Anda di halaman 1dari 15

10 TEMA IPS DARI NCSS (USA)

MAKALAH KONSEP IPS

Disusun Oleh :

Ulfa Yuherman

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya saya dapat
menyelesaiakan makalah yang berjudul “IPS Dari NCSS (USA)”. Meskipun banyak hambatan
yang saya alami dalam proses pengerjaannya, namun saya berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A
selaku dosen pembimbing mata kuliah Teori Ilmu Sosial. saya juga mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang juga sudah memberikan dukungan baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini. Karena itu saya berharap semoga makalah ini dapat
menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya.

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. 10 Tema IPS dari NCSS...........................................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan disiplin akademis yang membahas tentang
segala hal yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu pengetahuan
sosial berbeda dengan disiplin ilmu lainnya seperti bahasa dan seni, hal ini dikarenakan ilmu
pengetahuan sosial menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metode kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan
penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi
manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak
memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas
terhadap masyarakat
Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial (PIPS) pada hakekatnya merupakan suatu
kesatuan yang utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disipliln ilmu-ilmu lain yang relevan
untuk tujuan pendidikan nasional. Artinya berbagai tradisi dalam ilmu sosial seperti konsep,
struktur, cara kerja ilmuwan sosial, metode maupun aspek nilai dikembangkan dalam ilmu-
ilmu sosial yang dibungkus sedemikian rupa secara pedagogis, psikologis, dan sosial budaya.
Pendidikan IPS terpadu diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan IPS secara terpisah diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang meliputi geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, ekonomi, dan tata negara.
Tujuan utama dari Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan anak didik menjadi
anggota masyarakat dan warga negara yang baik, dan memberi dasar pengetahuan masing-
masing bidangnya untuk kelanjutan pendidikan jenjang di atasnya (darojat, 2008). Dengan
demikian pendidikan IPS di SD akan memberikan dasar bagi pendidikan IPS di SMP, dan
pendidikan SMP memberikan dasar lanjutan bagi pendidikan di SMA, dan pendidikan di
SMA akan menjurus spesialisasi ke perguruan tinggi.
Pendidikan IPS dalam dunia pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial,
tetapi harus juga membina dan mengajarkan kepada peserta didik untuk menjadi warga
negara yang memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan bersama
dalam arti yang luas. Oleh karenanya siswa yang dididik dengan pendidikan IPS diharapkan

1
akan memiliki pengetahuan berfikir tinggi dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan mulia tersebut tidaklah dengan mudah
akan dicapai, keseriusan dalam proses pembelajaran, kearifan guru dalam mengajar, dan
penguasaan terhadap tema standar IPS mutlak dikuasai oleh guru. NSCC sebagai salah satu
tolok ukur dan pedoman pelaksanaan pembelajaran IPS di dunia menjelaskan bahwa terdapat
10 tema standar IPS yang harus dibahas dan diajarkan oleh guru ataupun dosen. kesepuluh
tema tersebut meliputi: (1) culture; (2) time, continuity and change; (3) people, places and
environments; (4) individual development and identity; (5) individuals, group, and
institutions; (6) power, authority and govermance; (7) production, distribution and
consumption; (8) science, technology and society; (9) global connections, dan; (10) civic
idealsand practices.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih
mendalam tentang tema-tema standar IPS yang telah dipublikasikan oleh NCSS sebagai salah
satu dasar dalam mengajarkan IPS baik di SD, SMP, SMA, ataupun di perguruan Tinggi
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah 10 tema yang diusung NCSS terkait IPS?
2. Bagaimanakah penjabaran tentang 10 tema IPS tersebut?
C. Tujuan
Berdasarkan penjelasan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan 10 tema IPS yang diusung NCSS ?
2. Untuk menjelaskan tentang 10 tema IPS?

2
BAB II
PEMBAHASAN
Sepuluh Tema yang menjadi standar kurikulum untuk program studi sosial versi NCSS
adalah:
A. Budaya ( Culture)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman studi budaya dan keragaman budaya,
dalam hal ini peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengeksplorasi dan menggambarkan persamaan dan perbedaan dalam cara kelompok,
masyarakat, dan budaya menangani kebutuhan dan kepedulian manusia.
2. Memberikan contoh bagaimana pengalaman dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang-
orang dari beragam perspektif budaya dan kerangka acuan.
3. Menggambarkan cara-cara di mana bahasa, cerita, cerita rakyat, musik, dan kreasi artistik
berfungsi sebagai ekspresi budaya dan memengaruhi perilaku orang yang hidup dalam
budaya tertentu.
4. Membandingkan cara-cara di mana orang-orang dari budaya yang berbeda memikirkan
dan menangani lingkungan fisik dan kondisi sosial mereka.
5. Berikan contoh dan gambarkan pentingnya persatuan dan keanekaragaman budaya di
dalam dan lintas kelompok.

B. Waktu, Kebersinambungan, dan Perubahan (Time, Continuity, And Change)


Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang cara
manusia memandang diri mereka dalam dan dari waktu ke waktu, untuk itu peserta didik
diedukasi untuk:
1. Menunjukkan pemahaman bahwa orang yang berbeda dapat menggambarkan peristiwa
atau situasi yang sama dalam beragam cara, dengan alasan perbedaan pandangan.
2. Menunjukkan kemampuan untuk menggunakan kosakata dengan benar terkait dengan
waktu seperti masa lalu, sekarang, masa depan, dan dulu; membaca dan membuat
timeline sederhana; mengidentifikasi contoh-contoh perubahan; dan mengenali contoh
hubungan sebab dan akibat.

3
3. Membandingkan dan membedakan berbagai cerita atau kisah tentang peristiwa masa lalu,
orang, tempat, atau situasi, mengidentifikasi bagaimana hal tersebut berkontribusi pada
pemahaman tentang masa lalu.
4. Mengidentifikasi dan menggunakan berbagai sumber untuk merekonstruksi masa lalu,
seperti dokumen, surat, buku harian, peta, buku teks, foto, dan lainnya.
5. Menunjukkan pemahaman bahwa orang-orang di waktu dan tempat yang berbeda
memandang dunia secara berbeda.
6. Menggunakan pengetahuan tentang fakta dan konsep yang diambil dari sejarah, bersama
dengan unsur-unsur penyelidikan sejarah, untuk menginformasikan tentang pengambilan
keputusan dan pengambilan tindakan terhadap isu-isu publik.

C. Orang, Tempat, dan Lingkungan (People, Places, And Environments)


Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang orang,
tempat, dan lingkungan, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Membangun dan menggunakan peta lingkungan sekitar, suatu wilayah, dan dunia yang
menunjukkan pemahaman tentang lokasi, arah, ukuran, dan bentuk.
2. Menafsirkan, menggunakan, dan membedakan berbagai representasi bumi, seperti peta,
bola dunia, dan grafik.
3. Menggunakan sumber daya yang sesuai, sumber data, dan alat geografis seperti atlas,
basis data, sistem kisi, grafik, grafik, dan peta untuk menghasilkan, memanipulasi, dan
menafsirkan informasi.
4. Memperkirakan jarak dan menghitung skala.
5. Menemukan dan bedakan di antara beragam bentang alam dan fitur geografis, seperti
gunung, dataran tinggi, pulau, dan lautan.
6. Menggambarkan dan berspekulasi tentang perubahan sistem fisik, seperti musim, iklim
dan cuaca, dan siklus air.
7. Menggambarkan bagaimana orang menciptakan tempat yang mencerminkan ide,
kepribadian, budaya, dan keinginan dan kebutuhan saat mereka mendesain rumah, taman
bermain, ruang kelas, dan sejenisnya.
8. Memeriksa interaksi manusia dan lingkungan fisiknya, penggunaan tanah, pembangunan
kota, dan perubahan ekosistem di daerah dan wilayah tertentu.

4
9. Mengeksplorasi cara-cara yang fitur fisik bumi telah berubah dari waktu ke waktu di
wilayah lokal dan sekitarnya dan bagaimana perubahan ini dapat terhubung satu sama
lain.
10. Mengamati dan berspekulasi tentang dampak sosial dan ekonomi dari perubahan
lingkungan dan krisis yang dihasilkan dari fenomena seperti banjir, badai, dan
kekeringan.
11. Pertimbangkan penggunaan yang ada dan usulkan serta evaluasi penggunaan alternatif
sumber daya dan tanah di rumah, sekolah, masyarakat, wilayah, dan seterusnya.
D. Pengembangan dan Identitas Individu (Individual Development And Identity)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi
pengembangan dan identitas individu, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Menggambarkan perubahan pribadi dari waktu ke waktu, seperti yang terkait dengan
perkembangan fisik dan kepentingan pribadi.
2. Menggambarkan hubungan pribadi dengan tempat — terutama tempat yang terkait
dengan kejadian.
3. Menggambarkan fitur unik keluarga inti seseorang.
4. Menunjukkan bagaimana pembelajaran dan perkembangan fisik memengaruhi perilaku.
5. Mengidentifikasi dan menggambarkan cara keluarga, kelompok, dan komunitas
mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu dan pilihan pribadi.
6. Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi pada identitas pribadi seseorang seperti
minat, kemampuan, dan persepsi.
7. Menganalisis peristiwa tertentu untuk mengidentifikasi alasan individu yang
meresponsnya dengan cara yang berbeda.
8. bekerja secara mandiri dan kooperatif untuk mencapai tujuan.

E. Individu, Kelompok, dan Institusi (Individuals, Groups, And Institutions)


Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan untuk studi
interaksi antara individu, kelompok, dan institusi, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengidentifikasi peran sebagai pola perilaku yang dipelajari dalam situasi kelompok
seperti siswa, anggota keluarga, anggota kelompok bermain teman, atau anggota
komunitas.

5
2. Memberikan contoh dan menjelaskan pengaruh kelompok dan kelembagaan seperti
keyakinan agama, hukum, dan tekanan teman sebaya, pada orang, peristiwa, dan elemen
budaya.
3. Mengidentifikasi contoh institusi dan menggambarkan interaksi orang-orang dengan
institusi.
4. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara dan di antara
individu, kelompok, atau lembaga, dan bagaimana menjadi bagian dari lebih dari satu
kelompok dapat menyebabkan konflik internal.
5. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara keyakinan
individu dan kebijakan serta undang-undang pemerintah.
6. Memberikan contoh peran lembaga dalam memajukan kesinambungan dan perubahan.
7. Menunjukkan bagaimana kelompok dan lembaga bekerja untuk memenuhi kebutuhan
individu dan mempromosikan kebaikan bersama, dan mengidentifikasi contoh-contoh di
mana mereka gagal melakukannya.

F. Kekuatan, Otoritas, dan Tata Kelola (Power, Authority, And Governance)


Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang
bagaimana orang menciptakan dan mengubah struktur kekuasaan, otoritas, dan tata kelola, untuk
itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Memeriksa hak dan tanggung jawab individu sehubungan dengan kelompok sosialnya,
seperti keluarga, kelompok sebaya, dan kelas sekolah.
2. Menjelaskan tujuan pemerintah.
3. Memberikan contoh bagaimana pemerintah menyediakan atau tidak memenuhi
kebutuhan dan keinginan orang, membangun ketertiban dan keamanan, dan mengelola
konflik.
4. Mengenali bagaimana kelompok dan organisasi mendorong persatuan dan menangani
keragaman untuk menjaga ketertiban dan keamanan.
5. Membedakan antara pemerintah daerah, negara bagian, dan nasional dan
mengidentifikasi para pemimpin perwakilan di tingkat-tingkat ini seperti walikota,
gubernur, dan presiden.

6
6. Mengidentifikasi dan menggambarkan faktor-faktor yang berkontribusi pada kerja sama
dan menyebabkan perselisihan di dalam dan di antara kelompok dan negara.
7. Mengeksplorasi peran teknologi dalam komunikasi, transportasi, pemrosesan informasi,
pengembangan senjata, atau bidang-bidang lain yang berkontribusi atau membantu
menyelesaikan konflik.
8. Mengenali dan memberikan contoh ketegangan antara keinginan dan kebutuhan
individu dan kelompok, dan konsep-konsep seperti keadilan, kesetaraan, dan keadilan.
G. Produksi, Distribusi, dan Konsumsi (Production, Distribution And Consumption)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang
bagaimana orang mengatur untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, untuk itu
peserta didik diedukasi untuk:
1. Memberikan contoh yang menunjukkan bagaimana kelangkaan dan pilihan mengatur
perekonomian.
2. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
3. Mengidentifikasi contoh barang dan jasa pribadi dan publik.
4. Memberikan contoh berbagai lembaga yang membentuk sistem ekonomi seperti
keluarga, pekerja, bank, serikat pekerja, agen pemerintah, usaha kecil, dan perusahaan
besar.
5. Menggambarkan bagaimana kita bergantung pada pekerja dengan pekerjaan khusus dan
cara mereka berkontribusi pada produksi dan pertukaran barang dan jasa.
6. Menggambarkan pengaruh insentif, nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan pada keputusan
ekonomi.
7. Menjelaskan dan menunjukkan peran uang dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menggambarkan hubungan harga dengan penawaran dan permintaan.
9. Menggunakan konsep ekonomi seperti penawaran, permintaan, dan harga untuk
membantu menjelaskan kegiatan di masyarakat dan negara.
10. Menerapkan pengetahuan konsep ekonomi dalam mengembangkan respons terhadap
masalah ekonomi lokal saat ini, seperti bagaimana mengurangi aliran sampah ke tempat
pembuangan sampah yang terus bertambah.

H. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat (Science, Technology, And Society)

7
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi hubungan
antara sains, teknologi, dan masyarakat, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah
mengubah kehidupan masyarakat, seperti misalnya dalam urusan rumah tangga,
pengasuhan anak, pekerjaan, transportasi, dan komunikasi.
2. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah
menyebabkan perubahan dalam lingkungan fisik, seperti pembangunan bendungan dan
tanggul, pengeboran minyak lepas pantai, obat-obatan dari hutan hujan, dan hilangnya
hutan hujan karena ekstraksi sumber daya atau penggunaan alternatif.
3. Menggambarkan contoh-contoh di mana perubahan dalam nilai, keyakinan, dan sikap
telah dihasilkan dari pengetahuan ilmiah dan teknologi baru, seperti konservasi sumber
daya dan kesadaran akan bahan kimia yang berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan.
4. Mengidentifikasi contoh hukum dan kebijakan yang mengatur penerapan teknologi dan
penelitian, seperti Endangered Species Act dan kebijakan perlindungan lingkungan.
5. Menyarankan cara dalam melakukan mengekplorasi sains dan teknologi untuk
melindungi dan memberdayakan lingkungan, kepentingan hak-hak individu, dan
mewujudkan kebaikan bersama.

I. Koneksi Global (Global Connections)


Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan untuk studi koneksi
global dan kemandirian, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengeksplorasi cara-cara yang bahasa, seni, musik, sistem kepercayaan, dan elemen
budaya lainnya dapat memfasilitasi pemahaman global atau menyebabkan
kesalahpahaman.
2. Memberi contoh konflik, kerja sama, dan saling ketergantungan di antara individu,
kelompok, dan negara.
3. Menganalisa efek dari perubahan teknologi pada komunitas global.
4. Mengeksplorasi sebab, konsekuensi, dan kemungkinan solusi untuk masalah global
yang persisten, kontemporer, dan muncul, seperti polusi dan spesies yang terancam
punah.

8
5. Menganalisa korelasi antara keinginan dan kebutuhan pribadi dan berbagai keprihatinan
global, seperti penggunaan minyak impor, penggunaan lahan, dan perlindungan
lingkungan.
6. Menyelidiki keprihatinan, masalah, standar, dan konflik yang terkait dengan hak asasi
manusia universal, seperti perlakuan terhadap anak-anak, kelompok agama, dan dampak
perang.

J. Warga Negara yang Baik dan Berbudaya ( Civic Ideals And Practices)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang cita-
cita, prinsip, dan praktik kewarganegaraan dalam republik yang demokratis, untuk itu peserta
didik diedukasi untuk:
1. Mengidentifikasi cita-cita kunci dari bentuk pemerintahan republik demokratis semisal
Amerika Serikat, seperti martabat manusia individu, keadilan kebebasan, kesetaraan,
dan aturan hukum, dan membahas penerapannya dalam situasi tertentu.
2. Mengidentifikasi contoh-contoh hak dan tanggung jawab warga negara.
3. Mencari, mengakses, mengatur, dan menerapkan informasi tentang masalah yang
menjadi perhatian publik dari berbagai sudut pandang.
4. Mengidentifikasi dan mempraktikkan bentuk-bentuk diskusi sipil dan partisipasi yang
konsisten dengan ide-ide warga negara di sebuah republik yang demokratis.
5. Menjelaskan tindakan yang dapat diambil warga untuk memengaruhi keputusan
kebijakan publik.
6. Mengakui bahwa berbagai faktor formal dan informal mempengaruhi dan membentuk
kebijakan publik.
7. Menguji pengaruh opini publik pada pengambilan keputusan pribadi dan kebijakan
pemerintah tentang masalah publik.
8. Menjelaskan bagaimana kebijakan publik dan perilaku warga negara dapat atau tidak
mencerminkan cita-cita yang dinyatakan dari bentuk pemerintahan republik yang
demokratis.
9. Menggambarkan bagaimana kebijakan publik digunakan untuk mengatasi masalah yang
menjadi perhatian publik.

9
Mengenali dan menafsirkan bagaimana "kebaikan bersama" dapat diperkuat melalui berbagai
bentuk tindakan warga negara

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengethauan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah social. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengethuan Sosial (IPS)
menggunakan tema-tema standar. salah satunya adalah 10 tema standar yang dikemukakan oleg
NCSS. Tema standar yang dikemukakan oleh NCSS bisa dijadikan sebagai bahan dalam
mengajarkan IPS di sekolah dan Pergurua Tinggi.

3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki, maka untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar pustaka.

11
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan Ilmu Pengathuan Sosial. Jakarta.
Sapriya, dkk., Pendidikan IPS, Bandung: Laoratorium PKn UPI Press, 2008
-----------, Konsep Dasar IPS, Bandung: UPI Press, 2006
Somantri Muhammad Numan, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.

12

Anda mungkin juga menyukai