Bahan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil

Pada Kuliah Umum

Universitas Muslim Indonesia
7 September 2020
KONTEN

I. KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN NONMIGAS

II. KEBIJAKAN INDUSTRI DAN KAWASAN INDUSTRI
III. DIGITAL EKONOMI DAN MAKING INDONESIA 4.0
IV. INOVASI TERBAHARUKAN
V. BAHAN BAKU HILIR BIOMASA
VI. BAHAN BAKU HILIR LOGAM
VII. CIRCULAR ECONOMY
VIII. INSENTIF DAN TKDN
 I. KINERJA INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS

Pada Triwulan II 2020, industri pengolahan nonmigas mengalami kontraksi sebesar -5,74% sebagai dampak covid-19, dengan kontribusi
terhadap PDB sebesar 17,83%. Pada Januari-Juli 2020, ekspor sektor industri sedikit menurun namun neraca perdagangan surplus
sebesar US$ 5,1 miliar, dan investasi sektor industri meningkat 23,9% menjadi sebesar Rp 129,56 triliun pada Semester I - 2020.
3
4
 Perbandingan PMI Indonesia dengan Negara-Negara ASEAN-6 Tahun 2020
Pada April 2020, PMI Indonesia turun paling tajam hingga sebesar 27,5 (terendah di ASEAN). Namun pada Agustus 2020, PMI
Indonesia mengalami kenaikan paling besar hingga menjadi 50,8 (tertinggi di ASEAN).

Purchasing Manager Index (PMI) Markit Bulanan ASEAN-6 Tahun 2020

55
51,9 50,8
50 49,3
46,9
45 45,3
40 39,1
35
30
27,5 28,6
25
Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20
Vietnam Indonesia Singapore Thailand Malaysia Philippines

Negara Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20 May-20 Jun-20 Jul-20 Aug-20

Vietnam 50,6 49 41,9 32,7 42,7 51,1 47,6 45,7
Indonesia 49,3 51,9 45,3 27,5 28,6 39,1 46,9 50,8
Singapore 50,3 48,7 45,4 44,7 46,8 48 50,2
Thailand 49,9 49,5 46,7 36,8 41,6 43,5 45,9 49,7
Malaysia 48,8 48,5 48,4 31,3 45,6 51 50 49,3
Philippines 52,1 52,3 39,7 31,6 40,1 49,7 48,4 47,3
Sumber: tradingeconomics, diolah Kemenperin 5
 II. KEBIJAKAN INDUSTRI - PP No. 14/2015 : Rencana Induk
TINJAUAN EKONOMI
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)
Industri Industri
Pembangkit 2015 - 2019
Pangan
Energi
Etilena, Propilena,
Butadiena, P-
Industri Barang Industri
Modal,Komponen, Farmasi, Kos- xylene, Methanol,
Bahan Penolong metik & Alat Ammonia
dan Jasa Industri Kesehatan
2020 - 2024
Industri
Industri Hulu Tekstil, Kulit, Asam formiat, O-
Agro Alas Kaki dan Xylene, Benzena,
Aneka Toluena

Industri Logam 2025 - 2035

Dasar dan Bahan Industri Alat
Galian Bukan Transportasi Etilena, Propilena,
Logam Butadiena, P-
Industri Kimia xylene, Methanol,
Industri
Dasar Elektronika Ammonia, Asam
Berbasis Telematika / formiat, Benzena,
Migas dan ICT Toluena, Parafin
Batubara Liquid
 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS NASIONAL DAN PRIORITAS KEMENPERIN DI SUMATERA DAN KALIMANTAN

Kawasan Industri Ladong

Kawasan Industri Ketapang Kawasan Industri Tanah

Kuning (Kaltara)
Kawasan Industri Kuala
Tanjung
Kawasan Industri Sei Kawasan Industri Mandor
Mangkei

Kawasan Industri Tanjung Kawasan

Buton Industri Gandus
(Palembang))

Kawasan Industri Batulicin

Kawasan Industri Dumai

Kawasan Industri
Kemingking (Jambi)
Kawasan
Industri Sadai
Kawasan Industri Jorong

Kawasan Industri
Tanggamus
KI Prioritas Nasional
KI Prioritas Kemenperin
7
 MEGA PROYEK INVESTASI SEKTOR IKFT (5 TAHUN KEDEPAN)
Nilai Investasi Waktu Nilai Investasi Waktu
Proyek Kapasitas per tahun Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) Pelaksanaan (USD Juta) Pelaksanaan
Bukit Asam, Pertamina, dan US Gasifikasi batubara 2.700 2018 – 2023 Bukit Asam, Pupuk Gasifikasi batubara 3.100 2018 - 2023
Company Air Products Dimetil Eter 1.400 KTA Indonesia, Pertamina Urea 570 KTA; Dimetil Eter 400 KTA;
PT Asia Pacific Rayon dan Asia Rayon : tambahan 240 ribu ton 780 2018 -2023 dan Chandra Asri Polipropilena 450 KTA
Pacific Yarn Benang Rayon : 300.000 mata pntl

Nilai Investasi Waktu

Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) Pelaksanaan
PT Pupuk Kalimantan Metanol 1.000 KTA 2.500 2020 – 2023
Timur
PT Bakrie Capital Methanol 1800 KTA 2.000 2020 - 2024
Indonesia, PT Ithaca
Resources, US
Company Air Product

Nilai
Waktu
Proyek Kapasitas per tahun Investasi Nilai Investasi Waktu
Pelaksanaan Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) (USD Juta) Pelaksanaan
PT. Chandra Asri Etilena 1.100 KTA; Propilena 550 KTA; HDPE 450 KTA; LDPE 5.000 2019 - 2023
Kawasan Industri Proyek pembangunan Industri 1.000 2019 - 2021
Perkasa 300 KTA; LLDPE 50 KTA; Polipropilena 540 KTA; Polietilena
Petrokimia Teluk Metanol to Olefin berbasis Gas
736 KTA; Butadiena 137 KTA; Benzena 363 KTA
Bintuni Bumi; Produksi Methanol 900 KTA
PT. Lotte Chemical Etilena 1.000 KTA; Propilena 520 KTA; Butadiena 130 KTA; 4.300 2020 - 2023
Indonesia Benzena, Toluena, Xilena 370 KTA
PT Nippon Shokubai Acrylic Acid (AA): 100,000 205 2018 – 2021 Nilai Investasi Waktu
Proyek Kapasitas per tahun
Indonesia Super Absorbent Polymer (SAP) : 24,000 (USD Juta) Pelaksanaan
PT. Cabot Asia Pacific Carbon Black 90 KTA; Masterbatch 20 KTA 90 2019 - 2021 PT Elsoro Multi Pratama Caprolactam : 120.000 630 2015 - 2023
South
PT Polyplex Films Project 1 : PET Resin : 87.000 metric ton 95 Target Produksi Nilai Investasi Waktu
Indonesia/PT MC PET Project 2 : - Metalized PET Film 7.500 Ton Komersial Project Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) Pelaksanaan
Film Indonesia - Plain PET Film : 48.000 ton 1 : 2019 PT Bintang Jinjing Glass Pabrik kaca lembaran dan produk 70 Produksi
PT Ashahimas PVC 200 KTA 90 2019 - 2021 turunannya 2020
Chemical CPC Taiwan – Pertamina Etilena 1.000 KTA; Polipropilena 400 8.000 2019 - 2026
PT. Sulfindo VCM Expansion Plant, 250.000 ton VCM/tahun 193 Sept. 2020 - Juni (Joint Venture) KTA
Adiusaha PVC Expansion Plant, 250.000 ton PVC/tahun 2023
III. DIGITAL EKONOMI DAN MAKING INDONESIA 4.0
Industry Revolution (IR 4.0) memanfaatkan
teknologi terkini untuk menghubungkan antara
bidang produksi fisik, digital dan biologi.
5 Sektor Industri Prioritas IR 4.0
Makanan &
Minuman Otomotif
Tekstil Elektronik
Kimia
Kelima sektor tersebut dipilih berdasarkan
dampak ekonomi dan kriteria kelayakan
implementasi yang mencakup kontribusi PDB,
perdagangan, potensi dampak terhadap
industri lain, besaran investasi, dan kecepatan
penetrasi pasar.
Industry Revolution 4.0
Cyber-physical systems
Key Technology of IR 4.0
Artificial Intelligence (AI) Advanced Robotics
Technology to process Robotics technology
information, think and make supplemented by Artificial
Intelligence or IoT
automated decision
Internet of Things (IoT) Wearables / Augmented Reality / Virtual Reality
The internet interconnection of The use of technology to enhance the
computing devices embedded functionality of everyday-worn-item
in everyday objects
Mengadopsi aspirasi hibrida, Indonesia menargetkan untuk mempertinggi nilai PDB diperlukan
peningkatan ekspor, produktivitas & inovasi:
▪ IR4.0 dapat membantu untuk menambah nilai daya saing Indonesia di pasar ekspor sehingga
mampu meningkatkan kontribusi nilai ekspor pada PDB.
▪ Menerapkan teknologi IR4.0 juga akan membantu meningkatkan tingkat produktivitas
▪ Pertumbuhan ekonomi akan dirangsang oleh lebih banyak inovasi (diproksikan oleh bagian
pengeluaran R & D terhadap PDB)
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 - CHEMICALCHEMICAL’S 4.0
REVOLUSI INDUSTRI
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
4.0 - CHEMICALCHEMICAL’S 4.0
BEBERAPA HASIL PENERAPAN INDUSTRI 4.0
PRODUKTIFITAS KARYAWAN 2016 - 2019
Implementasi DPCS untuk
monitoring stok pupuk di 1.600.000.000 3000
seluruh wilayah pemasaran
Indonesia yang berdampak 1.400.000.000 1.36M
di 2017, 2018, & 2019 tidak 2477 1.28M 2500
pernah terjadi kelangkaan 1.200.000.000 2147
pupuk bersubsidi di wilayah 1999
1.06M 2000
distribusi Pupuk Kaltim 1.000.000.000 1853
1687
0.8M
1534
800.000.000 1415 1500

600.000.000
Implementasi 1000
Executive Information
System (EXIST) yang 400.000.000

membantu dalam 500

pengambilan 200.000.000
keputusan Top Level
Management secara - 0
cepat dan tepat 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Laba per Karyawan Jumlah Karyawan

13
2020 Survey – Digital Force of Company

Source: PwC
14
 2020 Survey - Benefit of implementation Industry 4.0

15
Source: PwC
 Kendaraan Listrik (Electric Vehicle/EV)

Industri Petrokimia

Bahan Baku Hilir Biomasa

IV. INOVASI
TERBAHARUKAN Bahan Baku Hilir Logam

Industri Farmasi, Pelumas dan Karet

Industri Bahan Galian Non Logam

Circular Economy

16
 1. Kendaraan Listrik
Jenis Kendaraan Listrik
BEV FCEV PHEV
Battery Electric Vehicle Fuel Cell Electric Vehicle Plug-in Hybrid Electric Vehicle

FCEV menggunakan fuel cell sebagai

BEV menggunakan baterai sebagai
sumber energi. Jenis baterai yang
digunakan antara lain: PbA, NiMH,
Ni-Cd, Li-ion, dll.
Komponen utama:
PHEV menggunakan baterai dan
sumber energi. Beberapa elektrolit
bahan bakar dengan sistem switch.
yang digunakan dalam sel antara lain:
Baterai dapat terisi ulang secara
proton exchange membrane (PMFC),
regeneratif melalui internal combustion
solid oxide (SOFC), alkaline (AFC),
engine (ICE) dan pengereman atau
dll.
melalui sumber listrik eksternal.
Komponen utama: Komponen utama:

Fuel Cell Handbook 7th ed. (2004)

www.omazaki.co.id/en/types-of-electric-cars-and-working-principles
www.iea.org/newsroom/energysnapshots/180314IndonesiaEnergyUse.png
 BEV vs FCEV

Volume Penyimpanan Harga

Harga Kendaraan
Kendaraan
Harga BEV-200 lebih mahal dibanding FCEV-
• Densitas energi sistem fuel cell relatif lebih 350
besar dibandingkan dengan sistem baterai
• FCEV hanya membutuhkan setengah volume Harga
Harga Bahan
Bahan Bakar
Bakar
penyimpanan energi dibandingkan dengan
BEV Harga bahan bakar BEV lebih murah dibanding
FCEV jika pengisian dilakukan pada off-peak
(malam)
Emisi Greenhouse Gas
• BEV menghasilkan emisi gas CO2 yang lebih Efisiensi Energi
besar dibanding kendaraan konvensional
setelah jarak tempuh 480 km FCEV mengonsumsi 22-48% lebih sedikit energi
• FCEV dengan sumber hidrogen berasal dari dibanding BEV
gas alam dapat mengurangi emisi CO2
hingga 47% dibandingkan kendaraan
konvensional

Pengisian Bahan Bakar

Pengisian bahan bakar FCEV hanya memerlukan

waktu 9 menit dan tanpa resiko overheating
baterai seperti pada BEV

Thomas, C.E. (2009). “Fuel Cell and Battery Electric Vehicle”. International Journal of Hydrogen Energy, 34, 6005-6020.
 PHEV

Emisi Greenhouse Gas

BEV dapat menghasilkan gas emisi 50% lebih rendah
dibanding dengan PHEV dalam fuel cycle.

Konsumsi Energi

Konsumsi energi BEV 30% lebih rendah dibandingkan

dengan PHEV.

Harga Kendaraan

Harga PHEV berada di antara harga FCEV dan BEV

Thomas, C.E. (2009). “Fuel Cell and Battery Electric Vehicle”. International Journal of Hydrogen Energy, 34, 6005-6020.
Xion, S., dkk. (2019). “Comparative Life Cycle Energy and GHG Emission Analysis for BEVs and PhEVs: A Case Study in China”. MDPI
 2. Industri Petrokimia
FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT

POLYETHYLENE
VINYL
ETHYLENE CHLORIDE POLYVINYLCHLORIDE
OLEFIN DICHLORIDE MONOMER PRODUK
POLYSTYRENE
PLASTIK
STYRENE ACRYLONITRILE
ETHYLENE
ETHYL STYRENE
BENZENE MONOMER ACRYLONITRILE
BUTADIENE STYRENE
STYRENE BUTADIENE PRODUK
RUBBER/LATEX
KARET
OLEFIN ALKYL AB
BENZENE SULPHONATE
POLYESTER
ETHYLENE POLYETHYLENE PRODUK
GLYCOL TEREPHTALATE (PET) SERAT
PROPYLENE POLYPROPYLENE

2-ETHYL DIOCTYL
HEXANOL PHTALATE PRODUK
ACRYLIC PLASTIC FORMULASI
BENZENE ACRYLIC ACID
ACRYLIC RESIN MINUMAN,
PARAXYLENE TEMBAKAU,
PROPYLENE GLYCOL RESIN SINTETIS
POHON INDUSTRI
EPOXY RESIN ADHESIVE, COATING,
SEKTOR IND. CUMEN PHENOL ACETON BISPHENOL (A) FLOORING
PETROKIMIA = ALREADY EXIST
POLYCARBONATE
XXXX
KEMENTERIAN ACETON CYANOHIDRINE METHYL METACHRYLATE
XXXX = POTENTIALLY TO DEVELOP 20
PERINDUSTRIAN 2020
 FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT

POLYSTYRENE
BENZENE ETHYL STYRENE PRODUK
BENZENE MONOMER STYRENE ACRYLONITRILE PLASTIK

AROMATIC STYRENE BUTADIENE

PRODUK
RUBBER/LATEX
KARET
AROMATIC ALKYL AB
BENZENE SULPHONATE
POLYETHYLENE PRODUK
PARAXYLENE TEREPHTALATE (PET) SERAT

POLYESTER

ORTHOXYLENE PPHTHALIC
ANHYDRIDE UNSATURATED POLYESTER RESIN (UPR) PRODUK
FORMULASI
ALKYD RESIN
TOLUENE

TOLUENE DIISOCYANATE
POHON INDUSTRI
SEKTOR IND. PETROKIMIA
XXXX = ALREADY EXIST XXXX POTENTIALLY TO DEVELOP XXXX = UNDERDEVELOPMENT
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN 2020 21
 FEED STOCK INDUSTRI HULU INTERMEDIET INDUSTRI HILIR END PRODUCT

POLYVYNIL ALCOHOL PRODUK TEKSTIL,

KAIN, DAN BAN
SYN GAS MTBE
POHON INDUSTRI DME BAHAN BAKAR
SEKTOR IND. PETROKIMIA
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2020 FORMALDEHYDE ADHESIVE

BUTYL ACETATE
METHANOL CAT, TINTA
OXO-ALCOHOL CETAK
SYN GAS DIOCTYL PHTHALATE

ACETYC ACID ETHYL ACETATE

BARANG KARET,
NATURAL FORMIC KULIT TEKSTIL
GAS ACID
METHONIN PAKAN TERNAK

AMMONIA UREA
PUPUK

ADHESIVE
NITRIC ACID
ELECTRO PLATING
XXXX = ALREADY EXIST PUPUK
AMMONIUM NITRAT
EXPLOSIVES
XXXX = POTENTIALLY TO DEVELOP
AMMONIUM SULFATE PUPUK
XXXX = UNDERDEVELOPMENT CAT, ADHESIVE,
NITROCELLULOSE TINTA CETAK,
CAPROLACTAM
COATING
NYLON 6
ACRYLONITRILE ACRYLIC FIBER
ACETYLENE WELDING
22
 INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS MIGAS
POHON INDUSTRI PETROKIMIA

Olefin Aromatic C-1 Resin

PRODUCT EXISTING PLAN PRODUCT EXISTING PLAN PRODUCT EXISTING PLAN PRODUCT EXISTING PLAN

Ethylene 860 2621 Benzene 464 - Methanol 660 2980 Acrylic Resin 62 -
Propylene 842 1192 Toluene 150 - Ammonia 6.870 660
Alkyd Resin 158 -
Butadiene 150 130 p-Xylene 720 - Urea 8.437 570
EDC 1.170 - o-Xylene 100 - Acetic Acid 36 - UPR 101 -
VCM 930 100 SM 340 -
Nitric Acid 480 -
PVC 883 - PTA 2.225 -
EO 187 - PS 79 - Ammonium 514 -
EG 216 - Phthalic 70 -
Nitrate (1.000 t/y)
Ethoxylates 45 - anhydride Ammonium 650 -
Sulfate
Maleic 16 -
PP 780 1075
anhydride
EPS 22 -
SBR 155 -
SAN 20 -
PBR - 40
PE 786 1416
PET 410 -
Acrylic Acid 140 -
ABS 30 -
Acrylic Ester 100 -
Alkylbenzene 270 -
Butene-1 - 40
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS MIGAS
KLASTER PETROKIMIA NASIONAL

MUARA ENIM BONTANG

TELUK BINTUNI

CILEGON
TUBAN
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS MIGAS
KLASTER PETROKIMIA NASIONAL

- Raw Material Policy Business Climate/Investment Policy

Technology - Technology Development Policy Capitalization Policy
License - Standardization Policy Provision of Infrastructure Policy
Raw Material
Supplier
Related industry
Downstream
Intermediate Industry
Infrastructure Domestic
Industry - Textile
Core Industry - Polymer Marketing &
- Plastic
- Olefin -Basic organic - Paint/ Coating
Financial Export
- Aromatic chemical - Fertilizer
Institution
- Methane Based - Particular - Synthetic
-chemical -Rubber
Design,
Engineering,
Capital &
Construction Association
Supplier Regional Government
- Regional administrative and fiscal policy - Strategic alliance
Research/Center - Provision of land, infrastructure and facilities - Market Development
Of Excellence - Map of natural resources and human resources - Use of alternative materials
- Master plan of economic development - Human Resources Development
- Industrial development information center - Business Plan
- Investment Promotion
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS BATUBARA
POHON INDUSTRI PETROKIMIA BERBASIS BATUBARA

Coal

Power & Steam Gasification City Gas

Coal to energy route (direct heat, liquid fuel) :
Naphta Fischer Tropsch, MTG, Direct Combustion
Fischer Synthetic Gas H2 Ammonia, Urea
Tropsch
Waxes Coal to olefin route (key chemical for major
petrochemical) :
Methanol Acetic acid UOP MTO, LURGI MTP
Diesel Gasoline

Priority to be developed
DME Methyl acetate

Ethylene
Propylene Acetic Anhydride

26
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS BATUBARA
KONVERSI BATUBARA MENJADI FEEDSTOCK INDUSTRI KIMIA

27
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS BATUBARA
INDUSTRI METHANOL BERBASIS BATUBARA

Pengguna Methanol Tradisional (60% Methanol untuk Energi & MTO

dari kebutuhan) (40% dari kebutuhan, terus bertambah)

Formaldehyde Acetic Acid BDF DME

Wood Industry, Pharmaceuticals, Fleece, Adhesives, Paints, Plastic Substitute for diesel fuel Substitute for LPG
Automotive parts, Bottle,

Methyl Methacrylate Methyl Chloride Fuel Blending MTO (Polyolefins)

PMMA-LCD screens, automotive Silicones Gasoline blending Methanol to Olefins

28
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS BATUBARA
INDUSTRI METHANOL BERBASIS BATUBARA

methanol

29
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS BATUBARA
KEBUTUHAN BBM DIESEL PER 2020 SEBESAR 32 JUTA KL

Kebutuhan Bahan
Kapasitas Pasok Kebutuhan FAME 2020 Baku Utama CPO
9,2 juta kL 9,6 juta kL 10,72 juta ton

Estimasi
Tambahan Produksi Kebutuhan Bahan Penolong:
Kapasitas Terpasang
(Ekspansi Pabrik) Methanol: 990.000 TPY
12,05 juta kL Katalis: 300.000 TPY
2020 : 1,8 Juta kL
2021 : 0,414 Juta kL Reagen: 100.000 TPY
Total : 2,214 Juta kL

30
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS NABATI
BIOTEKNOLOGI – BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) DARI MINYAK SAWIT

31
 INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS NABATI
BIOTEKNOLOGI – BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) DARI MINYAK SAWIT

“Katalis Merah Putih” mengkonversi CPO menjadi

Industri berbasis migas dan batubara
bahan bakar yang bernilai komersial. Di masa
depan, teknologi katalis akan memegang peranan
Industri berbasis penting. Pemegang paten sebuah katalis industri,
bioteknologi yang bernilai komersial, diproyeksikan akan
menjadi leader pada persaingan teknologi proses. 32
 INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS NABATI
PENGUJIAN KATALIS “MERAH-PUTIH” PRODUKSI DIESEL NABATI DARI CPO

Produksi Diesel
Gas Oil Solar + 80 m3/jam
Co-Processing Diesel Ujicoba Komersial Katalis
Kapasitas Minyak Produksi Nabati
80 m3/jam Solar & Diesel Dalam pengujian akan PIDO Kilang RU II Dumai
Sawit
Nabati menghasilkan kira-kira (Februari 2019)
Hidrogen green LPG 13000 kL

Skenario Injeksi minyak sawit

Milestone:
• Pengadaan Katalis PIDO + PITD
(14 ton) oleh Pertamina Nov 18
• Percepatan Proses Produksi Katalis Desember 2018- mid Januari 2019
• Katalis diterima di RU IV Dumai akhir Januari 2019 Katalis PIDO: 10 ton (77 drum)
• Rencana pengujian katalis skala komersial: minggu pertama Maret 2019 sudah siap di Dumai
33
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS NABATI
PENGUJIAN KATALIS “MERAH-PUTIH” PRODUKSI DIESEL NABATI DARI CPO

Pengembangan BIPN 308-1T

sejak 2010
Minyak Sawit Cracking
Bensin Hijau
(IVO) RON>110

PIDO 130-1,3T
Uji Lab Minyak Sawit Diesel Hijau
HDO
(IVO) CN>80

PIDO 130-1,3T

Uji Pilot Minyak Inti Sawit Bio Avtur

HDO+Iso
(IVO) TB <-65C

PIHI 780-1T

• PIDO 130-1,3T untuk produksi green diesel di Kilang Dumai (Februari 2019)
Uji Komersial • PIDO dan PIHI untuk produksi Bio-Avtur di Kilang Pertamina RU IV Cilacap (September 2019)

34
35
INDUSTRI KIMIA HULU BERBASIS NABATI
INDUSTRI BIOPLASTIK

BAHAN BAKU
BIOPLASTIK
Bioplastik
Life Cycle

PHB, PHA,
PATI
PA11 Bioplastik adalah polimer plastik yang
secara alamiah dapat dengan mudah
terdegradasi baik melalui serangan
POLIASAM mikroorganisme maupun oleh cuaca
POLIAKTIK
SELULOSA (PLA) (kelembaban dan radiasi sinar matahari).
POLIESTER Bioplastik terbuat dari
ALIFATIK sumber biomassa seperti minyak
nabati, amilum jagung, klobot jagung,
amilum ercis atau mikrobiota

36
3. Bahan Baku Hilir Logam
PENINGKATAN = Industri belum ada di Indonesia

NILAI TAMBAH
NIKEL
CR SS (USD 1.829/Ton)

Slab SS (USD 1.484/Ton)

HR SS (USD 1.575/Ton) LiNiMnCo

Electrode
Ni, Co material
Ni Oksida, (USD 25.000/Ton)
Co Osida
Ni (USD 15.000/Ton)
Ni Sulfat, ,Co (USD 40.000/Ton)
Co Sulfat Ni Oxide (USD 15.000/Ton)
Co Oxide (USD 30.000/Ton)
Ni Ore (USD 33/Ton)
Ni Sulfate(USD 3.600/Ton)
Co Sulfate (USD 7.800/Ton) Source : Shanghai Metal &
Alibaba
37
MULTIPLIER EFFECT SMELTER NIKEL

6000
5000
4000
3000

TENAGA KERJA
2000
1000
0
IMIP GCNS SMI IRNC ITSS TSI MSS BDM
LAKI-LAKI PEREMPUAN

JUMLAH KARYAWAN Setelah selesai masa Engineering, Procurement, dan

# NAMA PERUSAHAAN
LAKI-LAKI PEREMPUAN TOTAL Construction (EPC) tahun 2020 diperkirakan jumlah

1. Indonesia Morowali Industrial Park 1021 177 1198 pegawai akan mencapai 22.000 – 25.000 dengan
keterkaitan akan mencapai 85.000 – 100.000
2. Guang Ching Nickel Stainless Steel 4670 432 5102
pegawai.
3. Sulawesi Mining Investment 1849 214 2063

4. Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy 3101 167 3268

5. Indonesia Tshing Shan Stainless Steel 6816 509 7325

6. Tshingshan Steel Indonesia 268 8 276

7. Morowali Security Service 435 31 466

8. Bintang Delapan Mineral 485 75 560

TOTAL 18645 1613 20258

38
MULTIPLIER EFFECT SMELTER NIKEL

Nilai Ekspor dan Investasi

Ekspor Tahun 2017

Pada tahun 2017 Ekspor
Stainless Steel dari Morowali
Sebesar $ 2,6 Milyar.
Ekspor 2017 $ 2,6
milyar

Ekspor Tahun 2018

Diperkirakan Ekspor Stainless
Ekspor 2018 $ 5 milyar
Steel dari Morowali pada
2018 Mencapai $ 5 Milyar
dengan Negara tujuan India,
Amerika Serikat dan Eropa.
Investasi Tahun 2018
Pada akhir tahun 2018 nilai

$ 5 milyar
Investasi diperkirakan
Investasi 2018 mencapai $ 5 milyar.

Investasi Tahun 2017

$ 4 milyar Investasi 2017 Pada tahun 2017 Investai
yang masuk mencapai $ 4
milyar.

39
 copper sheet/foil
22X copper slab 30X $ 9000 / ton
$ 6600 /
copper ore ton
$ 300 / ton

copper
27X plate
copper $ 8000 /
powder 135X ton
$ 25000 / ton

copper rod wire rod

2X
copper copper 20X $ 6000 / ton 20X $ 6000 / ton
enameled copper
concentrate 7X cathode 33X wire
$ 600 / ton $ 2000 / ton $ 10100 / ton

PENINGKATAN copper
20X copper tube
$ 6000 / ton
21X
NILAI TAMBAH busbar
$ 6500 / ton

TEMBAGA
copper billet copper
23X $ 7000 / ton
26X pipe
$ 8000 /
ton

Source :
Shanghai Metal & Alibaba 40
 Smelter Nikel
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan Maluku Utara
⚫ PT. Indonesia Tsingshan Stainless ⚫ PT. Indonesia Ruipu Nickel and
⚫ PT. Huadi Nikel Alloy Indonesia Steel Chrome ⚫ PT. Fajar Bhakti Lintas Nusantara
⚫ PT. Titan Mineral Utama PT. Sulawesi Mining Investment PT. Obsidian Stainless Steel
⚫ ⚫ ⚫ PT. Megah Surya Pertiwi
⚫ PT. COR Industri Indonesia ⚫ PT. Tsingshan Steel Indonesia ⚫ PT. Antam
⚫ PT. Guang Ching Nickel & Stainless ⚫ PT. Vale Indonesia ⚫ PT. Weda Bay Nickel
Steel ⚫ PT. Indonesia Puqing Recycling ⚫ PT. Halmahera Persada Lygend
⚫ PT. Broly Nickel Industri Technology
⚫ PT. QMB ⚫ PT. Hua Pioneer Indonesia
Operasi 18
Konstruksi 7
FS 7

Banten

⚫ PT. Century Metalindo

⚫ PT. Bintang Timur Multi Steel
⚫ PT. Heng Tai Yuan Sulawesi Tenggara
⚫ PT. Indoferro
⚫ PT. Smelter Nikel Indonesia
⚫ PT. Karyatama Konawe Utara
⚫ PT. Macika Mineral Industri
Jawa Timur ⚫ PT. Bintang Smelter Indonesia
⚫ PT. Cahaya Modern Metal Industri
⚫ PT. Virtue Dragon
⚫ PT. Gebe Industry ⚫ PT. MBG Nikel Indonesia
⚫ PT. Vale Indonesia
 Smelter HPAL
Sulawesi Tengah Maluku Utara

PT. HUA PIONEER INDONESIA PT. WEDA BAY NICKEL

⚫ Ni Murni: 60.000 ton/tahun ⚫ NiCo Hydroxide: 60.000 ton/tahun

⚫ Co Murni: 7.800 ton/tahun ⚫ FeNi: 120.000 ton/tahun

⚫ FeCr: 300.000 ton/tahun

PT. QMB
⚫ Ni Murni: 50.000 ton/tahun
PT. HALMAHERA PERSADA LYGEND
⚫ Co Murni: 4.000 ton/tahun
⚫ MHP (Mixed Hydroxide Precipitate)

⚫ Ni Murni: 37.000 ton/tahun

⚫ Co Murni: 4.000 ton/tahun

6
Perusahaan

3 3
Konstruksi FS

Banten
Sulawesi Tenggara
PT. SMELTER NIKEL INDONESIA
⚫ MHP (Mixed Hydroxide Precipitate):
PT. VALE INDONESIA
76.500 ton/tahun
⚫ Ni in matte: 40.000 ton/tahun
 Smelter Tembaga
Kalimantan Tengah Maluku

⚫ Kalimantan Surya ⚫ PT. Batutua Tembaga

Kencana Raya

Operasi 2
Konstruksi 1
FS 2

Jawa Timur Nusa Tenggara

Barat
⚫ PT. Smelting
⚫ PT. Amman Mineral
⚫ PT. Freeport Indonesia
Industri
Smelter Aluminium
North Sumatra Kalimantan Barat

⚫ PT. Inalum ⚫ PT. Well Harvest Winning

Alumina
⚫ PT. Indonesia Chemical Alumina
⚫ PT. Borneo Alumina Indonesia
(JV Antam & Inalum)

Operasi 3
Konstruksi 1
FS 2

Kepulauan Riau
Kalimantan Utara
⚫ PT. Bintan Alumina
Indonesia ⚫ PT. Inalum
4. Industri Farmasi, Pelumas dan Karet
STRUKTUR INDUSTRI FARMASI DAN SUPPLY – DEMAND PRODUK FARMASI
85% SUPLAI OBAT DN 95% IMPOR BBO 30% IMPOR OBAT
US$ 705 Juta

29 ribu Ton
Importasi berdasarkan Importasi
HS yang diatur BPOM berdasarkan KBLI
(125 HS termasuk Ex) Produk Obat
(80 HS termasuk Ex)

Vaksin (US$ 164 Juta) Obat

Antibiotik (US$ 115 Juta) Paten
Vitamin (US$ kanker antibakteri
27 Juta) Parasetamol jantung
(US$ 33Juta)

Pemenuhan produk obat dalam negeri masih terkendala bahan baku :

1) Data BPS tahun 2019 menunjukkan produk obat (farmasi hilir) Indonesia rata-rata atas udah dicukupi didalam negeri dengan impor sekitar USD 705
jt dan ekspor sekitar USD 539 jt (trade balance : - USD 166 jt). Dengan pasar farmasi domestik sekitar USD 8 miliar, maka impor hanya sekitar 8-9%.
2) Disisi lain mayoritas bahan baku obat dipenuhi melalui impor sebesar USD 1,3 miliar (95%).
3) Karakterisik industri farmasi : capital intensive, technology intensive, skill labor, and highly regulated.
 STRUKTUR INDUSTRI FARMASI DAN SUPPLY – DEMAND PRODUK FARMASI

85% SUPLAI OBAT DN 95% IMPOR BBO 30% IMPOR OBAT

US$ 705 Juta

29 ribu Ton
Importasi berdasarkan Importasi
HS yang diatur BPOM berdasarkan KBLI
(125 HS termasuk Ex) Produk Obat
(80 HS termasuk Ex)

Vaksin (US$ 164 Juta) Obat

Antibiotik (US$ 115 Juta) Paten
Vitamin (US$ kanker antibakteri
27 Juta) Parasetamol jantung
(US$ 33Juta)

Pemenuhan produk obat dalam negeri masih terkendala bahan baku :

1) Data BPS tahun 2019 menunjukkan produk obat (farmasi hilir) Indonesia rata-rata atas udah dicukupi didalam negeri dengan impor sekitar USD 705
jt dan ekspor sekitar USD 539 jt (trade balance : - USD 166 jt). Dengan pasar farmasi domestik sekitar USD 8 miliar, maka impor hanya sekitar 8-9%.
2) Disisi lain mayoritas bahan baku obat dipenuhi melalui impor sebesar USD 1,3 miliar (95%).
3) Karakterisik industri farmasi : capital intensive, technology intensive, skill labor, and highly regulated.
 PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI MELALUI INSTRUMEN KEBIJAKAN TKDN
Inpres No. 6/2016
PP 29/2018, Pepres
RIPIN (PP 14/2015) tentang Percepatan
DASAR KEBIJAKAN UU No. 3/2014 16/2016, Permenperin
menetapkan Industri Pengembangan
PENGEMBANGAN Tentang 16/2020
Farmasi sebagai Industri Farmasi
INDUSTRI FARMASI Perindustrian Implementasi TKDN
industri prioritas melalui implementasi
Produk Farmasi
TKDN

Sudah ada 65 industri farmasi yang
mendapatkan sertifikat TKDN, 10 industri
dalam proses sertifikasi dan 31 industri
farmasi yang dalam proses verifikasi.
65 industri farmasi tersebut meliputi 1100
produk obat berdasarkan Nomor Izin Edar
(NIE) BPOM.
Pengadaan obat dalam Program JKN (Jaminan Kesehatan
Nasional terdiri atas proses tender 411 jenis obat dan
negosiasi 550 jenis obat di LKPP.
• Ditjen Farmalkes bersama Faskes akan menyusun Rencana Kebutuhan
Obat (RKO) hal ini terutama untuk kebutuhan JKN
• Ditjen Farmalkes akan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan
juga syarat yang harus dipenuhi oleh peserta lelang (a.l. sertifikat TKDN,
Nomor Izin Edar/NIE dan juga kapasitas pengadaan) untuk diserahkan
kepada LKPP untuk dilakukan pelelangan
 PENGEMBANGAN PRODUK FITOFARMAKA

Penggolongan Obat Tradisional

 Industri Pelumas

Kapasitas Data
Nilai
Terpasang: Jml Perusahaan: 44 perdagangan
Investasi:
2.040.000 ± Rp.40 10 PMA & 34 PMDN pelumas
kl/th Triliun

Jml Tenaga
Profil Produksi:
Kerja:
908.360
Industri kl/th
4.898
orang
Pelumas
Kebutuhan
Utilisasi: Dalam
44 - 50% Negeri
1.144.319
kl/th
SNI Wajib Pelumas: Permenperin 25/2018
(diundangkan 10 september 2018)
Rantai Pasok Bidang Usaha Pelumas Saat Ini SNI 7069.1:2012

Mencakup 7 (tujuh) SNI Pelumas → SNI 7069.2:2012

sekitar 2.049 Varian produk
SNI 7069.3:2016

Mulai berlaku September 2019 untuk SNI 7069.4:2017

uji fisika/kimia, dan uji parameter unjuk
kerja mulai September 2022 SNI 7069.5:2012

SNI 7069.6:2017

SNI 7069.7:2017
Pengembangan SNI Pelumas
Penyusunan SNI
Pemberlakuan secara
Menyusun SNI Pemberlakuan SNI Pelumas sebanyak 51
parameter uji unjuk parameter unjuk kerja wajib untuk SNI
judul SNI :19 revisi + 32
kerja pelumas secara wajib Pelumas Industri
SNI baru

Pengembangan CPO menjadi refined, bleached, deodorized (RBD) olein

 HILIRISASI INDUSTRI KARET ALAM Ekspor Impor Karet Alam dan Karet Hilir (.000 USD)
9.000.000
8.000.000
Luas Total 7.000.000
Perkebunan Produksi 6.000.000
Karet Karet Alam
3.659.000 3.745.000 5.000.000
Hektar ton 4.000.000
Profil Karet 3.000.000
Alam Nasional 2.000.000
Impor
Ekspor 1.000.000
Karet Alam
Karet Alam
(29.700 0
(3.277.000 2017 2018 2019
Ton)
Ton)
Ekspor 7.743.065 6.381.285 6.022.812
Impor 2.081.698 2.351.267 2.048.354

Konsumsi
Karet Hilir Ban
(253.110
ton) Investasi dan
Benang &
Karpet Ban Pengembangan
Karet Vulkanisir Ban Pesawat
Perkiraan
(16.560 (186.100
Konsumsi Karet ton) ton) Pengembangan
Dalam Negeri
Konsumsi industri ban
berikisar antara
Karet Hilir Produksi baru pesawat
17-19% dari hasil (ton) komersil ban
produksi karet Manufac oleh PT.
ture vulkanisir Rubberman
alam Rubber
Rubber pesawat Indonesia
Article
Good Proses investasi udara
(32.100 ton
(10.300
ton) industri ban
Lain-lain vulkanisir pesawat
(22.000 oleh PT.
ton)
Rubberman
Indonesia
50
5. Industri Bahan Galian Non Logam
Nickel Hilirisasi Industri Bahan Galian Logam
Remarks:
Railways
Available in
Indonesia Stainless Steel
Welded Pipe Oil & Gas Trans
Not Available Pyrometallurgy
in Indonesia
NPI (4-15% Ni)
Building
Stainless Steel Stainless Steel Stainless Steel
Ferronickel (16-30% Ni) Slab HRC CRC
Automotive

Nickel Matte (40-70% Ni) Stainless Steel

Sulphide Seamless Pipe Ship
ores Stainless Steel Stainless Steel
Billet Rod/Bar Stainless Steel Construction
Bolt & Nut
Lateritic ores
Agriculture
Nickel Based
Alloy
Hydrometallurgy Electronic Casing

Nickel hydroxide Batteries

Pure Nickel (99,9%) Defense
(35 – 60% Ni)

Plating Household

Health Tools

KBLI 07 KBLI 24
Smelting/Refining Forming Finished Good Application 51
Ore
 Primary Secondary Aluminium
Aluminium Aluminium (Alloy)
Aircaft Components

Remarks: Lithographic Printing Plates

Al Scrap Al Slab Al Plate Al Sheet
Available in
Indonesia Food Packaging (Foil)
Not Available Al Flat Bar
in Indonesia
Ingot
Furniture
Al Square
Alloying Bar Sporting Goods
Smelter Element
Bauxite Grade Al Billet Various
Alumina Profile Machined Components

Al Rod Al Tube Road Barriers & Signs

Other
Electrical Component
Wire Rod

Alloy Ingot Automotive Components

Casting

Alloy Ingot
High Pressure Gas Cylinder
Forging

Refractories

Abrasives

Water Treatment
Chemical Grade
Alumina LED

Semiconductor
KBLI 07 KBLI 24 Sapphire Glass
52
Ore Refinery Smelting Forming Application
 Hilirisasi Industri Bahan Galian Nonlogam
POHON INDUSTRI BATU KAPUR
Batu Kapur/Gamping - Sabun Perush : 35 bh
- Ban Perush : 15 bh
Light Calcium Carbonate
- Kertas
- HS 283650 - Kosmetik Perush : 80 bh
- KBLI : 23941
- BM : 5%
- Perush : 2 bh

- Plastik Perush : 970 bh

Heavy Calcium Carbonate
- Pipa PVC
- HS 283650
- KBLI : 23941
Foundry
- BM : 5%
- Perush : 7 bh
BM. Semen : 0% - Tangki & Pipa
Kap. Produksi : 65.860.000 ton/th - Tiang Pancang
Kapur Tohor
Perusahaan : 11 bh - Ready Mix/Beton
- HS 2522 - Bantalan Rel
- KBLI : 23941 Type OPC - Jalan & Jembatan
- BM : 5% (Type II) - Komponen Rumah
- Perush : 7 bh

Semen Portland Type I, II, IV Pelabuhan

- HS : 2523
- KBLI : 23941
Ferro Cement Perkapalan
- Kapasitas : 75 jt ton/th
- Perush : 14 prsh
SP Pozzolan
Pasir Besi
SP Kapur
- HS : 2601 Mixed Blended Cement
Rumah Murah (RSS)
- KBLI : 07101 Masonry Cement
- BM : 0%

: 80 bh - Bendungan
- Perush Pozzolan Cement
- Irigasi
Batu Kapur Tanah Liat Clinker

Penambangan - HS : 2521000000
- HS : 250830
- HS : 2523 Fly Ash Cement Rumah Murah

Bahan Galian - KBLI

- BM
: 23990
: 5%
- KBLI
- BM
- Perush
: 23990
: 5%
: N.a.
- KBLI : 23941
- Kapasitas : 71,1 jt ton/th
- Perush : 14 prsh - Pertambangan

Nonlogam Pasir Silika

Oil Well Cement - Pengeboran Minyak
- HS : 250510
- KBLI : 23990
: 0%, 3 buah perusahaan Clean Set Cement
- BM Semen Khusus Stabilisasi Tanah
Quick Setting Cement
- HS : 2523
Batu Bara
- KBLI : 23941
- HS : 250510 - BM : 0%
Lime Pozzolan Cement
- KBLI : 05101 - Perush : 11 bh
- BM : 5%
- Perush : 103 bh
Slag Cement
Gypsum
- HS : 252010 High Alumunium Cement
- KBLI : 23943 ( Fond Cement)
- BM : 5%
- Perush : 1 bh - Teraso
- Komponen Rumah
Semen Putih
- Barang Seni
- HS : 2523210000
- Kapasitas : 200 rb ton/th
- Perush : 1 prsh
- Industri Karoseri
Coke Karbid Gas Acetylene
- Pertanian
- HS : 270400 - HS : 284910 - HS : 290129 - Pemerah Buah-buahan
- KBLI : 19100 - KBLI : 23941 - KBLI : 23941 - Lampu Penerangan

KBLI 08 - BM

- Perush
: 0%

: N.a.
- BM

- Perush
: 10%

: 1 bh
- BM

- Perush
: 10%

: 1 bh
KBLI 23
 Hilirisasi Industri Bahan Galian Nonlogam
Zircon
Pigmen Keramik

Fusi dengan
Fusi Zirkonia Pembakaran Fusi Abrasives
Karbon

Keramik Teknik

Zirkon
Tembakan Ubin Keramik
mikronisasi
Penggilingan
Frit
Tepung Zirkon
Pembuatan Kaca Glass screen

zirkonia fitrat
reaksi dg NaOH Kalsinasi Katalisis
tidak larut
Pasir Zirkon
Penambangan Disosiasi Termal
Zirkon dan silika
tidak murni
Komponen
elektronik
Bahan Galian Perangkat
Reaksi dg Asam Kalsinasi
Nonlogam Elektrolit

Permata Laser
Kosmetik
Antiperspiran
Zirkonium Bahan Kimia
Fusi Kaustik Natrium Zirkonat Pelepasan asam Pengering cat
Oksiklorida Zirkonium
Reduksi dg Pelapis kertas
Klorinasi Suhu zirkonium Magnesium Zirkonium metal
Tinggi tetraklorida
(Proses Kroll)
Sintering, Fusion Refraktori

KBLI 08 KBLI 23
 6. Circular
IKLIM USAHA Economy
Dari sisi lingkungan, Kementerian Perindustrian juga terus
mengupayakan penerapan paradigma circular economy.
Setiap industri di tanah air didorong agar dapat
memanfaatkan sumber daya dan bahan baku secara
berulang (recycling). Hal ini dapat dilakukan pada utility
pabrik dengan memanfaatkan air, steam, atau materi
lainnya dengan cara recycle. Sehingga selain mengurangi
pemborosan, skema ini juga akan lebih ramah terhadap
lingkungan.
Selain utility, proses recycling juga dapat dilakukan pada
emisi gas CO2. Saat ini, ilmuwan berlomba-lomba untuk
melakukan konversi CO2 menjadi methanol atau ethanol
dengan memanfaatkan katalis. Apabila upaya ini menuai
kesuksesan, maka seluruh emisi CO2, yang dilepaskan oleh
pabrik-pabrik kimia, dapat dimanfaatkan kembali dengan
nilai tambah yang lebih tinggi.
55
VIII. FASILITAS INSENTIF FISKAL
 SUPER
DEDUCTION TAX
DAN INVESTMENT
ALLOWANCE
(PP 45/2019)
PENGUATAN KEMAMPUAN INDUSTRI TERKAIT BAHAN FARMASI DAN
PERALATAN MEDIS

58
PEMBINAAN PRODUK DALAM NEGERI (TKDN)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
sangat siap menjadikan TKDN sebagai pintu impor turun
dalam setiap pengadaan yg masuk kategori
wajib menggunakan produk dalam negeri
industri dalam negeri diberdayakan

daya saing meningkat

KONTRIBUSI POSITIF PADA
PEREKONOMIAN NASIONAL pertumbuhan industri meningkat

Rekomendasi: kontribusi industri meningkat

• Perlunya pengawasan di setiap Pengguna barang/jasa dalam negeri
dalam penerapan sanksi terhadap implementasi kewajiban
penggunaan produk dalam negeri agar memberikan efek jera bagi
penanggung jawab pengadaan barang/jasa.
• Mencegah ada pihak/oknum yang sengaja menghambat program
P3DN.
TERIMA KASIH

60