Anda di halaman 1dari 15

FILTRASI

DEFINISI
• Filtrasi merupakan salah satu operasi dimana
partikel padat dipisahkan dari fluida (cairan
atau gas) dengan melewatkan campuran
tersebut ke medium berpori.
• Filtrasi secara umum terbagi :
- filtrasi permukaan (surface filtration)
- filtrasi hamparan (depth filtration).
Filtrasi Permukaan (Surface Filtration)
• filtrasi ini umpan didorong melalui medium filter
sehingga partikel-partikel yang memiliki diameter
lebih besar dari diameter lubang medium filter akan
tertahan pada permukaan medium filter tersebut.
• Cut out size merupakan ukuran diameter partikel
maksimum yang masih bisa melalui media filter.
• Media filter dapat berupa kertas, kain, keramik
berpori, membran dll.
• Contoh filtrasi permukaan adalah filtasi di
laboratorium
Jenis Filtrasi Permukaan (Surface Filtration)
• Dead-End Filtration, arah aliran umpan tegak
lurus media filter sehingga partikel akan
tertahan pada permukaan medium filter.

• Cross Flow Filtration, arah aliran umpan


sejajar medium filter, contoh filtrasi membra
Filtrasi Hamparan (Depth Filtration).
• Prinsip depth filtration adalah melewatkan umpan ke kolom
hamparan (bed) yang berisi material dengan struktur serat (misal
glass wool, rock wool) atau berstruktur partikel (misal pasir)
• Padatan yang terdapat dalam umpan akan terperangkap disela-sela
material pengisi kolom. Ukuran partikel padatan yang terperangkap
bervariasi dari 0,1mm (mikroba) hingga 0,1mm (debu atau bubuk
halus). Contoh aplikasi : filter udara, filter pasir, filter minyak pada
mobil.
• Menurut Aiba, penangkapan partikel padatan
. dalam kolom depth filtration
mengikuti mekanisme reaksi orde 1, yaitu :

• .............(1)

C = konsentrasi partikel padat (partikel/m3) dalam aliran


z = kedalaman filter
k = efektifitas pengumpulan

• Integrasi persamaan 1 menjadi :

.......(2)

• Dengan C & Co masing-masing merupakan konsentrasi partikel padat


(partikel/m3) dalam aliran keluar dan aliran masuk.
• k merupakan fungsi dari ukuran partikel yang tertahan, ketebalan bed dan sifat
material filter, porositas material filter dan laju alir.
• Nilai k akan tinggi jika ukuran partikel yang tertahan besar, serat atau media filter
yang digunakan halus dan porositas bed rendah.
Contoh soal 1,
• Depth filter digunakan untuk menyaring udara dengan
medium filter berupa material berserat. Diameter kolom
yang digunakan 5 cm dan panjang 25 cm. Filter mampu
menahan 99% partikel dari udara yang diumpankan. Laju
alir umpan 100 cm3/detik. Pabrik bermaksud
meningkatkan kapasitas filter dengan menggunakan
media filter yang sama. Filter baru diharapkan memiliki
efisiensi 99,9% dengan laju alir umpan 10.000 cm 3/detik.
Hitung dimensi filter yang baru jika :
• Pressure drop diabaikan serta kecepatan udara yang
masuk filter baru sama dengan kecepatan udara yang
masuk filter lama.
• Gunakan persamaan (2) :

efisiensi filter 99% maka C= 0,01


maka k = 0,184

Maka untuk filter baru :

Didapat z = 37,5 cm

Maka panjang filter baru adalah 37,5 cm

Karena laju alir udara masuk filter lama sama dengan laju alir udara masuk filter
baru maka :
V lama = V baru
Q lama / A lama = Q baru /A baru
100 / (3,14 x 52) = 10.000 / ( 3,14 x d baru2)
Maka diameter filter baru = 50 cm
PR 1
• Depth filter digunakan untuk menyaring udara dengan medium
filter berupa material berserat. Diameter kolom yang digunakan
10 cm dan panjang 30 cm. Filter mampu menahan 95% partikel
dari udara yang diumpankan. Laju alir umpan 2 Liter/detik.
Pabrik bermaksud meningkatkan kapasitas filter dengan
menggunakan media filter yang sama. Filter baru diharapkan
memiliki efisiensi 99% dengan laju alir umpan :
a. Sama dengan filter awal
b. Sebesar 100 liter/detik.
Maka Hitung dimensi filter yang baru untuk kedua kondisi filter
diatas jika :
• Pressure drop diabaikan serta kecepatan udara yang masuk
filter baru sama dengan kecepatan udara yang masuk filter
lama.
PRINSIP FILTRASI DAN LAJU FILTRASI
• Laju filtrasi didefinisikan sebagai besarnya volume filtrat yang keluar
unit filtrasi per satuan waktu.
• Filtrat merupakan fluida yang lolos dari medium filtrasi sedangkan
padatan yang tertahan diatas medium filtrasi disebut cake.
• Laju filtrasi merupakan penciri kapasitas filtrasi. Hukum dasar yang
berlaku pada fluida yang melalui media (filtrasi) adalah Hukum Darcy
dengan persamaan sebagai berikut :

FAKTOR YG
dengan V = volume filtrat
MEMPENGARUHI LAJU
Q = laju alir filtrat, m3/s FILTRASI !!!!
A = luas medium filtrasi, m2.
P = beda tekan dalam kolom hamparan, Pa.
R = tahanan aliran pada kolom, m-1.
 = viskositas fluida, Pa.s.
• R merupakan tahanan gabungan dari medium filter (Rf) dan tahanan cake
(Rc), sehingga R = Rf + Rc

• KONDISI KHUSUS 1 : FILTRASI PADA TEKANAN KONSTAN BERLAKU :

r = tahanan spesifik cake


v = volume cake yang tertahan per volume filtrat
Vf = tahanan equivalent dari medium filter (filter cloth)

r dan Vf merupakan parameter yang digunakan untuk perancangan dan nilainya


diperoleh secara eksperimental dengan memplot data t/V terhadap V
• sehingga didapat grafik sebagai berikut :

Gambar 4.2 Hasil Percobaan Filltrasi pada Tekanan Konstan

Dari nilai slope dan intercept Gambar 4.2 akan diperoleh nilai
tahanan spesifik cake, r dan tahanan equivalen medium filter,
Vf.
Contoh 2 :
• Hasil percobaan filtrasi di laboratorium dengan kondisi tekanan
konstan di kain penyaring sebagaimana Tabel 1. Tinggi cake
yang terbentuk setelah tertampungnya 0,2 m3 filtrat adalah 10
cm. Luas filter yang digunakan 450 cm2 dan pressure drop 150
kPa. Hitunglah tahanan spesifik cake dan tahanan ekuivalen
dari kain penyaring, jika viskositas fluida 0,001cP.

Waktu 0 60 180 360 600 900 1260 1680 2160


(detik)
Filtrat (cm3) 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
PR 2

Anda mungkin juga menyukai