(LPK)
KULIAH KERJA NYATA TIM 1 TAHUN 2021
KELURAHAN : BANYURIP
KECAMATAN : PEKALONGAN SELATAN
KOTA : PEKALONGAN
Disusun Oleh:
FARAH AZIZAH AZHARY
21030117120023
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM
1 Universitas Diponegoro Tahun 2021 di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan,
Kota Pekalongan dapat diselesaikan dengan baik.
Kami ingin berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan, yaitu kepada:
1. Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) atas bimbingan dan bantuan yang telah
menerjunkan Tim KKN UNDIP 2021 di kampung masing-masing, yakni Banyurip Ageng,
Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
2. Bapak Farid Agushybana,SKM, DEA, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah
Kerja Nyata TIM 1 UNDIP di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Pekalongan.
3. Bapak Agus Rony, selaku Kepala Desa Manjung, Kecamatan Sawit.
3. Bapak Ketua RW selaku pengawas kegiatan KKN di Banyurip Ageng, Kecamatan
Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan.
4. Segenap Perangkat Desa Banyurip yang telah memberikan informasi.
5. Segenap pihak yang telah membantu dalam memudahkan kelancaran kegiatan survei KKN
tahun 2021 hingga penyusunan Laporan Rencana Kegiatan KKN ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan
dari semua pihak.
Akhir kata, semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1
Undip di Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan Tahun 2021 ini
dapat bermanfaat.
Pekalongan, Februari 2021
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2.Maksud dan Tujuan Laporan
Maksud dan tujuan penulisan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) adalah untuk
mempertanggungjawabkan secara ilmiah maupun manajerial. Kegiatan akademik yang
dilakukan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro 2021
yang khususnya berada di Desa Banyurip Ageng, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Pekalongan. LPK ini berisikan rencana-rencana kegiatan baik melalui program monodisiplin
maupun monodisiplin yang akan dilaksanakan untuk menjadi acuan dalam penulisan laporan
selanjutnya yaitu Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK)
8
data. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara beberapa warga Desa Banyurip
Ageng RW VI, Kepala RW, pihak kelurahan maupun artikel berita di internet. Data
yang terkumpul selanjutnya akan diolah dan nantinya dijadikan acuan bagi
pelaksanaan program KKN di Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan.
c) Pemilihan Program Kerja
Penentuan program kerja didasarkan pada data yang terkumpul dari tahap
persiapan, identifikasi, dan analisis potensi permasalahan di Banyurip Ageng RW
VI. Pemilihan program kerja KKN mempertimbangkan pula resiko-resiko yang
mungkin terjadi, mempertimbangkan saran dari ketua RW selaku pengawas
program, dan juga situasi & kondisi masyarakat RW 06 saat ini. Pandemi Covid-19
yang tak kunjung usai mengharuskan mahasiswa untuk menjalankan program kerja
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan KKN Undip
periode 2021 dan standar protokol kesehatan. Pemilihan program kerja juga
disesuaikan dengan tema KKN Pulang Kampung, “Pemberdayaan Masyarakat di
Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs).”
d) Penyusunan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan disusun dalam bentuk Laporan Rencana Kegiatan (LRK)
yang dikonsultasikan dan mendapat arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL). Rencana kegiatan berisi informasi umum, latar belakang program, manfaat
program bagi desa/ masyarakat, tantangan dari program yang disusun,
implementasi program, monitoring dan evaluasi program, dan mitigation risks.
Penyusunan LRK secara sistematis dimaksudkan untuk mematangkan konsep
pelaksanaan program sehingga pada saat hari-H, program dapat terlaksana dengan
baik.
e) Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program KKN diselenggarakan di Desa Banyurip Ageng RW
VI, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Program disesuaikan dengan
target dan sasaran yang telah dirumuskan dalam Laporan Rencana Kegiatan (LRK)
dan dilakukan pada pekan kedua hingga pecan kelima. Program yang dilaksanakan
terbagai menjadi dua program yaitu program yang berhubungan dengan
penanggulangan Covid-19 dan juga program yang berkaitan dengan pembangunan
berkelanjutan (SDG’s).
9
f) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) dilakukan setelah
terselenggaranya program-program KKN selama 42 hari di lokasi KKN. Laporan
Pelaksanaan Kegiatan dilengkapi dengan lampiran-lampiran berupa jadwal
kegiatan KKN, dokumentasi saat berlangsungnya program, dan dokumen lain yang
dapat dipertanggungjawabkan.
10
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN
11
tumbuh-tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan seperti daun gamal, pacar cina, daun mimba, biji
jarak, daun sirsak dan daun pepaya dianalisa dapat berfungsi sebagai pestisida. Selain itu juga
bermanfaat untuk mengurangi penggunaan pestisida kimiawi oleh petani digantikan dengan
penggunaan pestisida alami yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, dan mendukung
ketahanan pangan.
Rencana penyelesaian masalah berdasarkan latar belakang permasalahan di atas
dilakukan dengan penentuan program yang sesuai dengan bidang permasalahan di Desa
Banyurip Ageng RW VI, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan. Program
pertama berupa “Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai
Solusi Pencegahan Covid-19. Harapannya, program tersebut dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk ikut serta meminimalisir dan mencegah penyebaran Covid-19
dengan bersama-sama menerapkan protocol kesehatan.
Rencana penyelesaian masalah yang kedua terkait dengan peduli dan tanggap terhadap
pandemi global Covid-19 dengan membantu warga untuk mencegah dan menanggulangi
penyebaran Covid-19 itu sendiri. Permasalahan yang terjadi saat ini di wilayah yaitu masih
banyak warga yang belum tanggap dengan keadaan pandemi yang berbahaya ini. Bahkan
beberapa masih jarang menggunakan masker atau penerapan cuci tangan rutin. Harga
handwash yang kian melonjak membuat warga terkadang tidak mempersiapkan nya
padahal menjaga kebersihan saat pandemi mejadi hal yang wajib dilakukan. Selain itu,
penggunaan handwash berbahan alkohol yang tidak aman terkadang digunakan warga
untuk membersihkan kemasan makanan. Sehingga penggunaan lidah buaya diharapkan
lebih aman dan ekonomis. Bahkan sabun organik ini bisa digunakan untuk sabun serbaguna
seperti pencuci piring, shampoo, sabun pencuci pakaian.
12
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA
Tabel 1
“Pembuatan Biopestisida dari Daun Pepaya untuk Pengendalian Ulat dan Serangga
Penghisap Tanaman”
13
itu pada label kemasan produk biopestisida diberikan informasi
tambahan cara pembuatan biopestisida cair dan kelebihannya.
Tindak lanjut:
Tindak lanjut adanya program ini adalah warga dapat
menggunakan biopestisida yang telah dibagikan untuk tanaman
mereka. Kemudian warga dapat membuat sendiri karena sudah
diberikan petunjuk cara pembuatannya.
10. Faktor Pendukung dan Faktor Pendukung :
Penghambat Faktor pendukung pada kegiatan Program Edukasi Penerapan
Protokol Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
Faktor pendukung meliputi tersedianya daun pepaya di
lingkungan RW 06 serta mudahnya mendapatkan botol
kemasan
Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menyambut
dan menyimak saat kegiatan sosialisasi door to door
berlangsung.
Selain itu, warga menyambut mahasiswa dengan
ramah.. Pihak-pihak tersebut merespon positif serta
banyak memberikan informasi, kritik, dan saran dalam
pelaksanaan program. Hal tersebut dapat menjadi
koreksi agar pelaksanaan program dapat berjalan
dengan lancar.
Faktor Penghambat :
Dikarenakan pandemic maka pembatasan kegiatan
berkerumun harus dilaksanakan. Oleh karena itu, mau
tidak mau program ini dilakukan dengan sosialisasi
yang hanya bisa dihadiri beberapa perwakilan orang,
sehingga kurang efektif dan membutuhkan waktu yang
lama karena harus berkeliling dari satu rumah warga ke
rumah warga yang lain.
Cuaca di daerah sekitar yang sering hujan bahkan dari
pagi hingga sore ditambah banjir yang disebabkan
hujan deras menyebabkan penundaan pelaksanaan
kegiatan.
Beberapa masyarakat masih bandel dan belum
menerapkan prokol kesehatan yang sudah
disosialisasikan. Memakai masker hanya saat
perjalanan jauh saja,sedangkan saat pergi ke warung,
atau ke rumah tetangga mereka tidak menggunakannya.
Hal tersebut menunjukkan belum konsistennya mereka
dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada.
14
Tabel 2
“Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai Solusi
Pencegahan Covid-19”
15
Tindak lanjut:
Tindakan lanjutan yang dilakukan adalah dengan rutin
melakukan monitoring terhadap aktivitas masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan. Monitoring dilakukan dengan
wawancara kepada masyarakat beberapa hari setelah edukasi
protokol kesehatan berlangsung, melalui broadcast via
whatsapp, maupun observasi langsung saat masyarakat berada
di luar rumah. Jika ternyata masyarakat kepergok tidak
memakai masker di luar rumah, tidak menjaga jarak, maupun
tidak cuci tangan saat akan masuk rumah maka mahasiswa
wajib menegur dengan cara yang baik agak masyarakat tetap
mematuhi protokol kesehatan yang telah disosialisasikan
sebelumnya.
11. Faktor Pendukung dan Faktor Pendukung :
Penghambat Faktor pendukung pada kegiatan Program Edukasi Penerapan
Protokol Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
Faktor pendukung meliputi tersedianya lidah buaya di
lingkungan RW 06 serta mudahnya mendapatkan botol
kemasan
Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam menyambut
dan menyimak saat kegiatan sosialisasi door to door
berlangsung.
Selain itu, warga menyambut mahasiswa dengan
ramah.. Pihak-pihak tersebut merespon positif serta
banyak memberikan informasi, kritik, dan saran dalam
pelaksanaan program. Hal tersebut dapat menjadi
koreksi agar pelaksanaan program dapat berjalan
dengan lancar.
Faktor Penghambat :
Faktor penghambat Program Edukasi Penerapan Protokol
Kesehatan di Masa Pandemi adalah :
Materi yang disampaikan kurang menyeluruh akibat
waktu yang terbatas.
Beberapa masyarakat masih bandel dan belum
menerapkan prokol kesehatan yang sudah
disosialisasikan. Memakai masker hanya saat
perjalanan jauh saja,sedangkan saat pergi ke warung,
atau ke rumah tetangga mereka tidak menggunakannya.
Hal tersebut menunjukkan belum konsistennya mereka
dalam mematuhi protokol kesehatan yang ada.
A. Kesimpulan
Kegiatan KKN yang dilaksanakan di RW 06 Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan ini
dilakukan selama 42 hari. Kegiatan KKN ini dilakukan dengan tujuan sebagai pembelajaran
dan pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa kepada masyarakat. Pembelajaran dan
pemberdayaan kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk program-program. Adapun jenis
16
program yang dilaksanakan pada kegiatan KKN yaitu jenis program keilmuan/monodisiplin.
Program yang diadakan adalah sosialisasi pembuatan sabun organic serbaguna dari lidah buaya
dan sosialisasi pembuatan biopestisida dari daun pepaya. Harapan saya sebagai mahasiswa
pelaksana program adalah semoga masyarakat dapat menerapkan sosialisasi-edukasi-pelatihan
yang telah diberikan. Semoga kedepannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya
menerapkan protocol kesehatan di masa pandemi dan semakin semangat berwirausaha dengan
menciptakan produk-produk homemade yang berkualitas.
17
LAMPIRAN
1. Pengajuan Izin
Program KKN,
melakukan analisis
dan menetapkan
wilayah KKN
2. Pencarian bahan-
bahan yang
diperlukan untuk
membuat produk
program 1, serta
trial dan error
membuat sampel
produk sebelum
dilakukannya
sosialisasi
3. Koordinasi dengan
warga dan seluruh
pihak yang
bersangkutan serta
pelaksanaan
Program 1
(dilakukannya
sosialisasi dan
pembagian print out
bahan alami yang
bisa dimanfaatkan
untuk biopestisida)
4. Pencarian bahan-
bahan yang
diperlukan untuk
membuat produk
program 2, serta
trial dan error
membuat sampel
produk sebelum
dilakukannya
sosialisasi
5. Koordinasi dengan
warga dan seluruh
pihak yang
bersangkutan serta
pelaksanaan
Program 2
(dilakukannya
18
sosialisasi dan
pembagian print out
brosur cara mencuci
tangan sebagai cara
pencegahan
covid19)
6. Pembuatan
reportase untuk di
upload di media
massa, take video
untuk profile desa
7. Penyusunan
Laporan Akhir
KKN dan Video
19
Lampiran 2. Peta
20
Lampiran 3. Struktur Organisasi Pemerintahan/ desa
21
Lampiran 4. Dokumentasi Foto Kegiatan
Program -1
1. Pembuatan Biopestisida dari Daun Pepaya untuk Pengendalian Ulat dan
Serangga Penghisap Tanaman
22
23
Program ke-2
2. Pembuatan Sabun Organik atau Handwash dari Lidah Buaya sebagai Solusi
Pencegahan Covid-19
24
Aktivitas/ Kegiatan Lain Bersama Warga
25
26
Lampiran 5. Keterangan Bebas Masalah
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kami Ketua RW 06 Banyurip Ageng, Pekalongan Selatan
menyatakan bahwa berkaitan dengan berakhirnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Covid TIM
1 Universitas Diponegoro Semarang di wilayah kami :
1. Sudah tidak ada permasalahan di lokasi kerja
2. Terdapat 0 (nol) mahasiswa yang masih mempunyai permasalahan operasional di
lapangan sebagai berikut :
No. Nama Mahasiswa Permasalahan berupa
Ketua RW
(Tarmuji)
27