Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(LPK)
KULIAH KERJA NYATA TIM 1 TAHUN 2021
KELURAHAN : BANYURIP
KECAMATAN : PEKALONGAN SELATAN
KOTA : PEKALONGAN

Disusun Oleh:
FARAH AZIZAH AZHARY
21030117120023

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM
1 Universitas Diponegoro Tahun 2021 di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan,
Kota Pekalongan dapat diselesaikan dengan baik.
Kami ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan, yaitu kepada:
1. Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) atas bimbingan dan bantuan yang telah
menerjunkan Tim KKN UNDIP 2021 di kampung masing-masing, yakni Banyurip Ageng,
Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
2. Bapak Farid Agushybana,SKM, DEA, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah
Kerja Nyata TIM 1 UNDIP di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Pekalongan.
3. Bapak Agus Rony, selaku Kepala Desa Manjung, Kecamatan Sawit.
3. Bapak Ketua RW selaku pengawas kegiatan KKN di Banyurip Ageng, Kecamatan
Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
4. Segenap Perangkat Desa Banyurip yang telah memberikan informasi.
5. Segenap pihak yang telah membantu dalam memudahkan kelancaran kegiatan survei KKN
tahun 2021 hingga penyusunan Laporan Rencana Kegiatan KKN ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
dari semua pihak.
Akhir kata, semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1
Undip di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan Tahun 2021 ini
dapat bermanfaat.
Pekalongan, Februari 2021

Farah Azizah Azhary

iii
DAFTAR ISI

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LPK) ............................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 7
1.1. Gambaran Umum Lokasi KKN ............................................................................... 7
1.2. Maksud dan Tujuan Laporan ................................................................................... 8
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA............................................................. 13
3.1. Bidang Kegiatan yang Dipilih ...................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16
B. Saran/ Rekomendasi Kegiatan KKN Periode berikutnya ....................................... 17
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 18
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan........................... 18
Lampiran 2. Peta ............................................................................................................. 20
Lampiran 3. Struktur Organisasi Pemerintahan/ desa ....................................................... 21
Lampiran 4. Dokumentasi Foto Kegiatan........................................................................ 22
Lampiran 5. Keterangan Bebas Masalah .......................................................................... 27

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Realisasi Program 1 ................................................................................................ 13


Tabel 2 Realisasi Program 2…………………………………………………………………15

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan .......................................................................................... 18


Lampiran 2. Peta Desa Banyurip ..................................................................................... 20
Lampiran 3. Struktur Organisasi…………………………………………………………..21
Lampiran 4. Dokumentasi Foto Kegiatan Program ..………………………………….….22
Lampiran 5. Keterangan Bebas Masalah………………………………………………….27

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Gambaran Umum Lokasi KKN

Kecamatan Pekalongan Selatan terdiri dari 6 (enam) kelurahan yaitu Kelurahan


Banyurip, Buaran Kradenan, Jenggot, Kuripan Kertoharjo, Kuripan Yosorejo dan Sokoduwet.
Kecamatan Pekalongan Utara terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan yaitu Kelurahan Krapyak,
Kandang Panjang, Panjang Wetan, Padukuhan Kraton, Degayu, Bandengan dan Panjang Baru.
Pekalongan Utara adalah kecamatan terluas di Kota Pekalongan yaitu 14,88 Km2 atau 33%
dari luas wilayah Kota Pekalongan. Banyurip adalah sebuah kelurahan hasil penggabungan
kelurahan Banyurip Alit dan Banyurip Ageng di kecamatan Pekalongan Selatan provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Buaran disebelah utara, Desa
Kertijayan di sebelah selatan, Kelurahan Kradenan di sebelah Timur dan Desa Curug di sebelah
barat. Kecamatan Pekalongan Selatan secara geografis luasnya adalah 10,8 km2. Adapun batas-
batas wilayah Kecamatan Sawit adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Pekalongan Timur
Sebelah Selatan : Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan
Sebelah Barat : Kecamatan Pekalongan Barat
Sebelah Timur : Kabupaten Batang
Kecamatan Pekalongan memiliki jumlah KK 3.286 yang terdiri dari penduduk laki-laki
sebanyak 5.417 dan 5.661 jiwa penduduk perempuan. Dari urutan jumlah terbesar sampai
terkecil, penduduk Kelurahan Banyurip memiliki mata pencaharian sebagai karyawan,
pedagang, petani, pertukangan, pensiunan, nelayan, pemulung, jasa, dan buruh (sebagai PRT
di kota-kota besar ataupun di luar negeri).
Banyurip memiliki fasilitas umum,yakni sekolah yang didominasi dengan swasta yaitu
dari MA Hidayatul Atfal, MAN Insan Cendekia Pekalongan, MI Islamiyah Banyurip Ageng
01 dan 02, SD Negeri Banyurip Ageng, MTS Ishthifaiyah Nahdliyah, SMK Ishthifaiyah
Nahdliyah. Tempat ibadah berupa musholla dan masjid (Musholla An-Nur Banyurip Ageng;
Musholla Baiturrouf, Musholla Baitussalam Banyurip, Masjid Ar-Rohmah, Musholla Al-
Ikhlas), Balai Desa, Puskesmas, Apotek Pasar Banyurip.

7
1.2.Maksud dan Tujuan Laporan

Maksud dan tujuan penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) adalah untuk
mempertanggungjawabkan secara ilmiah maupun manajerial. Kegiatan akademik yang
dilakukan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro 2021
yang khususnya berada di Desa Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Pekalongan. LPK ini berisikan rencana-rencana kegiatan baik melalui program monodisiplin
maupun monodisiplin yang akan dilaksanakan untuk menjadi acuan dalam penulisan laporan
selanjutnya yaitu Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)

1.3.Metode dan Sistematika Pembahasan


Berbagai tahap pelaksanaan Program Tim 1 KKN Undip 2021 di Banyurip Ageng RW VI,
Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan adalah sebagai berikut :
a) Tahap Persiapan
Tahap persiapan KKN meliputi observasi wilayah, observasi kegiatan
masyarakat, dan penyusunan program kerja. Sebagai salah satu metode ilmiah,
observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terkait
fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi wilayah ditujukan untuk
mengetahui keadaan geografis, potensi, dan sumber daya alam di Desa Banyurip
Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan sehingga mahasiswa
dapat mengidentifikasi serta menganalisis potensi-potensi yang dapat
dikembangkan dan diberdayakan secara maksimal dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Observasi yang dilakukan pada tahap pertama Kuliah Kerja Nyata (KKN)
adalah untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi sumber daya manusia di
Banyurip Ageng. Hasil dari kegiatan tersebut nantinya menjadi pedoman dalam
penentuan program-program yang akan dilaksanakan bersamaan dengan masih
merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia. Kegiatan observasi wilayah dilakukan
pada satu pekan sebelum berlangsungnya KKN, sebagai bekal penyusunan program
kerja pada Laporan Rancangan Kegiatan (LRK) di pekan selanjutnya.
b) Identifikasi dan analisis potensi permasalahan
Pada tahap identifikasi dan analisis potensi permasalahan, mahasiswa mencoba
menggali lebih dalam potensi dan permasalahan yang ada di Desa Banyurip Ageng
RW VI, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan dari berbagai sumber

8
data. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara beberapa warga Desa Banyurip
Ageng RW VI, Kepala RW, pihak kelurahan maupun artikel berita di internet. Data
yang terkumpul selanjutnya akan diolah dan nantinya dijadikan acuan bagi
pelaksanaan program KKN di Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan.
c) Pemilihan Program Kerja
Penentuan program kerja didasarkan pada data yang terkumpul dari tahap
persiapan, identifikasi, dan analisis potensi permasalahan di Banyurip Ageng RW
VI. Pemilihan program kerja KKN mempertimbangkan pula resiko-resiko yang
mungkin terjadi, mempertimbangkan saran dari ketua RW selaku pengawas
program, dan juga situasi & kondisi masyarakat RW 06 saat ini. Pandemi Covid-19
yang tak kunjung usai mengharuskan mahasiswa untuk menjalankan program kerja
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan KKN Undip
periode 2021 dan standar protokol kesehatan. Pemilihan program kerja juga
disesuaikan dengan tema KKN Pulang Kampung, “Pemberdayaan Masyarakat di
Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs).”
d) Penyusunan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disusun dalam bentuk Laporan Rencana Kegiatan (LRK)
yang dikonsultasikan dan mendapat arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL). Rencana kegiatan berisi informasi umum, latar belakang program, manfaat
program bagi desa/ masyarakat, tantangan dari program yang disusun,
implementasi program, monitoring dan evaluasi program, dan mitigation risks.
Penyusunan LRK secara sistematis dimaksudkan untuk mematangkan konsep
pelaksanaan program sehingga pada saat hari-H, program dapat terlaksana dengan
baik.
e) Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program KKN diselenggarakan di Desa Banyurip Ageng RW
VI, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Program disesuaikan dengan
target dan sasaran yang telah dirumuskan dalam Laporan Rencana Kegiatan (LRK)
dan dilakukan pada pekan kedua hingga pecan kelima. Program yang dilaksanakan
terbagai menjadi dua program yaitu program yang berhubungan dengan
penanggulangan Covid-19 dan juga program yang berkaitan dengan pembangunan
berkelanjutan (SDG’s).

9
f) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) dilakukan setelah
terselenggaranya program-program KKN selama 42 hari di lokasi KKN. Laporan
Pelaksanaan Kegiatan dilengkapi dengan lampiran-lampiran berupa jadwal
kegiatan KKN, dokumentasi saat berlangsungnya program, dan dokumen lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.

10
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN

Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi pemilihan permasalahan dalam


menentukan program Kuliah Kerja Nyata di Desa Banyurip Ageng RW VI, Kecamatan
Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Virus Corona atau Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru
yang berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia
lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Virus
Corona pertama kali masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020 dan menular dengan sangat
cepat hanya dalam waktu beberapa bulan. Dampak adanya pandemi Covid-19 sangat
signifikan dan terasa hampir di semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pekalongan merupakan daerah yang kini menjadi zona merah namun kelurahan
Banyurip sendiri selama beberapa bulan ini bersih tidak ada kasus positif corona. Namun
melihat keseharian masyarakat masih sangat kurang waspada terhadap wabah ini, hal ini
menggambarkan kurang sadarnya masyarakat terhadap wabah ini. Aspek paling terdampak
corona ada pada tingkat kesehatan masyarakat dan perekonomian masyarakat. Tingkat
kesehatan masyarakat semakin menurun dan perekonomian masyarakat menjadi ‘lesu’.
Belum lagi kesadaran masyarakat yang masih kurang dalam menghadapi pandemi yang
makin ganas. Sebagian besar dari mereka masih menganggap ‘enteng’ pandemi covid-19.
Adanya perspektif tersebut menyebabkan mereka enggan untuk memakai masker ketika
keluar rumah, malas mencuci tangan dengan sabun secara rutin meskipun sudah tersedia
peralatan cuci tangan di beberapa tempat, dan enggan menjaga jarak dengan siapapun.
Permasalahan lain juga datang dari warga di lokasi KKN. Sebagian besar warga memiliki
tanaman di rumah mereka, namun tanaman tersebut banyak yang terserang hama tanaman atau
OPT sehingga sering merugikan warga menyebabkan tanman hias maupun sayuran yang
ditanam menjadi layu, compang-camping bahkan rusak. Beberapa warga masih menggunakan
pestisida pengusir hama yang mengandung unsur kimia sehingga penggunaannya tidak baik
apabila secara terus menerus. Ketergantungan terhadap penggunaan pestisida sintesis
mengakibatkan pengembangan metode-metode lain untuk mengendalikan hama dan penyakit
menjadi terlupakan atau bahkan ditinggalkan. Salah satu alternatif pengembangan pestisida
berwawasan lingkungan yaitu dengan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari jenis

11
tumbuh-tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan seperti daun gamal, pacar cina, daun mimba, biji
jarak, daun sirsak dan daun pepaya dianalisa dapat berfungsi sebagai pestisida. Selain itu juga
bermanfaat untuk mengurangi penggunaan pestisida kimiawi oleh petani digantikan dengan
penggunaan pestisida alami yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, dan mendukung
ketahanan pangan.
Rencana penyelesaian masalah berdasarkan latar belakang permasalahan di atas
dilakukan dengan penentuan program yang sesuai dengan bidang permasalahan di Desa
Banyurip Ageng RW VI, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Program
pertama berupa “Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai
Solusi Pencegahan Covid-19. Harapannya, program tersebut dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk ikut serta meminimalisir dan mencegah penyebaran Covid-19
dengan bersama-sama menerapkan protocol kesehatan.
Rencana penyelesaian masalah yang kedua terkait dengan peduli dan tanggap terhadap
pandemi global Covid-19 dengan membantu warga untuk mencegah dan menanggulangi
penyebaran Covid-19 itu sendiri. Permasalahan yang terjadi saat ini di wilayah yaitu masih
banyak warga yang belum tanggap dengan keadaan pandemi yang berbahaya ini. Bahkan
beberapa masih jarang menggunakan masker atau penerapan cuci tangan rutin. Harga
handwash yang kian melonjak membuat warga terkadang tidak mempersiapkan nya
padahal menjaga kebersihan saat pandemi mejadi hal yang wajib dilakukan. Selain itu,
penggunaan handwash berbahan alkohol yang tidak aman terkadang digunakan warga
untuk membersihkan kemasan makanan. Sehingga penggunaan lidah buaya diharapkan
lebih aman dan ekonomis. Bahkan sabun organik ini bisa digunakan untuk sabun serbaguna
seperti pencuci piring, shampoo, sabun pencuci pakaian.

12
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA

3.1. Bidang Kegiatan yang Dipilih

Tabel 1

Realisasi Program 1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Undip

“Pembuatan Biopestisida dari Daun Pepaya untuk Pengendalian Ulat dan Serangga
Penghisap Tanaman”

No. Aspek Keterangan


1. Bidang kegiatan
2. Maksud Kegiatan Program edukasi ini dimaksudkan bagi masyarakat yang
mempunyai tanaman/petani adalah untuk memberikan informasi
serta praktek bahwa ekstrak daun pepaya dapat digunakan sebagai
salah satu insektisida nabati alternatif untuk mengendalikan ulat
bulu dan pengisap pada tanaman. Selain itu juga bermanfaat untuk
mengurangi penggunaan pestisida kimiawi oleh petani digantikan
dengan penggunaan pestisida alami yang lebih ramah lingkungan
dan ekonomis, dan mendukung ketahanan pangan.
4. Tujuan Kegiatan 1. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui apa itu
biopestisida serta berbagai kelebihannya
2. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui beberapa
bahan alami yang bisa digunakan sebagai bahan
pembuatan biopestida serta jenis sasaran hama yang
ingin dibasmi
3. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui cara
pembuatan biopestisida dari daun papaya
4. Warga RT04/RW24 mampu mengaplikasikan
biopestisida pada tanaman mereka
5. Sasaran Kegiatan Masyarakat RW 06 Banyurip Ageng berjumlah 6 orang
6. Waktu & tempat Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah
pelaksanaan Buaya sebagai Solusi Pencegahan Covid-19
Hari, Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2021
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : TPQ dan mengunjungi petani di sawah

Hari, Tanggal : Minggu, 24 Januari 2021


Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Warung

9. Hasil yang dicapai dan Hasil yang dicapai:


tindak lanjut Hasil yang dicapai dari program monodisiplin ini adalah
dihasilkannya produk biopestisida dari daun pepaya. Selain itu,
juga terdapat print out berbagai macam bahan alami pembuatan
biopestisida serta jenis sasaran hama yang ingin dibasmi. Selain

13
itu pada label kemasan produk biopestisida diberikan informasi
tambahan cara pembuatan biopestisida cair dan kelebihannya.

Tindak lanjut:
Tindak lanjut adanya program ini adalah warga dapat
menggunakan biopestisida yang telah dibagikan untuk tanaman
mereka. Kemudian warga dapat membuat sendiri karena sudah
diberikan petunjuk cara pembuatannya.
10. Faktor Pendukung dan Faktor Pendukung :
Penghambat Faktor pendukung pada kegiatan Program Edukasi Penerapan
Protokol Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
 Faktor pendukung meliputi tersedianya daun pepaya di
lingkungan RW 06 serta mudahnya mendapatkan botol
kemasan
 Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menyambut
dan menyimak saat kegiatan sosialisasi door to door
berlangsung.
 Selain itu, warga menyambut mahasiswa dengan
ramah.. Pihak-pihak tersebut merespon positif serta
banyak memberikan informasi, kritik, dan saran dalam
pelaksanaan program. Hal tersebut dapat menjadi
koreksi agar pelaksanaan program dapat berjalan
dengan lancar.
Faktor Penghambat :
 Dikarenakan pandemic maka pembatasan kegiatan
berkerumun harus dilaksanakan. Oleh karena itu, mau
tidak mau program ini dilakukan dengan sosialisasi
yang hanya bisa dihadiri beberapa perwakilan orang,
sehingga kurang efektif dan membutuhkan waktu yang
lama karena harus berkeliling dari satu rumah warga ke
rumah warga yang lain.
 Cuaca di daerah sekitar yang sering hujan bahkan dari
pagi hingga sore ditambah banjir yang disebabkan
hujan deras menyebabkan penundaan pelaksanaan
kegiatan.
 Beberapa masyarakat masih bandel dan belum
menerapkan prokol kesehatan yang sudah
disosialisasikan. Memakai masker hanya saat
perjalanan jauh saja,sedangkan saat pergi ke warung,
atau ke rumah tetangga mereka tidak menggunakannya.
Hal tersebut menunjukkan belum konsistennya mereka
dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada.

14
Tabel 2

Realisasi Program 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Undip

“Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai Solusi
Pencegahan Covid-19”

No. Aspek Keterangan


1. Bidang kegiatan
2. Maksud Kegiatan Program edukasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kewaspadaan dan kesadaran masyarakat terhadap penyebaran
covid-19 yang semakin meluas. Jika kesadaran masyarakat
meningkat, maka antusiasme untuk menerapkan protokol
kesehatan di era new normal ikut meningkat pula. Permasalahan
yang terjadi saat ini di wilayah yaitu masih banyak warga yang
belum tanggap dengan keadaan pandemi yang berbahaya ini.
Bahkan beberapa masih jarang menggunakan masker atau
penerapan cuci tangan rutin. Harga handwash yang kian melonjak
membuat warga terkadang tidak mempersiapkan nya padahal
menjaga kebersihan saat pandemi mejadi hal yang wajib
dilakukan. Selain itu, penggunaan handwash berbahan alkohol
yang tidak aman terkadang digunakan warga untuk membersihkan
kemasan makanan. Sehingga penggunaan lidah buaya diharapkan
lebih aman dan ekonomis. Bahkan sabun organik ini bisa
digunakan untuk sabun serbaguna seperti pencuci piring,
shampoo, sabun pencuci pakaian.
4. Tujuan Kegiatan 1. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui pentingnya
mencuci tangan secara rutin sebagai usaha untuk
menghentikan penyebaran virus covid-19
2. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui bagaimana
proses pembuatan sabun organik serbaguna dari daun
sirih yang bisa digunakan sebagai sabun cuci tangan
maupun sabun cuci piring
3. Warga RW 06 Banyurip Ageng mengetahui mengenai
bahan – bahan apa saja yang bisa diolah menjadi sabun
organic terutama yang aman digunakan untuk
membersihkan kemasan makanan.
5. Sasaran Kegiatan Masyarakat RW 06 Banyurip Ageng berjumlah 6 orang
6. Waktu & tempat Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah
pelaksanaan Buaya sebagai Solusi Pencegahan Covid-19
Hari, Tanggal : Sabtu, 30 Januari 2021
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : TPQ dan warung

Hari, Tanggal : Minggu, 31 Januari 2021


Waktu : 12.00 WIB
Tempat : Rumah Bu Nafis dan Pelataran Musholla

9. Hasil yang dicapai dan Hasil yang dicapai:


tindak lanjut Hasil yang dicapai pada Program

15
Tindak lanjut:
Tindakan lanjutan yang dilakukan adalah dengan rutin
melakukan monitoring terhadap aktivitas masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan. Monitoring dilakukan dengan
wawancara kepada masyarakat beberapa hari setelah edukasi
protokol kesehatan berlangsung, melalui broadcast via
whatsapp, maupun observasi langsung saat masyarakat berada
di luar rumah. Jika ternyata masyarakat kepergok tidak
memakai masker di luar rumah, tidak menjaga jarak, maupun
tidak cuci tangan saat akan masuk rumah maka mahasiswa
wajib menegur dengan cara yang baik agak masyarakat tetap
mematuhi protokol kesehatan yang telah disosialisasikan
sebelumnya.
11. Faktor Pendukung dan Faktor Pendukung :
Penghambat Faktor pendukung pada kegiatan Program Edukasi Penerapan
Protokol Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
 Faktor pendukung meliputi tersedianya lidah buaya di
lingkungan RW 06 serta mudahnya mendapatkan botol
kemasan
 Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menyambut
dan menyimak saat kegiatan sosialisasi door to door
berlangsung.
 Selain itu, warga menyambut mahasiswa dengan
ramah.. Pihak-pihak tersebut merespon positif serta
banyak memberikan informasi, kritik, dan saran dalam
pelaksanaan program. Hal tersebut dapat menjadi
koreksi agar pelaksanaan program dapat berjalan
dengan lancar.
Faktor Penghambat :
Faktor penghambat Program Edukasi Penerapan Protokol
Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
 Materi yang disampaikan kurang menyeluruh akibat
waktu yang terbatas.
 Beberapa masyarakat masih bandel dan belum
menerapkan prokol kesehatan yang sudah
disosialisasikan. Memakai masker hanya saat
perjalanan jauh saja,sedangkan saat pergi ke warung,
atau ke rumah tetangga mereka tidak menggunakannya.
Hal tersebut menunjukkan belum konsistennya mereka
dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada.

A. Kesimpulan
Kegiatan KKN yang dilaksanakan di RW 06 Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan ini
dilakukan selama 42 hari. Kegiatan KKN ini dilakukan dengan tujuan sebagai pembelajaran
dan pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Pembelajaran dan
pemberdayaan kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk program-program. Adapun jenis

16
program yang dilaksanakan pada kegiatan KKN yaitu jenis program keilmuan/monodisiplin.
Program yang diadakan adalah sosialisasi pembuatan sabun organic serbaguna dari lidah buaya
dan sosialisasi pembuatan biopestisida dari daun pepaya. Harapan saya sebagai mahasiswa
pelaksana program adalah semoga masyarakat dapat menerapkan sosialisasi-edukasi-pelatihan
yang telah diberikan. Semoga kedepannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya
menerapkan protocol kesehatan di masa pandemi dan semakin semangat berwirausaha dengan
menciptakan produk-produk homemade yang berkualitas.

B. Saran/ Rekomendasi Kegiatan KKN Periode berikutnya


Setelah menempuh program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama kurang lebih 42 hari
yaitu 4 Januari-16 Februari 2021, penyusun bisa memberikan beberapa saran untuk keperluan
pelaksanaan KKN selanjutnya diantaranya :
1. Bagi perangkat desa, diharapkan dapat mengoordinir dan membimbing masyarakat
dalam melanjutkan dan mengembangkan program-program pemberdayaan yang telah
dilakukan.
2. Bagi masyarakat, diharapkan dapat melanjutkan dan mengembangkan program-program
pemberdayaan yang telah dilakukan.
3. Bagi mahasiswa tentunya pembelajaran yang telah dilakukan selama kegiatan KKN
berlangsung dapat bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan yang sebenarnya.
4. Bagi Undip selaku kampus kami yang memfasilitasi kegiatan KKN ini, kami
menyarankan agar adanya proses pembekalan yang lebih matang, serta perlu
ditingkatkannya koordinasi antara pihak Undip dan pihak pemerintah kelurahan/
kecamatan tentang adanya KKN Covid Tim 1 Undip Periode 2021 ini.

17
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan/ Program Kerja/ Matrik Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu


ke - 1 ke - 2 ke - 3 ke - 4 ke - 5 ke - 6

1. Pengajuan Izin
Program KKN,
melakukan analisis
dan menetapkan
wilayah KKN
2. Pencarian bahan-
bahan yang
diperlukan untuk
membuat produk
program 1, serta
trial dan error
membuat sampel
produk sebelum
dilakukannya
sosialisasi
3. Koordinasi dengan
warga dan seluruh
pihak yang
bersangkutan serta
pelaksanaan
Program 1
(dilakukannya
sosialisasi dan
pembagian print out
bahan alami yang
bisa dimanfaatkan
untuk biopestisida)
4. Pencarian bahan-
bahan yang
diperlukan untuk
membuat produk
program 2, serta
trial dan error
membuat sampel
produk sebelum
dilakukannya
sosialisasi
5. Koordinasi dengan
warga dan seluruh
pihak yang
bersangkutan serta
pelaksanaan
Program 2
(dilakukannya

18
sosialisasi dan
pembagian print out
brosur cara mencuci
tangan sebagai cara
pencegahan
covid19)
6. Pembuatan
reportase untuk di
upload di media
massa, take video
untuk profile desa
7. Penyusunan
Laporan Akhir
KKN dan Video

19
Lampiran 2. Peta

20
Lampiran 3. Struktur Organisasi Pemerintahan/ desa

21
Lampiran 4. Dokumentasi Foto Kegiatan

Program -1
1. Pembuatan Biopestisida dari Daun Pepaya untuk Pengendalian Ulat dan
Serangga Penghisap Tanaman

22
23
Program ke-2
2. Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai Solusi
Pencegahan Covid-19

24
Aktivitas/ Kegiatan Lain Bersama Warga

25
26
Lampiran 5. Keterangan Bebas Masalah

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami Ketua RW 06 Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan
menyatakan bahwa berkaitan dengan berakhirnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Covid TIM
1 Universitas Diponegoro Semarang di wilayah kami :
1. Sudah tidak ada permasalahan di lokasi kerja
2. Terdapat 0 (nol) mahasiswa yang masih mempunyai permasalahan operasional di
lapangan sebagai berikut :
No. Nama Mahasiswa Permasalahan berupa

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya

Pekalongan, 12 Februari 2021

Ketua RW

(Tarmuji)

27

Anda mungkin juga menyukai