Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN LAPORAN RISET 10

MENDUKUNG PELAKSANAAN LAYANAN AIR PERDESAAN


YANG BERKELANJUTAN: ASOSIASI BADAN PENGELOLA
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DI INDONESIA
AGUSTUS 2018

Ringkasan laporan ini menyajikan temuan-temuan riset TEMUAN-TEMUAN INTI antara lain pemerintah daerah tidak cukup
mendukung kegiatan harian para Asosiasi,
yang meneliti efektivitas Asosiasi Badan Pengelola 1. Asosiasi-asosiasi ini telah berhasil secara
efektif menghubungkan banyak BPSPAMS
tanggapan yang terbatas dari pemerintah
daerah untuk bertindak terhadap informasi
Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (BPSPAMS) dengan pemerintah daerah (bertindak hasil pantau dari Asosiasi serta tingginya
sebagai “jembatan”) dan melakukan pantauan
bagi penyediaan air perdesaan dalam mendukung secara reguler terhadap kinerja BPSPAMS
harapan pemerintah daerah terhadap peran
ganda Asosiasi, padahal mereka ini relawan.
dan layanannya.
BPSPAMS dan pemerintah daerah untuk menyediakan 2. Secara umum, asosiasi-asosiasi ini
5. Pemerintah daerah menghadapi hambatan
pengertian dan hambatan nyata mengenai
layanan air perdesaan. telah memenuhi fungsi-fungsi inti yang penawaran kecukupan dana untuk
digambarkan, namun tantangannya adalah mendukung para Asosiasi, dan Asosiasi
bahwa para anggota dewan Asosiasi tidak punya kerangka kelembagaan yang
FIGURE 1 WAWANCARA DENGAN ANGGOTA DEWAN ASOSIASI, DEMAK menggunakan waktunya secara sukarela dan jelas sebagai tempat kiprahnya. Nilai gotong
mengeluarkan uang dari sakunya sendiri demi royong yang dikenal luas dan pemberdayaan
menjalankan fungsi pantauan. Pemberian masyarakat dipakai mengurangi upaya untuk
dukungan teknis dan manajerial serta membicarakan kesulitan-kesulitan keuangan
pembelajaran sebaya kepada para BPSPAMS dan kelembagaan yang dihadapi Asosiasi.
telah terjadi, tetapi terkendala oleh kapasitas
sumber daya manusia dan jarak. 6. Muncul tiga perubahan terhadap konteks
kelembagaan bagi penyediaan air perdesaan
3. Secara keseluruhan model kerja para Asosiasi di Indonesia yang mempertanyakan model
ini telah memenuhi beberapa aspek model yang dipakai Asosiasi sekarang ini dan
kerja yang giat, namun ternyata tidak bisa mungkin perlu ada adaptasi. Ketiganya
diteruskan, khususnya dari segi keuangan. meliputi (i) terlihat tumpang-tindih antara
Juga ada kerancuan tentang kepada tugas Asosiasi dengan tugas pemerintah
siapa ‘usulan nilai’ harus diajukan, apakah daerah yang terbatasi secara hukum; (ii)
kepada BPSPAMS ataukah ke pemerintah meningkatnya peran pemerintah desa dan
daerah, serta perlunya diversifikasi sumber keuangan desa dalam penyediaan layanan
pendapatan dan jenis-jenis kemitraan. suplai air; dan (iii) munculnya model badan
4. Interaksi antara para Asosiasi dengan usaha milik desa (BUMDes) selain dari jasa
pemerintah daerah pada umumya positif, layanan suplai air oleh BPSPAMS.
namun ada beberapa permasalahan inti,

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 1
Pengantar Riset ini meneliti tentang bagaimana dan Temuan-temuannya disajikan dengan merujuk
FIGURE 3 ANGGOTA DEWAN ASOSIASI DI AGAM, dalam kondisi apa Asosiasi BPSPAMS tersebut ke lima masalah riset:
Dalam sektor suplai air perdesaan di Indonesia, SUMATRA
dapat berhasil, serta mendukung berhasilnya
ada organisasi kolektif dalam bentuk Asosiasi 1. Apa aspek-aspek kunci keberhasilan dari
kerja para anggota BPSPAMS dalam
Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum Asosiasi yang dipilih?
memberikan jasa layanan air yang terpercaya
dan Sanitasi (BPSPAMS) untuk melengkapi dan berkualitas. Lebih luas lagi, riset ini 2. Apa fungsi-fungsi yang dijalankan oleh
peran lembaga-lembaga yang ada untuk bertujuan untuk meneliti keefektifan Asosiasi Asosiasi dalam praktiknya, dibandingkan
mendukung penyediaan layanan air. Asosiasi- dan membahas tentang bagaimana cara- dengan fungsi yang diharapkan?
asosiasi ini umumnya terdiri atas sejumah cara terbaik bagi para Asosiasi, pemerintah
anggota Dewan yang diangkat dari para 3. Model bisnis apa yang mendasari
dan mitra pembangunan dapat memperluas
anggota BPSPAMS. Organisasi pendukung berfungsinya Asosiasi?
praktik-praktik terbaik di seluruh negeri.
jenis menengah ini dapat memberikan 4. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
dukungan fungsi dalam hal ekonomi, Metode dinamika interaksi antara pemerintah
termasuk bantuan teknis, akses ke dukungan Kajian kualitatif ini melibatkan wawancara daerah dengan para Asosiasi?
keuangan dan jasa-jasa lainnya. Namun, kajian yang semi-terstruktur dengan 54 anggota
terdahulu menunjukkan bahwa organisasi 5. Apakah hubungan antara model Asosiasi
dewan Asosasi dan 44 wakil-wakil pemerintah dengan konteks kelembagaan yang
seperti itu rentan, dengan potensi terbatasi kabupaten di seluruh Indonesia (termasuk
pada keberlanjutan tanpa model bisnis yang Riset ini dilakukan oleh “the University of berkembang dalam hal pasokan air
Technology Sydney Institute for Sustainable 10 lokasi di Sumatra, Jawa, Sulawesi dan perdesaan?
diperkuat (Murta dan Willetts, 2014). Kalimantan: Agam, Muara Enim, Ogan Ilir,
Futures (UTS-ISF)” dalam kemitraan dengan
“the Center for Regulation, Policy and Sidenreng Rappang, Wajo, Purbalingga,
Governance, Universitas Ibn Khaldun” di Bogor Demak, Pekalongan, Grobogan and Balangan).
FIGURE 2 ASSOCIATION LEADERSHIP IN OGAN ILIR, FIGURE 4 ANGGOTA DEWAN PENGURUS DI SIDRAP,
SUMATRA (CRPG). Riset ini dilakukan dalam kerjasama Digunakan sampling secara bertujuan untuk SULAWESI SELATAN
dengan Bappenas dan Kementerian Pekerjaan memilih sepuluh Asosiasi yang dianggap
Umum dan Perumahan (Ministry of Public berhasil oleh Pemerintah Indonesia melalui
Works and Housing), Unit Manajemen Proyek “Central Program Management Unit (CPMU)”
Pusat di program PAMSIMAS, serta didanai di PAMSIMAS. Kerangka konseptual yang
melalui “Australian Department of Foreign digunakan untuk interpretasi dan analisis
Affairs and Trade”. data meliputi model pemerintahan interaktif
(Kooiman, 2003; Kooiman et al, 2008), analisis
ekonomi politik (Harris, 2013, ODI, 2009 dan
Fritz et al, 2009) serta kanvas model bisnis
yang diadaptasikan untuk usaha sosial
(Knode, 2016). Data kualitatif dianalisis
menurut tema, dengan melakukan kategorisasi,
perbandingan dan konseptualisasi data secara
berulang-ulang.

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 2
Temuan-temuan yang sudah dipertimbangkan, menjadi relawan
FIGURE 5 WAKIL-WAKIL PEMERINTAH DAERAH DI OGAN untuk secara reguler memantau kinerja dan
Aspek-aspek kunci keberhasilan ILIR, SUMATRA
layanan BPSPAMS (baik per kuartal atau secara Permasalahan Asosiasi itu hanyalah
dari Asosiasi tahunan), dan seringkali melakukan perjalanan soal dana, karena kami harus pergi ke
Ada lima bidang keberhasilan yang umum jauh untuk bertemu dengan BPSPAMS dan daerah-daerah yang jauh. Kami bukan
dijumpai di Asosiasi-asosiasi yang dipilih. mengumpulkan informasi layanan. pegawai – kami harus menghidupi
Lima hal tersebut meliputi: (i) keterkaitan keluarga kami dan itu yang didahulukan.
yang efektif antara pemerintah daerah dengan FIGURE 6 DOKUMENTASI ASOSIASI DI MUARA Jika pemerintah memberi dukungan,
BPSPAMS, misalnya memfasilitasi komunikasi ENIM, SUMATRA maka kami bisa lebih serius.
yang konstruktif, memecahkan masalah Transport itu mahal—jangan biarkan
bersama yang dihadapi oleh BPSPAMS, kami seperti itu.
serta bertindak sebagai ‘jembatan’ dengan Anggota Dewan Asosiasi
pemerintah daerah atau ‘payung’ kelompok
bagi para BPSPAMS; (ii) menguatkan Kesulitan dalam kapasitas teknis dan sumber
solidaritas, berbagi pengetahuan dan jaringan daya manusia agak membatasi kemampuan
profesional, melalui interaksi sosial antar Asosiasi untuk menjalankan fungsi mereka
(iv) berbagi visi dan motivasi untuk bersama- dalam bantuan teknis, fasilitasi, dan advokasi,
para BPSPAMS dan pegembangan hubungan sama mendapatkan akses ke air yang
profesional dengan pemerintah daerah; (iii) serta fungsi planning. Namun, para Asosiasi
aman bersama dengan para BPSPAMS dan yang lebih kuat mampu menjalankan semua
melakukan pemantauan kinerja secara reguler pemerintah daerah; (v) mendukung para
atas manajemen BPSPAMS, pemberian fungsi ini. Meskipun pembelajaran sebaya
BPSPAMS untuk mengakses dana, melalui bank sangat dihargai, jarak geografis yang jauh
layanan dan fungsi, yang dihargai oleh lokal dan dana desa dari pemerintah daerah.
pemerintah daerah dan sumber kebanggaan membuatnya sulit dalam praktik. Ditemukan
bagi Asosiasi-Asosiasi. Fungsi-fungsi Asosiasi dalam praktik versus juga dalam riset ini bahwa meskipun Asosiasi
fungsi yang dipertimbangkan bertugas memberlakukan standar kualitas
TDalam riset ditemukan bahwa para Asosiasi layanan air, hal ini merupakan tanggung jawab
pada umumnya menjalankan fungsi-fungsi legal dari pemerintah daerah dan mensyaratkan
Yang jelas adalah bahwa mereka [para kunci yang telah dipertimbangkan dengan penetapan standar nasional bagi air berbasis-
Asosiasi] bermanfaat dalam membantu sebaik mungkin; namun ada beberapa masyarakat yang belum ada.
kita mendapatkan air bersih 100% kesulitan yang membatasi capaian mereka
dan sanitasi, peran mereka luar biasa. Kelayakan model bisnis para Asosasi
yang sepenuhnya. Pedoman dari Pemerintah FIGURE 7 PEJABAT PEMERINTAH DAERAH DI SIDRAP,
Kami memerlukan data [yang mereka SULAWESI SELATAN Ditemukan dalam riset ini bahwa dari beberapa
Indonesia/PAMSIMAS mengusulkan fungsi- aspek model bisnis Asosiasi yang diteliti itu
kumpulkan] dan data anggota Asosiasi. fungsi berikut: (i) monitoring, (ii) memberikan
Mereka menjadi perpanjangan tangan sudah layak, namun secara keseluruhan model
kemudahan, termasuk bantuan teknis dan bisnis ini tidak bisa dilanjutkan, khususnya
kami di lapangan.’ advokasi, (iii) perencanaan, (iv) pembelajaran
Wakil Pemerintah Daerah secara finansial. Kami menerapkan ‘key building
sebaya dan (v) pemberlakuan standar kualitas. blocks’ dari Business Model Canvas untuk
Dalam hal fungsi monitoring, para anggota meneliti bidang ini. Komponen model bisnis in
dewan Asosiasi menjalankan tugas-tugas dicetak miring dalam penjelasan di bawah ini.

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 3
Dalam hal value-proposition, meskipun para Hubungan konsumen antara Asosiasi dengan
FIGURE 8 SUPLAI AIR DESA DI OGAN ILIR DAN AGAM, Asosiasi punya nilai sosial yang sama untuk anggota BPSPAMS umumnya berfungsi dengan
SUMATRA
melayani masyarakat demi menjamin akses ‘Dulu ada kontribusi berulang [dari baik, menggunakan telpon dan sms untuk
air minum yang aman, ditemukan dalam riset BPSPAMS], tetapi sekarang tidak berkomunikasi, mengingat jaraknya uang jauh
ini bahwa terdapat variasi dalam hal bagi lagi, tidak ada lagi sumber masukan dan terpencil.
siapa para Asosiasi itu memandang ‘value lain, tidak ada registrasi, hanya murni
proposition’ mereka—bagi anggota BPSPAMS dari kita’.
ataukah bagi pemerintah daerah, dan juga Anggota Dewan Asosiasi Secara umum, dianggap bahwa
dalam hal apa isi ‘value proposition’ tersebut. Hal ini adalah karena model Asosiasi yang sifat koordinasi berjalan lancar dan efektif
Misalnya, bagi masyarakat dan BPSPAMS, tugasnya sukarela, maka anggota BPSPAMS ... bagus dan harmonis, koordinasinya
apakah mereka benar-benar menjadi wakil tidak mampu membayar iuran keanggotaan bagus’.
yang bertujuan melakukan advokasi ke atau Asosiasi tidak bisa secara logistik menarik Wakil pemerintah daerah
pemerintah daerah atas nama BPSPAMS dan uang tersebut. Hal tersebut adalah juga Satu tantangannya adalah adanya
masyarakat, ataukah mereka ini penyedia jasa karena keterbatasan dana pemerintah daerah persepsi oleh beberapa BPSPAMS bahwa
layanan dan teknis? Dan bagi pemerintah dan kebijakan yang tidak jelas mengenai anggota dewan Asosiasi dibayar oleh
daerah, apakah mereka memberikan akses penyediaan dukungan finansial. Meskipun pemerintah daerah, yang sebenarnya tidak
kepada masyarakat dan BPSPAMS untuk beberapa biaya operasional dibayar oleh demikian.#Akses ke sumber-sumber inti
memberi suara dan pendapat, ataukah mereka pemerintah daerah (misalnya biaya kantor), terbukti membatasi efektivitas Asosiasi. Dalam
perpanjangan pemerintah, yang memeriksa biaya lain seperti pelatihan, monitoring dan hal sumber daya manusia, beberapa Asosiasi
BPSPAMS tentang kualitas layanannya? transportasi tidak dibayar. Pada umumnya, melaporkan adanya pergantian dalam anggota
Kerancuan mengenai value proposition dari dewan mereka, dan meskipun kebanyakan
jelaslah bahwa semua Asosiasi yang
Asosiasi ternyata membatasi kemampuan Asosasi punya suatu ketrampilan teknis (untuk
diwawancarai dalam riset ini dihadapkan pada memberikan layanan atau mengajar BPSPAMS),
Asosiasi untuk memilih dan menjalankan model kesulitan keuangan yang membatasi kapasitas
bisnis yang bisa diterapkan. para peserta melaporkan bahwa mereka
operasional mereka dan keberlanjutan memerlukan ketrampilan lanjut dalam bidang
Sebagaimana disebutkan di atas, keberlanjutan keuangan. manajemen dan manajemen keuangan.
finansial membutuhkan perhatian, dan Kemitraan inti dan hubungan kosnumen
ditemukan dalam riset ini bahwa diperlukan umumnya menjadi unsur positif dalam model
adanya diversifikasi arus pendapatan untuk bisnis Asosiasi. Dalam hal kemitraan inti, para
Administrasi di sini tdak bagus dan perlu
memenuhi biaya-biaya operasional. Sumber Asosiasi umumnya menunjukkan hubungan
diperbaiki oleh Bagian Pemberdayaan
Arus pendapatan Asosiasi ada tiga sumber yang positif dengan pemerintah daerah
Masyarakat. Para koordinator kawasan
yang terbatas dan tidak bisa diandalkan dan dengan staf PAMSIMAS. Hanya dalam
maupun Asosiasi tidak mampu
(yaitu dari iuran keangggotaan, sumbangan beberapa kasus para Asosiasi juga ikut serta
memperbaikinya.
dari pemerintah daerah, dan terkadang dari dengan mitra-mitra yang lebih luas, termasuk
Anggota Dewan Asosiasi
penyediaan layanan teknis). lembaga-lembaga finansial atau organisasti
non-profit. Akses ke sumber daya fisik sepert transportasi
(mobil atau sepeda) terbatas dan ini
mengurangi kemampuan mereka untuk
mendukung BPSPAMS yang lokasinya jauh.
Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 4
Faktor-faktor yang membentuk interaksi Ketiga bidang masalah dalam interaksi harian Ketiga bidang masalah tersebut di atas dapat Akhirnya, batasan terhadap prosedur
antara Asosiasi dan pemerintah daerah itu adalah: (i) pemerintah daerah tidak cukup sebagiannya dijelaskan melalui pemerintah anggaran pemerintah daerah, baik yang nyata
DInteraksi harian antara Asosiasi dengan mendukung kegiatan Asosiasi termasuk tidak tingkat dua, lembaga-lembaga pemerintah maupun yang dipersepsikan, juga mengurangi
pemerintah daerah melibatkan komunikasi cukup mendanai peranan yang diharapkan (baik resmi maupun tak resmi) yang kontribusi finansial dari pemerintah daerah
mengenai kebutuhan BPSPAMS, perencanaan dalam hal monitoring, kerancuan tentang siapa mengizinkan atau mengontrol interaksi harian, kepada Asosiasi. Beberapa pemerintah
dan implementasi kegiatan pantau dan yang harus membayar kebutuhan reparasi dan menetapkan ‘tindakan yang dibolehkan’ daerah menganggap bahwa mereka tidak
partisipasi Asosiasi dalam proses perencanaan sistem air yang ditemukan oleh Asosiasi, dan bagi pemerintah daerah maupun Asosiasi. Kami bisa memberikan honorarium kepada anggota
oleh pemerintah daerah, misalnya untuk kompleksitas dalam hal departemen mana temukan bahwa kerangka kelembagaan yang dewan Asosiasi, padahal prosedur anggaran
sistem-sistem air baru. Di semua lokasi, di kantor pemerintah daerah itu yang harus tak jelas, status hukum Asosiasi yang belum propinsi membolehkannya, dan ada pemerintah
dinamika antara Asosiasi dan pemerintah dihubungi oleh Asosiasi (misalnya apakah terselesaikan dan terkendalanya prosedur daerah yang melakukannya.
daerah pada umumnya positif, dengan adanya langsung dengan departemen pekerjaan pendanaan pemerintah daerah telah membatasi
Ada dua nilai dan norma dasar, yakni gotong
komunikasi reguler, dan berbagai bentuk umum, melalui agen pemberdayaan masyarakat otoritas dan efektivitas Asosiasi, dan
royong dan pemberdayaan masyarakat,
dukungan yang diberikan kepada Asosiasi. ataukah melalui Bappeda sebagai petunjuk menyebabkan timbulnya semua ketegangan
yang terkait dengan pemerintah tingkat tiga,
Namun, dengan menggunakan ‘interactive awal; (ii) tanggapan yang terbatas oleh tersebut di atas dalam interaksi harian. Tidak-
ternyata secara signifikan mempengaruhi
governance’ sebagai kerangka analitis pemerintah daerah untuk bertindak terhadap jelasnya kerangka kelembagaan nampaknya
persepsi dan harapan pemerintah daerah dan
menunjukkan bahwa ada tiga hal yang ternyata informasi monitoring yang diberikan oleh muncul terutama karena tidak-cocoknya antara
anggota dewan Asosiasi terhadap peran-peran
menjadi ‘kantong-kantong masalah’ dalam Asosiasi, yang diperparah oleh keseganan harapan Asosiasi untuk bertindak sebagai
Asosiasi. Kedua nilai ini mendukung meluasnya
hubungan Asosiasi dengan pemerintah daerah. anggota dewan Asosiasi untuk mengangkatnya organisasi payung dan bergantung secara
penerimaan oleh pemerintah daerah maupun
sebagai isu; dan (iii) adanya harapan tinggi finansial dan sumber daya manusia pada
oleh anggota dewan Asosiasi sendiri terhadap
dari pemerintah daerah terhadap peran ganda basis anggotanya dengan kenyataan, yang
waktu dan usaha yang diberikan secara
FIGURE 9 KANTOR BAPPEDA, MUARA ENIM, SUMATRA Asosiasi, padahal sifatnya sukarela. menunjukkan lemahnya basis tersebut. Akan
sukarela oleh anggota dewan.
halnya status hukum, meskipun mayoritas
Asosiasi mempunyai Akte Notaris, ada
beberapa yang menghadapi kesulitan untuk
Mereka tidak mengakui kami, mereka memperoleh Surat Keputusan dari pemerintah Pada awalnya, kami ingin membangun
tdak melakukan tindak-lanjut. propinsi yang dibutuhkan untuk memperoleh desa, masyarakat dan air bersih,
Pemantauan hanya untuk “mengontrol”. pendanaan. gitulah. Dan dari situ, kami bertemu
Saya masih tidak yakin apa perlunya hal bersama melalui PAMSIMAS ... intinya
ini. Sesudah dilakukan, tidak ada apa kami adalah relawan air bersih yang
pun yang terjadi’. Kami bingung, sebenarnya, apa langkah- membantu pemerintah daerah dan
Anggota Dewan Asosiasi langkah lanjut atau aturannya jika masyarakat untuk mendapatkan akses
Asosiasi minta diberi Surat Keputusan ke air bersih’ .
dari Gubernur, kami bingung? Kami juga Anggota Dewan Asosiasi
ingin memperoleh semacan pengakuan
dari Organisasi Perangkat Daerah OPD,
kami menghadap ke majelisnya... tetapi
dari perspektif hukum ternyata tidak
ada cara untuk menampung Asosiasi.
Anggota Dewan Asosiasi

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 5
Kuatnya dua nilai dan norma ini ternyata desa. Contoh-contoh dari adaptasi ini sudah
menjadi alasan kunci mengapa perubahan dinyatakan dalam riset ini. Misalnya, dalam FIGURE 10
di atas yang diinginkan untuk menuju ke beberapa hal, aksi yang dikoordinasi oleh
kerangka kelembagaan yang lebih jelas, Asosiasi bersama dengan pemerintah daerah
status hukum dan honor bagi anggota Dewan dalam mendorong penggunaan dana desa Permerintah Daerah Permerintah Daerah
untuk memperbaiki keberlanjutan layanan.
Asosiasi, serta model bisnis yang lebih layak,
tidak dicari secara aktif.
Pengarahan model Asosiasi menuju ke Asosiasi BPSPAMS Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
munculnya konteks kelembagaan Bahwa keterlibatan kami sekarang Desa Desa Desa Desa
dengan desa berkait dengan jumlah
Riset ini menemukan tiga perubahan yang
muncul dalam konteks kelembagaan bagi
anggaran di sana, kami mendorong
teman-teman [kami], teman-teman BPS BPS BPS BPS BPS BPS BPS BPS BPS BPS
suplai air perdesaan di Indonesia yang PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS
mempertanyakan model Asosasi yang ada, BPSPAMS untuk secara aktif terlibat,
dan mungkin memerlukan adaptasi terhadap kami juga berkoordinasi dengan FIGURE 10 A FIGURE 10 B
konteks baru tersebut. administrasi desa untuk minta
diundang, dan aktif terlibat dengan
Perubahan pertama adalah adanya regulasi
yang dipakai di tahun 2014 yang membuat
administrasi desa. Permerintah Daerah
Anggota Dewan Asosiasi
pemerintah daerah bertanggug jawab
secara hukum bagi penyediaan layanan air. Sebagaimana digambarkan di Figure 10,
Nampaknya ada tumpang-tindih antara tugas- keterkaitan tata kelola dan arus informasi mulai
tugas Asosiasi dengan tugas pemerintah mucul, sebagaimana konteks kelembagaan Asosiasi BPSPAMS Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
daerah, sebagaimana dibatasi dalam Prosedur Desa Desa Desa Desa
yang berubah.
Operasi Standar dari pemerintah Indonesia/
PAMISMAS, seperti dalam regulasi pemerintah Figure 10. Keterkaitan tata kelola dan arus
PP122 untuk layanan air di Indonesia. Ini informasi antara para pemangku kepentingan BPS BPS BPS BPS BPS
khususnya berlaku dalam hal monitoring suplai air perdesaan. PAMS PAMS PAMS PAMS PAMS
dan penjagaan standar kualitas layanan. Perubahan ketiga adalah munculnya model
Jikapemerintah daerah mendelegasikan BUMDes (badan usaha milik desa) dalam FIGURE 10 C
amanat peran iu kepada Asosiasi, maka hal ini mengatur suplai air. Dari lokasi-lokasi
harus secara resmi diakui dan diberi imbalan CATATAN: Model Asosiasi yang awalnya disusun (lihat Figure 10(a)) telah menggabungkan
yang dipilih, beberapa daerah mendukung pengakuan terhadap peran-peran pemerintah daerah dan Pemerintah Desa dalam pelaksanaan
finansial yang layak. pengalihan dari BPSPAMS ke BUMDes atas layanan (lihat Figure 10(b)) untuk menuju ke satuan ganda kompleks dalam antar-kaitan berbagai
Perubahan kedua adalah meningkatnya dasar keberlanjutan dan stabilitas keuangan. aktor (lihat Figure 10(c)).
peran pemerintah desa dan anggaran desa Namun, ada lainnya yang prihatin bahwa
dalam manajemen layanan air perdesaan dengan mengalihkan BPSPAMS menjadi model
yang berbasis masyarakat. Model Asosiasi usaha yang berorientasi laba akan mengurangi
menggalakkan akuntabilitas BPSPAMS air aspek baiknya.
kepada Asosiasi yang relevan, dan bukannya
kepada pemerintah desa, dan memerlukan
adaptasi untuk mencakupi peran pemerintah
Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 6
Kesimpulan dan implikasi Perbaikan tambahan kecil terhadap model
FIGURE 11 SUPLAI AR DESA DI OGAN ILIR, SUMATRA Asosiasi yang ada sekarang
BUMDes lebih berorientasi laba karena Konsep Asosiasi daerah memiliki manfaat Perbaikan ini menjawab isu-isu umum
harus menghasilkan kontribusi sebagai dan dapat menawarkan skala ekonomi dalam yang dilaporkan dalam riset ini. Perbaikan
pendapatan desa, padahal BPSPAMS memberikan aspek-aspek kunci bagi model itu meliputi: Pemerintah daerah menjamin
adalah organisasi sosial ...[...] ... Yang penyediaan layanan air perdesaan. Riset ini penggunaan data dan menanggapi data
saya khawatirkan nantinya adalah menunjukkan nilai manfaat tersebut, dalam monitoring yang dikumpulkan oleh Asosiasi;
bahwa akan dipaksa menjadi komersil. arti Asosiasi-asosiasi pilihan memainkan pemerintah daerah mempermudah proses
Nilai sosialnya akan hilang. fungsi penting dalam menyediakan layanan (sejauh dimungkinkan) untuk meminta
Wakil Pemerintah Daerah monitoring dan dalam memudahkan dukungan dana untuk mendukung kegiatan
komunikasi antara BPSPAMS dalam jumlah Asosiasi; Pemerintah daerah memberikan
Ada dua implikasi utama bagi model Asosiasi.
besar dengan pemerintah daerah. Namun, riset ketrampilan teknis, manajemen dan
Pertama, Asosiasi bisa secara proaktif
ini juga menunjukkan isu-isu yang penting administrasi khususnya kepada anggota dewan
membantu BPSPAMS untuk merundingkan
yang harus dipecahkan, dalam kaitannya Asosiasi, daripada kepada semua BPSPAMS;
status dan peran mereka dengan
dengan kesinambungan finansial dari model berbagi praktik-praktik terbaik antar para
pemerintah desa, dan kasus seperti ini telah
bisnis Asosiasi; masalah yang mempengaruhi Asosiasi di seluruh kawasan; mendukung
terdokumentasi dalam riset ini. Kedua adalah
hubungan antara Asosiasi dengan pemerintah komunikasi terbuka antara para Asosiasi
bahwa peralihan ke BUMDes punya implikasi
daerah, dan penyatuan model ini dengan dengan pemerintah daerah untuk mengatasi
bagi basis keanggotaan Asosiasi, seperti
konteks kelembagaan yang muncul, dengan hambatan komunikasi yang disebabkan oleh
BUMDes, dengan orientasi laba dan tanggung
semakin meningkatnya peran pemerintah desa. status dan hirarki.
jawab utama ke pemerintah desa, mungkin
kurang berminat ke nilai, dan ingin ikut dalam Di semua lokasi riset, baik Asosiasi maupun Menangani masalah-masalah inti dalam
kelompok berdasar anggota. Pemerintah daerah mengakui perlunya model Asosiasi yang ada sekarang
penguatan Asosiasi agar menjadi organisasi Perbaikan-perbaikan ini mengatasi tiga
yang independen dan mandiri dengan masalah utama yang disampaikan dalam
keberkanjutan finansial yang aman, otonomi riset ini: keberlanjutan keuangan, klarifikasi
yang membaik dan kapasitas manajerial dan kerangka kelembagaan dan kerangka
kapasitas teknis yang menguat. Implikasi hukum bagi Asosiasi dan secara sistematis
dari temuan riset ini dapat dilihat dalam membangun kapasitas sumber daya manusia.
tiga kelompok, yang digambarkan di bawah. Keberlanjutan finansial dapat dicapai melalui
Gagasan-gagasan ini diajukan sebagai kombinasi peralihan dalam komitmen
dasar pembahasan dengan para pemangku pemerintah daerah dan metode penyediaan
kepentingan yang relevan sebagai pilihan dana serta model layanan-berbayar melalui
untuk pertimbangan saja, karena tidak ada jalur Asosiasi. Klarifikasi mengenai status hukum,
tunggal ke depannya. amanat dan otoritas Asosiasi dimungkinkan

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 7
melalui kerangka kelembagaan yang jelas dan
yang mendukung Asosiasi, para BPSPAMS air, Ringkasan ini diambil dari laporan berikut:
pemerintah desa dan pemerintah daerah untuk Soeters, S., Al’Afghani, MM., Avessina,
secara efektif melaksanakan peran mereka dan J. and Willetts, J (2018), Mendukung
tanggung jawabnya. Dengan manggunakan Kesinambungan layanan penyediaan air
pendekatan sistematis untuk membangun perdesaan: asosiasi daerah dari organisai
kapasitas anggota dewan Asosiasi, maka berbasis masyarakat di Indonesia Enterprise
motivasi dan ketrampilan dapat diperbaiki in WASH – Research Report 10, Institute
melalui platform pelatihan yang diberikan for Sustainable Futures, University of
secara nasional dan tingkat propinsi, Technology Sydney.
termasuk pengakuan terhadap ketrampilan
yang diperoleh.
Model Asosiasi dan basisnya
dipikirkankembali secara lebih luas
Mengingat perlunya adaptasi terhadap
munculnya konteks kelembagaan, pentingnya
pemerintah desa dan tersedianya anggaran
desa, serta jangkauan masalah yang dihadapi
melalui model Asosiasi – maka mungkin
penting untuk melihat kembali dan memikir-
ulang model tersebut. Fungsi penyediaan
layanan yang dilakukan suatu Asosiasi dapat
dijalankan dengan cara lain, termasuk melalui
aktor-aktor seperti lembaga swasta, PDAM,
atau pemerintah desa, atau bisa dilakukan
bersama antara Asosiasi dengan para aktor
tersebut, mempersempit dan memperjelas
peran Asosiasi (baik sebagai badan perwakilan
bagi BPSPAMS atau sebagai penyedia
layanan terhadap mereka), atau Asosiasi bisa
memainkan peran pengawas ‘independen’
dalam alur tanggung jawab resmi dari
BPSPAMS kepada pemerintah desa dan kepada
pemerintah daerah.

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 8
PERNYATAAN
Terima kasih tak terhingga disampaikan kepada Bappenas atas dukungannya dalam
mempermudah pelaksanaan riset ini. Terima kasih juga kepada Central Project Management Unit
(CPMU) bagi PAMSIMAS di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan atas keterlibatan,
dukungan dan masukannya. Terima kasih juga kepada partisipan riset dari pemerintah daerah dan
Asosiasi daerah bagi organisasi berbasis masyarakat di Sumatra, Kalimantan, Jawa and Sulawesi
atas waktu mereka yang berharga dan kontribusinya, baik terhadap riset ini maupun terhadap
layanan air perdesaan.
Riset ini didanai oleh Australian Government - Department of Foreign Affairs and Trade.
Kutipan
Soeters, S., Al’Afghani, MM., Avessina, J. and Willetts, J (2018), Supporting sustainable rural water
service delivery: District associations of community-based organisations in Indonesia Enterprise in
WASH – Research Report 10, Institute for Sustainable Futures, University of Technology Sydney.

‘Enterprise in WASH’ adalah projek riset bersama yang dipimpin oleh Institute for Sustainable
Futures (ISF) di University of Technology Sydney, yang meneliti peran usaha sosial dan swasta
dalam penyediaan air, sanitasi dan kesehatan bagi orang miskin (dikenal sebagai WASH). Untuk
Perusahaan lain dalam publikasi WASH, lihat www.enterpriseinwash.info
Institute for Sustainable Futures
University of Technology Sydney PO Box 123, Broadway, NSW, 2007
www.isf.edu.au
© UTS June 2018

Ringkasan Laporan Riset 10 – Mendukung pelaksanaan layanan air perdesaan yang berkelanjutan: Asosiasi daerah dari organisasi berbasis masyarakat di Indonesia 9

Anda mungkin juga menyukai