Disusun Oleh :
Ulfa Yuherman
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. 10 Tema IPS dari NCSS...........................................................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan disiplin akademis yang membahas tentang
segala hal yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu pengetahuan
sosial berbeda dengan disiplin ilmu lainnya seperti bahasa dan seni, hal ini dikarenakan ilmu
pengetahuan sosial menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metode kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan
penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi
manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak
memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas
terhadap masyarakat
Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial (PIPS) pada hakekatnya merupakan suatu
kesatuan yang utuh dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan disipliln ilmu-ilmu lain yang relevan
untuk tujuan pendidikan nasional. Artinya berbagai tradisi dalam ilmu sosial seperti konsep,
struktur, cara kerja ilmuwan sosial, metode maupun aspek nilai dikembangkan dalam ilmu-
ilmu sosial yang dibungkus sedemikian rupa secara pedagogis, psikologis, dan sosial budaya.
Pendidikan IPS terpadu diajarkan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dan IPS secara terpisah diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang meliputi geografi, sejarah, antropologi, sosiologi, ekonomi, dan tata negara.
Tujuan utama dari Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan anak didik menjadi
anggota masyarakat dan warga negara yang baik, dan memberi dasar pengetahuan masing-
masing bidangnya untuk kelanjutan pendidikan jenjang di atasnya (darojat, 2008). Dengan
demikian pendidikan IPS di SD akan memberikan dasar bagi pendidikan IPS di SMP, dan
pendidikan SMP memberikan dasar lanjutan bagi pendidikan di SMA, dan pendidikan di
SMA akan menjurus spesialisasi ke perguruan tinggi.
Pendidikan IPS dalam dunia pendidikan tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial,
tetapi harus juga membina dan mengajarkan kepada peserta didik untuk menjadi warga
negara yang memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan bersama
dalam arti yang luas. Oleh karenanya siswa yang dididik dengan pendidikan IPS diharapkan
1
akan memiliki pengetahuan berfikir tinggi dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap
kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara. Tujuan mulia tersebut tidaklah dengan mudah
akan dicapai, keseriusan dalam proses pembelajaran, kearifan guru dalam mengajar, dan
penguasaan terhadap tema standar IPS mutlak dikuasai oleh guru. NSCC sebagai salah satu
tolok ukur dan pedoman pelaksanaan pembelajaran IPS di dunia menjelaskan bahwa terdapat
10 tema standar IPS yang harus dibahas dan diajarkan oleh guru ataupun dosen. kesepuluh
tema tersebut meliputi: (1) culture; (2) time, continuity and change; (3) people, places and
environments; (4) individual development and identity; (5) individuals, group, and
institutions; (6) power, authority and govermance; (7) production, distribution and
consumption; (8) science, technology and society; (9) global connections, dan; (10) civic
idealsand practices.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih
mendalam tentang tema-tema standar IPS yang telah dipublikasikan oleh NCSS sebagai salah
satu dasar dalam mengajarkan IPS baik di SD, SMP, SMA, ataupun di perguruan Tinggi
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apakah 10 tema yang diusung NCSS terkait IPS?
2. Bagaimanakah penjabaran tentang 10 tema IPS tersebut?
C. Tujuan
Berdasarkan penjelasan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan 10 tema IPS yang diusung NCSS ?
2. Untuk menjelaskan tentang 10 tema IPS?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sepuluh Tema yang menjadi standar kurikulum untuk program studi sosial versi NCSS
adalah:
A. Budaya ( Culture)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman studi budaya dan keragaman budaya,
dalam hal ini peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengeksplorasi dan menggambarkan persamaan dan perbedaan dalam cara kelompok,
masyarakat, dan budaya menangani kebutuhan dan kepedulian manusia.
2. Memberikan contoh bagaimana pengalaman dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang-
orang dari beragam perspektif budaya dan kerangka acuan.
3. Menggambarkan cara-cara di mana bahasa, cerita, cerita rakyat, musik, dan kreasi artistik
berfungsi sebagai ekspresi budaya dan memengaruhi perilaku orang yang hidup dalam
budaya tertentu.
4. Membandingkan cara-cara di mana orang-orang dari budaya yang berbeda memikirkan
dan menangani lingkungan fisik dan kondisi sosial mereka.
5. Berikan contoh dan gambarkan pentingnya persatuan dan keanekaragaman budaya di
dalam dan lintas kelompok.
3
3. Membandingkan dan membedakan berbagai cerita atau kisah tentang peristiwa masa lalu,
orang, tempat, atau situasi, mengidentifikasi bagaimana hal tersebut berkontribusi pada
pemahaman tentang masa lalu.
4. Mengidentifikasi dan menggunakan berbagai sumber untuk merekonstruksi masa lalu,
seperti dokumen, surat, buku harian, peta, buku teks, foto, dan lainnya.
5. Menunjukkan pemahaman bahwa orang-orang di waktu dan tempat yang berbeda
memandang dunia secara berbeda.
6. Menggunakan pengetahuan tentang fakta dan konsep yang diambil dari sejarah, bersama
dengan unsur-unsur penyelidikan sejarah, untuk menginformasikan tentang pengambilan
keputusan dan pengambilan tindakan terhadap isu-isu publik.
4
9. Mengeksplorasi cara-cara yang fitur fisik bumi telah berubah dari waktu ke waktu di
wilayah lokal dan sekitarnya dan bagaimana perubahan ini dapat terhubung satu sama
lain.
10. Mengamati dan berspekulasi tentang dampak sosial dan ekonomi dari perubahan
lingkungan dan krisis yang dihasilkan dari fenomena seperti banjir, badai, dan
kekeringan.
11. Pertimbangkan penggunaan yang ada dan usulkan serta evaluasi penggunaan alternatif
sumber daya dan tanah di rumah, sekolah, masyarakat, wilayah, dan seterusnya.
D. Pengembangan dan Identitas Individu (Individual Development And Identity)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi
pengembangan dan identitas individu, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Menggambarkan perubahan pribadi dari waktu ke waktu, seperti yang terkait dengan
perkembangan fisik dan kepentingan pribadi.
2. Menggambarkan hubungan pribadi dengan tempat — terutama tempat yang terkait
dengan kejadian.
3. Menggambarkan fitur unik keluarga inti seseorang.
4. Menunjukkan bagaimana pembelajaran dan perkembangan fisik memengaruhi perilaku.
5. Mengidentifikasi dan menggambarkan cara keluarga, kelompok, dan komunitas
mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu dan pilihan pribadi.
6. Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi pada identitas pribadi seseorang seperti
minat, kemampuan, dan persepsi.
7. Menganalisis peristiwa tertentu untuk mengidentifikasi alasan individu yang
meresponsnya dengan cara yang berbeda.
8. bekerja secara mandiri dan kooperatif untuk mencapai tujuan.
5
2. Memberikan contoh dan menjelaskan pengaruh kelompok dan kelembagaan seperti
keyakinan agama, hukum, dan tekanan teman sebaya, pada orang, peristiwa, dan elemen
budaya.
3. Mengidentifikasi contoh institusi dan menggambarkan interaksi orang-orang dengan
institusi.
4. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara dan di antara
individu, kelompok, atau lembaga, dan bagaimana menjadi bagian dari lebih dari satu
kelompok dapat menyebabkan konflik internal.
5. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara keyakinan
individu dan kebijakan serta undang-undang pemerintah.
6. Memberikan contoh peran lembaga dalam memajukan kesinambungan dan perubahan.
7. Menunjukkan bagaimana kelompok dan lembaga bekerja untuk memenuhi kebutuhan
individu dan mempromosikan kebaikan bersama, dan mengidentifikasi contoh-contoh di
mana mereka gagal melakukannya.
6
6. Mengidentifikasi dan menggambarkan faktor-faktor yang berkontribusi pada kerja sama
dan menyebabkan perselisihan di dalam dan di antara kelompok dan negara.
7. Mengeksplorasi peran teknologi dalam komunikasi, transportasi, pemrosesan informasi,
pengembangan senjata, atau bidang-bidang lain yang berkontribusi atau membantu
menyelesaikan konflik.
8. Mengenali dan memberikan contoh ketegangan antara keinginan dan kebutuhan
individu dan kelompok, dan konsep-konsep seperti keadilan, kesetaraan, dan keadilan.
G. Produksi, Distribusi, dan Konsumsi (Production, Distribution And Consumption)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang
bagaimana orang mengatur untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, untuk itu
peserta didik diedukasi untuk:
1. Memberikan contoh yang menunjukkan bagaimana kelangkaan dan pilihan mengatur
perekonomian.
2. Membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
3. Mengidentifikasi contoh barang dan jasa pribadi dan publik.
4. Memberikan contoh berbagai lembaga yang membentuk sistem ekonomi seperti
keluarga, pekerja, bank, serikat pekerja, agen pemerintah, usaha kecil, dan perusahaan
besar.
5. Menggambarkan bagaimana kita bergantung pada pekerja dengan pekerjaan khusus dan
cara mereka berkontribusi pada produksi dan pertukaran barang dan jasa.
6. Menggambarkan pengaruh insentif, nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan pada keputusan
ekonomi.
7. Menjelaskan dan menunjukkan peran uang dalam kehidupan sehari-hari.
8. Menggambarkan hubungan harga dengan penawaran dan permintaan.
9. Menggunakan konsep ekonomi seperti penawaran, permintaan, dan harga untuk
membantu menjelaskan kegiatan di masyarakat dan negara.
10. Menerapkan pengetahuan konsep ekonomi dalam mengembangkan respons terhadap
masalah ekonomi lokal saat ini, seperti bagaimana mengurangi aliran sampah ke tempat
pembuangan sampah yang terus bertambah.
7
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi hubungan
antara sains, teknologi, dan masyarakat, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:
1. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah
mengubah kehidupan masyarakat, seperti misalnya dalam urusan rumah tangga,
pengasuhan anak, pekerjaan, transportasi, dan komunikasi.
2. Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah
menyebabkan perubahan dalam lingkungan fisik, seperti pembangunan bendungan dan
tanggul, pengeboran minyak lepas pantai, obat-obatan dari hutan hujan, dan hilangnya
hutan hujan karena ekstraksi sumber daya atau penggunaan alternatif.
3. Menggambarkan contoh-contoh di mana perubahan dalam nilai, keyakinan, dan sikap
telah dihasilkan dari pengetahuan ilmiah dan teknologi baru, seperti konservasi sumber
daya dan kesadaran akan bahan kimia yang berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan.
4. Mengidentifikasi contoh hukum dan kebijakan yang mengatur penerapan teknologi dan
penelitian, seperti Endangered Species Act dan kebijakan perlindungan lingkungan.
5. Menyarankan cara dalam melakukan mengekplorasi sains dan teknologi untuk
melindungi dan memberdayakan lingkungan, kepentingan hak-hak individu, dan
mewujudkan kebaikan bersama.
8
5. Menganalisa korelasi antara keinginan dan kebutuhan pribadi dan berbagai keprihatinan
global, seperti penggunaan minyak impor, penggunaan lahan, dan perlindungan
lingkungan.
6. Menyelidiki keprihatinan, masalah, standar, dan konflik yang terkait dengan hak asasi
manusia universal, seperti perlakuan terhadap anak-anak, kelompok agama, dan dampak
perang.
J. Warga Negara yang Baik dan Berbudaya ( Civic Ideals And Practices)
Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang cita-
cita, prinsip, dan praktik kewarganegaraan dalam republik yang demokratis, untuk itu peserta
didik diedukasi untuk:
1. Mengidentifikasi cita-cita kunci dari bentuk pemerintahan republik demokratis semisal
Amerika Serikat, seperti martabat manusia individu, keadilan kebebasan, kesetaraan,
dan aturan hukum, dan membahas penerapannya dalam situasi tertentu.
2. Mengidentifikasi contoh-contoh hak dan tanggung jawab warga negara.
3. Mencari, mengakses, mengatur, dan menerapkan informasi tentang masalah yang
menjadi perhatian publik dari berbagai sudut pandang.
4. Mengidentifikasi dan mempraktikkan bentuk-bentuk diskusi sipil dan partisipasi yang
konsisten dengan ide-ide warga negara di sebuah republik yang demokratis.
5. Menjelaskan tindakan yang dapat diambil warga untuk memengaruhi keputusan
kebijakan publik.
6. Mengakui bahwa berbagai faktor formal dan informal mempengaruhi dan membentuk
kebijakan publik.
7. Menguji pengaruh opini publik pada pengambilan keputusan pribadi dan kebijakan
pemerintah tentang masalah publik.
8. Menjelaskan bagaimana kebijakan publik dan perilaku warga negara dapat atau tidak
mencerminkan cita-cita yang dinyatakan dari bentuk pemerintahan republik yang
demokratis.
9. Menggambarkan bagaimana kebijakan publik digunakan untuk mengatasi masalah yang
menjadi perhatian publik.
9
Mengenali dan menafsirkan bagaimana "kebaikan bersama" dapat diperkuat melalui berbagai
bentuk tindakan warga negara
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ilmu Pengethauan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan
masalah social. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengethuan Sosial (IPS)
menggunakan tema-tema standar. salah satunya adalah 10 tema standar yang dikemukakan oleg
NCSS. Tema standar yang dikemukakan oleh NCSS bisa dijadikan sebagai bahan dalam
mengajarkan IPS di sekolah dan Pergurua Tinggi.
3.2 Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki, maka untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi, disarankan kepada pembaca untuk
membaca literatur-literatur yang telah dilampirkan pada daftar pustaka.
11
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dan Ilmu Pengathuan Sosial. Jakarta.
Sapriya, dkk., Pendidikan IPS, Bandung: Laoratorium PKn UPI Press, 2008
-----------, Konsep Dasar IPS, Bandung: UPI Press, 2006
Somantri Muhammad Numan, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001
Supardan Dadang, Pengantar Ilmu sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
12