2
KULIAH KE-2
JUMAT, 9 OKTOBER 2020
3
DEFINISI KONSEP
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KONSEP?
APA ITU KONSEP?
6
SISTEM PENILAIAN
7
TUGAS+UTS+ UAS = 100
8
TUGAS RESENSI BUKU
Cover/Sampul Depan
1. Pendahuluan;
2. Isi /Substansi Buku;
3. Kekuatan & Kelemahan Buku;
4. Kontribusi Buku Terhadap Ilmu Pemerintahan
10
UJIAN TENGAH SEMESTER
1. Cover/Sampul Depan
2. Pendahuluan
3. Isi
4. Penutup
12
UJIAN AKHIR SEMESTER
Membuat makalah, dengan Tema: “Ekonomi Poltik Lokal Indonesia
dan Dunia”.
1. Cover/Sampul Depan
2. Daftar Isi
3. Kata Pengantar dan Ucapan Terimakasih
4. Pendahuluan (Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan dan Teori Yang Digunakan)
5. Pembahasan (Menjawab Perumusan Masalah sesuai tujuan)
6. Penutup (Kesimpulan & Rekomendasi)
7. Daftar Pustaka
Catatan:
1. Penulisan kutipan dan referensi menggunakan sistem APA
atau APA Style.
2. Untuk memperlancar penulisan kutipan maupun penulisan
referensi (daftar pustaka), anda diwajibkan belajar menggunakan
program (software) Mandeley. Cara belajar program amat sangat
banyak di youtube. Silakan mempelajarinya.
14
DISKUSI DAN BELAJAR KELOMPOK
15
Awal
KULIAH
D
Ujung
Bulan Tanggung B
Bulan
C
“BUKU ADALAH JENDELA ILMU”
PINTUNYA ILMU
APA?
18
19
EKONOMI POLITIK LOKAL
SEBAGAI BIDANG KAJIAN: KEAHLIAN
1
1 STRUKTUR KELAS
2
PERKULIAH
AN/MATA
KULIAH
2 3
OUTCOME
3
Senin, 29 Agustis 2016
MINAT BACA INDONESIA URUTAN KE 60
JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi minat baca bangsa Indonesia memang cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi "Most
Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia
dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59)
dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berada di
atas negara-negara Eropa. "Penilaian berdasarkan komponen infrastruktur Indonesia ada di urutan 34 di atas Jerman, Portugal,
Selandia Baru dan Korea Selatan," papar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, Sabtu (27/8/2016), di
acara final Gramedia Reading Community Competition 2016 di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta.
Kenyataan itu, menurut Anies, menunjukkan Indonesia masih sangat minim memanfaatkan infrastruktur. Jadi, menurut dia,
indikator sukses tumbuhnya minat membaca tak selalu dilihat dari berapa banyak perpustakaan, buku dan mobil perpustakaan
keliling. Lebih lanjut, penggagas gerakan 'Indonesia Mengajar' itu menilai agar membaca bisa menjadi budaya perlu beberapa
tahapan. Pertama mengajarkan anak membaca, lalu membiasakan anak membaca hingga menjadi karakter, setelah itu barulah
menjadi budaya. "Jadi budaya membaca itu hadir karena ada kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca ada jika ada rencana
membaca secara rutin dan rutinitas dalam baca itu penting sekali," kata Anies.
Anies pun memberi usul agar komunitas membaca tak menggunakan pendekatan program untuk menumbuhkan minat baca
tapi dengan sebuah gerakan. "Kalau didekatkan sebagai program, maka semua itu tergantung penyelenggara, tapi kalau
didekati dengan gerakan, efeknya akan meluas sekali," papar Mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut.
TERIMA KASIH
22