Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN RISIKO BUNUH DIRI

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Dea berusia 17 tahun. Tinggal daerah perbukitan. Ia selalu tampak murung dan sedih.
Setiap orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Dea sering sekali mengatakan
“segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu membawa
musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”. Kondisi ini mulai terjadi sejak tujuh
hari yang lalu. Sahabatnya Nina jatuh dari tebing yang curam ketika sedang bermain berdua
sehingga sahabatnya Nina meninggal dunia 7 hari yang lalu. Ibu dan ayahnya sangat cemas
melihat kondisi Dea sekarang.

2. Diagnosa Keperawatan: Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan Khusus

a) Klien dapat meningkatkan harga dirinya

b) Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari

c) Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

4. Tindakan keperawatan: Melindungi pasien

Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri
ialah

a). Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b). Perkenalkan diri dengan sopan

c). Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

d). Jelaskan tujuan pertemuan

e). Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya


f).Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat dipindahkan ke
tempat yang lebih aman.

g).Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet,
tali pinggang, dan gelas)

h).Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.

i).Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan untuk bunuh diri.

SP 1 Percakapan untuk melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

ORIENTASI

Salam terapeutik : Selamat pagi mbak, Apakah benar ini “..”. Ohh, senang dipanggil
apa ? Ohh “..”. Baiklah “..” , perkenalkan nama saya adalah suster mega ayu, saya biasa
dipanggil Suster mega, saya bertugas pada shift pagi mulai pukul 08.00-14.00.

Evaluasi dan validasi : Bagaimana perasaan “…” hari ini? Saya akan selalu menemani
“…” disini mulai dari pukul 08.00-14.00, nanti akan ada perawat yang menggantikan saya
untuk menemani “…” selama dirawat di rumah sakit ini.

Kontrak : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang mbak


rasakan selama ini, saya siap mendengarkan sesuatu yang ingin mbak sampaikan. Bagaimana
kalau kita lakukan disini saja? Jam berapa kita akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau
jam 13.00 setelah makan siang mbak?

KERJA

Bagaimana perasaan mba setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersebut mba
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah mba kehilangan kepercayaan diri? Apakah
mba merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain? Apakah mba sering
mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi? Apakah mba berniat untuk menyakiti diri sendiri
seperti ingin bunuh diri atau berharap mega mati? Apakah mba mencoba untuk bunuh diri?
Apa sebabnya?
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk melindungi
klien.

Baiklah tampaknya mba memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh
diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar mba untuk memastikan tidak ada benda-benda
yang membahayakan mba.

Nah, karena mba tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup
mba, maka saya tidak akan membiarkan mba sendiri.

Apakah yang akan mba lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Ya, saya setuju. Mba
harus memaggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu mba. Saya percaya
mba dapat melakukannya.

TERMINASI

Bagaimana perasaan mba setelah kita bincang – bincang selama ini ?

Coba mba sebutkan cara tersebut ?

mba, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri
pasien isyarat bunuh diri. Jam berapa mba bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa lama?

mba, mau dimana tempatnya?


STRATEGI PELAKSANAAN RISIKO BUNUH DIRI

Strategi Pelaksanaan 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

“…” berusia 17 tahun. Tinggal daerah perbukitan. Ia selalu tampak murung dan sedih.
Setiap orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. ‘…” sering sekali mengatakan
“segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu membawa
musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”. Kondisi ini mulai terjadi sejak tujuh
hari yang lalu. Sahabatnya ‘…” jatuh dari tebing yang curam ketika sedang bermain berdua
sehingga sahabatnya Nina meninggal dunia 7 hari yang lalu. Ibu dan ayahnya sangat cemas
melihat kondisi Dea sekarang.

2. Diagnosa Keperawatan: Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan Khusus

a) Klien dapat meningkatkan harga dirinya

b) Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari

c) Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

4. Tindakan keperawatan: Melindungi pasien

Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri
ialah

a). Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b). Perkenalkan diri dengan sopan

c). Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

d). Jelaskan tujuan pertemuan

e). Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya


f).Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat dipindahkan ke
tempat yang lebih aman.

g).Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet,
tali pinggang, dan gelas)

h).Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.

i).Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan untuk bunuh diri.

SP 2 Percakapan untuk meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri

ORIENTASI

Selamat pagi “..”, masih ingat dengan saya? Ya betul sekali. Bagaimana perasaan “…” saat
ini? Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita kemarin sekarang
kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih Dea miliki. Mau
berapa lama? Dimana?

KERJA

Apa saja dalam hidup ‘…” yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan rugi
kalau ‘…” meninggal. Coba ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan “…”. Keadaan
yang bagaimana yang membuat “…” merasa puas? Bagus. Ternyata kehidupan “…” masih
ada yang baik yang patut “…” syukuri. Coba sebutkan kegiatan apa yang masih dapat “…”
lakukan selama ini. Bagaimana kalau “…” mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita
latih.

TERMINASI

Bagaimana perasaan “…” setelah kita bercakap-cakap? Bisa sebutkan kembali apa-apa saja
yang “…” patut syukuri dalam hidup ini? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam
kehidupan “..”a jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus . Coba ingat lagi hal-hal
lain yang masih “…” miliki dan perlu di syukuri! Nanti jam 2 siang kita bahas tentang cara
mengatasi masalah dengan baik. Tempatnya dimana? Baiklah, tetapi kalau ada perasaan-
perasaan yang tidak terkendali segera hubungi saya ya!
STRATEGI PELAKSANAAN RISIKO BUNUH DIRI

Strategi Pelaksanaan 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien

Dea berusia 17 tahun. Tinggal daerah perbukitan. Ia selalu tampak murung dan sedih.
Setiap orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Dea sering sekali mengatakan
“segala sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu membawa
musibah sudah sepantasnya saya pergi jauh dari sini”. Kondisi ini mulai terjadi sejak tujuh
hari yang lalu. Sahabatnya Nina jatuh dari tebing yang curam ketika sedang bermain berdua
sehingga sahabatnya Nina meninggal dunia 7 hari yang lalu. Ibu dan ayahnya sangat cemas
melihat kondisi Dea sekarang.

2. Diagnosa Keperawatan: Resiko Bunuh Diri

3. Tujuan Khusus

a) Klien dapat meningkatkan harga dirinya

b) Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari

c) Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.

4. Tindakan keperawatan: Melindungi pasien

Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri
ialah

a). Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

b). Perkenalkan diri dengan sopan

c). Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

d). Jelaskan tujuan pertemuan

e). Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya


f).Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat dipindahkan ke
tempat yang lebih aman.

g).Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet,
tali pinggang, dan gelas)

h).Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.

i).Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan untuk bunuh diri.

SP 3 Percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada


pasien isyarat bunuh diri

ORIENTASI

Selamat pagi “…”

Bagaimana perasaan “..” hari ini? Masihkah ada keinginan bunuh diri?

Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri? Bagus!

Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah ‘…” selama ini.
Mau berapa lama “..”? Mau disini saja?

KERJA

Coba ceritakan situasi yang membuat “…” ingin bunuh diri. Selain bunuh diri apalagi kira-
kira jalan keluarnya. Wow, banyak juga ya “..”. Nah, sekarang coba kita diskusikan tindakan
yang menguntungan dan merugikan dari seluruh cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan! Menurut “…” cara yang mana? Ya saya juga setuju
dengan pilihan “..”. Sekarang kita buat rencana kegiatan untuk mengatasi perasaan “…”
ketika mau bunuh diri dengan cara tersebut.

TERMINASI

Evaluasi subjektif: Bagaimana perasaan “..”, setelah kita bercakap-cakap?


Evaluasi objektif: Apa cara mengatasi masalah yang “..” gunakan. Coba “…” melatih cara
yang “…” pilih tadi.

Kontrak yang akan datang: Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi untuk membahas
pengalaman “…” menggunakan cara yang “…”pilih.

Anda mungkin juga menyukai