Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN UAS ILMU LOGIKA

Dosen Pengampu : Said Ali Setiyawan, M.Hum.


Nama : Lin Najikhah (IAT III)

1. Qodiyyah syartiyyah ialah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya terkait
dengan syarat. Jelasnya, apabila isi satu bagian kalimat didalam pernyataan itu
tergantung pada bagian kalimat yang lainnya.
Subyek qodhiyyah syarthiyyah dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Muttashilah (hipotesis)
contoh : jika matahari terbenam, maka waktu maghrib telah tiba.
b. Munfashilah (disjunctif)
Contoh : Pak Said Ali seorang dosen atau mubaligh.
2. Pembagian qodhiyyah syartiyyah, yaitu :
a) Muttashilah (hipotesis) yaitu proposisi kondisional yang hubungan antara subjek dan
predikat merupakan hubungan yang tetap. Ini dikemukakan dengan memakai tanda
penghubung “jika” atau kata-kata yang sejenis.
b) Munfashilah (disjunctif) yaitu proposisi kondisional yang memastikan adanya
hubungan perlainan diantara dua unsur proposisi itu. Dapat juga difahami, ia adalah
yang berisi pernyataan alternatif yang dikemukakan dengan kata penghubung “atau”
dan “adakalanya” atau kata-kata yang sejenis.
Unsur-unsur qodiyyah syartiyyah munfashilah dipandang dari segi muqoddam, dibagi
menjadi tiga :
a. Mani’u jam’in (tidak boleh berkumpul bersama). Contoh : tubuh itu adakalanya
putih, adakalanya hitam.
b. Mani’u khuluwin (terlarang sepia tau dilarang sepi). Contoh : adakalanya salman
dilaut, dan adakalanya tidak tenggelam.
c. Mani’u jam’in wakhuluwin (terlarang sepi dan dilarang kumpul satu dengan lainnya).
Contoh : bilangan adakalanya genap, adakalanya ganjil.
3. Qiyas iqtironi ialah qiyas yang terdiri dari premis-premis yang berbentuk propisisi
kategori (qodiyyah hamliyyah).
Contoh :
- semua manusia adalah makhluk
- semua makhluk akan mati
= semua manusia akan mati
Syarat- syaratnya qiyas iqtironi, yaitu:
a. proposisi ke satu sebagai premis satu
b. proposisi ke dua sebagai premis dua
c. proposisi ke tiga sebagai natijah
4. Natijah ialah proposisi yang mengandung terminor dan mayor : arak adalah haram.
Aturan natijah dalam qiyas harus terpenuhi 3 unsur.
a. Terminor (al-had al-asghor) : kata yang menjadi subjek dalam proposisi natijah
b. Term penengah (al-had al-wasth) : kata yang diulang di dalam premis ke satu dan
ke dua
c. Term mayor (al-had al-akbar) : kata yang menjadi predikat dalam proposisi
natijah.
Catatan :
Term penengah dalam proposisi natijah tidak ditulis.
5. Qiyas murokkab muttashil yaitu yang natijah-natijahnya disebutkan secara eksplisit
untuk dijadikan minor premis lahiq.
Contoh :
- ini adalah logam (premis minor “lahiq”)
- dan setiap logam dapat memuai karena panas (premis mayor)
- ini dapat memuai karena panas (natijah)

Qiyas murokkab munfashil yaitu yang natijah-natijahnya tidak disebutkan secara


eksplisit.
Contoh :

- ini adalah pohon (premis minor)


- setiap pohon adalah tumbuh-tumbuhan (premis mayor)
- setiap tumbuh-tumbuhan adalah berkembang (premis mayor)
- setiap yang tumbuh adalah memerlukan makanan (premis mayor)
- ini memerlukan makan

Anda mungkin juga menyukai