Anda di halaman 1dari 12

UTS MANAJEMEN RISIKO

Dosen Pengampu:

Ni Putu Ayu Darmayanti,SE.MM

Tanggal Pengumpulan : Minggu, 22 Maret 2020

Disusun Oleh :

I Putu Adi Sastrawan

(1707522001 / D1M)

Manajemen Reguler Sudirman


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2020
1. Salah satu faktor utama penyebab krisis global 2008 adalah penyaluran
subprime mortgage di Amerika Serikat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
subprime mortgage dan kaitannya dengan risiko kredit?
Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat bermula dari krisis kredit
perumahan di Amerika Serikat. Amerika Serikat pada tahun 1925 telah
menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan
tersebut berkaitan dengan sektor properti, termasuk kredit kepemilikan rumah
yang memberikan kemudahan bagi para kreditur. Kemudahan pemberian
kredit tersebut juga terjadi pada saat harga properti di AS sedang mengalami
kenaikan. Hal ini juga diikuti dengan spekulasi di sektor ini yang meningkat.
Permasalahan muncul ketika banyak lembaga keuangan pemberi kredit
properti di Amerika Serikat menyalurkan kredit kepada masyarakat yang
sebenarnya secara finansial tidak layak memperoleh kredit yaitu kepada
masyarakat yang tidak memiliki kemampuan ekonomi untuk memenuhi kredit
yang mereka lakukan. Situasi tersebut memicu terjadinya kredit macet di sektor
properti (subprime mortgage).

Suprime mortgage merupakan paket kredit kepemilikan rumah yang


ditujukan bagi orang-orang miskin di Amerika. Orang-orang yang dimaksud
adalah mereka yang mempunyai credit rating buruk, antara lain mereka yang
pernah menunggak kredit perumahan, otomotif, maupun tagihan kartu kredit,
sehingga tidak mampu memenuhi persyaratan untuk memperoleh kredit dari
bank. Subprime Mortgage muncul untuk masyarakat dari segmen bawah, yang
mempunyai impian untuk memiliki rumah, namun terbentur dengan ketatnya
persyaratan bank. Bank-bank konvensional yang ada tidak ingin mengambil
resiko dengan credit rating mereka yang kurang baik. Perusahaan kredit
perumahan melihat hal ini sebagai sebuah peluang bisnis yang mampu
mendatangkan keuntungan yang besar, sehingga mereka berani untuk
mengucurkan kredit rumah.

Jadi kaitannya dampak dari suprime mortgage ini dengan risiko kredit
yaitu adanya kredit macet di sektor properti tersebut mengakibatkan efek
domino yang mengarah pada bangkrutnya beberapa lembaga keuangan di
Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan lembaga pembiayaan sektor properti
umumnya meminjam dana jangka pendek dari pihak lain yang umumnya
adalah lembaga keuangan. Jaminan yang diberikan perusahaan pembiayaan
kredit properti adalah surat utang (subprime mortgage securities) yang dijual
kepada lembaga-lembaga investasi dan investor di berbagai negara. Padahal,
surat utang tersebut tidak ditopang dengan jaminan debitor yang memiliki
kemampuan membayar kredit perumahan yang baik.

Dengan adanya tunggakan kredit properti, perusahaan pembiayaan


tidak bisa memenuhi kewajibannya kepada lembaga-lembaga keuangan, baik
bank investasi maupun aset management. Hal tersebut mempengaruhi
likuiditas pasar modal maupun sistem perbankan. Kondisi tersebut mengarah
kepada terkurasnya likuiditas lembaga-lembaga keuangan karena tidak
memiliki dana aktiva untuk membayar kewajiban yang ada. Ketidakmampuan
membayar kewajiban tersebut membuat lembaga keuangan yang memberikan
pinjaman terancam kebangkrutan.

2. “Gap RSA-RSL adalah selisih jumlah aset dan liabilitas yang sensitif terhadap
tingkat bunga. Semakin besar gap nya makan akan semakin tinggi risiko bila
terjadi perubahan tingkat bunga.” Apakah pernyataan tersebut benar? Lalu
mengapa suatu perusahaan tetap menginginkan adanya gap tertentu?
Menurut pemahaman yang saya dapatkan dari sumber artikel – artikel
itu benar, karena pengaturan gap terjadi karena adanya kenaikan dan
penurunan asset yield dan liability cost rates yang dipengaruhi oleh naik
turunnya market rates yang pada gilirannya akan mempengaruhi pendapatan
sehingga Gap management sangat penting karena saat ini perbankan
berhadapan dengan volatilitas suku bunga yang tinggi (interest rate risk).
Resiko suku bunga adalah suatu resiko yang tidak dapat dihindari dan
merupakan suatu masalah yang harus dicarikan solusinya sehingga resiko
kerugian bisa diminimalisir. Oleh sebab itu, manajemen sangat membutuhkan
suatu sistem yang berfungsi untuk memonitoring dan mengontrol pergerakan
suku bunga yang sensitif.

3. Lakukanlah penelusuran melalui berita di media cetak atau online mengenai


dampak negatif dan positif (jika ada) pandemi Covid-19 terhadap suatu
negara (nama negara bebas, bisa lebih dari satu negara) dan terhadap dunia
bisnis (bisa dijelaskan dari sisi bisnis yang mengalami kerugian maupun
keuntungan). Sertakan sumber bacaan anda, pada setiap kalimat yang anda
kutip.
1. Dampak negatif Covid-19 bagi Indonesia dan negara yang terkena
Covid-19 :
a. Membuat nilai tukar Rupiah melemah
Nilai tukar rupiah melemah 0,33% ke level Rp 15.222 per dolar
Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini (18/3).
Pelemahan terjadi setelah Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
menyampaikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) melebar. Di satu sisi, kasus virus corona di Tanah Air bertambah
menjadi 227 orang. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot
Dollar Rate (JISDOR), mata uang Garuda juga tercatat anjlok 140 poin ke
level Rp 15.223 per dolar AS. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka
Ibrahim mengatakan, data realisasi APBN 2020 menjadi sentimen
negatif bagi pasar, sehingga rupiah melemah. Selain merespons negatif
realisasi APBN, Indonesia masih berjuang melawan pandemi corona.
Sedangkan, negara-negara lain sudah berhasil menahan virus. Hal ini
membuktikan bahwa kesiapan pemerintah saat ini sedang di uji. Pasar
akan memantau upaya pemerintah menahan penyebaran virus corona.
"Hal ini menyebabkan gelombang arus modal asing kembali keluar dari
pasar baik saham maupun obligasi," kata dia. Pada perdagangan besok,
ia memperkirakan rupiah masih akan melemah menjadi di kisaran Rp
15.190-Rp 15.320 per dolar AS. Walaupun ada kemungkinan Bank
Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan besok.
Sumber: https://katadata.co.id/berita/2020/03/18/defisit-anggaran-
melebar-kasus-corona-bertambah-rupiah-kian-melemah

b. IHGS Anjlok
Serupa dengan Rupiah, sentimen pelaku pasar terhadap virus
Corona membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus
mengalami penurunan. Tercatat sejak awal tahun sampai dengan bulan
Maret, IHSG tercatat turun 13,44 persen atau menuju level 5.452 poin.
Level tersebut tercatat sebagai yang terendah. IHSG tercatat berada di
poin terendah terakhir kalinya pada Mei 2017. Dan lagi-lagi, sebetulnya
bukan hanya Indonesia yang mengalami hal serupa. Indeks Wall Street
juga mengalami penurunan akibat merebaknya Covid-19. Indeks
utamanya seperti Dow Jones, S&P, dan Nasdaq harus terkoreksi antara
10-12 persen.

Sumber : Idntimes.com

c. Meruginya sektor pariwisata


Pada sektor pariwisata ini paling besar kerugian yang dialami akibat
dampak penyebaran virus Corona. Karena dibatasinya kunjungan orang
– orang asing yang ingin ke Indonesia dari suatu negara. Tentu
dampaknya sangat dirasakan oleh perusahaan maskapai penerbangan,
kapal pesiar, kereta, dan bus. Dan seiring dibatasinya maka terbatas
juga jumlah turis yang berkunjung ke sebuah kota. Maka otomatis
berdampak pada tempat wisata yang menjadi sepi, sehingga akan
berdampak juga pada hotel, restoran, para penjual makanan hingga
kerajinan tangan akan sepi pengunjung.

Sumber : Idntimes.com

d. Sekolah diliburkan
Sekolah dari tingkat TK hingga SMA diliburkan selama dua pekan di
wilayah daerah tersebut dimulai pada Senin (16/3/2020) besok. Langkah
ini diambil untuk menyelamatkan seluruh warga Indonesia. Selain itu,
lembaga pendidikan non-formal juga diminta untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar jarak jauh atau online. Sejumlah universitas atau
sekolah tinggi juga ada yang meniadakan kegiatan belajar mengajar di
kelas dan membatasi kegiatan dikampus.

Sumber : https://megapolitan.kompas.com

e. Berbagai ajang olahraga batal diselenggarakan


Seluruh pertandingan Liga Serie A Italia pada pekan lalu terpaksa
harus ditunda sejak Italia menyatakan telah ada 4 warganya terpapar
Virus Corona. Salah satunya bahkan telah meninggal dunia. Tak hanya
Italia, beberapa negara juga terpaksa menunda berbagai ajang olahraga
demi menekan penyebaran virus Corona. Bukan hanya Italia, hal serupa
juga terjadi pada ajang Piala Asia Futsal 2020 yang mestinya
berlangsung di Turkmenistan. Federasi Sepak Bola Asia (AFC)
memutuskan untuk menunda kejuaraan futsal dua tahunan tersebut
sebagai tindakan preventif terhadap penyebaran virus Corona.

Selain sepak bola, ajang olahraga lainnya seperti babak kualifikasi


Olimpiade cabang tinju hingga turnamen bulu tangkis German Open
2020 juga harus ditunda. Bisa dibayangkan apa jadinya kalau seluruh
cabang olahraga ditiadakan dalam waktu yang cukup lama. Klub-klub
akan minim pemasukan dan para sponsor satu per satu pasti akan
menarik diri. Ujung-ujungnya para atlet pun akan terlunta-lunta.

Sumber : Idntimes.com

f. Harga bahan pokok jadi melambung


Sejak kemunculan virus Corona menggemparkan Tiongkok dan
dunia, kebutuhan akan masker menjadi meningkat. Pasalnya, setiap
orang ingin melindungi diri dari berbagai kemungkinan penularan virus
Corona tersebut. Namun sayangnya jumlah stok yang tak mampu
memadai tingginya permintaan lantas membuat harga masker menjadi
melonjak. Sebagaimana prinsip dasar ekonomi, tingginya permintaan
yang tak dibarengi dengan tingginya suplai akan membuat sebuah
produk memiliki nilai tawar lebih tinggi. Di Indonesia sendiri, sampai
dengan 2 Maret 2020 harga 1 box masker jenis N95 bisa dibanderol
hingga Rp1,5 juta.

Hal yang terjadi pada masker juga bisa berlaku pada bahan pokok.
Kok, bisa? Jelas bisa kalau banyak masyarakat memilih memborong
berbagai bahan pokok di pasar dan menimbunnya dengan alasan agar
tidak perlu keluar rumah demi mengurangi risiko penularan virus
Corona. Seperti yang terjadi di Depok, Jawa Barat pada Senin, 2 Maret
2020 malam lalu.

Sumer : Idntimes.com

2. Dampak positif Covid-19 bagi Indonesia dan seluruh negara yang


terkena Covid-19 :
a. Lebih peduli dengan Kesehatan
Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang
membuat panik di sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah
tersebut kita sekarang lebih memperhatikan kesehatan dan lebih
menjaga kebersihan. Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan
sesama dan memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global dengan
kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri. Dengan
mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling
terhubung, kita diingatkan betapa berharganya kita satu sama lain.

b. Seluruh dunia bekerja sama


Dunia seakan sedang berbondong-bondong untuk mengalahkan
musuh bersama yakni virus corona. Kerja sama dalam skala global itu
belum pernah terjadi. Sebelum kepanikan mengenai Covid-19 menyita
perhatian, setiap orang menghadapi masalahnya masing-masing.
Seperti kecemasan, kesepian, penyakit mental, dan meningkatnya
ketidakpastian tentang masa depan. Dari isu politik hingga perubahan
iklim, perang budaya hingga resesi seks, kasus bunuh diri karena
keputusasaan, dan bullying di media sosial yang rentan merusak mental
kita. Segala masalah yang terjadi menjadi gejala individualisme yang
merajalela.

Namun kasus pandemi Covid-19 telah membuat semua orang fokus


pada hal yang sama dan pentingnya koordinasi juga kerja sama.
Pemerintah dunia sekarang mengoordinasikan tindakan pencegahan
dengan kerja sama yang belum pernah terlihat sebelumnya. China telah
mengerahkan dokter dan ahli kesehatan masyarakat untuk membantu
Italia dengan krisis yang sedang berlangsung. Warga Israel dan Palestina
bersatu untuk memerangi epidemi. Pemerintah di seluruh dunia
menerapkan langkah-langkah ekonomi untuk membantu mereka yang
rentan secara ekonomi.

c. Manusia saling membantu


Bencana alam biasanya menyatukan orang dan memicu tindakan
solidaritas di antara sesama. Sementara ancaman pandemi, bagaimana
pun telah menyatukan seluruh umat manusia melawan ancaman nyata.
Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau
kepercayaan.

d. Kualitas udara membaik


Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi yang
meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyarakat terlalu sibuk
bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme. Ketika sosial
distancing sedang dilaksanakan di seluruh dunia, kualitas udara menjadi
membaik. Didokumentasikan dari China ke Italia, dengan emisi karbon
mencapai titik terendah baru setiap hari karena berkurangnya
perjalanan udara.

e. Hobi tertunda bisa terlaksana saat isolasi mandiri


Awalnya mungkin sulit untuk melakukan segala aktivitas hanya dari
rumah. Tapi hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan kesehatan
pribadi dan saling menjaga satu sama lain. Kebijakan isolasi mandiri juga
memberi kita kesempatan untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan
waktu bersama orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk
mengobrol, membaca, memainkan musik, memasak, dan terlibat dalam
semua kesenangan.

Sumber : Suara.com

3. Bisnis yang mengalami keuntungan karena adanya Covid-19:


a. Perusahaan Neflix

Platform streaming video Netflix merupakan salah satu perusahaan


yang menampakkan kinerja terbaik selama terpuruknya pasar global
hingga senilai enam triliun dolar AS pada tanggal tanggal 28 Februari
lalu. Analis mengatakan saham perusahaan semacam Netflix dan Zoom
dapat memberikan perlindungan bagi para investor selama wabah Virus
Corona. Hal ini karena semakin banyak orang yang lebih memilih untuk
mencari hiburan di dalam rumah selama virus mewabah.
b. Produsen Alat-Alat Pelindung Diri dan Sanitasi

Perusahaan pembuat masker wajah, pembersih tangan dan tisu


sanitasi juga mengalami lonjakan permintaan seiring dengan para
pembeli yang berusaha mencari cara untuk melindungi diri mereka dari
virus ini. 3M Corp, perusahaan yang membuat masker wajah juga
dilaporkan meraih untung besar.

c. Pasar Swalayan

Pasar
swalayan, pengecer seperti Rewe di Jerman dan Carrefour di Prancis
juga laku keras. Barang-barang dagangan mereka,
terutama berupa makanan kaleng dan bahan makanan awetan nyaris
tidak lagi bisa dijumpai di rak-rak supermarket ini dalam beberapa hari
terakhir. Masyarakat yang panik membeli persediaan makanan dalam
jumlah besar. Serbuan di pasar-pasar swalayan ini mendorong para
investor untuk membeli saham perusahaan makanan kemasan.
Pengecer online seperti Amazon juga melihat kuatnya permintaan
karena pembeli cenderung berbelanja di toko online. Bahkan di
Indonesia pun, panic buying yang terjadi tentu membuat pihak
supermarket mendulang keuntungan lebih.

d. Perusahaan Jasa Telekonferensi

Harga saham perusahaan startup yang menawarkan jasa


telekonferensi, Zoom Video, melonjak hampir 50 persen sejak Februari
karena investor bertaruh pada meningkatnya jumlah karyawan yang
harus bekerja jarak jauh. Jumlah pengguna aktif yang memakai jasa
perusahaan ini bertambah sebanyak 2,22 juta perlanggan dibandingkan
dengan jumlah pelanggan selama tahun 2019, kata analis dari Bernstein
Research. Perusahaan perangkat lunak asal Jerman, TeamViewer, juga
mengalami kenaikan jumlah permintaan pelanggan baru, utamanya dari
China yang menjadi tempat awal penyebaran wabah COVID-19. Harga
saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa Frankfurt, Jerman, ini
melonjak dalam beberapa hari terakhir.

Sumber : https://www.liputan6.com

4. Yang mengalami kerugian dalam dunia bisnis:


Bisnis yang akan berdampak sangat besar yang akan mengalami
kerugian adalah bisnis pada sektor penerbangan dan sektor pariwisata.
Karena dibatasinya dan mungkin jika sampai meluasnya Covid-19 akan
berdampak pada penerbangan yang akan ditiadakan sehingga perusahaan
penerbangan akan mengalami kerugian yang sangat besar. Dan dampak
dari hal tersebut juga membuat orang – orang asing yang melakukan
liburan di Indonesia terutama pada Provinsi Bali akan menjadi berkurang
( sepi pengunjung ). Maka dari itu akan berdampak kerugian besar pada
sektor pariwisata seperti hotel, restoran, travel, guide, dan lain – lain yang
ada di Bali yang diakibatkan sepinya wisatawan local maupun mancanegara,
karena mudahnya Covid-19 ini menular dari orang ke yang lainnya. Lalu
adanya himbauan social distance dan menyuruh rakyatnya untuk diam
terlebih dahulu dirumah dari Pemerintah Pusat mengakibatkan UMKM di
Indonesia mengalami kerugian seperti UMKM pada sektor fashion,
kerajinan, dan lainnya. Contohnya seperti usaha rent car and bike milik
paman saya yang mengalami kerugian karena adanya Covid-19 yang
berdampak pada sepinya yang ingin menyewa kendaraan untuk berlibur.

Anda mungkin juga menyukai