Anda di halaman 1dari 2

2.3.

1 Premature loss sebagai etiologi maloklusi


Premature loss gigi sulung yang mengakibatkan maloklusi terjadi
karena disebabkan oleh adanya pergerakan ke mesial (mesial
drifting) dari gigi yang berada dekat gigi yang mengalami
premature loss yang mengakibatkan penutupan ruang untuk erupsi
gigi permanen yang menggantikannya, pergerakan ke distal dan
lingual pada gigi permanen ketika erupsi jika terjadi premature
loss gigi sulung posterior, perubahan arah erupsi dari gigi
permanen akibat kehilangan titik acuan untuk erupsi sehingga
menimbulkan malposisi gigi dan gigi berjejal (crowding),
perubahan hubungan molar pertama permanen rahang atas
terhadap molar pertama permanen rahang bawah. (Saloom 2005).

3.1 Keuntungan dan kerugian


Beberapa keuntungan dari analisis ini adalah memiliki kesalahan sistemik
yang minimal, mudah dilakukan oleh pemula dan dokter gigi ahli, dapat
digunakan untuk kedua lengkungan, dapat dilakukan pada kedua gips atau
di mulut, dan tidak memerlukan radiografi. proyeksi .
Keterbatasan/kerugian dari analisis ini adalah bahwa ini merupakan
analisis probabilitas, tidak memperhitungkan ujung gigi seri lingual atau
bukal dan bahwa ukuran gigi rahang atas diprediksi oleh ukuran gigi
rahang bawah. Batasan lain dari analisis ini adalah bahwa Moyer tidak
pernah menjelaskan pada populasi mana analisis ini dilakukan pada
awalnya. Oleh karena itu, analisis ini tidak dapat benar-benar diterapkan
pada populasi yang berbeda. Ini dikonfirmasi oleh tinjauan sistematis
yang dilakukan pada tahun 2004. (Buwembo, William; Luboga, Sam
2004-04-01).

3.2 Cara perhitungan


Analisis Moyers, pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper
digital dan pengukuran panjang lengkung gigi pada analisis Moyers
dengan cara membagi lengkung geligi dalam beberapa segmen, yaitu dari
mesial molar pertama permanen kiri sampai dengan distal kaninus kiri,
dari distal kaninus kiri sampai mesial insisiv sentral kiri, dari mesial
insisiv kanan sampai distal kaninus kanan, dari distal kaninus kanan
sampai mesial molar pertama permanen kanan. Masing-masing segmen
diukur dengan kaliper kemudian dijumlahkan.
Pengukuran panjang lengkung gigi pada analisis Moyers dengan cara
membagi lengkung geligi dalam beberapa segmen, yaitu dari mesial molar
pertama permanen kiri sampai dengan distal kaninus kiri, dari distal
kaninus kiri sampai mesial insisiv sentral kiri, dari mesial insisiv kanan
sampai distal kaninus kanan, dari distal kaninus kanan sampai mesial
molar pertama permanen kanan. (Moyers, R. E. 1973).

Daftar Pustaka

Saloom HF. Early loss of deciduous teeth and occlusion. Iraqi Orthod
Journal. 2005; 1(2): 36-9.
Buwembo, William; Luboga, Sam (2004-04-01). "Metode analisis gigi
campuran Moyer: sebuah meta-analisis" . Ilmu Kesehatan Afrika .
Moyers, R. E. 1973. Handbook of Orthodontics Ed II. Chicago: Year
Book Medical Publisher Inc.

Anda mungkin juga menyukai