Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA


Jalan Surapati No. 1 Negara, Telepon (0365) 41210, Ext.: 3388
Fax (0365) 41010. Website: www.disdikjembrana.com
Email : dikpora.jembrana@gmail.com

SURAT EDARAN
NOMOR: 800/………/PD.01/Dikpora/2020

TENTANG
PENGUATAN KEGIATAN BELAJAR DARI RUMAH (BDR)
DI MASA TRANSISI MENUJU ERA KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL)
MELALUI PROGRAM GURU KUNJUNG DAN KLINIK PEMBALAJARAN
DI KABUPATEN JEMBRANA

Yth.
1. Kepala SD/Mi
2. Kepala SMP/MTS

Se Kabupaten Jembrana

Dasar Hukum:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; dan
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Satuan
Pendidikan Aman Bencana.
3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, Nomor
516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, dan Nomor 440-882 Tahun 2020,
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan
Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
4. Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Di Rumah Dalam Masa
darurat Penyebaran Corona Virus Desease (Covid-19).
Dalam rangka pemenuhan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan yang
merata dan berkualitas selama kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di masa transisi menuju era
kebiasaan baru (new normal) diperlukan penguatan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) dalam
bentuk pendampingan untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Berkenaan dengan hal
tersebut dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) di masa transisi menuju era kebiasaan baru agar tetap
dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan penanganan covid-19.
2. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar selama kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR)
agar difasilitasi oleh guru dengan melaksanakan program guru kunjung dengan
memperhatikan protokol kesehatan penanganan covid-19.
3. Sebelum melaksanakan kegiatan guru kunjung kepala satuan pendidikan agar melakukan
pemetaan kondisi siswa serta memastikan wilayah yang akan dikunjungi berada dalam zona
aman dari penyebaran covid-19.
4. Guru yang akan ditugaskan sebagai guru kunjung harus benar-benar dalam kondisi sehat yang
dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter dan bebas covid-19.
5. Guru yang akan melaksanakan kegiatan guru kunjung agar menyiapkan administrasi
pembelajaran untuk mendukung efektivitas pelaksanaan program guru kunjung.
6. Guru yang akan ditugaskan melaksanakan program guru kunjung agar menyiapkan jadwal
pelajaran dan mendapatkan persetujuan dari orang tua/wali murid atau komite sekolah.
7. Durasi waktu pendampingan kegiatan guru kunjung dirancang dalam rentang waktu 30 sampai
dengan 40 menit dengan memperhatikan kesulitan belajar peserta didik.
8. Orang tua/wali murid agar mendampingi peserta didik dalam kegiatan pendampingan dari
guru kunjung.
9. Tempat kegiatan pendampingan belajar oleh guru kunjung bisa dilakukan di ruang terbuka
pada teras rumah peserta didik, balai desa, atau balai banjar/dusun dan diutamakan memiliki
akses internet serta dinilai layak untuk melaksanakan kegiatan pendampingan belajar.
10. Jumlah peserta didik dalam pendampingan belajar oleh guru kunjung maksimal berjumlah 5
(lima) orang dengan melakukan jaga jarak dan memperhatikan protokol kesehatan.
11. Apabila kesulitan belajar peserta didik belum dapat dipecahkan melalui program guru
kunjung, maka pihak sekolah dapat memberikan pelayanan konsultasi kesulitan belajar
melalui klinik pembelajaran.
12. Program klinik pembelajaran dilaksanakan di satuan pendidikan dengan melibatkan guru
senior dan kepala satuan pendidikan serta guru bimbingan dan konseling untuk jenjang
sekolah menengah pertama.
13. Guru yang akan melayani konsultasi kesulitan belajar melalui klinik pembelajaran harus
benar-benar dalam kondisi sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter.
14. Pelaksanaan program klinik pembelajaran agar didukung dengan administrasi penunjang agar
proses konsultasi berjalan dengan efektif.
15. Pelaksanaan program klinik pembelajaran dilaksanakan dalam durasi waktu 30 sampai dengan
40 menit dengan memperhatikan kompleksitas kesulitan belajar peserta didik.
16. Sebelum melaksanakan pendampingan melalui klinik pembelajaran kepala sekolah agar
membuat jadwal konsultasi kesulitan belajar serta mendapatkan persetujuan dari komite
sekolah dan orang tua/wali murid.
17. Setiap tahapan pelayanan konsultasi klinik pembelajaran dibatasi maksimal melayani 5 (lima )
orang peserta didik.
18. Klinik pembelajaran dilaksanakan dengan tetap memperhatikan physival distancing/jaga jarak
dan protokol kesehatan penanganan covid-19.
19. Pedoman teknis pelaksanaan klinik pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan,
selanjutnya diatur dengan keputusan kepala sekolah dengan memperhatikan protokol
kesehatan serta situasi dan kondisi di masing-masing satuan pendidikan

Demikian edaran ini kami sampaikan untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Kepala Dinas Pendidikkan Kepemudaan


dan Olahraga Kabupaten Jembrana,

Ni Nengah Wartini, S.Si, M.Si.


Pembina Tk. I
Nip. 19710527 199703 2 010

TEMBUSAN disampaikan kepada:


1. Bupati Jembrana, sebagai laporan.
2. Wakil Bupati Jembrana, sebagai laporan.
3. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana sebagai laporan
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana di Negara.
5. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara
6. Kepala BKPSDM Kabupaten Jembrana di Negara

Anda mungkin juga menyukai