Anda di halaman 1dari 27

I.

Analisis Data
A. Matriks EFAS
Faktor-faktor Strategis Bobot Rating Nilai Analisis
(B) (R) N=BxR
Opurtunity
1. Kebijakan Meteri Kesehatan 0.1 2 0.2 Peluang kepada
untuk menanggung kesehatan perawat dengan adanya
perawat khususnya perawat yang kebijakan pemerintah
menangani pasien covid-19. tersebut demi kesehatan
perawat itu sendiri.
2. Kebijakan Menteri Kesehatan 0.15 2 0.3 Perawat yang
untuk memberikan menangani pasien
tunjangan/insentif khusus pada covid ini akan terbantu
perawat yang menangani pasien dengan adanya
covid-19. kebijakan dari
pemerintah terkait
intensif yang diberikan
3. Kebijakan pemerintah tentang 0.15 2 0.3 Pasien akan terbantu
BPJS untuk menanggung biaya dengan kebijakan BPJS
perawatan bagi pasien terinfeksi mengenai biaya
covid-19. perawatan selama di
rumah sakit
4. Kebijakan Dinas Kesehatan Kota 0.1 2 0.2 Pasien akan terbantu
Bandung untuk menanggung dengan kebijakan Dinas
biaya perawatan bagi pasien Kesehatan Kota
yang berdomisili KTP Kota Bandung mengenai
Bandung. biaya perawatan selama
di rumah sakit
5. Rumah Sakit menjadi RS 0.05 2 0.1 Hal ini berdasarkan
swasta rujukan yang mengelola keputusan yang
pasien covid-19 di Kota dikeluarkan oleh
Bandung Gubernur Jawa Barat.
6. Memenuhi ketentuan SNARS 0.05 2 0.1 Setiap instansi rumah
tentang kriteria standar sakit harus mengacu
pelayanan pengelolaaan pada pedoman SNARS.
perawatan pasien
7. Memenuhi ketentuan 0.05 2 0.1 Standar/ pedoman
Kemenkes mengenai protokol tersebut merupakan
penanganan dan pencegahan acuan bagi rumah sakit
covid-19 dalam pengelolaan dalam menangani
perawatan pasien pasien covid-19.
8. Tingginya empati dan bantuan 0.05 3 0.15 Dukungan stakeholder
dari masyarakat dalam masyarakat
pengadaan APD bagi tenaga
kesehatan
9. Bantuan dan kemudahan 0.05 3 0.15 Dukungan pemerintah
pemerintah dalam pengadaan dalam penanganan
alat dan barang untuk ruang covid-19
penanganan covid 19
10. Telah diresmikan produksi 0.1 1 0.1 Dukungan dalam
ventilator oleh ITB dan pengembangan Ilmu
UNPAD yang bekerjasama Teknologi dan SAINS
dengan PT. Pindad dan PT.
Dirgantara Indonesia
11. Rumah Sakit ditunjuk sebagai 0.1 3 0.3 Merupakan hasil
rumah sakit swasta rujukan putusan Gubernur Jawa
pasien covid-19 di bagian Barat pada tanggal 18
kedua April 2020, yang
pelaksanaanya
didukung oleh
pemerintah daerah
12. Menjalin hubungan dengan 0.05 3 0.15 Upaya Rumah Sakit
stasion televisi lokal dan radio dalam
dalam mempromosikan program menginformasikan
unggulan dan pelayanan yang produk pelayanan
ada di Rumah Sakit kepada para pelanggan
(konsumen), sehingga
para pelanggan
(konsumen)
termotivasi/terdorong
untuk
melakukan perawatan.
Total 1 2.15
Threat
1. Pasien Covid 19 setiap hari 0.3 -2 -0.6 Sebagai mana diketahui
semakin meningkat bahwa virus ini
penularannya sangat
cepat dan akan sangat
berisiko bagi tenaga
kesehatan maupun
keperawatan yang
menangani pasien
covid-19 tersebut.
2. Risiko tenaga keperawatan dan 0.3 -2 -0.6 Sebagai mana diketahui
tenaga kesehatan lain menjadi bahwa virus ini
meningkat karena jumlah pasien penularannya sangat
covid-19 yang semakin cepat dan akan sangat
meningkat. berisiko bagi tenaga
kesehatan maupun
keperawatan yang
menangani pasien
covid-19 tersebut.
3. Sulit didapatnya APD berstandar 0.2 -1 -0.2 Tingginya kebutuhan
khusus perawatan pasien covid- tidak seimbang dengan
19 ketersediaan barang

4. Sulit nya ketersediaan cairan 0.2 -1 -0.2 Belum adanya control


desinfektan dalam pendistribusian
cairan desinfektan oleh
produsen sampai
konsumen
Total 1 -1.6

No Faktor Strategis Skor


1 Opportunity 2.15
2 Threats -1.6
Total 0.55
B. Matriks IFAS
Bobot Rating Nilai
Faktor-faktor Strategis Komentar
(B) (R) N=BxR
Strenght
1. Sebagian besar perawat di Safir 0.015 1 0.015 Berdasarkan hasil kajian
Timur berada pada usia situasi di Ruang Safir Timur
produktif 31,8% Berusia <25 tahun dan
40,9% Berada di usia 20-30
tahun. Menurut Erikson
(2010) Usia produktif
merupakan tahap
perkembangan generativitas
vs stagnasi, dimana
seseorang memperhatikan
ide-ide, keinginan untuk
berbagi pengetahuan, dan
meningkatkan kreativitas.
2. Semua perawat di ruang Safir 0.010 2 0.020 Berdasarkan hasil kajian
Timur memiliki Surat Tanda situasi di Ruang Safir Timur
Registrasi. (100%) perawat diruangan
mempunyai STR hal ini
sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia
nomor 38 tahun 2014 tentang
keperawatan. Registrasi
adalah pencatatan resmi
terhadap perawat yang telah
memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikasi
Profesi dan telah mempunyai
kualifikasi tertentu lainnya
serta telah diakui secara
hukum untuk menjalankan
Praktik Keperawatan
3. SDM/ jumlah kebutuhan 0.015 2 0.030 Berdasarkan hasil kajian
perawat di Ruang Safir Timur situasi di Ruang Safir Timur
sudah mencukupi sesuai didapatkan jumlah perawat
kebutuhan yaitu 22 perawat. Hal ini
telah sesuai dengan peraturan
SDM Covid.
4. 59,1 % perawat di ruang Safir 0.020 2 0.040 Berdasarkan hasil kajian
Timur merasa puas terhadap situasi di Ruang Safir Timur
pekerjaanya lebih dari setengah (59,1%)
memiliki rasa puas terhadap
pekerjaannya.
Puas dalam pekerjaannya
akan memberikan pelayanan
lebih baik dan bermutu
kepada pasien rumah sakit
sehingga kepuasan pasien
dan keluarga pasien juga
terpenuhi (Crosse, 1999)
5. Sebagian besar perawat di Safir 0.015 2 0.030 Berdasarkan hasil kajian
Timur pernah mengikuti situasi di Ruang Safir Timur
pelatihan-pelatihan sebagian bear pernah
mengikuti pelatihan.
Menurut Mursidi (2009)
Pelatihan dapat memperbaiki
efektifitas dan efisiensi kerja
karyawan dalam
melaksanakan dan mencapai
sasaran program kerja yang
telah ditetapkan
6. Terdapat Tenaga non 0.015 2 0.030 Tenaga non keperawatan
keperawatan seperti Dokter sebagai wadah untuk
umum, Dokter Spesialis, Ahli membamtu penyembuhan
gizi dan Farmasi di Ruang pasien.
Safir Timur
7. Sebagian besar (59,1%) 0.025 2 0.050 Berdasarkan hasil kajian
Perawat di Safir Timur situasi di Ruang Safir Timur
memiliki motivasi kerja yang didapatkan 59,1% dengan
tinggi motivasi tinggi. Sesuai
dengan pendapat Sembel
(2010) bahwa Motivasi kerja
yang tinggi dapat menjadikan
pekerja mempunyai
semangat yang tinggi untuk
memberi pelayanan terhadap
pasien
8. Perawat di rumah sakit santosa 0.010 2 0.020 Berdasarkan hasil
sudah mendapatkan gaji di wawancara dengan
sesuai dengan UMK Kota narasumber Rumah Sakit
Bandung Bandung pada tanggal 26
April 2020 didapatkan bahwa
Gaji perawat di Ruang Savir
Timur sudah sesuai dengan
UMK (Upah Minimum
Kabupaten/Kota).
Menurut Keputusan
Gubernur Jawa Barat No.
561/Kep.983-
Yanbangsos/2019 Tentang
Upah Minimum
Kabupaten/Kota di Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun
2020. Gaji UMR tahun 2020,
gaji UMK kota bandung Rp.
3.623.778,91
9. Perawat yang menangani 0.020 3 0.060 Berdasarkan hasil
Covid-19 mendapatkan insentif wawancara dengan
yaitu makanan tambahan susu, narasumber Rumah Sakit
telur, dan vitamin C Bandung pada tanggal 26
April 2020 didapatkan bahwa
perawat yang menangani
Covid-19 mendapatkan
insentif yaitu uang Rp.
500.000/bulan, makanan
tambahan susu, telur, dan
lain-lain yang disediakan
oleh rumah sakit setiap hari,
dan vitamin C 1 butir/hari.
Anggaran insentif ini
diberikan oleh Rumah Sakit
Santosa Central Bandung.
10. Pemenuhan kebutuhan alat-alat 0.015 3 0.045 Berdasarkan hasil
barang prioritas maupun wawancara dengan
barang tidak prioritas sudah di narasumber Rumah Sakit
berikan oleh pihak Rumah Bandung pada tanggal 26
Sakit April 2020 didapatkan bahwa
apabila ruangan
membutuhkan alat sudah
disediakan oleh pihak rumah
sakit seperti barang
prioritas/barang sering
dipakai diruangan covid
maupun barang yang tidak
prioritas seperti barang yang
jarang digunakan di ruang
covid
11. Perawat yang menangani 0.040 3 0.12 Berdasarkan hasil
Covid-19 mendapatkan wawancara dengan
tunjangan kesehatan yaitu narasumber Rumah Sakit
BPJS Kesehatan, Kepesertaan Bandung pada tanggal 26
Jaminan Hari Tua (JHT), dan April 2020 didapatkan bahwa
BPJS Ketenagakerjaan. perawat di savir timur dan
perawat-perawat diruang lain
mendapatkan tunjangan
kesehatan.
12. Kebijakan yang ada di ruang 0.05 2 0.1 Kebijakan yang ditetapkan di
safir timur Rumah Sakit sudah ruang safir timur sudah
sesuai berdasarkan pedoman sesuai berdasarkan Pedoman
penanganan covid-19 yang Pencegahan dan
dikeluarkan oleh KEMENKES. Pengendalian Coronavirus
Disease (Covid-19) Revisi
Ke-4, KEMENKES.
13. Peraturan bagi perawat atau 0.025 2 0.050 Peraturan yang ditetapkan
tenaga kesehatan lain dan kepada perawat dan pasien di
pasien di ruang savir timur ruang safir timur ini secara
Rumah Sakit sudah sesuai garis besar sudah sesuai
dengan standar penanganan dan berdasarkan pedoman
pencegahan covid-19 Pengelolaan Metode
Keperawatan di Masa
Pandemik.
14. Model asuhan keperawatan 0.010 2 0.020 Model asuhan keperawatan
berfokus pada pasien. serta metode penugasan tim
pada ruangan tersebut sesuai
dengan SNARS.
15. SAK (Standar Asuhan 0.015 2 0.030 Menurut narasumber, SAK
Keperawatan) yang ada ini disetiap ruangan tersedia
diruangan khusus covid-19 ini dan mengacu pada Depkes.
sudah dimiliki, mengacu pada
masalah keperawatan yang ada
di ruangan dan sesuai dengan
Depkes.
16. Kegiatan timbang terima 0.015 1 0.015 RS Santosa sendiri
dilaksanakan rutin setiap melakukan timbang terima,
pergantian shift dinas. di ruangan covid dan selalu
dilakukan timbang terima
setiap pergantian shift.
Dimana ada 2 jenis timbang
terima yaitu secara
administratif dan dengan
keliling ke pasien di ruangan
tersebut.
17. Kegiatan pre dan post 0.015 1 0.015 Berdasarkan hasil
conference rutin dilakukan. wawancara narasumber,
kegiatan tersebut selalu
dilakukan setiap pergantian
dinas, dimana dihadiri oleh
tim masing-masing dan
dipimpin oleh ketua TIM/PP.
18. Dokumentasi dilakukan 0.015 1 0.015 Berdasarkan penuturan
segera setelah melakukan narasumber, dalam kegiatan
tindakan. pendokumentasian ini selalu
dicatat segera setelah
melakukan tindakan
keperawatan kepada pasien,
dicatat di dua buku yaitu
catatan perawat dan CPPT
(Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi).
19. APD lengkap menjadi 0.020 3 0.060 Kelengkapan APD di
penunjang dalam pemberian RS.Santosa Central
asuhan keperawatan pada berdasarkan pada pedoman
pasien covid-19. Pengelolaan Metode
Keperawatan di Masa
Pandemik.
20. Penyediaan masker bagi 0.015 2 0.030 Berdasarkan penuturan
pasien covid-19. narasumber untuk
penyediaan masker bagi
pasien covid sendiri ada,
pasien diberikan masker
kain, jika masker basah dan
kotor maka akan diganti
dengan masker yang baru.
21. Perawat selalu melakukan/ 0.020 2 0.040 Berdasarkan penuturan
memastikan manajemen narasumber, perawat selalu
keselamatan pasien. memastikan keselamatan
pasien mulai dari
dipasangnya clip kuning
diberi penjelasan fungsinya
dan mengapa harus
dipasang clip kuning,
dilakukan intervensi sesuai
dengan pengkajian resiko
jatuh yang ditemukan pada
pasien tersebut. Lalu
diberikan penanda resiko
jatuh tinggi pada tiang
inpusnya. Dan didekatkan
bel supaya mudah
memanggil perawat apabila
dibutuhkan.
22. Mempunyai sarana dan 0.1 2 0.2 Hal ini berdasarkan
prasarana yang memadai untuk keputusan yang dikeluarkan
pasien dan tenaga kesehatan. oleh Sasaran buku Pedoman
Teknis Bangunan dan
Prasarana ruang isolasi PIE
23. Memiliki transmisi udura 0.1 2 0.2 Ditujukan untuk menurunkan
(airbone) risiko transmisi udara
mikroba penyebab infeksi
baik yang bertahan di udara
atau partikel debu yang
mengandung mikroba
penyebab infeksi.
24. Memiliki ruangan dengan 0.1 2 0.2 Hal inisesuai dengan
standar operasional ruang program ruangan isolasi PIE
isolasi yang disiapkan untuk dapat
melaksanakan fungsi
pelayanan perawatan
intensif.
25. Memiliki 2 nurse station (besar 0.020 1 0.020 Tempat untuk kegiatan
dan Kecil) administrasi danmemonitor
perkembangan atau
melakukan observasi kepada
pasien selama 24 jam
sehinggaapabila terjadi
keadaan darurat pada pasien
segeradiketahui dan dapat
diambil tindakan yang
diperlukan.
26. Rumah Sakit telah terakreditasi 0.1 2 0.2 Mendapat pengakuan dari
bintang 5 atau tingkat pemerintah bahwa semua hal
PARIPURNA dengan tipe A di yang ada dilamnya sudah
Kota Bandung sesuai dengan standar.
Sarana dan prasarana yang
dimiliki rumah sakit sudah
sesuai standar. Prosedur yang
dilakukan kepada pasien juga
sudah sesuai dengan standar
27. BOR hasil wawancara 0.020 2 0.040 Menurut Sudra (2010) BOR
menunjukan 75% disarankan 75-85%.
28. NDR menunjukan hasil 5%. 0.020 2 0.040 Menurut Depkes (2005) ideal
nya kurang dari 25%.
29. Mampu bekerja sama dengan 0.040 2 0.080 Stasion televisi lokal dan
stasion televisi lokal dan radio radio yang telah bekerja
dalam mempromosikan sama diantaranya Bandung
program unggulan dan TV dan Ardan radio
pelayanan yang ada di Rumah
Sakit
30. Sejak beroperasi selama 13 0.1 1 0.1 Berdasarkan hasil kajian
hari belum ada infeksi situasi di R. Safir Timur
nasokomial pihak, didapatkan bahwa
perawat menggunakan APD
secara tepat sesuai dengan
SPO atau panduan pelayanan
covid-19
Total 1 1.91
Weakness
1. Sebagian besar perawat di 0.05 -1 -0.05 Berdasarkan hasil kajian
Saafir Timur memiliki tingkat situasi di Ruang Safir Timur
pendidikan D3 72,7%
Memiliki tingkat pendidikan
D3. Menurut Gibson dan
Ilyas (2004)
Pendidikan merupakan
gambaran keterampilan
individu dan merupakan
faktor yang mempengaruhi
kinerja.
2. 68,2% status kepegawaian 0.05 -1 -0.05 Menurut Rico Hendrajana Et
masih kontrak al (2017) Kinerja karyawan
pada pegawai tetap lebih
tinggi dibandingkan dengan
pegawai tidak tetap.
3. Sebagian besar perawat di 0.05 -1 -0.05 Berdasarkan hasil kajian
Ruang Safir Timur mempunyai situasi di Ruang Safir Timur
lama kerja kurang dari 5 tahun 68,2%
Memiliki pengalaman kerja
diruangan tersebut < 5 tahun.
Menurut Rusmianingsih,
2012 Masa kerja perawat
masih belum lama akan
menyebabkan tuntutan
pemenuhan kebutuhan masih
kurang.
4. 59,1% jenjang karir perawat di 0.05 -1 -0.05 Berdasarkan hasil kajian
ruang Safir Timur berada di PK situasi di Ruang Safir Timur
1 59,1%
Memiliki jenjang karir PK
1mnurut Kaseger 2013
Pengembangan karir
mempengaruhi kinerja
karyawan, dimana
pengembangan karir
merupakan pendekatan
formal yang dilakukan
organisasi untuk menjamin
orang–orang dalam
organisasi mempunyai
kualifikasi dan kemamuan
serta pengalaman yang cocok
ketika dibutuhkan
5. 95,5% perawat di Ruang Safir 0.1 -1 -0.1 Berdasarkan hasil kajian
Timur memiliki beban kerja situasi di Ruang Safir Timur
yang tinggi 95.5% perawat memiliki
beban kerja tinggi. Ketakutan
dan kekhawatiran dirasakan
oleh petugas medis karena
semakin tinggi risiko infeksi
terhadap terhadap tenaga
kerja dan perawat yang
bekerja diruang Covid
memiliki risiko untuk
mengalami stres jangka
panjang yang signifikan
Abdul Arif (, 2020)
6. Tunjangan insentif bagi 0.2 -1 -0.2 Belum sesuai dengan
perawat Covid-19 di ruang Keputusan Menteri
savir timur yaitu Rp. 500.000 Kesehatan nomor
HK.01.07/MENKES/278/20
20 yang mengatakan bahwa
tunjangan insentif bagi
perawat yang menangani
Covid-19 yaitu Rp. 7,5 juta,
institusi kesehatan yang
dimaksud meliputi Rumah
Sakit milik Swasta yang
ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat atau pemerintah
daerah, dan institusi
kesehatan lainnya.
7. Untuk mengetahui status 0.2 -1 -0.2 Berdasarkan hasil
pasien dicurgai covid ini akan wawancara narasumber
dilakukan rapid test dan test meskipun kedua test tersebut
swab, namun masing-masing masing-masing memiliki
test ini ada kelemahanya, kelemahannya, tetapi tetap
diantaranya adalah pada rapid akan digunakan untuk
test akan didapatkan hasil yang mengetahui apakah pasien
kurang akurat sedangkan swab tersebut terkonfirmasi covid
test hasil akan keluar dalam atau tidak. Sehingga
waktu yang cukup lama sekita memungkinkan jug ketika
7-10 hari. pasien dirawat, hasil swab
test pun belum keluar.
8. Belum adanya ronde 0.1 -1 -0.1 Menurut hasil wawancara
keperawatan tersendiri, narasumber Rounde
ruangan savir timur baru keperawatan sendiri karna ini
dibentuk karena bersifat pandemik selama ruang
pandemik. covid ini berdiri belum ada
rounde keperawatan tapi
kalau untuk serah terimanya
sendri tetap mengacu pada
metode tim. Nanti pada saat
serah terima, serah terima
administrasi dilakukan
diruangan bersih. Serah
terima akan dilakukan oleh
tim satu yang dinas
sebelumnya dengan semua
anggota tim yang akan
berdinas. Satu tim
melakukan serah terima
diruangan bersih dan satu
timnya lagi diruang
infeksius.
9. Alat kesehatan/ alat tindakan 0.1 -2 -0.2 Penggunaan alat kesehatan
masih ada yang digunakan oleh dan alat tindakan seharusnya
satu pasien ke pasien lainnya, berpedoman sesuai dengan
salah satu diantaranya ketentuan HAIS
tensimeter
10. Ruangan belum dapat mengkaji 0.020 -1 -0.020 Mengkaji kepuasan pasien
kepuasan pasien. sulit dilakukan karena pasien
berada di ruang isolasi /
infeksius, sehingga alat yang
digunakan beresiko menjadi
agen penularan terhadap
petugas yang bekerja serta pasien lain.
Menurut Sudra (2010) nilai
ideal BOR yang disarankan yaitu 75 85%.
11. Nilai BOR (Bed Occupancy0.020 -1 -0.020
Ratio)dalam kurun waktu
tertentu 54 %Oportunity (2.15)

II (Konvensional) I (Agresif)

12. Nilai BTO (Bed Turn Over) 0.020 -1 -0.020 Menurut Depkes (2005)
yaitu 5 kali bahwa ideal BTO itu 40 – 50
kali dalam periode satu
tahun.
13. ALOS (Average Length Of 0.040 -1 -0.040 Menurut pedoman covid19
Stay) ruang safir timur RS kemedagri masa inkubasi
Santosa Hospital Bandung covid-19 yaitu 4 hari
Central yaitu 4 – 7 hari.
Total 1 -1.1

No Faktor Strategis Skor


1 Strength 1.91
2 Weakness -1.1
Total 0.81

C. Diagram SWOT
A.
A.

Strength (1.91)

IV (Defirifikasi)

Threath (-1.6)
Analisa Data :
Berdasarkan hasil analisa diatas, terlihat baik dari hasil interpolarisasi garis diagonal
dan perhitungan luas masing-masing kuadran membuktikan bahwa posisi analisis
SWOT atas unit kerja ruang safir timur (ruang hijau covid-19) RS Santosa Hospital
Bandung Central berada pada kuadran I (Agresif), dimana terdapat kekuatan dalam
berbagai hal (internal) sehingga peluang yang menguntungkan mudah dicapai. Untuk
itu, strategi yang tepat yaitu startegi SO dengan kata lain menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang yang ada.

Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran :


Kuadran Posisi Titik Luas Ranking Prioritas
I A (1.91 ; 2.15) 4.10 1 Agresif
II B (2.15 ; -1.1) -2.36 3 Defensif
III C (-1.1 ; -1.6) 1.76 2 Konvensional
IV D (-1.6 ; 1.91) -3.44 4 Defirifikasi
B. Matriks SWOT
IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. Sebagian besar 1. Sebagian besar
perawat di Safir Timur perawat di Saafir
berada pada usia Timur memiliki
produktif (S1). tingkat pendidikan D3
2. Semua perawat di (W1).
ruang Safir Timur 2. 68,2% status
memiliki Surat Tanda kepegawaian masih
Registrasi (S2). kontrak (W2).
3. SDM/ jumlah 3. Sebagian besar
kebutuhan perawat di perawat di Ruang Safir
Ruang Safir Timur Timur mempunyai
sudah mencukupi lama kerja kurang dari
sesuai kebutuhan (S3). 5 tahun (W3).
4. 59,1 % perawat di 4. 59,1% jenjang karir
ruang Safir Timur perawat di ruang Safir
merasa puas terhadap Timur berada di PK 1
pekerjaanya (S4). (W4).
5. Sebagian besar 5. 95,5% perawat di
perawat di Safir Timur Ruang Safir Timur
pernah mengikuti memiliki beban kerja
pelatihan-pelatihan yang tinggi (W5).
(S5). 6. Tunjangan insentif
6. Terdapat Tenaga non bagi perawat Covid-19
keperawatan seperti di ruang savir timur
Dokter umum, Dokter yaitu Rp. 500.000
Spesialis, Ahli gizi (W6).
dan Farmasi di Ruang 7. Untuk mengetahui
Safir Timur (S6). status pasien dicurigai
7. Sebagian besar covid ini akan
(59,1%) Perawat di dilakukan rapid test
Safir Timur memiliki dan test swab, namun
motivasi kerja yang masing-masing test ini
tinggi (S7). ada kelemahanya,
8. Perawat di rumah sakit diantaranya adalah
santosa sudah pada rapid test akan
mendapatkan gaji di didapatkan hasil yang
sesuai dengan UMK kurang akurat
Kota Bandung (S8). sedangkan swab test
9. Perawat yang hasil akan keluar
menangani Covid-19 dalam waktu yang
mendapatkan insentif cukup lama sekita 7-10
yaitu makanan hari (W7).
tambahan susu, telur, 8. Belum adanya ronde
dan vitamin C (S9). keperawatan tersendiri,
10. Pemenuhan kebutuhan ruangan savir timur
alat-alat barang baru dibentuk karena
prioritas maupun bersifat pandemik
barang tidak prioritas (W8).
sudah di berikan oleh 9. Alat kesehatan/ alat
pihak Rumah Sakit tindakan masih ada
(S10). yang digunakan oleh
11. Perawat yang satu pasien ke pasien
menangani Covid-19 lainnya, salah satu
mendapatkan diantaranya tensimeter
tunjangan kesehatan (W9).
yaitu BPJS Kesehatan, 10. Ruangan belum dapat
Kepesertaan Jaminan mengkaji kepuasan
Hari Tua (JHT), dan pasien (W10).
BPJS Ketenagakerjaan 11. Nilai BOR (Bed
(S11). Occupancy Ratio)
12. Kebijakan yang ada di dalam kurun waktu
ruang safir timur tertentu 54 % (W11).
Rumah Sakit sudah 12. Nilai BTO (Bed Turn
sesuai berdasarkan Over) yaitu 5 kali
pedoman penanganan (W12).
covid-19 yang 13. ALOS (Average
dikeluarkan oleh Length Of Stay) ruang
KEMENKES (S12). safir timur RS Santosa
13. Peraturan bagi perawat Hospital Bandung
atau tenaga kesehatan Central yaitu 4 – 7 hari
lain dan pasien di (W13).
ruang savir timur
Rumah Sakit sudah
sesuai dengan standar
penanganan dan
pencegahan covid-19
(S13).
14. Model asuhan
keperawatan berfokus
pada pasien (S14).
15. SAK (Standar Asuhan
Keperawatan) yang
ada diruangan khusus
covid-19 ini sudah
dimiliki, mengacu
pada masalah
keperawatan yang ada
di ruangan dan sesuai
dengan Depkes (S15).
16. Kegiatan timbang
terima dilaksanakan
rutin setiap pergantian
shift dinas (S16).
17. Kegiatan pre dan post
conference rutin
dilakukan (S17).
18. Dokumentasi
dilakukan segera
setelah melakukan
tindakan (S18).
19. APD lengkap menjadi
penunjang dalam
pemberian asuhan
keperawatan pada
pasien covid-19 (S19).
20. Penyediaan masker
bagi pasien covid-19
(S20).
21. Perawat selalu
melakukan/
memastikan
manajemen
keselamatan pasien
(S21).
22. Mempunyai sarana
dan prasarana yang
memadai untuk pasien
dan tenaga kesehatan
(S22).
23. Memiliki transmisi
udura (airbone) (S23).
24. Memiliki ruangan
dengan standar
operasional ruang
isolasi (S24).
25. Memiliki 2 nurse
station (besar dan
Kecil) (S25).
26. Rumah Sakit telah
terakreditasi bintang 5
atau tingkat
PARIPURNA dengan
tipe A di Kota
Bandung (S26).
27. BOR hasil wawancara
menunjukan 75%
(S27).
28. NDR menunjukan
hasil 5% (S28).
29. Mampu bekerja sama
dengan stasion televisi
lokal dan radio dalam
mempromosikan
program unggulan dan
pelayanan yang ada di
Rumah Sakit (S29).
30. Sejak beroperasi
selama 13 hari belum
ada infeksi nasokomial
(S30).
OPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Kebijakan Menteri 1. Meningkatkan dan 1. Melakukan
Kesehatan untuk mengoptimalkan standarisasi atau
menanggung kesehatan standar keselamatan memberikan beasiswa
perawat khususnya pasien guna mecegah untuk meningkatkan
perawat yang terjadinya kejadian kualitas SDM Perawat
menangani pasien yang tidak diharapkan (W1, W2, W3, W4,
covid-19 (O1). (O13, S9, S19, S20, W5, W11, W12, W13,
2. Kebijakan Menteri S21, S22, S23, S24, O5, O6, O7, O8, O9,
Kesehatan untuk S25, S30 dan O10) O10).
memberikan 2. Meningkatkan mutu 2. Meningkatkan
tunjangan/insentif pelayanan kesehatan kesejahteraan perawat
khusus pada perawat dalam pengelolaan (W6, O1, O2, O3).
yang menangani pasien Covid-19 sesuai 3. Mempersingkat waktu
pasien covid-19 (O2). dengan SPO Rumah pemeriksaan pasien
3. Kebijakan pemerintah Sakit dan sesuai Covid-19 dengan
tentang BPJS untuk dengan standar atau Swab Test (W7, W8,
menanggung biaya pedoman penanganan O4).
perawatan bagi pasien pasien Covid-19 (S1, 4. Melengkapi sarana dan
terinfeksi covid-19 S2, S3, S4, S5, S6, S7, prasarana untuk
(O3). S14, S15, S16, S17, memenuhi kebutuhan
4. Kebijakan Dinas S18, S26, S27, S28, dasar pasien (W9,
Kesehatan Kota O1, O2, O4, O6, dan O11, O12).
Bandung untuk O7) 5. Menyediakan
menanggung biaya 3. Meningkatkan teknologi atau alat
perawatan bagi pasien kesejahteraan perawat untuk pengisian
yang berdomisili KTP (S8, S10, S11, S12, kuisioner mengenai
Kota Bandung (O4). S13, O1, O2, dan O3). kepuasan pasien saat
5. Rumah Sakit menjadi 4. Meningkatkan media pulang (W10).
RS swasta rujukan promosi guna preventif
yang mengelola pasien maupun strategi
covid-19 di Kota promosi rumah sakit
Bandung (O5). (S29, O5, O8, O9,
6. Memenuhi ketentuan O11, dan O12).
SNARS tentang
kriteria standar
pelayanan
pengelolaaan
perawatan pasien
(O6).
7. Memenuhi ketentuan
Kemenkes mengenai
protokol penanganan
dan pencegahan covid-
19 dalam pengelolaan
perawatan pasien (O7).
8. Tingginya empati dan
bantuan dari
masyarakat dalam
pengadaan APD bagi
tenaga kesehatan (O8).
9. Bantuan dan
kemudahan pemerintah
dalam pengadaan alat
dan barang untuk
ruang penanganan
covid 19 (O9).
10. Telah diresmikan
produksi ventilator
oleh ITB dan UNPAD
yang bekerjasama
dengan PT. Pindad dan
PT. Dirgantara
Indonesia (O10).
11. Rumah Sakit ditunjuk
sebagai rumah sakit
swasta rujukan pasien
covid-19 di bagian
kedua (O11).
12. Menjalin hubungan
dengan stasion televisi
lokal dan radio dalam
mempromosikan
program unggulan dan
pelayanan yang ada di
Rumah Sakit (O12).
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Pasien Covid 19 setiap 1. Meningkatkan mutu 1. Melakukan pelayanan
hari semakin pelayanan RS Santosa sesuai dengan standar
meningkat (T1). Hospital Bandung yang sudah diterapkan
2. Risiko tenaga Central dengan cara seperti dalam hal
keperawatan dan melakukan pelatihan pemeriksaan atau
tenaga kesehatan lain untuk penanganan screening pasien
menjadi meningkat pasien covid-19 guna suspect covid-19 (W8,
karena jumlah pasien mengevaluasi kinerja W9, T2).
covid-19 yang semakin perawat dan
meningkat (T2). menghindari kejadian
3. Sulit didapatnya APD yang tidak diharapkan
berstandar khusus seperti meningkatnya
perawatan pasien angka HCAI (Health
covid-19 (T3). Care Associate
4. Sulit nya ketersediaan Infection) (T1, T2, T3,
cairan desinfektan T4).
(T4).

Anda mungkin juga menyukai