Control Valve
Sebagaimana kita ketahui control valve adalah perangkat yang bekerja untuk menutup
dan membuka aliran tanpa mengandalkan tenaga manusia, sebagai penggantinya ada perangkat
lain yang dibutuhkan sebagai penggerak, perangkat tersebut adalah actuator.
Ada beberapa macam actuator berdasarkan pada tenaga penggeraknya yaitu :
1. Pneumatic actuator (menggunakan tenaga angin)
2. Elektrik actuator (menggunakan tenaga listrik)
3. Hydrolik actuator (menggunakan tenaga tekanan oli)
Valve dengan actuator pneumatic yang bekerja dengan tenaga angin adalah jenis valve yang
paling banyak digunakan, ada istilah sinyal pneumatik pada control valve model ini yaitu signal
standard yang dipakai untuk menggerakan katup, signal pneumatic ini besarannya antara 3 Psi
dan 15 Psi. Jadi valve ini untuk bekerjanya membutuhkan udara/ angin sebagai energy
penggerak.
Dalam suatu pengendalian proses dikenal berbagai jenis cara,salah satunya adalah proses
pengendalian on-off. Pada proses pengendalian jenis ini hanya akan terdapat 2 jenis output yaitu
bersifat low dan high. Proses pengendalian ini apabila digunakan untuk mengendalikan buka
tutup control valve maka bukaan control valve hanya akan bisa 0% atau 100%.
Pada beberapa sistem pengendalian proses yang kita ketahui, diantaranya pengndali aras,
pengendali tekanan, pengendali pH, pengendali temperature dan pengendali flowrate terdapat
perbedaan jenis control valve yang digunakan pada setiap sistem pengendali tersebut. Control
valve jenis pneumatic valve (air to open) digunakan pada pengendali flowrate, pengendali
temperature dan pengendali aras. Control valve jenis pneumatic valve (air to close) digunakan
pada pengendali tekanan. Sedangkan pengendali pH menggunakan pompa peristaltic.