Anda di halaman 1dari 46

DIKTAT

TEHNIK MENGHIAS KAIN

Untuk Siswa Kelas X,XI,XII Prakarya Kerajinan & Peminatan


KeterampilanTata Busana MAN 2 Kota Serang

Disusun Oleh

1. Mustariyam,S.Pd. M.Pd
2. Siti Nanjar, S.Pd.M.Pd

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA SERANG


( MAN MODEL,BOARDING,DAN KETERAMPILAN )
Jalan KH.Abdul Hadi No.03 Kota Serang-42117
Tilp (0254)200392, Fak.(0254)218104
Website : www.man2serang.sch.id
2019
PENDAHULUAN

Untuk memperoleh suatu karya seni yang bagus yang akan kita terapkan pada
busana dan lenan rumah tangga, perlu adanya disain murni yakni disain yang mudah
di mengerti dan dilaksanakan, sehingga semua orang dapat melaksanakannya.
Untuk memperoleh disain yang bagus dan hasil dari disain tersebut dapat
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari sebaiknya kita harus memperhatikan unsur
dan prinsip disain.
Karena begitu banyaknya penerapan unsur dan prinsip disain, maka saya
fokuskan dalam diktat ini pada penerapan disain hiasan busana dan lenan rumah
tangga, pada diktat ini dibahas tentang bagaiman cara mendesainnya. Begitu pula
dicontohkan berbagai disain hiasan, tusuk hias dan cara membuatnya.
Dengan harapan / tujuan diktat ini untuk memperjelas siswa dalam
mempelajari, memahami dan mempraktekkannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................... ii

PENDAHULUAN ............................................................................ 1
BAB I POLA HIASAN .................................................................. 2
A. Pola Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga ............ 2
B. Pola Hiasan Pinggiran .................................................... 2
C. Pola Hiasan Bidang ........................................................ 3
BAB II MACAM-MACAM TUSUK HIAS & TEKNIK HIASAN
BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA .................. 11
A. Macam-macam Tusuk Hiasan ........................................ 11
B. Sulaman Putih atau Sulaman Sewarna ........................... 15
C. Melekatkan Benang ........................................................ 32
D. Melekatkan Pita dan Pita Biku ....................................... 34
PENUTUP ........................................................................................ 37
A. Kesimpulan ..................................................................... 37
B. Kesan dan Pesan ............................................................. 37
LAMPIRAN
1. Bahan dan Alat dalam Menghias Kain .......................... 38
2. Contoh Macam-Macam Tusuk Hias .............................. 38
3. Contoh Hasil Jadi Sulaman ............................................ 39
4. Lembar Latihan Kerja Siswa 1 ....................................... 40
5. Lembar Latihan Kerja Siswa 2 ....................................... 41
6. Evaluasi Soal .................................................................. 42

ii
BAB I
POLA HIASAN

A. Pola Hiasan Busana dan Lenan Rumah Tangga


Sebelum sampai pada pola-pola hiasan baiklah diketahui bahwa dalam mendesain
pola (motif) hiasan busana ataupun lenan rumah tangga perlu diperhatikan mengenai
garis-garis yang digunakan dan warna. Gunakanlah garis tebal tipis supaya pola yang
diperoleh lembut dan luwes. Dalam hal warna gunakanlah warna dasar yang semuda
mungkin supaya memudahkan dalam mengkombinasikan warna hiasannya.
Dalam Desain hiasan termasuk didalamnya merengga. Merengga ialah mengubah
susuatu benda sehingga bentuknya sesuai dengan kehendak kita. Tujuan dari merengga
ini adalah untuk mencari pola-pola atau motif-motif baru dalam mengarang desain hiasan
pada kain. Caranya yaitu pertama-tama menggambar suatu benda menurut keadaan yang
sesungguhnya baik dari muka belakang maupun dari sisi secara lengkap. Misalnya bunga
yang lengkap dengan daun dan kuncupnya. Kemudian memasukkan bagian-bagian dari
gambar itu kedalam bidang lain sesuai dengan kehendak kita. Disamping itu kita juga
boleh menambahkan bentuk-bentuk lain yang dapat menambah keindahan renggaan
tersebut. Apabila renggaan itu ingin dimasukkan dalam bidang yang berbentuk lingkaran,
segitiga, segi empat, ataupun bentuk-bentuk lain dapat menggunakan gaaris-garis
pertolongan supaya hasilnya lebih bagus.

B. Pola-pola Hiasan pinggiran


Ada 6 macam pola hiasan pinggiran yaitu :
1. pinggiran Simetris.
2. Pinggiran Bergantung.
3. Pinggiran Tegak
4. Pinggiran Berjalan
5. Pinggiran Memanjat
6. Pinggiran Menurun

Hiasan tengah sisi adalah hiasan yang terletak pada setiap sisi bagian tengah bidang.
Motif hiasan ini haruslah sama untuk semua tengah sisi dari benda yang dihias namun
bisa juga motifnya berbeda jika bendanya berbentuk segi empat panjang, tetapi motif
kedua bagian panjang harus sama, begitu juga pada kedua bagian lebarnya.
Hiasan hubungan pusat dengan tengah sisi yaitu hiasan suatu bidang atau benda yang
terletak pada pusat dan tengah sisi bidang tersebut. Hiasan ini dapat diterapkan pada
benda yang memiliki sisi sama panjang seperti bujur sangkar, segitiga sama sisi, segi lima

1
sama sisi, dan sebagainya. Bentuk motif pusat dan tengah sisi tidaklah sama tetapi harus
mempunyai hubungan satu dengan yang lain. Misalnya saja untuk motif hiasan tengah
sisi yang disusun sedemikian rupa.
Hiasan hubungan sudut dengan batas ialah hiasan sudut dan hiasan batas yang
digunakan bersama-sama sehingga saling berhubungan antara sudut yang satu dengan
sudut yang lain karena dihubungkan oleh hiasan batasnya.
Hiasan kitiran adalah hiasan yang motifnya seolah-olah kejar-mengejar seperti
kitiran.
Hiasan serak ialah penempatan motif hiasan yang berulang-ulang dengan teratur
serta meletakkannya sedemikian rupa sehingga motif itu dapat diteruskan kearah
manapun.dengan tidak bersambungan satu sama lain. Perlu diperhatikan bahwa motif dari
hiasan serak ini cukup kecil-kecil saja karena akan diulang-ulang .
Hiasan beranti ialah motif hiasan yang berulang-ulang dengan teratur serta letaknya
sedemikian rupa sehingga motif tersebut dapat diteruskan kearah manapun sehingga
berhunbungan satu dengan yang lain.

C. Pola Hiasan Bidang


Dalam desain hiasan selain pola-pola pinggiran masih terdapat pola-pola lain yang
sering digunakan dalam memberikan hiasan pada kain. Pola hiasan pada bidang sendiri
ada 11 macam, yaitu :
1. Hiasan batas
2. Hiasan sudut
3. Hiasan pusat
4. Hiasan tengah sisi
5. Hiasan hubungan pusat dengan tengah sisi.
6. Hiasan hubungan pusat dengan sudut
7. Hiasan hubungan sudut dengan batas
8. hiasan kitiran.
9. hiasan arah istimewa
10. hiasan serak
11. hiasan beranting

Hiasan batas adalah hiasan yang merupakan batas pada suatu benda atau bidang.
Hiasan batas ini pada umumnya penempatannya pada sekeliling bidang, baik bidang itu
berbentuk lingkaran, segitiga, segi empat panjang dsa. Karena letak hiasan yang
berkeliling maka tak ada sebagian sisipan yang ketinggalan atau terlampaui.

2
Hiasan sudut ialah hiasan yang letaknya pada masing-masing sudut suatu bidang.
Motif dari hiasan sudut ini harus sesuai dengan sudut dari benda yang dihias. Misalnya
hiasan sudut untuk tutup kepala yang berbentuk segitiga sama kaki maka hiasan untuk
segitiga dan sudut puncaknya akan berbeda akan tetapi harus merupakan satu kesatuan.
Apabila sudut-sudutnya sama yaitu 90 derajat motif hiasannya dapat dibuat sama semua (
untuk bidang yang berbentuk segi empat).

Hiasan pusat adalah hiasan yang letaknya ditengah tengah suatu bidang. Hiasan ini
haruslah bisa mengusai bidang yang merupakan latar belakangnya, dan dapat diterapkan
pada semua bidang.

3
HIASAN PINGGIRAN SIMETRIS
KOMBINASI WARNA MONOKROMATIS

Ket: Kombinasi warna monokromatis adalah kombinasi warna yang hanya menggunakan satu
macam warna saja,yang berbeda hanya dalam value dan intensitasnya

4
HIASAN PINGGIRAN BERGANTUNG
KOMBINASI WARNA SPLIT KOMPLEMEN

Ket: Kombinasi warna split komplemen, adalah kombinasi warna primer.

5
HIASAN PINGGIRAN TEGAK
KOMBINASI WARNA SEGITIGA

Ket: Kombinasi warna segitiga adalah kombinasi warna yang terletak pada bentuk segitiga
dalam lingkaran warna.

6
KOMBINASI PINGGIRAN BERJALAN
KOMBINASI WARNA KOMPLEMEN

Ket: Kombinasi warna komplemen, adalah kombinasi warna yang langsung bertentangan
dengan dalam lingkaran warna, seperti kuning dengan violet, merah dengan hijau.

7
HIASAN PINGGIRAN MEMANJAT
KOMBINASI KOMBINASI WARNA ANALOGUS

Ket: Kombinasi warna analogus adalah kombinasi warna yang letaknya berdekatan dalam
lingkaran warna, untuk lebih bagusnya gunakan warna terbatas sekitar warna primer.

8
HIASAN PINGGIRAN MENURUN
KOMBINASI WARNA KOPLEMEN GANDA

Ket: Kombinasi warna komplemen ganda adalah kombinasi dari dua warna komlemen
yang berdekatan bersama-sama. Misalnya warna ungu dan merah ungu dengan warna
kuning dan kuning hijau.

9
BAB II
MACAM-MACAM TUSUK HIAS &TEKNIK HIASAN
BUSANA DAN LENAN RUMAH TANGGA

A. Macam-macam Tusuk Hiasan


Untuk manghiasai busana dan lenan rumah tangga dapat dilakukan dengan
bermacam-macam tehnik hiasan. Tehnik hiasan yang dimaksud disini adalah tehnik
menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam menyulam. Sebelum lebih jauh
dibahas tentang tehnik menghias kain baiklah lebih dahulu mengetahui macam-macam
tusuk hias, karena tusuk hias merupakan dasar pertama yang harus dipahami sebelum
mendisain hiasan busana dan lenan rumah tangga.
Menghias pada suatu benda adalah bertujuan untuk membuat benda tersebut lebih
menarik,lebih indah sehingga dapat menambah nilai .
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Ketepatan memilih warna bahan dan benang yang sesuai (serasi )
2. Ketepatan memilih ragam hias untuk suatu benda. Misal : untuk taplak meja
bulat, untuk sarung bantal.
3. Ketepatan memilih tusuk hias yang cocok untuk ragam hias yang dipilih
Adapun macam-macam tusuk hias tersebut yaitu :
1. Tusuk jelujur 21. Tusuk batu karang
2. Tusuk tikam jejak 22. Tusuk melekatkan benang
3. Tusuk tangkai 23. Tusuk kretan
4. tusuk festoon 24. Tusuk silang
5. Tusuk flanel 25. Tusuk holbin
6. Tusuk bayangan 26. Tusuk datar
7. Tusuk ikat/gelombang 27. Tusuk pakis
8. Tusuk rantai 28. Tusuk ranting/terbang
9. Tusuk rantai terbuka 29. Tusuk terawang
10. Tusuk rantai berbelit 30. Simpulan perancis
11. Tusuk rantai roset 31. Tusuk dari ikan
12. Tusuk rantai berselang 32. Tusuk panjang pendek
13. Tusuk Pekinese. 33. Tusuk rumania
14. Tusuk Mexican 34. Tusuk pipih
15. Tusuk cevoron 35. Tusuk lurus
16. Tusuk Persia 36. Tusuk mawar timbul
17. Tusuk jurai 37. Tusuk bintang
18. Tusuk palestrin/gelung 38. Tusuk lilit (frankly, peminine, 1963,283-
19. Tusuk benang sari 289).

10
20. Tusuk kabel
Pada gambar berikut merupakan gambar cara membuat tusuk hias yang telah
disebut diatas dimana ujung jarum merupakan arah jalannya benang baik kekiri maupun
kekanan.

11
12
13
B. Sulaman Putih / Sulaman Sewarna
1. Sulaman Inggris.
Sulaman inggris, sulaman yang tusuk dasarnya adalah tusuk feston/lilit/pipih
dengan ciri berlubang disalah satu sisi seperti titik-titik air mata. Sulaman ini diterapkan
pada kain polos yaitu putih atau warna parsel.
Dalam mendesain sulaman inggris,kita bisa menggunakan cat cair ataupun
menggunakan tinta cina, apabila menggunakan tinta cina maka motif-motifnya harus
dipenuhi dengan tinta tersebut,sedang kalau menggunakan cat cair bagian motif harus
dipertebal,dari warna dasar dan garis-garis motif harus lebih tebal.perlu diingat bahwa
dalam mendesain sulaman Inggris jarak antara lubang yang satu dengan lubang yang lain
harus diperhitungkan supaya kalau dikerjakan tidak tumpang tindih..
Ket:
1.Untuk hiasan alas Vas.
2.Ukuran 15 x 25 cm.
3.Pola hiasan pusat.
4.Ket: a.Ringgitan-Tepi denngan tusuk jelujur bolak balik.
-Tengah dengan tusuk rantai..
-Terakhir dengan tusuk pipih.
b. Dilubang kemudian dililit.

2. Sulaman Riselie.
Sulaman Riselie disebut juga dalam sulaman terbuka karena efeknya terbuka.motif
dalam sulaman ini berlubamg-lubang pula dimana pada lubang kadang-kadang diberi
beberapa rentangan benang yang difeston atau bides.dengan demikian lubang pada
sulaman riselie harus lebar.diluar lubang masih ada garis motif yang mengelilinginya
yang harus diselesaikan dengan tusuk feston yang kaki feston menghadap
kedalam.sulaman riselie ini digunakan untuk menghiasi lenan rumah tangga.
Dalam mendesain riselie harus diingat bahwa jarak antara lubang satu dengan
lubang yang lainnya tidak boleh dekat supaya tidak tumpang tindih.waktu
menggambarnya dapat menggunakan tinta dan cat cair.apabila menggunakan tinta cina
tidak usah menggunakan warna dasar.dimana motif-motif yang berlubang dipenuhi
dengan tinta dan rentangan digambar lebih tebal lagi.dan motif bagian luar cukup berupa
garis hitam saja yang salah satu bagian menggambarkan tusuk festoon.sedangkan kalau
menggambarnya memakai cat cair perlu warna dasar,motif yang berlubang harus lebih
tebal dari warna dasarnya juga motif yang diluar lubang yang berupa garis.motif-motif
lain yang berupa garis dan tidak berlubang dapat diselesaikan dengan tusuk rantai
ataupun tusuk tangkai.

14
15
3. Sulaman Bayangan
Disebut sulaman Bayangan karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah
bayangannya saja. Sulaman ini di kerjakan pada kain tembus terang seperti foal, paris,
sifon, dan sebagainya. Tusuk yang digunakan terutamama tusuk bayangan atau tusuk
flanel, dan untuk garis-garis dikerjakan dengan tusuk tikam jejak. Motif-motifnyatidak
boleh terlalu lebar, kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang lebih
baik. Benda-benda yang dapat dihiasi dengan tehnik ini antara lain : Blus, kebaya, atas
baki, selendang, kerudung dan sebagainya.
Dalam menggambarkan sulaman ini mudah karena cukup dari motif-motifnya kita
beri setrip-setrip yang merupakan tiruan tusuk bayangan dari bagian baik. Dan dalam
gambar ini harus lebih tebal motif yang disetrip-setrip dari warna dasarnya dengan
menggunakan cat cair.
Cara mengerjakannya :
- Motif dibuat pada kertas tebal.
- Kain dibentangkan diatas motif, dan dijelujur tepinya.
- Disulam dengan tusuk bayangan, jika dikerjakan dari baik kain dan degan
tusuk flanel jika dikerjakan dari buruk kain.
- Terakhir motif yang berupa garis-garis diselesaikan dengan tusuk tikam
jejak .

16
17
4. Matelase
Matelase banyak disebut sebagai sulaman Relief atau sulaman Timbul. Relief ini
timbul karena dari kain pelapisnya ataupun kapas. Kain pelapis yang diluar harus lebih
bagus dari pada kain pelapis bagian dalam. Kain dapat digunakan berbagai macam kain,
baik polos, berbunga, berbintik, berkotak, dan lain sebagainya. Motif-motif pada matelase
ini dikerjakan dengan sentikan mesin atau tusuk tikam jejak yang menembus kesemua
lapisan. Motif-motif jangan terlalu lebar supaya diperoleh relief yang bagus. Benda yang
yang dapat dihias misalnya : selimut, tutup teko, dollis, dan sebagainya.
Dalam mendesain matelase dan motif-motif digambar setrip-setrip dan bagian
dalam motif digambar lebih tebal dari warna dasarnya. Dalam mendesain matelase yang
digunakan adalah cat cair.
Dalam mengerjakannya matelase ini ada dua cara, yaitu :
• Secara Inggris
• Secara Italia.

18
19
5. Sulaman Berwarna.
Yang dimaksud sulaman berwarna disini yaitu : sulaman yang menggunakan
bermacam-macam warna benang. Bahan yang digunakan juga bermacam-macam warna
benang. Bahan yang digunakan juga bermacam-macam seperti bahan polos, kain bagi
kain bermotif, berkotak, berbintik dan sebagainya. Dimana tehnik hiasan menyesuaikan
bahan tersebut.
Adapun sulaman berwarna meliputi :
1. Sulaman Fantasi
Sulaman Fantasi ialah sulaman yang mempergunakan bermacam-macam tusuk
hias, kurang lebih 3 macam tusuk hias dan 3 macam warna benang. Sulaman ini dipakai
untuk menghiasi bermacam-macam pakaian ataupun lenan rumah tangga. Yang perlu
diperhatikan apabila bahan yang dihiasi tipis, sebaiknya jangan memakai tusuk-tusuk
yang erat dan benang yang besar.

Untuk mendesain sulaman ini digunakan cat cair. Motif –motif yang dikerjakan
dengan tusuk hias yang berat seperti pipih, flanel, dan yang lain dapat dicat penuh
sedangkan motif yang berupa garis-garis lengkung diselesaikan menurut bentuknya.
Sebagian motif dari gambar harus diselesaikan pula tusuk hias yang digunakan yang
disesuaikan dengan warnanya pula.

6. Sulaman Bebas.
Yang dimaksud Sulaman Bebas adalah sulaman yang dikerjakan menurut masing-
masing kreasi orang. Bentuk motif bebas, baik berupa bunga-bunga, pemandangan,
lukisan, ceritera, dan sebagainya yang disesuikan dengan bahan dan kegunaannya. Jadi
tidak ada peraturan yang mengikat, hanya yang perlu diperhatikan ialah :
- Bentuk-bentuk motif harus baik
- Kombinasi warna harus tepat dan serasi.
- Tusuk-tusuk yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis bahannya.

Cara mendesain/menggambar sulaman ini seperti penyelesaian pada sulaman


fantasi. Bedanya hanya kadang-kadang disini digunakan tusuk hias dan warna yang lebih
banyak.

7. Aplikasi dan inkrustasi


Aplikasi ialah melekatkan secamping kain pada kain lain bagian baiknya dengan
menggunakan tusuk hias. Tusuk hias yang digunakan biasanya tusuk feston atau tusuk
pipih. Bahan yang dihiasi bisa semua jenis bahan baik polos, berbunga, berkotak,

20
berbintik dan sebagainya. Begitu pula untuk untuk pelekatnya. Benang yang depan
hendaknya yang kuat, dan motif jangan yang banyak berliku-liku supaya mudah
pengerjaannya.
Untuk mendesain/menggambar hiasan aplikasi ini dipergunakan cat cair. Motif
yang merupakan lekapan dicat penuh, sesuai dengan warna, sebagian dari tusuk
hiasannya digambar pula.

Hiasan inkrustasi adalah melekatkan secamping kain pada kain lain bagian
buruknya dengan menggunakan tusuk-tusuk hias (kebalikan aplikasi). Untuk pelekat pada
inkrustasi ini cukup satu warna saja atau menggunakan kain pula. Jadi disini yang
dipotong atau digunting adalah kain yang dihiasi saja.
Untuk mendesain/menggambar inkrustasi ini pada dasarnya sama, hanya yang
membedakan yaitu: untuk inkrustasi ini kain perekatnya digambar berupa tiruan dari kain
pula yaitu garis-garis diagonal dari dua arah kiri dan kanan atau atas dan bawah.

8. Sulaman Perancis
Sulaman perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motifnya
diisi dengan tusuk –tusuk hias sehingga bentuknya cembung. Sulaman ini banyak
digunakan untuk monogram-monogram atau symbol-simbol. Dengan demkian bentuk
dari sulaman perancis tidaklah terlalu besar, hanya secukupnya saja karena hanya
merupakan simbol. Sulaman ini banyak diterapkan pada blus, kemeja maupun pada
pakaian anak-anak. Benang yang digunakan berwarna dengan kombinasi yang harmonis.
Ada juga yang hanya memakai satu warna ada juga yang lebih. Untuk yang satu warna
pinggirannya diselesaikan dengan benang emas atau dengan benang perak. Bentuk motif
dari sulaman ini harus yang sederhana untuk memudahkan dalam pengerjaanya.

9. Sulaman Janina
Sulaman Janina adalah sulaman yang seluruhnya terdiri dari tusuk-tusuk flanel
yang rapat bersusun mengisi seluruh bidangnya. Motif yang berupa garis-garis
diselesaikan dengan tusuk tangkai atau tusuk yang lain tusuk rantai misalnya. Sulaman
Janina ini dapat digunakan dalam berbagai benda seperti pada sulaman fantasi. Motifnya
pun hampir sama hanya saja penyelesaiannya dengan tusuk flanel dan setiap pinggiran
flanel dipinggiri lagi dengan tusuk tikam jejak.

Karena motifnya sulaman Janina ini sama dengan sulaman fantasi, maka cara
menggambanyapun tidaklah berbeda dengan cara menggambar / mendesain pada sulaman
fantasi. Desain ini dapat menggunakan beberapa warna dengan kombinasi yang baik.

21
10. Sulaman Jerman
Sulaman Jerman disebut juga dengan sulama rata karena sulaman ini sama sekali
tidak didisi. Sulaman ini seluruhnya dikerjakan dengan tusuk pipih yang letaknya
miting/diagonal kecuali motif yang berupa garis-garis. Motif yang berupa garis ini dapat
diselesaikan dengan tusuk tangkai. Berbagai benda yang dapat diselesaikan dengan
sulaman ini dapat seperti motif pada sulaman fantasi, hanya saja pada sulaman jerman ini
digunakan dua macam saja.
Untuk menggambar desain hiasan sulaman jerman ini sama seperti pada sulaman
fantasi.

11. Sulaman Arab


Sulaman Arab ini merupakan sulaman yang sudah tua dan sekarang jarang
dikerjakan. Tusuk yang dipakai untuk mengerjakan sulaman ini yaitu tusuk pipih
sehingga sering disebut juga sulaman datar, tetapi pada sulaman arab ini diatas tusuk
pipih ini ditmpuki tusuk silang/bersilang dengan warna benang yang berbeda. Sedangkan
yang diberi rentangan benang hanya sebagian saja, misalnya ditengah motif bunga.
Motif-motif dapat dipipih seperti pada sulaman fantasi dan semua jenis benda dapat
dihiasi dengan sulaman arab ini.
Dalam menggambar desain ini hiasan ini digunakan cat diri dari tiga lapis, maka
dalam menggambar masing-masing lapisan digunakan warna yang berbeda dengan kling
bawah cukup dicat penuh, baru rentangan yang menyilang dibuat, kemudian tusuk yang
paling atas yang pada persilangan rentangan.

12. Sulaman Tiongkok


Sulaman Tiongkok adalah sulaman berwarna dimana tusuk hias yang dominant
adalah tusuk pipih / panjang pendek. Motif yang berupa garis diselesaikan dengan tusuk
tangkai atau dengan tusuk rantai. Cirikhasnyadalam satu motif misalnya bunga, daun atau
yang lain menggunakan lebih dari satu macam benang yang warna-warni ini tersusun dari
beberapa tingkatan warna dari yang muda keyang tua atau sebaliknya. Motif tersebut
bercampur sehingga membentuk warna analogus. Sulaman ini dapat untuk menghiasi
bermacam benda yang terbuat dari bahan polos. Benang hias yang digunakan hendaklah
yang halus dan jangan rangkap.
Dalam menggambar desain ini sama seperti pada sulaman fantasi. Hanya saja
disini motif-motif yang besarpun dapat pula karena penyelesaiannya nanti tusuk hias
yang dipakai sambung-menyambung merupakan kesatuan .

22
23
24
25
26
27
28
29
30
C. Melekatkan Benang
Melekatkan Benang adalah menghiasi kain yang menggunakan benang besar dan
dilekatkan pada kain dengan mengguanakan benang yang lebih kecil (lebih halus) serta
memakai tusuk hias. Bahan yang dihiasi harus kontras dengan warna bahannya supaya
hiasan tersebut menonjol. Benang yang untuk mengikat benang pelekatnya warnanya
harus harmonis dengan benang pelekat. Tusuk hias yang digunakan untuk mengikat
cukup satu macam saja yaitu tusuk lilit. Tusuk lilit antara lilitan satu dengan yang lain
tidak boleh terlalu jarang supaya benang berupa garis-garis lengkung yang berjalan tak
ada putusnya dan dapat pula berupa renggaan binatang, bunga-bungaan maupun bentuk
bebas.
Dalam mendesain lekatan benang digunakan cat air, yang bening pengikat
(benang kerja) digambar juga pada motifnya.

31
32
D.Melekatkan Pita dan Pita Biku
Teknik ini hampir sama dengan melekatkan benang, hanya yang dilekatkan adalah
pita atau pita biku. Tusuk hias yang digunakan dapat bervariasi, begitu juga warna
benang hiasnya. Bagian tengah pita dan pita biku tidak boleh diisi penuh dengan tusuk
hias sehingga pitanya tidak nampak. Tusuk hias yang digunakan haruslah tusuk yang
jarang, dan jarak antara tusuk hias yang satu dengan yang lain harus diperhitungkan
supaya hiasan berhasil baik, melekatkan pita dan pita biku ini dapat berdiri sendiri-sendiri
atau dikombinasikan. Motif lekatan pita dan pita biku pada umumnya lurus atau
menyudut dari pita atau pita biku harus ditipiskan , tidak boleh hanya ditumpuk saja.
Untuk menggambar desain lekatan pita dan pita biku, digunakan cat air dimana
pita dan pita biku digambar lebih dahulu, baru kemudian tusuk hiasnya diselesaikan.
Untuk menggambar pita biku-bikunya bagus. Hiasan lekatan pita dan pita biku ini
biasanya untuk menghiasi pinggiran, namun dapat juga untuk hiasan pusat, sudut
ataupun yang lain.

33
MELEKATKAN PITA.
1. Dilekatkan pada /untuk hiasan busan anak, yang ditempatkan pada
bagian tangan bahu dan dada
2. Pola hiasan sudut
3. warna hijau lumut
4. tusuk hias yang dipakai :

- Tusuk rantai terbuka


- Tusuk Persia
- Tusuk biku
- Tusuk jelujur dipanjangkan

34
MELEKATKAN PITA BIKU
1. Dilekatkan/untuk hiasan tempat pensil.
2. Ukuran 7 cm x 20 cm
3. Pola hiasan pusat
4. Warna merah.
5. Tusuk hias yang dipakai :
- Tusuk rantai terbuka
- Tusuk biku

35
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari uraian diatas jelaslah bahwa desain hiasan itu berfungsi untuk memperindah
permukaan bendanya, yakni baik untuk busana (pakaian pria, wanita, dan anak-anak) dan
lenan rumah tangga. Sedangkan bahan yang dihiasi baik kain polos, berbunga, berkotak,
berbintik, dan lain sebagainya. Untuk menciptakan suatu disain dan prinsip-prinsip desain
dan sewaktu mendesain haruslah menyesuaikan desainnya dengan tehnik
penyelesaiannya / pelaksanaannya. Selain aksen ada juga yang diselesaikan dengan
teknik hiasan.
Dalam mendesain-desain hiasan harus disesuaikan dengan benda yang akan
dihiasi . dengan demikian perlu dilengkapi dalam mendesain itu seperti :
1. Benda jadi dari desain hiasan itu apa.
2. Pola hiasan apa.
3. Ukuran berapa.
4. Keterangan-keterangan lain yang sekiranya perlu .

Itu semua diharapkan demi kejelasan, sehingga desain tersebut bisa dipakai dan
bisa dikerjakan oleh orang banyak.

B. KESAN DAN PESAN


Dalam mata pelajaran Keterampilan Tata Busana siswa dituntut untuk lebih
kreatif dalam mengembangkan ide-idenya terutama dalam Tehnik Menghias Kain,dan
seluk-beluk yang terkait dalam desain menghias kain tersebut.
Sedangkan bagi instansi Madrasah sendiri hendaknya lebih memfasilitasi
terutama pada buku-buka penunjang tentang Keterampilan Tata Busana dan lebih khusus
juga pada buku-buku penunjang materi tehnik menghias kain.Sehingga para siswa lebih
termotifasi berkreatifitas lebih banyak lagi.

36
LAMPIRAN

1. BAHAN ,DAN ALAT DALAM MENGHIAS KAIN

Bahan Osfot, benang hias, motif hias, jarum tangan,jarum pentul,


Jaraum tangan, metlin, pinsil, pemidangan,& gunting
Contoh Macam-macam tusuk dasar hiasan

2. Contoh Macam-macam tusuk hias

Contoh macam-2 tusuk hias

37
3. Contoh hasil jadi sulaman

38
Lembar Latihan Kerja Siswa: 1
Buatlah Perencanaan Disain Menghias Kain sesuai benda yang akan dibuat di lembar
yang sudah tersedia !
Nama Siswa / kelas :................................................................................
Jenis hiasan yang akan dibuat :.................................................................................
Jenis sulaman yang dipakai :................................................................................
Tusuk Hias yang dipakai :.................................................................................
Pola Hiasan :..................................................................................
Ukuran ` :..................................................................................
Nama Guru : Mustariyam, S.Pd.M.Pd
Penilaian Guru

Serang,.......................................................

39
Lembar Latihan Kerja Siswa: 2.
Buatlah Perencanaan Disain Menghias Kain sesuai benda yang akan dibuat di lembar
yang sudah tersedia !
Nama Siswa / kelas :................................................................................
Jenis hiasan yang akan dibuat :.................................................................................
Jenis sulaman yang dipakai :................................................................................
Tusuk Hias yang dipakai :.................................................................................
Pola Hiasan :..................................................................................
Ukuran ` :..................................................................................
Nama Guru : Mustariyam, S.Pd.M.Pd
Penilaian Guru

Serang,.......................................................

40
5. Evaluasi
Pilihlah jawaban soal dibawah iniyang kau anggap paling benar !
1.Suatu kreasi yang bertujuan untuk membuat benda lebih indah dan menarik, mempunyai
nilai tambah, adalah pengertian dari,....
a.Seni c.Menghias e. Merengga
b. Desain d.Menggambar

2. Dalam membuat suatu ragam hias pada suatu benda menggunakan beberapa macam
tusuk hias. Istilah tusuk hias sama artinya dengan,...
a. Kerangka c. Grafik e. Pola
b. Motif d. Diagram

3. Hiasan kain yang dikerut dan diletakkan pada suatu benda menggunakan beberapa
macam tusuk hias
a. boardir c. Struke e. Renda air
b.pita d. Biku-biku

4. pita yang bentuknya lancip yang di sulam sebagai hiasan busana anak/ gaun wanita
dinamakan...
a. bordir c. struk e. Pita biku
b. pita d. Renda

5. motif yang digunakan pada hiasan lekatan pita biasanya....


a. melingkar c. memanjang e. Titik-titik
b. lurus d. Lurus dan menyudut

6. hal tehnis yang perlu diperhatikan ketika menghias pita adalah...kecuali


a. tusuk hias bervariasi c. Warna benang bervariasi
b. tusuk hias yang jarang d. Tengah diisi penuh
c. warna benang bervariasi

7. Sulaman yang biasanya menggunakan kain putih ,ataupun natural dinamakan sulaman,.
a. Putih c. Sudut e.Pinggiran
b. Warna d. Tengah

8.Ciri utama sulaman berwarna adalah,...


a. banyak motif hias c.Ragam hias besar e. Kain bermotif
b.Kain polos d.Dominan benang hias warna-warni

9. Tusuk hias sulaman Inggris adalah,...


a. Jelujur c. Tikam jejak e.Feston,Lilit, dan pipih

41
b.Pipih d.Kristik

10. Sulaman yang mempunyai ciri berlubang disalah satu sisi seperti titik air mata adalah
sulaman,...
a. Fantasi c.Tikam jejak e. Bayangan
b. Aplikasi d. Motif

11. Dibawah ini kain yang sesuai untuk membuat sulaman Inggris yakni
a. Cotton natural c. Kotak-kotak e. Bayangan
b. Volkadot d. Motif

12. Sulaman yang mempunyai efek timbul karena pelapisnya menggunakan spon ataupun
kain disebut sulaman,...
a. Inggris c. Aplikasi e. Jerman
b. Riselie d. Matelase

13. Kain yang tepat untuk pembuatan sulaman Riselie,...


a. Cotton natural c. Kotak-kotak e. Afstrak
b.Sifon d. Polos silang tenunannya padat

14. Yang bukan contoh benda jadi dari sulaman Riselie adalah,...
a. Kerudung c.Selendang e. Alas vas
b. Loper d. Spray motif

15. Sedangkan tusuk dasar yang mempunyai fungsi seperti halnya mesin obras ( untuk
menyelesaikan tepi kain ) disebut tusuk,...
a. Jelujur c. Feston e. Tangkai
b. Tikam jejak d.Rantai terbuka

16. Ragam hias atau motif sulaman matelase supaya relief terlihat bagus adalah,..
a. Bergaris c. Lebar e. Jangan terlalu lebar
b. Melingkar d. Berupa titik-titik

17. Sulaman ..........biasanya disebut sulaman timbul diberikan kain pelapis/kain kapas
a. Riselie c. Matelase e. Bayangan
b. Inggris d. Aplikasi
18.Sedangkan sulaman yang terlihat dibagian luar adalah bayangannya saja disebut,...
a. Riselie c. Matelase e. Bayangan
b. Inggris d. Aplikasi

19.Dibawah ini yang bukan merupakan tusuk dasar hiasan berwarna adalah,...
a.Bordir c. Feston e. Bayangan

42
b. Tikam jejak d. Rantai
20. Motif batang atau tangkai pada sulaman fantasi diselesaikan dengan tusuk,...
a. Jelujur c. Feston e. Tangkai
b. Tikam jejak d. Rantai terbuka
21. Tusuk dasar .....berfungsi seperti halnya fungsi mesin obras
a. Jelujur c. Feston e. Tangkai
b. Tikam jejak d. Rantai terbuka
22. Tusuk dasar hiasan tetapi mempunyai fungsi seperti jahitan mesin jahit adalah,..
a. Jelujur c. Flanel e. Tangkai
b. Tikam jejak d. Rantai tertutup
23. Hiasan dibawah ini yang tidak cocok digunakan dengan tusuk tulang ikan kecuali
hiasan,...
a. Kerudung c. Baju Anak e. Kaligrafi
b. Mukena d. Blus

24.Dibawah ini yang bukan merupakan peralatan menghias kain yakni,...


a. Pemidangan c. Carbon Jahit e. Carbon ketik
b. Guting d. Jarum pentul

25. Sulaman berwarna yang biasanya menggunakan 3 macam benang , 3 macam tusuk hias
adalah sulaman ,...
a. Fantasi c. Bebas e. Inkrustasi
b. Aplikasi d. Inkrustasi

26. Sulaman .... adalah sulaman rata, seluruhnya menggunakan tusuk pipih yang letaknya
diagonal.
a. Fantasi c. Bebas e. Inkrustasi
b. Jerman d. Tiongkok
27. Sulaman yang biasanya sebagai simbul atau monogram pada jaket, kaos, dll adalah,...
a. Inggris c. Perancis e. Tiongkok
b. Arab d. Jerman

28. Sulaman dibawah ini biasanya menggunakan tusuk pipih panjang pendek, disebut,...
a. Janina c. Jerman e. Perancis
b. Arab d. Tiongkok

29.Motif sulaman yang berjalan tiada putus-putusnya contok untuk sulaman,...


a. Aplikasi c. Inkrustasi e. Bayangan
b. Lekatan pita d. Melekatkan benang.
30. Dibawah ini tusuk hias yang cocok untuk lekatan pita, kecuali,...
a. Rantai c. Jelujur e. Bintang
b. Terawang d. Lilit

43

Anda mungkin juga menyukai