Filtrasi Prinsip Dan Perancangan
Filtrasi Prinsip Dan Perancangan
FILTRASI -
PRINSIP DAN
PERANCANGAN FILTER
FILTRASI...
operasi pemisahan
padatan dan cairan dari
suatu campuran padatan-
cairan (slurry)
Dengan pemberian
tahanan aliran (filter
medai) yang bisa dilewati
cairan, tetapi bia menahan
partikel padatan
Filtrasi menghasilkan :
- cairan yang relatif bebas padatan
(filtrat)
- Padatan basah (cake)
fokus pada
- plate and frame filter press
- rotary drum filte
Pada Cake Filter ....
Kain filter (cloth filter) merupakan
media primer yang hanya
berperan besar pada awal
filtrasi
(5.1a)
atau
(5.1b)
- (ΔPc) ≈ v2 (5.2)
Untuk aliran laminar :
(5.3)
(5.4)
Sehingga pada aliran Laminar :
- (ΔPc) ≈ v (5.5)
(5.7)
Dimana :
μ = viskositas fluida
vriil = kecepatan riil fluida mengalir dalam
pori
Kecepatan riil fluida , vriil :
kecepatan volumetrik/luas total
penampang lubang pori
(5.8)
Jika konstanta K =
, maka
(5.9)
Dimana
K = faktor permeabilitas pori
(5.10)
FRe = Faktor bilangan Reynolds terhadap
aliran dalam pori
Ff = faktor koreksi terhadap faktor friksi
untuk aliran dalam pori.
FRe dan Ff merupakan fungs dari
porositas tumpukan padatan (bed) dan
sphericity partikel (terlihat pada
gambar-gambar berikut ini)
Gambar 5. Garfik hubungan antara FRe dengan porositas dan
sphericity
Gambar 6. Hubungan antara Ff dengan porositas dan sphericity
Persamaan (5.9) dapat ditulis dalam bentuk
lain :
(5.11)
(5.13a)
Atau
(5.13b)
Kecepatan superfisial ;
(5.14)
Kombinasi pers (5.14) dan (5.13b) :
(5.15)
(5.16a)
Maka
(5.16b)
(5.13c)
Substitusi persamaan (5.13c) ke pers
(5.15) didapat
(5.17a)
Atau
(5.17b)
(5.18b)
Untuk Non-compressible Cakes
(5.19a)
Integrasi pers (5.16b) dari t=0 sampai t,
menghasilkan hubungan antara tebal kue
padatan tertampung terhadap waktu
(5.19b)
Contoh Soal :
Slurry homogen yang dapat membentuk
noncompressible cake seragam disaring
melalui “batch leaf filter” pada beda
tekanan yang sama, 40 psi, membentuk ¾
in kue dalam 1 jam dengan filtrat
tertampung 1500 gal. Diperlukan 3 menit
untuk mengeringkan cairan dari filter, 2
menit untuk mengisi filter dengan air.
Proses pencucian menggunakan 300 gal
sama seperti filtrasi. Opening, dumping
dan closing memerlukan 6 menit.
Asumsi: sifat filtrat sama dengan air
pencuci dan tahanan filter dari kain
filter dan pipa aliran diabaikan.
Pertanyaan :
a. Berapa gallon filtrat yang dihasilakn
rata-rata setiap 24 jam?
b. Berapa gallon filtrat ang akan
dihasilkan jika ketebalan kue yang
terbentuk ½ in, menggunakan rasio
air cuci terhadap filtrat yang sama
dengan soal sebelumnya.
a. Dari pers (5.19a), untuk V
Dari pers (5.16b) , kecepatan filtrasi
akan didapat pada waktu dimana
volume filtrat diperoleh.
Kecepatan pada saat V=1500 gal :
Kecepatan 12,5 gpm sama dengan
kecepatan pencucian, karena filtrat
memiliki sifat yang sama dengan air
pencuci dan tekanan adalah konstan.
atau
(5.20a)
Dimana :
Ve = volume filtrat ekuivalen
= volume filtrat tertampung yang
memberikan kue yang ekuivalen
dengan tahanan aliran sebesar
tahanan kain saring dan saluran-
saluran filter
(5.20b)
(5.21a)
Dimana :
Le = tebal kue ekivalen
= tebal kue yang memberikan tahanan
aliran sebesar tahanan kain saringan
dan saluran-saluran filter
Catatan :
persamaan-persamaan (5.20b) dan
(5.21b) mengambil asumsi bahwa
beda tekanan selama proses filtrasi
adalah tetap.
(5.22)
tetap
(5.23)
y = 0.0377x + 0.101
0.25 R² = 0.9937
0.2
Achsentitel
0.15
Datenreihen1
Linear (Datenreihen1)
0.1
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Achsentitel
Dari persamaan y = ax + b
Dari grafik didapat ;
Slop = a = 0,0377
intersep = b = 0,101
Dibahas di kelas....
PERHITUNGAN FILTER KONTINYU
Dibatasi pada Rotary Drum Filter (RDF).
(5.20b)
Sehingga
(5.26a)
(5.26b)
Untuk setiap satuan waktu, setiap
luasan filter akan menghasilkan volum
filtrat sebanyak
v’ = v/T = (v/(1/N))
v’ = N.v
(5.27)
CATATAN :
Operasi filter sangat bervariasi,
sehingga mempunyai persamaan-
persamaan yang berbeda tapi
prisnsip dasar sama rumus
fundamentalnya sama jadi
rumus untuk setiap filter dapat
dikembangkan dari rumus fundamental
tersebut.
Jika padatan dalam slurry tidak dapat
membentuk kue yang bagus untuk
aliran filtratnya (misalkan : terlalu
lembek sehingga porositasnya
sangat kecil) bisa
ditambahkan padatan lain dalam
slurry yang bisa membantu
pembentukkan kue yang bagus
filtrasi bisa berjalan dengan baik.
Jikadiinginkan kue yang cukup
kering, bisa dilakukan dengan proses
dewatering dengan cara
menghisap cairan dalam kue dengan
pemvakuman (lihat pada ilustrasi
RDF) tetapi biasanya masih
ada sisa cairan dalam kue sebesar
20-30%,
Jika kain saring kurang selektif
(misal: ada sejumlah padatan
menembus kain saring, sehingga
filtrat masih mengandung padatan)
pada RDF ini diatasi dengan
meninggalkan sedikit kue pada kain
dengan mengatur posisi pisau
pelepas kue biasanya
diperoleh filtrat yang lebih jernih.
Untuk kue yang kompresibel
(compressible cake) struktur
kue dapat berubah karena tekanan
(misal: perubahan kerapatan/porositas
kue karena tekanan).
Gambar 9 berikut melukiskan
perubahan kerapatan/porositas
terhadap tekanan untuk berbagai
macam kue padatan.
Gambar 9. Grafik porositas kue versus tekanan
Perubahan struktur kue menyebabkan
perubahan nilai CV selama operasi.
Gambar 10 memberikan ilustrasi
tentang perubahan nilai Cv pada kue
yang kompresibel dan non-kompresibel.