Tugas Ekonomi Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Tugas Ekonomi Daerah Provinsi Sulawesi Utara
PENDAHULUAN
Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang
beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya
berasal dari atau dimiliki oleh penduduk dareha tersebut, merupakan produk
domestik daerah yang bersangkutan. Pendapatan yang timbul oleh karena adanya
kegiatan produksi tersebut merupakan pendapatan domestik. Kenyataan
menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan
produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian
juga sebaliknya faktor produksi yang dimilki oleh penduduk daerah tersebut ikut
serta dalam proses produksi di daerah lain atau di luar negeri. Hal ini menyebabkan
nilai produk domestik yang timbul di suatu daerah tidak sama dengan pendapatan
yang diterima penduduk daerah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan yang
mengalir antar daerah di Provinsi Sulawesi Utara (termasuk juga dari da ke luar
negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga, deviden dan keuntungan
maka timbul perbedaan antara produk domestik dan produk regional.
Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai
tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di
suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor
produksi dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah
nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di sini mencakup
komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan
keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan
menjumlahkan nlai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan
nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik
Regional Bruto atas dasar harga pasar.
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang tersaji diatas, maka jumlah PDRB Provinsi Sulawesi
Utara dari Tahun 2015 sampai Tahun 2019 cenderung naik. Mulai dari Tahun 2015
yakni mencapai angka Rp. 70425330,2 ke angka Rp. 89028050,78 pada Tahun
2019. PDRB tertinggi dimiliki oleh Kota Manado yakni Rp. 25581644,15 pada
Tahun 2019 diikuti oleh Kabupaten Minahasa dan Kota Bitung dengan angka Rp.
11810151.57 dan Rp. 11185600,52. Kemudian yang terendah dimiliki oleh
Kabupaten Kepulauan Talaud dengan angka Rp. 1608271.75.
Tabel Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha (Persen)
Dari tabel diatas, sektor yang tertinggi selama 5 tahun terakhir adalah sektor
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 20-21 %. Kemudian diikuti Konstruksi
dan Transportasi. Sector administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial
juga berkisar sekitar 7-8 % selama 5 Tahun terakhir.
Tabel PDRB Pengeluaran ADHB
Dari dua tabel diatas, dapat dilihat bahwa ADHB dan ADHK pengeluaran
provinsi Sulawesi Utara didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga
yakni makanan dan minuman dalam rentang 5 tahun terakhir. Kemudian diikuti
oleh pengeluaran bangunan dan transportasi dan komunikasi. Kemudian yang
terendah adalah inventori dalam pengeluaran ADHB dan ADHK pada rentang 5
tahun terakhir.
PENUTUP
Kesimpulan
Dilihat dari beberapa tabel yang telah disajikan diatas, maka PDRB yang
dihasilkan oleh Provinsi Sulawesi Utara cenderung naik dalam rentang tahun 2015
sampai 2019. Dengan rincian angka mulai dari 91145.68 sampai 130201.36 pada
ADHB sementara ADHK dimulai dari 70425.33 sampai 89028.05 pada tahun 2015 ke 2019.
Sementara untuk PDRB konstan provinsi Sulawesi Utara yakni 70425330.20 pada tahun
2015 dan 89028050.78 pada tahun 2019. Dari angka tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa PDRB Pengeluaran ataupun konstan yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Utara naik
dari tahun 2015 sampai 2019.
Saran