] 07936-1660110
Bearing remover shaft,
12 mm [4] 07936-1660120
Remover weight [5] 07741-0010201
[1]
Oleskan oli mesin pada bibir seal oli final gear shaft [1]
baru.
Pasang seal oli final gear shaft dengan sisinya yang
datar menghadap ke sisi roda belakang sehingga
kedalamannya dari permukaan final reduction case 1,0 ± 0,4 mm
adalah 1,0 ± 0,4 mm dengan menggunakan masing-
masing special tool.
TOOL:
Driver 07749-0010000
Attachment, 43,5 mm 07947-6340500
[1]
14-11
FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
[3] [2]
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2].
[1]
[2]
Pasang final reduction case [1] dan kencangkan baut-
[1]
baut [2] dengan pola bersilang dalam dua atau tiga
langkah.
[2]
Sambungkan selang pernapasan [1] pada joint selang
final reduction case.
[1]
Pasang berikut ini:
– Kedua kanvas rem belakang (hal. 17-6)
– Roda belakang (hal. 16-4)
– Kopling/driven pulley (hal. 11-22)
Isi final reduction case dengan oli yang
direkomendasikan (hal. 3-12).
14-12
15. RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
15
15-1
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
LOKASI KOMPONEN
15-2
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
Seringkali menghirup debu brake pad dan shoe, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan anda.
Jangan menghirup partikel-partikel debu.
Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
Bab ini meliputi roda depan, fork, stang kemudi dan poros kemudi.
Sewaktu menyervis roda depan, fork atau poros kemudi, letakkan skuter dengan menggunakan dongkrak atau alat penopang lain.
Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan
bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem.
Setelah pemasangan roda depan, periksa cara kerja rem dengan menarik handel rem.
Untuk menyervis sistem rem (hal. 17-3).
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke indikator
Tekanan udara Pengemudi saja 200 kPa (29 psi) –
ban dingin Pengemudi dan pembonceng 200 kPa (29 psi) –
Keolengan as roda – 0,2
Keolengan pelek Radial – 2,0
roda Aksial – 2,0
Fork Panjang bebas pegas SHOWA 286,3 –
CHUANNAN 292,5 –
Keolengan pipa – 0,2
Minyak yang SHOWA Honda Ultra Cushion Oil 10W –
direkomendasikan CHUANNAN Chuannan Cushion Oil No.CN3
Tinggi permukaan minyak 79,0 –
Kapasitas minyak SHOWA 61,0 ± 1,0 cm3
CHUANNAN 62,0 ± 1,0 cm3
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda depan 1 12 59 (6,0) Mur-U
Baut socket cakram rem depan 4 8 42 (4,3) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
Sekrup as handel rem belakang 1 5 1,0 (0,1)
(Tipe CAST WHEEL/SPOKE
WHEEL)
Mur as handel rem belakang (Tipe 1 5 4,5 (0,5)
CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,0) Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Mur batang stang kemudi 1 10 59 (6,0) Mur-U
Baut penjepit bottom bridge 4 10 64 (6,5)
Baut socket fork 2 8 20 (2,0) Oleskan cairan pengunci pada ulir-
ulir.
Baut fork 2 20 22,5 (2,3)
Top thread poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Mur pengunci poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
15-3
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
TROUBLESHOOTING
Kemudi terasa berat
Tekanan udara ban kurang
Ban rusak
Mur pengunci poros kemudi terlalu kencang
Bearing kepala kemudi rusak
Lingkaran bearing kepala kemudi rusak
Poros kemudi bengkok
Kemudi menarik ke satu sisi atau tidak dapat berjalan ke arah lurus
As roda depan bengkok
Roda tidak terpasang dengan benar
Bearing-bearing roda depan aus atau rusak
Fork bengkok
Bushing- bushing pemasangan mesin aus atau rusak
Rangka bengkok
Bearing kepala kemudi rusak
Roda depan oleng
Pengikat as roda depan longgar
Pelek bengkok
Bearing-bearing roda depan aus atau rusak
Jari-jari longgar atau patah (Tipe SPOKE WHEEL)
Roda depan berat perputarannya
Rem depan menyeret
As roda depan bengkok
Bearing-bearing roda depan rusak
Suspensi lunak
Tekanan udara ban kurang
Minyak fork memburuk kondisinya
Berat minyak fork tidak tepat
Jumlah minyak di dalam fork tidak cukup
Pegas fork lemah
Suspensi keras
Tekanan udara ban tinggi
Terlalu banyak minyak di dalam fork
Berat minyak fork tidak tepat
Pipa-pipa fork bengkok
Saluran lintasan minyak fork tersumbat
Suspensi berisik
Bottom case bengkok
Jumlah minyak di dalam fork tidak cukup
Pengencang fork longgar
15-4
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
RODA DEPAN
PELEPASAN
Longgarkan mur as roda depan [1]. [1]
Lepaskan tab [2] sementara mendorongnya dan
melepaskan kabel speedometer [3].
Lepaskan O-ring [4].
[1]
15-5
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMERIKSAAN
AS RODA
Letakkan as roda pada kedua V-block dan ukur
keolengan dengan alat dial indicator.
BATAS SERVIS: 0,2 mm
Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan
total indicator.
BEARING RODA
Putar lingkaran dalam masing-masing bearing dengan
jari tangan, bearing harus berputar dengan halus dan
tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk
dengan erat pada hub.
Ganti bearing-
bearing dalam Lepaskan dan buang bearing-bearing jika lingkaran-
bentuk pasangan. lingkaran tidak dapat berputar dengan halus, tanpa
suara, atau jika duduk dengan longgar pada hub roda.
PELEK RODA
Periksa keolengan pelek roda dengan meletakkan roda
pada turning stand (dudukan untuk memutar roda).
Putar roda dengan tangan dan bacalah keolengan
dengan menggunakan dial indicator.
BATAS SERVIS: Aksial: 2,0 mm
Radial: 2,0 mm
BAN
PERHATIAN
Keseimbangan roda secara langsung mempengaruhi
stabilitas, pengendalian dan keamanan menyeluruh
dari skuter. Selalu periksa keseimbangan apabila ban
telah dilepaskan dari pelek.
Perhatikan tanda arah perputaran pada ban dan roda.
[2]
Sewaktu memasang ban, tepatkan tanda
keseimbangan [1] dari ban dan pentil [2] pada pelek
dalam jarak 50 mm.
[1]
15-6
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMBONGKARAN
Lepaskan seal debu [1] dari hub roda kiri.
[1]
Lepaskan baut-baut socket [2] dan cakram rem [3].
[3] [2]
[2] [1]
[2]
[3] [1]
15-7
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PERAKITAN
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-12).
TIPE CAST WHEEL/CBS:
SEAL DEBU/PENAHAN
SEAL DEBU
BAUT-BAUT SOCKET
42 N.m (4,3 kgf.m)
SEAL DEBU/PENAHAN
SEAL DEBU
BAUT-BAUT SOCKET
42 N.m (4,3 kgf.m)
15-8
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Isilah semua rongga bearing dengan grease.
[3] [2]
Jangan pasang Dorong masuk bearing kiri baru [1] secara tegak lurus
kembali bearing dengan sisinya yang tertutup menghadap ke atas
lama. Sekali bearing sampai telah duduk sepenuhnya.
telah dilepaskan,
TOOL:
bearing harus
Driver [2] 07749-0010000
diganti dengan yang
baru.
Attachment, 32 x 35 mm [3] 07746-0010100
Pilot, 12 mm [4] 07746-0040200
[1] [4]
[1] [2]
15-9
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMASANGAN
Pasang side collar [1] pada hub roda kiri.
[1]
Tepatkan
Pasang mur as roda [1] dan kencangkan dengan torsi
sesuai spesifikasi.
TORSI: 59 N.m (6,0 kgf.m)
[1]
15-10
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lapisi O-ring baru [1] dengan grease dan pasang ke
Tepatkan
dalam alur pada kabel speedometer [2].
Oleskan 0,1 g grease (DAPHNE EPONEX No.0, Shell
BEARING GREASE HD atau sejenisnya) ke pinion
kabel speedometer ke dalam gearbox.
Hubungkan kabel speedometer sementara
menepatkan tab dari kabel speedometer dengan slot
pada gearbox speedometer.
Periksa cara kerja rem depan.
[1]
FORK
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[1] [2]
– Front fender (hal. 2-11)
– Roda depan (hal. 15-5)
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem [2]. [3]
Letakkan caliper
rem depan Lepaskan baut-baut [3] dari caliper rem [4] dari kaki
sehingga tidak fork kiri.
tergantung dari
selang rem.
Jangan memelintir
selang rem.
[4]
[2]
[3]
PEMBONGKARAN
Jangan Tahan bottom case pada ragum dengan bantalan
mengencangkan lunak atau dengan kain lap. [1]
ragum secara
Longgarkan baut socket fork [1] tetapi jangan
berlebihan.
dilepaskan dulu.
15-11
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Tipe SHOWA: Letakkan tool yang sesuai [1] pada dudukan pegas [2].
Tipe SHOWA: [1]
Untuk menghindari
hilangnya [2]
tegangan, jangan
menekan pegas
fork lebih dari yang
diperlukan.
Dudukan pegas
berada di bawah
tekanan pegas. [3]
Berhati-hatilah
pada saat
melepaskan assy [4]
fork dari alat press [5]
hidrolik.
[3]
15-12
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan baut socket [1] dan washer sealing [2].
[2]
CATATAN :
Jika piston fork ikut berputar bersama dengan baut
socket, untuk sementara pasang pegas fork dan baut
fork.
[1]
[2] [1]
[1]
Lepaskan seal oli [1] dengan menggunakan special
[2]
tool.
TOOL:
Oil seal remover [2] 07748-0010001
atau sejenisnya
[1]
15-13
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Keluarkan ring back-up [1] dari bottom case [2].
[1]
Tipe CHUANNAN: Lepaskan bushing guide [3] dari fork slider.
[3]
[2] Tipe CHUANNAN:
PEMERIKSAAN
PEGAS FORK
Periksa pegas fork [1] terhadap kelelahan (fatique)
atau kerusakan, dan ganti bila perlu.
[1]
PIPA FORK/SLIDER/PISTON
Periksa pipa fork [1], bottom case [2] dan piston fork [3]
[2]
terhadap tanda-tanda gerusan, dan keausan
berlebihan atau tidak normal.
Periksa ring piston fork [4] terhadap keausan atau
kerusakan.
Periksa pegas pembalik [5] terhadap kelelahan
(fatique) atau kerusakan.
Letakkan pipa fork pada V-block dan ukur keolengan.
Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan
total indicator.
BATAS SERVIS: 0,2 mm
Ganti komponen-komponen bila perlu. [1] [5] [3] [4]
BUSHING PIPA FORK/BACK-UP RING
Periksalah bushing guide secara visual [1].
[3]
Tipe SHOWA: Ganti fork slider dalam bentuk assy jika ada gerusan
atau goresan berlebihan, atau jika teflon aus sehingga
permukaan tembaga [2] tampak pada lebih dari 3/4 [2]
dari seluruh permukaan.
Tipe CHUANNAN: Ganti bottom case dalam bentuk assy jika terdapat
gerusan atau goresan berlebihan, atau jika teflon telah
aus sehingga permukaan tembaga tampak pada lebih
dari ¾ dari seluruh permukaan.
Periksa ring back-up [3], ganti apabila ada perubahan
bentuk pada titik-titik yang diperlihatkan oleh anak-
anak panah pada gambar.
[1] TITIK-TITIK PENGECEKAN
15-14
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PERAKITAN
BAUT FORK RING
SEAL DEBU PIPA FORK RING PISTON FORK 22,5 N.m (2,3 kgf.m) STOPPER
Tipe Tipe
SEAL OLI
DUDUKAN
BACK-UP RING PEGAS
O-RING
BOTTOM CASE O-RING
WASHER
SEALING
PEGAS FORK
PISTON FORK
BAUT SOCKET PEGAS PENGEMBALI
20 N.m (2,0 kgf.m)
Sebelum perakitan, cucilah semua part dengan larutan
pembersih dengan titik nyala api tinggi atau yang tidak [3]
dapat terbakar dan lap sampai kering.
Pastikan bahwa Pasang pegas pembalik[1] dan piston fork [2] ke dalam [4]
ring piston fork [4] pipa fork [3].
telah duduk pada
alurnya.
[1] [2]
[1]
15-15
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Bersihkan ulir-ulir baut socket [1] dan oleskan cairan
[2]
pengunci pada ulir-ulir baut.
Pasang baut socket dengan washer sealing baru [2] ke
dalam piston fork.
[1]
[1]
[3] [2]
[3] [1]
15-16
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang ring stopper seal oli [1] ke dalam alur ring
[1]
stopper pada bottom case.
Tarik pipa fork ke atas dan pasang pegas fork [1] dengan
Tipe SHOWA: sisinya yang meruncing menghadap ke bawah.
Lapisi O-ring baru [2] dengan minyak fork dan pasang [5]
ke dalam alur pada dudukan pegas [3].
Tempatkan assy fork, dudukan pegas dan ring stopper [4]
[4] pada alat press hidrolik.
Letakkan tool yang sesuai [5] pada dudukan pegas.
[2]
Untuk menghindari Tekan dudukan pegas ke dalam pipa fork sampai alur
hilangnya ring stopper tampak.
tegangan, jangan
menekan pegas [3]
fork lebih dari [1]
yang diperlukan.
15-17
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Tipe CHUANNAN: Tarik pipa fork ke atas dan pasang pegas fork [1]
[1] [2] [3]
dengan sisinya yang meruncing menghadap ke bawah.
Lapisi O-ring baru [2] dengan minyak fork dan pasang
ke dalam alur pada baut fork [3].
Pasang baut fork, tetapi baru dikencangkan setelah
fork terpasang pada poros kemudi.
Bawah
PEMASANGAN
Pasang pipa fork ke dalam poros kemudi.
[1]
Pasang baut-baut penjepit bagian atas bottom bridge.
Kencangkan baut-baut penjepit bottom bridge dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 64 N.m (6,5 kgf.m)
[2]
[1]
STANG KEMUDI
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini: [3]
[2]
– Cover inner (hal. 2-6)
– Cover rear stang kemudi (hal. 2-4)
Pertahankan Lepaskan baut-baut [1], holder [2] dan master cylinder
master cylinder rem
pada posisi tegak rem [3].
untuk mencegah
masuknya udara ke
dalam sistem.
Jangan memelintir
selang rem.
[1]
15-18
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan sekrup [1] dan weight stang kemudi [2] dari
[2]
ujung masing-masing stang kemudi.
[1]
Lepaskan sekrup [1] dan rumah kabel gas bagian atas [2].
[1] [5] [6]
Lepaskan kabel gas [3] dari pipa handel gas dan
rumah kabel gas bagian bawah [4].
Lepaskan pipa handel gas [5] dari stang kemudi.
Lepaskan rubber grip [6], ganti bila perlu.
[4] [2]
TIPE CAST Lepaskan sekrup as handel rem belakang [1] dan mur
WHEEL/SPOKE [2] dari dudukan stang kemudi. [5] [6] [1]
WHEEL: Lepaskan kabel rem belakang [3] dari dudukan handel
rem belakang dan lepaskan dari handel rem belakang
[4].
Lepaskan switch lampu rem belakang [5] dari dudukan
handel rem belakang.
Lepaskan rubber grip [6], ganti bila perlu.
15-19
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan kabel-kabel, kabel dan selang dari klem-
klem batang stang kemudi [1].
[1]
PEMASANGAN
Alurkan kabel- Pasang batang stang kemudi pada poros kemudi kabel,
kabel, dan sambil menepatkan lubang-lubang baut.
selang dengan
benar (hal. 1-14).
Tepatkan
[1]
15-20
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
TIPE Kaitkan penahan dudukan [1] pada tab dudukan handel
CBS: [3] [2]
rem belakang [2] sambil menahan dudukan handel rem.
Pasang dan kencangkan baut penahan dudukan
handel rem [3].
Kaitkan [1]
Pasang switch lampu rem belakang [1] pada dudukan
TIPE CAST [1] [4]
handel rem belakang
WHEEL/SPOKE
Hubungkan kabel rem belakang [2] ke handel rem
WHEEL:
belakang [3].
Tempatkan handel rem belakang pada posisinya.
Oleskan grease pada permukaan luncur sekrup as
handel rem [4].
Pasang dan kencangkan sekrup as dan mur [5]
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI:
Sekrup as handel rem belakang:
1,0 N.m (0,1 kgf.m) [5] [2] [3]
Mur as handel rem belakang:
4,5 N.m (0,5 kgf.m)
Pasang pipa gas tangan.
Oleskan 0,1 – 0,2 g grease pada daerah luncur kabel
gas [1] dan ujung kabel.
Pasang rumah kabel gas bagian bawah dengan
menepatkan lubang pada stang kemudi dengan pin
rumah kabel gas bagian bawah.
Tepatkan
[1]
[2]
15-21
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang weight stang kemudi [1] pada ujung masing-
[1]
masing stang kemudi dan kencangkan sekrup baru [2]
dengan erat.
[2]
Tempatkan master cylinder [1] pada stang kemudi.
[1] Tepatkan [2]
Pasang penahan master cylinder [2] dengan tanda
"UP" [3] menghadap ke atas dan baut-baut [4].
Tepatkan ujung master cylinder dengan tanda titik
pada stang kemudi, dan kencangkan baut atas dulu,
kemudian kencangkan baut bawah.
Pasang berikut ini:
– Cover rear stang kemudi (hal. 2-4)
– Cover inner (hal. 2-6)
[3] [4]
POROS KEMUDI
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[2]
– Fork (hal. 15-11)
– Stang kemudi (hal. 15-18)
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem [2].
[1]
Longgarkan mur pengunci poros kemudi [1] dengan
menggunakan special tool.
[1]
TOOL:
[3] Socket wrench 07916-KM10000
[2]
Lepaskan mur pengunci poros kemudi dan washer
pengunci [2].
[3]
15-22
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Hati-hati agar tidak Tahan poros kemudi dan longgarkan top thread [1]
[2]
menjatuhkan dengan menggunakan steering stem socket [2].
poros kemudi.
TOOL:
Steering stem socket 07916-3710101
Lepaskan top thread sambil menahan poros kemudi.
[1]
CATATAN :
Hati-hati jangan Selalu ganti bola bearing [1] dan lingkarannya dalam
[2] [1]
sampai poros bentuk set.
kemudi dan bola-
Lepaskan lingkaran dalam bearing bagian atas [2] dan
bola bearing
bola bearing bagian atas sambil menahan poros
bagian atas jatuh.
kemudi [3].
[3]
Hati-hati jangan Lepaskan poros kemudi [1] dan bola-bola bearing
[1]
sampai poros bagian bawah [2].
kemudi dan bola-
CATATAN :
bola bearing bagian
bawah jatuh. Selalu ganti bola-bola bearing dan lingkarannya dalam
bentuk set.
[2]
Lepaskan lingkaran luar bearing bagian atas [1]
dengan menggunakan tool berikut ini. [1]
TOOL:
Ball race remover shaft [2] 07GMD-KS40100
15-23
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan lingkaran luar bearing bagian bawah [1]
[3]
dengan menggunakan tool berikut ini.
TOOL:
Ball race remover; 34,5 mm [2] 07948-4630100
Ball race remover shaft [3] 07GMD-KS40100
[2] [1]
PEMASANGAN
CATATAN :
Selalu ganti bola-bola bearing dan lingkarannya dalam bentuk set.
BEARING BAGIAN
BAWAH (29)
LINGKARAN DALAM
BAGIAN ATAS
LINGKARAN DALAM
BAGIAN BAWAH BEARING BAGIAN
ATAS (23 )
POROS KEMUDI
15-24
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang lingkaran dalam bearing bagian bawah yang
baru [1] dengan menggunakan tool berikut ini dan alat
[1]
press hidrolik.
TOOL:
Fork seal driver attachment;
35,2 mm [2] 07746-0030400
[2]
[1]
Dorong lingkaran luar bearing bagian bawah baru [1] ke
[1]
dalam pipa kepala kemudi dengan menggunakan special tool.
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 52 x 55 mm [3] 07746-0010400
[2] [3]
15-25
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat
tinggi (direkomendasikan: EXCELITE EP2 yang dibuat
oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2 [1]
atau sejenisnya) pada lingkaran-lingkaran bearing
bagian bawah.
Pasang bola-bola bearing baru (29 bola) [1] pada
lingkaran luar bearing bagian bawah.
Hati-hati jangan Masukkan poros kemudi [2] ke dalam pipa kepala
sampai poros
kemudi dan bola- kemudi, dengan hati-hati agar bola-bola bearing tidak
bola bearing bagian jatuh.
bawah jatuh.
Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat
[2]
15-26
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Kencangkan top thread [1] sepenuhnya dengan tangan
[1]
sambil menahan poros kemudi, kemudian putar top
thread berlawanan arah jarum jam sekitar 45°.
[3]
Pasang klem selang rem [1] dan kencangkan baut [2].
[1]
Pasang berikut ini:
– Stang kemudi (hal. 15-18)
– Fork (hal. 15-11)
[2]
15-27
CATATAN
16. RODA BELAKANG/SUSPENSI
16
16-1
RODA BELAKANG/SUSPENSI
LOKASI KOMPONEN
16-2
RODA BELAKANG/SUSPENSI
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Seringkali menghirup debu kanvas rem, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda.
Jangan menghirup partikel-partikel debu.
Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
Pakailah baut-baut dan mur pengganti asli Honda untuk semua titik-titik as dan pemasangan suspensi.
Untuk menyervis sistem rem (hal. 17-3).
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS
SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke
indikator
Tekanan udara Pengemudi saja 225 kPa (33 psi) –
ban dingin Pengemudi dan pembonceng 225 kPa (33 psi) –
Keolengan pelek Radial – 2,0
roda Aksial – 2,0
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda belakang 1 16 118 (12,0) Mur-U (Oleskan oli mesin pada
ulir-ulir dan permukaan duduk)
Baut pemasangan atas shock 1 10 59 (6,0)
absorber belakang
Baut pemasangan bawah shock 1 8 26,5 (2,7)
absorber belakang
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 36 BC 3,2 3,7 (0,4)
TROUBLESHOOTING
Roda belakang oleng
Pelek bengkok
Ban rusak
Mur as roda dan/atau baut/mur pemasangan mesin tidak dikencangkan dengan semestinya
Bearing final gear shaft longgar atau aus
Tekanan udara ban kurang
Jari-jari longgar atau patah (Tipe SPOKE WHEEL)
Suspensi lunak
Pegas shock absorber belakang lemah
Kebocoran oli unit peredam kejut
Tekanan udara ban kurang
Suspensi keras
Damper rod bengkok
Tekanan udara ban tinggi
Suspensi belakang berisik
Pengikat pemasangan longgar
Shock absorber rusak
Bushing suspensi belakang lemah
16-3
RODA BELAKANG/SUSPENSI
RODA BELAKANG
PELEPASAN/PEMASANGAN
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Lepaskan pipa exhaust/muffler (hal. 2-17).
Lepaskan mur as roda belakang [1], washer [2] dan
roda belakang [3].
Oleskan oli mesin pada ulir mur as roda belakang dan
permukaan duduk.
Hati-hati agar tidak
merusak spline- Pasang roda belakang pada final gear shaft, dengan
spline. rmenepatkan alur-alurnya dengan alur dari final gear
shaft.
Kencangkan mur as roda belakang dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 118 N.m (12,0 kgf.m)
Pasang pipa exhaust/muffler (hal. 2-17).
PEMERIKSAAN Tepatkan
Periksa keolengan pelek roda. [3] [2]
Putar roda dengan perlahan dan bacalah keolengan
dengan menggunakan dial indicator.
BATAS SERVIS: Radial: 2,0 mm [1]
Aksial: 2,0 mm
PENYETELAN PUSAT RODA (TIPE
SPOKE WHEEL)
Letakkan pelek pada meja kerja.
Letakkan hub pada pusat pelek, dan mulailah
memasang dengan jari-jari baru.
Setel posisi hub sedemikian sehingga jarak dari
permukaan ujung kiri hub sampai ke bagian samping 6,5 ± 1,0 mm
dari pelek adalah 6,5 ± 1,0 mm seperti diperlihatkan.
TOOL:
Spoke wrench, 5,8 x 6,1 mm 07701-0020300
16-4
RODA BELAKANG/SUSPENSI
PEMERIKSAAN
Periksa damper unit terhadap kebocoran atau
[1]
kerusakan lain.
Periksa bushing shock absorber [1] terhadap keausan
atau kerusakan.
Ganti shock absorber assy bila perlu.
16-5
CATATAN
17. SISTEM REM
17
17-1
SISTEM REM
LOKASI KOMPONEN
REM CAKRAM DEPAN
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL:
34 N.m (3,5 kgf.m)
TIPE CBS:
34 N.m (3,5 kgf.m)
17-2
SISTEM REM
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Seringkali menghirup debu kanvas rem, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda
Jangan menghirup partikel-partikel debu.
Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
PERHATIAN
Minyak rem yang tertumpah akan menimbulkan kerusakan parah pada lensa instrumen dan permukaan-permukaan yang dicat.
Tumpahan ini juga bisa merusak part-part dari bahan karet.
Berhati-hatilah sewaktu melepaskan tutup reservoir; pastikan bahwa master cylinder reservoir pada posisi horisontal dulu.
Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan
bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem.
Periksa sistem rem dengan menarik handel rem setelah proses pembuangan angin palsu.
Jangan sampai bahan-bahan pengotor (kotoran, air, dsb) masuk ke dalam reservoir terbuka.
Sekali sistem hidrolik telah dibuka, atau apabila rem terasa seperti sepons, maka sistem harus dibuang angin palsunya.
Pakailah selalu minyak rem baru DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang belum pernah dibuka pada saat menyervis sistem rem.
Jangan mencampurkan berbagai-macam merek minyak rem, karena masing-masing mungkin tidak cocok satu sama lain.
Selalu periksa cara kerja rem sebelum mengendarai skuter.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Rem depan Minyak rem sesuai spesifikasi DOT 3 atau 4 –
Ketebalan cakram rem 3,3 – 3,7 3,0
Kelengkungan cakram rem – 0,30
D.D. master cylinder 11,000 – 11,043 11,055
D.L. master piston cylinder 10,957 – 10,984 10,945
D.D. cylinder caliper 33,96 – 34,01 34,02
D.L. piston caliper 33,878 – 33,928 33,87
Rem belakang Jarak main bebas handel rem 10 – 20 –
belakang
D.D. tromol rem belakang 130,0 131,0
17-3
SISTEM REM
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut arm rem belakang 1 6 10 (1,0) Baut ALOC; ganti dengan yang
baru.
Katup pembuangan caliper rem 1 8 5,4 (0,6)
Sekrup tutup reservoir master cylinder rem 2 4 1,5 (0,2)
Pin brake pad 1 10 18 (1,8)
Baut as handel rem depan (Tipe CAST 1 6 1,0 (0,1)
WHEEL/SPOKE WHEEL)
Sekrup as handel rem depan (Tipe CBS) 1 6 1,0 (0,1)
Mur as handel rem depan 1 6 6,0 (0,6)
Sekrup switch lampu rem depan 1 4 1,0 (0,1)
Baut oli selang rem 2 10 34 (3,5)
Sekrup as handel rem belakang (Tipe 1 5 1,0 (0,1)
CBS)
Mur as handel rem belakang (tipe CBS) 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
Sekrup as equalizer rod (Tipe CBS) 1 5 1,0 (0,1)
Mur as equalizer rod (TIPE CBS) 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
Sekrup cover dudukan handel rem 2 5 4,2 (0,4)
belakang (Tipe CBS)
Sekrup spesial cover dudukan handel rem 1 5 4,2 (0,4)
belakang (tipe CBS)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,1) Baut ALOC; ganti dengan yang
baru.
Pin dudukan caliper rem 1 8 18 (1,8)
17-4
SISTEM REM
TROUBLESHOOTING
Unjuk kerja rem belakang tidak baik
Penyetelan handel rem belakang tidak tepat
Kanvas rem terkontaminasi
Kanvas rem aus
Brake cam aus
Tromol rem aus
Brake arm tidak terpasang dengan benar
Gerigi pada brake arm tidak mengait dengan benar
Handel rem terasa lunak atau seperti sepons
Ada udara dalam sistem hidrolik
Ada kebocoran pada sistem hidrolik
Brake pad/cakram rem terkontaminasi
Seal-seal piston caliper aus
Cup karet master piston cylinder aus
Brake pad/cakram rem aus
Caliper terkontaminasi
Master cylinder terkontaminasi
Caliper tidak meluncur dengan benar
Tinggi permukaan minyak rem rendah
Saluran minyak fork tersumbat
Cakram rem melengkung/berubah bentuk
Piston caliper macet/aus
Master piston cylinder macet/aus
Handel rem bengkok
Handel rem terlalu keras
Sistem rem tersumbat/terhambat
Piston caliper macet/aus
Caliper tidak meluncur dengan benar
Seal piston caliper aus
Master piston cylinder macet/aus
Handel rem bengkok
Rem menyeret/menahan
Brake pad/cakram rem terkontaminasi
Roda terpasang miring
Brake pad/cakram rem sangat aus
Cakram rem melengkung/berubah bentuk
Caliper tidak meluncur dengan benar
Saluran lintasan minyak rem tersumbat/terhalang
Piston caliper macet
Kabel penghubung tidak disetel dengan benar (Tipe CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
17-5
SISTEM REM
REM TROMOL BELAKANG
PEMERIKSAAN
Lepaskan roda belakang (hal. 16-4)
Ukur D.D. tromol rem belakang.
BATAS SERVIS: 131,0 mm
PEMBONGKARAN
Lepaskan roda belakang (hal. 16-4).
[4]
Lepaskan mur penyetel [1] dan kabel rem [2] dari pin
joint [3].
Lepaskan pin joint dan pegas pengembali [4].
[2]
[3] [1]
17-6
SISTEM REM
Lepaskan kedua seal debu [1].
Sisi kiri: Sisi kanan:
[1]
[3]
PERAKITAN
SEAL DEBU
PEGAS PENGEMBALI
SEAL DEBU
ARM REM
CAM REM
BAUT ARM REM
BELAKANG 10
N·m (1,0 kgf·m)
SLEEVE
MUR PENYETEL
PIN JOINT
PEGAS KANVAS
17-7
SISTEM REM
Dorong masuk sleeve baru [1] sehingga kedalaman
dari permukaan final reduction case adalah 4,3 – 4,9 [1]
mm, dengan menggunakan special tool.
4,3 – 4,9 mm
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Pilot, 20 mm [3] 07746-0040500
Oleskan 0,05 – 0,07 g grease pada rongga sleeve.
[2]
[1] [2]
Oleskan grease pada kedua bibir seal debu baru.
Pasang seal debu kiri [1] ke dalam final reduction case
hingga duduk sepenuhnya.
Pasang seal debu kanan [2] hingga kedalaman dari
permukaan final reduction case adalah 0,5 – 1,1 mm.
CATATAN :
Pasang seal-seal debu dalam arah yang benar seperti
diperlihatkan.
0,5 – 1,1 mm
Oleskan 0,05 – 0,15 g grease pada permukaan luncur
brake cam [1]. Tepatkan
Pasang cam rem dan arm rem [2] dengan menepatkan
gigi lebar cam rem dengan alur arm rem.
[1]
[2]
Pasang baut arm brake [1] baru dan kencangkan
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
[1]
17-8
SISTEM REM
Oleskan 0,1 – 0,2 g grease pada permukaan luncur pin
[2]
anchor [1].
Selalu ganti Rakit kanvas-kanvas rem [2] dan pegas-pegas [3] [1]
kedua kanvas dalam arah seperti diperlihatkan.
rem dalam bentuk
Lap sisa grease yang berlebihan dari cam rem [4] dan
set.
Pada saat kanvas
pin anchor.
rem tidak diganti,
pasang pada
posisi yang
semula.
[4] [3]
Pasang pegas pengembali [1] dan pin joint [2].
[1]
Pasang kabel rem [3] pada pin joint.
Pasang mur penyetel [4]
Pasang roda belakang (hal. 16-4).
Setel jarak main bebas handel rem belakang (hal. 3-15).
17-9
SISTEM REM
PENGISIAN MINYAK REM/
PEMBUANGAN ANGIN PALSU
Jangan Isi master cylinder reservoir dengan minyak rem DOT 3
[1]
mencampurkan atau DOT 4 dari kemasan yang diseal sampai ke batas
berbagai macam tinggi permukaan tertinggi (upper) [1].
jenis minyak rem.
CATATAN :
Minyak-minyak rem
tersebut tidak cocok Periksa tinggi permukaan minyak rem berulangkali
satu sama lain. pada saat membuang angin palsu untuk mencegah
dipompanya udara ke dalam sistem.
17-10
SISTEM REM
Jangan Isi reservoir sampai ke tinggi permukaan teratas [1]
mencampurkan dengan minyak rem DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan [1]
berbagai macam yang diseal.
jenis minyak rem.
Minyak-minyak rem
tersebut tidak cocok
satu sama lain.
[2] [1]
[1]/[2] [3]
Ganti selalu brake Pasang brake pad baru [1] sehingga terletak pada Tempatkan pad [2]
pad secara dudukan caliper rem dan pin dudukan [2].
berpasangan
untuk memastikan
tekanan cakram
yang merata.
[1]
17-11
SISTEM REM
Oleskan grease silicone pada O-ring baru [1] dan
[1]
pasang pada pin brake pad [2].
Pasang pin brake pad dengan mendorong brake pad
terhadap pegas brake pad untuk menepatkan lubang-
lubang pin brake pad pada kedua brake pad dan lubang
caliper.
Setelah
Kencangkan pin brake pad dengan torsi sesuai
penggantian brake
pad, periksa cara spesifikasi.
kerja rem dengan TORSI: 18 N.m (1,8 kgf.m)
menjalankan
handel rem.
[2]
17-12
SISTEM REM
TIPE CBS:
Keluarkan minyak rem (hal. 17-9).
Lepaskan cover rear stang kemudi (hal. 2-4).
Longgarkan mur penyetel rem belakang [1] hingga
jarak main kabel rem menjadi maksimal.
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan master cylinder rem (hal. 17-12).
Bongkar dan rakit master cylinder depan seperti pada
gambar di bawah.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-13).
TIPE SPOKE WHEEL/CAST WHEEL:
SNAP RING BAUT AS
WASHER 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
CUP KARET BODY MASTER CYLINDER
PISTON PEGAS
PELINDUNG
MASTER PISTON
MUR AS
6,0 N.m (0,6 kgf.m) SEKRUP
1,0 N.m (0,1 kgf.m)
17-13
SISTEM REM
TIPE CBS:
SNAP RING
WASHER
CUP KARET
PISTON
SEKRUP AS
PEGAS 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
PELINDUNG
BODY MASTER
CYLINDER
MASTER PISTON
PEGAS
PENGEMBALI
HANDEL REM
SWITCH
LAMPU REM
KNOCKER
PEGAS
MUR AS SEKRUP
6,0 N.m (0,6 kgf.m) 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
PEMERIKSAAN
Periksa cup karet piston terhadap keausan,
pemburukan kondisi atau kerusakan.
Periksa permukaan bagian dalam master cylinder dan
permukaan luar piston terhadap goresan atau
kerusakan.
Ukur D.D. master cylinder.
BATAS SERVIS: 11,055 mm
Ukur D.L. master piston cylinder.
BATAS SERVIS: 10,945 mm
PEMASANGAN
Pasang master cylinder [1] dan penahan [2] dengan
[8] [1] Tepatkan [2]
tanda "UP" [3] menghadap ke atas.
Tepatkan ujung master cylinder dengan tanda titik
pada stang kemudi dan kencangkan baut atas [4] [4]
terlebih dahulu kemudian kencangkan baut bawah [5].
Hubungkan selang rem [6] dengan baut oli [7] dan
washer-washer sealing baru [8].
Tempatkan joint selang rem pada stopper master
cylinder kemudian kencangkan baut oli dengan torsi [3]
sesuai spesifikasi.
TORSI: 34 N.m (3,5 kgf.m) [6]
17-14
SISTEM REM
TIPE CBS:
Pasang master cylinder (hal. 17-14).
Pasang kabel penghubung [1] pada master cylinder.
Putar penyetel [2] ke dalam secara menyeluruh.
Tempatkan pegas pengembali [3] pada kabel
penghubung.
Tekan pegas pengembali dan hubungkan ujung kabel
penghubung pada joint knocker [4].
[1]
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan
terbalik dari pelepasan.
Isi dan buang angin palsu sistem hidrolik (hal. 17-10).
Setel sistem rem CBS (hal. 17-15).
[3]
[5]
Hati-hati pada saat Lepaskan tangkai pengunci rem belakang [1] dan
melepaskan pegas pengembali [2]. [2]
tangkai pengunci.
Pegas
pengembalinya
bisa meloncat ke
luar.
[1]
Tahan dudukan handel rem [1] dan lepaskan baut/
washer [2], penahan dudukan [3] dan dudukan handel [3]
rem.
[2]
[1]
17-15
SISTEM REM
Lepaskan sekrup as equalizer rod [1] dan mur as [2].
[1] [4]
Lepaskan mur as handel rem [3], sekrup as [4] dan
handel rem [5].
PEMASANGAN
SEKRUP SEKRUP SPESIAL
4,3 N.m (0,4 kgf.m) 4,3 N.m (0,4 kgf.m)
KARET PEMASANGAN
COVER DUDUKAN TANGKAI PENGUNCI
BAUT/WASHER
KABEL REM
PEGAS PENGEMBALI
PENAHAN
EQUALIZER
GROMMET PELINDUNG
17-16
SISTEM REM
Pasang switch lampu rem belakang sambil
Tepatkan
menepatkan tabnya dengan alur pada dudukan handel
rem belakang.
Hubungkan konektor-konektor kabel switch lampu rem [1].
[1]
Tepatkan
17-17
SISTEM REM
Pasang dan kencangkan baut/washer penahan [1].
[1]
[2]
[1]
[2]
Tempatkan cover dudukan [1] pada dudukan handel
rem belakang sambil menahan tangkai pengunci rem [1]
belakang [2]. [4]
Kencangkan sekrup-sekrup cover dudukan [3] dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 4,3 N.m (0,4 kgf.m)
[5]
Pasang karet pemasangan [4] pada tangkai pengunci
rem belakang dan kencangkan sekrup spesial cover [2]
dudukan [5] dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 4,3 N.m (0,4 kgf.m) [3]
CALIPER REM
PELEPASAN/PEMASANGAN
Minyak rem yang Keluarkan minyak rem (hal. 17-9).
[1]
tertumpah dapat Keluarkan kedua brake pad (hal. 17-11).
merusak part-part
Lepaskan berikut ini:
yang dicat,
terbuat dari – Baut oli [1]
plastik atau karet. – Washer sealing [2]
[3]
Letakkan kain lap – Baut pemasangan [3]
untuk menutupi – Caliper rem [4]
part-part ini setiap Pasang caliper rem depan pada kaki fork kiri.
kali sistem Pasang baut-baut pemasangan baru dan kencangkan
diservis.
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 30 N.m (3,1 kgf.m)
Hubungkan selang rem pada caliper rem dengan baut [2]
oli dan washer-washer sealing baru.
17-18
SISTEM REM
Kencangkan baut Kencangkan baut oli dengan torsi sesuai spesifikasi.
oli sambil
TORSI: 34 N.m (3,5 kgf.m)
menekan eyelet
joint selang rem Pasang kedua brake pad (hal. 17-11).
terhadap stopper. Isi minyak rem dan buang angin palsu dari sistem
hidrolik (hal. 17-10).
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan dudukan caliper dan pegas brake pad dari
body caliper rem.
Lepaskan pelindung-pelindung pin dari body caliper
rem.
Letakkan kain lap di atas piston.
Jangan
menggunakan udara
bertekanan tinggi
atau meletakkan Posisikan body caliper rem dengan piston di bawah dan
ujung nozzle terlalu semprotkan sedikit udara bertekanan pada lubang
dekat pada lubang pemasukan minyak rem untuk mengeluarkan piston.
pemasukan.
Hati-hati jangan
sampai merusak Dorong seal-seal debu dan seal-seal piston ke dalam
permukaan dan angkat keluar.
luncur piston. Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-13).
DUDUKAN CALIPER
SEAL DEBU
PELINDUNG
WASHER
Pasang caliper piston
dengan ujung yang terbuka
menghadap brake pad.
SEAL PISTON
KATUP PEMBUANGAN
5,4 N.m (0,6 kgf.m)
PELINDUNG
17-19
SISTEM REM
PEMERIKSAAN
Periksa cylinder caliper terhadap gerusan, goresan-
goresan atau kerusakan.
Ukur D.D. cylinder caliper
BATAS SERVIS: 34,02 mm
Periksa piston caliper terhadap gerusan, goresan-
goresan atau kerusakan.
Ukur D.L. piston caliper
BATAS SERVIS: 33,87 mm
17-20
18. BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
18
18-1
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
LOKASI SISTEM
REGULATOR/RECTIFIER
BATTERY
ALTERNATOR
DIAGRAM SISTEM
G R R/W W G W
6P
REGULATOR/
RECTIFIER
BATTERY
ALTERNATOR
Green (Hijau)
Red (Merah)
White (Putih)
Yellow (Kuning)
18-2
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
LOKASI KOMPONEN
18-3
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
Battery mengeluarkan gas-gas yang dapat meledak; jauhkan percikan bunga api, api dan rokok. Sediakan ventilasi yang
cukup pada saat menge-charge.
Battery mengandung asam sulfat (electrolyte). Kontak dengan kulit atau mata dapat mengakibatkan luka bakar parah.
Pakailah pakaian pelindung dan pelindung muka.
– Jika electrolyte mengenai kulit, bilaslah dengan air.
– Jika electrolyte mengenai mata, bilas dengan air selama sekurangnya 15 menit dan mintalah bantuan dokter dengan
segera.
Electrolyte beracun.
– Jika tertelan, minumlah sejumlah besar air atau susu dan mintalah bantuan dokter dengan segera.
PERHATIAN
Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum melepaskan komponen listrik apapun.
Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor dihubungkan atau
dilepaskan sementara kunci kontak pada ON dan ada arus listrik yang mengalir.
Untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama, lepaskan battery, berikan charge penuh, dan simpan di tempat sejuk yang
kering. Untuk mendapatkan umur pemakaian maksimum, isilah battery yang disimpan setiap dua minggu sekali.
Jika battery tetap terpasang pada skuter yang disimpan, lepaskan kabel negatif battery dari terminal battery.
Battery maintenance free (bebas perawatan) harus diganti apabila telah mencapai akhir dari umur pemakaiannya.
Battery dapat mengalami kerusakan jika overcharged (diberikan muatan listrik secara berlebihan) atau undercharged (muatan
listrik kurang), atau jika dibiarkan menurun sendiri muatan listriknya selama jangka waktu lama. Kondisi-kondisi yang sama ini
ikut berperan dalam memperpendek "umur pemakaian" battery. Bahkan pada pemakaian normal, unjuk kerja battery akan
memburuk setelah 2-3 tahun.
Tegangan battery dapat pulih kembali setelah charging, akan tetapi di bawah beban berat, tegangan battery akan turun dengan
cepat dan akhirnya akan mati. Oleh sebab itu, sistem pengisian seringkali diduga sebagai penyebab masalahnya. Overcharge
battery seringkali diakibatkan oleh masalah-masalah di dalam battery sendiri, yang dapat tampak sebagai gejala overcharging.
Jika salah satu sel battery terhubung singkat dan tegangan battery tidak bertambah, regulator/rectifier akan memasok
tegangan berlebihan pada battery. Pada kondisi ini, tinggi permukaan electrolyte akan turun dengan cepat.
Sebelum men-troubleshooting sistem pengisian, periksa terhadap pemakaian dan perawatan battery yang wajar. Periksa apakah
battery seringkali di bawah beban berat, seperti jika lampu besar dan lampu belakang menyala untuk jangka waktu lama
dengan skuter dalam keadaan diam.
Battery akan menurun sendiri muatannya jika skuter tidak dipakai. Oleh karena itu, lakukan charge battery setiap dua minggu
sekali untuk mencegah terjadinya sulfasi.
Pada saat memeriksa sistem pengisian, selalu ikuti langkah-langkah pada flow chart troubleshooting (hal. 18-6).
Pada saat men-charge battery, jangan melebihi arus dan waktu pengisian yang tertera pada battery. Penggunaan arus atau
waktu penyetruman yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada battery.
Pekerjaan servis flywheel, alternator dan ignition pulse generator dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka.
Untuk pemeriksaan ignition pulse generator (hal. 5-6).
Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
PENGISIAN BATTERY
Hidup/matikan daya listrik pada charger, dan bukan pada terminal battery.
Pada saat men-charge battery, jangan melebihi arus dan waktu pengisian yang tertera pada battery. Mengisi dengan arus listrik
berlebihan atau memperpanjang waktu pengisian dapat merusak battery.
Quick charging (pengisian muatan listrik dengan cepat) hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat, lebih baik mengisi muatan
listrik (charge) secara perlahan.
PENGETESAN BATTERY
Bacalah instruksi pada Petunjuk Pemakaian battery tester yang direkomendasikan untuk mengetahui lebih detil tentang
pengetesan battery.
Battery tester yang direkomendasikan meletakkan "beban" pada battery sehingga kondisi battery sebenarnya dari beban dapat
diukur.
BATTERY TESTER YANG DIREKOMENDASIKAN: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
18-4
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Battery Tipe GTZ4V
YTZ4V
Kapasitas 12 V – 3 Ah
Kebocoran arus listrik Maksimum 0,5 mA
Tegangan (20°C) Sudah dicharge penuh Di atas 12,8 V
Perlu dicharge kembali Di bawah 12,3 V
Arus pengisian Normal 0,3 A/5 – 10 jam
Cepat 3,0 A/0,5 jam
Alternator Kapasitas 0,111 kW/5.000 menit-1
Tahanan coil pengisian 0,2 – 1,0 Ω (20°C)
TORSI PENGENCANGAN
18-5
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
TROUBLESHOOTING
BATTERY RUSAK ATAU LEMAH
Pengetesan Battery Lepaskan
battery (hal. 18-11).
Periksa kondisi battery dengan menggunakan battery tester yang direkomendasikan.
BATTERY TESTER YANG DIREKOMENDASIKAN: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
Apakah battery dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Battery rusak
Tes Kebocoran Arus Listrik
Pasang battery (hal. 18-11).
Periksa kebocoran arus listrik battery (hal. 18-12).
Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
Test Kebocoran Arus Listrik Tanpa Regulator/rectifier
Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa ulang kebocoran arus listrik battery.
Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA?
YA – Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Hubungan singkat pada kabel body
Kunci kontak rusak
Pemeriksaan Coil Pengisian Alternator Periksa
coil pengisian alternator (hal. 18-10).
Apakah tahanan coil pengisian alternator di antara 0,2 – 1,0 Ω (20°C)?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
TIDAK– Coil pengisian rusak
Pemeriksaan Tegangan Pengisian
Ukur dan catat tegangan battery dengan menggunakan digital multimeter (hal. 18-
11). Hidupkan mesin.
Ukur tegangan pengisian (hal. 18-12).
Bandingkan pengukuran terhadap hasil perhitungan berikut ini.
STANDARD: Tegangan battery yang diukur < Tegangan pengisian yang diukur < 15,5 V
Apakah tegangan pengisian yang diukur berada di dalam standard tegangan?
YA – Battery rusak
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 6.
6. Pemeriksaan Sistem Regulator/rectifier
Periksa tegangan dan tahanan pada konektor-konektor regulator/rectifier (hal. 18-13).
Apakah hasil dari tegangan dan tahanan yang diperiksa benar?
YA – Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Rangkaian terbuka pada kabel yang bersangkutan
Kontak yang longgar atau tidak baik pada terminal yang bersangkutan
Hubungan singkat pada kabel body
18-6
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
FLYWHEEL/ALTERNATOR
STATOR/ SENSOR CKP
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
– Box bagasi (hal. 2-11)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
Lepaskan konektor-konektor 1P/2P alternator/sensor
CKP [1].
[1]
[1]
[2]
[2] [1]/[3]
18-7
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Lepaskan flywheel dengan menggunakan special tool.
TOOL:
Flywheel puller [1] 07733-0010000
[1]
Lepaskan baut [1], penahan kabel [2] dan lepaskan
[3] [1]/[2]
grommet kabel [3] dari crankcase kanan.
Lepaskan baut-baut [4] dan plat pemasangan [5] dari
ignition pulse generator [6]. [8]
Lepaskan baut-baut [7], stator [8] dan ignition pulse
generator dari crankcase kanan.
[4]
PEMASANGAN
Hati-hati agar tidak Pasang spie [1] ke dalam alur spie pada crankshaft.
[1]3] alur.
merusak spie dan
18-8
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Alurkan kabel Tempatkan stator [1] dan ignition pulse generator [2]
dengan benar (hal. pada crankcase kanan. [6] [7]/[8]
1-14). Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan stator
[3]. [1]
Pasang plat pemasangan [4] pada ignition pulse
generator dan kencangkan baut-baut pemasangan [5]
[5]
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 6,0 N.m (0,6 kgf.m)
Tempatkan grommet kabel [6] ke dalam alur crankcase
kanan.
Tempatkan penahan kabel [7] dan kencangkan baut
penahan [8].
[2]3] [4] [2]
Pasang flywheel pada crankshaft dengan menepatkan
Tepatkan
tempat pemasangan spie pada flywheel dengan spie
pada crankshaft.
[1] [2]
Tahan flywheel dengan special tool dan kencangkan
mur [1] dengan torsi sesuai spesifikasi.
TOOL:
Holder P.D. 32-92 [2] 07NAB-HAC0100
[2] [1]
18-9
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Pasang kipas pendingin [1] dan baut-baut [2], kemudian
[2]
kencangkan baut-baut dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 8 N.m (0,8 kgf.m)
[1]
[1]
[1]
PEMERIKSAAN ALTERNATOR
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 1P alternator [1].
[1]
18-10
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Periksa tahanan coil pengisian pada konektor 1P
COIL PENGISIAN:
alternator sisi alternator.
HUBUNGAN: Putih– Massa
STANDARD: 0,2 – 1,0 Ω (pada 20°C) W
BATTERY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
[1] [3]
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan kabel negatif (-) [1] dulu dan kemudian kabel
positif (+) [2].
Lepaskan battery [3].
Hubungkan Pasang battery dalam urutan terbalik dari pelepasan.
terminal positif dulu
dan kemudian baru
terminal negatif.
[2]
PENGETESAN BATTERY
Bacalah petunjuk pemakaian untuk peralatan
pengetesan battery yang Anda pakai.
TOOL:
Battery tester BM-210 atau BATTERY MATE atau
sejenisnya
PEMERIKSAAN TEGANGAN
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Ukur tegangan battery dengan menggunakan digital
multimeter yang dapat dibeli di pasaran.
TEGANGAN (20°C):
Sudah dicharge penuh: Di atas 12,8 V
Muatan kurang: Di bawah 12,3 V (+) (-)
Jika tegangan battery di bawah 12,3 V, charge battery.
18-11
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
SISTEM PENGISIAN
TES KEBOCORAN ARUS LISTRIK
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan kabel negatif (-) [1].
Hubungkan jarum pengetesan (+) ammeter ke kabel
negatif (-) dan jarum pengetesan (-) ammeter ke (-)
terminal (-) battery [2].
Sementara kunci kontak pada OFF, periksa terhadap
kebocoran arus listrik.
CATATAN :
Pada saat mengukur arus listrik dengan tester,
posisikan pada skala yang lebih tinggi dulu,
kemudian turunkan ke skala yang lebih sesuai.
Aliran arus listrik yang lebih tinggi dari skala yang [1] [2]
dipilih dapat mengakibatkan putusnya sekring di
dalam tester.
Pada saat mengukur arus listrik, jangan putar kunci
kontak ke ON, lonjakan arus listrik yang tiba-tiba
dapat memutuskan sekring di dalam tester.
KEBOCORAN ARUS LISTRIK Maksimum 0,5 mA
SESUAI SPESIFIKASI:
Jika kebocoran arus listrik melebihi nilai sesuai
spesifikasi, kemungkinan ada hubungan singkat.
Cari lokasi terjadinya hubungan singkat dengan
melepaskan sambungan satu persatu dan mengukur
arus listrik.
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PENGISIAN
CATATAN :
Pastikan bahwa battery berada dalam kondisi baik
sebelum menjalankan test ini.
Jangan melepaskan battery atau kabel pada sistem
pengisian tanpa lebih dulu mematikan kunci kontak.
Apabila tindakan pencegahan ini tidak diikuti,
kerusakan tester atau komponen-komponen listrik
dapat terjadi.
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Panaskan mesin ke suhu operasi normal.
Matikan mesin dan hubungkan multimeter antara terminal
positif (+) battery [1] dan terminal negatif (–) [2].
Untuk menghindari
terjadinya
hubungan singkat, Hubungkan tachometer.
ketahuilah dengan
Sementara lampu besar pada sinar jauh, hidupkan
pasti yang mana kembali mesin.
terminal-terminal
Ukur tegangan pada multimeter sewaktu mesin
atau kabel-kabel
positif dan negatif. berputar pada 5.000 menit-1 (rpm).
STANDARD: [1] [2]
TB yang diukur < TP yang diukur < 15,5 V
TB = Tegangan Battery
TP = Tegangan Pengisian
18-12
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
REGULATOR/RECTIFIER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1]
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan baut [1] dan regulator/rectifier [2].
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier [3].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2] [3]
PEMERIKSAAN SISTEM
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier [1] dan
periksa terhadap kontak longgar atau terminal-terminal
yang berkarat.
Periksa pembacaan tegangan pengisian battery (hal.
18-12).
Jika pembacaan tegangan pengisian berada di luar
spesifikasi, periksalah terminal-terminal konektor 6P
regulator/rectifier (pada sisi kabel body) sebagai
berikut:
Bagian Terminal Spesifikasi
Saluran Merah/putih (+) dan Harus ada
pengisian Massa (–) tegangan [1]
battery battery
Saluran coil Putih dan massa 0,2 – 1,0 Ω
pengisian (pada 20°C)
Saluran Hijau dan massa Harus ada
massa kontinuitas
18-13
CATATAN
19. LAMPU/METER/SWITCH
SPEEDOMETER·································· 19-7
19
19-1
LAMPU/METER/SWITCH
LOKASI SISTEM
SWITCH STARTER
SWITCH KLAKSON
RELAY SEIN
KLAKSON
KUNCI KONTAK
SWITCH STANDAR SAMPING
19-2
LAMPU/METER/SWITCH
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERHATIAN
Perhatikan hal-hal sebagai berikut pada saat mengganti bohlam halogen.
– Pakailah sarung tangan bersih sewaktu mengganti bohlam. Jangan sampai meninggalkan sidik jari pada bohlam lampu
depan, karena dapat menimbulkan titik-titik panas pada bohlam dan mengakibatkan putusnya bohlam.
– Jika bohlam tersentuh oleh jari tangan, bersihkan dengan kain yang dilembabkan dengan alkohol untuk mencegah putusnya
bohlam sebelum waktunya.
Pastikan untuk memasang cover debu setelah mengganti bohlam lampu depan.
Bohlam halogen lampu depan menjadi sangat panas pada saat lampu depan menyala, dan akan tetap panas selama beberapa
waktu setelah dimatikan. Biarkan menjadi dingin dulu sebelum menyervisnya.
Periksa kondisi battery sebelum melakukan pemeriksaan yang memerlukan tegangan battery yang memadai.
Alurkan kabel listrik dan kabel pengaturan dengan benar setelah menyervis masing-masing komponen (hal. 1-14).
Test kontinuitas dapat dilakukan dengan switch-switch terpasang pada skuter.
Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) Lg = Light Green (Hijau muda) W = White (Putih)
Br = Brown (Coklat) Gr = Gray (Abu-abu) O = Orange Y = Yellow (Kuning)
Bu = Blue (Biru) Lb = Light Blue (Biru muda) R = Red (Merah) P = Pink (Merah muda)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Bohlam-bohlam Lampu depan 12 V – 32/32 W
Lampu senja 12 V – 3,4 W x 2
Lampu belakang/rem 12 V – 5/18 W
Lampu sein depan 12 V – 10 W x 2
Lampu sein belakang 12 V – 10 W x 2
Lampu plat nomor 12 V – 5 W
Lampu instrumen 12 V – 1,7 W x 2
Indikator lampu jauh 12 V – 1,7 W
Indikator sein 12 V – 3,4 W
Sekring Sekring utama 15 A
Sekring tambahan 10 A
TORSI PENGENCANGAN
BAGIAN JUM DIAMETER TORSI CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut socket key shutter 1 5 3,9 (0,4) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
19-3
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SISTEM PENERANGAN
LAMPU BESAR TIDAK MENYALA
ATAU LEMAH SINARNYA
Pemeriksaan Standard
Periksa berikut ini:
– Bohlam putus terbakar atau ukuran watt tidak sesuai
spesifikasi
– Konektor longgar
– Switch dimmer
Jika hal-hal tersebut di atas semua normal, periksa
berikut ini:
Pemeriksaan Rangkaian Lampu
Lepaskan berikut ini:
– Cover front (hal. 2-5)
– Box bagasi (hal. 2-11) [2]
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier (hal. 18-13).
Pindahkan switch dimmer [1] ke posisi Lo.
Periksa kontinuitas antara terminal Putih konektor 6P
(Hitam) lampu depan [2] dan terminal Kuning konektor
6P regulator/rectifier [3]. W Bu
Pindahkan switch dimmer ke posisi Hi.
Periksa kontinuitas antara terminal Biru konektor 6P Lo H
i
(Hitam) lampu depan dan terminal Kuning konektor
regulator/rectifier. [1]
Jika ada kontinuitas, periksa berikut ini:
Y
[3]
Pemeriksaan Massa
Periksa kontinuitas antara terminal Hijau konektor 6P
(Hitam) lampu depan [1] dan massa. [1]
19-4
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU DEPAN
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
Lepaskan cover front (hal. 2-4).
Lepaskan penutup karet [1].
[3]
Putar socket bohlam lampu besar [2] berlawanan arah
jarum jam dan lepaskan socket bohlam dan bohlam
lampu besar [3].
PERHATIAN
Jangan menyentuh bohlam halogen dari lampu besar.
Sidik jari dapat menimbulkan titik-titik panas yang
dapat merusak bohlam.
Jika bohlam tersentuh dengan tangan telanjang
bersihkan dengan kain yang dilembabkan dengan
alkohol untuk mencegah kerusakan yang terlalu dini.
Pasang bohlam lampu besar dengan menepatkan tab [2]
pada bohlam lampu besar dengan alur pada unit
lampu depan.
Pasang socket bohlam lampu besar dengan
menepatkan tab-tab pada socket bohlam lampu besar
dengan alur-alur pada unit lampu depan dan putar
socket bohlam searah jarum jam.
Pasang cover debu.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
LAMPU SENJA
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
Putar socket bohlam lampu senja [1] berlawanan arah
jarum jam lalu tarik ke luar.
Lepaskan bohlam lampu senja [2] dari socket dan
ganti dengan yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1] [2]
19-5
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU SEIN
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
DEPAN
Putar socket bohlam lampu sein depan [1] berlawanan
arah jarum jam dan tarik ke luar. [2]
Lepaskan bohlam lampu sein [2] dari socket dan ganti
dengan yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
BELAKANG
Putar socket bohlam lampu sein belakang [1]
[1]
berlawanan arah jarum jam dan tarik ke luar.
Lepaskan bohlam lampu sein belakang [2] dari socket
dan ganti dengan yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
LAMPU REM/BELAKANG
PENGGANTIAN BOHLAM
Buka jok dengan anak kunci kontak.
Putar socket [1] berlawanan arah jarum jam, lalu tarik [2]
ke luar.
Tekan sedikit bohlam [2] dan putarlah berlawanan arah [1]
jarum jam.
Ganti bohlam lampu belakang/rem.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
19-6
LAMPU/METER/SWITCH
SPEEDOMETER
PENGGANTIAN BOHLAM
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Tarik keluar socket bohlam [1] dari unit speedometer.
Keluarkan bohlam [2] dari socket dan ganti dengan
yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2] [1]
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[3]
– Cover rear stang kemudi (hal. 2-4)
– Cover inner (hal. 2-6)
Lepaskan berikut ini:
– Konektor 6P (Merah) kabel body tambahan
speedometer [1]
– Konektor 6P kabel body tambahan speedometer [2]
– Konektor-konektor klakson [3]
[1] [2]
19-7
LAMPU/METER/SWITCH
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan kaitan [1] pada meter case [2] dari tab-tab [3]
pada meter lens [4] dan meter plate [5].
Lepaskan sekrup-sekrup [6] dan panel meter [7]
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Pastikan bahwa packing [6] telah dipasang pada
tempatnya dan berada dalam kondisi baik, ganti meter
panel bila perlu.
[3]
[5]
[1]
[7]
[4]
[2]
[6]
KUNCI KONTAK
PEMERIKSAAN
Lepaskan cover inner (hal. 2-6).
Lepaskan konektor 2P (Hitam) kunci kontak [1].
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor
sisi switch pada masing-masing posisi switch.
Bacalah wiring diagram untuk status terminal-terminal
dan switch (hal. 20-2).
[1]
19-8
LAMPU/METER/SWITCH
PELEPASAN/PEMASANGAN KEY
SHUTTER
Lepaskan cover inner (hal. 2-6).
[2]
Lepaskan baut pemasangan key shutter [1] dan key
shutter [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Ganti baut pemasangan key shutter dengan yang
baru.
TORSI:
Baut pemasangan key shutter:
3,9 N.m (0,4 kgf.m)
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN KUNCI
KONTAK
Lepaskan poros kemudi (hal. 15-22).
[1]
Lepaskan konektor 2P (Hitam) kunci kontak (hal. 19-8).
Lepaskan sekrup -sekrup pemasangan kunci kontak
[2] dan kunci kontak [3].
Pasang kunci kontak dan sekrup-sekrup pemasangan
baru.
Kencangkan sekrup pemasangan kunci kontak.
Hubungkan konektor 2P (Hitam) kunci kontak (hal. 19-8).
Pasang poros kemudi (hal. 15-24).
[2]
[1]
19-9
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SWITCH STANG
KEMUDI KIRI
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[1] [2]
Lepaskan berikut ini:
– Konektor 3P switch dimmer [1]
– Konektor 3P (Hitam) switch klakson [2]
– Konektor 3P (Merah) switch lampu sein [3]
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor
sisi switch pada masing-masing posisi switch.
Bacalah wiring diagram untuk status terminal-terminal
dan switch (hal. 20-2).
[3]
BELAKANG
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Lepaskan konektor-konektor switch lampu rem
belakang dan periksa kontinuitas pada terminal-
terminal konektor kabel [1] pada sisi switch.
Harus ada kontinuitas dengan handel rem belakang
ditekan, dan tidak boleh ada kontinuitas sewaktu
handel rem belakang dilepaskan.
[1]
19-10
LAMPU/METER/SWITCH
RELAY SEIN
PEMERIKSAAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover battery (hal. 2-13)
– Cover front stang kemudi (hal. 2-4)
Periksa berikut ini:
– Kondisi battery
– Bohlam putus terbakar atau ukuran watt tidak sesuai
spesifikasi
– Sekring utama (main)15 A [1] putus
– Sekring tambahan 10 A [2] putus
– Fungsi kunci kontak dan switch sein
– Konektor longgar
Jika hal-hal tersebut di atas semua normal, periksa
berikut ini: [2]
Lepaskan konektor 2P relay lampu sein [1] dari relay.
[1]
Hubungkan singkat terminal-terminal konektor relay lampu
sein pada sisi kabel body dengan kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Hitam/Coklat – Abu-abu
Putar kunci kontak ke ON dan periksa lampu sein
dengan memutar switch lampu sein ke ON.
Bl/Br Gr
Jika lampu menyala, relay lampu sein rusak atau ada
sambungan tidak baik pada konektor.
Jika lampu tidak menyala, maka ada rangkaian
terbuka pada kabel body.
[1] [2]
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[2]
Lepaskan konektor 2P relay lampu sein [1] dari relay
lampu sein [2].
Lepaskan relay lampu sein dari cover front inner.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
19-11
LAMPU/METER/SWITCH
METER BAHAN BAKAR/SENSOR
KETINGGIAN BAHAN BAKAR
PEMERIKSAAN SISTEM
KETIKA BAHAN BAKAR PENUH TETAPI JARUM
TIDAK BERGERAK
Sebelum melakukan pemeriksaan sistem, periksa
[1]
sebagai berikut:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Fungsi kunci kontak (hal. 18-10)
– Konektor longgar
– Relay utama (hal. 6-8)
Lepaskan cover tangki bahan bakar (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 5P (Putih) pompa bahan bakar [1].
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi
kabel body dengan kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Kuning/putih – Hijau/hitam
KOSONG
19-12
LAMPU/METER/SWITCH
PELEPASAN/PEMASANGAN SENSOR
KETINGGIAN BAHAN BAKAR
Lepaskan pompa bahan bakar (hal. 7-8).
[3] [1]/[2]
Hati-hati agar Lepaskan tab-tab sensor ketinggian bahan bakar [1]
tidak merusak tab- dari celah-celah [2] unit pompa bahan bakar.
tab dan slot-slot. Lepaskan kabel-kabel sensor ketinggian bahan bakar
[3] dari tab-tab [4] unit pompa bahan bakar.
[4]
Hitam
[2]
KLAKSON
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover front (hal. 2-11).
[1] [2]
Lepaskan konektor klakson [1] dari klakson [2].
Lepaskan baut [3], washer [4] dan klakson.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Tepatkan lubang klakson [5] dengan tab pada rangka [6].
[5]/[6] [3]/[4]
19-13
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN
Lepaskan konektor klakson dari klakson.
Hubungkan battery 12 V ke terminal-terminal klakson.
Klakson normal jika berbunyi pada saat battery 12 V
dihubungkan ke terminal-terminal klakson.
BATTERY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover front lower (hal. 2-6)
– Cover side (hal. 2-14)
Lepaskan konektor 3P (Hijau) switch standar samping [1].
Lepaskan kabel dari guide-guide rangka [2].
[2]
19-14
LAMPU/METER/SWITCH
Lepaskan baut/washer [1] dan switch standar samping [2].
Tepatkan
Ganti baut pemasangan switch standar samping
dengan yang baru. [1]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Tepatkan alur switch standar samping dengan pin
rangka.
Alurkan kabel body dengan benar (hal. 1-14).
[2]
19-15
CATATAN
20. WIRING DIAGRAM
20
20-1
KANAN BELAKANG
12V 10W
G/R
Y/OBl
P/BuBl
P/W
Y/BlW/R G/O
Bl
Bl
Bl
Bl
3P 3P 3P
H LHI
LO
R BI
3P 2P 2P 2P
MASSA RANGKA 2 ALTERNATOR MASSA COIL
WR
WL
CTHRHO
BAT
HO
VC
BREATH RANGKA 3 PENGAPIAN
SWITCH SWITCH SWITCH SWITCH KLAKSON MASSA
(UNTUK MENGURANGI
KATUP SOLENOID
KELEMBABAN)
PENINGGI PUTARAN
DIMMER LAMPU SEIN KLAKSON LAMPU REM STASIONER
ON BAT HO ST BAT
Bl BLACK (HITAM) Br BROWN (COKLAT)
BEBAS BEBAS Y YELLOW (KUNING) O ORANGE
OFF (N) (N)
Bu BLUE (BIRU) Lb LIGHT BLUE (BIRU MUDA)
LOCK TEKAN TEKAN G GREEN (HIJAU) Lg LIGHT GREEN (HIJAU MUDA)
R RED (MERAH) P PINK (MERAH MUDA)
WARNA
R/Bl Bl WARNA Lb Gr O WARNA Bu W Y
WARNA
Bl/Br Lg
WARNA
Y/G G/Y W WHITE (PUTIH) Gr GRAY
D T
T
TIPE CBS
UNIT POMPA RELAY SEKRING SEKRING
REGULATOR BAHAN BAHAN
BAKAR BAKAR UTAMA PENDUKUNG UTAMA
RECTIFIER (MAIN) (SUB) (MAIN) RELAY
STARTER
F/P BATTERY
10 A
15 A
SWITCH SWITCH
5P
SWITCH MASSA 12V 3 Ah
LAMPU REM STANDAR KUNCI
(REM DEPAN) STARTER SAMPING RANGKA 1 KONTAK
R
DLC
R/WBl W/BlR/Y
R/YBl/Br
RBlY/BlR/W
R/WR
G
6P R
BAT 1
4P
R/WR/BlYWG
SIG
ST
R
R/BlBl
GG/W
2P G G 5P
BlG/Bl O/WBr
Bl/BrG/Y
Gl/YY/G
3P
R/BlBl
GG/W
G P/W A-24 TO
(12V10W) W/Y A-23 PCM
Bu/Y A-22 FI - I ND
LAMPU SENJA Y A-21
Y/O A-20 ST-RLY
A-19
A-18
(12V3.4W) G A-17
P/Bu A-16 I NG
6P
Bl
Br A-15 SCS
A-14
Lb Lb A-13
Bu Y Y Y A-12 PCP
LAMPU DEPAN Bu Bu A-11 I GPLS
W W W Y/Bu
G A-10 PG2
(12V32W/32W) G G G G A-9 PG1
O O Br/Bl A-8 FFP
O W/Bl A-7 PRC
LAMPU SEIN
Y/Bl A-6 VCC
W/R A-5 THL
G/O A-4 SG1(THL)
KIRI DEPAN Bl/O A-3 02
G G/Bl A-2 LG
(12V10W) Bl A-1 I GP
Bu/Y
6P
MIL
6P
LAMPU Bl/Br Y Y G
KANAN BELAKANG
Y/G Y/G 12V 10W
INSTRUMEN G Bu/Y Bu/Y
12V1. 7W Bl/Br Bl/Br
LAMPU Bl/Br G/Bl G/Bl Lb Lb
Lb Lb
LAMPU REM
G/Y
INSTRUMEN G G/Y G
12V1. 7W G
Y BELAKANG
12V 18/5W
Y
INDIKATOR O O
6PR
G
LAMPU JAUH Bu G/Y G/Y
12V1. 7W Y/W Y/W
O G G
INDIKATOR O O G
LAMPU SEIN
LAMPU SEIN Lb
O
KIRI BELAKANG
12V3. 4W 12V 10W
METER Bl/Br
BAHAN G/Bl
GR/W
W/YY
BAKAR Y/W
W
P/Bu
P/WBl/OY/OBl
1P 2P 2P
2P
Y/BlW/RG/OG/R
RELAY Bl/Br
SEIN Gr 10P
W/RG/OG/R
R/W
Bl/BrG/Y
Y/Bl
P/WBl/O
Y/OBlP/Bu
MOTOR
Bl
Y/Bu
STARTER
M
W/YY
W
G/Bl
Bl/BrLg
G
W
LbGrO
P/BuBl
W/RG/O
1P
Bl/BrG/Y
YBu
Lg
G/RP/W
Y/OBl
Bl
Y/Bl
Bl
Bl
Bl
3P 3P 3P
H LHI
LO
R BI 3P 2P 2P 2P MASSA MASSA
ALTERNATOR
V CTH CR
T
H O
RANGKA 2 RANGKA 3
BA
COIL
WL
WR
WIRING DIAGRAM
KUNCI KONTAK SWITCH LAMPU SEIN SWITCH DIMMER