Anda di halaman 1dari 2

Sukuk Ritel, Jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Pada Saat Pandemi Covid-19

Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko


(DJPPR) Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah menjamin keuntungan dan
keamanan memilih instrumen investasi Surat Berharga Negara (SBSN) atau dikenal dengan
sukuk Negara khususnya jenis sukuk ritel. Terutama saat perekonomian global tertekan oleh
mewabahnya virus corona (Covid-19), Penjualan sukuk ritel dinilai tidak terpengaruh signifikan.
Sukuk yang diterbitkan melalui lelang impact-nya banyak sekali orang yang berinvestasi di
sukuk yang kita miliki karena paling aman , berbeda dengan instrumen saham yang tahun ini
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungannya (IHSG) alami pelemahan alias anjlok.

Dilihat dari penjualan Sukuk Ritel Seri SR012 yang ditawarkan pada tanggal 24 Februari
hingga 18 Maret 2020 dan SR013 yang terakhir ditawarkan pada tahun 2020 yaitu pada tanggal
28 Agustus hingga 23 September ini sudah menembus target awal.

SR012 yang menawarkan lima manfaat bagi para investor yaitu, aman karena dijamin
oleh pemerintah, mudah diakses secara online, menarik dengan imbalan tetap 6,30 persen/tahun,
harga yang ditawarkan terjangkau mulai dari Rp 1 juta batas pembelian maksimal Rp 3 miliar,
dengan tenor atau jangka waktu investasi selama 3 tahun, dapat diperdagangkan di pasar
sekunder dan juga turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional ini menembus
target awal yang diperkirakan hanya akan mendapat Rp 8 Triliun saja tetapi ternyata pemerintah
menetapkan hasil penjualan sukuk ritel seri SR012 ini adalah sebesar Rp12,14 triliun dengan
jumlah jangkauan investor di seluruh Indonesia mencapai 23.952 investor.

Begitu juga dengan Sukuk Ritel seri SR013 yang menawarkan manfaat yang sama
dengan seri yang sebelumnya tetapi dengan imbalan tetap sebesar 6,05% / tahun juga menembus
target awal yang diperkirakan hanya akan mendapat Rp 5 Triliun saja tetapi ternyata pemerintah
menetapkan hasil penjualan SR013 ini sebesar Rp25,67 triliun. SR013 telah berhasil meraih
capaian penjualan terbesar dan investor terbanyak sepanjang penerbitan Surat Berharga Negara
(SBN) ritel online sejak 2018 yaitu 44.803 investor. Besarnya animo terhadap SR013 ini tidak
terlepas dari semakin meningkatnya pemahaman dan literasi dari investor terhadap produk
investasi, termasuk instrumen investasi pemerintah yang aman dan menguntungkan.

Pemerintah berencana untuk kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) untuk
investor individu atau SBN ritel senilai hingga Rp80 triliun pada tahun 2021 ini. Direktur
Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Luky Alfirman
memperkirakan minat investor atas SBN ritel masih tinggi pada tahun ini. Hal itu terjadi seiring
dengan proyeksi terjadinya pemulihan ekonomi. Rencana penerbitan SBN ritel ini akan terdiri
dari enam seri terdiri dari seri konvensional atau Surat Utang Negara (SUN) dan seri syariah atau
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Seri-seri tersebut termasuk Savings Bond Ritel (SBR),
Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI). SBR dan ST adalah
jenis SBN ritel yang tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non-tradable) dan bertenor 2
tahun, sementara SR dan ORI bisa diperdagangkan (tradable) dan bertenor 3 tahun. 

Ada 2 seri Sukuk Ritel yang akan diterbitkan, yaitu SR014 yang akan ditawarkan pada
tanggal 26 Februari hingga 17 Maret 2021 dan setelmen/penyelesaian transaksi pada tanggal 24
Maret 2021 dan Seri SR015 yang akan ditawarkan pada tanggal 27 Agustus hingga 15
September 2021 dan setelmen/penyelesaian transaksi pada tanggal 22 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai