Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adhi Didi Sumantri

NPM : 19.6.20-201.C.0456

UAS SCADA

1. 1.Tele signal adalah pengiriman sinyal berupa status/ indikasi


2.Tele control adalah pengendalian jarak jauh yang dilakukan darisuatu pembangkit dari suatu Pusat
Pengatur (ACC) untukmengontrol sistem di pusat pembangkit/ GI.3.
3.Tele metering adalah pengirimana hasil pengukuran besaran tenagalistrik (tegangan, arus, daya
aktif dan daya reaktif serta frekuensi)dari suatu GI/ Pusat Pembangkit Pengatur/ GI

2. Pada Level 3, terdapat Kontrol Produksi (Production Control). Kontrol produksi adalah kegiatan
pemantauan dan pengendalian produksi atau operasi tertentu. Kontrol produksi sering dijalankan
dari ruang kontrol atau ruang operasi tertentu. Pada Level ini memungkinkan terjadinya manajemen
dari operasional produksi, seperti pemberhentian produksi, penjadawalan mendetail mengenai
produksi, dll. Pada tingkat ini dibutuhkan teknologi yang lebih tinggi disebut dengan Advance
Process Control (APC).
3. Master Station mempunyai fungsi melaksanakan telekontrol (telemetering, telesignal, dan remote
control) terhadap remote station.
4.
5. DCS merupakan sistem kontrol yang mampu menghimpun (mengakuisisi) data dari lapangan dan
memutuskan akan diapakan data tersebut.
DMS adalah sebuah sistem digital yang digunakan untuk mengelola seluruh kegiatan atau alur
kerja dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menyimpan dokumen secara
efektif dan efisien
6. Pembagian tegangan
a. Tegangan Rendah (Low Voltage  = LV), tegangan rendah berkisar antara 50 volt – 1000 volt (1
KV). Jenis kabel yang digunakan juga harus mampu digunakan pada tegangan 50 volt – 1000
volt (1 KV).

b. Tegangan Menengah (Medium Voltage= MV), tegangan menengah/MV berkisar 1000 Volt (1


KV) – 36.000 Volt (36 KV). Jenis kabel yang digunakan juga harus mampu digunakan pada
tegangan 1 KV – 36 KV.

c. Tegangan Tinggi (High Voltage =HV), Tegangan Tinggi (High Voltage) berkisar 36 KV –


150.000 Volt (150 KV). Jenis kabel yang digunakan juga harus mampu digunakan pada tegangan
diatas 36 KV – 150 KV.

7. Cara memperkirakan pertumbuhan beban listrik :

A. Metode Least Square : Untuk melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai
macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif
cukup panjang, sehingga dari hasil analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar
fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan
tersebut.
B. Metode Exponensial : analisis exponential smoothingmerupakan salah satu analisis deret waktu,
dan merupakan metode peramalan dengan memberi nilai pembobot pada serangkaian
pengamatan sebelumnya untuk memprediksi nilai masa depan.
C. Metode Koefisien Beban : Metode ini dipakai untuk mcmperkirakan beban harian dari
suatu sistem tenaga Iistrik. Beban untuk setiap jam diberi koefisien yang menggambarkan
besarnya beban pada jam tersebut dalam perbandingannya terhadap beban puncak, misalnya
k  = 0,6 berarti bahwa beban pada jam 04.00 adalah sebesar 0,6 kali beban puncak yang terjadi
4

pada jam 19.00 (K  = l)


19

8. Perhitungan LOLP dapat dilakukan secara manual ataupun dengan bantuan program. Perhitungan
secara manual membutuhkan waktu yang lebih lama dan ketelitian dibandingkan dengan
menggunakan bantuan program.Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah model
perhitungan indeks LOLP yang lebih sederhana, fleksibel (dapat digunakan untuk N jumlah
pembangkit), dan waktu perhitungan yang lebih cepat. Program perhitungan LOLP menggunakan
bantuan program Matlab. Penelitian dilakukan dengan langkah sebagai berikut: pembuatan source
code pada Matlab, perhitungan indeks LOLP dengan data masukkan yang digunakan, dan validasi
hasil perhitungan

9. .a. Kecepatan dan kemudahan memperoleh data dan informasi yang diperlukan setiap saat.

b. Cara-cara penyajian data dan informasi bagi dispatcher, sehingga dispatcher dapat cepat mengerti
serta menarik kesimpulan mengenal situasi dalam sistem, kemudian dispatcher dapat segera
memerintahkan atau melakukan tindakan operasionil. Untuk keperluan penyajian data selain
dibutuhkan perangkat keras(hardware) juga diperlukan perangkat lunak (soft ware) agar data dan
informasi dapat disajikan kepada dispatcher dalam bentuk-bentuk yang diperlukan untuk
mengambil langkah operasionil.

c. Keandalan saluran data dan informasi, karena terganggunya saluran data dan informasi akan
langsung mengganggu jalannya operasi sistem tenaga listrik karena dispatcher tidak dapat
mengetahui keadaan sistem tenaga listrik secara tepat.

d. Kualitas data dan informasi perlu dijaga, jangan ada data atau informasi yang kurang jelas
sehingga menyulitkan dispatcher untuk mengambil langkah operasionil.

10. Untuk menjaga mutu dan stabilitas frekuensi sistem dilakukan dengan mengatur output daya
aktif (MW) masing-masing pembangkit yang tersambung jaringan.

Anda mungkin juga menyukai