Anda di halaman 1dari 3

2.

Control Valve
Sebagaimana kita ketahui control valve adalah perangkat yang bekerja untuk menutup
dan membuka aliran tanpa mengandalkan tenaga manusia, sebagai penggantinya ada perangkat
lain yang dibutuhkan sebagai penggerak, perangkat tersebut adalah actuator.
Ada beberapa macam actuator berdasarkan pada tenaga penggeraknya yaitu :
1. Pneumatic actuator (menggunakan tenaga angin)
2. Elektrik actuator (menggunakan tenaga listrik)
3. Hydrolik actuator (menggunakan tenaga tekanan oli)
Valve dengan actuator pneumatic yang bekerja dengan tenaga angin adalah jenis valve yang
paling banyak digunakan, ada istilah sinyal pneumatik pada control valve model ini yaitu signal
standard yang dipakai untuk menggerakan katup, signal pneumatic ini besarannya antara 3 Psi
dan 15 Psi. Jadi valve ini untuk bekerjanya membutuhkan udara/ angin sebagai energy
penggerak.
Dalam suatu pengendalian proses dikenal berbagai jenis cara,salah satunya adalah proses
pengendalian on-off. Pada proses pengendalian jenis ini hanya akan terdapat 2 jenis output yaitu
bersifat low dan high. Proses pengendalian ini apabila digunakan untuk mengendalikan buka
tutup control valve maka bukaan control valve hanya akan bisa 0% atau 100%.
Pada beberapa sistem pengendalian proses yang kita ketahui, diantaranya pengndali aras,
pengendali tekanan, pengendali pH, pengendali temperature dan pengendali flowrate terdapat
perbedaan jenis control valve yang digunakan pada setiap sistem pengendali tersebut. Control
valve jenis pneumatic valve (air to open) digunakan pada pengendali flowrate, pengendali
temperature dan pengendali aras. Control valve jenis pneumatic valve (air to close) digunakan
pada pengendali tekanan. Sedangkan pengendali pH menggunakan pompa peristaltic.

2.1. Air to open (ATO)


Control Valve tipe Failure Close (Air to Open) adalah jenis control valve yang
memerlukan udara untuk bisa membuka, dan akan menutup jika kehilangan udara. Failure
Close (FC) adalah kondisi valve dimana besarnya sinyal kendali sebanding dengan besarnya
bukaan valve, dan berbanding terbalik dengan tutupan valve. Sehingga saat sinyal kecil,
bukaan juga kecil dan saat sinyal besar, bukaan juga besar.

2.2. Air to close (ATC)


control valve tipe Fail Open (Air to Close) adalah tipe control valve yang justru akan
menutup jika ada udara dan akan membuka jika kehilangan udara. Failure Open (FO) adalah
kondisi valve dimana besarnya sinyal kendali berbanding terbalik dengan besarnya bukaan
valve, dan berbanding lurus dengan tutupan valve. Sehingga saat sinyal kecil bukaan valve
besar dan saat sinyal besar maka bukaan valve kecil.
Tujuan adanya dua tipe control valve ini adalah untuk keperluan failsafe operation.
Jadi ketika instrument air mengalami gangguan, maka control valve akan berada pada
posisi failsafenya.

2.1.3. Pompa Peristaltik


Pompa peristaltic adalah jenis pompa perpindahan positif yang digunakan untuk
memompa berbagai cairan, alat ini juga banyak dikenal sebagai pompa rol. Peristaltic
pump bekerja dengan tekanan dan perpindahan. Hal ini digunakan terutama untuk pompa
cairan melalui tabung, yang membedakan dari pompa lain yaitu di mana bagian dari pompa
lain benar-benar masuk ke dalam bersentuhan langsung dengan cairan. Alat ini merupakan
salah satu alat yang paling umum digunakan untuk memompa cairan, karena mekanisme
kerja peristaltic pump tidak pernah bersentuhan langsung dengan cairan, sehingga alat ini
sangat bermanfaat terutama dalam situasi dimana cairan steril diperlukan.

Tabung fleksibel yang dipasang melingkar di dalam casing pompa mengandung


fluida.  Sebuah baling-baling dengan sejumlah kawat penggulung, penyeka, atau lekukan
melekat pada lingkar luar baling-baling tabung fleksibel. Ketika baling-baling bergerak,
bagian bawah tabung akan tertekan dan terjepit sehingga menjadi tertutup, dan akhirnya
akan memaksa cairan yang akan dipompa untuk bergerak malalui tabung.
Setelah itu, tabung akan terbuka seperti keadaan semula. setelah meninggalkan roda,
aliran fluida akan diinduksi ke pompa. Proses ini disebut peristaltis dan banyak digunakan
dalam sistem biologis seperti saluran pencernaan. Biasanya akan ada dua atau lebih kawat
penggulung atau lekukan yang menutup tabung yang juga akan mengikat tubuh cairan.
Tubuh cairan ini kemudian diangkut pada tekanan lingkungan menuju outlet pompa.
Pompa peristaltik dapat terus berjalan atau dapat diindeks melalui revolusi parsial untuk
memberikan jumlah yang lebih kecil dari cairan.

Anda mungkin juga menyukai