Classification : Confidential
26 Oktober 2022
Direksi
PT Trimegah Bangun Persada
Equity Tower Building Lantai 32
JL. Jend. Sudirman Kav. 52-53 (SCBD)
Jakarta 12190
INDONESIA
Dengan Hormat,
AME Mineral Economics Pty Ltd (“AME”) telah ditunjuk oleh PT Trimegah Bangun Persada (“PT TBP”
atau “Klien”) untuk membuat Laporan Industri ini di pasar nikel (“Laporan”). Laporan ini disusun dalam
rangka penawaran umum perdana saham PT TBP (“Transaksi”), dimana Laporan ini akan digunakan
untuk dimasukkan, seluruhnya atau sebagian, dalam prospektus dan/atau edaran penawaran dan setiap
dokumen terkait yang akan diterbitkan, didistribusikan, diungkapkan atau diajukan sehubungan dengan
Transaksi (termasuk investor atau presentasi lainnya dan laporan riset bank).
Harap jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut.
Semoga sukses,
Perseroan memiliki anak perusahaan dan operasi peleburan nikel terkait yang berlokasi di Kawasan
Industri Pulau Obi, yang berlokasi di Halmahera Selatan, yang memproduksi feronikel dan endapan
campuran hidroksida untuk ekspor. Operasi peleburan ini menghabiskan sebagian bijih yang diproduksi
di tambang PT TBP. Operasi hilir ini berada di kuartil pertama dan kedua dari kurva biaya tunai pabrik
peleburan nikel global. PT TBP diharapkan menjadi produsen nikel murni terbesar di Indonesia
berdasarkan prakiraan produksi nikel yang ditambang pada tahun 2022.
Kawasan Industri Pulau Obi merupakan Proyek Strategis Nasional, yaitu proyek-proyek infrastruktur
yang telah dikategorikan vital untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan pembangunan daerah.
Secara historis, permintaan nikel didorong oleh industri baja tahan karat. AME memperkirakan bahwa
sekitar 70% permintaan nikel berasal dari produksi baja tahan karat pada tahun 2022. Namun, transisi
energi global akan meningkatkan permintaan kendaraan listrik (EV). Sektor baterai ini akan memiliki
pertumbuhan permintaan tertinggi, meski dari volume awalnya kecil. Pada tahun 2021, total 6,6 juta EV
terjual di seluruh dunia. Ini dua kali lipat penjualan dari tahun sebelumnya. AME mengharapkan
penjualan 10,5 juta EV pada tahun 2022. Kami berharap penjualan EV mencapai 24,2 juta kendaraan
pada tahun 2027.
Tidak seperti logam dasar lainnya, nikel jadi bukanlah produk yang homogen. Selain memproduksi
logam nikel, pabrik peleburan (smelter) juga memproduksi feronikel, nikel oksida, dan bahan kimia
nikel. Pengguna akhir nikel akan membeli bentuk nikel yang paling sesuai dengan bisnis mereka dan
produk-produk yang mereka buat. Terdapat juga perdagangan yang luas pada produk-produk nikel
setengah jadi seperti nikel matte dan MHP yang dijual kepada pengguna akhir, daripada disuling
menjadi produk-produk nikel jadi.
Estimasi permintaan nikel jadi adalah 2.783kt pada tahun 2021. AME memperkirakan permintaan nikel
jadi meningkat dengan CAGR sekitar 2,5% hingga mencapai 3.366kt pada tahun 2027. Asia
diperkirakan akan tetap menjadi konsumen nikel yang dominan, menyediakan sekitar 82% permintaan
nikel global pada tahun 2027, turun dari prakiraan 83% pada tahun 2021. Indonesia merupakan sumber
permintaan nikel jadi terbesar kedua dan difokuskan pada sektor baja tahan karat. Pembangunan PT
HKML baru-baru ini, pabrik baterai EV pertama di Indonesia telah menandai dimulainya nikel jadi untuk
sektor baterai.
Penawaran nikel jadi diperkirakan mencapai 2.635kt pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencapai
sekitar 3.390kt pada tahun 2027. Indonesia dan Tiongkok diperkirakan akan tetap menjadi produsen
nikel jadi terbesar, memperluas produksinya. Produksi nikel jadi Indonesia diperkirakan akan tumbuh
dengan CAGR sekitar 4,7% dari tahun 2022 hingga mencapai 1.233kt pada tahun 2027. Hal ini
menjadikannya produsen nikel jadi terkemuka di dunia sejauh ini.
Nikel secara historis telah digunakan sebagai elemen paduan. NIkel menanamkan kekuatan tarik dan
ketahanan korosi pada paduan baja. Nikel juga digunakan dalam paduan aluminium dan tembaga, di
mana Nikel menambahkan sifat serupa.
Produk-produk yang dihasilkan dari bijih nikel oleh industri secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua kategori: nikel setengah jadi dan nikel jadi. Nikel setengah jadi diproduksi sebelum diubah menjadi
nikel jadi. Nikel jadi digunakan dalam aplikasi penggunaan pertama untuk memproduksi baterai, baja
tahan karat, dll.
1. Logam nikel atau nikel Kelas 1 – memiliki kandungan nikel lebih dari 99,8%. Logam nikel
diperdagangkan di London Metal Exchange (LME) dan tersedia dalam bentuk bubuk dan briket.
2. Nikel sulfat - bubuk yang digunakan dalam pembuatan baterai dan elektroplating.
3. Feronikel – paduan nikel besi yang diproduksi di RKEF dengan kandungan nikel minimal 8%.
Feronikel terutama digunakan dalam produksi baja tahan karat.
4. Nikel pig iron – paduan nikel besi dengan kandungan nikel kurang dari 5,5% dan diproduksi
dengan menggunakan proses tanur sembur. Seperti feronikel, Nikel pig iron digunakan dalam
produksi baja tahan karat.
1. Endapan hidroksida campuran (MHP) – suatu senyawa nikel-kobalt yang diperoleh dengan
mengolah bijih limonit melalui proses HPAL. Endapan hidroksida campuran dapat diproses
lebih lanjut untuk mendapatkan nikel sulfat.
2. Endapan sulfida campuran (MSP) – suatu senyawa nikel-kobalt yang diperoleh dengan
mengolah bijih limonit melalui proses HPAL.
3. Nikel matte – umumnya diperoleh dengan peleburan bijih sulfida. Nikel matte dapat berfungsi
sebagai pendahulu untuk produksi nikel kelas 1. Nickel matte juga dapat diperoleh melalui
pengolahan bijih laterit melalui proses RKEF.
4. Nikel karbonat – diperoleh melalui proses Caron. Nikel karbornat juga berfungsi sebagai
pendahulu untuk produksi nikel kelas 1.
Bijih nikel adalah bahan baku pembawa nikel yang diekstraksi selama penambangan, yang belum
diolah menjadi produk setengah jadi. Bijih nikel juga dapat mengandung logam lain, seperti kobalt.
Ni Sulphide Ni Limonites
Power
Crushing & Grinding CO2 Screen & Upgrade CO2
Power Sulphur
Reagents
Froth Flotation Cu Acid Plant HPAL
CaCO3
Ni Concentrate Netraulisation & CCD
O2
Coke, Power
O2, SiO2 Roasting Sulphide Precipitate Hydroxide Precipitate
H2S MgO
Froth Flotation
SiO2 -> H2SO4 Electric Furnace CO, SO2 -> H2SO4 Sulphide Hydroxide
H2SO4 NH3
Releaching Releaching
Crystallisation
O2 Converting SO2
Source: AME
Selain besi, laterit yang kaya nikel sering kali mengandung kobalt dalam jumlah yang signifikan.
Endapan laterit nikel umumnya terjadi di dekat permukaan dan dapat dieksploitasi melalui
penambangan terbuka (open-pit). Konsentrasi endapan laterit terjadi di Indonesia, Kaledonia Baru, dan
Filipina.
Endapan nikel sulfida umumnya ditemukan di bawah tanah dan hanya dapat dieksploitasi secara
ekonomis melalui penambangan bawah tanah. Dalam endapan sulfida, nikel paling sering tertanam
dalam bentuk pentlandite bijihnya. Endapan sulfida mengandung logam lain seperti tembaga, kobalt,
platina, dan paladium. Logam-logam ini berkontribusi pada pendapatan operasi penambangan endapan
sulfida. Dalam banyak kasus nikel berfungsi sebagai produk sampingan untuk ekstraksi logam lain dari
bijih sulfida. Konsentrasi endapan sulfida terjadi di Kanada, Rusia, dan Afrika Selatan (dalam bentuk
bijih PGM). Australia memiliki endapan nikel dalam bentuk laterit dan sulfida.
Estimasi cadangan
Negara
nikel (kt)
Indonesia 21.000
Australia 21.000
Brazil 16.000
Rusia 7.500
Filipina 4.800
Tiongkok 2.800
Kanada 2.000
Lainnya 20.000
Sumber: AME
Secara historis, bijih nikel sulfida merupakan sumber utama nikel untuk produksi baterai karena
ekstraksi nikel dari laterit terlalu mahal. Dengan perubahan teknologi, laterit telah muncul sebagai
sumber nikel tingkat baterai yang ekonomis. Sekitar 60% cadangan nikel dunia ditemukan dalam
endapan laterit. Endapan bijih laterit diharapkan dapat memberikan kontribusi peningkatan porsi
pasokan primer nikel dunia.
80%
79%
78%
77% 80%
79%
76%
77%
77%
75%
74%
2022 2025 2026 2027
Sumber: AME
Penambangan bijih yang mengandung nikel dilakukan baik melalui proses penambangan terbuka (open
pit) maupun penambangan bawah tanah. Dalam proses tambang terbuka, sebuah lubang digali, dan
bijih dikeluarkan melalui truk angkut untuk diproses lebih lanjut. Dalam penambangan bawah tanah,
sebuah terowongan atau “drift” digali untuk menghubungkan permukaan dengan bijih. Penambangan
bawah tanah membutuhkan biaya tambahan seperti membangun drift dan mempertahankan ventilasi
yang memadai di bawah tanah untuk para penambang.
Bijih yang ditambang dari endapan nikel sulfida dihancurkan untuk dilakukan pengapungan. Bijih
dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air dan surfaktan. Udara atau gas digelembungkan melalui
campuran. Porsi umpan yang kaya bijih mengapung ke bagian atas tangki dan dikenal sebagai
“luapan”. Bjih dilewatkan ke pengental, di mana kadar airnya berkurang, sebelum tahap peleburan.
Nikel dalam konsentrat sebelum peleburan biasanya 10%.
Selama peleburan, konsentrat sulfida dikeringkan dan dipanggang. Produk tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam smelter di mana terbentuk matte cair yang kaya akan nikel. Peleburan dilakukan
dengan tungku listrik atau reverberatory.
Alternatifnya adalah teknik peleburan kilat. Teknik ini melibatkan produksi nikel matte langsung dari
konsentrat nikel kering dan dipanggang serta dilebur dalam tahap tunggal. Oksigen dilewatkan melalui
matte cair yang mencair dari tungku dalam sebuah konverter. Oksigen menghilangkan besi yang
tersisa dari fase cair, menyisakan campuran nikel, tembaga, dan belerang. Nikel matte yang diperoleh
dapat berfungsi sebagai produk nikel setengah jadi untuk dijual ke para produsen logam nikel.
Nikel matte dapat diproses menjadi nikel Kelas 1 dengan pengurangan kandungan sulfur dan tembaga.
Campuran ini kemudian dimurnikan untuk memisahkan logam tembaga dan nikel melalui pemurnian
anoda atau proses ekstraksi pelarut electrowinning (SX/EW) untuk mendapatkan nikel Kelas 1.
Konsentrat
Nikel Matte
(kadar tinggi)
Pengilangan
Nikel Kelas 1
Sumber: AME
Bijih Laterit
Bijih dari tambang laterit dihancurkan dan digiling, dan dimasukkan ke dalam proses metalurgi untuk
menciptakan produk yang dapat dijual dengan menggunakan proses hidrometalurgi atau pirometalurgi.
Jika feronikel adalah produk yang diinginkan, maka bijih laterit biasanya dimasukkan ke dalam tanur
listrik tungku putar (RKEF). Dalam proses RKEF, feed terlebih dahulu dikeringkan, kemudian
dimasukkan ke dalam tuku dimana senyawa besi dan nikel diubah menjadi bentuk logamnya.
Campuran tersebut kemudian dialirkan ke tungku busur listrik untuk membuat feronikel.
Untuk nikel pig iron, bijih laterit digabungkan dengan angin kokas, dan fluks, kemudian disinter dalam
tanur sembur. Outputnya memiliki kandungan nikel lebih rendah dari feronikel dengan kandungan nikel
maksimal sebesar 5,5%. Nikel pig iron digunakan secara luas oleh Tsingshan, produsen baja utama
Tiongkok, dan produsen besi kasar nikel utama di Indonesia.
Feronikel dapat diubah menjadi nikel matte dengan menginjeksikan belerang selama proses RKEF.
Injeksi belerang dapat terjadi selama tahap peleburan atau konversi. Nikel matte yang dihasilkan
kemudian dapat digunakan dalam produksi produk-produk nikel kelas 1, sama seperti nikel matte yang
terbuat dari sulfida, termasuk dalam rantai nilai bahan kimia baterai.
Bijih Bijih
Penghancuran/
Penambangan Dasar Tungku Putar
Penggilingan
Perapian Busur
Pengilangan
Feronikel Listrik
Feronikal yang
Dikilangkan
Sumber: AME
Untuk menghasilkan produk-produk nikel dari bijih laterit yang cocok untuk rantai nilai tingkat baterai,
biasanya diolah melalui proses pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL), yang merupakan rute
pengolahan yang tidak terlalu intensif energi dibandingkan dengan memproduksi nikel matte dari
saprolit. Proses HPAL hanya cocok untuk bijih limonit. Asam sulfat dimasukkan ke dalam HPAL, yang
dioperasikan pada suhu sekitar 250-350°C dan tekanan sekitar 50bar. Asam sulfat akan memecah
mineral-mineral untuk membentuk larutan garam logam sulfat.
Jika diinginkan produk endapan hidroksida campuran (MHP), besi dalam larutan pelindian dihilangkan
dalam tangki pengendapan melalui penambahan batu kapur. Logam yang tersisa kemudian
diendapkan dalam serangkaian tangki pengendapan melalui penambahan garam seperti magnesia dan
kapur untuk membuat endapan hidroksida padat. MHP berfungsi sebagai pendahulu nikel sulfat tingkat
baterai. Logam paling umum kedua di MHP umumnya adalah kobalt. MHP diubah menjadi nikel sulfat
yang cocok untuk pembuatan baterai dengan melarutkannya dalam asam sulfat dan menghilangkan
ketidakmurnian apa pun.
Jika diinginkan endapan sulfida campuran (MSP), larutan pelindian dipaparkan ke hidrogen sulfida.
Hidrogen sulfida akan bereaksi dengan logam dalam larutan pelindian untuk membentuk endapan
sulfida campuran yang diperlukan. Endapan kemudian diekstraksi dari larutan pelindian dengan cara
filtrasi dan proses lainnya.
MHP dan MSP berbeda dalam kandungan nikelnya. MSP umumnya memiliki kandungan nikel sekitar
55%, sedangkan MHP memiliki kadar nikel sekitar 40%. MSP juga umumnya memiliki tingkat
ketidakmurnian yang lebih rendah daripada MHP. Namun, produksi MSP memerlukan biaya modal
yang lebih besar daripada MHP, karena pabrik hidrogen sulfida harus didirikan sebagai bagian dari
proses produksi MSP. Seiring dengan meningkatnya permintaan nikel kadar baterai dalam menghadapi
penawaran yang terbatas, MHP telah muncul sebagai alternatif yang lebih disukai daripada MSP
sebagai bahan baku untuk produksi baterai EV. Meskipun MHP memiliki tingkat ketidakmurnian yang
lebih tinggi daripada MSP, tingkat disolusinya yang serupa dengan tingkat disolusi dari nikel Kelas 1,
telah menyebabkan adopsi baru-baru ini oleh produsen prekursor logam baterai sebagai pengganti
produksi baterai.
Nikel kelas 1 juga dapat diperoleh dari bijih laterit melalui proses Caron. Proses ini saat ini hanya
diterapkan di fasilitas Nicaro, Punta-Gorda, dan Yabulu.
Penggilin
gan
Larutan
pelindian
Endapan Sulfida
Campuran
Pengendapa
Endapan Hidroksida n
Campuran
Sumber: AME
3.0 Aplikasi
Saat ini, nikel terutama digunakan dalam aplikasi pembuatan baja dan fabrikasi logam. Permintaan
nikel dapat diklasifikasikan menjadi permintaan nikel dalam bentuk paduannya untuk pembuatan baja,
dan permintaan nikel dalam bentuk logam atau sulfatnya untuk produksi baterai dan elektroplating.
3%
7%
10%
Steel alloys
Non-Ferrous Alloys
11% Batteries
Electroplating
69% Other
Sumber: AME
Baja tahan karat dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas: feritik dan austenitik. Baja tahan karat feritik
menyumbang sekitar 30% dari produksi baja tahan karat global. Paduan ini biasanya menggunakan
kromium sebagai elemen paduan tunggal atau dominan untuk memberikan ketahanan terhadap korosi.
Baja tahan karat austenitik menyumbang sebagian besar dari sisanya sekitar 70% produksi baja tahan
karat global pada tahun 2022 dan menggunakan kombinasi kromium dan nikel untuk memberikan
ketahanan korosi pada paduan. Baja tahan karat austenitik tipikal mengandung antara 6% dan 12%
nikel.
Karena kekuatan dan kemampuan kerja yang unggul, kekerasan, dan ketahanan suhu, baja tahan
karat austenitik melihat penggunaan yang lebih luas daripada baja tahan karat feritik. Penggunaan baja
tahan karat austenitik umumnya terbatas pada aplikasi seperti suku cadang otomotif, mesin industri,
dan peralatan dapur. Baja feritik digunakan untuk aplikasi ini karena lebih mudah mengalami
pengerjaan dingin dan penarikan dalam.
Baja nikel ini digunakan karena kekuatan tariknya, ketahanannya terhadap benturan, dan pemeliharaan
sifat fisiknya selama perubahan suhu. Sifat-sifat ini memungkinkan paduan baja nikel untuk digunakan
dalam aplikasi seperti mur, baut, dan komponen yang dirancang untuk terkena beban dan tekanan
tinggi.
Selain baja, nikel juga merupakan elemen paduan yang berguna untuk logam seperti aluminium dan
tembaga. Nikel juga dapat berfungsi sebagai logam utama dalam suatu paduan, yang ditambahkan
elemen paduan. Dalam konteks paduan aluminium, nikel paling sering ditambahkan ke aluminium
bersama dengan tembaga untuk membentuk perunggu aluminium nikel. Dimasukkannya nikel
meningkatkan kekuatan tarik paduan perunggu aluminium. Perunggu aluminium nikel sangat dihargai
karena ketahanan korosinya, bahkan pada paparan lingkungan laut yang menantang dan digunakan
untuk barang-barang seperti baling-baling laut. Perunggu aluminium nikel umumnya mengandung
antara 0,5% dan 3% nikel.
Nikel juga dapat bertindak sebagai elemen paduan untuk tembaga, dalam paduan yang dikenal
sebagai cupronickel. Paduan ini umumnya mengandung antara 10 dan 30% nikel dan digunakan dalam
peralatan proses seperti penukar panas. Peralatan cupronickel berfungsi untuk menyampaikan cairan
yang mungkin menyebabkan masalah operasional dalam sistem perpipaan yang kurang tahan korosi.
Nikel juga dapat berfungsi sebagai logam utama dalam suatu paduan. Dalam aplikasi ini, elemen lain
seperti kromium dan molibdenum ditambahkan untuk menambah sifat nikel. Paduan nikel ini umumnya
digunakan karena ketahanannya terhadap air laut dan ketahanannya terhadap suhu. Nikel-nikel ini
menemukan berbagai aplikasi, termasuk dalam peralatan proses kimia dan tungku ketel.
Transisi dunia dari bahan bakar fosil ke energi rendah karbon telah memicu perluasan pasar kendaraan
listrik. Pada tahun 2021, total 6,6 juta EV terjual di seluruh dunia. Ini lebih dari dua kali lipat jumlah
penjualan dari tahun sebelumnya. AME memperkirakan 10,5 juta EV telah terjual pada tahun 2022, dan
kami memperkirakan penjualan EV mencapai 24,2 juta kendaraan pada tahun 2027. Nikel, sebagai
komponen vital baterai EV, akan semakin didorong oleh pasar ini.
Seperti semua bahan kimia baterai, daya dalam baterai EV disediakan oleh aliran pembawa muatan
dari anoda ke katoda. Pengisian ulang baterai dilakukan dengan membebankan baterai pada arus
listrik, yang menyebabkan pembawa muatan berpindah dari katoda ke anoda.
EV pertama menggunakan baterai asam timbal sebagai media penyimpanan energinya, tetapi dengan
cepat digantikan oleh baterai lithium-ion. Baterai lithium-ion menggunakan ion lithium sebagai
pembawa muatan. Anoda di semua baterai lithium-ion saat ini adalah grafit. Namun, terdapat variasi
yang signifikan dalam kimia katoda baterai lithium-ion, dengan sejumlah kimia berbeda yang bersaing
memperebutkan pangsa pasar. Pangsa pasar masing-masing bahan kimia katoda aman selama
dekade berikutnya akan sangat memengaruhi permintaan nikel dari pasar baterai.
Kepadatan
Jenis Harga Keselamatan
Energi
Sumber: AME
Sebagian besar baterai menggunakan beberapa variasi campuran ion litium karena kepadatan energi
dan stabilitas kimianya yang jauh lebih tinggi. Baterai yang mengandung nikel yang paling umum
digunakan dalam kendaraan listrik, dan penyimpanan energi terbarukan, adalah nikel kobalt mangan
(NCM) dan nikel kobalt aluminium (NCA), yang masing-masing mengandung 50-90% nikel dan 80%
nikel.
Baterai ketiga yang mendapatkan pengakuan pasar dalam beberapa tahun terakhir adalah baterai
lithium iron phosphate (LFP). Baterai ini karena bahan kimia yang digunakan untuk pembuatannya lebih
29% 31%
LFP (Lithium Iron Phosphate)
NCA (80Ni, 15Co, 5Al)
High Nickel (NCM811, NCM955)
Low Nickel (NCM622, NCM532)
21% 19%
Sumber: AME
NCM/NCA memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga NCM/NCA lebih cocok untuk
kendaraan dengan kecepatan lebih tinggi dan jangkauan lebih jauh. NCM/NCA juga dapat diproduksi
ke ukuran yang lebih kecil tanpa mengorbankan kinerja.
Baterai yang mengandung nikel juga memiliki kinerja yang lebih baik pada suhu yang lebih rendah—
bahkan pada suhu -20°C baterai masih dapat bekerja pada kapasitas 70%.
Baterai NCM memanfaatkan campuran nikel mangan dan nikel kobalt untuk menyediakan bahan
katoda. Nikel dalam baterai memberikan kepadatan energi, memungkinkannya menyimpan lebih
banyak energi. Stabilitas baterai dipastikan dengan penambahan mangan dan kobalt. Kesulitan dalam
pengadaan kobalt telah menyebabkan produsen mengembangkan iterasi kobalt yang lebih rendah dari
baterai NCM, dengan format NCM 532 yang menghilangkan dasar pada bahan kimia NCM 622. Bahan
kimia NCM terbaru, NCM 811, menggunakan 80% nikel, 10% mangan, dan 10% kobalt, dan memiliki
kapasitas pengisian yang lebih besar daripada bahan kimia yang lebih tua.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
LFP (Lithium Iron Phosphate) NCA (80Ni, 15Co, 5Al) High Nickel (NCM811, NCM955)
Low Nickel (NCM622, NCM532) New Batteries (solid state, Li-S, Li-Na)
Sumber: AME
Di sisi lain, LFP memiliki ketahanan suhu yang lebih tinggi, sehingga LFP cenderung tidak terlalu panas
dan terbakar, menjadikannya pilihan yang lebih aman. Namun, pada suhu dingin LFP hanya dapat
bekerja pada kapasitas 55%. Kisarannya yang lebih rendah membuatnya ideal untuk transportasi
umum seperti bus dalam kota.
Jenis baterai yang dipilih oleh pabrikan akan sangat bergantung pada pasar. Negara dengan pasar EV
terbesar adalah Tiongkok, dan pada tahun 2021 model terlarisnya, Wuling Hongguang Mini EV,
menggunakan LFP pada baterainya. Ini adalah bagian dari tren yang berkembang biak di mana
kepadatan energi kendaraan telah ditukar dengan biaya produksi yang lebih rendah. Jenis baterai ini
berfungsi untuk pasar Tiongkok karena konsumen di kota-kota besar akan selalu berada dalam jarak
yang relatif dekat dengan stasiun pengisian daya, sehingga batasan jangkauan dan kecepatan tidak
terlalu memengaruhi kinerja.
Namun, untuk pasar lain seperti AS, baterai yang mengandung nikel masih lebih disukai karena
konsumen masih menganggap jarak tempuh sebagai faktor penting. Di Eropa, kemampuan NCM/NCA
untuk mempertahankan kinerja meskipun suhu lebih rendah akan membuatnya lebih cocok untuk
musim dingin di bawah nol.
Baterai baru seperti baterai dengan keadaan padat diharapkan memberikan jarak tempuh yang lebih
jauh, pengisian daya yang lebih cepat, dan bahan kimia yang lebih aman. Keunggulan ini memicu
upaya intens di seluruh dunia untuk menempatkan baterai solid-state di kendaraan pada pertengahan
dekade ini. Teknologi baterai baru ini terus berkembang, tetapi memproduksinya dalam skala yang
dibutuhkan untuk menggerakkan jutaan EV akan sulit. AME mengharapkan pangsa baterai baru dalam
produksi baterai global akan meningkat menjadi 4% pada tahun 2027.
3.4 Elektroplating
Nikel juga digunakan untuk melapisi komponen-komponen dan barang logam. Ini dilakukan dengan
melarutkan nikel dalam larutan dan merendam benda yang akan dilapisi di suatu bath. Setelah
penerapan arus listrik, nikel terlarut akan menempel pada permukaan benda berlapis. Pelapisan nikel
dilakukan untuk tujuan estetika dan fungsional, dengan yang terakhir memanfaatkan kemampuan
lapisan nikel untuk melindungi dari keausan dan korosi. Penggunaan pelapisan nikel memberikan
Gambar 9: Estimasi Historis dan Prakiraan Penggunaan Akhir Global Nikel 2015-2027, Mt
3,5 3,3
3,2
3,0 3,1
2,9 0,4
2,8 2,8
3,0 0,4
0,4
0,4 0,4
2,4 2,4 0,3 0,3
2,5 2,3
2,2
2,0 0,2 0,2 0,1
1,9 0,2
2,0 0,2 0,3
0,1 0,3 0,3
0,3 0,3
0,2 0,2
1,5 0,7
0,2 0,2 0,7 0,7
0,2 0,6 0,6 0,6 0,6
0,2
1,0 0,2 0,2 0,5 0,5
0,4 0,5
0,4 0,4 0,5 0,6 0,7
0,5 0,5 0,5 0,5
0,5 0,3 0,3 0,4
0,3 0,3 0,3
0,3 0,3 0,3 0,3 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4
0,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Building & Construction Transportation Consumer Goods
Electronics & Electrical Equipment and Machinery Other
Total
Sumber: AME
3,5 3,3
3,1 3,2
2,9 3,0
2,8 2,8 0,5
3,0 0,5
0,5 0,5
0,5 0,1
2,3 2,4 2,4 0,4 0,4 0,1 0,1
2,5 2,2 0,1 0,1 0,1 0,2
2,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,2
0,4 0,1 0,1 0,2 0,2
1,9 0,5 0,5 0,1
0,2 0,2 0,2
2,0 0,5 0,1 0,1 0,2
0,4 0,4 0,4
0,1 0,1 0,4 0,4
0,5 0,1 0,4 0,4
0,5 0,1 0,1 0,1
1,5 0,1 0,2 0,2
0,1 0,2 0,2
0,1 0,1 0,2 0,2
0,1 0,1
-
0,1
1,0 0,1
-
1,7 1,7 1,7 1,8
1,6 1,6 1,6
1,3 1,4
1,1 1,2 1,2
0,5 1,0
0,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
China Indonesia Japan United States of America Korea India Others Total
Sumber: AME
Permintaan penggunaan akhir didorong oleh permintaan konsumen dan barang industri yang
diproduksi oleh fasilitas-fasilitas penggunaan pertama. Permintaan baja tahan karat yang diproduksi
oleh tungku busur listrik berkorelasi dengan aktivitas konstruksi, dan permintaan nikel dalam EV akan
didorong oleh evolusi teknologi di sektor EV serta tingkat kemajuan menuju tujuan EV yang dinyatakan.
Gambar 11: Estimasi Historis dan Prakiraan Permintaan Baterai Li-ion 2016 - 2027, TWh
2,5
2,1
2,0 0,2
1,7
0,1
1,4 0,2
1,5 0,1
1,2 0,2
0,1
1,0 0,1
1,0 0,8 0,0
0,1 1,8
0,0
0,6 0,1 1,5
0,0
1,2
0,5 0,3 0,3 0,1 1,0
0,2 0,3 0,3 0,0 0,8
0,1 0,7
0,1 0,1 0,1 0,1 0,0 0,4
0,0 0,0 0,0 0,0
0,1 0,1 0,1 0,1 0,2
0,0
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Electric Vehicle (EV) Energy Storage Systems (ESS) Other Battery (Electronics)
Sumber: AME
AME memperkirakan bahwa permintaan nikel jadi sekitar 2.783kt pada tahun 2021 dari sekitar 2.385kt
pada tahun 2020. Permintaan pada tahun 2021 dipengaruhi oleh resesi global yang disebabkan oleh
langkah-langkah kesehatan yang diberlakukan di banyak negara sebagai respon terhadap pandemi
Covid-19. Pelonggaran langkah-langkah tersebut pada tahun 2022, mengakibatkan peningkatan yang
didorong oleh peningkatan permintaan dari sektor baterai, serta peningkatan kapasitas baja tahan karat
di Indonesia.
Konsumen nikel jadi terbesar pada tahun 2021 adalah Tiongkok, dan Indonesia, diikuti oleh Jepang dan
Amerika Serikat. Selama 10 tahun ke depan, konsumsi nikel AS diperkirakan akan melampaui Jepang,
didukung oleh industri manufaktur EV yang melonjak. AME memperkirakan Tiongkok dan Indonesia
akan tetap menjadi konsumen nikel jadi terbesar selama lima tahun ke depan, karena Tiongkok terus
menjadi produsen baterai EV dan baja tahan karat terbesar di dunia, dan Indonesia terus
mengembangkan sektor hilir nikelnya.
Gambar 12: Estimasi Historis dan Prakiraan Permintaan Kendaraan Listrik 2016-2027, Juta Unit
30
25
20
15
24
10 21
18
15
13
5 11
7
1 2 2 3
0 1
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Electric Vehicle Demand
Sumber: AME
500
427,9 436,4
450 409,2 419,5
383,4 397,3
380,2
400
350
300
250 210,0
200 165,0 171,0
150
100 51,6
50 - -
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Indonesia
Sumber: AME
Permintaan nikel jadi di Indonesia difokuskan pada sektor baja tahan karat. Hal ini telah mendorong
peningkatan permintaan nikel jadi dari bulan Oktober pada tahun 2015, menjadi sekitar 383kt pada
tahun 2021. Namun, pembangunan PT HKML baru-baru ini, pabrik baterai EV pertama di Indonesia
telah menandai dimulainya permintaan baterai untuk nikel jadi di Indonesia.
Permintaan dalam negeri untuk nikel jadi didukung oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang
membatasi ekspor bijih nikel yang belum diolah. Sebelum penerapan pertama larangan ekspor bijih
nikel Indonesia pada tahun 2014, Indonesia tidak memiliki permintaan nikel jadi.
Akibat larangan tersebut adalah masuknya investasi asing untuk mengembangkan fasilitas-fasilitas hilir
yang mampu memanfaatkan bijih nikel Indonesia, yang mengarah ke prakiraan permintaan sebesar
380kt pada tahun 2022, atau 13,4% dari permintaan global. Investor terbesar di industri padat nikel
Indonesia adalah Tsingshan dan Delong, yang telah membangun kapasitas produksi baja tahan karat.
Penyelesaian gigafactory baru-baru ini oleh sebuah konsorsium termasuk LG, Hyundai dan Kia juga
telah memenuhi permintaan dalam negeri untuk nikel sulfat. CATL juga telah mengumumkan kemitraan
dengan PT Aneka Tambang dan PT Industri Baterai Indonesia untuk mengembangkan kemampuan
produksi baterai di Kawasan Industri FHT di Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Permintaan nikel sulfat di Indonesia diperkirakan akan semakin terdorong oleh komitmen Tesla untuk
membangun gigafactory di Indonesia, meski detail lengkap dari rencana ini belum dirilis.
Permintaan nikel jadi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 2,8% CAGR dari tahun 2022 hingga
mencapai sekitar 436kt pada tahun 2027. Pertumbuhan bertahap diharapkan karena sektor baja tahan
karat terus berkembang. Usulan penerapan pajak ekspor untuk feronikel dan nikel pig iron kadar
rendah hingga sedang akan meningkatkan permintaan nikel jadi, karena lebih banyak kapasitas untuk
pengolahan hilir yang harus dibangun. Pemerintah Indonesia mengumumkan pengenaan pajak ekspor
pada tanggal 1 Agustus 2022. Belum ada detail konfirmasi lebih lanjut.
Sementara baja tahan karat terus mendorong produksi nikel, produksi baterai diharapkan memiliki
dampak yang semakin berpengaruh terhadap permintaan dalam negeri. Pemerintah menargetkan
untuk memiliki 13 juta sepeda motor listrik dan 2,2 juta mobil listrik di jalanannya pada tahun 2030.
Pemerintah juga membutuhkan dua pertiga dari produksi baterai masa depan untuk dipertahankan di
Indonesia untuk memenuhi permintaan EV dalam negeri, dengan sepertiga sisanya untuk ekspor.
Tsingshan adalah produsen baja tahan karat terbesar, dan Tsingshan juga memiliki kehadiran terbesar
di Indonesia. Rantai pasokan terintegrasinya di Kawasan Industri Morowali (IMIP) Indonesia mencakup
operasi dari penambangan nikel, produksi feronikel hingga manufaktur baja tahan karat. Perusahaan
juga memiliki operasi besar di Teluk Weda, yang mengoperasikan konfigurasi serupa untuk produksi
feronikel dan nikel pig iron yang terintegrasi secara vertikal.
Indonesia adalah sumber permintaan bijih nikel terbesar, dengan prakiraan permintaan tahunan sekitar
1.130kt pada tahun 2022, meningkat sebesar 13,6% dari tahun sebelumnya. Investasi asing masih
mengalir deras dari Tiongkok ke sektor pengolahan nikel yang sedang memperluas kapasitas
produksinya. Proyek-proyek masih mulai dilanjutkan dan meningkatkan produksi setelah penangguhan
terkait pandemi.
AME memperkirakan permintaan bijih nikel Indonesia akan tumbuh dengan CAGR sebesar 4,5% dari
tahun 2021 menjadi sekitar 1.411kt pada tahun 2027. Tingkat pertumbuhan diperkirakan akan lebih
lambat karena pasar pengolahan mulai jenuh. Permintaan dari produksi setengah jadi seperti MHP dan
matte akan lebih besar karena akan diumpankan ke dalam produksi nikel sulfat untuk sektor baterai.
Pabrik HPAL juga diharapkan beralih ke produksi nikel sulfat dari MHP mereka alih-alih melepaskannya
kepada pihak ketiga. Ini akan membuat operasi menjadi lebih terintegrasi dan produsen akan memiliki
kontrol yang lebih ketat atas rantai pasokan mereka.
AME memperkirakan bahwa sekitar 92% nikel yang ditambang di Indonesia digunakan dalam produksi
feronikel, dengan 8% sisanya untuk produksi setengah jadi dan matte pada tahun 2022. Sumber
permintaan terbesar untuk nikel yang ditambang berasal dari operasi terintegrasi Tsingshan sendiri di
IMIP. Lini RKEF melebur bijih laterit menjadi feronikel, yang kemudian diumpankan langsung ke lini
produksi baja tahan karatnya.
Produsen baja tahan karat Tiongkok lainnya, Delong Holdings, memiliki pabrik peleburan (smelter)
feronikel Konawe melalui anak perusahaannya PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). 15 jalur RKEF
dibangun untuk Tahap I proyek, yang mulai berproduksi pada tahun 2020. 35 jalur tambahan sedang
dibangun untuk meningkatkan total kapasitas produksi nikel menjadi 220 ktpa.
Permintaan bijih nikel Indonesia diperkirakan akan meningkat seiring dengan keberhasilan operasi
HPAL dalam dua hingga tiga tahun. Ini mencakup proyek Halmahera Persada Lygend, seperti yang
dimiliki oleh Harita Group dan Ningbo Lygend, serta proyek Huayue dari Huayou Cobalt, Tsingshan,
dan QMB Sulawesi dari GEM. Kesepakatan baru-baru ini juga telah dicapai untuk dua operasi HPAL di
Sorowako yang dimiliki oleh PT Vale dan Huayou.
Indonesia menargetkan netralitas karbon pada tahun 2060. Skema perdagangan karbon baru-baru ini
diluncurkan untuk membantu mengurangi emisi dari pembangkit energi batu bara. Saat ini tidak ada
pajak karbon untuk produksi nikel.
Permintaan Tiongkok untuk nikel jadi sebagian besar bertumpu pada status gandanya sebagai
produsen baja tahan karat dan baterai terkemuka. Negara ini adalah produsen baja tahan karat
terbesar di dunia. Kapasitas baja tahan karat di Tiongkok didistribusikan ke seluruh negeri, dengan
pusat-pusat produksi di provinsi seperti Shanxi, Guangdong, Shandong, dan Fujian. Permintaan di
Tiongkok akan dipimpin oleh pelepasan kapasitas baja tahan karat terencana, termasuk 1,46Mtpa seri
300 dari Guangxi Liuzhou Iron & Steel, 2Mtpa seri 300 dari Shandong Xinhai, 1Mtpa seri 200/300 dari
China Baowu Steel Group dan 1Mtpa seri 300 dari Innter Mongolia Bishi.
Dalam jangka menengah, pendorong utama permintaan nikel jadi di Tiongkok diperkirakan tetap pada
sektor baja tahan karat, yang diperkirakan akan meningkat pesat dengan pelonggaran dari penguncian
akibat covid secara bertahap, lingkungan stimulus ekonomi yang padat infrastruktur dengan
pengangkatan kembali Presiden Xi baru-baru ini. Permintaan produk-produk feronikel akan terus
menjadi pendorong pertumbuhan yang dominan. Dengan dukungan pemerintah, meningkatnya adopsi
EV di Tiongkok diperkirakan akan meningkatkan permintaan katoda nikel yang cocok untuk aplikasi
sulfat. Penggunaan paduan nikel dalam industri pengolahan listrik dan kimia juga diharapkan tumbuh
dalam jangka menengah.
Peningkatan permintaan di masa mendatang dari sektor baterai memiliki potensi untuk melihat impor
endapan Tiongkok meningkat, karena negara tersebut berupaya mengamankan pasokan untuk
kapasitas nikel sulfatnya. Tiongkok adalah produsen baterai EV terbesar di dunia, yang menyumbang
sekitar 80% dari pasokan dunia pada tahun 2022. Produsen baterai EV terbesar adalah CATL, yang
memproduksi sekitar 35% dari pasokan baterai EV dunia pada tahun 2022. Produksi nikel sulfat yang
digunakan untuk membuat baterai EV terkonsentrasi di provinsi Jiangsu dan Zhejiang.
Permintaan nikel jadi Tiongkok diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR sebesar 2,6% dari tahun 2021
hingga 2027. Karena permintaan dari baja tahan karat secara bertahap meningkat, permintaan dari
baterai diperkirakan akan membengkak, karena negara tersebut mendorong dekarbonisasi. Permintaan
untuk produk-produk dengan kadar lebih tinggi seperti nikel kelas 1 dan matte akan meningkat.
2.000 1.813
1.699 1.746
1.800 1.627 1.661
1.552 1.579
1.600 1.410
1.326
1.400 1.170 1.200
1.100
1.200 980
1.000
800
600
400
200
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
China
Sumber: AME
Ada fokus besar pada produksi massal baterai untuk meningkatkan permintaan EV dalam negeri. Lebih
dari 4,3 juta EV terjual dalam waktu sembilan bulan pertama pada tahun 2022. Penjualan bisa
mencapai hingga 5 juta pada akhir tahun. Subsidi kendaraan listrik yang diterapkan pemerintah
dimaksudkan untuk dihapus pada tahun 2022, namun masih berlaku. Hal ini juga memacu peningkatan
penjualan. Tiongkok juga merupakan produsen baja tahan karat yang signifikan. Karena negara itu
mampu memproduksi dari feronikel dengan kadar rendah dan pasokan nikel pig iron yang murah.
Negara tersebut mengimpor hampir 84% feronikelnya dari Indonesia pada tahun 2021 untuk industri
baja tahan karatnya, karena sebagian besar investasi dialihkan untuk pengembangan pengolahan nikel
Indonesia.
Contemporary Amperex Technology (CATL) adalah produsen baterai lithium-ion terbesar di dunia, dan
juga telah meningkatkan pangsa permintaan nikelnya. Perusahaan baru-baru ini meluncurkan Baterai
Qilin, baterai terintegrasi yang baru dikembangkan dengan tingkat pemanfaatan volume 72% yang
memecahkan rekor. Baterai tersebut mampu membawa hingga 255Wh/kg dengan komposisi nikel
berkadar tinggi terner. Ada rencana untuk produksi massal pada tahun 2023. Ini akan menghasilkan
kenaikan besar untuk permintaan nikel jadi.
Tsingshan Holding adalah salah satu produsen baja tahan karat terbesar di dunia. Perusahaan
mengendalikan rantai pasokannya sendiri dengan berinvestasi pada produksi feronikel Indonesia.
Tsingshan telah memperluas kapasitas produksi baja tahan karat mentahnya menjadi 10 juta ton.
Fasilitas dalam negerinya berlokasi di Fujian, Guangdong, dan Zhejiang.
Selain menjadi sumber permintaan nikel jadi terbesar, Tiongkok merupakan sumber permintaan bijih
nikel terbesar kedua setelah Indonesia. Permintaan bijih nikel Tiongkok diperkirakan akan menjadi
801kt pada tahun 2022, tumbuh sebesar 6,7% dari tahun 2021. Hal ini didorong oleh dimulainya
kembali operasi peleburan dan pemurnian setelah penangguhan terkait pandemi di negara tersebut.
Pada tahun 2027, negara tersebut diperkirakan akan meminta 822kt nikel yang ditambang, tumbuh
dengan CAGR sebesar 0,5% dari tahun 2021. Kebijakan industri Indonesia yang mendukung
pengolahan bijih dalam negeri telah mengurangi prospek permintaan dari pabrik peleburan nikel
Tiongkok. Berlanjutnya pertumbuhan kapasitas peleburan nikel Indonesia akan menyebabkan
pertumbuhan permintaan Tiongkok untuk nikel jadi yang dipenuhi oleh pabrik peleburan di luar negeri
daripada oleh kapasitas peleburan dalam negeri. Menyusul pemberlakuan kembali larangan ekspor
Pengumuman baru-baru ini oleh Toyota bahwa mereka akan menginvestasikan US$5,6 miliar dalam
produksi EV di Jepang dan AS menunjukkan bahwa permintaan nikel jadi di Jepang akan didukung
oleh pertumbuhan produksi EV.
Permintaan nikel jadi diperkirakan akan meningkat sebesar 2,4% CAGR dari tahun 2022 hingga
mencapai sekitar 195kt pada tahun 2027. Pertumbuhan diperkirakan akan melambat karena sektor
baterai mulai berkembang dan berekspansi. Pertumbuhan bertahap juga diharapkan dari sektor baja
tahan karat.
Dalam jangka menengah hingga panjang, Jepang diperkirakan memiliki permintaan nikel yang
ditambang sekitar 68kt pada tahun 2027. Fasilitas-fasilitas pengolahan nikel diperkirakan tidak
mengalami banyak pertumbuhan, karena tidak banyak kapasitas baru yang diharapkan keluar dari
Jepang.
Gambar 15: Estimasi Historis dan Prakiraan Permintaan Nikel Jadi Jepang 2015-2027, kt
250
187,9 195,4
200 183,8 177,9 181,5
170,0 168,9 173,4 175,1
166,0
141,5 146,3 146,4
150
100
50
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Japan
Sumber: AME
Permintaan nikel yang ditambang akan berasal dari lima operasi peleburan dan pemurnian, yang
mengimpor setengah jadi dari Filipina. 40% dari ini akan berasal dari kilang Niihama milik Sumitomo,
yang memproduksi nikel kelas 1 dan nikel sulfat untuk bahan kimia dan produksi baterai. Pabrik
peleburan lainnya meliputi pabrik Matsuzaka, Hachinohe, Hyuga, dan Oheyama, yang memproduksi
feronikel untuk produksi baja tahan karat Jepang. Vale mengoperasikan kilang Matsuzaka dengan
Sumitomo. Pabrik tersebut mengolah matte dari proyek Sorowako dari Vale di Indonesia dan
Pabrik peleburan Hachinohe dioperasikan oleh Pacific Metals, yang memproduksi feronikel dan terak.
Perusahaan juga mengalihkan ke daur ulang material, yaitu abu insinerasi dan daur ulang cangkang
kerang, untuk menghasilkan bahan agregat konstruksi.
AS mendapatkan seluruh nikel jadinya melalui impor, karena AS tidak memiliki kapasitas peleburan
nikel. Permintaan nikel jadi AS sebagian besar berpusat pada nikel kelas 1 dan nikel sulfat, yang
digunakan sebagai input untuk industri otomotif dan manufaktur negara tersebut. Sekitar 18%
permintaan nikel jadi AS pada tahun 2021 adalah dalam bentuk feronikel dan digunakan di industri baja
tahan karat negara tersebut. Produksi baja tahan karat AS pada tahun 2021 diperkirakan sekitar 2,1
juta ton.
Dalam jangka menengah, permintaan nikel jadi diperkirakan akan meningkat menjadi sekitar 162kt
pada tahun 2027, tumbuh sebesar 6,2% CAGR. Permintaan akan tumbuh lebih cepat karena produsen
EV mendapatkan momentum dan pengakuan yang lebih besar.
AS mendapatkan semua nikel jadinya dari impor, dengan lebih dari 73% di antaranya adalah produk
kelas 1 yang akan dimasukkan ke dalam industri otomotif dan manufakturnya. 18% impor adalah dalam
bentuk feronikel, yang digunakan dalam produksi baja tahan karat negara tersebut.
Pabrikan EV terbesar di AS adalah Tesla. Perusahaan bangga dengan fokus rantai pasokan yang
berkelanjutan. Selain memproduksi kendaraan, perusahaan juga memproduksi paket baterai untuk
produsen EV lainnya. Perusahaan saat ini memiliki lima gigafactories di seluruh dunia. Ini meliputi
pabrik Nevada, New York dan Texas di AS, dan pabrik Shanghai dan Berlin di luar negeri.
Gambar 16: Estimasi Historis dan Prakiraan Permintaan Nikel Jadi Amerika Serikat 2015-2027, kt
180 161,9
160 145,8 142,0 147,2
140,7 140,0
132,0 128,2 133,8
140 119,7 123,8
112,8 113,9
120
100
80
60
40
20
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
United States
Sumber: AME
Meskipun Tesla adalah sumber permintaan besar untuk nikel kelas 1, Tesla juga merupakan produsen
baterai lithium iron phosphate (LFP) bebas nikel. Pada kuartal Maret tahun 2022, terungkap bahwa
hampir setengah dari EV yang diproduksi pada kuartal tersebut telah menggunakan LFP. Ini
kemungkinan merupakan upaya raksasa tersebut untuk menjauh dari ketergantungan nikelnya. Namun,
logam tersebut masih akan menjadi bagian penting dari produksinya, karena baterai yang mengandung
nikel membawa kepadatan energi yang lebih tinggi daripada LFP.
Tesla juga memiliki perjanjian-perjanjian pasokan dengan beberapa produsen nikel rendah karbon. Ini
termasuk tambang Tamarack milik Talon Metals yang akan datang, Nickel West milik BHP dan Murrin
Murrin milik Glencore di Australia, dan operasi Canadian milik Vale di Long Harbour. Tesla juga telah
mengamankan pemasok lain termasuk tambang Goro milik Prony di Kaledonia Baru, dan operasi
Huayou Cobalt dan CNGR di Tiongkok. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan akan
meningkatkan permintaan nikel jadinya untuk produksi bahan aktif katoda prekursor (PCAM).
Produsen mobil Ford Motor juga akan bergabung dengan jajaran produsen EV. Perusahaan sedang
bersiap untuk meningkatkan produksi dan memiliki sebanyak 600 ribu mobil EV pada akhir tahun 2023.
Hal ini akan mengarah pada tujuan lebih lanjut untuk memproduksi 2 juta EV pada tahun 2026.
Perusahaan akan mendapatkan sumber baterai LFP dari CATL untuk Mustang model Mach-E dan F-
150 Lightnings-nya. SK On dan LG Energy Solutions juga akan memasok baterai untuk perusahaan
tersebut. Tiga pabrik baterai LFP akan dibangun di Kentucky dan Tennessee sebagai bagian dari
usaha patungan BlueOval SK. Selain itu, perusahaan juga telah menandatangani perjanjian-perjanjian
untuk mendapatkan nikel langsung dari Vale Canada, perusahaan patungan PT Vale Indonesia dan
Pomalaa milik Huayou Cobalt, dan Nickel West milik BHP. Ford mengantisipasi pertumbuhan 11%
dalam EV dan pembelian hybrid untuk tahun 2022.
4,0
3,3 3,4
3,5 3,1 3,2
2,9 3,0
3,0 2,6 0,7 0,7
2,4 2,5 0,7 0,7
0,6 0,1
2,5 2,2 0,6 0,1
2,0 2,0 2,1 0,6 0,1 0,1 0,1
0,2
0,6 0,1 0,2 0,2 0,2
2,0 0,6 0,1 0,2 0,2 0,2
0,6 0,1 0,2 0,2 0,2
0,6 0,1 0,1 0,2 0,2
0,6 0,6 0,2 0,2 0,8
1,5 0,1 0,2 0,8 0,8
0,1 0,2 0,7 0,7
0,1 0,1 0,1 0,2 0,7 0,7
0,2 0,2
1,0 0,2 0,2 0,2 0,8
0,2 0,2 0,8
0,6 0,7 1,1 1,1 1,2 1,2
0,5 0,6 0,9 1,0 1,0
0,6 0,6
0,2 0,3 0,4
0,0 0,0 0,1
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Indonesia China Japan Russia Canada Australia Others Total
Sumber: AME
Produksi nikel jadi Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR sekitar 4,7% dari tahun 2022
menjadi mencapai sekitar 1.233kt pada tahun 2027, yang menjadikannya produsen nikel jadi
terkemuka dunia sejauh ini. Produksi nikel diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan, yang pada gilirannya didorong oleh percepatan transisi energi dan pembangunan
infrastruktur yang terus berlanjut di negara-negara berkembang. Pasar nikel jadi relatif terkonsolidasi,
dengan sepuluh negara penghasil nikel jadi terbesar yang bertanggung jawab atas sekitar 50%
produksi global pada tahun 2022.
Gambar 18: Estimasi Historis dan Prakiraan Pasokan Nikel Jadi oleh Perusahaan-Perusahaan
Utama 2015–2027, Mt
4,0
3,3 3,4
3,5 3,1 3,2
3,0
2,9
3,0 2,6
2,5
2,4
2,5 2,1 2,2
2,0 2,0 2,3
2,0 2,1 2,2
2,0 1,9 2,0
1,5 1,6 1,8
1,5 1,1 1,2 1,3 1,4
1,0
0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 0,3 0,3
0,1 0,1 0,0 0,1 0,1
0,5 0,3 0,3 0,3 0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
0,1 0,1 0,1 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
0,3 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
0,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
PJSC MMC Norilsk Nickel Tsingshan Holdings Group Co., Ltd Vale S.A.
Delong Holdings Ltd Jinchuan Group Ltd. Others
Total
Sumber: AME
Indonesia adalah produsen nikel jadi terbesar di dunia, setelah melampaui Tiongkok pada tahun 2021.
Baik kapasitas nikel yang ditambang maupun nikel jadi Indonesia terkonsentrasi di wilayah Sulawesi
dan Maluku, di mana endapatan nikel laterit nasional terkonsentrasi. Kapasitas pengolahan hilir bijih
menjadi nikel jadi dan MHP juga terkonsentrasi di wilayah Sulawesi dan Maluku. Di wilayah Maluku,
pulau Halmahera merupakan pusat kegiatan penambangan dan pengolahan nikel. Terdapat sekitar 300
konsesi pertambangan di wilayah Sulawesi dan Maluku, yang menyediakan keseluruhan produksi bijih
nikel Indonesia.
Larangan ekspor bijih Indonesia tahun 2020 telah mendorong masuknya investasi kapasitas
pengolahan, sebagian besar dari perusahaan Tiongkok untuk operasi baja tahan karat mereka.
Produksi didominasi oleh feronikel dan NPI karena hal tersebut. Sebelumnya pada tahun 2022,
pemerintah telah menyatakan kembali bahwa pajak ekspor progresif dapat dikenakan pada produk-
produk feronikel dan nikel pig iron dengan kadar rendah hingga menengah, mulai 2% pada tahun 2022.
Pajak ini akan menargetkan produk nikel di bawah kadar 70%, yang mencakup semua feronikel,
setengah jadi dan matte dengan kadar rendah. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperluas
kekuatan pengolahan dan memperluas jangkauan Indonesia lebih jauh ke rantai pasokan dalam jangka
menengah hingga lebih lama. Belum ada konfirmasi dari Pemerintah tentang waktu akhir pengenalan,
tersbut atau apakah akan terjadi sama sekali.
Gambar 19: Estimasi Historis dan Prakiraan Produksi Nikel Jadi Indonesia 2015-2027, kt
1.400
1.232,7
1.171,7
1.200 1.121,7
980,1 1.021,3 1.063,3
1.000 878,7
800
632,0
600
386,2
400 289,9
221,0
130,5
200 40,8
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Indonesia
Sumber: AME
Gambar 20: Estimasi Historis dan Prakiraan Produksi Nikel Jadi Indonesia oleh Operator Utama
2015-2027, Mt
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
Tsingshan PT Harita Nickel Industrieis Jinchuan PT Antam GEM Others Total
Sumber: AME
Perusahaan paling menonjol dalam produksi nikel jadi Indonesia adalah Tsingshan Holding milik
Tiongkok, yang juga merupakan produsen bahan tahan karat terbesar di dunia. Perusahaan telah
banyak berinvestasi dalam produksi feronikel berbiaya rendah. Tsingshan berencana membangun
proyek energi terbarukan 2.000MW untuk menggerakkan operasi IMIP dan IWIP-nya guna mengurangi
jejak karbonnya. Terlepas dari operasi pabrik peleburan IMIP Tsingshan, anak perusahaan dari
perusahaan tersebut Shanghai Decent adalah pemegang saham terbesar Industri Nikel. Ini memberi
Tsingshan kepemilikan tidak langsung atas proyek Hengjaya, Ranger, dan Angel. Grup ini juga memiliki
saham di proyek-proyek mendatang termasuk QMB Sulawesi, Industri Logam Teluk dan Industri Logam
Fajar.
Minat yang meningkat untuk produk-produk berkadar tinggi seperti matte dan setengah jadi endapan
hidroksida campuran (MHP) untuk sektor baterai telah mendorong pengembangan pabrik pelindian
asam bertekanan tinggi (HPAL). Baterai EV memasok energi dengan melewatkan ion litium dari anoda
ke katoda. Nikel sulfat merupakan masukan utama dalam produksi katoda dan dapat diperoleh dari
PLTMH melalui reaksi dengan asam sulfat.
Terdapat dua HPAL operasional di Indonesia yang memproduksi MHP. Yang pertama adalah
Halmahera Persada Lygend yang merupakan usaha patungan antara Harita Group dan Ningbo
Lygend. Produksi dimulai pada paruh kedua tahun 2021 dan baru saja menyelesaikan peningkatan
37.000tpa Tahap I. Ini adalah pabrik HPAL pertama yang sukses di Indonesia yang mulai berproduksi.
Pabrik HPL ini akan diperluas lebih lanjut di Tahap II dan III Proyek, sehingga kapasitas produksi
maksimum menjadi 120.000 tpa logam yang terkandung. Perusahaan saat ini sedang membangun
sebuah pabrik untuk mengolah setengah jadi menjadi sulfat langsung di tempat.
1,8
1,5
1,6 1,5
1,4
1,4 1,3
1,2 0,3
0,3
1,1 0,3
1,2 0,3
0,2 0,3
1,0 0,2 0,2
1,0 0,1 0,2
0,0 0,1
0,1
0,0
0,8 0,7
0,1
-
0,6 0,5
0,4 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 1,0
0,4 0,3 0,1 0,9
-
0,2 0,1
- 0,6
0,1 0,1
-
0,2 0,1 0,4
- 0,2 0,3
0,1
- 0,1
0,0 0,0
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Ferronickel MHP Nickel Matte
Sumber: AME
Proyek-proyek HPAL lainnya adalah PT Huayue yang merupakan perusahaan patungan senilai
US$1,28 miliar antara Zhejiang Huayou Cobalt, China Molybdenum, dan Tsingshan. Produksi awal
dimulai pada bulan November 2021 di lokasi setelah penundaan terkait pandemi. MHP diproduksi dan
diekspor ke pelabuhan Ningbo di Tiongkok, di mana akan diolah menjadi bahan prekursor katoda
baterai. Pabrik ini memiliki kapasitas papan nama 60.000tpa nikel dan 7.800tpa kobalt. Produksi
diperkirakan akan meningkat relatif cepat.
Saluran pipa proyek HPAL meliputi perusahaan patungan PT QMB New Energy Materials, yang
mayoritas dimiliki oleh GEM co, yang akan memproduksi MHP. Eramet dan BASF juga merencanakan
42.000tpa kandungan nikel di pabrik MHP di Teluk Weda. Proyek HPAL Pomalaa milik Vale Indonesia
telah mengalami perubahan kepemilikan baru-baru ini, karena Sumitomo Metal Mining telah menarik
diri dari kerja sama tersebut. Keduanya telah mengerjakan studi kelayakan untuk lokasi tersebut sejak
tahun 2012. Vale malah bermitra dengan Huayou untuk membangun 120.000tpa nikel yang terkandung
dalam MHP HPAL. Belum ada tanggal mulai yang diumumkan. PT Vale juga telah berkomitmen untuk
membangun fasilitas HPAL berkapasitas 60.000 tpa di Sorowako.
Meskipun pengembangan HPAL menargetkan permintaan dari sektor baterai, sulfat perlu diproduksi
dalam skala yang lebih besar dari MHP yang tersedia. Ini menyisakan ruang untuk opsi bahan baku
alternatif seperti matte. Sorowako PT Vale Indonesia adalah operasi produksi matte yang mapan.
Proyek-proyek matte potensial lainnya meliputi usaha patungan Guangdong Dowstone dengan PT
Huadi Investment–PT Dowstone, yang akan memproduksi 20.000 tpa mengandung nikel dalam matte.
CNGR juga akan bertujuan untuk memproduksi 120.000tpa nikel.
Penambang Indonesia PT Aneka Tambang (ANTAM) mengoperasikan salah satu tambang terbesar di
negara ini. Perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang relatif stabil dalam beberapa tahun
terakhir. Perusahaan telah merevisi target produksinya untuk tahun 2022 dan sedang
mempertimbangkan untuk mengembangkan kekuatan pengolahan hilir. Penjualan bijih basah ANTAM
dalam negeri diperkirakan meningkat sebesar 31% pada tahun 2022 dari tahun 2021.
Pemain utama industri nikel Indonesia lainnya adalah produsen Australia Nickel Industries (sebelumnya
Nickel Mines), yang berfokus pada produksi feronikel dengan menggunakan RKEF. Portofolio
perusahaan saat ini berisi lima proyek. Ini mencakup:
Tambang Hengjaya terletak di Kabupaten Morowali, di pantai timur provinsi Sulawesi Tengah,
Indonesia. Tambang Hengjaya memasok kadar tinggi (>1,8% nikel) ke Kawasan Industri Morowali
Indonesia, yang dikendalikan oleh grup Tsingshan. Pabrik nikel Hengjaya adalah pabrik RKEF dua jalur
yang menerima bijih nikel langsung dari tambang Hengjaya. Pabrik nikel Ranger juga berlokasi di
Kawasan Industri Morowali dan dilengkapi dengan RKEF dua jalur.
Proyek nikel Angel mulai berproduksi pada bulan Januari 2022. Empat jalur RKEF dengan total
kapasitas 36ktpa nikel yang terkandung dalam feronikel didukung oleh pembangkit listrik berkapasitas
380MW. Pembangkit tersebut baru-baru ini telah diangkut secara online dan diharapkan
memungkinkan produksi meningkat hingga 130% kapasitas papan nama. 30% proyek Oracle yang
dimiliki oleh Nikel Mines akan menyelesaikan konstruksi pada Kuartal Maret 2023. Nikel Industries telah
mengumumkan bahwa Nickel Industries akan mengubah pabrik nikel Hengjaya dari memproduksi
feronikel menjadi memproduksi nikel matte, yang menghasilkan bahan yang cocok sebagai input untuk
produksi baterai.
Tiongkok adalah produsen nikel jadi terbesar kedua di dunia. Kapasitas peleburan nikel terkonsentrasi
di provinsi pesisir, meskipun pabrik peleburan terbesar, Jinchuan, terletak di provinsi pedalaman
Gansu.
Sejak larangan ekspor bijih Indonesia, Tiongkok telah diambil alih sebagai produsen nikel jadi terbesar
di dunia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketersediaan pasokan nikel yang ditambang, yang
Produksi nikel sulfat di dalam Tiongkok telah melawan tren penurunan yang dialami oleh industri
pengolahan nikel domestik lainnya. Permintaan nikel sulfat yang meningkat dari sektor manufaktur
baterai serta kapasitas produksi yang terbatas di luar Tiongkok telah menyebabkan peningkatan output
nikel sulfat Tiongkok. Produsen nikel sulfat Tiongkok beroperasi dengan memperoleh nikel Kelas 1 atau
endapan hidroksida campuran dan mengubahnya menjadi nikel sulfat.
Gambar 22: Estimasi Historis dan Prakiraan Produksi Nikel Jadi Tiongkok 2015-2027, kt
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
China
Sumber: AME
Tambang dan fasilitas-fasilitas pengolahan terbesar dioperasikan oleh Grup Jinchuan di Gansu, yang
terus memperluas kapasitas produksi sulfatnya. Perusahaan tersebut saat ini memiliki kapasitas
produksi sebesar 80.000tpa nikel sulfat ditambah 25.000tpa nikel elektroplating. Perusahaan
berencana untuk melakukan dekarbonisasi mengikuti sasaran nol-karbon keseluruhan Tiongkok pada
tahun 2060. Riset sedang dilakukan untuk meminimalkan air limbah dan gas buang yang dikeluarkan
selama proses peleburan. Produsen nikel sulfat utama lainnya meliputi Jilin Jien Nickel Industry dan
Lygend, yang juga melakukan langkah-langkah pengurangan karbon.
Xinjian Xinxin memproduksi katoda nikel dan tembaga serta kobalt elektrolitik. Bijih diambil dari
tambang Kalatongke dan Hami dan diolah di fasilitas-fasilitas Fukang dan Zhongxin. Perusahaan
berupaya mencari sumber energi terbarukan untuk menggerakkan operasinya. Kapasitas produksi
diperkirakan akan terus meningkat dalam jangka panjang.
Zhejiang Weiming Environmental akan bekerja sama dengan Tsingshan dan Chengtun Mining untuk
membangun sebuah pabrik bahan baterai, serta sebuah kilang matte di Wenzhou. Seiring
berkembangnya sektor baterai dalam negeri, produk-produk nikel jadi dari Tiongkok diperkirakan akan
bergeser dari feronikel dengan kadar rendah ke matte dan setengah jadi dengan kadar tinggi.
BASF Shanshan Battery Materials (BSBM), yang merupakan proyek usaha patungan antara BASF dan
pemasok baterai lithium Ningbo Shanshan, akan memperluas kapasitas produksi bahan aktif katodanya
hingga 100ktpa. Pabrik tersebut berlokasi di Changsha di Provinsi Hunan, dan Shuizuishan di Provinsi
Ningxia. Produksi akan fokus pada bahan nikel dan mangan. Lini produksi baru diharapkan mulai online
pada kuartal Desember 2022.
- 29 - Harita Group - Nickel Market Report -
v2.7_Terj_Feb23.docx
Produk-produk feronikel dengan kadar rendah juga diproduksi oleh perusahaan-perusahaan baja tahan
karat. Century Tsingshan adalah sebuah pabrik feronikel di Guangdong yang memproduksi feronikel
dari lini RKEF-nya. Bijih dikirim dari tambang laterit PGMC di Filipina. Tsingshan telah banyak
berinvestasi dalam produksi baja tahan karat, yang akhirnya memperkenalkan produksi NPI murah dari
tanur sembur. Namun, proses ini, meski murah, sangat intensif karbon. Memproduksi satu ton NPI
mengeluarkan sekitar 69t emisi CO2, sementara produksi feronikel tradisional mengeluarkan sekitar
45t. Sebagian besar produksi feronikel inti dan bahan tahan karat Tsingshan telah dilakukan di lepas
pantai ke Indonesia.
Gambar 23: Estimasi Historis dan Prakiraan Produksi Nikel Yang Ditambang Filipina 2015-2027,
kt
300
250
200
150
100
50
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
Philippines
Sumber: AME
Filipina adalah pengekspor bijih nikel terbesar di dunia, setelah mencapai posisi ini menyusul
pembatasan ekspor bijih Indonesia. Produksi nikel Filipina terkonsentrasi di selatan negara itu.
Sebagian besar produksi bijih nikel negara diekspor, meskipun pengolahan bijih nikel menjadi MHP
terjadi di fasilitas HPAL Coral Bay dan Taganito, yang bersama-sama menghasilkan sekitar 60kt nikel
dalam MHP pada tahun 2021.
Pemerintah baru-baru ini mencabut larangan empat tahun terhadap beberapa tambang nikel skala
kecil, seperti operasi Eramen Sta. Cruz. Produksi diperkirakan akan meningkat dengan cepat dalam
jangka pendek. Lebih dari 90% bijih tambang Filipina diekspor langsung ke Tiongkok untuk
dikonsentrasikan dan diolah lebih lanjut.
Selain menjadi eksportir utama bijih nikel, Filipina memiliki kapasitas pengolahan hilir berupa dua pabrik
HPAL yang memproduksi MSP. HPAL Coral Bay memiliki kapasitas produksi sebesar 24.000 tpa nikel
yang terkandung dan dimiliki oleh Sumitomo Metal Mining (SMM), Nickel Asia Corporation (NAC), Sojitz
dan Mitsui. Sedangkan pabrik Taganito beroperasi dengan kapasitas sebesar 36.000 tpa nikel yang
Nickel Asia Corporation (NAC) memproduksi bijih dari tambang Rio Tuba, Taganito, Cagdianao,
Hinatuan dan Dinapigue yang baru diakuisisi. Ini dijual ke Tiongkok atau dikirim ke pabrik pengolahan
Taganito dan Coral Bay.
Global Ferronickel Holdings adalah produsen bijih nikel besar lainnya. Global Ferronickel Holdings
mengoperasikan tambang Cagdianao (PGMC) di bawah anak perusahaannya Platinum Group Metals
Corporation.
Gambar 24: Produksi Nikel Jadi Historis dan Prakiraan di Rusia, 2015-2027, kt
250 231,9
100
50
2022f
2023f
2024f
2025f
2026f
2027f
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Russia
Sumber: AME
Pasokan nikel yang ditambang dan jadi Rusia didominasi oleh Nornickel, yang juga memiliki pabrik
peleburan dan tambang di Finlandia dan Afrika Selatan. Produksi Rusia terkonsentrasi di dua ladang
bijih di Krasnoyarsk Krai. Rusia adalah produsen nikel kelas 1 terbesar di dunia.
Produksi berasal dari pemasok nikel kelas 1 terbesar di dunia – Nornickel. Bijih yang ditambang dari
Norilsk (Polar) dan Kola Divisions terkonsentrasi di konsentrator Norilsk, Talankh, dan Zapolyarny
sebelum dilebur di pabrik Nadezhda. Nikel matte kemudian dimurnikan menjadi briket, katoda, dan
larutan garam kelas 1 di kilang Harjavalta milik perusahaan di Finlandia. Ada rencana untuk
meningkatkan kapasitas di kilang tersebut menjadi lebih dari 100ktpa nikel yang terkandung pada tahun
2026.
Nornickel telah mengambil sejumlah inisiatif untuk meminimalkan jejak karbonnya. Perusahaan
bertujuan untuk mempertahankan emisi Cakupan 1 dan 2 mutlak di bawah 10Mt. Ini juga menyebabkan
penutupan beberapa fasilitas pengolahan lama. Kilang tembaga Monchegorsk di Kola ditutup secara
permanen untuk mengurangi emisi. Semua konsentrat telah dialihkan ke Polar Division untuk
peleburan. Selain itu, penerapan Sulphur Program 2.0 juga ditujukan untuk mengurangi jejak karbon
perusahaan. Proyek senilai US$4 miliar ini akan memulihkan gas yang diproduksi di pabrik metalurgi
Nadezhda dan membangun beberapa fasilitas netralisasi asam pada tahun 2023. Ini akan diikuti
dengan pekerjaan perluasan lebih lanjut untuk mengakomodasi lini tembaga. Ini akan mengurangi total
emisi sulfur dari Polar Division hingga 90% dari tahun 2015 hingga 2025.
Perusahaan juga telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan tenaga listrik Rosseti North-
West untuk membangun sebuah ketel listrik di lokasi Monchegorsk guna menghilangkan penggunaan
bahan bakar minyak. Hal ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 400 ktpa. Nornickel
mengeluarkan 9,7Mt CO2 pada tahun 2020 di Lingkup 1 dan 2, dan 3,6Mtpa di Lingkup 3. 46% energi
perusahaan bersumber dari tenaga air. Itu tidak dapat beralih ke bentuk alternatif energi terbarukan
seperti angin dan matahari karena kondisi fasilitas Arktik.
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
Sumber: AME
6.1 Tambang
Operasi pertambangan di Indonesia diatur berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara, yang menggantikan Undang-undang pendahulunya No. 11
Tinjauan dan modifikasi peraturan pertambangan yang paling sistematis sejak disahkannya UU 4/2009
adalah melalui legislatif dan pengesahan UU No. 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas UU No. 4
Tahun 2009. Amandemen tersebut menetapkan kerangka peraturan yang berlaku dan
mengkonsolidasikan kewenangan pemberian izin pertambangan ke Pemerintah Pusat.
Cadangan nikel Indonesia terdiri dari endapan laterit dan secara historis sebagian besar digunakan
dalam produksi feronikel dan nikel pig iron. Tambang nikel aktif sebagian besar berada di wilayah
Sulawesi dan Maluku, karena adanya formasi geologi berat laterit seperti Sabuk Ofiolit Tenggara.
Penambangan nikel di Indonesia dilakukan melalui penambangan terbuka (open pit). Tambang nikel
terbesar di Indonesia adalah tambang Sorowako, yang menghasilkan sekitar 79kt nikel pada tahun
2021. Industri pertambangan nikel Indonesia dimulai pada tahun 1960-an, dengan pemain pertama
yang memasuki pasar adalah pendahulu Aneka Tambang. Aneka Tambang diikuti oleh Vale Indonesia,
yang memulai produksi nikel di Indonesia pada tahun 1978 di tambang Sorowako yang masih
beroperasi.
Selama dekade terakhir, masuknya investasi dari perusahaan Tiongkok telah menyebabkan pendirian
tambang nikel baru. Perusahaan Tiongkok yang paling besar keterlibatannya dalam industri
pertambangan nikel Indonesia adalah Tsingshan. Sinosteel juga telah mengumumkan niatnya untuk
berinvestasi di pertambangan nikel Indonesia dalam bentuk operasi produksi bahan tahan karat yang
terintegrasi secara vertikal. Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan Stargate untuk
membuat pabrik peleburan feronikel, yang akan memanfaatkan cadangan bijih Stargate yang besar.
Terdapat sejumlah besar fragmentasi di pasar pertambangan nikel, dengan sejumlah besar pemain
kecil yang terlibat dalam produksi, yang menjual bijih ke pabrik peleburan nikel secara pedagang. Ini
atau diangkut dengan truk atau ditongkang ke pabrik peleburan. Tambang ini terutama berlokasi di
Sulawesi dan Halmahera.
Perkembangan besar dan berkelanjutan dalam industri pertambangan nikel Indonesia meliputi
dimulainya produksi di Halmahera Persada Lygend (HPAL) Obi pada tahun 2021, dan dimulainya
produksi di QMB New Energy Materials pada tahun 2022. Proyek nikel terbesar yang akan datang
adalah Feronikel Konawe Utara, yang sebagian dioperasikan oleh Jilin Jien Nickel Industry Co. Ltd.
Pabrik peleburan nikel Indonesia beroperasi berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian.
Kapasitas peleburan nikel Indonesia sebagian besar diarahkan untuk produksi feronikel dan nikel pig
iron. Produk-produk ini berfungsi sebagai input untuk produksi paduan seperti baja tahan karat.
Meningkatnya ketersediaan feronikel dan nikel pig iron telah mendorong industri bahan tahan karat di
Indonesia. AME memperkirakan bahwa produksi baja tahan karat di Indonesia tumbuh dari sekitar 24kt
pada tahun 2016 menjadi sekitar 5.000kt pada tahun 2021.
Pengembangan kapasitas feronikel dan nikel pig iron dalam negeri merupakan bagian dari kebijakan
industri menyeluruh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan rantai nilai komoditas. Pemerintah
Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan penerapan pajak ekspor atas feronikel nikel dan nikel pig
iron untuk lebih mendorong produksi bahan tahan karat dalam negeri. Dalam mempertimbangkan
pungutan ekspor, Pemerintah juga akan mendorong produksi nikel jadi dengan kadar baterai.
Seperti pertambangan nikel, peleburan nikel Indonesia terkonsentrasi di wilayah Sulawesi dan Maluku.
Smelter juga ada di Pulau Jawa. Jumlah smelter nikel telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir
karena pembatasan ekspor bijih nikel. Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa Pemerintah
akan memiliki 30 smelter yang beroperasi pada akhir tahun 2024.
Investor besar di industri peleburan Indonesia antara lain Tsingshan, Delong Holdings, dan Vale. Tahun
2022 telah dimulainya produksi nikel jadi di Angel Nickel, Cahaya Modern Metal Industri Cikande, PT
Gunbuster Nickel, dan QMB New Energy Materials.
Pabrik peleburan yang diarahkan untuk produksi nikel dengan kadar baterai mewakili sebagian kecil
dari keseluruhan produksi nikel jadi Indonesia, yang menghasilkan sekitar 40kt dari prakiraan 980kt
produksi negara pada tahun 2022. Produksi MHP diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun
Pabrik Industri Baterai Kendaraan Listrik PT HKML Battery Indonesia, gigafactory pertama di Indonesia
mulai dibangun pada bulan September 2021. Pabrik ini dirancang untuk memproduksi kapasitas
penyimpanan baterai 10GWh per tahun dan berlokasi di Jawa Barat. Pabrik ini akan dioperasikan oleh
konsorsium yang terdiri dari LG, Hyundai, Kia, dan PT Industri Baterai Indonesia. Pabrik tersebut
melibatkan investasi sebesar US$1,1 miliar dan dapat diperluas hingga 30 GWh di masa mendatang.
Tesla juga telah memasuki pasar kendaraan baterai EV Indonesia, dengan komitmen membangun
gigafactory di Batang. Kapasitas gigafactory belum diketahui. Namun, Pemerintah Indonesia
dikabarkan sedang berdiskusi dengan Tesla untuk memperluas cakupan komitmennya terhadap
pendirian pabrik kendaraan EV. Komitmen Tesla datang bersamaan dengan pengumuman Luhut
Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia bahwa Tesla telah
menjamin nikel senilai US$5 miliar dari fasilitas pengolahan nikel Indonesia yang dioperasikan oleh
Zhijang Huayou dan CNGR Advanced Material.
Permintaan dalam negeri untuk logam baterai diperkirakan akan meningkat seiring dengan peningkatan
produksi EV Indonesia. Pemerintah Indonesia bertujuan untuk memastikan bahwa 20% kendaraan
yang diproduksi di dalam negeri adalah kendaraan listrik pada tahun 2025. Pemerintah juga telah
menetapkan target produksi kapasitas baterai di dalam negeri sebesar 140GWh pada tahun 2030.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap Pakta Iklim Glasgow, Pemerintah Indonesia telah
mengembangkan Strategi Energi Nasional di awal tahun 2022 dan berencana untuk memperkenalkan
pajak karbon sebesar US$2,1 per ton CO2 yang dihasilkan dari batubara. Namun, invasi Rusia ke
Ukraina dan gejolak yang menyertainya di pasar energi global telah menyebabkan pajak karbon
ditahan tanpa batas waktu. Pemberlakuan pajak karbon akan berimplikasi pada industri pengolahan
nikel di Indonesia yang padat listrik, dan banyak menyerap input energi yang dibutuhkan dari
pembangkit listrik tenaga batubara.
Pengolahan hidrometalurgi melalui proses HPAL dianggap kurang intensif energi dibandingkan bentuk
pengolahan nikel lain yang umum digunakan. Penggunaan sumber listrik rendah karbon untuk
menggerakkan proses HPAL juga memberikan peluang untuk menurunkan emisi karbon lebih lanjut.
Proses penambangan nikel juga melibatkan produksi limbah berupa tailing. Tailing yang terkait dengan
penambangan nikel seringkali memiliki tingkat polutan yang tinggi, sehingga pengelolaannya menjadi
pusat dampak lingkungan tambang. Dalam beberapa tahun terakhir, pembuangan tailing laut dalam
(DSTD), di mana tailing dibuang ke laut yang berdekatan telah menarik perhatian negatif. AME
menganggap bahwa penyimpanan tailing kering adalah praktik terbaik karena menghasilkan hasil
lingkungan terbaik dibandingkan dengan alternatif penyimpanan tailing basah dan DSTD. PT HPL
merupakan contoh penyimpanan tailing kering.
Kerangka hukum Indonesia untuk peraturan industri pertambangan terdiri dari Undang-Undang
Pertambangan Indonesia No.4/2009, yang terakhir diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No. 2 Tahun 2022. UU Pertambangan dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Menteri Regulasi Energi dan Sumber Daya Alam. Direktorat Jenderal
Mineral dan Batubara juga menerbitkan keputusan dan peraturan yang melengkapi peraturan tersebut
di atas. Keputusan-keputusan tersebut mengatur bidang-bidang seperti perhitungan royalti dan bidang-
bidang lain yang diberi kewenangan oleh Direktorat Jenderal untuk mengaturnya.
Izin-izin pertambangan Indonesia umumnya ditawarkan berdasarkan tender yang kompetitif, dengan
penawar harus memenuhi persyaratan tertentu untuk mengajukan penawaran. Menurut informasi
terbaru yang tersedia, tercatat 304 IUP pertambangan nikel.
Pemberian WIUP pada umumnya dilakukan melalui proses lelang. Penawar yang memenuhi
persyaratan minimum tertentu seperti memiliki personal yang memenuhi syarat yang memadai dapat
mengajukan penawaran untuk mendapatkan izin. Izin untuk area di bawah 500 hektar tidak dapat
diberikan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan asing. Penawar yang berhasil
dipilih berdasarkan rata-rata tertimbang dari harga penawaran dan kemampuan untuk memenuhi
persyaratan teknis. Pemilihan pemenang lelang dilakukan oleh Panitia Lelang.
WIUPK diberikan secara langsung atau melalui lelang, dan prosesnya memberikan perlakuan istimewa
kepada badan usaha milik negara. Pemberian WIUPK secara langsung dilakukan apabila hanya ada
satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berminat untuk
memperoleh izin. Dalam hal beberapa BUMD/BUMN berminat untuk mendapatkan izin suatu wilayah,
dilakukan lelang dengan menggunakan aturan yang serupa dengan lelang WIUP. Perusahaan swasta
hanya dapat mengajukan penawaran WIUPK jika tidak ada BUMD/BUMN yang berminat dengan izin
tersebut. Dalam hal WIUPK diberikan kepada BUMN atau perusahaan swasta, pemenang lelang harus
memberikan 10% bagian hasil penambangan kepada BUMD.
Perlu dicatat bahwa entitas swasta dapat memiliki kepemilikan saham yang signifikan di BUMN dan
BUMD, dengan pemerintah hanya perlu mempertahankan 51% saham untuk mempertahankan
klasifikasi BUMN.
WIUP dan WIUPK diberikan dengan batas waktu, dengan izin pertambangan logam diberikan untuk
jangka waktu awal 20 tahun. Dua jaminan perpanjangan 10 tahun juga tersedia bagi pemegang izin
pertambangan logam. Izin eksplorasi mineral logam umumnya berjangka waktu delapan tahun. Area
yang dicakup oleh izin eksplorasi berkurang tiga tahun setelah pemberian izin. Izin eksplorasi logam
dapat mencakup maksimum 50.000 hektar pada paruh kedua jangka waktu izin.
Pemerintah melarang pemegang IUP dan IUPK menerima pembayaran dari perusahaan jasa
pertambangan. Larangan tersebut diberlakukan untuk mencegah perusahaan mendapatkan izin dan
mendapatkan pembayaran dari operator pertambangan terkait untuk melakukan proses ekstraksi
mineral.
Sebelum Amandemen UU Pertambangan 2020, IUP dan IUPK tidak dapat dialihkan. Namun, izin saat
ini dapat dialihkan ke entitas lain dengan persetujuan Kementerian ESDM, dengan ketentuan bahwa
pekerjaan eksplorasi selesai. Penerima pengalihan juga harus memenuhi persyaratan teknis untuk
memastikan kompetensi dalam menggunakan izin tersebut.
Sebagai bagian dari persyaratan izin, pemegang izin harus mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran
Biaya (RKAB) tahunan kepada Kementerian ESDM. Mereka juga harus memberikan pengungkapan
6.3.3 Divestasi
Pemerintah Indonesia mensyaratkan entitas asing untuk mulai mendivestasikan bagian dari operasi
pertambangannya pada tahun kelima produksi. Pada tahun ke-10 produksi, entitas pemegang izin
harus 51% dimiliki oleh orang Indonesia. Badan usaha milik asing wajib menawarkan saham divestasi
tersebut kepada (menurut urutan prioritas) Pemerintah Pusat Indonesia, Pemerintah Provinsi atau
Kabupaten/Kota, BUMN atau BUMD. Imbalan untuk saham mayoritas ditentukan oleh pendekatan arus
kas yang didiskontokan berdasarkan operasi tambang saat ini.
Jika tidak ada pemerintah atau badan usaha milik negara yang tertarik untuk mengakuisisi saham
mayoritas, pemilik asing dari entitas pemegang izin harus menawarkan saham tersebut kepada
perusahaan swasta Indonesia melalui tender. Dalam hal tidak ditemukan penawar yang sesuai, syarat
divestasi dapat dipenuhi dengan melakukan listing di BEI.
6.3.4 Royalti
Berdasarkan PP 81/2019, royaltinya adalah 10% untuk bijih nikel, 2% untuk feronikel, dan 2% untuk
penjualan nikel setengah jadi seperti matte dan MHP. Struktur royalti Indonesia dapat berubah.
Pemerintah baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif royalti batubara pada bulan April 2022 dari tarif
tunggal sebesar 13,5% menjadi kisaran 14% hingga 28% tergantung pada harga patokan batubara
yang ditetapkan Pemerintah untuk batubara yang diproduksi berdasarkan IUPK.
Kawasan Industri Pulau Obi, dimana aset PT TBP berada, merupakan salah satu kawasan industri
yang juga telah ditetapkan dalam Proyek Strategis Nasional, yaitu proyek infrastruktur padat modal
yang dinilai strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan daerah. Proyek-proyek ini melibatkan koordinasi dan pendanaan dari pemerintah pusat
dan daerah, serta perusahaan milik pemerintah untuk mempercepat pembangunannya. PT TBP
mendapat mandat untuk pelaksanaan proyek strategis nasional di Pulau Obi.
Pemerintah ingin lebih meningkatkan larangan ekspor bahan baku untuk mengembangkan rantai
pasokan untuk sektor baterai. Pemerintah juga telah memperkenalkan insentif pajak termasuk tax
holiday dan tunjangan pajak untuk mendorong investasi di sektor kendaraan listrik. Peraturan Presiden
No. 55 Tahun 2019 mengamanatkan pengembangan industri EV dalam negeri sebagai prioritas
nasional. Pemerintah memiliki tujuan untuk memproduksi baterai 140GWh pada tahun 2030. Untuk
mencapai hal tersebut, Pemerintah telah mempertimbangkan pajak atas ekspor produk nikel setengah
jadi, seperti matte dan MHP. Pemerintah juga telah membuat Roadmap Pengembangan EV melalui
Pada bulan Maret 2021, Indonesia Battery Corporation (IBC) didirikan untuk mengelola industri baterai
EV terintegrasi dari investasi hulu dan hilir. IBC beranggotakan empat BUMN di sektor pertambangan
dan energi: MIND ID, Aneka Tambang (Antam), PLN, dan Pertamina.
Sebagai hasil dari kebijakan ini, Hyundai dan LG Energy Solution dari Korea Selatan saat ini sedang
membangun pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia, dengan kapasitas produksi tahunan yang
direncanakan sebesar 10GWh, yang mengandung 90% nikel dalam katodanya. Diperkirakan produksi
penuh pada 2024. Baterai tersebut akan digunakan oleh Hyundai dan Kia, di pabrik yang juga sedang
dibangun di Indonesia. Toyota, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki, juga berencana memproduksi EV di
Indonesia.
200 189
173
180
155 155 155 156 156
160
136 132 130
140
120
100
80
60
40
20
2022f
2023f
2025f
2026f
2027f
2018
2019
2020
2021
2024f
Ferronickel (8-12%)
Sumber: AME
Karena feronikel bukanlah produk yang homogen, penetapan harga didasarkan pada ton logam nikel
yang terkandung dalam produk tersebut. Harga yang diterima per ton feronikel diperoleh dengan
mengalikan kadar feronikel dengan harga feronikel yang dinyatakan dalam satuan metrik ton.
Pasar feronikel didorong oleh permintaan baja tahan karat dan berkorelasi dengan pertumbuhan
barang tahan lama, sektor yang paling intensif menggunakan baja tahan karat. Baja tahan karat
sebagian besar berasal dari tanur sembur atau fasilitas-fasilitas EAF. Biaya fasilitas ini bergantung
pada energi, tenaga kerja, dan pemeliharaan, yang menentukan margin operasi dari operasi produksi
feronikel.
Sebagian besar pertumbuhan pasokan di pasar nikel diperkirakan berasal dari produksi feronikel,
meskipun produsen utama feronikel di Indonesia juga tengah melakukan diversifikasi produksi nikel,
khususnya melalui pembangunan fasilitas-fasilitas HPAL untuk memproduksi nikel setengah jadi yang
dapat dimanfaatkan oleh pengguna akhir di luar sektor baja tahan karat. Sebagaimana yang AME
harapkan harga nikel untuk moderat dari tingkat tinggi saat ini dalam jangka menengah, hal ini akan
mengakibatkan penutupan diskon saat ini yang diterima oleh produsen feronikel terhadap harga nikel
kelas 1.
Secara historis, sektor Indonesia didominasi oleh produsen tunggal, PT Aneka Tambang (Antam), yang
memproduksi feronikel dengan kadar tinggi untuk diekspor ke produsen bahan tahan karat utama
secara global. Harga yang diterima Antam untuk produksinya terkait erat dengan harga nikel, menerima
premi dan diskon kecil berdasarkan faktor-faktor seperti syarat-syarat pengiriman dan periode rata-rata
harga. Pasar utama adalah Korea, Taiwan dan Eropa. Tiongkok bukan pelanggan utama nikel pig iron
Indonesia hingga tahun 2015, ketika tanur sembur pertama yang memproduksi nikel pig iron kadar
rendah dilakukan komisioning di negara tersebut sebagai tanggapan atas larangan ekspor bijih nikel,
mereplikasi praktik yang digunakan di Tiongkok untuk mengolah bijih nikel Indonesia. Hal ini segera
Tiongkok mengoperasikan satu-satunya pasar transparan untuk feronikel dan nikel pig iron secara
global, di mana harga diperdagangkan secara reguler antara produsen pedagang dan produsen baja
tahan karat. Pasar di Tiongkok diperdagangkan untuk dua kategori produk utama: nikel pig iron kadar
rendah, dengan kandungan nikel di bawah 3%, dan feronikel kadar menengah, kadar 8-12%. Ini juga
mewakili dua pasar baja tahan karat utama, seri 200 nikel rendah, dan seri 300 nikel tinggi.
Tren utama antara harga feronikel Tiongkok dan harga nikel adalah bahwa harga feronikel kurang stabil
dibandingkan harga nikel, yang secara khusus membatasi kenaikan yang diterima oleh pabrik
peleburan feronikel, sementara konvergen selama periode harga rendah. Hal ini diduga disebabkan
oleh faktor-faktor terpisah yang kini mendorong kedua harga tersebut. Dengan terbatasnya pasokan
baru nikel kelas satu yang masuk ke pasar selama lima tahun terakhir, pengguna akhir yang membeli
nikel kelas 1 bersedia menawar harga lebih tinggi. Produsen baja tahan karat yang membeli unit nikel
yang bersumber dari feronikel, beroperasi di pasar dengan likuiditas yang jauh lebih besar, sehingga
harga feronikel lebih stabil daripada yang terlihat pada nikel kelas 1.
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
-1.000
-2.000
2015Q1
2015Q2
2015Q3
2016Q1
2016Q2
2016Q3
2016Q4
2017Q1
2017Q2
2017Q3
2017Q4
2018Q1
2018Q2
2018Q3
2018Q4
2019Q1
2019Q2
2019Q3
2019Q4
2020Q1
2020Q2
2020Q4
2021Q1
2021Q2
2021Q3
2021Q4
2022Q1
2022Q2
2022Q3
2022Q4
2015Q4
2020Q3
Sumber: AME
Premi nikel sulfat mencerminkan selisih antara harga nikel sulfat dengan logam nikel dalam bentuk
briket. Nikel sulfat dapat diproduksi dengan melarutkan logam nikel atau endapan hidroksida campuran
dalam asam sulfat. Prosesnya menghasilkan nikel sulfat, dan semua kotoran dihilangkan.
Harga nikel sulfat dapat ditawarkan sebagai premi relatif terhadap logam nikel. Premi ditentukan oleh
permintaan nikel sulfat sebagai prekursor baterai. Pada tahun 2021, premi nikel sulfat meningkat
Harga yang diterima per ton nikel sulfat diperoleh dengan menambahkan premi sulfat pada harga nikel
dan dikalikan 22,3% dengan proporsi logam nikel menurut berat yang terkandung dalam nikel sulfat.
Produksi nikel sulfat dari setengah jadi, seperti MHP, memberikan peluang peningkatan margin, karena
umumnya dijual dengan potongan harga pada harga nikel. Saat ini, nikel di MHP memiliki pembayaran
sekitar 80% jika dibandingkan dengan harga nikel.
Gambar 28: Estimasi Historis dan Prakiraan Premi Nikel Sulfat 2018-2027, US$/t Nikel Yang
Terkandung
3.500
3.013
3.000
2.500
1.891 2.000 2.010
2.000 1.700
1.500
1.500 1.088 1.000
799
1.000
500
-831
-500
-1.000
2022f
2023f
2025f
2026f
2027f
2018
2019
2020
2021
2024f
Sumber: AME
30.000
24.657
25.000
10.000
5.000
2022f
2023f
2025f
2026f
2027f
2018
2019
2020
2021
2024f
AME Europe Nickel Spot Price
Sumber: AME
Logam nikel merupakan satu-satunya produk nikel yang diperdagangkan di LME dan dikenal sebagai
nikel Kelas 1. Harga logam didorong oleh pembuatan baja tahan karat, elektroplating, dan produksi
baterai. Munculnya MHP baru-baru ini sebagai alternatif nikel Kelas 1 sebagai bahan baku untuk
produksi nikel sulfat telah bertindak sebagai penghambat permintaan logam nikel. Pasokan global
logam nikel terkonsentrasi di Rusia dan Kanada. Pecahnya invasi Rusia ke Ukraina, dan gangguan
rantai pasokan yang diakibatkannya, menyebabkan kenaikan harga logam nikel pada tahun 2022.
Pemulihan ekonomi global dari resesi COVID-19 pada tahun 2021, menyebabkan kenaikan harga nikel
dari rata-rata US$13.769/t pada tahun 2020 menjadi US$18.480/t pada tahun 2021; ini merupakan
pemulihan berbasis luas yang juga menyebabkan kenaikan harga logam dasar lainnya. Pendorong
utama adalah gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh langkah-langkah kesehatan COVID-19
yang diberlakukan di banyak negara selama tahun 2020, yang berdampak pada kemampuan pasokan
global untuk meningkat sejalan dengan permintaan, yang mengakibatkan defisit pasokan.
Pada tanggal 7 Maret 2022, perdagangan nikel di LME dihentikan ketika harga melonjak menjadi
US$100.000/ton karena tekanan singkat. Hal ini disebabkan oleh pemegang open short position yang
ingin menutup kontrak-kontrak ini karena kenaikan harga. Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh
kekhawatiran akan terganggunya pasokan nikel dari Norilsk akibat sanksi yang dijatuhkan kepada
perusahaan-perusahaan Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina. LME mengintervensi pasar dan
membatalkan perdagangan, dengan harga tercatat resmi hari ini US$45.620/t. Perdagangan tetap
ditangguhkan selama sepuluh hari. Sejak perdagangan dilanjutkan, terjadi penurunan volume dan
peningkatan volatilitas harga nikel, jika dibandingkan dengan logam dasar lainnya. Pergerakan harga
20-30% selama beberapa hari telah umum sejak perdagangan dimulai kembali.
AME memperkirakan harga ini akan stabil mulai tahun 2023 karena pasar beradaptasi dengan alternatif
sumber baru, terutama untuk nikel setengah jadi. Harga rata-rata nikel diperkirakan rata-rata
US$24.657/t pada tahun 2022, dan turun menjadi US$18.025/t pada tahun 2027 seiring dengan
stabilnya pasar ke depan. Harga rata-rata untuk tahun 2022 secara signifikan dipengaruhi oleh
volatilitas yang terjadi pada bulan Maret, dan arus efek pada bulan-bulan berikutnya.
30.000
25.387
25.000
20.000 18.049
10.000
5.000
2019
2020
2021
2022
7.5 Kobalt
Penetapan harga kobalt didorong oleh pasokan dari DRC di mana produk sampingan tembaga dan
pertambangan artisanal merupakan mayoritas pasokan kobalt global. Saat ini kobalt di MHP memiliki
pembayaran sekitar 80% jika dibandingkan dengan harga kobalt.
80.000 72.794
70.000 63.804
60.000 51.243
48.500
50.000
40.200 40.400 40.600 40.800
40.000 33.254 31.239
30.000
20.000
10.000
2018
2019
2020
2021
2022f
2023f
2025f
2026f
2027f
2024f
AME Europe Cobalt Spot Price
Sumber: AME
Berdasarkan pemodelan AME, diperkirakan biaya tunai rata-rata produksi untuk tambang PT GPS dan
TBP masing-masing sekitar US$973/ton dan US$1092/ton nikel yang harus dibayar, berdasarkan data
yang diberikan untuk tahun 2022. Hal ini akan menempatkan kedua aset di akhir kuartil kedua rendah
dari kurva biaya tunai tambang nikel tahun 2022 dan menjadikan PT TBP sebagai salah satu operator
nikel laterit berbiaya terendah secara global pada tahun 2022. Di Indonesia, kedua tambang tersebut
berlokasi di kuartil pertama kurva dan berada peringkat ke-2 dan ke-3 operasi nikel laterit berbiaya
terendah.
Gambar 32: Kurva Biaya Global Tunai Nikel yang Ditambang 2022, US$/t
Gambar 33: Kurva Biaya Nickel Tunai Indonesia Yang Ditambang 2022, US$/t
PT TBP memiliki dua pabrik peleburan hilir, satu dalam konstruksi dan satu operasional, dan dua pabrik
peleburan terkait, satu dalam konstruksi dan satu operasional, yang berlokasi di Kabupaten Halmahera
Selatan, Maluku Utara di Indonesia. Fasilitas-fasilitas Megah Surya Pertiwi (MSP) menggunakan
fasilitas-fasilitas rotary kiln-electric furnace (RKEF) untuk mengolah bijih nikel laterit yang ditambang
menjadi feronikel. Fasilitas RKEF ini memiliki kapasitas sebesar 190ktpa logam panas yang diproduksi
oleh tiga lini, masing-masing lini menggunakan tanur 33MVA yang didukung oleh pembangkit tenaga
listrik 38MW, dengan total kapasitas terpasang 114MW. Mitra di MSP adalah Xinxing Ductile Iron Pipes
Co. Ltd, produsen baja tercatat di Shenzhen, yang memproduksi sekitar 2,5Mtpa baja mentah, dan
merupakan produsen pipa khusus terbesar di Tiongkok.
Berdasarkan pemodelan fasilitas-fasilitas AME, diperkirakan bahwa biaya tunai produksi untuk pabrik
peleburan feronikel terkait PT TBP, PT MSP dan PT HJF, akan menjadi sekitar US$10.098/t nikel
terkandung untuk data yang diberikan pada tahun 2022. Hal ini akan menempatkan fasilitas untuk
pertengahan kuartil kedua kurva biaya tunai pabrik peleburan nikel global tahun 2022. Operasi feronikel
berlokasi strategis dekat dengan pasar utama seperti Tiongkok, di mana sebagian besar feronikel
dijual, dibandingkan dengan sumber utama nikel dan nikel setengah jadi lainnya seperti Australia dan
Amerika Selatan. Hal ini juga memberikan keunggulan biaya pengangkutan karena waktu dan biaya
transportasi lebih rendah, yang menjadikan kami pilihan yang lebih menarik dibandingkan dengan
feronikel dari lokasi lain.
Berdasarkan pemodelan fasilitas AME, diperkirakan bahwa biaya tunai produksi untuk Tahap I fasilitas
Halmahera Persada Lygend pada tahun 2022 adalah sekitar US$5.225/t nikel terkandung. Hal ini akan
menempatkan fasilitas tersebut dengan nyaman di akhir kuartil pertama bawah dari kurva biaya tunai
pabrik peleburan nikel global tahun 2022 dan menjadikannya salah satu pabrik peleburan nikel berbasis
HPAL dengan biaya terendah di dunia. Proyek ini berpotensi menghasilkan margin di sebagian besar
kondisi pasar. Proyek ini memanfaatkan limonit kadar tertinggi dari rekan-rekannya di Indonesia, yang
juga berkontribusi pada biaya rendah pada tahun 2022.
Kedua fasilitas tersebut kompetitif dan sebagian besar aman terhadap perubahan harga yang besar di
pasar. Kedua operasi mendapat manfaat dari menjadi bagian dari rantai nilai terintegrasi, mengambil
bijih dari tambang terkait yang mengurangi biaya bahan baku dan transportasi.
Gambar 35: Kurva Biaya Tunai Nikel Jadi Indonesia 2022, US$/t
PT TBP diperkirakan akan ditempatkan secara unik sebagai produsen nikel murni terbesar di Indonesia
dibandingkan dengan perusahaan pertambangan lain yang terdaftar di Indonesia, berdasarkan data
yang diberikan oleh Perseroan. Penambang nikel besar lainnya yang terdaftar di Indonesia adalah
penambang terdiversifikasi yang juga memproduksi komoditas lain.
180
160
140
120
100
80 153
135
60
40 74,5
20
0 8,57
PT TBP PT ANTAM PT Vale Nickel Mines Limited
Pure-Play Nickel Diversified
Sumber: AME
Permintaan untuk produksi nikel 'hijau', yaitu nikel yang diproduksi dengan emisi karbon rendah,
memiliki minat yang signifikan dari pengguna akhir yang ingin menghasilkan produk-produk dari bahan
yang memiliki jejak karbon rendah. Baik penambang maupun perusahaan EV sama-sama berusaha
mengamankan bahan baterai yang ramah lingkungan dan semakin ragu untuk berinvestasi dalam
proyek-proyek yang tidak memenuhi kriteria ESG mereka. Tesla, misalnya, telah membuat pendirian
mereka secara terbuka dengan mengimbau produsen nikel untuk segera mulai memproduksi sebanyak
mungkin nikel yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan.
Dalam sembilan bulan tahun 2022, PT TBP telah menghabiskan lebih dari US$3 juta untuk biaya
lingkungan dan rehabilitasi untuk mematuhi pedoman lingkungan. Selain itu, rekanan PT TBP, PT HPL,
telah berfokus pada pengelolaan limbah tailing dari pabriknya dalam beberapa tahun terakhir. Limbah
bubur yang dihasilkan dari proses tersebut dikeringkan dan ditumpuk di area yang diizinkan
pemerintah, sedangkan limbah padat digunakan untuk penimbunan lubang bekas tambang untuk
mencegah kerusakan lingkungan. Penggunaan metode penyimpanan tailing kering dianggap praktik
terbaik, karena menghindari risiko yang ditimbulkan oleh penyimpanan tailing basah dan potensi
kerusakan lingkungan dan sosial ketika fasilitas ini gagal.
Kadar bijih merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas karbon dari operasi nikel karena
kadar yang lebih rendah secara langsung mengarah pada konsumsi energi dan emisi yang lebih tinggi.
Endapan nikel umumnya ditemukan dalam bijih kadar rendah (~1-3% nikel), yang membuatnya sangat
intensif energi untuk mengekstraksi dan memurnikan logam. Akibatnya, produksi nikel dapat
Indonesia sebagai negara memiliki potensi sumber energi terbarukan yang cukup besar ke depannya.
Pemerintah Indonesia telah merevisi target nol bersih (net zero)-nya dari tahun 2070 hingga 2060, dan
85% daya listriknya akan bersumber dari energi terbarukan, dan sisanya dari nuklir pada saat itu.
Selain itu, emisi absolut akan berkurang sebesar 29-41% pada tahun 2030. PT TBP akan memiliki
kemampuan untuk beralih ke sumber energi terbarukan karena Pulau Obi memberikan peluang untuk
membangun energi terbarukan berdasarkan matahari dan angin, yang saat ini sedang diselidiki.
Sementara produksi nikel dengan sendirinya membutuhkan energi yang intensif, logam tersebut
menemukan jalannya ke berbagai aplikasi yang secara signifikan mengurangi emisi karbon selama
penggunaan. Misalnya, dalam penggunaannya untuk baterai EV, dilaporkan bahwa mengganti
kendaraan berbahan bakar bensin dengan EV mengurangi emisi karbon secara keseluruhan sebesar
51% selama umur mobil. Contoh lain adalah baja tahan karat yang mengandung nikel, di mana nikel
meningkatkan ketahanan korosi, secara signifikan meningkatkan masa pakai produk, yang membatasi
permintaan manufaktur.
Perseroan
Proyek Perseroan terletak sekitar 260 km selatan Ternate, kota terbesar di Provinsi Maluku Utara, dan
2.400 km ke arah timur, timur laut Jakarta, ibu kota Indonesia. Melalui entitas anak, entitas asosiasi,
dan investasinya, TBP telah mengembangkan operasi nikel yang terintegrasi secara vertikal dengan
mitranya di Tiongkok, Grup Lygend. Operasi saat ini dan yang diusulkan mencakup penambangan nikel
laterit, pabrik pemrosesan dan pemurnian HPAL, pabrik peleburan RKEF, dan pabrik stainless steel.
Sejarah Proyek
Pada tahun 2005, GPS memperoleh izin dan memulai eksplorasi awal di daerah Loji Pulau Obi.
Pemetaan geologi dan test pitting mengkonfirmasi zona saprolit yang luas dan tebal. Izin eksplorasi
diperoleh GPS pada bulan Juni 2006 dan program-program pengeboran telah dilakukan di daerah
Loji, Jikodolong, Tabuji dan Laiwui. Kuantum mineralisasi dikonfirmasi di daerah Loji dan Jikodolong
dan izin pertambangan diberikan pada bulan April 2006. Penambangan di daerah Loji dan eksplorasi
di daerah Kawasi yang dilakukan oleh Perseroan dimulai pada tahun 2008. Produksi penuh di daerah
Loji dan Kawasi masing-masing dimulai pada tahun 2010 dan 2011. Pada tahun 2019, izin Jikodolong
direorganisasi untuk dipegang oleh JMP, dan izin Tabuji-Laiwui oleh OAM.
Pada tahun 2017, Perseroan melakukan ekspansi investasinya untuk mencakup operasi peleburan
nikel hilir dan mengadakan usaha patungan (JV) dengan MSP untuk mengoperasikan pabrik
pengolahan feronikel dengan menggunakan teknologi RKEF. MSP mulai berproduksi pada tahun 2017
dengan empat lini produksi dan hasil tahunan sekitar 25.000 t produk yang mengandung nikel pada
produk feronikel. HJF, JV lainnya, yang didirikan pada tahun 2019, sedang membangun operasi RKEF
kedua dan konstruksi Tahap I dimulai pada tahun 2021. Delapan lini produksi pertama telah dilakukan
komissioning pada bulan September 2022. Konstruksi berlanjut dan lini tambahan sedang dilakukan
komissioning secara berurutan. Kedelapan lini produksi tersebut dijadwalkan akan beroperasi pada
Q2 2023. KPS, di JV lainnya, akan memulai konstruksi operasi RKEF Tahap II ketiga pada tahun 2023.
JV, HPL, didirikan pada tahun 2018 untuk melakukan konstruksi dan mengoperasikan kilang HPAL.
Konstruksi Tahap I (dua lini produksi) dimulai pada tahun 2020 dan selesai pada tahun 2021 dengan
kapasitas tahunan sebesar 37.000 ton logam nikel yang terkandung dalam produk MHP, bersama
dengan kobalt. Konstruksi Tahap II dimulai pada tahun 2021 dan akan memperluas produksi tahunan
sebesar 18.000 t nikel yang terkandung dalam produk lapisan mixed hydroxide precipitate (MHP)
dengan menambahkan autoclave train HPAL ketiga dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. ONC, JV
HPAL yang baru, bermaksud untuk meningkatkan produksi nikel sebanyak 65 ktpa lagi dari nikel yang
terkandung, dalam produk MHP dengan membangun fasilitas HPAL lainnya yang menggabungkan tiga
lini produksi lagi. Pekerjaan ini, digambarkan sebagai proyek HPAL Tahap III, mulai dibangun pada
tahun 2022.
OSS adalah perusahaan yang focus pada proyek stainless steel, yang sedang dalam tahap desain awal
dan perencanaan pada tanggal Prospektus ini. Jadwal untuk dimulainya konstruksi dan produksi proyek
stainless steel masih belum dapat dipastikan.
Dalam waktu 12 tahun, Perseroan mencapai produksi pertambangan penuh (tahun 2010) dan
membangun fasilitas RKEF (mulai beroperasi tahun 2016) dan pabrik HPAL (mulai beroperasi tahun
2021).
309
Estimasi Sumber Daya Mineral
Inventarisasi Sumber Daya Mineral terdiri dari perkiraan yang berasal dari model-model yang disiapkan
untuk total 14 endapan di dalam wilayah-wilayah yang dimiliki oleh TPB, GPS, dan JMP. Model-model
tersebut disiapkan secara internal oleh ahli geologi sumber daya TBP, dan semua model dibangun
dengan menggunakan pemodelan blok 3D konvensional dan teknik estimasi pembobotan jarak (kriging).
Inventarisasi sumber daya telah disiapkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari lebih
dari 13.000 lubang yang setara dengan total kemajuan pengeboran lebih dari 230 km pengeboran.
Data saat ini dikelola dalam spreadsheet, tetapi TBP saat ini sedang bertransisi ke database structured
query language (SQL). Perangkat lunak Studio RM digunakan untuk menggabungkan data lubang bor
menjadi file-file lubang bor 3D desurveyed.
Untuk memungkinkan tingkat profil yang akan direproduksi secara memadai dalam model mineralisasi,
profil laterit dibagi menjadi tiga horizon terpisah, yang dari atas ke bawah terdiri dari horizon limonit,
horizon saprolit, dan horizon batuan dasar. Kontak-kontrak antara masing-masing horizon ditentukan
dengan menggunakan pengujian kadar logam dan data logging geologi, dan kemudian dimodelkan
sebagai permukaan rangka kawat 3D.
Volume endapan diwakili oleh kerangka model seluler dengan ukuran sel induk sebesar 12,5 × 12,5
× 1 m (XYZ). Semua sel model yang terletak di atas model elevasi digital yang disiapkan dari data
topografi telah dihapus. Dasar setiap model tampaknya telah ditentukan dengan membuat permukaan
rangka kawat untuk titik akhir setiap lubang bor dan kemudian memproyeksikan model 2 m di bawah
permukaan ini.
Rutinitas yang dibuka diterapkan pada sel model maupun komposit. Data yang dibuka kemudian
digunakan untuk tujuan variografi maupun estimasi tingkat. Zona limonit dibuka ke permukaan kontak
bawah, zona saprolit dibuka antara permukaan kontak bawah dan atas, dan domain batuan dasar
dibuka ke permukaan kontak atas.
Kriging blok biasa digunakan untuk memperkirakan kadar analit utama ke dalam sel induk yang
didiskritisasi. Estimasi dilakukan di ruang terbuka. Kendala batas keras diterapkan dimana hanya
komposit untuk domain tertentu yang digunakan untuk memperkirakan sel-sel dalam domain
tersebut. Estimasi disiapkan dengan menggunakan tiga lintasan pencarian, dengan lintasan pertama
menggunakan kriteria yang relatif ketat yang dilonggarkan untuk lintasan berikutnya. Kriteria jumlah
sampel minimum dan maksimum diterapkan. Pencarian oktan diterapkan. Studi analisis lingkungan
Kriging (KNA) digunakan untuk membantu pemilihan parameter estimasi.
Kepadatan curah basah default ditetapkan ke sel model berdasarkan kadar dan/atau jenis bahan. Data
kerapatan diperoleh dari sampel saluran, sampel parit dan sampel inti.
Validasi model mencakup perbandingan visual dan statistik (global dan lokal) antara kadar komposit
input dan kadar model yang diestimasi. Perbandingan estimasi yang berbatasan terdekat juga dilakukan.
Ringkasan estimasi Sumber Daya Mineral yang disiapkan dan dilaporkan oleh TBP untuk endapan
Kawasi, Loji, dan Jikodolong per tanggal 1 Juni 2022 masing-masing disajikan pada Tabel ES-2, Tabel
ES-3, dan Tabel ES-4. Estimasi Sumber Daya Mineral dilaporkan tidak termasuk Cadangan Bijih.
Tabel ES-2: Ringkasan Sumber Daya Mineral TBP Kawasi per 1 Juni 2022
310
Kategori Bahan Bahan Tonase Ni Co Fe SiO2 MgO Cr Al Mn CaO
Mt (basah) % % % % % % % % %
Diukur Seluruh 0,03 1,03 0,17 49,50 3,50 2,20 2,32 1,92 0,89 0,03
MGS 0,00 1,50 0,08 16,20 32,00 26,60 0,67 0,55 0,22 0,08
Saprolit Sapore 0,01 1,83 0,07 15,40 32,70 25,80 0,72 0,66 0,23 0,07
Seluruh 0,02 1,78 0,07 15,50 32,60 25,90 0,72 0,65 0,23 0,07
Total 5,38 0,83 0,12 50,20 2,20 1,20 2,61 2,87 0,77 0,06
Feritik HFL 23,95 0,83 0,12 48,30 3,10 1,30 2,38 2,29 0,58 0,09
Limonit
MGL 3,19 0,98 0,16 45,90 4,10 2,00 0,45 0,32 0,21 0,10
Limonit HGL 0,33 1,28 0,20 48,70 4,50 2,50 0,49 0,28 0,27 0,05
Limore 0,02 1,67 0,23 48,80 6,00 2,80 0,78 0,28 0,69 0,02
Diindikasikan Seluruh 3,53 1,01 0,16 46,10 4,10 2,00 0,45 0,31 0,21 0,09
MGS 0,29 1,50 0,05 16,10 34,60 29,70 0,24 0,12 0,07 0,67
Saprolit Sapore 0,55 1,77 0,06 16,60 34,70 30,40 0,24 0,10 0,07 0,42
Seluruh 0,84 1,68 0,05 16,40 34,70 30,20 0,24 0,10 0,07 0,51
Total 28,32 0,88 0,12 47,10 4,10 2,30 2,08 1,98 0,52 0,10
Feritik HFL 1,10 0,80 0,10 49,00 3,00 1,00 2,60 2,60 0,60 0,10
Limonit
MGL 2,30 1,00 0,10 49,00 4,00 2,00 2,50 2,60 0,80 0,10
Limonit HGL 0,60 1,30 0,20 48,00 4,00 2,00 2,20 2,50 1,30 0,10
Limore 0,01 1,60 0,20 46,00 6,00 3,00 0,70 0,80 0,50 0,02
Diambil Seluruh 3,00 1,10 0,20 49,00 4,00 2,00 2,40 2,50 0,90 0,10
kesimpulan
MGS 0,40 1,50 0,10 15,00 34,00 27,00 0,80 0,70 0,30 0,20
Saprolit Sapore 0,90 1,70 0,10 15,00 33,00 26,00 0,80 0,60 0,30 0,20
Seluruh 1,20 1,70 0,10 15,00 33,00 27,00 0,80 0,60 0,30 0,20
Total 5,40 1,20 0,10 41,00 11,00 8,00 2,10 2,10 0,70 0,10
Feritik HFL 30,44 0,83 0,12 48,70 2,90 1,30 2,43 2,41 0,61 0,08
Limonit
MGL 5,53 0,99 0,15 47,10 4,10 2,00 1,31 1,27 0,47 0,09
Limonit HGL 0,97 1,29 0,20 48,40 4,40 2,40 1,59 1,75 0,94 0,05
Limore 0,03 1,66 0,22 47,80 5,90 3,10 0,73 0,52 0,61 0,02
Seluruh Seluruh 6,53 1,04 0,16 47,30 4,20 2,10 1,35 1,33 0,54 0,09
MGS 0,65 1,50 0,06 15,30 34,00 28,50 0,58 0,42 0,18 0,42
Saprolit Sapore 1,44 1,75 0,07 15,80 33,50 27,90 0,60 0,43 0,21 0,26
Seluruh 2,09 1,67 0,06 15,60 33,70 28,10 0,59 0,43 0,20 0,31
Total 39,06 0,91 0,12 46,70 4,80 2,90 2,15 2,12 0,58 0,09
Sumber: TBP (2022)
Catatan: Sumber Daya Mineral tidak termasuk Cadangan Bijih; LGL: limonit kadar rendah; MGL: limonit kadar sedang; HGL:
limonit kadar tinggi; LGS: saprolit kadar rendah; MGS: saprolit kadar sedang dan HGS: saprolit kadar tinggi.
Tabel ES-3: Ringkasan Sumber Daya Mineral GPS Loji per 1 Juni 2022
311
Kategori Bahan Bahan Tonase Ni Co Fe SiO2 MgO Cr Al Mn CaO
Mt (basah) % % % % % % % % %
Diindikasikan Seluruh 0,25 1,11 0,13 42,80 10,30 2,80 2,39 4,59 0,79 0,05
MGS 0,01 1,49 0,05 22,00 25,40 18,00 0,85 1,25 0,31 0,17
Saprolit Sapore 0,00 1,63 0,04 15,10 30,60 25,10 0,74 1,06 0,24 0,14
Seluruh 0,01 1,52 0,05 20,70 26,40 19,40 0,83 1,21 0,30 0,16
Total 8,59 0,84 0,12 47,60 5,80 2,60 3,00 3,61 0,71 0,06
Feritik Limonit HFL 0,40 0,80 0,10 48,00 6,00 3,00 3,00 3,70 0,70 0,10
MGL 0,70 1,00 0,10 39,00 14,00 4,00 2,60 4,20 0,80 0,20
Limonit HGL 0,40 1,30 0,10 40,00 15,00 4,00 2,50 3,00 0,80 0,30
Limore 0,00 1,60 0,10 38,00 19,00 4,00 2,50 2,60 0,90 0,10
Diambil Seluruh 1,10 1,10 0,10 40,00 14,00 4,00 2,60 3,80 0,80 0,30
kesimpulan
MGS 0,01 1,50 0,04 17,00 33,00 24,00 1,10 1,20 0,30 1,50
Saprolit Sapore 0,01 1,60 0,05 18,00 31,00 24,00 1,20 1,30 0,40 0,90
Seluruh 0,01 1,50 0,05 17,00 33,00 24,00 1,10 1,30 0,30 1,20
Total 1,50 1,00 0,10 41,00 12,00 4,00 2,70 3,80 0,80 0,20
Feritik Limonit HFL 9,92 0,83 0,12 47,80 5,50 2,50 2,98 3,70 0,69 0,06
MGL 0,91 1,01 0,11 40,10 12,80 3,80 2,58 4,34 0,73 0,21
Limonit HGL 0,44 1,29 0,13 40,20 14,40 3,90 2,53 3,15 0,88 0,22
Limore 0,00 1,59 0,12 37,70 19,10 4,30 2,47 2,56 0,87 0,08
Seluruh Seluruh 1,36 1,11 0,12 40,10 13,30 3,90 2,56 3,94 0,78 0,21
MGS 0,02 1,49 0,05 19,40 29,20 21,00 0,95 1,24 0,30 0,75
Saprolit Sapore 0,01 1,61 0,05 17,20 31,20 24,20 1,04 1,26 0,32 0,67
Seluruh 0,02 1,53 0,05 18,70 29,80 22,00 0,98 1,25 0,31 0,72
Total 11,30 0,87 0,12 46,80 6,50 2,70 2,93 3,72 0,70 0,08
Sumber: Dimodifikasi dari TBP (2022)
Catatan: Sumber Daya Mineral tidak termasuk Cadangan Bijih. LGL: limonit kadar rendah; MGL: limonit kadar sedang; HGL:
limonit kadar tinggi; LGS: saprolit kadar rendah; MGS: saprolit kadar sedang dan HGS: saprolit kadar tinggi.
Tabel ES-4: Ringkasan Sumber Daya Mineral JMP Jikodolong per 1 Juni 2022
312
Kategori Bahan Bahan Tonase Ni Co Fe SiO2 MgO CaO
Mt (basah) % % % % % %
MGS 0,01 1,50 0,05 19,00 32,00 21,00 0,20
Saprolit Sapore 0,01 1,60 0,06 22,00 30,00 19,00 0,20
Seluruh 0,01 1,50 0,06 21,00 31,00 21,00 0,20
Total 0,20 1,00 0,10 45,00 8,00 4,00 0,20
Feritik Limonit HFL 2,39 0,83 0,12 47,80 4,40 2,00 0,46
MGL 1,35 1,01 0,14 47,80 4,90 2,40 0,03
Limonit HGL 0,43 1,29 0,16 46,00 6,90 3,70 0,07
Limore 0,02 1,69 0,18 43,50 9,00 4,50 0,06
Seluruh Seluruh 1,81 1,09 0,14 47,30 5,40 2,70 0,04
MGS 0,27 1,50 0,06 15,80 33,20 25,70 0,21
Saprolit Sapore 0,93 1,83 0,06 16,30 32,80 24,70 0,17
Seluruh 1,21 1,75 0,06 16,20 32,90 24,90 0,18
Total 5,40 1,12 0,12 40,60 11,10 7,30 0,26
Sumber: TBP (2022),
Catatan: Sumber Daya Mineral tidak termasuk Cadangan Bijih, LGL: limonit kadar rendah; MGL: limonit kadar sedang; HGL:
limonit kadar tinggi; LGS: saprolit kadar rendah; MGS: saprolit kadar sedang dan HGS: saprolit kadar tinggi,
313