Anda di halaman 1dari 22

Draft Matrik Kerangka Kerja Logis

Sanitasi (AIR LIMBAH) Kabupaten


Ponorogo Tujuan & Sasaran Strategi
Subsektor Permasalahan Mendesak
Tujuan Sasaran Terkait Teknis Terkait Kebijakan Daerah & Kelembagaan

Adanya acuan pengelolaan air Ditentukannya strategi dan teknologi Perencanaan Master plan air
Belum mempunyai Masterplan air limbah domestik linbah domestik kabupaten tepat guna dalam pengelolaan air limbah limbah
Ponorogo di tahun 2018 domestik dalam masterplan air limbah di
Limbah

tahun 2018

Mengoptimalkan kader lingkungan


Masih adanya BABS dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk dengan melibatkan peran serta
buang tinja pada tempatnya (dibuang di saluran drainase/sungai) masyarakat dalam pengelolaan air limbah
domestik.

Belum semua KK mempunyai Jamban Keluarga berdasarkan EHRA


masih 88,3 % yang memakai jamban pribadi
Air

Berdasarakan data LH masih ada 73094 rumah tangga yang tidak ada
fasilitas tempat buang air besar ( dari total 277398 rumah tangga)

Pembangunan Jamban keluarga


yang sehat

Berkurangnya praktek Buang Air Besar


berdasarkan data EHRA masih di temuinya masyarakat yang BABS
Sembarang (BABS) dari 28% menjadi
(28%) di kabupaten Ponorogo.
0% Tahun 2018

Terdorongnya partisipasi masyarakat dan


dunia usaha dalam penyelengaraan
pengembangan dan pengelolaan air
limbah permukiman.

Memperkuat kelembagaan pengelolaan


KSM pengelolaan sarana terbangun kurang optimal
Air Limbah KSM
Berdasarkan hasil EHRA prosentase kualtas tanki septick bersuspek
tidak aman ada 29% dan yang aman 71%
Tercapainya Standar Pelayanan
Berdasarkan data KK yang tidak memiliki SPAL 32% dan pencemaran Minimum (SPM) untuk layanan Air
Limbah Domestik Tahun 2018 masyarakat yang melakukan BABS
SPAL 54%
Mengembangkan pengelolaan air
libah dengan MCK++

Belum adanya perencanaan IPAL komunal untuk masyarakat umum Pengembangkan sistem
meskipun sudah ada 2 lokasi IPAL komunal namun untuk lokasi pondok pengolahan melalui pembangunan
pesantren IPAL

Memperkuat Kelembagaan pengelolaan


Air Limbah.

Terlaksananya pembangunan IPLT di


Belum Adanya IPLT di Kabupaten Ponorogo meningkatkan upaya pengelolaan Mendorong peningkatkan komitmen para
tahun 2018
limbah domestik dengan pemangku kepentingan untuk
pembangunan sarana pengolahan memperioritaskan pembangunan sanitasi
limbah lumpur tinja termasuk pengelolaan air Limbah.
Adanya truk tinja yang membuang kotorannya ke sungai

Saat ini Pemerintah Kabupaten Ponorogo belum dapat menerapkan Untuk Pusat kota secara bertahap Study kelayakan saran prasarana Peningkatkan koordinasi dan kerjasama
sistem pengolahan tinja terpusat; dikembangkan sistem air limbah terpusat terhadap kondisi teknis antar kegiatan dan antar wilayah dalam
pembangunan air limbah.
Masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki sarana sanitasi
yang sehat

Terjadinya kawasan kumuh akibat adanya industri tahu

Masih banyak sarana kesehatan belum memiliki IPAL

Tersedianya Regulasi Air Limbah


Permukiman domestik pada tahun 2018.

Menyusun perangkat peraturan baik


Belum adanya peraturan yang di buat oleh Pemerintah Daerah terkait dalam bentuk Perda maupun Peraturan
dengan pengelolaan limbah cair domestik Bupati yang mendukung penyelenggaraan
pengelolaan air limbah

Pengendalian kualitas lingkungan Berkurangnya pencemaran sungai akibat Pembangunan IPAL dan
Masih banyak industri dan peternakan yang membuang limbah cair ke dan peningkatan kesadaran pembuangan limbah permukiman Biodegester
lingkungan, shg timbul keresahan pengusaha dan peternak dalam (peternakan dan industri) di tahun 2018
mengelola limbahnya di tahun
2018

Berkurangnya beban limbah cair industri


Lemahnya komunikasi warga aliran limbah industri dengan pihak dan peternakan terhadap lingkungan Memperkuat kelembagaan pengelolaan
perusahaan/industri Air Limbah.
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama
antar lembaga
Program & Kegiatan
SKPD
Penanggung
Program Kegiatan jawab

(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala


Bappeda
Kota/Kabupaten
1. MASTERPLAN
(2). Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala
Bappeda
Kota/Kabupaten

(1). Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS" (sasaran MBR


Dinkes
dan Non MBR).

2. INFRASTRUKTUR AIR
LIMBAH SISTEM SETEMPAT
(Jamban Keluarga)
(4). Pembangunan Jamban Keluarga untuk MBR/Miskin Dinkes dan PU

(1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi (8) Pengembangan Keberdayaan Masyarakat
Dinkes, KLH,
masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada Bapermas dan Pembangunan MCK bagi Rumah Tangga BPMPD
daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK++) Miskin

(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK++ kepada


Dinkes
masyarakat oleh Dinas Terkait

(3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-


PU BCK
SLBM)

3.A. INFRASTRUKTUR AIR


(4). Pembebasan Lahan/Tanah PU BCK
LIMBAH SISTEM KOMUNAL
(MCK++) (5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ PU BCK
(6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang
PU BCK
teknis, keuangan, dan manajerial.
(7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM
PU BCK
(SLBM)
(MCK++)

(8). Pembangunan MCK++ PU BCK

(9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++ PU BCK

3.B. INFRASTRUKTUR AIR (1). Studi Pra Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah
LIMBAH SISTEM KOMUNAL PU BCK
sistem Komunal (IPAL KOMUNAL) skala Kota/Kawasan
(IPAL KOMUNAL) Skala
Kawasan

(1). Studi AMDAL Pembangungan IPLT PU BCK

(2). Sosialisasi dan kampanye rencana pembangunan IPLT PU BCK

(3). Pembebasan Lahan PU BCK


(4). Perencanaan Detail (DED) IPLT PU BCK

(5) . Pelatihan bagi pengelola IPLT PU BCK

4. PEMBANGUNAN IPLT

(6). Pembangunan IPLT PU BCK

(7). Supervisi pemabngunan IPLT PU BCK


(8). Operasi dan Pemeliharaan IPLT PU BCK
(9). Pengadaan truck tinja PU BCK
(10) Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja PU BCK
5. INFRASTRUKTUR AIR
LIMBAH SISTEM TERPUSAT (1). Studi Pra Kelayakan Sistem Pengelolaan Air Limbah
PU BCK
SKALA KABUPATEN terpusat skala kabupaten

(2). Penyusunan RAB DED air limbah skala kabupaten PU BCK


(1). Stimulan Pembangunan sarana air bersih dan sanitasi
dilingkungan sekolah di PAUD, SD, Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Luar Biasa yang terdiri dari pembangunan Dindik
6. SANITASI SEKOLAH jamban/ toilet, sarana CTPS dan sarana pembuangan
sampah oleh berbagai pihak

(2). Monev pelaksanaan Dindik

(1). Stimulan Pembangunan IPAL Industri Tahu KLH


7. SANITASI INDUSTRI
RUMAH TANGGA PANGAN
(2). Monev pelaksanaan KLH

(1). Pembangunan IPAL PUSKESMAS & RS Dinkes


8. SANITASI LIMBAH B3
(2). Monev pelaksanaan Dinkes
(1). Penyusunan Perda pengelolaan air limbah PU BCK

(2). Penyusunan Peraturan pengelolaan limbah B3 PU BCK

(3). Penyusunan Perda dalam penyelenggaraan sistem air


PU BCK
limbah rumah tangga
9. PENGATURAN
(4). Penyusunan peraturan ijin pembuang limbah cair (IPLC) PU BCK

(5). Penyusunan Perda tentang STBM (Sanitasi Total


PU BCK
Berbasis Masyarakat)
(6). sosialisasi Perda PU BCK
(1). Pemantauan Kualitas Air Sumur Gali/Air Tanah, HIPPAM,
KLH
PDAM dan Depo Air Minum
(2).Perhitungan daya dukung sungai (DAS ) sbg upaya
KLH
Pemantauan Kualitas Air Sungai
(3). Penerapan teknologi Biogas & Biodegester KLH

(4). Pemantauan kualitas lingkungan pada industri kecil dan


10. PEMANTAUAN KUALITAS KLH
menengah melalu swapantau uji kualitas air limbah
LINGKUNGAN
(5). Operasional laboratorium lingkungan KLH

(6). Komisi pengendalian dampak lingkungan KLH

(7). Monitoring dan evaluasi wajib UKL/UPL KLH

(8). Pengadaan alat pengujian kualitas air KLH


(PERSAMPAHAN) Kabupaten
Ponorogo Tujuan & Sasaran Strategi
Subsektor Permasalahan Mendesak
Tujuan Sasaran Terkait Teknis
Persampahan
Belum memiliki masterplan persampahan Menyusun Master plan
persampahan
Tersusunnya rencana jangka
Ditentukannya strategi dan teknologi
panjang pengelolaan persampahan
tepat guna dalam master plan
di tahun 2018
persampahan dan regulasi pengelolaan
Kabupaten Ponorogo Belum mempunyai Perda pengelolaan persampahan yang sesuai dengan kultur
persampahan masyarakat di tahun 2018

Pengolahan sampah yang belum memadai

Berdasarkan EHRA mayoritas masyarakat melakukan


pembakaran sampah 55% yang akan menyebabkan polusi
udara yang pada akhirnya akan merusak lapisan ozon dan
menimbulkan efek rumah kaca.

Belum maksimalnya pengolahan sampah medis


Terciptanya upaya pengelolaan
persampahan dari sampah medis RS,
Puskesmas, BP dan RB sampai tahun
2018

Data timbulan sampah kabupaten Ponorogo (data LH)


Mengurangi 20% Timbulan Pencapaian pengurangan kuantitas Meningkatkan upaya 3R sampah
mencapai 3915670 m³/hari
sampah dari sumbernya di tahun sampah dari sumbernya sebesar 20% (reduce, reuse, recycle) dalam
2018 tahun 2018 skala RT
Strategi Program & Kegiatan
SKPD
Penanggung
Terkait Kebijakan Daerah & Kelembagaan Program Kegiatan jawab

(1). Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab Bappeda

(2). Penyusunan Rencana Usaha (Business Plan)


Bappeda
Persampahan
Mengembangkan kerangka regulasi tentang persampahan
untuk memperkuat dan memantapkan pengelolaan (3). Pembaruan Perda Pengelolaan Persampahan PU BKP
persampahan
1. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN (4). Sosialisasi hasil Pembaruan Perda Pengelolaan
PU BKP
KINERJA PENGELOLAAN Persampahan
PERSAMPAHAN
(5). Kerjasama Pengelolaan Persampahan dengan pihak ke-3 PU BKP

(6). Pelatihan produk daur ulang sampah PU BKP


Mendorong koordinasi lintas sektor utamanya sektor industri
dan perdagangan.
(7). Promosi penggunaan produk daur ulang sampah PU BKP

(1). Studi AMDAL dan Perijinan Pembangunan Incenerator


KLH
(2). Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan
IPLT KLH
(3). Pembebasan Lahan/Tanah Sudah ada karena
lokasi di TPA Dinkes
(4). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan
Incenerator Dinkes
2. PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS
(5). Pelatihan bagi Pengelola Incenerator Dinkes
(6) Pembangunan Incenerator Dinkes
(7). Supervisi Pembangunan Incenerator Dinkes
(8). Operasi dan Pemeliharaan Incenerator Dinkes
(i). Pengadaan Truk angkut limbah mendis Dinkes
(j). Operasi dan Pemeliharaan Truck angkut Dinkes

(1). Pengelolaan sampah pola 3R KLH


2018 tahun 2018 skala RT

Masih minimnya masyarakat yang memanfaatkan sampah


menjadi barang yang bernilai ekonomis.
meningkatan prasarana dan
sarana pengelolaan persampahan.
Belum memasyarakatnya pengelolaan sampah dengan
pendekatan 3R.

Kelompok 3R belum maksimal/perlu bimbingan pembentukan


kelompok

Proses pemilahan sampah belum optimal

Kelompok 3R belum maksimal/perlu bimbingan pembentukan


kelompok

Masih banyak masyarakat yang membuang sampahdi saluran


terbuka

Adanya pencemaran tanah dan sumber air di lahan kosong


pedesaan akibat pembuangan sampah dan membusuk
berdasar EHRA 15 %

Sarana TPS yang kurang terpelihara

Adanya penambahan armada angkut


dan fasilitas pengelolaan persampahan
Cakupan layanan sampah masih rendah/Masih minimnya sampai tahun 2018
masyarakat yang menjadi penerima layanan sampah
berdasarkan EHRA 93% tidak menerima layanan sampah. Meningkatnya cakupan layanan
pengangkutan persampahan di
Kabupaten Ponorogo dari 53%
yang tidak terangkut menjadi 25%
Armada angkut yang kurang/Kendaraan operasional belum sampai tahun 2018
mencukupi/Kurang memadainya transportasi dan peralatan
sehingga berdasarkan EHRA masih 53% sampah yang tidak
terangkut setiap hari.
(2). Pengembangan bank sampah KLH

(3). Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah


KLH
Tangga.

(4). Pengadaan takakura dan drum komposter KLH

(5). Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat


KLH
umum/jalan

3. PENGELOLAAN SAMPAH DARI (6). Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan KLH
SUMBERNYA

(7). Pelatihan 3R bagi kader desa dan RT/RW KLH

(8). Pengadaan Gerobag Sampah terpilah PU BKP

(9). Operasi dan Pemeliharaan gerobak sampah terpilah PU BKP

(10). Pengadaan sihanling terpilah (untuk jalan raya) PU BKP

(11). Operasi dan Pemeliharaan sihanling terpilah PU BKP

(12). Pengadaan Mobil Pick Up Sampah terpilah (untuk jalan


PU BKP
raya)

(13). Operasi dan Pemeliharaan pick Up sampah terpilah PU BKP

4. PENGELOLAAN SAMPAH TPS (1). Pemeliharaan TPS (48 unit) PU BKP

(1). Pengadaan amroil truck PU BKP

(2). Pengadaan dum truck PU BKP


5. PENGADAAN ALAT ANGKUT STASIUN
ANTARA DAN TPA
(3). Operasi dan Pemeliharaan amroll Truck PU BKP

(4). Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck PU BKP

(5). Pemeliharaan Kontainer PU BKP


Belum optimalnya pengelolaan sampah terangkut dalam TPA di
wilayah perkotaan

Sarana dan prasarana penunjang belum memenuhi standard

Peningkatan Kualitas pengelola


persampahan yang memadai pada tahun
2018
Tercapaianya peningkatan kinerja
pengelola persampahan yang
mantap dan berkembangnya
Kurang memadainya jumlah dan kapasitas SDM pengelola
kerjasama regional di tahun 2018
sampah.
6. PENINGKATAN DAN PENGELOLAAN (1). Pengadaan Gerobak motor PU BKP
TPA (Pengadaan Fasilitas Operasional
TPA)
(2). Pengadaan bulldozer PU BKP
(1). Pemeliharaan Fasilitas Umum TPA PU BKP

(2). Pemeliharaan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA, PU BKP


7. PENINGKATAN DAN PENGELOLAAN
TPA (Operasi dan Pemeliharaan) (3). Fasilitas Penunjang PU BKP

(4). Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Operasional PU BKP

Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antara SKPD terkait (1) studi banding pembentukan UPT/TPA PU BKP

Meningkatkan kinerja pengelola persampahan yang mantap 8. PENINGKATAN DAN PENGELOLAAN (2). Pembentukan UPT TPA PU BKP
dan berkembangnya kerjasama regional TPA (Peningkatan SDM)

Meningkatkan kualitas SDM pengelola sampah (3). Pelatihan Pengelolaan TPA PU BKP
Draft Matrik Kerangka Kerja Logis
Sanitasi (Drainase) kabupaten
Ponorogo Tujuan & Sasaran Strategi
Subsektor Permasalahan Mendesak
Tujuan Sasaran Terkait Teknis

Tersedianya Sistem Jaringan Tersusunnya Master Plan Persampahan Penyusunan masterplan/rencana


Drainase Skala kabupaten dan kabupaten Ponorogo sampai 2018 induk pengelolaan drainase di
Belum mempunyai masterplan drainase
Wilayah di Kabupaten Ponorogo Kabupaten Ponorogo
tahun 2018.

Terlaksananya penyelenggaraan sistem


drainase yang efektif, efisien dan
terpadu minimal 50% tahun 2018 Pembangunan saluran drainase
sekunder di wilayah rawan banjir
kabupaten Ponorogo

sering terjadi erosi pada musim hujan akibat belum adanya saluran
drainase

Kerusakan sistem drainase karena faktor umur bangunan


Meningkatnya prosentase panjang
saluran drainase yang berfungsi baik dari
sering terjadi erosi pada musim hujan akibat belum optimalnya 67% menjadi 75% sampai tahun 20117.
Drainase fungsi saluran drainase

berdasar EHRA kondisi saluran air hujan dekat rumah skala Meningkatkan pembangunan
kabupaten sebagian besar adalah tidak mempunyai saluran drainase di wilayah padat huni
sebesar 47,9% Meningkatnya akses masyarakat diperkotaan
terhadap sarana drainase lingkungan
dari 47,9% yang tidak mempunyai
saluran menjadi 25% sampai tahun 2018
Meningkatnya akses masyarakat
terhadap sarana drainase lingkungan
Kurangnya saluran penampungan air hujan khususnya untuk dari 47,9% yang tidak mempunyai
permukiman penduduk saluran menjadi 25% sampai tahun 2018

Berdasarkan Hasil EHRA masih ada rumah atau lingkungan mengurangi wilayah genangan
masyarakat yang mengalami banjir beberapa kali dalam setahun permukiman dari 8,8% menjadi 0% pada
sebesar 8,8% tahun 2018

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara drainase

Belum adanya perda dalam pengelolaan sisten drainase Tersedianya Regulasi drainase
kabupaten Ponorogo lingkungan pada tahun 2018
Strategi Program & Kegiatan SKPD
Terkait Kebijakan Daerah & Penanggung
Program Kegiatan jawab
Kelembagaan
Meningkatkan kerjasama dari para
pemangku kepentingan dalam
(1). Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan Bappeda
pembangunan Drainase
(pemerintah, masyarakat, NGO, 1. MASTERPLAN
Swasta).
(2). Penyusunan Data Base Sistem drainase Kota/Kawasan Bappeda

(1). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-


PU BCK
gorong Drainase Sekunder

(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-


PU BCK
2. PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE gorong Drainase Sekunder
SEKUNDER

(3). Pembebasan lahan PU BCK

(4). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase


PU BCK
Sekunder
(5). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan PU BCK

(1). Pemeliharaan saluran drainase sekunder PU BKP


3. PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE
SEKUNDER (2). Pengerukan Sedimen/normalisasi Saluran Drainase
PU BKP
Sekunder

(1). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase


PU BCK
Mengembangkan sistem drainase Lingkungan
yang berwawasan lingkungan

4. PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE


(2). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-
PU BCK
4. PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE gorong Drainase Lingkungan
TERSIER/LINGKUNGAN
(3). Pembebasan lahan PU BCK

(4). Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan PU BCK

(5). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan PU BCK

(1). Pemeliharaan saluran drainase tersier/lingkungan PU BKP


5. PEMELIHARAAN SALURAN DRAINASE
TERSIER/LINGKUNGAN
(2). Pengerukan Sedimen/normalisasi Saluran Drainase
PU BKP
Tersier/Lingkungan

(1). Penyusunan RanPerda dan Perda tentang Pengelolaan


Membentuk peraturan dan produk PU BCK
Sistem Drainase
hukum untuk penanganan drainase 6. KELEMBAGAAN DAN PENGATURAN

(2). Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase PU BCK


Draft Matrik Kerangka Kerja
Logis PROHISAN Kabupaten
Ponorogo Tujuan & Sasaran Strategi
Subsektor Permasalahan Mendesak
Tujuan Sasaran Terkait Teknis

mengembangkan
teknologi tepat guna
Meningkatkan Pemberdayaan dan
Prosentase penduduk yang melakukan BABS di Desa-desa yang belum dengan metode
peran masyarakat dalam
kabupaten Ponorogo berdasarkan EHRA sebesar melaksanakanprogram STBM dengan pemicuan
melaksanakan Sanitasi berbasis
28% metode pemicuan
masyarakat

Berdasarkan data EHRA masyarakat tidak


mempunyai kebiasaan cuci tangan pakai sabun
( CTPS ) di lima waktu penting ( 16% ). Peningkatan kesadaran masyarakat
dalam rumah tangga untuk ber PHBS
dari 30% menjadi 75 % tahun 2018.

Berdasarkan data sekunder (Renstra hal.47) Dinkes


masih 30% rumah tangga yang berperilaku hidup
bersih dan sehat (RT-PHBS)

Memberdayakan individu, keluarga


dan masyarakat agar mampu
Minimnya media promosi untuk gerakan PHBS menumbuhkan perilaku PHBS serta
mengembangkan upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM)
menumbuhkan perilaku PHBS serta
mengembangkan upaya kesehatan
berbasis masyarakat (UKBM)
berdasarkan hasil EHRA akibat kondisi pengelolaan
sampah yang tidak baik menyebabkan banyak
nyampk dan untuk Pelaksanaan PSN di rumah
tangga masih minim

Belum optimalnya pentingnya pengelolaan sampah


dan kotoran ternak dalam PHBS

Perlunya kesadaran secara dini tentang PHBS bagi


anak-anak di Posyandu dan anak-anak Sekolah
Dasar.

Pengadaan sarana dan


prasaran yang
Promosi Minimnya sarana prasarana fisik yang mendukung mendukung
Higiene CTPS di tempat-tempat umum dan sekolah pelaksanaan PHBS di
Sanitasi Sekolah, Posyandu dan
tempat-tempat umum

Kurangnya peran dan kesadaran masyarakat dalam


PHBS
Peningkatan peran Desa /kelurahan
wilayah kabupaten Ponorogo dalam
Higeins sanitasi di tahun 2018

Peningkatan peran Warga sekolah di tk


Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam PHBS SD, SLTP dan SLTA dalam pelaksanaan
higiens sanitasi di tahun 2018
Peningkatan peran Warga sekolah di tk
Kurangnya kesadaran warga sekolah dalam PHBS SD, SLTP dan SLTA dalam pelaksanaan
higiens sanitasi di tahun 2018

Peningkatan keterpaduan
penyelenggaraan program promosi Terbentuknya Kader dan petugas di
Minimnya kader-kader sanitasi di masyarkat higiens sanitasi (kesehatan) dalam lapang yang potensial sampai tahun
mencapai indikator keberhasilan PHBS 2018
Rumah Tangga sehat sampai tahun
2018

SDM kurang/Skill petugas lapang belum memadai

Kurangnya pengetahuan kader sebagai petugas


kajian

Terselenggaranya Koordinasi lintas


sektor dalam peningkatan PHBS sampai
tahun 2018
Strategi Program & Kegiatan
SKPD
Terkait Kebijakan Daerah & Penanggung
Program Kegiatan jawab
Kelembagaan

Memantapkan pengorganisasian dan


koordinasi dalam pembagian peran,
tugas dan wewenang yang lebih jelas (1). Melaksanakaan pendampingan perencanaan STBM Dinkes
antar jejaring/sektor terkait

(2). Melaksanaka STBM dengan metode pemicuan Dinkes


1. STBM (Sanitasi Total berbasis
masyarakat
(3). Verifikasi dan deklarasi desa ODF (open defecation
Dinkes
free)

(4). Moitoring dan evaluasi STOP BABS Dinkes

(1).Penyuluhan dan kampanye tentang PHBS (CTPS,


stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya) di
Dinkes
sekolah-sekolah, Pondok Pesantren, Perkantoran,
Permukiman dan ditempat-tempat umum

2. PROMOSI KESEHATAN DAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
GUNA PENINGKATAN (2). Pengadaan media lembar balik CTPS untuk sekolah Dinkes
KESADARAN MASYARAKAT
DALAM PHBS
GUNA PENINGKATAN
KESADARAN MASYARAKAT
DALAM PHBS
(3). Pengadaan media lembar balik CTPS untuk taman
Dinkes
posyandu

(4). Pengadaan media baliho / banner PSN di desa Dinkes

(5).Pemberdayaan Masyarakat dalam pengelolaan limbah


sampah dan kotoran ternak dan sanitasi yang mendukung Bapermas
PHBS.

(6).Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS bagi anak


Bapermas
usia sekolah.

(1). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun


Dinkes, Dindik
(CTPS) di sekolah

(3) PENYEDIAAN SARANA (2). Dana Stimulan (kran,pipa,timba) di posyandu Dinkes


PRASARANA FISIK UNTUK
MENDUKUNG PHBS
(3). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun
(CTPS) di tempat-tempat umum ( terminal, pasar, alun- Dikes, Bapermas
alun dan stasiun )

(1). Lomba Desa PHBS tk. Puskesmas KLH


(2). Lomba Desa PHBS Tk.kecamatan KLH
(3). Lomba Kecamatan PHBS Tk.kabupaten KLH
(4). Program adipura KLH
4. PENINGKATAN PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM PHBS (5). Program Kampung bersih KLH
(6). Gerakan menuju Ponorogo bersih dan hijau KLH
(7). Peringatan hari lingkungan hidup KLH
(8). Kegiatan pekan lingkungan Indonesia (ECO
KLH
CREATIVE)

(1). Program Adiwiyata KLH, Dindik

5. PENINGKATAN PERAN SERTA (2) Lomba sekolah Sehat KLH, Dindik


SEKOLAH DALAM PHBS
5. PENINGKATAN PERAN SERTA
SEKOLAH DALAM PHBS
(3)Lomba/ Seleksi duta sanitasi untuk siswa sekolah KLH, Dindik

Pengkaderan masyarakat peduli (1). Pembentukan kader warga peduli lingkungan/pokja


Bapermas
sanitasi sanitasi tk.desa

(2). Pembentukan masyarakat perduli lingkungan/pokja


Bapermas
sanitasi tk.kec.

(3. Pembentukan forum komunikasi masyarakat perduli


Bapermas
lingkungan di tk.kabupaten

6. KELEMBAGAAN DAN
PEMBINAAN SANITASI
(4). Bina kader desa Siaga aktif dalam PHBS Dnkes

(5). Bina kesehatan dan PHBS sekolah-sekolah Dnkes

(6). Peningkatan pengetahuan petugas lapang/kajian Dinkes, KLH,


dengan pelatihan Bapermas

(7). Pertemuan koordinasi dengan lintas program dan


Dinkes, KLH,
lintas sektor secara berjenjang (dari tk.kabupaten, Bapermas
kecamatan dan desa/kelurahan)

Anda mungkin juga menyukai