Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Yuridis BBWS Sebagai Pemberi Rekomendasi Teknis Izin

Pengusahaan Sumber Daya Air

 Berdasarkan PP Pelaksana UU Cipta Kerja yaitu Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia No. 5 tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko pada paragraph 3 tentang Norma dan Kriteria Subsektor
Sumber Daya Air Pasal 105 2) menyatakan Pemberian Perizinan Berusaha
untuk menggunakan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas yang mana pada poin f
termasuk pada penggunaan sumber daya air untuk kebutuhan usaha oleh
badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha milik
desa; maka, sekalipun badan usaha kepemilikan baik negara atau daerah harus
melewati tahapan sesuai peraturan perundangan yang berlaku yaitu melalui
kewenangan BBWS
 SOP Rekomendasi Teknis terdiri dari:
Izin Pengusahaan Sumber Daya Air paling sedikit memuat :
1. nama, pekerjaan, dan alamat
2. pemegang izin;
3. Tempat atau lokasi
4. penggunaan;
5. maksud dan tujuan;
6. cara pengambilan;
7. spesifikasi teknis bangunan atau sarana yang digunakan;
8. kuota Air dan/atau dimensi
9. ruang pada Sumber Air;
10. jadwal pengambilan Air dan
11. kewajiban untuk melapor;
12. jangka waktu berlakunya izin;
13. persyaratan pengubahan izin
14. dan perpanjangan izin;
15. ketentuan hak dan kewajiban; dan
16. sanksi administratif.
 Tahapan Perizinan Hak Guna Air berdasarkan Permen PUPR No.
01/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Perizinan Pengusahaan Sumber Daya Air
dan Penggunaan Sumber Daya Air
Pengajuan Permohonan Rekomtek:
Pemohon mengajukan permintaan rekomtek pada tahapan:
Pengecekan kelengkapan persyaratan:
1. Membuat isian daftar kelengkapan
2. Dinyatakan lengkap lalu lanjut untuk meneruskan proses
3. Jika dinyatakan tidak lengkap dikembalikan kepada pemohon

Verifikasi data teknis:

1. Analisa data teknis; pola dan rencana pengelolaan sumber daya air; neraca
air; daya tampung dan daya dukung sumber air; data kondisi lingkungan
dan sumber air; data prasarana sumber daya air; dan dokumen teknis lain
terkait
2. Penjelasan dari pemohon dan/atau peninjauan lapangan jika diperlukan

Penyusunan berdasarkan:

1. Verifikasi data teknis dan risalah rapat penjelasan pemohon; atau


2. Verifikasi data teknis dan berita acara peninjauan lapangan; atau
3. Verifikasi data teknis, risalah rapat penjelasan pemohon, dan berita acara
peninjauan lapangan

Pemberian Rekomtek

1. Rekomendasi teknis ditetapkan oleh kepala BBWS/BWS (Pengelola Wilayah


Sungai)

Dalam hal ini Kementerian PUPR mengeluarkan aturan menteri Peraturan


Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 21
Tahun 2020 Tentang Pengalihan Alur Sungai yang masih berlaku sampai saat
ini menyatakan dan dijelaskan pada pasal 7 ayat 1-3 menyatakan:
1) Rekomendasi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3)
disusun berdasarkan pola pengelolaan sumber daya air atau rencana
pengelolaan sumber daya air.
2) Rekomendasi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat: a. gambar rencana jalur Pengalihan Alur Sungai yang
dilengkapi dengan gambar prasarana penunjang, gambar rencana
Sungai yang akan dialihkan alurnya, dan gambar prasarana yang sudah
terbangun; b. hasil pemeriksaan hitungan luas alur Sungai yang akan
dialihkan alurnya dan luas rencana alur Sungai baru; c. hasil
pemeriksaan terhadap hitungan pengaruh Pengalihan Alur Sungai
terhadap muka air banjir di hilir lokasi pengalihan dan penurunan
dasar Sungai di hulu lokasi pengalihan terhadap kestabilan bangunan
yang ada; dan d. hasil kajian teknis, kajian ekonomi, dan kajian
dampak sosial.
3) Kepala BBWS/BWS menyampaikan rekomendasi teknis yang telah
disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Direktur Jenderal.
 BBWS pada dasarnya bukan merumitkan, tetapi daerah yang mengajukan di
bawah standard yang ditetapkan dari BBWS, yang tidak dimiliki daerah saat
pengajuan kepada BBWS yaitu dokumen teknis salah satunya gambar teknis
(sumber: Mas Widi (Div. ABAM) FGD rencana aksi banjir, Juli 2021)
 Pasal 49 ayat (3) huruf f UU Cipta Kerja menyatakan bahwa pemberian
Perizinan Berusaha dilakukan secara ketat dengan urutan prioritas pada poin
f. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usaha oleh badan usaha
milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha milik desa;
 Dalam hal ini Kementerian PUPR mengeluarkan aturan menteri Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 21
Tahun 2020 Tentang Pengalihan Alur Sungai yang masih berlaku sampai saat
ini menyatakan pada pasal 3 bahwasanya:
1) Menteri memberikan persetujuan terhadap Pengalihan Alur Sungai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) sesuai kewenangannya.
2) Menteri memberikan mandat kepada Direktur Jenderal untuk
memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan setelah
mempertimbangkan rekomendasi teknis dari Kepala BBWS/BWS

Karena BBWS ditunjuk oleh Menteri PUPR sebagai lembaga berwenang


merepresentasi pusat yaitu negara, sebagai pemberi rekomendasi teknis
yang memiliki standard yang ketat karena sumber daya air adalah sebuah
kebutuhan prioritas bagi masyarakat, daerah sebaiknya menaati standard
tersebut, atau BBWS memiliki konsultan rekanan untuk membantu daerah
menyesuaikan standard tersebut, maka kendala-kendala teknis dapat
ditemukan solusi yang tepat dan tidak menyulitkan.

Anda mungkin juga menyukai