Analisis Data
A. Matriks EFAS
Faktor-faktor Strategis Bobot Rating Nilai Analisis
(B) (R) N=BxR
Opurtunity
1. Kebijakan Meteri Kesehatan 0.1 2 0.2 Peluang kepada
untuk menanggung kesehatan perawat dengan adanya
perawat khususnya perawat yang kebijakan pemerintah
menangani pasien covid-19. tersebut demi kesehatan
perawat itu sendiri.
2. Kebijakan Menteri Kesehatan 0.15 2 0.3 Perawat yang
untuk memberikan menangani pasien
tunjangan/insentif khusus pada covid ini akan terbantu
perawat yang menangani pasien dengan adanya
covid-19. kebijakan dari
pemerintah terkait
intensif yang diberikan
3. Kebijakan pemerintah tentang 0.15 2 0.3 Pasien akan terbantu
BPJS untuk menanggung biaya dengan kebijakan BPJS
perawatan bagi pasien terinfeksi mengenai biaya
covid-19. perawatan selama di
rumah sakit
4. Kebijakan Dinas Kesehatan Kota 0.1 2 0.2 Pasien akan terbantu
Bandung untuk menanggung dengan kebijakan Dinas
biaya perawatan bagi pasien Kesehatan Kota
yang berdomisili KTP Kota Bandung mengenai
Bandung. biaya perawatan selama
di rumah sakit
5. Rumah Sakit menjadi RS 0.05 2 0.1 Hal ini berdasarkan
swasta rujukan yang mengelola keputusan yang
pasien covid-19 di Kota dikeluarkan oleh
Bandung Gubernur Jawa Barat.
6. Memenuhi ketentuan SNARS 0.05 2 0.1 Setiap instansi rumah
tentang kriteria standar sakit harus mengacu
pelayanan pengelolaaan pada pedoman SNARS.
perawatan pasien
7. Memenuhi ketentuan 0.05 2 0.1 Standar/ pedoman
Kemenkes mengenai protokol tersebut merupakan
penanganan dan pencegahan acuan bagi rumah sakit
covid-19 dalam pengelolaan dalam menangani
perawatan pasien pasien covid-19.
8. Tingginya empati dan bantuan 0.05 3 0.15 Dukungan stakeholder
dari masyarakat dalam masyarakat
pengadaan APD bagi tenaga
kesehatan
9. Bantuan dan kemudahan 0.05 3 0.15 Dukungan pemerintah
pemerintah dalam pengadaan dalam penanganan
alat dan barang untuk ruang covid-19
penanganan covid 19
10. Telah diresmikan produksi 0.1 1 0.1 Dukungan dalam
ventilator oleh ITB dan pengembangan Ilmu
UNPAD yang bekerjasama Teknologi dan SAINS
dengan PT. Pindad dan PT.
Dirgantara Indonesia
11. Rumah Sakit ditunjuk sebagai 0.1 3 0.3 Merupakan hasil
rumah sakit swasta rujukan putusan Gubernur Jawa
pasien covid-19 di bagian Barat pada tanggal 18
kedua April 2020, yang
pelaksanaanya
didukung oleh
pemerintah daerah
12. Menjalin hubungan dengan 0.05 3 0.15 Upaya Rumah Sakit
stasion televisi lokal dan radio dalam
dalam mempromosikan program menginformasikan
unggulan dan pelayanan yang produk pelayanan
ada di Rumah Sakit kepada para pelanggan
(konsumen), sehingga
para pelanggan
(konsumen)
termotivasi/terdorong
untuk
melakukan perawatan.
Total 1 2.15
Threat
1. Pasien Covid 19 setiap hari 0.3 -2 -0.6 Sebagai mana diketahui
semakin meningkat bahwa virus ini
penularannya sangat
cepat dan akan sangat
berisiko bagi tenaga
kesehatan maupun
keperawatan yang
menangani pasien
covid-19 tersebut.
2. Risiko tenaga keperawatan dan 0.3 -2 -0.6 Sebagai mana diketahui
tenaga kesehatan lain menjadi bahwa virus ini
meningkat karena jumlah pasien penularannya sangat
covid-19 yang semakin cepat dan akan sangat
meningkat. berisiko bagi tenaga
kesehatan maupun
keperawatan yang
menangani pasien
covid-19 tersebut.
3. Sulit didapatnya APD berstandar 0.2 -1 -0.2 Tingginya kebutuhan
khusus perawatan pasien covid- tidak seimbang dengan
19 ketersediaan barang
II (Konvensional) I (Agresif)
12. Nilai BTO (Bed Turn Over) 0.020 -1 -0.020 Menurut Depkes (2005)
yaitu 5 kali bahwa ideal BTO itu 40 – 50
kali dalam periode satu
tahun.
13. ALOS (Average Length Of 0.040 -1 -0.040 Menurut pedoman covid19
Stay) ruang safir timur RS kemedagri masa inkubasi
Santosa Hospital Bandung covid-19 yaitu 4 hari
Central yaitu 4 – 7 hari.
Total 1 -1.1
C. Diagram SWOT
A.
A.
Strength (1.91)
IV (Defirifikasi)
Threath (-1.6)
Analisa Data :
Berdasarkan hasil analisa diatas, terlihat baik dari hasil interpolarisasi garis diagonal
dan perhitungan luas masing-masing kuadran membuktikan bahwa posisi analisis
SWOT atas unit kerja ruang safir timur (ruang hijau covid-19) RS Santosa Hospital
Bandung Central berada pada kuadran I (Agresif), dimana terdapat kekuatan dalam
berbagai hal (internal) sehingga peluang yang menguntungkan mudah dicapai. Untuk
itu, strategi yang tepat yaitu startegi SO dengan kata lain menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang yang ada.