1.1........................................................................................................................................
Latar Belakang
PT. Telkom Akses Bengkulu menjadi pilihan sebagai tempat praktek kerja industri
(prakerind) dengan pertimbangan bahwa : 1). Lebih berbasis ke teknologi jaringan. 2). Di
PT.Telkom Akses tersebut memiliki kriteria untuk di jadikan tempat prakerind. 3).
Memiliki pengalaman yang lebih luas tentang Dunia Kerja. 4). Di PT.Telkom Akses kita
bisa lebih tahu bagaimana cara melayani para konsumen dengan menggunakan bahasa
yang baku (sopan dan santun). 5). PT. Telkom Akses sudah cukup terkenal oleh
masyarakat.
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Prakerind diantaranya sebagai berikut:
a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan cara kerja yang baik sesuai dengan tuntutan
perusahaan atau lapangan pekerjaan.
b. Memperkokoh link dan match antara SMK dan Dunia Kerja.
c. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
d. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas.
1.3. Manfaat
1
e. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang
tinggi.
2. Bagi DU/DI
a. Dunia kerja lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga dapat membantu
promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan kontruktif dari sekolah untuk perkembangan
DU/DI.
c. DU/DI dapat mengembangkan proses atau produk melalui optimalisasi peserta
prakerin.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DU/DI sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun
2016.
3. Bagi Sekolah
a. Terjadinya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan
dunia kerja (perusahaan).
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama prakerind.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik
berdasarkan hasil pengamatan ditempat prakerin.
d. Meningkatkan kualitas lulusan.
2
BAB II GAMBARAN UMUM
a. Identitas Perusahaan
b. Sejarah Perusahaan
Gambar 1.2
3
penyediaan network terminal equipment (NTE) serta jasa pengelolaan operasi dan
pemeliharaan (O&M / Operation & Maintenance) jaringan akses broadband.
1. Waktu kerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja dalam
seminggu sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 pasal (77)
2. Karyawan yang bekerja di dalam pabrik pada hari libur resmi akan di
perhitungkan sebagai kerja lembur.
3. Hari kerja dan hari istirahat bagi karyawan shift diatur menurut jadwal yang
ditetapkan perusahaan secara berkala dengan 6 (enam) hari kerja,1 (satu) hari
istirahat dan untuk 5 (lima) hari kerja istirahat 2 (dua) hari yang tidak selalu
sama antara karyawan shift yang satu dengan yang lain.
1. Waktu kerja 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja dalam
seminggu sesuai dengan Undang-undang No.13 Tahun 2003 pasal (77)
2. Karyawan yang bekerja di dalam pabrik pada hari libur resmi akan di
perhitungkan sebagai kerja lembur.
3. Hari kerja dan hari istirahat bagi karyawan shift diatur menurut jadwal yang
ditetapkan perusahaan secara berkala dengan 6 (enam) hari kerja,1 (satu) hari
istirahat dan untuk 5 (lima) hari kerja istirahat 2 (dua) hari yang tidak selalu
sama antara karyawan shift yang satu dengan yang lain.
4
Jam kerja dan jam istirahat karyawan non shift adalah sebagai berikut:
Jam kerja shift karena terdiri dari beberapa regu dan bekerja secara bergilir
dalam 3 (tiga) shift, ditetapkan sebagai berikut.
Catatan : Jam kerja shift sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan.
VISI
Menjadi perusahaan jasa operasi dan pemeliharaan jaringan broadband dan jasa
kontruksi infrastruktur telekomunikasi yang terdepan di kawasan nusantara yang
berorientasi kepada kualitas prima dan kepuasan seluruh stakeholder.
MISI
Jika dalam suatu bisnis atau perusahaan tidak memiliki komponen penting dalam
struktur, organisasi tersebut bias jadi akan mengalami gangguan kedepannya, salah
satunya dalam hal alur manajemen dan pengelolaan.
Warehouse Structure
Gambar1.3
7
Tabel 1.3
DIRUT VP CORPORATE OFFICE GROUP
GROUP OF PMOs
VP CORPORAT SECRETARY
Mgr Corp Secretary
VP CONSULTING MGT & IA
Mgr Corp Communication
Group of Consultants
Mgr Office Support &Adm
Group ofAuditors
Corporate Legal Advicors
EVP STRATEGY & DESIGN DIR HCM DIR OPERATION DIR CONSTRUCTION DIR FINANCE DIR SUPPLY & COMMERCE
VP CORPORATE STRATEGY VP HC STRATEGY MGT OVP PROVISIONING OVP PROJECT VP FINANCE PLAN & VP COMMERCE
Mgr Corp Planning & Portf Mgt Mgr HC Plan, Policy & SUPERVISION CONTROL & ADMIN REP Mgr PO Control & Evaluation
Mgr Perfoance Planning Performance Mgr Instalation order & migration (1-n) Mgr Account Ops & Group of Senior Account Mgr
Mgr Ecosystem Analysis Mgr Org Design & Mgr Resourcess Supp & Partnership Mgr Contract Mgt Reporting
Mgr Biz Feasibility & Partnership Culture Mgr Performance Mgr Control 1-n Mgr Fin Plan & Evaluation VP PROCUREMENT
Mgr Training Brevet & Mgr Reporting& Closing Mgr Mgt Accounting Mgr Procurement
Certification Project Mgr Budget
OVP ASSURANCE Mgr Ecosystem & Superser Mgt
VP R&D SUPERVISION Mgr Ts Management Mgr Contract & Compliance
Mgr Innovation & Standardization VP HC INDUSTRIAL Mgr Diagnostic OVP PROJECT Controller
Mgr Productivity & OC RELATION Mgr Surveilance ENGINEER
Mgr OM & HSE Mgr Contract Mgt & Mgr Resourcess Supp& Partnership Senior Project Engginer VP FINANCE VP INVENTORY & ASSET
Outsourcing 1-n OPERATION MGT
Mgr Compliance & OVP DSHR SUPERVISION Project Engineer 1-n Mgr Fin Service 1 Mgr Warehouse & Distribution
GM DESIGN & DATA Employee Rel Mgr Program Home Reach Project Admin 1-n Mgr Fin Service 2 Mgr Working toch & Asset Mgt
INVENTORY WEST REGION VP HC BUSINESS Mgr Program PT23 Mgr Fin Service 3 Mgr General Affair
Mgr Design & Inventory PARTNER Mgr Sales Support PROJECT MANAGER Mgr Treesury Mgr Support Regional (1-9)
Mgr DDI Regional (1-n) Mgr HC Service & GROUP Mgr Fin & Com Reg (1-9)
Mgr Performance & Support Payroll Mgt GM PROVISIONING REG (1-9) Senior Project OVP NTE & PREMISES MGT
Mgr Talent & Career VP BILLING COLLECTION
Mgr Operation Provisioning Manager 1-n Mgr Planning & Business
Management NON OPERATION
Mgr Program Provisioning Project Manager 1-n Mgr Operation & Performance
Mgr HC Mgt Information Mgr Bill Operation
System Junior Project Manager Mgr BillAdministration
GM DESIGN & DATA
1-n Mgr Collection
INVENTORY EAST REGION VP INFORMATION
GM ASSURANCE REG (1-9)
Mgr Design & Inventory TECHNOLOGY
Mgr Operation Faulthandling VP BILLING COLLECTION
Mgr DDI Regional (1-n) Mgr IT Develoment
Mgr Program Assurance OPERATION
Mgr Performance & Support Mgr IT Operation Mgr Bill Operation
Mgr IT Infrastructure Mgr BillAdministration
Service Mgr Collection
8
BAB III KAJIAN TEORI
9
SO ( STOCK OPNAME )
10
BAB IV
Masalah yang sering terjadi dalam melakukan SO (Stock Opname) adalah jumlah stok
barang yang di keluarkan dengan stok yang tersedia sering terjadi selisih. Maka kita harus
melakukan pengurangan barang tersebut melalui aplikasi SCMT.
Aplikasi SCMT adalah aplikasi rahasia, karena didalam aplikasi tersebut terdapat
banyak data-data pelanggan dan SN sehigga aplikasi tersebut tidak boleh disebarluaskan.
Dan juga dapat saya simpulkan fungsi dari MIR (Manual Installation Report) adalah :
1. Me-Usagekan data (SN,STB ID) yang tidak terpasang otomatis pada data pelanggan.
2. Agar data disetiap aplikasi,setiap divisi tidak selisih.
Penyebab dilakukannya SO (Stock Opname) bagi perusahaan adalah agar jumlah stok
yang tercatat di pembukuan dan system tidak terjadi selisih. Dengan menggunakannya
SCMT pihak Werehouse (gudang) bisa lebih akurat untuk menghitung jumlah stok yang
tersedia di gudang dengan jumlah stok yang di keluarkan. Maka dari itu dilakukanlah
proses SO (Stock Opname) setiap hari.
Lalu kita kembali lagi ke menu MIR ( Manual Installation Report ) dan kita bisa
melakukan MIR kembali.
2. Pemecahan masalah untuk stok barang yang selisih adalah kita mengurangi stock
tersebut, dengan cara sebagai berikut:
12
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
MIR (Manual Installation Report) adalah penginputan data lengkap (data SN, data
pelanggan, dan no internet). MIR dilakukan apabila data SN yang seharusnya sudah
terpasang di pelanggan dalam system tetapi belum terbaca di sistem.
Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Stock Opname adalah kegiatan
penghitungan fisik persedian yang ada digudang.Pada hakikatnya Stock Opname adalah
bagian yang penting untuk menghitung stock real persediaan yang ada dipencatatan
sistem.
5.2. Saran
1. Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara pimpinan dan anggota merupakan
kunci keberhasilan suatu perusahaan.
2. Sebaiknya pembimbing memberikan pelatihan-pelatihan kepada siswa prakerind
untik menyiapkan diri menghadapi ujian laporan dan ujian kopetensi.
13
DOKUMENTASI
14