Anda di halaman 1dari 5

Menyajikan Teks Eksposisi

Setelah mempelajari unit ini, kita diharapkan mampu menyajikan gagasan dan pendapat
dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan
Materi ini dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar 4.6 Menyajikan gagasan dan
pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan.
Untuk mempelajari unit ini, kita dapat membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka implementasi Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Cetakan Ke-2.2017 (Edisi Revisi) halaman 84-
87 dan sumber lainnya.
Melengkapi unit ini, maka disajikan lembar kegiatan peserta didik (LKPD 3.11 dan LKPD
3.12).
Pada pembelajaran ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara menyajikan
teks eksposisi secara tertulis? Sesuai dengan karakteristik materi, maka aktivitas pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.
Untuk menyajikan beragam informasi dalam media massa tersebut dibutuhkan cara penyajian
yang tepat agar mudah diketahui dan dipahami pembaca. Salah satu cara untuk menyajikan
informasi tersebut adalah melalui teks eksposisi. Teks eksposisi menjadi salah satu pilihan dalam
menyajikan beragam informasi tersebut, karena fungsi teks eksposisi sebagai pengantar informasi
secara rinci dan sistematis.
Sebuah teks eksposisi menyajikan informasi dan pendapat dengan alasan-alasan yang dapat
menyakinkan pembaca. Pembaca akan memperoleh pengetahuan secara rinci pada suatu hal,
kejadian atau pendapat. Pembaca dapat memahami suatu informasi dengan mudah jika
memahami teks eksposisi dengan baik. Kemampuan memahami teks eksposisi akan sangat
memengaruhi kemampuan memahami beragam informasi yang terdapat dalam berbagai sumber-
sumber informasi.
Selain di media massa, teks eksposisi sangat dekat dengan kehidupan kita. Dalam
percakapan sehari-hari pun sebenarnya terdapat teks eksposisi. Ketika menyampaikan uraian atau
informasi yang di dalamnya terdapat pendapat pribadi dengan tujuan untuk menyakinkan orang,
berarti sedang menyajikan atau menyampaikan sebuah teks eksposisi. Selain itu, saat berdiskusi
seseorang akan menyampaikan gagasan atau pendapat yang disertai dengan alasan-alasan dan
contoh yang meyakinkan teman diskusi, maka hal itu adalah teks eskposisi pula.
Kecuali uraian di atas, teks eksposisi juga ditemukan dalam bentuk karya tulis ilmiah atau
artikel ilmiah. Teks eksposisi dalam bentuk artikel ilmiah dapat kita temukan dengan mudah dalam
buku, website, majalah, surat kabar, dan bahkan dapat dibagikan melalui jejaring sosial. Artikel
merupakan suatu tulisan yang berisi gagasan atau fakta untuk menyampaikan sebuah informasi
dan pengetahuan dari berbagai topik. Tulisan tersebut berangkat dari sebuah permasalahan yang
sifatnya faktual ditulis secara bebas.
Seseorang dapat menyampaikan gagasan berupa hasil telaah, pemikiran, pandangan,
penelitian dalam bentuk tulisan. Hasil pemikiran tersebut dapat disajikan dalam teks eksposisi
berbentuk artikel ilmiah atau populer yang dapat diterbitkan di media massa, baik cetak maupun
elektronik. Tujuannya ingin memengaruhi, memberitahu, meyakinkan,atau menghibur para
pembaca.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Artikel adalah karya tulis lengkap dalam
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bersifat non fiksi yang berbentuk bebas, bagian dari
penerbitan seperti laporan esai dengan panjang tak tentu.
Dalam penyajiannya artikel ilmiah menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku, karena
sifatnya ilmiah. Dengan menggunakan bahasa yang baku dan resmi, sebuah artikel akan terasa
padat, berisi, dan logis.
Artikel merupakan sarana bagai seorang penulis untuk menyampaikan hasil pemikiran secara
ilmiah kepada masyarakat.Membantu penulis untuk berpikir secara sistematis dan melatih
penggunaan bahasa secara baik dan teratur.
Dengan menulis teks eksposisi artikel ilmiah atau populer, banyak manfaat yang akan
diperoleh salah satunya adalah mendapatkan informasi yang baru. Setiap penulis artikel, akan
mengangkat suatu topik dari sebuah permasalah yang baru, bahkan mungkin unik dan khas. Oleh
karena itu, seseorang yang membaca atau menulis teks eksposisi artikel ilmiah akan mendapatkan
banyak pengetahuan dan informasi baruyang mungkin belum diketahui oleh orang lain.
Pengetahuan itu tentunya akan sangat bermanfaat terhadap kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, pemahaman dan penguasaan terhadap penyajian teks eksposisi sangatlah
dibutuhkan dalam era modern ini, baik secara lisan maupun tulisan.
Sebagaimana yang telah dipaparkan terdahulu bahwa teks eksposisi menyajikan sejumlah
pendapat (argumen). Teks eksposisi bertujuan untuk meyakinkan orang lain. Di dalamnya tersaji
pula fakta untuk lebih meyakinkan kebenaran tentang isi pendapat itu. Dalam sistematika
penyajiannya, teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis (isu, masalah, ataupun suatu
pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti rangkaian argumentasi atau pendapat beserta
sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang.
Untuk menghasilkan suatu tulisan yang bermutu, seseorang memerlukan beberapa kali
latihan menulis. Tulisan yang bermutu tidak dihasilkan secara instan. Begitu pula dalam
pembuatan teks eksposisi. Latihan menulis secara rutin agar menghasilkan suatu tulisan yang
bagus.
Dalam penyusunan teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis (isu, masalah, ataupun
suatu pernyataan yang bersifat umum; kemudian diikuti rangkaian argumentasi atau pendapat
beserta sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang.
Ada beberapa langkah yang harus perhatikan dalam menyusun teks eksposisi yang baik.
Langkah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Menentukan topik atau isu/ masalah yang akan dibahas.
Menentukan tema dalam penulisan teks eksposisi agar dapat fokus pada isi tulisan.
Menentukan topik tulisan memiliki rambu-rambu tertentu. Adapun rambu tersebut adalah:

● Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis
tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan
sebagainya.
● Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
2. Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi.
Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun
wawancara langsung.
3. Membaca berbagai sumber
Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih; melakukan sejumlah
pengamatan lapangan.
4. Mendaftar topik-topik yang berkaitan dengan isu
Berdasarkan hasil-hasil membaca dan langkah-langkah pengamatan.
Contoh:

● Pentingnya penanganan sampah dalam menghadapi datangnya musim penghujan.


● Kesemrawutan kehidupan di suatu kota.
● Pola hidup masyarakat kota dalam membuang sampah.
● Sikap-sikap pemerintah dalam penanganan sampah.
● Akibat-akibat pada bencana lingkungan.
● Solusi penanganan.
5. Menyusun kerangka karangan, struktur teks eksposisi
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara
lengkap dan sistematis.
6. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksposisi
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri
eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis. Dalam
karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan
bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
7. Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan,
bahkan harus memperkuat tesis tersebut.
Demikian, semoga bermanfaat.

LKPD Merancang Teks Eksposisi Artikel


Ilmiah Populer
LKPD merancang teks eksposisi artikel ilmiah popular ini diharapkan dapat membantu peserta
didik dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Lembar Kegiatan ini dikembangkan berdasarkan:
Kompetensi Dasar
4.6   Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan
tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan.
Indikator

● Merancang teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) secara tertulis dengan memperhatikan struktur dan
unsur kebahasaan.
LKPD 3.11 (Kegiatan Kesebelas)
Alokasi Waktu:  2 JP
Petunjuk Kegiatan:

● Peserta didik membuka buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi
Kurikulum 2013 yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta : Cetakan Ke-2.2017. (Edisi Revisi).
● Peserta didik membaca dan menyimak buku pada halaman 84-87 atau yang dikutif
pada bahan bacaan pada link yang tersedia.
● Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
● Melaporkan hasil pada buku tugas atau lembaran portofolio. Bentuk laporan cukup
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disediakan.
● Tulis Laporan LKPD 3.11, Nama, NIS/NISN dan kelas ananda pada LKPD.
Untuk meningkatkan pemahaman kita dalam merancang teks eksposisi artikel ilmiah populer,
selanjutnya mari kita lakukan kegiatan berikut.
Laporan LKPD 3.11

Nama               :  Fachri Muhammad Tri Nugroho


NIS/NISN          :   0079428371
Kelas               :  8C
Tulislah sebuah teks eksposisi yang berkaitan dengan isu rendahnya kesantunan berbahasa dalam
masyarakat. Adapun langkah-langkah pengembangannya sebagai berikut.

● Bacalah berbagai sumber, baik itu berupa surat kabar, internet, ataupun buku-buku
yang menjelaskan masalah kesantunan berbahasa.
● Lakukan pula pengamatan terhadap kebiasaan berbahasa warga masyarakat di
sekitarmu.
● Catatlah hal-hal penting, baik yang kamu dapatkan melalui membaca maupun kegiatan
pengamatan itu.
● Susunlah catatan itu ke dalam kerangka yang berlaku di dalam teks eksposisi, yakni
terdiri atas tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
Contoh kerangka karangan. Topik-topik itu disusun secara sistematis dengan pola kerangka utama
sebagai berikut.
Tesis
Perincian Topik: Kesantunan dalam berbahasa sekarang sudah sangat rendah di kalangan
anak muda.
Rangkaian argumen
Perincian Topik: Pengaruh globalisasi dan teknologi juga berkurangnya pemahaman dari
orang tua ikut menjadi faktor hilangnya kesantunan dalam berbahasa.
Penegasan ulang
Perincian Topik: Anak muda sekarang seharusnya lebih paham tentang kesantunan dalam
berbahasa kepada orang yang lebih tua agar budaya sopan santun tidak punah.

● Kembangkanlah kerangka itu menjadi sebuah teks eksposisi yang lengkap dengan
memperhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaannya.
Pengembangan tulisan

 Rendahnya Kesantunan dalam Berbahasa di Jaman Modern ini

Sekarang ini kesantunan dalam berbahasa sudah mulai hilang, terutama di


kalangan anak muda jaman sekarang. Karena rata-rata anak muda sekarang lebih
cenderung menggunakan bahasa yang disingkat dan tidak baku. Contohnya dalam
mengemukakan pendapat, bahasa yang digunakan menjadi kurang sopan karena tidak
baku.

Rendahnya kesantunan dalam berbahasa ini dapat disebabkan oleh beberapa


faktor seperti contohnya teknologi. Teknologi yang canggih dapat menghilangkan
sekat jarak bahkan umur dalam berinteraksi. Sehingga dengan mudahnya anak muda
jaman sekarang berbahasa ataupun berinteraksi tanpa memperdulikan etika dan
sopan santun.

Pemahaman orang tua tentang berbahasa pun ikut menjadi faktor dalam
kesantunan berbahasa. Sekarang banyak orang tua yang mulai cuek atau acuh bila
anaknya berbicara kurang sopan kepada orang yang lebih tua. Hal ini sangat
bertentangan dengan budaya di Indonesia, dimana sopan santun dan etika benar-
benar dijunjung tinggi.

Walaupun tetap menggunakan teknologi yang canggih namun kita sebagai


generasi muda harus menjunjung tinggi nilai kesopanan dalam berbahasa antar
sesama khususnya apabila berkomunikasi dengan orang yang lebih tua. Oleh karena
itu sebagai generasi muda, kita harus melestarikannya dan jangan sampai budaya
sopan santun terlebihnya dalam berbahasa ini punah ditelan zaman.

Guru MP Orangtua/Wali Nilai

………….. ………………….. ………

Anda mungkin juga menyukai