Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
GEDUNG PRIJADI PRAPTOSUHARDJO I LANTAI 1 DAN 2 JL. LAPANGAN BANTENG TIMUR NO. 2-4 JAKARTA PUSAT
10710 TELEPON : (021) 344-9230 PSW. 5205, 5206, (021) 3843417 FAKSIMILI (021) 3454640 LAMAN:
WWW.DJPB.KEMENKEU.GO.ID

NOTA DINAS
NOMOR ND-4133/PB.1/2019

Yth : 1. Para Direktur Lingkup Kantor Pusat DJPb


2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan
3. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Dari : Sekretaris Direktorat Jenderal
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 Berkas
Hal : Penetapan Rencana Pemantauan Tahunan (RPT) Tahun 2020 di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Tanggal : 18 Desember 2019

Sehubungan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 940/KMK.09/2017 tentang


Kerangka Kerja Penerapan Pengendalian Intern dan Pedoman Pemantauan Pengendalian Intern
di Lingkungan Kementerian Keuangan, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sesuai KMK Nomor 940/KMK.09/2017 tersebut, Bagian Kepatuhan Internal telah menyusun
Rencana Pemantauan Tahunan (RPT) Tahun 2020 dengan melibatkan Auditor Mitra UKI,
Direktorat, Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta dan KPPN Lingkup DKI Jakarta.
2. Rencana Pemantauan Tahunan sebagaimana dimaksud pada angka 1 berisi unsur-unsur
kegiatan pemantauan berikut:
a. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (EPITE).
b. Pemantauan Pengendalian Intern Tingkat Aktivitas (PPITA).
c. Pemantauan Pengendalian Berbasis Teknologi dan Informasi (PPTIK).
d. Pemantauan Kode Etik.
e. Penyusunan Profil Integritas Pejabat/Pegawai.
f. Pemanfaatan Fraud Risk Scenario (FRS).
3. Pemantauan Pengendalian Intern sesuai RPT dilaksanakan oleh Unit Kepatuhan Internal
sebagai lini pertahanan kedua (second line of defense) atas pelaksanaan Sistem
Pengendalian Intern yang dilaksanakan oleh manajemen teknis sebagai lini pertahanan
pertama (first line of defense) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemantauan Pengendalian Intern pada Kantor Pusat DJPb dilaksanakan oleh UKI E1.
b. Pemantauan Pengendalian Intern pada Kanwil DJPb dilaksanakan oleh UKI W.
c. Pemantauan Pengendalian Intern pada KPPN dilaksanakan oleh UKI P.
4. Pemilihan proses bisnis pada RPT tersebut, mempertimbangkan beberapa faktor risiko
berikut:
a. Keterkaitan dengan pencapaian sasaran strategis yang tercantum dalam rencana
strategis/ roadmap unit Eselon I/Kementerian Keuangan.
b. Proses bisnis yang menjadi perhatian masyarakat/pimpinan termasuk hasil pengawasan
oleh aparat pengawasan internal maupun esternal (BPK/Itjen).
c. Proses bisnis yang berpengaruh langsung terhadap citra Kementerian Keuangan.
d. Hasil penilaian risiko dari proses manajemen risiko terutama terkait risiko fraud.
5. Selanjutnya, kegiatan pemantauan pengendalian intern tahun 2020 dilaksanakan dengan
mengacu pada Rencana Pemantauan Tahunan (RPT) Tahun 2020 sebagaimana terlampir.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

Ditandatangani secara elektronik


R.M. Wiwieng Handayaningsih

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Perbendaharaan
2. Inspektur III selaku Auditor Mitra UKI DJPb
LAMPIRAN I
Nota Dinas Sekretaris DJPb
Nomor : ND- 4113 /PB.1/2019
Tanggal : 18 Desember 2019

REVISI RENCANA PEMANTAUAN TAHUNAN (RPT)


PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
LINGKUP KANTOR PUSAT DITJEN PERBENDARAAN
TAHUN 2020

A. Evaluasi Pengendalian Intern Tingkat Entitas (EPITE)


Butir-butir EPITE yang Pelaksana
No Teknik Evaluasi Waktu Pelaksanaan
dievaluasi Pemantauan
1 Survey Sesuai Kertas Kerja Setiap 2 tahun sekali UKI Eselon I
2 Reviu Dokumen Evaluasi Pengendalian kecuali memenuhi
3 Wawancara Intern Tingkat Entitas kriteria sesuai KMK
4 Observasi pada KMK Nomor Nomor
940/KMK.09/2017 940/KMK.09/2017

B. Pemantauan Pengendalian Tingkat Aktivitas (PPITA)


Jumlah Perangkat
Unit Pelaksana Pelaksana Frekuensi
No Nama Proses Bisnis Pengendalian Yang
Proses Bisnis Pemantauan Pemantauan
Utama Digunakan
1. Kegiatan Proses Bagian Umum 3 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,
Pengadaan Barang Setditjen TRPU, FRS
dan Jasa Perbendaharaan

2. Proses Penyelesaian Bagian Umum 2 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,


SPP-LS Pembayaran Setditjen TRPU
Pengadaan Perbendaharaan
Barang/Jasa

3. Penetapan Direktorat 3 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


(Persetujuan atau Pembinaan TRPU
Penolakan) BLU Pengelolaan
Keuangan Badan
Layanan Umum

4. Penetapan Tarif Direktorat 4 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Layanan BLU Pembinaan TRPU
Pengelolaan
Keuangan Badan
Layanan Umum

5. Penyusunan SE Dirjen Direktorat 1 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Perbendaharaan Pelaksanaan TRPU
Maksimal Pencairan Anggaran
Dana PNBP

6. Pelaksanaan Revisi Direktorat 2 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,


Anggaran Pelaksanaan TRPU
Anggaran

7. Mekanisme Pola Kerja Direktorat Sistem 1 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,


Shift Informasi dan TRPU
Teknologi
Perbendaharaan

8. Layanan HAI DJPB Direktorat Sistem 1 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Informasi dan TRPU
Teknologi
Perbendaharaan

9. Prosedur Pembayaran Direktorat Sistem 2 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,


Pengembalian atas Perbendaharaan TRPU
Beban Saldo
Anggaran Lebih
10. Pelaksanaan Direktorat Sistem 2 UKI – E1 Bulanan DUPU, TOPU,
Penerbitan Surat Perbendaharaan TRPU
Perintah Membayar
(SPM) Program
Pensiun

11. Penyelesaian Direktorat Sistem 2 UKI – E1 Semesteran DUPU, TOPU,


Pinjaman/ Penerusan Manajemen TRPU
Pinjaman BUMN/PT Investasi

12. Monev atas Pinjaman Direktorat Sistem 3 UKI – E1 Semesteran DUPU, TOPU,
Pemerintah dan Manajemen TRPU
Penerusan Pinjaman Investasi
kepada BUMN/PT dan
BUMD Jasa Keuangan

13. Penyusunan Laporan Direktorat 2 UKI – E1 Semesteran DUPU, TOPU,


Manajerial Akuntansi dan TRPU
Pelaporan

14. Monitoring Tindak Direktorat 2 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Lanjut Rekomendasi Akuntansi dan TRPU
BPK atas Temuan Pelaporan
LKPP

15. Penyusunan Direktorat 2 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Rekomendasi Pengelolaan Kas TRPU
Penempatan atau Negara
Penarikan
Penempatan Uang
Negara di Pasar Uang

16 Transaksi repo/ Direktorat 2 UKI – E1 Triwulanan DUPU, TOPU,


Reverse Repo Surat Pengelolaan Kas TRPU
Berharga Negara Negara

C. PEMANTAUAN KODE ETIK


Objek yang Unit Pelaksana Pelaksana Frekuensi
No Metode Pemantauan
dipantau Pemantauan Pemantauan Pemantauan
1. Pegawai  Desk Review  Kantor Pusat  UKI –E1 Triwulanan
 Observasi  Kanwil DJPb  UKI-W
 KPPN  UKI-P
2. Pegawai  Survei  Kantor Pusat  UKI –E1 Insidental
 Observasi  Kanwil DJPb  UKI-W
 Pengawasan diam-diam  KPPN  UKI-P
(Surveillance)
 Sidak
 Facilitated Team Meeting (FTM)
 Pemantauan bentuk lainnya

D. PENYUSUNAN PROFIL INTEGRITAS PEJABAT/PEGAWAI


Pelaksana Frekuensi
No Unsur yang Diprofil Keterangan
Pemantauan Pemantauan
1. Profil Umum Pegawai  UKI –E1 Tahunan Pejabat/pegawai yang diprofil:
2. Informasi Hukuman Disiplin  Pejabat Eselon II
3. Informasi Pengaduan  Pejabat Eselon III
4. Informasi Harta Kekayaan Pegawai  PPK
5. Informasi Hasil Pemantauan Kode Etik  Pejabat Pengadaan di
6. Informasi Hasil PPI atas Proses Bisnis Kantor Pusat DJPb
Informasi Hasil Penelusuran Aset di
7. Lapangan

E. FRAUD RISK SCENARIO (FRS) KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA


Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag)
penyimpangan

1 Kolusi dalam 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang dalam pengadaan
penyusunan HPS. pengadaan barang/jasa (Who). barang/jasa memiliki kedekatan dengan
(What) 2) Menyusun HPS tanpa didukung dengan penyedia barang/jasa tertentu dan sering
data yang dapat dipertanggungjawabkan dikunjungi oleh pihak peserta pengadaan.
(How). 2) pejabat yang berwenang dalam pengadaan
3) Prosedur dan mekanisme penatapan HPS barang/jasa sering melanggar ketentuan
yang tidak wajar (How). pengadaan.

4) HPS disusun oleh vendor dan disesuaikan 3) Dokumen HPS hampir sama dengan
dengan dokumen penawaran (How) penawaran dari penyedia barang/jasa
tertentu.
5) Pada saat penyusunan HPS (When)
4) Adanya keluhan dari peserta pengadaan
6) Pada unit kerja baik tingkat pusat maupun
terkait HPS yang ditetapkan.
daerah (where).
5) pejabat yang berwenang dalam pengadaan
7) untuk memperoleh uang/imbalan dari
barang/jasa memiliki gaya hidup yang
peyedia barang/jasa tertentu. (why)
mewah (tidak wajar).
8) membantu memenangkan penyedia
6) pejabat pengadaan sering mentraktir,
barang/jasa tertentu karena memiliki
memberikan hadiah, dan/atau pinjaman
ikatan
dalam jumlah yang besar kepada rekan
kekeluargaan/emosional/pertemanan
kerja
(why)
7) pejabat yang berwenang dalam pengadaan
barang/jasa berusaha menyembunyikan
agar HPS tidak ketahuan berasal dari
vendor (dalam hal dokumen diminta oleh
pemeriksa, dipersulit)

2 Kolusi/ 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang pengadaan


kecurangan pengadaan barang/jasa (who) memiliki kedekatan denganpenyedia
dalam melakukan 2) Hasil evaluasi, klarifikasi dan negosiasi barang/jasa tertentu.
evaluasi, tidak didukung dengan data yang dapat 2) pejabat pengadaan cenderung
klarifikasi dan dipertanggungjawabkan (how) memudahkan pekerjaan dan tidak
negosiasi memperhatikan proses dan mekanisme
3) Hasil evaluasi, klarifikasi dan negosiasi
harga.pada pengadaan langsung. (compliance)
tidak memperhatikan harga yang
proses
menguntungkan negara/harga yang 3) Dokumentasi atas pelaksanaan evaluasi,
pengadaan
ditetapkan tidak efisien (how). klarifikasi dan negosiasi tidak
langsung
4) Evaluasi, klarifikasi dan negosiasi diadministrasikan secara baik.
dilakukan terhadap beberapa penyedia 4) Seluruh tahapan (timeframe) yang harus
barang/jasa yang terindikasi dalam satu dilalui dalam pengadaan langsung (sejak
grup usaha. (how) surat permintaan pengajuan penawaran ke
5) Pada saat proses pemilihan penyedia penyedia barang s.d. kontrak/spk)
rang/jasa dengan metode pengadaan berlangsung dalam masa/waktu yang tidak
langsung. (when) wajar (dibawah 3 hari).

6) Pada unit kerja kantor pusat maupun unit 5) terdapat keluhan dari Penyedia barang/jasa
vertikal. (where) tertentu terkait penetapan penyedia
barang/jasa yang menjadi pemenang
7) Untuk memperoleh uang/imbalan dari
penyedia barang/jasa tertentu (why) 6) pejabat pengadaan memiliki gaya hidup
yang mewah (tidak wajar).
8) membantu memenangkan penyedia
barang/jasa tertentu karena memiliki 7) pejabat pengadaan sering mentraktir,
ikatan memberikan hadiah, dan/atau pinjaman
kekeluargaan/pertemanan/emosional dalam jumlah yang besar kepada rekan
(why) kerja
Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag)
penyimpangan

3 Kolusi/kecuranga 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang pengadaan


n dalam serah pengadaan barang/jasa/PPHP/PjPHP memiliki kedekatan denganpenyedia
terima hasil (who) barang/jasa tertentu.
pekerjaan. 2) Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan yang 2) pejabat yang berwenang tidak didukung
diperjanjikan baik dari sisi kualitas dengan kompetensi yang relevan.
maupun kuantitas. (how) 3) Dokumentasi atas pelaksanaan serah
3) Penyelesaian pekerjaan mendahului terima pekerjaan tidak tertata secara baik.
kontrak (how) 4) Terdapat narasi yang tidak wajar atau typo
4) Kompetensi PPHP/PjPHP tidak memadai pada BAST dan BAPP.
dikaitkan dengansifat/jenis 5) PPHP/PjPHP memiliki gaya hidup yang
pekerjaan/barang. (how) mewah (tidak wajar).
5) Pada saat serah terima pekerjaan (when) 6) PPHP/PjPHP sering mentraktir,
6) Pada unit kerja kantor pusat maupun unit memberikan hadiah, dan/atau pinjaman
vertikal. (where) dalam jumlah yang besar kepada rekan
7) Untuk memperoleh uang/imbalan dari kerja
penyedia barang/jasa tertentu (why).
8) membantu memenangkan penyedia
barang/jasa tertentu karena memiliki
ikatan
kekeluargaan/pertemanan/emosional
(why)

4 Mark up/fiktif bukti 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) HPS yang tidak wajar.
pembelian pengadaan barang/jasa (who) 2) pejabat yang berwenang pengadaan
2) Pembayaran barang/pekerjaan tidak memiliki kedekatan denganpenyedia
didukung dengan bukti yang dapat barang/jasa tertentu.
dipertanggung (How) 3) pejabat yang berwenang tidak didukung
3) Pembayaran barang/pekerjaan tidak dengan kompetensi yang relevan.
sesuai dengan kualitas mapun kuantitas 4) Dokumentasi atas pelaksanaan serah
yang diperjanjikan. (How) terima pekerjaan tidak tertata secara baik
4) Kompetensi pejabat yang berwenang meliputi :
tidak memadai dikaitkan dengansifat/jenis a) Anomali dalam bukti transaksi.
pekerjaan/barang. (how)
b) Adanya dokumen sumber transaksi
5) Pada saat pembayaran atas pelaksanaan yang hilang atau penggunaan
pekerjaan (when) dokumen tidak asli (fotokopi) atau
6) Pada unit kerja kantor pusat maupun unit banyak dijumpai penggantian
vertikal.(where) dokumen.
7) Untuk memperoleh uang/imbalan dari c) Pembayaran dengan bukti transaksi
penyedia barang/jasa tertentu (why). duplikat (salinan)
8) membantu memenangkan penyedia d) Terdapat nomor kuitansi ganda yang
barang/jasa tertentu karena memiliki memiliki nilai serta item barang/ jasa
ikatan yang identik/sama;
kekeluargaan/pertemanan/emosional 5) Terdapat narasi yang tidak wajar atau typo
(why) pada bukti pembayaran.
6) Pejabat yang berwenang memiliki gaya
hidup yang mewah (tidak wajar).
7) Pejabat yang berwenang sering mentraktir,
memberikan hadiah, dan/atau pinjaman
dalam jumlah yang besar kepada rekan
kerja

5 Pemecahan paket 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) Ketidak sesuain metode pemilihan penyedia
pekerjaan agar pengadaan barang/jasa (who) barang/jasa antara RUP dengan dokumen
terhindar dari 2) Paket pekerjaan yang semestinya dari sisi pelaksanaan kegiatan.
proses lelang efisinsi dan efektifitas dilakukan dengan 2) pejabat yang berwenang memiliki
metode pelelangan namun menggunakan kedekatan dengan penyedia barang/jasa
metode pengadaan langsung. (How) tertentu.
3) Pekerjaan pengadaan langsung dilakukan 3) pejabat yang berwenang sering melanggar
oleh beberapa penyedia barang/jasa yang ketentuan pengadaan.
berada dalam satu grup/kelompok usaha. 4) Dokumentasi atas pelaksanaan pengadaan
(How) langsung tidak tertata dengan baik.
4) Pejabat yang berwenang memecah paket
pengadaan menjadi beberapa paket
Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag)
penyimpangan
padahal item pekerjaannya memiliki sifat 5) Pejabat yang berwenang memiliki gaya
dan ruang lingkup pekerjaan yang sama hidup yang mewah (tidak wajar).
sehingga harusnya dapat dilakukan dalam 6) Pejabat yang berwenang sering mentraktir,
1 (satu) paket pelelangan. (How) memberikan hadiah, dan/atau pinjaman
5) Pada saat pemilihan penyedia dalam jumlah yang besar kepada rekan
barang/jasa (when) kerja
6) Pada unit kerja kantor pusat maupun unit
vertikal. (where)
7) Untuk memperoleh uang/imbalan dari
penyedia barang/jasa tertentu (why).
8) membantu memenangkan penyedia
barang/jasa tertentu karena memiliki
ikatan kekeluargaan/pertemanan/
emosional (why)
LAMPIRAN II
Nota Dinas Sekretaris DJPb
Nomor : ND- /PB.1/2019
Tanggal : Desember 2019

REVISI RENCANA PEMANTAUAN TAHUNAN (RPT)


PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
LINGKUP UNIT KERJA VERTIKAL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
TAHUN 2020
A. EVALUASI PENGENDALIAN INTERN TINGKAT ENTITAS (EPITE)
No Teknik Evaluasi Butir-butir EPITE yang dievaluasi Waktu Pelaksanaan Pelaksana Pemantauan
1 Survey Sesuai Kertas Kerja Evaluasi Desember 2019 s.d.  UKI Wilayah pada
2 Reviu Dokumen Pengendalian Intern Tingkat Januari 2020 Kanwil DJPb
3 Wawancara Entitas pada KMK Nomor (bagi unit kerja yang  UKI Pelayanan
4 Observasi 940/KMK.09/2017 pada tahun 2019 terdapat pada KPPN
pergantian Kepala
Kantor)

B. PEMANTAUAN PENGENDALIAN TINGKAT AKTIVITAS (PPITA)


No Nama Proses Bisnis Unit Pelaksana Jumlah Pelaksana Frekuensi Perangkat Yang
Proses Bisnis Pengendalian Pemantauan Pemantauan Digunakan
Utama
1. Kegiatan Pengadaan - Kanwil Ditjen 3 UKI-W dan Bulanan DUPU, TOPU,
Barang dan Jasa (dengan Perbendaharaan UKI-P TRPU, FRS
nilai > 10juta) - KPPN
- KPPN Khusus
Pinjaman dan
Hibah
- KPPN
Penerimaaan
- KPPN Khusus
Investasi

2. Pengadaan Barang Jasa - Kanwil Ditjen 1 UKI-W dan Bulanan DUPU, TOPU,
(dengan nilai ≤10 Juta) Perbendaharaan UKI-P TRPU, FRS
- KPPN
- KPPN Khusus
Pinjaman dan
Hibah
- KPPN
Penerimaaan
- KPPN Khusus
Investasi

3. Kegiatan Penyelesaian - Kanwil Ditjen 2 UKI-W dan Bulanan DUPU, TOPU,


Tagihan Pengadaan Perbendaharaan UKI-P TRPU
Barang dan Jasa dengan - KPPN
mekanisme LS
- KPPN Khusus
Pinjaman dan
Hibah
- KPPN
Penerimaaan
- KPPN Khusus
Investasi

4. Rekonsiliasi dan - KPPN 2 UKI - P Bulanan DUPU, TOPU,


pengenaan sanksi - KPPN Khusus TRPU

Pinjaman dan
Hibah
5. Rekonsiliasi Data KPPN Khusus 2 UKI - P Bu≤lanan DUPU, TOPU,
Transaksi Penerimaan Penerimaaan TRPU
Negara secara Elektronik

6. Pembebanan Klasifikasi KPPN Khusus 1 UKI - P Bulanan DUPU, TOPU,


Detail Transaksi Investasi TRPU
Setelmen per Perjanjian
Penerusan Pinjaman
Luar Negeri

7. Penerbitan Berita Acara KPPN Khusus 3 UKI - P Bulanan DUPU, TOPU,


Verifikasi Perhitungan Investasi TRPU
Tagihan Subsidi Bunga
Kredit Program

C. PEMANTAUAN PENGENDALIAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (PPTIK)


No Objek Yang Dipantau/ Tools Unit Pelaksana Frekuensi
Karakteristik Pelaksana Pemantauan Pemantauan
Probis
1.  Daftar invoice hasil konversi yang Modul Pemantauan KPPN  UKI-W (untuk Harian
belum diproses di SPAN (ADK KI pada Aplikasi transaksi
PMRT). OMSPAN pada KPPN di
 Tagihan yang tertahan (hold lingkup unit
invoice). kerjanya)
 SP2D void.  UKI-P

D. PEMANTAUAN KODE ETIK


Unit Pelaksana Pelaksana Frekuensi
No Objek yang dipantau Metode Pemantauan
Pemantauan Pemantauan Pemantauan
1. Pegawai  Desk Review  Kantor Pusat  UKI –E1 Triwulanan
 Observasi  Kanwil DJPb  UKI-W
 KPPN  UKI-P
2. Pegawai  Survei  Kantor Pusat  UKI –E1 Insidental
 Observasi  Kanwil DJPb  UKI-W
 Pengawasan diam-diam  KPPN  UKI-P
(Surveillance)
 Sidak
 Facilitated Team Meeting
(FTM)
 Pemantauan bentuk
lainnya

E. PENYUSUNAN PROFIL INTEGRITAS PEJABAT/PEGAWAI


Pelaksana Frekuensi Pejabat/Pegawai
No Unsur yang Diprofil
Pemantauan Pemantauan yang Diprofil
1. Profil Umum Pegawai  UKI –W Tahunan Ditetapkan dengan
2. Informasi Hukuman Disiplin  UKI - P Nota Dinas Sekretaris
3. Informasi Pengaduan DJPb
4. Informasi Harta Kekayaan Pegawai
5. Informasi Hasil Pemantauan Kode Etik
6. Informasi Hasil PPI atas Proses Bisnis
7. Informasi Hasil Penelusuran Aset di Lapangan

F. FRAUD RISK SCENARIO (FRS) KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA


Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag) Ya Tidak Ket
penyimpangan

1 Kolusi dalam 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang dalam
penyusunan HPS. pengadaan barang/jasa (Who). pengadaan barang/jasa
(What) memiliki kedekatan dengan
Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag) Ya Tidak Ket
penyimpangan
2) Menyusun HPS tanpa didukung dan sering dikunjungi oleh pihak
dengan data yang dapat peserta pengadaan.
dipertanggungjawabkan (How). 2) pejabat yang berwenang dalam
3) Prosedur dan mekanisme pengadaan barang/jasa sering
penatapan HPS yang tidak melanggar ketentuan
wajar (How). pengadaan.
4) HPS disusun oleh vendor dan 3) Dokumen HPS hampir sama
disesuaikan dengan dokumen dengan penawaran dari
penawaran (How) penyedia barang/jasa tertentu.
5) Pada saat penyusunan HPS 4) Adanya keluhan dari peserta
(When) pengadaan terkait HPS yang
6) Pada unit kerja baik tingkat ditetapkan.
pusat maupun daerah (where). 5) pejabat yang berwenang dalam
7) untuk memperoleh pengadaan barang/jasa
uang/imbalan dari peyedia memiliki gaya hidup yang
barang/jasa tertentu. (why) mewah (tidak wajar).

8) membantu memenangkan 6) pejabat pengadaan sering


penyedia barang/jasa tertentu mentraktir, memberikan hadiah,
karena memiliki ikatan dan/atau pinjaman dalam
kekeluargaan/emosional/perte jumlah yang besar kepada
manan (why) rekan kerja
7) pejabat yang berwenang dalam
pengadaan barang/jasa
berusaha menyembunyikan
agar HPS tidak ketahuan
berasal dari vendor (dalam hal
dokumen diminta oleh
pemeriksa, dipersulit).

2 Kolusi/ 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang pengadaan


kecurangan pengadaan barang/jasa (who) memiliki kedekatan
dalam denganpenyedia barang/jasa
melakukan 2) Hasil evaluasi, klarifikasi dan
negosiasi tidak didukung dengan tertentu.
evaluasi,
klarifikasi dan data yang dapat 2) pejabat pengadaan cenderung
negosiasi dipertanggungjawabkan (how) memudahkan pekerjaan dan tidak
harga.pada memperhatikan proses dan
3) Hasil evaluasi, klarifikasi dan
proses pengadaan mekanisme pengadaan langsung
langsung negosiasi tidak memperhatikan
harga yang menguntungkan (compliance)
negara/harga yang ditetapkan tidak 3) Dokumentasi atas pelaksanaan
efisien (how). evaluasi, klarifikasi dan negosiasi
4) Evaluasi, klarifikasi dan negosiasi tidak diadministrasikan secara baik.
dilakukan terhadap beberapa 4) Seluruh tahapan (timeframe) yang
penyedia barang/jasa yang harus dilalui dalam pengadaan
terindikasi dalam satu grup usaha. langsung (sejak surat permintaan
(how) pengajuan penawaran ke penyedia
5) Pada saat proses pemilihan barang s.d. kontrak/spk)
penyedia rang/jasa dengan metode berlangsung dalam masa/waktu
pengadaan langsung. (when) yang tidak wajar (dibawah 3 hari).

6) Pada unit kerja kantor pusat 5) terdapat keluhan dari Penyedia


maupun unit vertikal. (where) barang/jasa tertentu terkait
penetapan penyedia barang/jasa
7) Untuk memperoleh uang/imbalan
yang menjadi pemenang
dari penyedia barang/jasa tertentu
(why) 6) pejabat pengadaan memiliki gaya
hidup yang mewah (tidak wajar).
8) membantu memenangkan
penyedia barang/jasa tertentu 7) pejabat pengadaan sering
karena memiliki ikatan mentraktir, memberikan hadiah,
kekeluargaan/ dan/atau pinjaman dalam jumlah
pertemanan/emosional (why) yang besar kepada rekan kerja
Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag) Ya Tidak Ket
penyimpangan

3 Kolusi/kecuranga 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) pejabat yang berwenang pengadaan


n dalam serah pengadaan barang/jasa/PPHP/ memiliki kedekatan
terima hasil PjPHP (who) denganpenyedia barang/jasa
pekerjaan.
2) Hasil pekerjaan tidak sesuai tertentu.
dengan yang diperjanjikan baik 2) pejabat yang berwenang tidak
dari sisi kualitas maupun didukung dengan kompetensi yang
kuantitas. (how) relevan.
3) Penyelesaian pekerjaan 3) Dokumentasi atas pelaksanaan
mendahului kontrak (how) serah terima pekerjaan tidak tertata
4) Kompetensi PPHP/PjPHP tidak secara baik.
memadai dikaitkan 4) Terdapat narasi yang tidak wajar
dengansifat/jenis atau typo pada BAST dan BAPP.
pekerjaan/barang. (how) 5) PPHP/PjPHP memiliki gaya hidup
5) Pada saat serah terima pekerjaan yang mewah (tidak wajar).
(when) 6) PPHP/PjPHP sering mentraktir,
6) Pada unit kerja kantor pusat memberikan hadiah, dan/atau
maupun unit vertikal. (where) pinjaman dalam jumlah yang besar
7) Untuk memperoleh uang/imbalan kepada rekan kerja
dari penyedia barang/jasa tertentu
(why).
8) membantu memenangkan
penyedia barang/jasa tertentu
karena memiliki ikatan
kekeluargaan/pertemanan/emosion
al (why)

4 Mark up/fiktif 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) HPS yang tidak wajar.
bukti pembelian pengadaan barang/jasa (who) 2) pejabat yang berwenang pengadaan
2) Pembayaran barang/pekerjaan memiliki kedekatan
tidak didukung dengan bukti yang denganpenyedia barang/jasa
dapat dipertanggung (How) tertentu.
3) Pembayaran barang/pekerjaan 3) pejabat yang berwenang tidak
tidak sesuai dengan kualitas didukung dengan kompetensi yang
mapun kuantitas yang relevan.
diperjanjikan. (How) 4) Dokumentasi atas pelaksanaan
4) Kompetensi pejabat yang serah terima pekerjaan tidak tertata
berwenang tidak memadai secara baik meliputi :
dikaitkan dengansifat/jenis a) Anomali dalam bukti
pekerjaan/barang. (how) transaksi.
5) Pada saat pembayaran atas b) Adanya dokumen sumber
pelaksanaan pekerjaan (when) transaksi yang hilang atau
6) Pada unit kerja kantor pusat penggunaan dokumen tidak
maupun unit vertikal.(where) asli (fotokopi) atau banyak
7) Untuk memperoleh uang/imbalan dijumpai penggantian
dari penyedia barang/jasa tertentu dokumen.
(why). c) Pembayaran dengan bukti
8) membantu memenangkan transaksi duplikat (salinan)
penyedia barang/jasa tertentu d) Terdapat nomor kuitansi
karena memiliki ikatan ganda yang memiliki nilai
kekeluargaan/pertemanan/emosion serta item barang/ jasa yang
al (why) identik/sama;
5) Terdapat narasi yang tidak wajar
atau typo pada bukti pembayaran.
6) Pejabat yang berwenang memiliki
gaya hidup yang mewah (tidak
wajar).
7) Pejabat yang berwenang sering
mentraktir, memberikan hadiah,
dan/atau pinjaman dalam jumlah
yang besar kepada rekan kerja
Jenis
No Skema penyimpangan Indikator (red flag) Ya Tidak Ket
penyimpangan

5 Pemecahan paket 1) Pejabat yang berwenang dalam 1) Ketidaksesuaian metode pemilihan


pekerjaan agar pengadaan barang/jasa (who) penyedia barang/jasa antara RUP
terhindar dari dengan dokumen pelaksanaan
proses lelang 2) Paket pekerjaan yang semestinya
dari sisi efisinsi dan efektifitas kegiatan.
dilakukan dengan metode 2) pejabat yang berwenang memiliki
pelelangan namun menggunakan kedekatan dengan penyedia
metode pengadaan langsung. barang/jasa tertentu.
(How) 3) pejabat yang berwenang sering
3) Pekerjaan pengadaan langsung melanggar ketentuan pengadaan.
dilakukan oleh beberapa penyedia 4) Dokumentasi atas pelaksanaan
barang/jasa yang berada dalam pengadaan langsung tidak tertata
satu grup/kelompok usaha. (How) dengan baik.
4) Pejabat yang berwenang 5) Pejabat yang berwenang memiliki
memecah paket pengadaan gaya hidup yang mewah (tidak
menjadi beberapa paket padahal wajar).
item pekerjaannya memiliki sifat
6) Pejabat yang berwenang sering
dan ruang lingkup pekerjaan yang
mentraktir, memberikan hadiah,
sama sehingga harusnya dapat
dan/atau pinjaman dalam jumlah
dilakukan dalam 1 (satu) paket
yang besar kepada rekan kerja
pelelangan. (How)
5) Pada saat pemilihan penyedia
barang/jasa (when)
6) Pada unit kerja kantor pusat
maupun unit vertikal. (where)
7) Untuk memperoleh uang/imbalan
dari penyedia barang/jasa tertentu
(why).
8) membantu memenangkan
penyedia barang/jasa tertentu
karena memiliki ikatan
kekeluargaan/pertemanan/
emosional (why)

Ditandatangani secara elektronik


R.M. Wiwieng Handayaningsih

Anda mungkin juga menyukai