Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN POLITIK PERDANA MENTERI SUTAN SJAHRIR

UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN RI

Umar Sabiring, Syaiful M dan Suparman Arif


FKIP Unila Jalan. Prof. Dr. SoemantriBrojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35145
Telepon (0721) 704 947, faximile (0721) 704 624
e-mail:biring_expedition02@yahoo.co.id
Hp. 085768331646

The purpose of this research is to know and explain about the policy of Sutan Sjahrir
diplomacy as prime minister to maintain the independence of republic of Indonesia. The
method which used is historical method. The data collection techniques uses literature
techniques and documentation techniques, to analize data uses data qualitative analysis. The
result of this research show that the politic policy of prime minister Sutan Sjahri to maintain
the independence of republic of Indonesia in part of diplomacy politic produces linggarjati
conferention on November 15, 1946 between government of republic Indonesia and
government of Netherland in village of Linggarjati that signed on march 15, 1947 with result
of 3 main point. Second conferention that is inter asia conferention which held in New Delhi
on March,23,1947. Prime Minister of Sutan Sjahrir persuade that Asia did not show a block
and keep a world in peace.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan kebijakan
diplomasi Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode historis. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik kepustakaan dan teknik dokumentasi, untuk menganalisis data
menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan politik
Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk mempertahankan kemerdekaan RI dalam bidang politik
diplomasi yaitu dengan melahirkannya Konferensi Linggarjati tanggal 15 November 1946
antara pemerintah RI dengan Belanda di desa Linggarjati. Perundingan ini menghasilkan
persetetujuan Linggarjati yang ditandatangani tanggal 15 Maret 1947 dengan menghasilkan
tiga poin pokok. Konferensi kedua yaitu konferensi Inter Asia yang diadakan di New Delhi
pada tanggal 23 Maret 1947. Perdana Menteri Sutan sjahrir menggagas agar Asia tidak
memihak kepada suatu blok, agar negara-negara Asia tidak ikut berperang dan ikut serta
menjaga perdamaian dunia.

Kata kunci : diplomasi, kebijakan politik, konferensi

PENDAHULUAN sprituil yang berdasarkan pancasila dan UUD


Setelah Kemerdekaan Republik 1945.
Indonesia di proklamirkan pada tanggal 17 Salah satu tokoh politik yang sangat
Agustus 1945, para elit politik Indonesia berpengaruh di hari-hari menjelang
mulai memikirkan cara mengisi kemerdekaan proklamasi kemerdekaan dan sesudahnya
guna mencapai tujuan nasional untuk adalah Sutan Sjahrir. Ia adalah seorang arsitek
mewujudkan masyarakat yang adil dan terjadinya pergeseran sistem pada November
makmur yang merata baik materil maupun 1945, yaitu dari Presidensial sebagaimana
ditetapkan dalam UUD 1945 yang pertama
menjadi sistem Parlementer. Suatu pergeseran dimana ia terpilih sebagai Ketua Badan
yang dicapai bukan melalui perubahan UUD Pekerja KNIP, diserahi kekuasaan legislatif,
melainkan dengan diterimanya konvensi yang untuk bersama-sama dengan presiden
menyatakan UUD akan berjalan di dalam menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara
sistem Parlementer. Selaku perdana menteri, (Maeswara, Garda : 2010:44).
Sjahrir adalah orang yang bertanggung jawab Sejak tanggal 14 November 1945
mengemudikan republik yang masih sangat Sjahrir naik ke pucuk pimpinan pemerintah
muda pada saat itu dalam melewati bahaya sebagai Perdana Menteri pertama Indonesia
yang mengelilinginya, dan ia berhasil meraih dalam usia 36 tahun, kepemimpinan Sjahrir
pengakuan dari dunia luar bagi kedaulatan berlangsung dalam 3 periode yaitu :
Indonesia. 1. Kabinet pertama, yaitu 14 November 1945-
Sifat strategi Sjahrir sebagian terungkap 12 Maret 1946.
dalam responnya terhadap peristiwa-peristiwa 2. Kabinet kedua, 13 Maret 1946 – 2
yang terjadi pada Agustus 1945 dan sebagian Oktober 1946.
dalam manuver-manuver politik berikutnya 3. Kabinet ketiga, 2 Oktober 1946 – 27 Juni
yang menempatkan dirinya pada kedudukan 1947.
sebagai perdana menteri sejak 1945-1948, Selama memimpin pemerintahan,
juga ketika pemerintahannya mendapatkan Perdana Menteri Sutan Sjahrir memegang
tekanan-tekanan dari dalam dan luar negeri. peranan penting, dari tahun 1945 hingga
Sejumlah asas pedoman dapat kita lihat dalam 1947, pengaruhnya sangat mendalam
tindakan-tindakannya selama periode itu, terhadap perjalanan revolusi Indonesia. Ia
diantaranya ada yang merupakan melakukan perundingan dengan pihak
perpanjangan atau revolusi pandangan itu Belanda untuk menyelesaikan konflik antara
dalam rangka situasi yang berkembang. Belanda dan Indonesia di bawah pengawasan
Pada akhir Oktober 1946, Sjahrir Internasional, yaitu PBB. Sutan Sjahrir
menerbitkan buklet kecil, dengan judul melaksanakan cara penyelesaian konflik yang
Perjuangan Kita, yang disebarkan selama berbeda dengan para tokoh revolusioner
hari-hari pertama pada November 1946. Indonesia pada saat itu seperti Tan Malaka
Buklet ini sangat mempengaruhi pemikiran dan yang lainnya. Di saat yang lain
politik Indonesia, terutama dikalangan buruh menyelesaikan persoalan konflik dengan
yang dulu ikut gerakan bawah tanah, Belanda melalui perlawanan militer (perang),
dikalangan pemuda berpendidikan. Dalam Sjahrir justru memilih jalan damai yaitu
buklet ini menyerukan para pemuda untuk diplomasi. Sjahrir berkesimpulan bahwa
bertindak dengan penuh tanggung jawab, Indonesia harus mengakui kekuatan militer
berjuang dengan segenap jiwa sekutu yang jauh lebih unggul. Jika
revolusionernya, terutama menghindari penyelesaian konflik pasca kemerdekaan
kekerasan anti-asing dan anti-indo, dan dilakukan dengan cara-cara militer maka
mengerahkan kekuatan mereka ke arah Indonesia tidak akan bisa survive dan
pembentukan suatu pemerintah yang memenangkan pertempuran-pertempuran
demokratis, non fasis serta non-feodalis. karena kelemahan persenjataan yang dimiliki
Sjahrir menyerukan agar rakyat Indonesia Indonesia pada saat itu.
menolak semua pemimpin yang pernah aktif Langkah yang diambil Sjahrir sejak di
berkolaborasi dengan Jepang dan Belanda, serahi tampuk pemerintahan sebagai Perdana
dan mempercayakan kepemimpinan revolusi Menteri pada tanggal 14 November 1945
hanya kepada mereka yang tidak ternoda oleh adalah berdiplomasi. Sjahrir berpendapat
hubungan semacam itu dari tujuan akhirnya bahwa untuk mempertahankan kemerdekaan,
adalah demokrasi, ia menyatakan: Revolusi Indonesia harus mengadakan perjanjian
kita harus di pimpin oleh kelompok-kelompok dengan Belanda agar mengakui berdirinya
demokratis yang revolusioner. Dalam revolusi Indonesia (Buku Tempo, 2010: 75).
fisik, karier Sjahrir dibidang politik dan Sjahrir mengumumkan dalam
diplomasi bermula sejak keluarnya maklumat diplomasinya Jakarta adalah kota
Wakil Presiden tanggal 16 Oktober 1945, internasional. Agar program ini menarik
perhatian dunia, digelarlah pameran kesenian didalamnya yang bersumber dari kondisi
yang di publikasikan oleh sejumlah wartawan objek penelitian, tetapi dapat pula berada di
luar negeri. Setelah itu Sutan Sjahrir mulai luar dan berpengaruh pada objek penelitian
mengenalkan Indonesia di forum-forum
(Nugroho Notosusanto, 1984 : 55).
Internasional, seperti Konfrensi Asia di New
Delhi pada 1946. Sjahrir memberikan Adapun variabel yang digunakan dalam
bantuan kemanusian berupa sumbangan penelitian ini adalah variabel tunggal dengan
beras. Tidak semua setuju terhadap langka fokus penelitian pada apasaja kebijakan
Sjahrir berunding dengan bekas penjajah politik Perdana Menteri Sutan Sjahrir untuk
(Buku Tempo,2010 : 75). mempertahankan kemerdekaan RI.
Kebijakan diplomasi yang dilakukan Pengumpulan data selalu memiliki hubungan
Sjahrir selama menjabat sebagai Perdana
dengan dengan masalah yang hendak
Menteri Indonesia merupakan cerminan dari
pemikiran politik yang dia miliki. Sjahrir dipecahkan atau diteliti, dalam penelitian ini,
berpendapat bahwa dalam politik penulis menggunakan beberapa teknik, hal ini
mempertaruhkan hidup adalah untuk dilakukan untuk memperoleh data yang
memenangkan hidup (Rosihan Anwar, diinginkan agar lebih akurat, hal ini dilakukan
xiv:2011). untuk memperoleh data yang diinginkan agar
lebih akurat yakni dengan menggunakan
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan sebuah penelitian, teknik kepustakaan.
metode merupakan faktor penting dalam Teknik kepustakaan merupakan
memecahkan suatu masalah yang turut serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
menentukan keberhasilan suatu penelitian. metode pengumpulan data pustaka, membaca
Metode merupakan cara kerja untuk dapat dan mencatat serta mengolah bahan penelitian
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu (Mestika Zed, 2004 : 24).
yang bersangkutan (Husin Sayuti, 1989 : 32). Langkah yang harus ditempuh setelah
Dalam penelitian ini, penulis pengumpulan data yaitu analisis data. Analisis
menggunakan penelitian historis. “Metode data merupakan bagian penting dalam metode
penelitian historis adalah sekumpulan prinsip- ilmiah, karena analisis data digunakan untuk
prinsip aturan yang sistematis yang memecahkan masalah penelitian. “Analisis
dimaksudkan untuk memberikan bantuan data yaitu proses mengorganisasikan dan
secara efektif dalam usaha mengumpulkan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan
bahan-bahan bagi sejarah, menilai secara satuan uraian dasar sehingga dapat
kritis dan kemudian menyajikan suatu sintesa ditemukan. (Moeleong, 2004 : 280).
daripada hasil-hasilnya” (Nugroho Analisis data yang penulis gunakan
Notosusanto, 1984 : 11). dalam penelitian ini adalah analisis data
Adapun langkah-langkah yang digunakan kualitatif mengingat data tersebut berupa
dalam pelaksanaan metode historis antara lain fenomena-fenomena yang terjadi yang
yakni heuristik, kritik, interpretasi dan dikumpulkan dalam bentuk laporan dari
historiografi (Nugroho Notosusanto, 1984 : karangan para sejarawan sehingga
84). memerlukan pemikiran yang tepat dalam
Variabel merupakan sesuatu yang tidak menyelesaikan masalah penelitian tersebut.
dapat ditinggalkan begitu saja karena dengan Analisis data kualitatif adalah upaya yang
variabel kita lebih dapat memfokuskan pada dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
apa yang menjadi objek penelitian kita. mengorganisasikan data, memilah-milahnya
Variabel adalah himpunan sejumlah gejala menjadi satuan yang dapat dikelola,
yang memiliki beberapa aspek atau unsur mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa tangan Pemerintah RI. (Marwati Djoned
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
dapat diceritakan kepada orang lain (Bodgan 1999:103).
Di Bandung pertempuran diawali oleh
dan Biklen, 1982 dalam Moeleong, 2004 :
usaha para pemuda untuk merebut pangkalan
248). udara Andir dan pabrik bekas senjata
(Artilerie Constructive Winkel, ACW),
HASIL DAN PEMBAHASAN sekarang Pindad dan terus berlangsung
Setelah proklamasi kemerdekaan sampai kedatangan pasukan Sekutu di kota
terjadilah pertempuran dan bentrokan- Bandung pada 17 Oktober 1945.Di Semarang
bentrokan antara pemuda-pemuda Indonesia setelah para pemuda berhasil merebut
melawan aparat Jepang. Tujuannya adalah kekuasaan, terjadi pertempuran dahsyat antara
untuk merebut kekuasaan guna menegakan pemuda Indonesia melawan Jepang karena
kedaulatan republik serta memperoleh pihak Jepang merasa terancam oleh pemuda
senjata. Aksi ini serentak dilakukan diseluruh yang berusaha merebut senjata mereka. Pada
kota maupun daerah diseluruh Indonesia. tanggal 14 Oktober1945, 400 tawanan Jepang
Keberanian ini muncul dikarenakan kondisi dari pabrik gula Cepiring diangkut oleh
Jepang sudah kalah, keadaan terdesak dan pemuda –pemuda ke Semarang dengan
sedang dalam posisi sulit. Di Jakarta para rencana untuk menutupnya di Penjara Bulu,
pemuda yang dipelopori oleh Komite Van sebagian tawanan itu melarikan diri dan minta
Aksi 31 merencanakan untuk mengerahkan perlindungan kepada Batalyon Kido. Para
massa pada suatu rapat raksasa di Lapangan pemuda menjadi marah dan mulai berebut dan
Ikada Jakarta, agar para pemimpin RI dapat menduduki kantor pemerintah. Pada keesokan
berbicara di hadapan masa (Marwati Djoned harinya pasukan Jepang menyerbu kota
Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Semarang dari tangsinya di Jatingaleh. Sejak
1999:101). hari itu terjadilah pertempuran yang
Sekalipun rapat raksasa di Lapangan berlangsung selama 5 hari dan karenanya
Ikada ini berlangsung hanya beberapa menit, terkenal dengan sebutan pertempuran Lima
namun berhasil mempertemukan Pemerintah Hari di Semarang (Marwati Djoned
Republik Indonesia yang baru berusia satu Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,
bulan dengan rakyat dan memberikan 1999:104).
kepercayaan kepada bangsa ini untuk optimis Pada tanggal 28 Oktober 1945 terjadi
segera dapat membangun bangsa ini menjadi pertempuran sengit antara pemuda dengan
lebih baik. Sementara itu dibeberapa daerah tentara Inggris yang menduduki gedung-
di Indonesia terjadi perebutan kekuasaan, di gedung pemerintah di Surabaya, pertempuran
beberapa Karesidenan di Jawa, para ini ternyata tidak dapat diatasi oleh tentara
pemimpin di daerah menyambut proklamasi Inggris yang kemudian meminta bantuan
dengan menyatakan diri sebagai Pemerintah Bung Karno, “ atas undangan Jendral
Republik Indonesia dan mengancam bahwa Cristison , Bung Karno terbang ke Surabaya
segala tindakan yang menentang pemerintah pada tanggal 1945 untuk menghentikan
RI akan diambil tindakan keras. pertempuran itu. Usaha Bung Karno itu
Di Yogyakarta, perebutan kekuasaaan berhasil. Pihak Indonesia dan Inggris
secara serentak dimulai pada tanggal 26 mengadakan gencatan senjata (C.S.T. Kansil
September 1945. Sejak pukul 10 pagi semua dan Julianto, 1990 :47).
pegawai instansi pemerintah dan perusahaan- Ditengah-tengah perlawanan bersenjata
perusahaan yang dikuasai oleh Jepang yang dilakukan rakyat, pemerintah RI justru
mengadakan aksi pemogokan. Mereka bersikap lunak dengan menempuh perjuangan
memaksa orang-orang Jepang menyerahkan Diplomasi. Pada tanggal 1 November 1945
semua kantor mereka kepada orang-orang pemerintah mengeluarkan pernyataan politik
Indonesia. Pada tanggal 27 September 1945, tentang kesanggupan Indonesia untuk
KNI Daerah Yogyakarta mengumumkan bekerjasama dengan setiap bangsa asing di
bahwa kekuasaan di daerah itu telah berada di dunia yang menghargai kemerdekaan
Indonesia dan pada tanggal 13 November inilah Suttan Sjahrir di lahirkan, Suttan
1945 pemerintah mengeluarkan maklumat Sjahrir merupakan intektual Minangkabau
bahwa RI akan menyelesaikan segala hal yang senantiasa menjunjung tinggi visi
yang berhubungan dengan pendudukan sekutu budaya yang ada dalam masyarakat
dengan jalan damai. Perjuangan Diplomasi ini Minangkabau tersebut dengan pemikiran
didasarkan atas pandangan Perdana Menteri yang kritis ia berhasil mengintegrasikan
Syahrir mengenai kedudukan Indonesia antara pengalaman-pengalaman selama di
sebagai negara muda yang masih sangat rantau dengan alam Minangkabau dalam
lemah pada waktu itu. suatu cara pandang yang tak terpisahkan,
Dalam masyarakat Minangkabau pada pengalaman selama dirantau merupakan
umumnya merupakan penganut islam yang investasi dalam memperkaya pemikiran-
kuat sehingga sangat berpengaruh terhadap pemikirannya sehingga pemikiran-
kehidupan masyarakat Minangkabau. pemikirannya yang ia hasilkan merupakan
Sehingga pengaruh Islam ini telah menyatu paduan antara ilmu pengetahuan yang ia
kedalam adat dan budaya Minangkabau hal dapat dengan kondisi objektif bangsanya.
ini dapat dilihat pada falsapah “Adat Sutan Sjahrir lahir di Padang Panjang,
bersandi Syara, Syara bersandi Kitabulloh”. Sumatera Barat, 5 Maret 1909. Ia adalah
Selain pengaruh Islam, masyarakat putra dari Moh. Rasad Gelar Maha Raja
Minangkabau merupakan tipe masyarakat Sutan yang menjabat sebagai Hoofd atau
dinamis dan anti Parokhialisme. Visi adat Jaksa pada Landraad di Medan. Ibunya,
dan falsapah Minangkabau menuntut Putri Siti Rabiah yang berasal dari Natal,
warganya terutama perantau untuk daerah Tapanuli Selatan, ibunya berasal
membandingkan dunia rantaunya dengan dari keluarga raja-raja lokal swapraja .
realitas alam asalnya, sehingga akan terlihat Sjahrir mengenyam sekolah dasar (Eurapes
mana yanag baik dan buruk diantara Lagerere School) dan sekolah menengah
keduanya, dengan sendiri visi ini (MULO) terbaik di Medan.
mendorong orang untuk berfikir kritis, Sebagai ketua Badan Pekerja KNIP,
dinamis atau dialektis dan menolak cara Sjahrir ikut menetapkan garis-garis besar
berfikir dogmatis atau parokhialisme. haluan Negara yang diwujudkan dalam
(Alfian, 1983 : 158). Manifestasi politik I November 1945, yang
Dengan adanya cirri budaya ini ditandatangani oleh Wakil Presiden
masyarakat Minangkabau lebih terbuka dan Mohamrnad Hatta. Untuk melengkapi
kritis dalam menerima nilai-nilai luar yang Manifestasi Politik di tingkat rakyat dan
dibawa dari rantau yang tentunya saring dan rnasyarakat, Syahir menulis “Perjuangan
sesuai dengan budaya setempat serta Kita”. Sebuah risalah peta persoalan dalam
membuanghal yang buruk dari budaya revolusi Indonesia sekaligus analisis
sendiri sekaligus tetap mempertahankan ekonomi-politik dunia usai Perang Dunia II.
dasar-dasar budaya. Pandangan budaya Perjuangan Kita muncul menyentak
semacam ini membantu masyarakat kesadaran. Risalah itu ibarat pedoman dan
Minangkabau dalam melihat pengalaman peta guna mengemudikan kapal Repub1ik
bukan sebagai suatu yang merusak, Indonesia di tengah badai revolusi.Tulisan-
melainkan sebagai investasi dalam tulisan Sjahrir dalam Perjuangan Kita,
memperkaya adat dan budaya. Maka tidak membuatnya tampak berseberangan dan
mengherankan jika para intelektual menyerang Soekarno. Jika Soekarno arnat
Minagkabau “Modren” yang berpendidikan terobsesi pada persatuan dan kesatuan,
barat di penghujung abad ini dengan senang Sjahrir justru menulis 'Tiap persatuan hanya
hati menerima pandangan ini dan akan bersifat taktis, temporer, dan karena itu
menjadikan pemikiran tradisi Minangkabau insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan
yang dinamis dan anti- parokhialisme secara paksa, hanva rnenghasilkan anak
sebagai symbol-simbol budaya terpenting banci. (Pusat Dokumentasi Politik Guntur 49,
perjuangan mencapai emansipasi. Dari Jakarta, 1945 : 11).
masyarakat Minangkabau yang seperti
Persatuan semacam itu akan terasa sebagai partai kader, bukan sebagai partai
sulit, tersesat, dan merusak pergerakan." massa. Jumlah anggotanya pada waktu itu
Dan dia mengecam Soekarno. tidak lebih dari seribu orang. Sjahrir ketika itu
"Nasionalisme yang Soekarno bangun di berusia 23 tahun.
atas solidaritas hierarkis, feodalistis: Ia menyusun suatu daftar pertanyaan
sebenarnnya adalah fasisme, musuh terbesar yang berisi penjelasan tentang pengertian-
kernajuan dunia dan rakyat kita'" Dia juga pengertian mendasar yang harus dikuasai
mengkritik gaya agitasi massa Soekarno oleh anggota PNI-Baru dalam bentuk Tanya
yang menurutnya tak membawa jawab. Maksudnya adalah, dengan
kejernihan. penyebaran daftar pertanyaan yang dihafal
Perjuangan Kita adalah karya terbesar oleh anggota PNI-Baru, maka mutu
Sjahrir, kata Salomon Tas, bersama surat- kecerdasan dan kesadaran politik anggota
surat politiknva semasa pembuangan di akan meningkat.
Boven Digul dan Banda Neira. Manuskrip Pengalaman rnencemplungkan diri
itu disebut lndonesianis Ben Anderson dalam dunia proletariat ia praktekkan di
sebagai. "Satu-satunya usaha untuk tanah air. Sjahrir terjun dalam
menganalisa secara sisternatis kekuatan pergerakan buruh. Ia memuat banyak
domestik dan Internasional yang tulisannya tentang pcrburuhan dalam Daulat
mempengaruhi Indonesia dan yang Rakyat. ta juga kerap berbicara perihal teori
rnemberikan perspektif yang masuk akal perjuangan revolusioner di negeri Beranda
bagi gerakan kemerdekaan di rnasa depan. menyebarkan pengetahuannya tentang
Terbukti kemudian, pada November 1945 sosialisme, perjuangan kerakyatan serta
Sjahrir didukung pemuda dan ditunjuk pergerakan buruh dalam forum-forum
Soekarno menjadi formatur kabinet politik . Mei 1933, Sjahrir didaulat menjadi
parlementer. Pada usia 36 tahun, mulailah Ketua Kongres Kaum Buruh Indonesia.
peran Sjahrir dalam panggung Hatta kemudian kembali ke tanah air
memperjuangkan kedaulatan Republik pada Agustus 1932, dan segera pula ia
Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda memimpin PNI Baru bersama Hatta, Sjahrir
di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan mengemudikan PNI Baru sebagai organisasi
Menteri Dalam Negeri pencetak kader-kader pergerakan.
Suttan Sjahrir merupakan intektual Berdasarkan analisis pemerintahan kolonial
Minangkabau yang senantiasa menjunjung Belanda gerakan politik Hatta dan Sjahrir
tinggi visi budaya yang ada dalam masyarakat dalam PNI Baru justru lebih radikal
Minangkabau tersebut dengan pemikiran yang dibanding Soekarno dengan PNI-nya yang
kritis ia berhasil mengintegrasikan antara mengandalkan mobilisasi massa PNI Baru
pengalaman-pengalaman selama di rantau menurut polisi kolonial, cukup sebanding
dengan alam Minangkabau dalam suatu cara dengan organisasi Barat. Meski tanpa aksi
pandang yang tak terpisahkan, pengalaman massa dan agitasi secara cerdas, lamban
selama dirantau merupakan investasi dalam namun pasti, PNI Baru mendidik kader-
memperkaya pemikiran - pemikirannya kader pergerakan yang siap bergerak ke
sehingga pemikiran-pemikirannya yang ia arah tujuan revolusionerya.
hasilkan merupakan paduan antara ilmu Karena takut akan potensi revolusioner
pengetahuan yang ia dapat dengan kondisi PNI Baru, Sjahrir, Hatta, dan beberapa
objektif bangsanya. pemimpin PNI Baru kemudian ditangkap,
Pada tahun 1931, Sjahrir kembali ke Hatta dibawa ke penjara Glodok, dan Sjahrir
tanah air dan terjun dalam pergerakan dibawa ke penjara Cipinang di Batavia.
nasional. Sjahrir segera bergabung dalam Dan mengalarni pembuangan selama satu
organisasi Pendidikan Nasional Indonesia tahun yaitu dari tanggal 28 Januari 1935
(PNI Baru), yang pada Juni 1932 dalam sampai bulan Desember 1935 yang dilakukan
kongres pertama Pendidikan Nasional oleh pemerintah kolonial Belanda hampir
Indonesia, Sjahrir terpilih sebagai ketua setahun ke Boven Digul di tengah hutan
pimpinan umum partai yang bersifat ganas, sungai penuh buaya, dalam kawasan
malaria di Papua. Sjahrir usianya waktu itu keputusan dengan pasti tidak akan bekerja
baru 25 tahun. Boven digul terkadang sama dengan Jepang. Sementara Soekarno
dinamakan kamp konsentrasi, seperti dan Hatta menjalin kerja sama dengan
terdapat di Nazi Jerman dibawah rezim, Jepang, Sjahrir membangun jaringan
kemudian Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke gerakan bawah tanah anti-fasis. Sjahrir
Banda Neira Maluku, untuk menjalani masa yakin Jepang tak mungkin memenangkan
pembuangan selama enam tahun. Di Banda perang, oleh karena itu, kaum pergerakan
mereka bertemu dengan keluarga dua mesti menyiapkan diri untuk merebut
pemimpin politik, yaitu dr. Tjipto kemerdekaan di saat yang tepat. Simpul-
Mangoenkoesoemo dan Mr. Iwa Koesoema simpul jaringan gerakan bawah tanah
Soemantri yang terlebih dahulu dibuang kelompok Sjahrir adalah kader-kader PNI
disana. Masa pembuangan dimanfaatkan oleh Baru yang tetap rneneruskan pergerakan.
Sjahrir dengan membaca baik mengenai Situasi objektif itu pun makin terang
ekonomi, budaya maupun politik Ia ketika Jepang makin terdesak oleh pasukan
mengikuti perkernbangan dunia melalui Sekutu. Sjahrir mengetahui perkembangan
surat-surat kabar yang terbit di Pulau Jawa Perang Dunia dengan cara sembunyi-
dan Belanda. sembunyi mendengakan berita dari stasiun
Di Banda Neira Sjahrir banyak radio luar negri. Kala itu, semuaradio tak bisa
meningkatkan kesadaran pengetahuannya menangkap berita luar negeri karena disegel
tentang perkembangan dunia dan sejarah oleh Jepang. Berita-berita tersebut kemudian
kemanusiaan sambil mendidik dan ia sampaikan ke Hatta.
mendewasakan dirinya sendiri dalam Sembari itu Sjahrir menyiapkan gerakan
hubungan perkembangan dunia dan seajarah .bawah tanah itulah untuk merebut kekuasaan
kemanusiaan. Mendidik dan memberikan dari tangan Jepang. Sjrahrir yang didukung
pelajaran pada anak-anak merupakan para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta
kegiaran yang dilakukan Sjahrir sebagai untuk memproklamasikan kemerdekaan pada
teman dan penghibur dalam hidupnya di 15 Agustus karena Jepang sudah menyerah,
Pengasingan. Sjahrir siap dengan massa gerakan bawah
Masuknya tentara Jepang ke Indonesia tanah unfuk melancarkan aksi prebutan
pada bulan-bulan pertama, kedua dan ketiga kekuasaan sebagai simbol dukungan rakyat.
tahun 1942 kelihatannya mendapat sambutan Pada Desember 1942 diadakan
yang baik dari penduduk Indonesia. Tokoh- persiapan pembentukan suatu organisasi
tokoh nasionalis Indonesia seperti Soekarno rakyat Indonesia yang dipimpin oleh Ir.
dan Hatta bersedia melakukan kerja sama Soekarno. Pada tanggal 1 Maret 1942 ia
dengan pihak pemerintah pendudukan mengumumkan lahirnya organisasi baru
Jepang, padahal sebelumnya pada masa yang bernama Poesat Tenaga Rakyat yang
pemerintah Hindia Belanda mereka bersikap disingkat Poetra.
nonkooperatif. Faktor-faktor yang Tujuan organisasi ini menurut Soekarno
menyebabkan kesediaan mereka bekerja sama adalah untuk membangkittkan kembali
itu adalah pertama, kebangkitan bangsa- semangat kebangsaan rakyat Indonesia yang
bangsa timur. Fakor lainnya adalah tentang selama masa kolonial Belanda berhasil
ramalan joyoboyo yang hidup dalam dibendung oleh Hindia Belanda. Namun,
masyarakat tradisional. Dalam ramalannya bagi Jepang sendiri poetra adalah wadah
bahwa akan datang orang-orang kate yang untuk rakyat Indonesia dalam membantu
akan menguasai Indonesia selama seumur mereka berperang dalam usaha
jagung dan sesudah itu kemerdekaan mempertahankan perang Asia Raya. Sjahrir
akan tercapai. Faktor lainnya adalah sejak semula yakin Jepang tidak dapat
kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun memenangi peperangan. Dengan mengikuti
1905. (Poesponegoro, Marwati Djoened, perkembangan politik dunia dan jalannya
2008, hal. 27). perang melalui radio gelap, Sjahrir dapat
Sesudah Sjahrir dan Hatta dibebaskan member informasi diseluruh Pulau Jawa
oleh Jepang Maret 1912, Sjahrir mengambil sehingga dia dapat meningkatkan persiapan
menggerakkan golongan-golongan yang anti terpilih menjadi perdana menteri 3 periode
Jepang dan yang prodemokrasi untuk yaitu:
member pukulan pada waktu yang tepat. Sikap pemerintah menempuh perjuangan
Kekalahan Jepang yang dipercepat oleh Diplomasi mendapat tanggapan pro dan
bom atom yang dijatuhkan di kota kontra dari para pejuang saat itu, mereka yang
Hiroshima dan tiadanya persiapan sekutu mendukung kebijaksanaan ini pada umumnya
untuk cepat-cepat memasuki kawasan Asia sependapat dengan pandangan yang
Tenggara memberi suatu kesempatan untuk dikemukakan pemerintah sedangkan mereka
menyatakan kemerdekaan Indonesia sehingga yang kontra menganggap bahwa kebijakan ini
tuntutan Indonesia dapat dilaksanakan oleh akan membahayakan kemerdekaan dan
suatu gerakan politik saja, melainkan oleh keutuhan wilayah RI karena hal ini akan lebih
suatu Negara yang sudah menyatakan menguntungkan pihak Belanda dalam
kemerdekaannya. menyusun kekuatan militernya untuk
Soekarno dan Hatta yang belum menguasai Indonesia.
mengetahui berita menyerahnya Jepang, tidak Sebagai konsekuensi logis di tempuhnya
merespon secara positif. Mereka menunggu Diplomasi pemerintah menganggap perlu
keterangan dari pihak Jepang yang ada di menghentikan perlawanan-perlawanan
Indonesia, dan proklamasi itu mesti sesuai bersenjata yang dilakukan oleh tentara
prosedur lewat keputusan Panitia Persiapan Indonesia maupun laskar-laskar bersenjata
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang yang saat itu dengan perintah penghentian
dibentuk oleh Jepang. Sesuai rencana PPKI. pertempuran-pertempuran seperti yang terjadi
kemerdekaan akan diproklamasikan pada 24 di Surabaya, dan daerah-daerah lainnya.
September 1945.Sikap Soekarno dan Hatta Perintah untuk menghentikan perlawanan
tersebut rnengecewakan para pemuda sebab bersenjata ini menimbulkan polemik
sikap itu berisiko kernerdekaan RI dinilai tersendiri pada pemimpin tentara maupun
sebagai hadiah Jepang dan RI adalah bikinan badan-badan perjuangan bersenjata sehingga
Jepang, Guna rnendesak lebih keras, para konsentrasi perjuangan bersenjata menjadi
pernuda akhirnya rnenculik Soekarno dan terganggu dan akibatnya banyak daerah-
Hatta pada 16Agustus. Dan kemudian, daerah yang jatuh ketangan Sekutu dengan
Soekarno dan Hatta memproklamasikan mudahnya.
kemerdekaan RI pada 17Agustus. Sejak di amanahkan menjadi Ketua Badan
Sejak dimanahkan menjadi Ketua Badan Pekerja KNIP (Komite Nasional Indonesia
Pekerja KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) pada tanggal 17 Oktober 1945. Amir
Pusat) pada tanggal 17 Oktober 1945. Amir Sjarifudin, wakil ketuanya.berdasarkan
Sjarifudin, wakil ketuanya.berdasarkan Makloemat X tertanggal 16 Oktober 1945,
Makloemat X tertanggal 16 Oktober 1945, KNIP di ubah dari sebuah badan pembantu
KNIP di ubah dari sebuah badan pembantu Presiden menjadi legislatif, parlemen. Para
Presiden menjadi legislatif, parlemen. Para menteri bertanggung jawab kepada parlemen
menteri bertanggung jawab kepada parlemen sementara (sebelum diadakan pemilihan
sementara (sebelum diadakan pemilihan umum) yaknI KNIP, Makloemat X
umum) yaknI KNIP, Makloemat X ditandatangani oleh Wakil presiden Hatta;
ditandatangani oleh Wakil presiden Hatta; disebut Makloemat, karena Sekretaris Negara
disebut Makloemat, karena Sekretaris Negara tidak ingat nomor urut yang dicantumkan,
tidak ingat nomor urut yang dicantumkan, sedangkan waktu mendesak. Pemerintah
sedangkan waktu mendesak. Soekarno didesak mengeluarkan makloemat 3
Pemerintah Soekarno didesak November 1945, yang mendirikan partai politik
mengeluarkan makloemat 3 November 1945, dan dengan demikian dan dengan demikian
yang mendirikan partai politik dan dengan menghapus kesan bahwa republik Indonesia
demikian dan dengan demikian menghapus adalah negara fasis (Rosihan Anwar: 51-52).
kesan bahwa republik Indonesia adalah negara Sutan Sjahrir terpilih menjadi perdana menteri
fasis (Rosihan Anwar: 51-52). Sutan Sjahrir 3 periode yaitu:
1. Kabinet pertama, yaitu 14 November 1945- (Garda maeswara : 57-58).
12 Maret 1946. Pada tanggal 12 Maret 1946, terbentuknya
2. Kabinet kedua, 13 Maret 1946 – 2 kabinet II. Kabinet ini memiliki 6 program
Oktober 1946. kerja sebagai berikut:
3. Kabinet ketiga, 2 Oktober 1946 – 27 Juni 1. Republik Indonesia harus diakui sebagai
1947. negara yang berdaulat penuh atas wilayah
Terbentuknya kabinet Sjahrir Kabinet bekas Hindia Belanda.
pertama, yaitu 14 November 1945- 12 Maret 2. Pinjaman-pinjaman Belanda sebelum
1946 yaitu kabinet Parlementer yaitu para tanggal 8 Maret 1942 menjadi tanggung
menteri diangkat dari partai politik. jawab pemerintah RI.
Kabinet ini memiliki progran kerja sebagai 3. Federasi Indonesia-Belanda akan
berikut: dilaksanakan dalam masa tertentu dan
1. Menyempurnakan susunan pemerintah mengenai urusan luar negeri dan
daerah berdasarkan kedaulatan rakyat. pertahanan di serahkan kepada suatu
2. Mencapai koordinasi segala tenaga rakyat badan federasi yang terdiri atas orang
di dalam usaha menegakan negara Indonesia dan Belanda.
Republik Indonesia serta pembangunan 4. Tentara Belanda segera ditarik dari
masyarakat yang berdasarkan keadilan Indonesia dan jika perlu diganti dengan
perikemanusian. Tentara Republik Indonesia.
3. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran 5. Pemerintah Belanda harus membantu
rakyat, di antaranya dengan jalan pemerintah Indonesia untuk dapat diterima
pembagian pangan. sebagai anggota Perserikatan Bangsa-
4. Berusaha mempercepat keberesan tentang Bangsa (PBB) dan Selama perundingan,
uang Republik Indonesia. semua aksi militer harus dihentikan dan
Para pejabat yang masuk dalam jajaran pihak Republik akan melakukan
kabinet sjahrir 1. yaitu: pengawasan terhadap pangungsian
1. Perdana Menteri Sutan Sjahrir (PSI) tawanan-tawanan Belanda dan interniran
2. Menteri Luar Negeri Sutan Sjahrir (PSI) lainnya.
3. Menteri Dalam Negeri Sutan Sjahrir Para Pejabat Yang Masuk Dalam Jajaran
(PSI) Kabinet Sjahrir II.yaitu:
4. Wakil Menteri Dalam Neger Mr. 1. Perdana Menteri Sutan Sjahrir (PSI)
Haermani 2. Menteri Muda Luar Negeri H. Agus Salim
5. Menteri Keamanan Rakyat Amir 3. Menteri Dalam Negeri Dr. Subandrio
Sjarifudin (PSI) (Partai Sosialis)dan Menteri Pertahanan
6. Wakil Menteri Keamanan Rakyat Abdul Mr. Amir Sjarifudin (Partai Sosialis)
Moerad 4. Menteri Muda Pertahanan Arudji
7. Menteri kehakiman Mr.Soewandi Kartawinata (Masyumi) dan Menteri
8. Menteri Penerangan Amir Sjarifudin Kehakiman Soewandi
(PSI) 5. Menteri Muda Kehakiman Mr. Hadi dan
9. Menteri Keuangan Soenarjo Menteri Penerangan Mohamad Natsir
Kolopaking (Masyumi) dan Menteri Keuangan Ir.
10. Menteri Kemakmuran Ir. Darmawan Soerachman Tjokrodisuro dan Menteri
Mangonkoesoemo Muda Keuangan Mr. Sjaripudin
11. Menteri Perhubungan Ir. Abdul Karim Prawinegara (Masyumi)
12 Menteri Pekerjaan Umum Ir.Putuhena 6. Menteri Perhubungan Ir. Abdul Karim
(Parkindo) 7. Menteri Muda Perhubungan Ir. Djuanda
13 Menteri Sosial Dr. Adji Darmo dan Menteri Pekerjaan Umum Ir. Puteha
Tjokronegoro (PSI) (Parkindo) dan Menteri Muda Pekerjaan
14. Menteri Pengajaran Dr.Mr.TSG. Mulia Umum Ir. H. Laoh (PNI)
(Parkindo) 8. Menteri pertanian dan persedian Ir. Rasad
15. Menteri Kesehatan Dr. Darma Setiawan 9. Menteri perdagangan dan perindustrian Ir.
16. Menteri Negara H. Rasjidi (Masyumi) Darmawan.
10. Menteri Perhubungan/Menteri Sosial 15. Menteri Muda Perhubungan Stiadjid
Mr. Maria Ulfa (Masyumi)
11. Menteri Muda Sosial Mr.Abdulmajid 16. Menteri Pekerjaan Umum Ir. Putuhena
(partai sosial) (Parkindo)
13. Menteri Agama H. Rasid (Masyumi) 17. Menteri Muda Pekerjaan Umum Ir.H.
14. Menteri Kesehatan Dr. Darma Setiawan Laoh (PNI)
15. Menteri Muda Kesehatan Dr. J. Leimana 18. Menteri Sosial Mr. Maria Ulfah
(Parkindo) (Perwari/PPI)
16. Muda Menteri Negara Wikaya (BP 19. Menteri Muda Sosial Mr. Abdulmadjid
Kongres). Djojoningrat
(Garda maeswara : 85-88). 20. Menteri Pengajaran Mr. Suwandi
Melanjutkan Kabinetnya kedua, Sjahrir 21. Menteri Muda Pengajaran Ir. Gunarso
menbuat program untuk Kabinetnya ketiga, 22. Menteri Agama K. Haji Fatucrahman
yaitu: (Masyumi)
1. Menyempurnakan susunan pemerintah 23. Menteri Kesehatan Dr. Darma Setiawan
daerah berdasarkan kedaulatan Rakyat. 24. Menteri Kesehatan Dr. J.Leimana
2. Mencapai koordinasi segala tenaga rakyat (Parkindo)
di dalam usaha Menegakan Negara 25. Menteri Negara Sri Sultan
Republik Indonesia. Hamengkubowono IX
3. Serta pembangunan masyarakat yang 26. Menteri Negara K. Haji Wachid Hasjim
berdasarkan keadilan dan peri- (Masyumi)
kemanusian. 27. Menteri Negara Wikana (BP Kongres
4. Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran Pemuda)
rakyatdi antaranya dengan jalan 28. Menteri Negara Dr. Sudarsono (Partai
pembagian pangan. Sosialis)
5. Berusaha mempercepat keberesan tentang 29. Menteri Negara Mr. Tan Po Gwan
hal uang Republik Indonesia. (Partai Sosialis)
Para Pejabat Yang Masuk Dalam Jajaran 30. Menteri Negara Dr. Ernest Francois
Kabinet Sjahrir III.yaitu: Eugene DK.
1. Perdana Menteri Sutan Sjahrir . Sementara usaha Diplomasi yang dilakukan
2. Menteri Luar Negeri Sutan Sjahrir pemerintah terus berlangsung. Belanda telah
3. Menteri Muda Luar Negeri Haji Agus berhasil menyusun kekuatan militernya guna
Salim mengambil alih kekuasaan setelah Sekutu
4. Menteri Dalam Negeri M. Mohamad Rum meninggalkan Indonesia. Diplomasi ternyata
(Masyumi) dimanfaatkan Belanda untuk mengulur waktu
5. Menteri Pertahanan Mr. Amir Sjarifudin sampai kekuatan militer mereka siap (A.H.
(Partai Sosialis) Nasution, 1997 :28).
6. Menteri Muda Pertahanan Harsono Dengan kekuatan militernya ini Belanda
Tjokroaminoto (Masyumi) mulai melancarkan operasi-operasi militer
7. Menteri Kehakiman Mr. Sutanto (PNI) untuk menguasai daerah-daerah di Indonesia.
8. Menteri Muda Kehakiman Mr. Hadi Pada tanggal 15 November 1946 di adakan
9. Menteri Penerangan Mohamad Natsir perundingan antara pemerintah RI dengan
(Masyumi) Belanda di Desa Linggarjati, perundingan ini
10. Menteri Keuangan Mr. Sjafrudin menghasilkan Persetujuan Linggarjati yang
Prawinegara ditandatangani pada tanggal 15 Maret 1947,
11. Perdana Muda Keuangan Mr. Lukman berselang empat bulan Persetujuan
Hakim (PNI) Linggarjati ditandatangani pada tanggal 20
12. Menteri Kemakmuran Dr. Adnan Kapau Juli 1947 Belanda melakukan Agresi Militer
Gani (PNI) pertama terhadap RI yang didahului
13. Menteri Muda Kemakmuran M. Jusuf ultimatum supaya RI mengakui kedaulatan
Wibisiono (Masyumi) Belanda di Indonesia pada tanggal 29 Juni
14. Menteri Perhubungan Ir. Djuanda 1947.
Agresi Militer Belanda ini merupakan Disini Sutan Sjahrir juga berperan dan
penghianatan terhadap upaya Diplomasi yang bertanggungjawab untuk mempertahankan
bertujuan untuk melemahkan dan menguasai kemerdekaan Indonesia dengan mengajak
secara penuh atas wilayah RI. Rakyat ketiga tokoh nasional untuk melakukan
Indonesia melakukan perlawanan gerilya diplomasi sehingga melahirkan sebuah
secara serentak diseluruh wilayah RI dan Perjanjian Linggarjati (Rosihan Anwar, 2010
berhasil mendesak kedudukan Belanda. :87).
Tindakan Agresi Belanda ke-II Berawal dari sebuah gagasan Perdana
mengakibatkan reaksi dimana-mana, di dalam Menteri Sutan Sjahrir melakukan diplomasi
negeri kabinet Negara Pasundan dan NIT beras yang aktif di mulai sejak April 1946.
meletakan jabatan sebagai protes, sedangkan Sjahrir tetap bersikukuh untuk mengirimkan
di luar negeri simpati terhadap Indonesia 500.000 ton beras ke India yang sedang
semakin besar dan membangkitkan Negara- dilanda bencana kelaparan. Sebagai gantinya
negara Asia dan PBB untuk mengadakan beras tersebut ditukar dengan obat-obatan dan
tindakan. tekstil. Jawaharlal Nehru, yang terpukau oleh
Terbentuknya Perjanjian Linggarjati uluran tangan Sjahrir, lantas mengadakan
tentunya tidak dapat dilepaskan dari latar Asians Relations Conference di New Delhi
belakang dunia internasional dan nasional. dan mengundang Sjahrir. Diplomasi ini
Keadaan dunia pasca Perang Pasifik dapat ternyata membawa dampak positif bagi
dikatakan masih belum stabil. Kebijakan Indonesia. Selain mendapatkan “kawan”,
dibidang politik ini diawali dengan Indonesia dinilai semakin eksis dalam
dikumpulkannya para tokoh nasional untuk pergaulan Internasional.Atas prakarsa Pandit
memimpin pertarungan diplomasi dengan Jawarhal Nehru, diadakan inter Asian
pihak Belanda. Maka Perdana Menteri Sutan Conference di New Delhi, India pada tahun
Sjahrir mengundang dan mengumpulkan 1947 (Rosihan Anwar, 2010: 103).
tokoh-tokoh nasional dikediamannya. Tokoh Konfrensi ini dihadiri dihadiri oleh
tersebut adalah Mohammad Roem, (Menteri Negara-negara Asia yang bertujuan untuk
Dalam Negeri), Mr. Soesanto Tirtoprodjo menggalang kerjasama di antara Negara-
(Menteri kehakiman) , dan dokter Soedarsono negara Asia dalam mencapai tujuan bersama,
(Menteri Negara). khususnya kemerdekaan, keamanan, dan
Dengan tujuan untuk merumuskan kesejahteraan manusia. Indonesia
sebuah gagasan atau ide dalam dalam sebuah mengirimkan delegasi lengkap yang dipimpin
Perundingan Paskah dicapainya persetujuan oleh P.M. Suttan Sjahrir dan H. Agus salim.
gencatan senjata antara pihak Indonesia dan Saat berbicara dalam Konfrensi Hubungan
Belanda apakah melakukan sebuah politik Asia pada tanggal 23 Maret 1947 di New
dengan menggunakan politik Diplomasi Delhi, India, Sarojininaidu (1879-1949)
menurut pemerintah atau Konfrontasi mengenalkan Sutan Sjahrir sebgai „Perdana
menurut parah tokoh oposisi pada saat itu. Menteri atom‟ the atomic prime minister.
Adapun hasil dari pertemuan tesebut para Banyaknya perlawanan bersenjata di
tokoh tersebut adalah melakukan sebuah daerah-daerah oleh rakyat RI dalam
politik Diplomasi sesuai dengan kebijakan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan
pemerintah, kemudian merancang sebuah akan lebih banyak lagi korban yang
persiapan untuk menghadapi sebuah berjatuhan maka Perdana Menteri Sutan
perundingan sehingga nanti tidak akan Sjahrir menggunakan cara lunak yaitu dengan
merugikan negara Indonesia (K.M.L. Tobing, cara diplomasi dan melakukan perundingan-
1986:VIII). perundingan dengan pihak Sekutu, hal ini
Dengan adanya sebuah perundingan disebabkan karena masih lemahnya dalam
kebijakan dibidang politik ini lahir tehnik persenjataan kemiliteran dan perlunya
dikarenakan kekuatan Indonesia pada saat itu mendapat simpati dan opini dunia
yang tidak seimbang dengan kekuatan Sekutu internasional. Adapun Perundingan yang
maka di ambilah sebuah kebijakan untuk dilakukan pemerintah dengan Sekutu yaitu
melakukan perundingan dengan Sekutu. dalam mengantisipasi terjadinya gencatan
senjata.yaitu melakukan Perundingan SIMPULAN
Linggarjati. Pada tanggal 15 November 1946 Berdasarkan pembahasan yang telah di
diadakan perundingan antara pemerintah RI uraikan maka penulis dapat diambil
dengan Belanda di Desa Linggarjati, kesimpulan bahwa strategi yang dilakukan
perundingan ini menghasilkan Persetujuan perdana menteri Sutan Sjahrir dalam
Linggarjati yang ditandatangani pada tanggal mempertahankan kemerdekaan Indonesia
15 Maret 1947. Isi naskah pada pokoknya adalah melakukan politik diplomasi dengan
adalah : Pemerintah Belanda mengakui cara melakukaan sebuah perundingan dengan
kekuasaan de facto Republik Indonesia atas pihak sekutu. Maka melahirkan sebuah
Jawa, Madura, dan Sumatera, Pemerintah perundingan Linggarjati yang menghasilkan
Indonesia dan Belanda akan mendirikan sebuah tiga pokok bahasan yang berisi
Negara Indonesia Serikat dan Negara Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de
Indonesia Serikat dihubungkan dengan facto Republik Indonesia meliputi Sumatera,
Belanda dalam satu uni Indonesia-Belanda. Jawa dan Madura, Pemerintah Indonesia dan
Berdasarkan data yang diperoleh penulis, Belanda akan mendirikan Negara RIS serta
bahwa dengan diadakan Inter Asia Confrence Negara Indonesia Serikat dihubungkan
di New Delhi pada tanggal 23 Maret 1947 dengan Belanda dalam satu uni Indonesia-
yang di hadiri oleh Negara-negara Asia yang Belanda, yang disetujui kedua belah pihak
bertujuan untuk menggalang kerjasama di negara dan ikut menghadiri konfrensi Inter
antara Negara-negara Asia dalam mencapai Asia dengan tujuan untuk menggalang
tujuan bersama, khususnya kemerdekaan, kerjasama antara Negara-negara Asia dalam
keamanan, dan kesejahteraan manusia. Maka mencapai tujuan bersama, khususnya
Perdana Menteri Sutan Sjahrir menggagas kemerdekaan, keamanan, dan kesejahteraan
sebuah pemikiran, agar Asia tidak memihak manusia. tanggal 23 Maret 1947 di New
kepada suatu blok. Delhi, India.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Rosihan. 2011. Sutan Sjahrir, Notosusanto, Nugroho. 1984. Masalah
Negarawan Humanis, Demokrat Sejati Penelitian Sejarah Kontemporer. Jakarta.
Yang Mendahului zamannya. Jakarta. Inti Indayu.
Buku Kompas.
Anwar,Rosihan 2010. Sjahrir, Peran Besar Notosusanto, Nugroho. 1984. Masalah
Bung Kecil. Jakarta. Kepustakaan Penelitian Sejarah Kontemporer suatu
Populer Gramedia. pengalaman. Jakarta. Intidayu Press.

Kansil Dan Julianto. 1990. Sejarah Poesponegoro, Marwati Djoned dan


Pergerakan Kebangsaan Indonesia. Notosusanto, Nugroho. 1999. Sejarah
Jakarta. Gramedia. Nasional Indonesia. Jakarta. Balai
Pustaka.
Maeswara, Garda. 2010. Sejarah Revolusi
Indonesia 1945-1950. Jakarta. Narasi. Sayuti, Husin.1989. Pengantar Metodologi
Riset. Jakarta. CV. Fajar Agung
Moeleong, Lexy J. 2004. Metodologi Tobing, K.M.L. 1986. Perjuangan politik
Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. bangsa indonesia linggarjati. Jakarta.
Remaja Rosdakarya. Gunung Agung

Nasution, A.H. 1997. Sekitar Perang Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian
Kemerdekaan Indonesia Jilid III. Kepustakaan. Jakarta. Yayasan Obor
Bandung. Angkasa. Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai